Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MANAJEMEN TIDUR
(berdoa/ritual menjelang tidur dan meningkatkan lingkungan kondusif)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


Keperawatan Dasar

Dosen Pengampu:
El Rahmayati, S.Kp.M.Kes.

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Annisa Amalia Nur Illah (2214301002)


Ni Made Novalia Sawitri (2214301012)
Fenti Lailatul Khusnah (2214301046)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TINGKAT 1 REGULER 1
T.A 2022/2023
Standar Operasional Prosedur
MANAJEMEN TIDUR
(berdoa/ritual menjelang tidur dan meningkatkan lingkungan kondusif)

1. Definisi
Mengajarkan pengaturan istirahat dan memfasilitasi siklus tidur serta terjaga yang teratur.

2. Indikasi
 Pasien yang mengeluh istirahat tidak cukup
 mengeluh sulit tidur
 Mengeluh sering terjaga
 Mengeluh pola tidur berubah
 Mengeluh tidak puas tidur

3. Kontra Indikasi
a. Pasien dengan kondisi istirahat dan tidur yang cukup

4. Persiapan pasien
a. Menyiapkan pasien dengan posisi yang sesuai kebutuhan pemeriksaan

5. Persiapan Alat
a. Tape recorder/pemutar musik
b. Buku bacaan
c. Alat beribadah
d. Makanan dan minuman kesukaan klien
e. Lampu tidur
f. Kaus kaki
g. Bantal tambahan

6. Prosedur Tindakan

No. Urutan Tindakan Yes Tidak


1. Tahap Pra Interaksi
1) Periksa catatan perawatan dan medis klien
2) Siapkan peralatan, media dan materi pengaturan
istirahat dan tidur
3) Jaga privasi klien
2. Tahap Orientasi
1) Salam terapeutik, memberikan salam kepada
pasien
2) Menanyakan nama dan tempat tanggal lahir untuk
dicocokan dengan gelang yang dipakai pasien
3) Identifikasi pola istirahat dan tidur
4) Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
dan/fisiologi)
5) Identifikasi makanan dan minuman yang
mengganggu tidur (misalnya kopi, teh, alkohol,
makan dan minum banyak air sebelum tidur)
6) Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
7) Jelaskan kepada klien mengenai tujuan dan
tindakan yang akan dilakukan
8) Mintalah persetujuan klien sebelum memulai
tindakan
9) Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
3. Tahap Kerja
1) Salama therapeutik
2) Mencuci tangan dengan enam langkah
3) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
4) Modifikasi lingkungan (misalnya pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur)
a. Batasi kebisingan di lingkungan tidur
pasien seperti menutup pintu.
b. Bila pasien terbiasa dengan lampu tidur
yang sedikit redup, gunakan lampu
tidur/lampu malam
c. Bila pasien ingin menambah kehangatan,
atur suhu dan gunakan kaus kaki
d. Bila pasien terbiasa dengan kepala bantal
tambahan, berikan bantal tambahan sesuai
keinginan pasien (tetapi tidak terlalu tinggi,
untuk meminimalisir sakit pada bagian
leher dan tulang belakang)
5) Batasi waktu tidur siang, jika perlu
6) Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
7) Menggali ritual tidur klien
8) Fasilitasi ritual tidur klien (sesuai kebutuhan)
a. Beribadah
 Seperangkat alat ibadah untuk agama
islam (Al-Qur’an, mukena untuk wanita,
sarung dan peci untuk pria, tasbih)
 Seperangkat alat ibadah untuk agama
Kristen Protestan / Katolik (Alkitab,
buku nyanyian, clan rosario bagi Kristen
Katolik)
 Seperangkat alat ibadah untuk
menyesuaikan agama klien.
b. Membaca (buku cerita fiksi atau nonfiksi)
c. Minum susu
d. Mendengarkan music (dianjurkan untuk
mendengarkan music yang membuat rileks)
e. Mengobrol/berbincang-bincang
9) Tetapkan jadwal tidur rutin
10) Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kemyamanan (misalnya pijat, pengaturan posisi,
terapi akrupesur)
11) Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/tindakan
untuk menunjang siklus istirahat dan tidur
12) Mengobservasi tidur klien nyenyak atau tidak
13) Mencuci tangan dengan enam langkah
4. Tahap Terminasi
1) Mengobservasi respon dan keadaan pasien setelah
bangun tidur
2) Jelaskan pentingnya istirahat dan tidur yang
cukup
3) Anjurkan menyusun jadwal dan menepati
kebiasaan istirahat dan tidur
4) Anjurkan menghindari makanan/minuman yang
mengganggu tidur
5) Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak
mengandung supresor terhadap tidur REM
6) Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
(misalnya kelelahan, sesak nafas saat aktivitas)
7) Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (misalnya psikologis, gaya
hidup, sering berubah shift bekerja)
8) Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainya.
9) Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
10) Mencuci tangan dengan enam langkah
11) Dokumentasi tindakan dan hasil observasi dalam
catatan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2012. Fundamentals of Nursing: Early Diagnosis in Cancer. Edisi 8. Amsterdams:
Elsevier Health Sciences.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Edisi 1. Jakarta:
PersatuanPerawat Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Edisi 1. Jakarta:
Persatuan Perawat Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Edisi 1. Jakarta:
Persatuan Perawat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai