PENDIDIKAN
B6.1. Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan
Kurikulum yang berlaku di Program Studi S1 Akuntansi sampai saat ini adalah Kurikulum
Merdeka 2020 yang telah menyesuiakan kebijakan Program Merdeka Belajar: Kampus
Merdeka yang diturunkan dari Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Hal ini
bersamaan dengan rencana perubahan kurikulum secara periodik yang direncanakan untuk
direvisi pada tahun 2020. Kurikulum diarahkan untuk peningkatan kompetensi mahasiswa,
sehingga saat lulus memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan sarjana akuntansi dan
dunia bisnis. Adapun kompetensi yang sarjana akuntansi telah diturunkan menjadi kurikulum
yang disusun sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 6 (enam)
berdasarkan Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) dan Lampirannya yang menjadi acuan dalam penyusunan capaian pembelajaran
lulusan program sarjana akuntansi. Kurikulum Merdeka 2020 dibentuk atas inisiasi dan
masukan dari seluruh stakeholder seperti mahasiswa, alumni, pengguna lulusan, LLDIKTI
Wilayah 3, akademisi, dan praktisi. Kurikulum Merdeka 2020 telah diselenggarakan secara
efektif untuk mahasiswa tahun masuk 2020 (serta mahasiswa angkatan 2019 yang telah
dikonversi mata kuliahnya). Secara bertahap pada tiap akhir semester, program studi
melakukan peninjauan terhadap kurikulum khususnya mata kuliah pada semester berjalan
melalui formulir penyempuraan kurikulum yang disebarkan ke seluruh dosen pengampu mata
kuliah dan jika diperlukan akan dilakukan rekonstruksi kurikulum.
terhadap penelitian yang bermanfaat, baik dari sisi kelimuan maupun membantu
memecahkan masalah yang ada di masyarakat melalui Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat.
Dengan demikian kurikulum Program Studi S1 Akuntansi memuat mata kuliah yang
menekankan penguasaan dasar keilmuan akuntansi dan keahlian akuntansi, mata kuliah yang
menanamkan budi pekerti, komitmen, tanggung jawab, kejujuran, etika bisnis, etika profesi,
serta mata kuliah terkait dengan soft skills. Selain itu, sehubungan dengan tujuan untuk
menghasilkan sarjana yang mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan berkarya dalam
pengembangan keilmuan, kurikulum mendukung tercapainya tujuan Program Studi.
Dalam menyusun kurikulum, Program Studi secara proaktif menggali input dari berbagai
pihak yang relevan dan mengevaluasi mata kuliah-mata kuliah yang memiliki link and match
dengan dunia kerja. Wujud nyata upaya mewujudkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat akan penerapan Good Governance adalah dengan menawarkan muatan-muatan
yang relevan dan memberikan mata kuliah kewirausahaan yang mendukung industri kreatif
sebagai bekal pada saat terjun di masyarakat.
B6.3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi)
Struktur dan isi kurikulum sehubungan dengan keluasan, kedalaman, koherensi, dan
organisasi cukup baik. Mata kuliah yang dimasukkan ke dalam kurikulum dipertimbangkan
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Bobot jumlah sks dalam pengembangan ketiga
aspek tersebut cukup berimbang. Diharapkan dapat mewujudkan lulusan yang mampu
menerapkan pengetahuan dan beradaptasi di dalam dunia kerja. Isi kurikulum Program Studi
S1 Akuntansi STIE Wiyatamandala dirancang cukup fleksibel dan adaptif terhadap
perkembangan ilmu akuntansi dan dunia bisnis. Organisasi kurikulum, mengikuti peraturan
yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
232/U/2000 tertanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Program
Studi.
Terkait dengan keluasan dan kedalaman materi untuk setiap mata kuliah ditinjau dan disusun
berdasarkan learning outcome yang disusun melalui diskusi antara mengundang koordinator
rumpun bidang ilmu, koordinator mata kuliah, dosen pengajar dan praktisi yang terkait
dengan bidang ilmu, serta merujuk pada buku teks terkini dan standar kompetensi yang
diharapkan. Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi STIE Wiyatamandala secara
berkesinambungan ditinjau, dari sisi struktur kurikulum dan dari sisi isi kurikulum.
Peningkatan relevansi kurikulum tetap memperhatikan peraturan dan kebutuhan yang berlaku
dan kemampuan sumber daya yang ada untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah
ditetapkan. (Borang 5.1.2 Struktur Kurikulum, dan Borang 5.3 Pelaksanaan Proses
Pembelajaran, Rencana Strategis tentang Penjaminan Mutu, Rencana Operasional tentang
Penjaminan Mutu)
Penyusunan kurikulum Program Studi Akuntansi S1 telah dilakukan secara koheren, yaitu
dengan memperhatikan hubungan antar mata kuliah dalam kurikulum mulai dari semester
tingkat paling dasar hingga semester tingkat paling atas, di mana hubungan tersebut terlihat
dari adanya mata kuliah prasyarat sebagaimana tercantum dalam buku panduan kurikulum
Program Studi. Setiap mata kuliah disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester
(RPS) yang di dalamnya mengandung informasi nama dan kode mata kuliah, jumlah sks,
mata kuliah prasyarat, Tujuan Instruksional Umum (TIU), Tujuan Instruksional Khusus
(TIK), pokok bahasan, sub pokok bahasan, metode pembelajaran, media
B6.4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu)
Di dalam membangun Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi telah dipertimbangkan untuk
menyiapkan lulusan untuk memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang akuntansi dan
bisnis, serta memiliki sikap moral dan etika yang baik. Integrasi materi pembelajaran intra
disiplin ilmu tercermin dari kombinasi antara Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK), Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya
(MKB), Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan Mata Kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) yang diberikan secara berjenjang sesuai dengan kedalaman materi.
Dari total 144 sks, terdiri dari MKB 60 sks (41,7%), MKK 66 sks (45,8%), MPK 6 sks
(4,2%), MBB 9 sks (6,3%), MPB 3 sks (2,1%).
Mata kuliah prasyarat ditentukan untuk memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan
untuk mata kuliah selanjutnya dengan jenjang lebih tinggi. Penjaminan mutu akademik
dilakukan melalui Penetapan Dosen Koordinator Rumpun Bidang Ilmu dan Koordinator Mata
Kuliah, di mana kedua koordinator tersebut bertanggung jawab untuk mengembangkan
konten mata kuliah sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini, serta kemampuan yang
dibutuhkan dunia kerja, menetapkan buku wajib, koordinasi antar mata kuliah. Dengan
demikian diharapkan terjalin kesinambungan antar mata kuliah dan memperkecil peluang
terjadi pengulangan materi yang sama dalam beberapa mata kuliah. Selain itu, para
koordinator tersebut wajib mengadakan rapat koordinasi bersama dosen pengampu mata
kuliah untuk menyamakan persepsi terkait mata kuliah dan rumpun bidang ilmunya. Atas
dasar pertimbangan tuntutan terhadap lulusan Program Studi S1 Akuntansi untuk memiliki
keahlian dan ketrampilan yang tinggi di bidang akuntansi dan bisnis yang mendukung
industri kreatif, maka distribusi sks mata kuliah menjadi terpusat pada sks untuk MKB dan
MKK. (Buku Panduan Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi).
B6.5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan
internal lembaga
Kurikulum lokal Program Studi S1 Akuntansi disusun berdasarkan pengamatan kebutuhan
sektor bisnis dan industri khususnya dalam industri kreatif. Kurikulum disusun sesuai dengan
visi STIE Wiyatamandala yaitu menciptakan sikap entrepreneur dan berbudi pekerti luhur
bagi lulusan STIE Wiyatamandala. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna lulusan, kurikulum
lokal Program Studi S1 Akuntansi menyajikan muatan - muatan lokal yang diperlukan untuk
mendukung industri kreatif dan ICT, sepertihalnya mata kuliah Pengantar Bisnis, Pengantar
Teknologi Informasi, Kewirausahaan, dan
Program Kerja Magang. Untuk menambah kesiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja,
disediakan mata kuliah wajib pada tahun terakhir yang sesuai dengan tren kebutuhan industri.
B6.6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/ kebutuhan mahasiswa secara
individual/kelompok mahasiswa tertentu
Mata kuliah pilihan yang ditawarkan Program Studi S1 Akuntansi disesuaikan dengan
perkembangan terkini dan kebutuhan dunia industri. Mata kuliah pilihan yang ditawarkan,
merujuk pada bidang yang dipilih oleh mahasiswa. Pada kurikulum Program Studi S1
Akuntansi terdapat 4 (empat) peminatan, di mana tiap peminatan terdiri dari 5 (lima)
matakuliah yang masing-masing berbobot 3 (tiga) sks. Dengan demikian dari total 17 (tujuh
belas) mata kuliah yang tersedia dari semua peminatan, hanya 5 (lima) matakuliah yang harus
dipilih dengan bobot total 15 (lima belas) sks, yang merupakan bagian dari kurikulum
lokal/institusional. (Buku Panduan Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi)
pembahasan kasus-kasus yang sering terjadi di lapangan, yang dapat menjadi bekal bagi
mahasiswa dalam praktek di dunia kerja. Perkembangan teknologi informasi terkini
diberdayakan untuk memperluas dan mempermudah penerapan ilmu-ilmu yang diajarkan
dalam perkuliahan sewaktu lulusan menjalani praktik bisnis nyata. Mata kuliah
kewirausahaan merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa yang memberikan
pembekalan mengenai motivasi dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memulai
bisnis.
Di dalam mata kuliah kerja magang, mahasiswa memperoleh kesempatan bekerja di PT.
Sarana Meditama Metropolitan, Tbk. atau di perusahaan lainnya agar dapat memperoleh
pengalaman praktis di dunia kerja serta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah
dipelajari dan mendapatkan masukan dari dunia kerja. Evaluasi program kerja magang
mengenai kinerja mahasiswa dan pelaksanaan kerja magang dilakukan oleh perusahaan
pemberi kerja dan disampaikan kepada Ketua Program Studi sebagai input untuk peningkatan
kualitas proses pembelajaran.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi bahan ajar yang akan digunakan oleh
semua dosen pengampu mata kuliah yang sama. Dalam proses perkuliahan, materi yang
disampaikan harus sesuai dengan RPS. Dosen diharuskan memenuhi waktu mengajar sesuai
jumlah sks dan jumlah pertemuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu sebanyak 14
kali pertemuan dalam satu semester.
Efisiensi eksternal mendapatkan dukungan yang cukup baik dengan berbagai sarana belajar
yang mendukung untuk perkuliahan menggunakan multimedia, yaitu akses internet nirkabel,
LCD Projector, komputer, multimedia speaker, jaringan komputer nirkabel dengan akses
Internet untuk mengakses Learning Managemen System (LMS), Sistem Informasi Akademik,
serta mengakses direktori dosen untuk keperluan penyimpanan materi kuliah yang dapat
diakses oleh mahasiswa.
B6.9. Mengajar
B6.9.a Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Tujuan pembelajaran dari setiap mata kuliah tertuang dalam Rencana Pembelajaran Semester
(RPS). Adapun metode pembelajaran yang dilakukan di Program Studi S1 Akuntansi
meliputi ceramah, diskusi, analisis kasus, presentasi, role play, praktek lapangan, tutorial.
Metode pembelajaran yang digunakan dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, karena
itu para dosen dalam melaksanakan proses pengajaran harus merujuk pada Rencana
Pembelajaran Semester (RPS), serta buku teks yang disebutkan di dalam RPS. Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) yang telah ditetapkan akan dikaji ulang secara berkala untuk
menjaga kualitas materi pengajaran, selain itu kesesuaian antara realisasi mengajar para
dosen dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) tersebut. (Borang 5.1.2.2 Struktur
Kurikulum Berdasarkan Urutan Matakuliah, Rencana Strategis tentang Penjaminan Mutu,
Rencana Operasi tentang Penjaminan Mutu)
pada Sistem Informasi Akademik. Ketua kelas atau wakil mahasiswa dalam kelas yang
bersangkutan wajib menandatangani formulir Berita Acara Perkuliahan pada kolom
persetujuan, yang berarti memberikan persetujuan atas kesesuaian materi kuliah yang
diberikan dengan materi yang tertulis dalam RPS. Hingga saat ini materi pembelajaran
dengan tujuan perkuliahan di Program Studi S1 Akuntansi menunjukkan kesesuaian yang
baik, dengan demikian berarti setiap dosen menyampaikan materi ajar, menggunakan metode
pengajaran, dan buku teks sesuai dengan tujuan mata kuliah dan ketentuan yang telah
dituangkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) (Borang 5.1.2.2 Struktur
Kurikulum Berdasarkan Urutan Mata Kuliah)
Untuk menjaga kualitas soal ujian, penjaminan mutu soal ujian dilakukan oleh Ketua
Program Studi berkoordinasi dengan Dosen Koordinator Mata Kuliah dan Dosen Pengajar.
Dosen Pengajar mata kuliah mengusulkan soal ujian kepada Koordinator Mata Kuliah.
Koordinator Mata Kuliah mempertimbangkan bobot soal ujian dan kesesuaian dengan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Usulan soal ujian disampaikan oleh Dosen
Koordinator Mata Kuliah kepada Ketua Program Studi untuk mendapatkan persetujuan.
(Buku Panduan Dosen STIE Wiyatamandala tentang Pembuatan Soal Ujian)
B6.10. Belajar
B6.10.a. Keterlibatan mahasiswa
Program Studi S1 Akuntansi menerapkan metode pembelajaran mahasiswa aktif yang
otomatis berdampak terhadap keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Keterlibatan mahasiswa secara aktif mendorong mahasiswa untuk lebih sering mengajukan
pendapat dan masukan. Proses pembelajaran di Program Studi S1 Akuntansi STIE
Wiyatamandala yang mendorong mahasiswa untuk aktif, terlihat dari komponen nilai akhir
yang menunjukkan keaktifan mahasiswa dalam bentuk partisipasi, kontribusi, diskusi, tugas,
dan presentasi. (Borang 5.1.2.2 Struktur Kurikulum, Panduan Penyelenggaraan Pendidikan)
Keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas juga ditentukan oleh
keberhasilan interaksi antara dosen sebagai fasilitator dengan para mahasiswa. Beberapa mata
kuliah mendorong mahasiswa terlibat lebih aktif dan dominan, karena model pembelajaran
yang digunakan berupa pemecahan masalah dalam kelompok yang dipandu oleh dosen, dan
hasil diskusi dipresentasikan di depan kelompok lainnya. Beberapa mata kuliah juga
menerapkan model praktikum / tutorial dan saat ini dosen menjadi tutor karena belum ada
mahasiswa senior, namun di masa mendatang mahasiswa senior akan bertindak sebagai
asisten/tutor. Walaupun belum melibatkan mahasiswa senior untuk menjadi asisten/tutor,
namun telah direncanakan bahwa untuk menjadi asisten/tutor diperlukan syarat tertentu, yaitu
jumlah sks yang telah ditempuh, nilai minimum untuk mata kuliah yang akan dibina adalah
B, serta lulus seleksi kemampuan berkomunikasi yang baik.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan terhadap materi khusus
sesuai bidang yang diminati, maka diluar kewajiban mengambil mata kuliah keilmuan dan
ketrampilan (MKK) dan mata kuliah keahlian berkarya (MKB), mahasiswa juga dapat
mengambil mata kuliah pilihan sesuai dengan minatnya. Dengan demikian mahasiswa lebih
terlibat dalam menentukan bidang ilmu yang diminati secara aktif, yang akan menciptakan
iklim akademis yang kondusif, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan
akan meningkatkan prestasi mahasiswa.