PENDAHULUAN
1
Kendaraan modifikasi ini banyak diminati penyandang disabilitas bahkan telah
banyak komunitas kendaraan untuk difabel di Indonesia, maka dari itu kendaraan
modifikasi untuk penyandang disabilitas ini belum terverifikasi aman (Turrahman
& Yunidar, 2022).
Mobil mini Jeep merupakan kendaraan prototype roda 4 yang menyerupai
mobil konvensional. Ukuran dan beberapa sistem pada mobil prototype ini lebih
berbeda dari segi dimensi yang lebih kecil dengan mobil Jeep dari buatan
pabrikan dan motor penggerak dengan torsi yang lebih kecil. Beberapa perubahan
pada control kemudi mobil mini Jeep sebagai cara untuk memberikan kemudahan
transportasi roda empat untuk dikendarai bagi penyandang difabel daksa.
Pada proses perencanaan alat bantu penggerak tuas rem dan tuas gas
diperlukan data awal yang lengkap. Salah satu data awal yang diperlukan adalah
besar gaya tekan ketiga tuas. Besar tekan pada masing-masing tuas berbeda.
Masing-masing tuas memiliki sistem kerja dan fungsi yang berbeda satu dengan
lain. Semua perbedaan ini harus menjadi perhatian khususnya pada saat
merencanakan dan merancang alat bantu penggerak ketiga tuas rem kopling dan
gas (Annas, dkk, 2015).
Kursi pengemudi adalah sistem terpenting dari mobil apapun, dirancang
menyesuaikan tingkat aman saat mengendarai kursi pengemudi juga
mempertimbangkan ketinggian, jarak dengan control kemudi, mengurangi getaran
dan kenyamanan posisi mengendarai (Kale & Dhamejani, 2015).
Modifikasi control kemudi ini ada dua bagian yang akan dirancang, tuas rem,
dan gas guna mempermudah bagi penyandang difabel daksa. adapun penyesuaian
desain yang memudahkan penyandang difabel daksa mengoprasikan kendaraan.
Seat frame dengan memaksimalkan keamanan rangka dan penyandang disabilitas
mampu beraktifitas secara mandiri dengan aman.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem dan mekanisme penyambungan tuas adaptive control drive
pada mobil mini Jeep?
2. Bagaimana perancangan keamanan seat frame dan tuas adaptive control drive
pada mobil mini Jeep prototipe?
2
1.3. Tujuan
1. Mengetahui sistem dan mekanisme penambahan tuas adaptive control drive
pada mobil mini Jeep prototipe.
2. Mengetahui perancangan keamanan seat frame dan tuas adaptive control
drive pada mobil mini Jeep prototipe.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat kami melaksanakan proyek akhir ini antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya (Amd).
b. Sebagai media penerapan ilmu yang diperoleh di perkuliahan.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Sebagai bahan kajian kuliah jurusan mesin di Politeknik Negeri
Banyuwangi.
b. Menambah pembendaraan alat – alat di Politeknik Negeri Banyuwangi.
3. Bagi Masyarakat
a. Menambah wawasan tentang alat alternatif sehingga memudahkan
pengemudi roda empat untuk penyandang disabilitas.
b. Menjadi pengembangan alat bantu penyendang difabel daksa.
1.5. Batasan Masalah
Di dalam pengerjaan tugas proyek tugas akhir ini yang dijadikan Batasan
masalah yaitu:
1. Penyesuaian desain control kemudi terhadap kondisi fisik penyandang
disabilitas.
2. Modifikasi seat frame drive.
3. Modifikasi kontruksi tuas adaptive control drive.
4. Menggunakan pelat besi sebagai material frame seat dengan tebal 3 mm.
5. Tuas adaptive control drive menggunakan pelat besi dengan ketebalan 3
mm.
6. Pushrod tuas adaptive control drive menggunakan pipa besi dengan
diameter 21,3 mm ketebalan 1,2 mm.
7. Tidak membahas elektrikal pada bagian control kemudi.
3
-Halaman Sengaja Dikosongkan-
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
Gambar 2.1 Standart Control Drive
Sumber: (Annas dkk, 2015)
Mobil mini Jeep setelah dimodifikasi yang dikhususkan untuk penyandang
difabel daksa akan sedikit ditambahkan part pada control kemudi, supaya bagian
part pada umumnya tidak diubah secara permanen. Dapat dilihat pada Gambar
2.2.
6
punggung terjadi ketidaknyamanan dapat dilihat pada Gambar 2.3 (Sutantra &
Sampurno, 2010).
7
awal perencangan alat bantu serta mekanisme apa dan bagaimana yang baik untuk
digunakan sesuai kebutuhan. Modifikasi tuas rem dan tuas gas dapat dilihat pada
Gambar 2.5.
Gambar 2.6 Adaptive Portable Hand Control Drive Terpasang pada Mobil
Sumber: (Mais, dkk 2021)
Berdasarkan pada Gambar 2.6 sebagai berikut; a) power handle steer
adalah alat bantu pegangan putaran stir mobil untuk mempermudah memutar stir
menggunakan satu tangan, b) Bagian adaptive portable hand control drive yang
terhubung dengan tuas rem, c) Bagian adaptive portable hand control drive yang
8
terhubung dengan tuas akselerasi, d) Bagian adaptive portable hand control drive
yang terpasang dijok driver dan tidak merusak dashboard, dan e) Adaptive
portable hand control drive yang terpasang di railing bawah jok driver dekat
dengan tuas transmisi.
Alat adaptive portable hand control drive dapat dengan mudah dipasang
dan dilepas tanpa merusak part standard dari mobil dan digunakan disemua jenis
mobil automatic. Selain itu, jika alat ini tidak dipasang di mobil mini Jeep non
difabel daksa dapat mengendarai.
2.7. Solidwork
Solidwork adalah program rancang bangun yang banyak digunakan untuk
mengerjakan digunakan untuk membuat desain produk, desain mesin, desain
mould, desain kontruksi, dan untuk keperluan lain-lain terkhusus dalam bidang
Teknik sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Solidwork dilengkapi dengan
tools yang digunakan untuk menghitung dan Analisa hasil desain seperti tegangan
regangan, maupun pengaruh suhu, angan, dan lain-lain. Solidwork sendiri juga
merupakan permodelan yang berbasis fitur parametrik, yang dimana semua objek
dan hubungan antar geometrik dapat dimodifikasi Kembali meskipun sudah jadi
tanpa perlu mengulang kembali dari awal (Akin, 2010).
Ada empat tahapan untuk proses simulasi dalam perancangan yang harus
dilakukan sebagai berikut:
a. Proses modelling atau desain
b. Proses meshing
c. Proses boundary condition
d. Proses solusion
2.8. Tansile Test (Pengujian Tarik)
Spesimen uji tarik bentuk dan ukurannya sudah terstandar, dalam kasus-kasus
tertentu diijinkan memakai bentuk dan ukuran spesimen uji tidak standar. Bentuk
dan ukuran spesimen terstandar disebut juga specimen uji proporsional, dan yang
tidak tersetandar disebut juga specimen uji non proporsional. Bentuk penampang
spesimen uji dapat berbentuk lingkaran atau bentuk segi empat. Ukuran spesimen
uji yang bisa dipakai standar ASTM E8 (Budiman, H. 2016).
9
2.9. Safety Factor
Agar tercapai suatu desain aman elemen struktural, ditentukan suatu
keamanan, yaitu perbandingan tegangan patah (failure stress) terhadap tegangan
izin. Umumnya dalam banyak desain seperti baja struktural, dan alumunium,
tegangan maksimum (yield stress) dianggap sebagai tegangan patah. Meskipun
baja alumunium belum benar patah (rupture) pada titik ini, deformasi yang cukup
signifikan terjadi pada titik ini. Faktor, nilai akan berkisaran antara 1,5 sampai 2,0
(Zainuri dkk, 2010)
Rumus yang dipelajari sebagai brtikut:
…………………………………………….…………………………...(2.2)
Dimana:
N = Faktor keamanan
Sy = Yield strength
= Tegangan von mises maksimum Analisa
2.10. Perencanaan Komponen
Proses perancangan pada control kemudi menggunakan jenis material seperti
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Bahan yang Digunakan
No Bahan Jenis bahan
1 Plat basi ukuran 3 mm AISI 1020
2 Pipa besi diameter 21,3 mm AISI 1020
3 Mur dan baut ukuran M12 Stainlees steel
4 Reclining jok tebal plat besi 3 mm Stainlees steel
5 Lower rail Stainlees steel
6 Floor mounting bracket Stainlees steel
10
kerangka jok. Untuk perencanaan rangka pada tugas akhir ini rangka yang
direncanakan dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Dimana:
a = Jarak dari pedal rem ke fulcrum / tumpuan.
b = Jarak dari push rod ke fulcrum / tumpuan.
b. Mencari gaya yang keluar dari pedal rem (FK) sebagai berikut:
FK = F …………………………………………………….…………….(2.8)
Dimana:
11
FK = Gaya yang menekan pedal rem (kg)
= Perbandingan tuas rem
Pe = (kg/ )
Dimana :
Pe = Tekanan hidrolik (kg/ )
Fk = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kg)
dm = Diameter silinder pada master silinder (cm)
d. Persamaan untuk mencari gaya yang menekan pada rem (Fp) sebagai berikut:
Fp = Pe 0,785 ( …………….………………………………………….(2.9)
Dimana:
Fp = Gaya yang menekan pada rem (kg)
d = Diameter silinder roda (cm)
Pe = Tekanan minyak rem (kg/
e. Gaya gesek pengereman (F )
Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan
persamaan sebagai berikut:
F = . Fp…………….……………………………………………..….(2.10)
Dimana:
F = Gaya gesek pengereman (kg)
= Koefisien gesek
Fp = Gaya yang menekan pada rem (kg)
12
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3 2 1
13
3.1.2. Desain Tuas Rem dan Tuas Gas
Gambar desain Seat Frame (Rangka jok) dapat dilihat pada Gambar 3.3
sebagai berikut:
a. Besi Hollow
b. Besi Pipa
c. Besi Pelat
d. Mur, baut dan ring
e. Elektroda RB 26
f. Cat
g. Kunci pas
3.2. Metode Pelaksanaan
3.2.1. Studi Pustaka
Sebagai referensi pembuatan modifikasi control kemudi diperlukan
penambahan antara lain sebagai berikut:
14
a. Perencanaan desain dengan menyesuaikan penyandang disabilitas.
b. Perencanaan bagian safety factor terhadap seat frame.
c. Perencanaan tuas rem dan gas.
3.2.2. Perencanaan dan Perancangan
Setelah membuat konsep yang didapatkan dari hasil studi pustaka, maka
dapat dilakukan perencanaan bahan – bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan
modifikasi control kemudi. Dalam proyek akhir ini yang akan menjadi rancangan
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Perencanaan desain frame seat, tuas rem, dan tuas gas.
c. Perhitungan safety factor pada seat frame.
d. Perhitungan tuas rem dan tuas gas.
e. Proses perakitan dan finishing.
3.2.3. Waktu Dan Tempat
Pembuatan modifikasi control kemudi membutuhkan waktu kurang lebih 5
bulan mulai bulan april sampai bulan juli 2022. Waktu yang dibutuhkan relatif
lama karena dibutuhkan ketelitian dalam pembuatan rancang bangun modifikasi
control kemudi serta perangkaiannya agar dapat bekerja dengan maksimal.
Tempat pembuatan rancang bangun modifikasi control kemudi dilakukan di
bengkel las, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi.
3.2.4. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan akhir proyek akhir ini dilakukan secara bertahap dari
rancang bangun modifikasi control kemudi untuk penyandang difabel daksa
sampai dengan selesai.
3.2.5. Flowchart
Flowchart rancang bangun modifikasi control kemudi untuk penyandang
difabel daksa dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut:
15
Mulai
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Studi Literatur
Rancang Bangun
Modifikasi Sistem Kemudi
Modifikasi Control Kemudi
Mobil Mini Jeep Untuk
Mobil Mini Jeep Sebagai
Penyandang Disabilitas
Penyandang difabel Daksa
Perakitan Tidak
Pengujian
Ya
Pelaporan
Selesai
16
3.2.6. Jadwal Perencangan Alat
Dalam suatu perencanaan pasti ditentukan jadwal kegiatan dan Batasan
waktu agar tidak terlalu lama dalam proses penelitian berlangsung. Jadwal
penelitian dapat dilihat Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jadwal Perencanaan Alat
juli-
Maret April Mei Juni
Septemb-
Nama Minggu Minggu Minggu Minggu
er
No
Kegiatan Ke- Ke- Ke- Ke-
Minggu
Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
1
Lapangan
Kajian
2
Pustaka
Seminar
3
Proposal
Perencana-
4
an Alat
Persiapan
5 Alat Dan
Bahan
Perancang-
6
an Alat
Pengujian
7
Alat
Seminar
8
Hasil
Perbaikan
9
Alat
Seminar
10 Hasil /Ujian
akhir
11 Laporan
17
-Halaman Sengaja Dikosongkan-
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Siddiq, M., Nurdin, Amalia, I., & Fathier, A. (2021). Analisa Pengaruh Kampuh
Pengelasan SMAW Pada Penyambungan Baja Karbon Rendah Dan
Karbon Sedang Terhadap Uji Ketangguhan. Jurnal Mesin Sains Terapan,
5 (1): 31-37.
Surdia, T., & Saito, S. (1999). Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: Pranadya
Paramita.
Sutantra, N., & Sampurno, B. (2010). Teknologi Otomotif. Bandung: Guna
Widya.
Turrahman, F., & Yunidar, D. (2022). Pengembangan Kendaraan Bajaj Roda Tiga
Menjadi Kendaraan Pribadi Untuk penyandang disabilitas Berkusi Roda.
E-Proceeding of Art & Design, 9 (1): 41-51.
Zainuri, A., Sujita, & Popo, A. L. (2010). Tegangan Maksimum dan Faktor
Keamanan pada Poros Engkol Daihatsu Zebra Espass Berdasarkan Metode
Numerik. Momentum, 6 (2): 42-47.
20
LAMPIRAN
Lampiran 1. Seat Frame
21
-Halaman Sengaja Dikosongkan-
22
Lampiran 2. Tuas adaptive control drive
23
-Halaman Sengaja Dikosongkan-
24
Lampiran 3. Mobil mini Jeep Prototipe
25