Anda di halaman 1dari 2

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER

a. Pengertian
Pendidikan karakter berpijak pada karakter dasar manusia dari nilai moral
universal yang bersumber dari agama. Menurut ahli psikologi, karakter dasar tersebut
adalah cinta kepada Allah dan ciptaanNya, tanggung jawab, jujur, hormat dan santun,
peduli, kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan lain-lain. Pendidikan karakter
merupakan salah satu wacana pendidikan yang dianggap mampu memberikan
jawaban atas kebuntuan dalam sistem pendidikan. Sejalan dengan itu, Pendidikan
karakter juga diartikan sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berfikir,
penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi
dengan Tuhannya, diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya.
Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna
yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah
membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan
warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang
baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum
adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat
dan bangsanya. Donie Koesoema mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah
usaha yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi pertumbuhan kebebasan individu itu sendiri. Berdasarkan pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan karakter adalah pendidikan yang tidak
hanya berorientasi pada aspek kognitif saja, akan tetapi lebih berorientasi pada proses
pembinaan potensi yang ada dalam diri peserta didik, dikembangkan melalui
pembiasaan sifatsifat baik yaitu berupa pengajaran nilai-nilai karakter yang baik.

b. Fungsi
Pendidikan karakter berfungsi untuk :
 Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan
berperilaku baik
 Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur
 Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.
Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga,
satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan
media massa. Berdasarkan pandangan beberapa ahli, aspek-aspek kualitas pelayanan
keperawatan adalah sebagai berikut sehingga dibutuhkan perawat yang berkarakter,
yaitu,
 Penerimaan, meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu
tersenyum,menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap
orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar
belakang sosial ekonomi dan budaya.
 Perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu sikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan,
memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau
mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
 Komunikasi, meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi
yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang
saling berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang
baik dengan keluarga pasien.
 Kerjasama, meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
 Tanggung jawab dan beretika, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam
tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas,
konsisten serta tepat dalam bertidak

Anda mungkin juga menyukai