Disusun oleh:
Kelompok 4
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Makalah Kerajaan Mataram Islam ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas bidang studi sejarah dari Bapak Rahmat hidayat
yaitu sejarah Indonesia yang berjudul Makalah Kerajaan Mataram Islam.Karena itu saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada beberapa pihak yang membantu
menyelesaikan makalah ini.saya menyadari bahwa saya masih banyak kekurangan mendasar
pada makalah ini oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberi saran serta kritik
yang dapat membantu saya.
saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga Makalah Kerajaan Tarumanegara ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas penelitian
sejarah mengenai Kerajaan Mataram Islam,untuk mengetahui sejarah apa saja
yang ada pada Kerajaan Mataram Islam,serta menginformasikan suatu
informasi, menganalisis suatu ide dan membujuk pembaca untuk ikut berpikir
secara kritis tentang ide atau topik yang dibahas dalam makalah
BAB 2
PEMBAHASAN
(Ilustrasi Purnawarman)
https://id.wikipedia.org/wiki/Purnawarman
B. Masa Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Taruma Negara sendiri telah mengalami kemunduran ketika dipimpin oleh
Raja Sudawarman. Hal tersebut terjadi karena sang raja tidak peduli terhadapat masalah
masalah dalam kerajaan bawahanya. Lalu Muncul kerajaan baru yang bernama kerajaan
Galuh yang didirikan oleh cucu raja ke 8. Wilayah kerajaan Galuh sendiri awalnya adalah
wilayah Kerajaan Tarumanegara. Dan kerajaan Tarumanegara runtuh pada abad ke 7
karena diserang oleh kerajaan Sriwijaya.
Terdapat dua hal utama yang menjadi penyebab runtuhnya kerajaa Tarumanegara,yaitu:
1. Pertama, hal yang menyebabkan keruntuhan kerajaan ini adalah serangan kerajaan
lain. Salah satu kerajaan yang menyerang kala itu adalah Majapahit saat Tarumanegara
saat berada di bawah kepemimpinan Raja Sudawarman.
Dalam Tarumanagara: Latar Sejarah dan Peninggalannya (1991), menurut Hasan Djafar
menerangkan, mulai muncul benih-benih perpecahan di Kerajaan Tarumanegara pada era
pemerintahan Kertawarman (561-628 M).
Beberapa negeri taklukan tidak percaya dengan kemampuan Raja Kertawarman dalam
memimpin pemerintahan dan mengelola wilayah kekuasaan Tarumanegara yang amat
luas.
Munculnya beberapa kerajaan pesaing juga menjadi salah satu faktor penyebab
kemunduran Kerajaan Tarumanegara. Ancaman mulai datang dari Kerajaan Kalingga di
Jawa Tengah, Kerajaan seperti Sriwijaya di Sumatera, dan beberapa kerajaan di
Nusantara lainnya. Kerajaan Tarumanegara akhirnya bubar setelah wafatnya Raja
Linggawarman (666-669M).
C. Raja yang Memimpin Kerajaan Mataram Islam
1. Jayasingawarman (358-382 M)
2. Dharmayawarman (382-395 M)
3. Purnawarman (395-434 M)
4. Wisnuwarman (434-455 M)
5. Indrawarman (455-515 M)
6. Candrawarman (515-535 M)
7. Suryawarman (535-561 M)
8. Kertawarman (561-628 M)
9. Sudhawarman (628-639 M)
10. .Hariwangsawarman (639-640 M)
11. Nagajayawarman (640-666 M)
12. Linggawarman (666-669 M)
1. Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun merupakan batu peringatan yang berasal dari masa Kerajaan
Tarumanegara sekitar abad V Masehi yang ditandai dengan bentuk tapak kaki Raja
Purnawarman.
Prasasti Ciaruteun sekarang ditempatkan pada lahan berpagar seluas sekitar 1.000 m2
dan dilengkapi cungkup berukuran 8 x 8 m.
Prasasti dipahatkan pada sebongkah batu andesit.
Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara sejak awal abad XIX ketika diadakan
penebangan hutan untuk pembukaan perkebunan kopi.
Pemberitaan mengenai prasasti ini pertama kali dikemukakan oleh N.W. Hoepermans
dalam laporannya yang ditulis pada tahun 1864.
3. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu merupakan salah satu prasasti dari tujuh Prasasti Purnawarman. Prasasti
Jambu juga disebut sebagai Prasasti Pasir Koleangkak.
Prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Prasasti Pasir Awi merupakan salah satu dari tujuh prasasti peninggalan kerajaan tertua
di barat Pulau Jawa.
Ditemukan kali pertama oleh seorang arkeolog asal Belanda, bernama N.W.
Hoepermans.
Prasasti ini telah ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya peringkat nasional. Berbeda
dengan keenam prasasti lainnya yang hampir seluruhnya berada di dekat aliran sungai,
lokasi prasasti ini justru berada di perbukitan.
Tepatnya di sebelah selatan bukit Pasir Awi (+ 559 mdpl) di kawasan hutan di
perbukitan Cipamingkis Kabupaten Bogor.
5. Prasasti Muara Cianten di dekat Bogor
Prasasti Tugu ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu. Kini lokasi penemuan
masuk ke dalam wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Ketika ditemukan prasasti ini terkubur di bawah tanah. Hanya bagian puncak prasasti
yang terlihat di permukaan tanah setinggi sekitar 10 cm.
Keberadaan Prasasti Cidanghiang pertama kali berasal dari laporan kepala Dinas
Purbakala Toebagoes Roesjan pada tahun 1947.
Pada tahun 1954, ahli epigrafi dari Dinas Purbakala datang ke tempat prasasti ini
ditemukan yaitu di tepi sungai Cidanghiang, Lebak, Munjul, Pandeglang.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan