Anda di halaman 1dari 33

THE

ANTHROPOCENE
Conservation In a Human-Dominated Nature
TABLE OF CONTENTS
01 02
Why human actions have become dominant How such actions are leading to the development
ecological forces in Earth systems? of novel ecosystems and biomes.

03 04
How non-native species moved by humans How the growth of urban areas and populations
affect natural and novel ecosystems. affects global biodiversity.

05
How conservation strategies must adapt to a
human dominated world.
Antroposen menurut Epos baru setelah Holosen yang
Anthropocene Working Group (AWG), ditandai oleh banyaknya tanda tanda
merupakan epos geologi baru yang aktivitas manusia yang dapat
menandakan dominasi efek manusia dideteksi secara stratigrafis.
terhadap bumi.
Sekelompok ilmuwan dalam Kongres
Geologi Internasional di Cape Town,
Afrika Selatan secara resmi mengakui
periode Antroposen dimulai sekitar
tahun 1950 sebagai zaman baru. Uji
coba bom nuklir pada tahun 1945
menjadi tonggak awal dimulainya era
Antroposen. Klaim atas era
Antroposen menggarisbawahi sejauh
mana spesies manusia telah
mencemari alam, dan secepat apa
kerusakan itu akan memburuk.
Sumber: https://education.nationalgeographic.org/resource/anthropocene
01
Why human actions have
become dominant ecological
forces in Earth systems?
● Teknologi yang dipercepat pembangunan

● Pertumbuhan pesat populasi manusia

● Peningkatan konsumsi sumber daya

Peningkatan penggunaan logam, mineral,


bahan bakar fosil, pupuk pertanian, dan
peningkatan transformasi ekosistem darat
dan laut dekat pantai untuk digunakan
manusia.
02
How such actions are
leading to the development
of novel ecosystems and
biomes.
Bioma Antropogenik

Bioma pertanian Bioma kota Bioma jalan

Bioma konstruksi
manusia lainnya
03
How non-native species moved
by humans affect natural and
novel ecosystems?
Faktor Penyebaran Spesies Invasif

Kebutuhan hidup dan


Aktivitas Manusia
mencari keuntungan

Sengaja semata-mata memaksa


manusia untuk
mengekploitasi sumber
daya hayati.

Perubahan Iklim
(Klimatologi)
Tidak
Sengaja Perubahan
Struktur Lapisan
Bumi (Geologi)
Spesies invasif kerang zebra Burung Murai/Kacer Australia (Gymnorhina tibicen) (kiri
(Dreissena polymorpha) di Perairan jantan kanan betina) sebagai spesies invasif di Selandia
Baru yang berubah menjadi spesies asli yang awalnya
Amerika Serikat.
dijadikan sebagai pengusir hama di padang rumput.

Spesies invasif tidak hanya menciptakan perubahan dengan


mengurangi atau mengganti populasi spesies asli. Mereka juga
dapat mengubah ekosistem dan struktur ekologi.
Pola Karakterisasi
Spesies Invasif

Pengenalan, kolonisasi, pembentukan,


penyebaran, tersebar secara spasial,
penyebaran invasif, dan adaptasi
terhadap lingkungan baru.

Proses Pembentukan
Spesies Invasif

● Pengiriman benih yang sangat


cepat
Urutan Invasi Spesies
● Bertahan lama terhadap tekanan
● Pasangan ekologis
Faktor Penentu Keberhasilan Spesies Invasif

Banyak spesies invasif


menunjukkan pentingnya
"kecocokan ekologis" atau
"pra-adaptasi" ke lingkungan baru.

Model Laju Penyebaran


Myrica faya, spesies pohon Spesies Invasif
pengikat nitrogen yang berhasil 1. Model non spasial (memprediksi perubahan Proses dan tahapan yang terkait
sebagai spesies invasif di jumlah spesies invasif dari waktu ke waktu) dengan invasi, pembentukan, dan
Amerika Serikat. 2. Model implisit spasial (meramalkan tingkat penyebaran spesies non-asli.
perubahan dalam populasi invasif saat
beradaptasi)
3. Model eksplisit spasial (memprediksi laju
dan cara penyebaran invasif )
Rumus Perhitungan Laju Penyebaran Spesies Invasif

Model ini dapat dimodifikasi untuk


memperhitungkan heterogenitas spasial dan
distribusi habitat yang tidak merata. Perbedaan
karakteristik lanskap tidak hanya ada, tetapi juga
penting bagi spesies invasif.

Memprediksi bahwa muka organisme yang


maju harus bergerak sebagai gelombang. Keterangan:
Kecepatan kemajuan dalam spesies invasi V = Kecepatan penyebaran spesies invasif
muskrat (Ondatra zibethicus) secara lokal D = koefisien difusi
konstan, tetapi dipengaruhi oleh topografi dan
r / ra= laju peningkatan intrinsik populasi
preferensi habitat.
Dh = rata-rata harmonis dari koefisien difusi di
seluruh petak
Nt + 1 (x) = kepadatan penduduk di beberapa
titik tujuan x
Teori dan Paradigma Manajemen Spesies Invasif
klasifikasi habitat /karakteristik spesies
invansif berdasarkan perbedaan Habitat yang Dirancang
dalam derajat modifikasi habitat Proses restorasi, jadi ciri khas, di
manusia (Kueffer dan Daehler, 2009) habitat ini dengan
menyederhanakan habitat alami
atau referensi baik dalam komposisi
Habitat Rujukan spesies maupun proses ekologis
Spesies invasif di habitat rujukan sehingga kesediaan nutrisi, cahaya
mungkin memiliki kombinasi ciri-ciri cukup baik. Spesies invasif mulai
yang mirip dengan biota asli dan tersingkirkan.
ciri-ciri baru sehingga lebih mudah
beradaptasi.

Habitat Antropogenik “Alami”


Habitat yang Terbengkalai spesies invasif “menuntut sumber
Adanya kombinasi unik spesies asli dan
daya, tumbuh cepat, dan
invasif. Dengan demikian, habitat yang
bereproduksi cepat, ruderal atau
ditinggalkan mungkin menjadi "tempat
spesies suksesi awal serta menjadi
berkembang biak" yang ideal untuk
komponen penting dari invasi yang
penciptaan ekosistem baru
berhasil.
How non-native species
moved by humans
affect natural and novel
ecosystems.
Pertumbuhan Lanscap Perkotaan
Kota sebagai Sistem
Ekologis
Kota Sebagai Sistem Ekologis
Keanekaragaman Hayati di Bentang Alam
Perkotaan
kota tetap tidak hanya menjadi titik
Daerah perkotaan seringkali
masuk penting bagi banyak
merupakan lingkungan dengan
spesies non-asli tetapi juga titik konsentrasi spesies invasif
pelepasan sekunder spesies yang tinggi.
tersebut ke daerah lain. Pola
penggunaan lahan perkotaan,
termasuk perusakan habitat asli, Negara Australia melestarikan
tutupan lahan oleh permukaan spesies asli yang terancam
yang kedap air, dan modifikasi punah di kota-kota besarnya
iklim semuanya dapat bertindak sehingga sekitar 30% nya
untuk memfasilitasi masuk dan ditemukan di perkotaan (Ives et
penyebaran spesies invasif al. 2015: 117).
non-asli.
Kategorisasi Keanekaragaman Hayati di Perkotaan
Penghindar Perkotaan Adaptor Perkotaan
(Urban Avoiders) (Urban Adapters)
Spesies hewan dan tumbuhan yang Dikenal sebagai “spesies tepi,”
peka terhadap manusia dan karena beradaptasi dengan batas
gangguan habitat, seperti mamalia antara hutan dan kawasan terbuka.
besar, terutama predator serta singa, Terdiri dari dari spesies suksesi awal
harimau, American coyote yang sengaja dipelihara oleh
manusia di pekarangan/rumah dari
Pengeksploitasi Perkotaan ekosistem terdekat, dan sering
(Urban Exploiters) ditemukan di pinggiran kota.
Spesies yang beradaptasi dengan baik di Misalnya semak, rumput-rumputan,
lingkungan perkotaan yang dimodifikasi dan serangga Tetramorium sp.
secara intens di mana pun manusia
membangunnya. Misalnya serangga,
Misalnya burung pipit, burung jalak, burung
madu Sriganti.
Bagaimana strategi
konservasi harus
beradaptasi dengan
human dominated dunia?
Layaknya konservasi di berbagai belahan bumi.
Konservasi di perkotaan memiliki strategi tradisional
seperti taman dan ruang terbuka hijau. Namun,
Dapatkah Area meskipun usaha konservasi kota secara tradisional sudah
Perkotaan diupayakan sangat keras tapi pendekatan tradisionalnya
Dikelola untuk yaitu “Protect Nature from People” dianggap sudah tidak
Konservasi efektif lagi.
Biodiversity?
Sebagai gantinya pandangan konservasi kota secara
modern lebih dianggap efektif. Yaitu pendeketan “No
Nature Without People” . Efektivitas tersebut terbukti
dengan meningkatnya urban conservation
6 Strategi untuk Praktisi di Perkotaan
Employ Adaptif Embrace The Ecosystem Concept Abadon the grey/green dichotomy
Manajemen Gunakan kerangka Saat menentukan ruang lingkup Memasukkan gradasi dalam
perencanaan konservasi yang kuat kawasan perencanaan konservasi kesesuaian habitat perkotaan untuk
yang memungkinkan penyempurnaan perkotaan , berikan perhatian berbagai spesies ke dalam peta
terus menerus dari strategi khusus pada pola /proses proyek
konservasi ekologis

Use Social economic /cultural Understand and engage with the Make Use of technology
factor in planning power Pengumpulan
Gunakan survei yang sudah ada Ikatan yang kuat dengan Beberapa data dapat lebih mudah
sebelumnya tentang persepsi pemerintah, LSM, dan masyarakat di kota kota karena kehadiran
komunitas manusia tentang alam dapat melangkah jauh untuk aplikasi telekomunikasi seluler dan
untuk membantu memandu memajukan strategi konservasi ilmu warga di mana mana.
implementasi dan penjangkauan
Pendidikan.
Kemana Anthropocene? Apa Strategi
untuk Menciptakan Ruang untuk Alam?
9 Sistem Planet Bumi yang Kritis dan Ruang
Operasi yang Aman
Konservasi Sebagai Pengembangan Ekonomi
dan SDM
Banyak formasi neoprotectionism Kareiva dan Marvier sebagai advokat
yang mendukung konservasi lingkungan perpandangan bahwa
dikritik beberapa kalangan. konservasi masa depan sangat
berpengaruh pada pengembangan sosial
Upaya advokasi lingkungan dan ekonomi manusia.
In summary, we are advocating conservation for
people rather than from people”
(Kareiva and Marvier 2012:968).

Dibandingkan scolding kapitalisme. Kapitalsime


seharusnya dapat berdampingan dengan koorperasi
untuk membantu operasional dan budaya mereka
Dapatkah pendekatan yang berbeda menemukan
rekonsiliasi dan resolusi?

Seluruh pendekatan bertujuan untuk menciptakan “Responsible An.thropocene” .


Namun,karena tidak adanya strategi konservasi yang koheren dan kebingunganakan
konservasi yang terbagi-bagi justru dapat menyebabkan masalah baru atau bahkan bencana.
Untuk itu para penggerak advokat lingkungan dan penggiat konservasi menyerukan untuk
bekerja sama dalam harmoni.
TERIMA
KASIH
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai