Anda di halaman 1dari 1

PERPAJAKAN

KOREKSI FISKAL
Semangat!! ▪ Dapat Nilai Bagus!! ▪ Fighting!!

Pengertian
Aktivitas pembetulan pencatatan keuangan yang akan di laporkan ke Dirjen dan selain nya atau Kegitan membaca
kembali dan memperbaiki draft Pajak Perusahaan sebelum Beban Pajak nya di setorkan.

Penyebab terjadinya Koreksi Fiskal


 Beda Waktu : Koreksi terjadi nabakala terdapat beda waktu masuk nya penghasilan yang di catat di
Cash Basis untuk periode lama. Contoh nya : Lebih dari satu Tahun.
 Beda Tetap : Di Temukannya Transaksi Perusahaan yang sejati nya tidak menjadi Standar Wajib
Pajak. Contoh nya : Penghasilan dari Sumbangan semacam nya.

Jenis Koreksi Fiskal


 Positif : Ialah perbaikan yang di lakukan pada Catatan Penghasilan dan Biaya yang berefek pada
kenaikan Jumlah Biaya Wajib Pajak.
 Negatif : Ialah perbaikan yang dilakukan justru hasil nya mengurangi jumlah biaya Pajak. Sehingga
Beban Pajak menjadi lebih Ringan.

Contoh Koreksi Fiskal Negatif


Terjadi nya selisih penyusutan yang di sebut “Amortisasi Komersial”. Namun syaratnya penyusutan tersebut
harus di bawah Nominal Amortisasi. Untuk Perhitungannya sendiri menggunakan sistem saldo, baik tegak
lurus maupun naik turun.

Contoh Koreksi Fiskal Positif


Pembagian Laba atau Penghasilan. Apapun labelnya, setiap penghasilan pasti kena Wajib Pajak. List contoh
Fiskal Positif yaitu :
 Sanksi Administrasi berupa Denda.
 Biaya untuk kepentingan Pribadi Wajib Pajak.
 Imbalan Pekerjaan yang di berikan dalam bentuk Natural.
 Harta Hibah dan Sumbangan.
 Premi Asuransi Kesehatan Dwiguna.
 Asuransi Beasiswa.

Tujuan Koreksi Fiskal


 Melakukan Penyesuaian antara Penghasilan dengan wajib Pajak.
 Memenuhi Draf Laporan sesuai Regulasi yang di keluarkan Dirjen Pajak.
 Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan Pajak.

Anda mungkin juga menyukai