Dosen Pengampu :
Ir. Budi Triyono, S.Pd., M.T.
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui perhitungan Cos Phi pada motor 3 Fasa
2. Mahasiswa dapat menganalisis dalam hasil perhitungan Cos Phi
B. Dasar Teori
Faktor daya (PF) didefinisikan sebagai nilai kosinus dari sudut fasa
tegangan dan arus. Pada segitiga daya, faktor daya merupakan rasio dari daya
aktif P dan daya nyata S [4].
P
Faktor daya = 𝑐os 𝜃 =
S
PF selalu bernilai positif, dengan rentang nilai antara 0 – 1. Selain itu, PF
dapat lagging atau leading. PF dikatakan lagging ketika fasor arus tertinggal
terhadap fasor tegangan, dan sebaliknya dikatakan leading ketika fasor arus
mendahului
fasor tegangan. Beban induktif, seperti motor induksi, dengan daya reaktif
Q positif mempunyai PF lagging, sedangkan beban kapasitif dengan daya Q
negatif mempunyai PF leading. Slip s ketika motor induksi berputar tanpa
beban bernilai sangat kecil, kurang dari 0,1% [2]. Keadaan ini mengakibatkan
resistansi rotor R2 menjadi sangat besar, sehingga arus dapat dianggap tidak
mengalir menuju rotor. Motor induksi tanpa beban akan menyerap arus
sebesar 0,3 p.u – 0,5 pu (terhadap arus beban penuh). Arus yang diserap motor
akan mengalir menuju rangkaian magnetisasi motor untuk membangkitkan
medan magnet air gap. Pada keadaanini PF motor bernilai sangat kecil, kurang
dari 20% .Pada saat motor induksi dibebani, nilai slip akan bertambah.
Sehingga nilai resistansi rotor R2 akan berkurang. Motor akan menyerap arus
lebih banyak dari sebelumnya untuk mengkompensasi bertambahnya beban
motor dan bertambahnya medan magnet air gap motor. Sebagian besar arus
yang diserap oleh motor akan mengalir menuju rotor. Pada keadaan ini, nilai
PF motor menjadi lebih besar dari sebelumnya, bahkan dapat mencapai nilai
80% pada kondisi beban penuh.
Gambar 1.1 Rangkaian Pengawatan Menghitung Cos Phi
Parameter motor induksi dapat dicari melalui DC Test, No Load Test, dan
Locked-Rotor Test. DC Test dilakukan dengan cara mensuplai belitan stator
dengan arus DC. Reaktansi stator tidak bereaksi pada arus DC, sehingga dari tes
ini dapat diperoleh nilai resistansi stator R1. No-Load Test dilakukan dengan cara
mengoperasikan motor tanpa beban. Dari tes ini diperoleh rugi rotasi (Prot) dan
impedansi no-load (Znl).
.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Prosedur Praktikum
C. Hasil pengukuran
NO LOAD BEBAN PENUH ½ BEBAN
P 0,08 KW 0,38 KW 0,22 KW
Q 0,55 KVAR 0,47 KVAR 0,51 KVAR
S 0,56 KVA 0,61 KVA 0,56 VA
Pf 0,156 0,628 0,405
I 0,9 A 0,9 A 0,9 A
D. Data Hasil Pengukuran meggunakan alat ukur power quality analyzer
E. Analisis Data
1. Pada pengukuran cos phi tanpa beban dihasilkan arus sebesar 3,8 A
500
menggunakan rumus I =
380 √3 × PF
2. Pada pengukuran cos phi satu beban dihasilkan arus sebesar 1,9 A
3. Pada pengukuran cos phi tanpa beban dihasilkan arus sebesar 1,2 A
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
1. Semakin kecil faktor daya maka akan semakin besar nilai arus yang
dihasilkan.
2. Semakin besar faktor daya maka akan semakin kecil nilai arus yang
dihasilkan.
3. Nilai faktor daya berbanding terbalik dengan nilai arus yang dikeluarkan.