0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan1 halaman
Suku Kajang atau masyarakat adat Ammatoa tinggal di pedalaman Makkasar dan hidup sederhana sesuai dengan adat istiadat dan alam sekitar. Mereka taat pada hukum adat Ammatoa yang disebut passang, termasuk larangan terhadap teknologi modern dan peradaban untuk menjaga kesederhanaan gaya hidup suku Kajang.
Suku Kajang atau masyarakat adat Ammatoa tinggal di pedalaman Makkasar dan hidup sederhana sesuai dengan adat istiadat dan alam sekitar. Mereka taat pada hukum adat Ammatoa yang disebut passang, termasuk larangan terhadap teknologi modern dan peradaban untuk menjaga kesederhanaan gaya hidup suku Kajang.
Suku Kajang atau masyarakat adat Ammatoa tinggal di pedalaman Makkasar dan hidup sederhana sesuai dengan adat istiadat dan alam sekitar. Mereka taat pada hukum adat Ammatoa yang disebut passang, termasuk larangan terhadap teknologi modern dan peradaban untuk menjaga kesederhanaan gaya hidup suku Kajang.
DI pedalaman Makkasar, tepatnya di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan,
tinggal suku Kajang yang hidup sangat sederhana dan selaras dengan alam. Suku Kajang atau dikenal juga dengan masyarakat adat Ammatoa sangat menaati adat Ammatoa dan menolak segala sesuatu yang, berbau teknologi. Suku Kajang memegang sebuah tradisi leluhur yang dikenal dengan passang , yaitu hukum tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar. Salah satu bunyi hukum di dalamnya adalah “ Kajang, tana kamase-mase” yang artinya “ kajang, tanah yang sederhana”. Dengan adanya passang ini, siapa saja yang berdiam dalam wilayah suku kajang harus meninggalkan peradaban modern.