NPM : 16710237
TANDA TANGAN :
1. Tulislah kasus home visit individual meliputi kasus, kausa, diagnosis berdasarkan apa,
SCREEM, APGAR dan apa yang anda lakukan ketika home visite.
2. Tuliskan judul penelitian, data empiris, rumusan masalah, tujuan umum, tujuan khusus,
Nama : An. F
Usia : 22 bulan
Agama : Islam
Suku : Jawa
B. Kausa
e. Jarak antar anak terlalu dekat, sehingga ibu pasien kurang mampu mengasuh
C. Diagnosis
1) Anamnesa :
b. Kesadaran : Composmentis
d. BB : 8,2 kg
e. TB : 72 cm
2 1 0
(notoatmodjo, 2003).
P Komunikasi yang
1. 1. Dalam hal komunikasi √
kepada pasien.
memenuhi perkembangan/kesembuha
2. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
karyawan pabrik.
membawa ke posyandu.
sibuk dengan
pekerjaannya
TOTAL 4
SCORE
Keterangan:
Skor 2 = Selalu
Skor 1 = Kadang-kadang
Skor 0 = Tidak pernah
Keterangan nilai :
Nilai <5 = Kurang
Nilai 6-7 = Kadang-kadang
Nilai 8-10 = Baik
Dari analisis tabel APGAR keluarga dapat disimpulkan bahwa fungsi fisiologis
keluarga An. F dinilai dari skor keluarga yakni 4, keluarga termaksud dalam keluarga
secara fisiologis kurang baik. Dalam keluarga An. F ditemukan ada satu fungsi fisiologis
yang kurang yaitu pada Resolve. Berdasarkan fungsi APGAR dapat diketahui bahwa
waktu kebersamaan dengan keluarga kurang, karena Ayah pasien sibuk dengan
pekerjaanya.
E. FUNGSI PATOLOGIS KELUARGA An. F (SCREEM)
2. Penelitian
A. Judul penelitian:
Hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi usia diatas 40 tahun pada pasien
di Desa Medaeng Kabupaten Sidoarjo Bulan agustus tahun 2018
B. Data empiris :
PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular (PTM) dilatarbelakangi dengan kecenderungan semakin
Indonesia. Kematian akibat PTM tahun 2015 sebesar 17 juta orang pada usia <70 tahun.
Sebesar 82% kematian tersebut berada pada negara berkembang. Empat jenis PTM utama
dan diabetes melitus. Pada tahun 2015 penyakit kardiovaskular menjadi penyebab
terbanyak kematian karena PTM sebesar 17,7 juta orang. Pada tahun 2015 kematian akibat
PTM karena kanker pada tahun 2015 sebesar 8,8 juta orang, penyakit pernafasan kronis
sebesar 3 juta orang, dan diabetes melitus sebesar 1,6 juta orang. (WHO, 2017)
Hipertensi menjadi satu dari penyakit tidak menular yang menjadi masalah di bidang
kesehatan dan sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer yaitu puskesmas.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dari 140 mmHg dan diastolik lebih
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan
penyakit hipertensi akan terus meningkat, diprediksikan pada tahun 2025 sekitar 29%
orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Menurut American Heart Association
(AHA) 75 juta usia dewasa di Amerika menderita hipertensi. (WHO, 2017) Persentase
hipertensi di Provinsi Jawa Timur sebesar 13,47% atau sekitar 935.736 penduduk, dengan
proporsi laki-laki sebesar 13,25% (387.913 penduduk) dan perempuan sebesar 13.78%
(547.823 penduduk). Sedangkan Data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur tahun 2015,
Puskesmas Medaeng, Kabupaten Sidoarjo bulan Agustus tahun 2018, tempat bekerjanya
peneliti dan tempat diadakannya penelitian, tercatat sebanyak 1989 kasus penderita
hipertensi. Data 10 besar penyakit menunjukkan penyakit hipertensi pada usia diatas 40
tahun juga berada pada urutan keempat. Jumlah kasus penderita hipertensi pada usia diatas
Pengelolaan Penyakit Kronis) bulan Agustus tahun 2018 sebanyak 30 kasus dari semua
Adapun berbagai faktor risiko sehingga dapat memicu hipertensi. Faktor risiko
tersebut yaitu faktor genetik, gaya hidup hingga fisiologis. Faktor gaya hidup yang
berpengaruh adalah merokok, konsumsi alkohol, konsumsi makanan tidak sehat, kurang
aktivitas fisik, berat badan lebih dan obesitas. Gaya hidup tersebut dapat menyebabkan
perubahan fisiologis tubuh seperti tekanan darah tinggi, dan lemak darah tinggi yang
memiliki gaya hidup tidak atau kurang sehat maka perlu meningkatkan pembinaan
tentang pentingnya mengatur gaya hidup agar terhindar dari penyakit hipertensi.
Berdasarkan wawancara terstruktur kepada 15 pasien dengan usia diatas 40 tahun dengan
tekanan darah sistolik 160 mmHg dan diastolik 90 mmHg yang datang ke PROLANIS
di Puskesmas Medaeng. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang
C. Rumusan Masalah:
Apakah terdapat hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi usia diatas 40
tahun pada pasien di Puskesmas Medaeng, Kabupaten Sidoarjo Bulan Agustus Tahun
2018 ?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi usia diatas 40 tahun
pada pasien di Desa Medaeng Kabupaten Sidoarjo Bulan agustus tahun 2018
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis karakteristik gaya hidup usia diatas 40 tahun pada pasien di Desa
Medaeng Kabupaten Sidoarjo Bulan agustus tahun 2018
b. Menganalisis kejadin hipertensi usia diatas 40 tahun pada pasien di Desa
Medaeng Kabupaten Sidoarjo Bulan agustus tahun 2018
c. Menganalisis hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi usia diatas 40
tahun pada pasien di Desa Medaeng Kabupaten Sidoarjo Bulan agustus tahun
2018
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai hubungan antara faktor resiko gaya
hidup dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia di atas 40 tahun di Desa Medaeng
Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo yaitu:
1) Gaya hidup pada penduduk usia di atas 40 tahun di Desa Medaeng Kecamatan Waru
Kabupaten Sidoarjo didapatkan gaya hidup baik sebesar 69% (kelompok kasus 66,7%,
kelompok kontrol 70%). Sedangkan gaya hidup buruk sebesar 31% (kasus 33,3%,
kontrol 30%
2) Kejadian hipertensi pada penduduk usia di atas 40 tahun di Desa Medaeng Kecamatan
Waru Kabupaten Sidoarjo divisualisasikan dalam kasus hipertensi sebanyak 33%
(kasus 100%, kontrol 0%) sedangkan kasus yang tidak hipertensi 67% (kasus 0%,
kontrol 60%)
3) Tidak ada hubungan antara faktor resiko gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada
penduduk usia di atas 40 tahun di Desa Medaeng Kecamatan Waru Kabupaten
Sidoarjo.
F. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan mengadakan pembinaan sejak dini terhadap program hidup sehat
(PHBS) terutama pada masyarakat yang belum terdeteksi hipertensi maupun yang
sudah terdeteksi.
2. Bagi Peneliti
Dikarenakan adanya keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian ini sehingga
hasil yang didapatkan belum mewakili teori secara keseluruhan. Untuk itu penulis
menyarankan kepada penelitian selanjutnya dilakukan pada cakupan population at risk
seperti orang dengan gaya hidup kurang baik dan belum diberi pembinaan/mangikuti
prolanis.
Peneliti juga menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat melakukan teknik
wawancara atau observasi sehingga data yang didapat dapat lebih menggambarkan
keadaan sebenarnya pada populasi dan sampel yang diteliti.
3. Bagi Masyarakat
a) Masyarakat Waru khususnya Desa Medaeng dihimbau untuk lebih aktif mengikuti
kegiatan aktivitas fisik rutin yang sesuai dengan keadaan kemampuan fisik individu,
seperti mengikuti kegiatan olahraga atau aktivitas fisik ringan seperti mengerjakan
kegiatan rumah (contoh: bersih bersih rumah, memasak atau mencuci).
b) Masyarakat diarahkan untuk menjalani pola hidup yang sehat seperti menjaga pola
makan yang sehat dengan mengkonsumsi makanan rendah garam dan lemak namun
tetap sederhana dan memperbanyak makan sayur dan buah serta mengurangi konsumsi
minuman yang mengandung kafein.
c) Mengimbangi dengan istirahat yang cukup, yaitu 6-8 jam perhari.
d) Sedangkan untuk penduduk yang memiliki kebiasaan merokok dihimbau untuk
mengurangi atau menghentikan kebiasaan tersebut.
e) Menjauhi kebiasaan minum-minuman beralkohol maupun yang bersoda.
a. Factor internal
Genetic
Perilaku ; pengetahuan, sikap dan tindakann
a. Factor eksternal
Lingkungan : fisik, social, budaya, biologis
Sarana prasarana pelayanan kesehatan
5. Soal Tambahan:
Definisi sehat menurut WHO
Merupakan keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun social, tidak hanya
terbebas dari penyakit ataupun kelemahan/cacat