Anda di halaman 1dari 3

 Contoh Refleksi Peran Perawat Kritis Sesuai degan Tokoh Keperawatan

FLORENCE NIGHTINGALE

Florence Nightingal seorang Perawat pelopor perawat moderen. Ia mendapakan julukan


Lady of The Lamp. Julukan itu ia dapat pada ztahun 1854, pada tahun itu sekitar 18.000
tentara harus masuk rumah sakit militer. Banyak pasien yang terbaring di lorong bersama
kotoran mereka, hewan pengerat, dan serangga. Persediaan perban dan sabun juga menipis,
begitu pula dengan air. Florence mengatur semua manajemen rumah sakit untuk
meningkatkan persediaan makanan, selimut, tempat tidur, dan kebersihan. Setiap malam,
dengan membawa lampu penerangan, dia memeriksa kondisi tentara di rumah sakit. Dari
situlah, Florence mendapat julukan "Bidadari Berlampu".Dalam sejarah perkembangan
keperawatan pun,dengan adanya perjuangan Florence Nightingale menjadikan dunia
keperawatan identik dengan pekerjaan seorang perempuan.

Teori Nightingale berfokus pada lingkungan. Fokus kosep sentral ini adalah adanya 5 hal
esensial dalam menjaga kesehatan , yaitu: udara segar, air bersih, saluran pembuangan yang
efisien, kebersihan, cahaya/ventilasi. Nightingale juga merasa perawat harus menggunakan
nalar sehat untuk meraih kondisi-kondisi tersebut tetapi harus disertai dengan ketekunan,
observasi dan kecerdasan. Nightingale menganggap seseorang yang dirinya ingin sehat maka
perawat, alam dan orang tersebut harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.
Florence juga yang memperkenalkan praktik cuci tangan sambil merawat tentara selama
Perang Krimea. Sepanjang karirnya, dia memperjuangkan kebersihan sebagai hal penting
untuk menghentikan penyebaran penyakit. Teori Florencw Nightingale ini juga berhubungan
dengan teori lainnya misal pada teori adaptasi bisa menunjukan penyesuaian diri terhadap
kekuatan yang melawan atau lingkungan. Berhubungan dengan teori lain misalnya:

 Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.


Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya
sendiri. Berrhasil tidaknya respon adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan
lingkungan yang dijelaskan Florence.
 Teori kebutuhan, menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori
Florence N, sebagai contoh kebuuthan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar,
ventilasi dan kebutuhan lingkungan. Teori kebutuhan menekankan bagaimana
hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam
mempertahankan hidupnya
 Teori stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang
harus ditangani. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat
sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien
dalamlingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya
tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba
Tujuan dari teori Nightingale adalah untuk memfasilitasi prosespenyembuhan tubuh
dengan memanipulasi lingkungan klien. Misalnya memberikan ruang rawat pasien yang
nyaman dan cukup ventilasi, tersedianya air bersih baik di keperawatan komunitas dan
ruangan, menempatkan pasien pada situasi dan kondisi yang kondusif untuk mencapai proses
pemulihan. Florence Nightingale berpendapat untuk meningkatkan keterampilan para
perawat, perlu adanya suatu sekolah untuk mendidik para perawat, ia memiliki pandangan
bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat,
ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat.

 Alasan Pemilihan Refleksi Tokoh


Alasan memilih tokoh Florence Nightingal karena sosok Florence Nightingale bisa
menjadi contoh bagi perawat dan mahasiswa keperawatan untuk berpegang teguh
kepada pelayanan yang baik. Perjuangannya yang tak ada kata menyerah dalam
Perang Krimea membuat sosoknya dikenang seantero Inggris Raya. Nightingale
menekankan fokus intervensi keperawatan adalah membuat lingkungan yang kondusif
bagi manusia unntuk hidup sehat. Pada halnya diperawatan kritis ICU dengan tempat
tidur pasien bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi
orang lain maupun dirinya sendiri. Observasi dari lingkungan sosial terutama
hubungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-
data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Apabila keadaan rumah sakit
bersih/nyaman dan para perawat dapat memberikan kenyamanan maka tingkat
kesembuhan pasien bisa terbantu untuk meningkat. Dengan demikiman sesuai dengan
peran perawat kritis yaitu pemberian asuhan keperawatan, pelindung dan advokat
pasien, rehabilitator, pembuat kenyamanan dan pembaharuan.
DaftarPustaka

Helga, P. D. (2020). BERPIKIR KRITIS DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM


PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS.

Cohen, I. B. (1984).Florence nightingale. Scientific American, 250(3), 128-137.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/27/18130021/biografi-tokoh-dunia-florence-
nightingale-perawat-dan-bidadari-berlampu?page=all.

Anda mungkin juga menyukai