BAB I
PENDAHULUAN
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia. Tidur yang memadai, dari segi
proses berfikir, konsolidasi ingatan tentang berbagai informasi terjadi pada hari
kesehatan apabila terus menerus tidur kurang dari 5 jam sehari. Sedangkan tidur
lebih dari 8 jam sehari cenderung memiliki resiko tinggi untuk meninggal cepat
Kualitas tidur dan kuantitas tidur yang kurang pada anak dapat
mengakibatkan terjadinya rasa kantuk yang berlebihan disiang hari dan penurunan
tingkat atensi disiang hari. Gangguan pola tidur dapat menimbulkan efek negatif
pada performa disekolah, fungsi kognitif, dan mood sehingga dapat menimbulkan
dan motor (Millman, 2005). Untuk menghindari efek negatif tersebut sangat perlu
untuk menjaga pola tidur, baik dari segi kualitas tidur dan kuantitas tidur.
Pada remaja, yaitu 16-30 tahun, mengalami pergeseran irama sirkadian saat
pubertas akibat melatonin, yaitu hormon yang disintesa dari serotonin oleh enzim
otak jika tubuh membutuhkan tidur , dan pada remaja melatonin dilepaskan pada
larut malam, ini yang menyebabkan remaja semakin kuat begadang (National
Sleep Foundation, 2006). Hal ini dapat mengganggu pola tidur mereka, baik dari
setelah dilakukan survey kepada 12.000 remaja didapati bahwa rata-rata 10%
daripada mereka tidur hanya sekitar 5 jam dan 23% tidur sekitar 6 jam pada
waktu malam pada hari sekolah (Chamnes, 2008). Dalam jurnal Indonesia Sari
tentang pola tidur pada Mahasiswa fakultas kedokteran masih terbatas dan
adalah remaja dengan usia rata- rata 19-20 tahun, yang rentan mengalami
pergeseran irama sirkadian, sehingga dapat menyebabkan pola tidur yang tidak
stress yang tinggi karena peran pentingnya Mahasiswa tersebut pada bidangnya.
untuk meneliti profil pola tidur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Bagaimana profil pola tidur yang meliputi kualitas tidur dan kuantitas tidur
Mengetahui profil pola tidur (Kualitas tidur dan kuantitas tidur) pada
Muhammadiyah Malang.
(2011-2013).
kelamin.
Malang