Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Terapi aktivitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan
jiwa, bahkan saat ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan (Keliat, 2004). Penggunaan kelompok
dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya
pencegahan, ppengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang.
Meningkatnya pengunaan kelompok teraupetik, modalitas merupakan bagisn dan
memberikan hasil positif terhadap perubahan perilaku adaptif dan mengurangi
perilaku maladaptif.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi
aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan
pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan
uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realita. Klien
tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya.
TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata
kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/ tempat, dan waktu. Hasil
diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah (Keliat & Pawirowiyono, 2014). Terapi aktivitas kelompok orientasi
realita adalah terapi yang bertujuan membuat pasien mampu mengidentifikasi
stimulus internal maupun eksternal. TAK orientasi realitas menurut Purwaningsih
dan Karlina (2009) adalah pendekatan untukmengorientasikan klien terhadap situasi
nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat (2005), TAK
orientasi realitas adalah upaya untukmengorientasikan keadaan nyata kepada klien,
yaitu diri sendiri, orang lain,lingkungan atau tempat, dan waktu.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana penurunan gejala sebelum dan sesudah dilakukan tindakan Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) orientasi realita

1.3. Tujuan
 Tujuan Umum
Klien dengan gangguan orientasi realita mampu mengenali orang, tempat, dan
waktu
 Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada
2. Klien mamp mengenmal waktu dengan tepat
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orag-orang disekitarnya dengan
tepat
1.4. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Mampu memahami dan menerapkan asuhan keperawatan pada klien
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan tambahan informasi dalam asuhan
keperawatan
3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Dapat digunakan sebagai bahan tambahan informasi dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan sehingga mampu menurunkan angka
kematian, kesakitan, dan kekambuhan klien.
4. Bagi Pembaca
Dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman dalam
memberikan asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai