Anda di halaman 1dari 13

B6.

PENDIDIKAN
B6.1. Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan
Kurikulum yang berlaku di Program Studi S1 Akuntansi sampai saat ini adalah Kurikulum
Merdeka 2020 yang telah menyesuiakan kebijakan Program Merdeka Belajar: Kampus
Merdeka yang diturunkan dari Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Hal ini
bersamaan dengan rencana perubahan kurikulum secara periodik yang direncanakan untuk
direvisi pada tahun 2020. Kurikulum diarahkan untuk peningkatan kompetensi mahasiswa,
sehingga saat lulus memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan sarjana akuntansi dan
dunia bisnis. Adapun kompetensi yang sarjana akuntansi telah diturunkan menjadi kurikulum
yang disusun sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 6 (enam)
berdasarkan Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) dan Lampirannya yang menjadi acuan dalam penyusunan capaian pembelajaran
lulusan program sarjana akuntansi. Kurikulum Merdeka 2020 dibentuk atas inisiasi dan
masukan dari seluruh stakeholder seperti mahasiswa, alumni, pengguna lulusan, LLDIKTI
Wilayah 3, akademisi, dan praktisi. Kurikulum Merdeka 2020 telah diselenggarakan secara
efektif untuk mahasiswa tahun masuk 2020 (serta mahasiswa angkatan 2019 yang telah
dikonversi mata kuliahnya). Secara bertahap pada tiap akhir semester, program studi
melakukan peninjauan terhadap kurikulum khususnya mata kuliah pada semester berjalan
melalui formulir penyempuraan kurikulum yang disebarkan ke seluruh dosen pengampu mata
kuliah dan jika diperlukan akan dilakukan rekonstruksi kurikulum.

B6.1.1.Hubungan antara Kurikulum dengan Visi


Secara substansi maupun tujuan instruksionalnya, kurikulum Program Studi sudah sesuai
dengan visi Program Studi. Hal ini dapat dilihat dari jenis mata kuliah yang disajikan baik
yang termasuk dalam kelompok mata kuliah muatan institusional maupun mata kuliah yang
termasuk dalam kelompok inti. Dalam kaitannya dengan visi Program Studi, kurikulum telah
ditetapkan sedemikian rupa sehingga mampu mencapai kompetensi sarjana akuntansi yang
diharapkan, yaitu andal di bidang akuntansi, berkemampuan wirausaha, dan sekaligus
memiliki kepedulian sosial. Selain itu mahasiswa juga memiliki kemampuan belajar mandiri,
mampu berkolaborasi dan bekerja dalam tim, serta memiliki kemampuan inovasi dan
kreatifitas yang baik. Oleh karena itu untuk mendukung visi ini, pembelajaran dilaksanakan
dengan lebih berkonsentrasi pada penugasan kelompok, pemecahan masalah bersama, diskusi
dan forum serta mendorong kolaborasi di antara para mahasiswa STIE Wiyatamandala.

B6.1.2.Hubungan antara Kurikulum dengan Misi


Hubungan antara kurikulum dengan Misi Program Studi S1 Akuntansi adalah adanya
beberapa hal yang mendapatkan perhatian dan alokasi dalam konten mata kuliah, yaitu
pengembangan sikap dan kepribadian (soft skills), serta pengembangan keilmuan (hard
skills).
Mata kuliah yang terkait dengan pengembangan kepribadian (Pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan) berperan dalam membentuk budi pekerti, moral, dan
kepribadian mahasiswa. Sedangkan mata kuliah yang terkait dengan pengembangan keilmuan
memberi konstribusi nyata

terhadap penelitian yang bermanfaat, baik dari sisi kelimuan maupun membantu
memecahkan masalah yang ada di masyarakat melalui Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat.

B6.1.3.Hubungan antara Kurikulum dengan Tujuan dan Sasaran


Seperti yang dinyatakan dalam Buku Panduan Kurikulum tentang Program Studi S1
Akuntansi, Program Studi S1 Akuntansi merumuskan kompetensi utama dengan tiga aspek,
yakni KSA (Knowledge, Skill, Attitude). Lulusan Program Studi S1 Akuntansi diharapkan
memiliki kompetensi untuk :
1. Menguasai dan mampu menerapkan keahlian dasar manajerial (basic managerial
skills) untuk perusahaan yang memanfaatkan ICT (Information Communication Technology)
maupun perusahaan yang mendukung industri kreatif.
2. Memiliki kemampuan analisis dan memecahkan masalah Akuntansi dan bisnis.
3. Memiliki kemampuan wirausaha serta kepekaan sosial yang tinggi.
4. Memiliki pengetahuan terhadap teknologi informasi terkini dan wawasan global
terhadap bisnis.
5. Memiliki budi pekerti, komitmen, tanggung jawab, jujur, serta menjunjung tinggi
etika bisnis dan profesi.

Dengan demikian kurikulum Program Studi S1 Akuntansi memuat mata kuliah yang
menekankan penguasaan dasar keilmuan akuntansi dan keahlian akuntansi, mata kuliah yang
menanamkan budi pekerti, komitmen, tanggung jawab, kejujuran, etika bisnis, etika profesi,
serta mata kuliah terkait dengan soft skills. Selain itu, sehubungan dengan tujuan untuk
menghasilkan sarjana yang mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan berkarya dalam
pengembangan keilmuan, kurikulum mendukung tercapainya tujuan Program Studi.

B6.2. Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders


Program Studi S1 Akuntansi harus menjadi suatu lembaga yang responsif terhadap kebutuhan
penggunanya. Untuk itu Program Studi S1 Akuntansi senantiasa melakukan peninjauan dan
memperbaiki materi kurikulum agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat baik melalui
perubahan isi mata kuliah maupun pengadaan mata kuliah baru yang direpresentasikan
sebagai mata kuliah pilihan, serta memperkuat basis peminatan di Program Studi S1
Akuntansi melalui pemilihan mata kuliah dan konten pembelajaran yang mampu menjawab
kebutuhan dan tantangan dunia industri. Kurikulum disusun sesuai dengan kebutuhan
stakeholders dalam hal: struktur dan urutan, kelompok mata ajaran, beban studi (sks), masa
studi, serta distribusi mata kuliah.

Dalam menyusun kurikulum, Program Studi secara proaktif menggali input dari berbagai
pihak yang relevan dan mengevaluasi mata kuliah-mata kuliah yang memiliki link and match
dengan dunia kerja. Wujud nyata upaya mewujudkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat akan penerapan Good Governance adalah dengan menawarkan muatan-muatan
yang relevan dan memberikan mata kuliah kewirausahaan yang mendukung industri kreatif
sebagai bekal pada saat terjun di masyarakat.

B6.3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi)
Struktur dan isi kurikulum sehubungan dengan keluasan, kedalaman, koherensi, dan
organisasi cukup baik. Mata kuliah yang dimasukkan ke dalam kurikulum dipertimbangkan
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Bobot jumlah sks dalam pengembangan ketiga
aspek tersebut cukup berimbang. Diharapkan dapat mewujudkan lulusan yang mampu
menerapkan pengetahuan dan beradaptasi di dalam dunia kerja. Isi kurikulum Program Studi
S1 Akuntansi STIE Wiyatamandala dirancang cukup fleksibel dan adaptif terhadap
perkembangan ilmu akuntansi dan dunia bisnis. Organisasi kurikulum, mengikuti peraturan
yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
232/U/2000 tertanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Program
Studi.
Terkait dengan keluasan dan kedalaman materi untuk setiap mata kuliah ditinjau dan disusun
berdasarkan learning outcome yang disusun melalui diskusi antara mengundang koordinator
rumpun bidang ilmu, koordinator mata kuliah, dosen pengajar dan praktisi yang terkait
dengan bidang ilmu, serta merujuk pada buku teks terkini dan standar kompetensi yang
diharapkan. Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi STIE Wiyatamandala secara
berkesinambungan ditinjau, dari sisi struktur kurikulum dan dari sisi isi kurikulum.
Peningkatan relevansi kurikulum tetap memperhatikan peraturan dan kebutuhan yang berlaku
dan kemampuan sumber daya yang ada untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah
ditetapkan. (Borang 5.1.2 Struktur Kurikulum, dan Borang 5.3 Pelaksanaan Proses
Pembelajaran, Rencana Strategis tentang Penjaminan Mutu, Rencana Operasional tentang
Penjaminan Mutu)
Penyusunan kurikulum Program Studi Akuntansi S1 telah dilakukan secara koheren, yaitu
dengan memperhatikan hubungan antar mata kuliah dalam kurikulum mulai dari semester
tingkat paling dasar hingga semester tingkat paling atas, di mana hubungan tersebut terlihat
dari adanya mata kuliah prasyarat sebagaimana tercantum dalam buku panduan kurikulum
Program Studi. Setiap mata kuliah disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester
(RPS) yang di dalamnya mengandung informasi nama dan kode mata kuliah, jumlah sks,
mata kuliah prasyarat, Tujuan Instruksional Umum (TIU), Tujuan Instruksional Khusus
(TIK), pokok bahasan, sub pokok bahasan, metode pembelajaran, media

pembelajaran, perkiraan waktu, pustaka. (Borang 5.1.2 Struktur Kurikulum, Rencana


Operasional tentang Penjaminan Mutu)

B6.4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu)
Di dalam membangun Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi telah dipertimbangkan untuk
menyiapkan lulusan untuk memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang akuntansi dan
bisnis, serta memiliki sikap moral dan etika yang baik. Integrasi materi pembelajaran intra
disiplin ilmu tercermin dari kombinasi antara Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK), Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya
(MKB), Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan Mata Kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) yang diberikan secara berjenjang sesuai dengan kedalaman materi.
Dari total 144 sks, terdiri dari MKB 60 sks (41,7%), MKK 66 sks (45,8%), MPK 6 sks
(4,2%), MBB 9 sks (6,3%), MPB 3 sks (2,1%).
Mata kuliah prasyarat ditentukan untuk memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan
untuk mata kuliah selanjutnya dengan jenjang lebih tinggi. Penjaminan mutu akademik
dilakukan melalui Penetapan Dosen Koordinator Rumpun Bidang Ilmu dan Koordinator Mata
Kuliah, di mana kedua koordinator tersebut bertanggung jawab untuk mengembangkan
konten mata kuliah sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini, serta kemampuan yang
dibutuhkan dunia kerja, menetapkan buku wajib, koordinasi antar mata kuliah. Dengan
demikian diharapkan terjalin kesinambungan antar mata kuliah dan memperkecil peluang
terjadi pengulangan materi yang sama dalam beberapa mata kuliah. Selain itu, para
koordinator tersebut wajib mengadakan rapat koordinasi bersama dosen pengampu mata
kuliah untuk menyamakan persepsi terkait mata kuliah dan rumpun bidang ilmunya. Atas
dasar pertimbangan tuntutan terhadap lulusan Program Studi S1 Akuntansi untuk memiliki
keahlian dan ketrampilan yang tinggi di bidang akuntansi dan bisnis yang mendukung
industri kreatif, maka distribusi sks mata kuliah menjadi terpusat pada sks untuk MKB dan
MKK. (Buku Panduan Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi).

B6.5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan
internal lembaga
Kurikulum lokal Program Studi S1 Akuntansi disusun berdasarkan pengamatan kebutuhan
sektor bisnis dan industri khususnya dalam industri kreatif. Kurikulum disusun sesuai dengan
visi STIE Wiyatamandala yaitu menciptakan sikap entrepreneur dan berbudi pekerti luhur
bagi lulusan STIE Wiyatamandala. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna lulusan, kurikulum
lokal Program Studi S1 Akuntansi menyajikan muatan - muatan lokal yang diperlukan untuk
mendukung industri kreatif dan ICT, sepertihalnya mata kuliah Pengantar Bisnis, Pengantar
Teknologi Informasi, Kewirausahaan, dan

Program Kerja Magang. Untuk menambah kesiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja,
disediakan mata kuliah wajib pada tahun terakhir yang sesuai dengan tren kebutuhan industri.

B6.6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/ kebutuhan mahasiswa secara
individual/kelompok mahasiswa tertentu
Mata kuliah pilihan yang ditawarkan Program Studi S1 Akuntansi disesuaikan dengan
perkembangan terkini dan kebutuhan dunia industri. Mata kuliah pilihan yang ditawarkan,
merujuk pada bidang yang dipilih oleh mahasiswa. Pada kurikulum Program Studi S1
Akuntansi terdapat 4 (empat) peminatan, di mana tiap peminatan terdiri dari 5 (lima)
matakuliah yang masing-masing berbobot 3 (tiga) sks. Dengan demikian dari total 17 (tujuh
belas) mata kuliah yang tersedia dari semua peminatan, hanya 5 (lima) matakuliah yang harus
dipilih dengan bobot total 15 (lima belas) sks, yang merupakan bagian dari kurikulum
lokal/institusional. (Buku Panduan Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi)

B6.7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi,


mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai
dengan bidang studinya, mengembangkan ketrampilan yang dapat dialihkan (transferable
skills), terorientasikan ke arah karir, dan pemerolehan pekerjaan
Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi bermuatan materi yang memadai untuk
pengembangan diri para lulusan untuk menempuh studi lanjut ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, atau mengambil jalur profesi, maupun memperdalam keilmuan melalui program
sertifikasi di bidang terkait. Lulusan berpeluang untuk melanjutkan studi yang diberikan
berupa 4 (empat) peminatan yakni Financial Accounting, Auditing, Management Accounting,
dan Public Sector & Taxation. Keempat bidang peminatan tersebut mengarahkan mahasiswa
untuk menyusun skripsi guna melatih mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah, membuat
model permasalahan, menganalisis, hingga memilih metode penyelesaian yang tepat.
Keempat bidang peminatan tersebut menjadi dasar mahasiswa untuk meneruskan studi lanjut
di bidang akuntansi baik di dalam maupun di luar negeri.
Dalam hal pengembangan kepribadian mahasiswa agar menjadi pribadi yang baik dan
beretika, Program Studi S1 Akuntansi memberikan materi institusi berupa etika, pendidikan
agama, pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta kerja magang untuk memberi
kesempatan mahasiswa melihat dan menganalisis dunia kerja yang kemudian dituangkan
dalam bentuk laporan dan dipresentasikan dihadapan tim penguji. Kurikulum Program Studi
S1 Akuntansi juga bermuatan etika, kejujuran dan kedisiplinan yang disampaikan dalam
setiap mata kuliah.
Dalam rangka memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan
berbagai kasus nyata, mata kuliah yang diselenggarakan di Program Studi S1 Akuntansi
dilengkapi dengan

pembahasan kasus-kasus yang sering terjadi di lapangan, yang dapat menjadi bekal bagi
mahasiswa dalam praktek di dunia kerja. Perkembangan teknologi informasi terkini
diberdayakan untuk memperluas dan mempermudah penerapan ilmu-ilmu yang diajarkan
dalam perkuliahan sewaktu lulusan menjalani praktik bisnis nyata. Mata kuliah
kewirausahaan merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa yang memberikan
pembekalan mengenai motivasi dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memulai
bisnis.
Di dalam mata kuliah kerja magang, mahasiswa memperoleh kesempatan bekerja di PT.
Sarana Meditama Metropolitan, Tbk. atau di perusahaan lainnya agar dapat memperoleh
pengalaman praktis di dunia kerja serta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah
dipelajari dan mendapatkan masukan dari dunia kerja. Evaluasi program kerja magang
mengenai kinerja mahasiswa dan pelaksanaan kerja magang dilakukan oleh perusahaan
pemberi kerja dan disampaikan kepada Ketua Program Studi sebagai input untuk peningkatan
kualitas proses pembelajaran.

B6.8. Misi pembelajaran


B6.8.a. Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan
Mata kuliah – mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa pada tiap semester bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi seperti yang diharapkan. Pengembangan kompetensi
yang diharapkan ditempuh melalui kegiatan perkuliahan, kegiatan kunjungan perusahaan dan
kerja magang. Adapun dalam kegiatan perkuliahan, pengembangan kompetensi dilakukan
dengan praktek lapangan, penulisan paper ilmiah, dan penugasan baik individu maupun
berkelompok.
Selain pengembangan yang ditanamkan dalam mata kuliah, juga disediakan pembelajaran di
luar mata kuliah dengan memberikan kesempatan mahasiswa untuk mempelajari
perdagangan saham dengan melakukan simulasi saham di ruang Galeri Pasar Modal. Fasilitas
lain untuk mengembangkan kompetensi yang diharapkan adalah berupa kesempatan bagi
mahasiswa untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan melalui laboratorium komputer,
serta telah dirintis pengembangan kompetensi degan memberi kesempatan mahasiswa untuk
mengikuti simulasi bisnis, serta fasilitas pengembangan kompetensi berkomunikasi dalam
bahasa Inggris. Fasilitas permainan card game ataupun board game yang dapat dimainkan di
luar kelas juga memberikan sarana pengembangan kompetensi.

B6.8.b.Efisiensi internal dan eksternal


Efisiensi internal untuk mendukung proses pembelajaran ditempuh melalui pembuatan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS), penyediaan buku teks yang up to date, penyediaan
bahan presentasi elektronik, serta pembahasan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dalam
kelompok dosen terkait. Setiap dosen koordinator mata kuliah di Program Studi S1 Akuntansi
diharuskan mempersiapkan

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi bahan ajar yang akan digunakan oleh
semua dosen pengampu mata kuliah yang sama. Dalam proses perkuliahan, materi yang
disampaikan harus sesuai dengan RPS. Dosen diharuskan memenuhi waktu mengajar sesuai
jumlah sks dan jumlah pertemuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu sebanyak 14
kali pertemuan dalam satu semester.
Efisiensi eksternal mendapatkan dukungan yang cukup baik dengan berbagai sarana belajar
yang mendukung untuk perkuliahan menggunakan multimedia, yaitu akses internet nirkabel,
LCD Projector, komputer, multimedia speaker, jaringan komputer nirkabel dengan akses
Internet untuk mengakses Learning Managemen System (LMS), Sistem Informasi Akademik,
serta mengakses direktori dosen untuk keperluan penyimpanan materi kuliah yang dapat
diakses oleh mahasiswa.

B6.9. Mengajar
B6.9.a Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Tujuan pembelajaran dari setiap mata kuliah tertuang dalam Rencana Pembelajaran Semester
(RPS). Adapun metode pembelajaran yang dilakukan di Program Studi S1 Akuntansi
meliputi ceramah, diskusi, analisis kasus, presentasi, role play, praktek lapangan, tutorial.
Metode pembelajaran yang digunakan dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, karena
itu para dosen dalam melaksanakan proses pengajaran harus merujuk pada Rencana
Pembelajaran Semester (RPS), serta buku teks yang disebutkan di dalam RPS. Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) yang telah ditetapkan akan dikaji ulang secara berkala untuk
menjaga kualitas materi pengajaran, selain itu kesesuaian antara realisasi mengajar para
dosen dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) tersebut. (Borang 5.1.2.2 Struktur
Kurikulum Berdasarkan Urutan Matakuliah, Rencana Strategis tentang Penjaminan Mutu,
Rencana Operasi tentang Penjaminan Mutu)

B6.9.b.Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah


Agar tujuan mata kuliah dapat dicapai, materi pembelajaran direncanakan dalam bentuk
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang akan dikaji ulang dan diperbaiki secara berkala.
Dosen pengajar mata kuliah melakukan proses pembelajaran untuk mahasiswa berdasarkan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang telah ditetapkan. Proses review buku ajar juga
dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini untuk menjaga agar
materi pembelajaran tetap sesuai dengan tujuan mata kuliah. Ketua Program Studi memantau
kesesuaian materi pembelajaran dan tujuan mata kuliah melalui peninjauan dokumen -
dokumen perkuliahan, seperti Rencana Pembelajaran Semester (RPS), buku ajar, materi
perkuliahan, materi ujian tengah semester, dan materi ujian akhir semester.
Dalam perkuliahan, Dosen wajib mengisi dan menandatangi Berita Acara Perkuliahan setiap
sesi untuk setiap kehadiran perkuliahan tatap muka, selain itu juga Dosen wajib mengisi
realisasi perkuliahan

pada Sistem Informasi Akademik. Ketua kelas atau wakil mahasiswa dalam kelas yang
bersangkutan wajib menandatangani formulir Berita Acara Perkuliahan pada kolom
persetujuan, yang berarti memberikan persetujuan atas kesesuaian materi kuliah yang
diberikan dengan materi yang tertulis dalam RPS. Hingga saat ini materi pembelajaran
dengan tujuan perkuliahan di Program Studi S1 Akuntansi menunjukkan kesesuaian yang
baik, dengan demikian berarti setiap dosen menyampaikan materi ajar, menggunakan metode
pengajaran, dan buku teks sesuai dengan tujuan mata kuliah dan ketentuan yang telah
dituangkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) (Borang 5.1.2.2 Struktur
Kurikulum Berdasarkan Urutan Mata Kuliah)
Untuk menjaga kualitas soal ujian, penjaminan mutu soal ujian dilakukan oleh Ketua
Program Studi berkoordinasi dengan Dosen Koordinator Mata Kuliah dan Dosen Pengajar.
Dosen Pengajar mata kuliah mengusulkan soal ujian kepada Koordinator Mata Kuliah.
Koordinator Mata Kuliah mempertimbangkan bobot soal ujian dan kesesuaian dengan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Usulan soal ujian disampaikan oleh Dosen
Koordinator Mata Kuliah kepada Ketua Program Studi untuk mendapatkan persetujuan.
(Buku Panduan Dosen STIE Wiyatamandala tentang Pembuatan Soal Ujian)

B6.9.c. Efisiensi dan produktivitas


Efisensi dan produktivitas mengajar diperoleh dari hasil proses perencanaan perkuliahan,
penyusunan bahan ajar, pembuatan bahan presentasi mengajar, rencana pembelajaran
semester, dan penyediaan buku ajar. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) selalu dikaji
ulang dengan memperhatikan kaitan antar mata kuliah-mata kuliah untuk memperkecil
peluang materi kuliah yang overlapping. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi
efisien, dan efisiensi akan selalu ditingkatkan dengan pengkajian RPS secara berkala.
Dari sisi dosen, materi yang telah direncanakan dan dibangun dari awal sebelum perkuliahan
dimulai akan sangat mengefisienkan dan memudahkan dosen dalam mengajar, selain itu
mempersingkat waktu persiapan pengajaran sehingga dosen akan lebih produktif, dan dapat
mengerjakan aktivitas lainnya.
Dari sisi mahasiswa, mahasiswa dapat memahami perkuliahan dengan lebih efektif,
memperoleh materi yang kaya, serta dapat mendalami materi kuliah secara intensif. Selain itu
mahasiswa dapat lebih efisien dalam mengikuti perkuliahan, dapat mengakses materi dari
LMS, mencatat hal yang penting saja, dan mencari informasi langsung dan mandiri melalui
Internet.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, seperti fasilitas kelas multimedia dan
Internet, sangat membantu melancarkan proses pembelajaran sehingga meningkatkan
efisiensi dan produktivitas baik dari sisi dosen maupun mahasiswa.

B6.9.d.Struktur dan rentang kegiatan mengajar


Dengan jumlah mahasiswa yang masih belum banyak, secara umum setiap dosen mengajar
rata – rata 2 mata kuliah per semester, namun tidak menutup kemungkinan mengajar hingga 3
kelas dengan tetap menjaga maksimal 2 mata kuliah dalam 1 semester. Rentang kegiatan
mengajar merujuk aturan Standar Nasional Pendidikan Tinggi, di mana seorang dosen dalam
mengajar 1 sks setara dengan 50 menit tatap muka di dalam kelas. Tiap semester
diselenggarakan dalam 16 minggu, termasuk UTS dan UAS. Dengan demikian tiap mata
kuliah diselenggarakan dalam 14 kali tatap muka di kelas, yang berarti 1 kali tatap muka
dalam 1 minggu, dan ujian sebanyak 2 kali, yaitu UTS dan UAS. Semua dosen wajib
memenuhi 14 kali tatap muka di kelas, di mana 7 kali diselenggarakan sebelum UTS, dan 7
kali diselenggarakan setelah UTS, selain itu Dosen wajib mentaati lama waktu (durasi)
mengajar sesuai dengan beban sks mata kuliah, yaitu jumlah sks dikalikan dengan 50 menit.
Hingga saat ini struktur dan rentang mengajar dosen di Program Studi S1 Akuntansi sudah
berjalan baik, dan semua dosen mengajar sesuai dengan beban sks dan waktu yang
dipersyaratkan. Adapun ketentuan terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran dalam
tiap semester, baik oleh dosen maupun mahasiswa, telah dicantumkan dalam Panduan
Penyelenggaraan Pendidikan dan Panduan Dosen.

B6.9.B6. Penggunaan teknologi informasi


Semua Dosen pengajar Program Studi S1 Akuntansi sudah diberikan pelatihan dan
pembimbingan terkait penggunaan sarana teknologi informasi untuk pengajaran.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dapat terwujud dengan
dukungan sarana yang memadai untuk membangun multimedia classroom, seperti: LCD
projektor, multimedia speaker, koneksi Internet, komputer serta software pendukung. Selain
penyediaan multimedia classroom, proses pembelajaran didukung pula oleh sistem informasi
akademik dan sistem pengelolaan pembelajaran (LMS – Learning Management System).
Pemanfaatan sarana multimedia dan internet sangat membantu dosen dan mahasiswa dalam
memperkaya materi perkuliahan, juga dalam mengerjakan tugas–tugas perkuliahan. Semua
mahasiswa STIE Wiyatamandala, telah memperoleh bekal untuk menggunakan teknologi
informasi yaitu melalui mata kuliah wajib Pengantar Teknologi Informasi (PTI) pada
semester pertama. Dengan matakuliah PTI tersebut, setiap mahasiswa diajarkan penggunaan
beberapa aplikasi pemrosesan dokumen (word processing), spreadsheet, presentation tools,
pemanfaatan Internet untuk mencari informasi, pemanfaatan e-mail, dan lain – lain. Dengan
demikian setiap mahasiswa dapat mengirim laporan tugas – tugas perkuliahan melalui sarana
e-mail. Untuk mata kuliah praktek, seperti mata kuliah statistika dan akuntansi, dosen sudah
memanfaatkan sarana teknologi informasi dan software yang relevan.

B6.10. Belajar
B6.10.a. Keterlibatan mahasiswa
Program Studi S1 Akuntansi menerapkan metode pembelajaran mahasiswa aktif yang
otomatis berdampak terhadap keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Keterlibatan mahasiswa secara aktif mendorong mahasiswa untuk lebih sering mengajukan
pendapat dan masukan. Proses pembelajaran di Program Studi S1 Akuntansi STIE
Wiyatamandala yang mendorong mahasiswa untuk aktif, terlihat dari komponen nilai akhir
yang menunjukkan keaktifan mahasiswa dalam bentuk partisipasi, kontribusi, diskusi, tugas,
dan presentasi. (Borang 5.1.2.2 Struktur Kurikulum, Panduan Penyelenggaraan Pendidikan)
Keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas juga ditentukan oleh
keberhasilan interaksi antara dosen sebagai fasilitator dengan para mahasiswa. Beberapa mata
kuliah mendorong mahasiswa terlibat lebih aktif dan dominan, karena model pembelajaran
yang digunakan berupa pemecahan masalah dalam kelompok yang dipandu oleh dosen, dan
hasil diskusi dipresentasikan di depan kelompok lainnya. Beberapa mata kuliah juga
menerapkan model praktikum / tutorial dan saat ini dosen menjadi tutor karena belum ada
mahasiswa senior, namun di masa mendatang mahasiswa senior akan bertindak sebagai
asisten/tutor. Walaupun belum melibatkan mahasiswa senior untuk menjadi asisten/tutor,
namun telah direncanakan bahwa untuk menjadi asisten/tutor diperlukan syarat tertentu, yaitu
jumlah sks yang telah ditempuh, nilai minimum untuk mata kuliah yang akan dibina adalah
B, serta lulus seleksi kemampuan berkomunikasi yang baik.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan terhadap materi khusus
sesuai bidang yang diminati, maka diluar kewajiban mengambil mata kuliah keilmuan dan
ketrampilan (MKK) dan mata kuliah keahlian berkarya (MKB), mahasiswa juga dapat
mengambil mata kuliah pilihan sesuai dengan minatnya. Dengan demikian mahasiswa lebih
terlibat dalam menentukan bidang ilmu yang diminati secara aktif, yang akan menciptakan
iklim akademis yang kondusif, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan
akan meningkatkan prestasi mahasiswa.

B6.10.b. Bimbingan Skripsi


Program Studi S1 Akuntansi mewajibkan semua mahasiswa untuk membuat skripsi sebagai
tugas akhir kuliah program sarjana. Di Program Studi S1 Akuntansi, sebelum mahasiswa
menyelesaikan studi, mahasiswa wajib melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang
berbobot 6 sks dan skripsi tersebut menjadi salah satu syarat kelulusan mahasiswa.
Penyusunan skripsi melatih mahasiswa untuk mampu melakukan observasi, melakukan
analisis masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan bidang keilmuan,
serta memecahkan masalah dengan solusi secara ilmiah.

Skripsi disosialisasikan melalui berbagai kesempatan, diantaranya berupa mata kuliah


metodologi penelitian, dan sosialisasi tertulis berupa Panduan Kurikulum, dan Panduan
Penyusunan Skripsi. Panduan Penyusunan Skripsi menjadi sarana informasi bagi mahasiswa
dalam menyusun proposal skripsi. Panduan Penyusunan Skripsi wajib dimiliki mahasiswa
yang mempersiapkan atau sedang menyusun skripsi, di mana di dalam panduan tersebut juga
beberapa formulir dan contoh penulisan, serta format penulisan, dan lain - lain. Setiap
mahasiswa yang menyusun skripsi akan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Skripsi, dan
mahasiswa wajib melakukan proses bimbingan minimal 8 kali dalam satu semester yang
dibuktikan dengan formulir bimbingan skripsi yang ditandatangani Dosen Pembimbing
Skripsi. (Panduan Penyusunan Skripsi, Panduan Penyelenggaraan Pendidikan)
Dosen Pembimbing Skripsi ditugaskan oleh Ketua Program Studi terkait, dengan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Memiliki kompetensi akademik (Jenjang pendidikan minimal S2)
2. Memiliki Jenjang Jabatan Akademik minimal Asisten Ahli
3. Memiliki bidang keahlian sesuai dengan topik skripsi
4. Menguasai metodologi penelitian
5. Memiliki kapasitas jumlah bimbingan kurang dari batas maksimal jumlah mahasiswa
bimbingan (jumlah mahasiswa bimbingan ditentukan terpisah, tergantung jumlah mahasiswa
dan dosen, serta batas kepatutan)
Saat ini walaupun mahasiswa Program Studi Akuntansi belum ada yang menyusun skripsi,
Program Studi bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LPPM) telah memberikan pelatihan metodologi penelitian kepada para dosen, sehingga siap
untuk melakukan penelitian maupun melakukan pembimbingan skripsi mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai