Anda di halaman 1dari 3

Skinner (lih.

Walgito, 2017) memberikan definisi


belajar "learning is a proces of progressive behavior
adaptation". Dari definisi tesebut dapat dikemukakan
bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi
perilaku yang bersifat progresif. Ini berarti bahwa sebagai
akibat dari belajar adanya sifat progresif. Ini berarti bahwa
sebagai akibat dari belajar adanya sifat progresivitas,
adanya tendesi ke arah yang lebih sempurna atau lebih baik
dari keadaan sebelumnya.
McGeoch (lih. Bugelski, 1956) memberikan definisi
mengenai belajar "learning is a change in performance as a result of practice". Ini berarti
bahwa belajar membawa
perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai
akibat dari latihan (practice). Pengertian latihan atau
practice mengandung arti bahwa adanya usaha dari
individu yang belajar. Baik dikemukakan oleh Skinner
maupun yang dikemukakan oleh McGeoch memberikan
gambaran bahwa sebagai akibat belajar adanya perubahan
yang di alami oleh individu yang bersangkutan. Hanya oleh
McGeoch dikemukakan perubahan itu sebagai akibat dari
latihan, sedangkan apa yang dikemukakan Skinner tidak
secara jelas hal tersebut diajukan.
Morgan, dkk (1984) memberikan definisi mengenai
belajar "learning can be defined as any relatively
permanent change in behavior which occurs as a resul of
practice or experience". Hal yang muncul dalam definisi
ialah bahwa perubahan perilaku atau performance itu
relatif permanen. Di samping itu juga dikemukakan bahwa
perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena
latihan (practice) atau karena pengalaman (experience).
Pada pengertian latihan dibutuhkan usaha dari individu
yang bersangkutan. Pengertian pengalaman usaha tersebut tidak tentu diperlukan. Ini
mengandung arti bahwa dengan pengalaman seseorang atau individu dapat berubah
perilakunya, di samping perubahan itu dapat disebabkan
oleh karena latihan.
Bertitik tolak dari hal - hal tersebut di atas dapat
dikemukakan bahwa beberapa hal mengenai belajar
sebagai berikut (Walgito, 2017):
1) Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan
adanya perubahan perilaku (change in behavioror
performance). Ini berarti sehabis belajar individu
mengalami perubahan dalam perilakunya. Perilaku
dalam arti yang luas dapat over behavior atau innert
behavior. Perubahan itu dapat dalam segi kognitif, atau
efektif dan dalam segi psikomotor.
2) Perubahan perilaku itu dapat aktual, yaitu yang
menampak. Tetapi, juga dapat bersifat potensial, yang
tidak menampak pada saat itu, tetapi akan nampak di
lain kesempatan.
3) Perubahan yang disebabkan karena belajar itu bersifat
relatif permanen, yang berarti perubahan itu akan
bertahan dalam waktu yang relatif lama. Tetapi
perubahan itu tidak akan menetap terus menerus,
sehingga pada suatu waktu hal tersebut dapat berubah
lagi sebagai akibat belajar.
4) Perubahan perilaku – baik yang aktual maupun yang
potensial – yang merupakan hasil belajar, merupakan
perubahan yang melalui pengalaman atau latihan. Ini
berarti bahwa perubahan itu bukan terjadi karena faktor
kelelahan dan juga bukan faktor temporer individu
keadaan sakit serta pengaruh obat-obatan. Sebab faktor
kemenangan, kelelahan keadaan sakit dan obat-obatan
dapat menyebabkan perubahan perilaku individu, tetapi
perubahan itu bukan karena faktor belajar. Misalnya
anak yang belum dapat tengkurap lalu dapat tengkurap,
perubahan ini karena faktor kematangan, walaupun
dalam perkembangan selanjutnya faktor belajar berperan. Orang yang sakit sering
marah-marah yang dalam
keadaan biasa yang bersangkutan tidak marah-marah.
Perubahan perilaku itu karena yang bersangkutan
sedang sakit. Orang yang minum minuman keras
berubah dalam perilakunya, bukan karena belajar,
tetapi karena yang bersangkutan minum minuman
keras dan sebagai akibatnya, perilakunya berubah.

c. Belajar Sebagai Suatu Proses


Dari bermacam-macam definisi yang telah dipaparkan di depan dapat dikemukakan bahwa
pada umumnya
para ahli melihat belajar itu sebagai suatu proses.
Prosesnya sendiri tidak menampak, yang tampak adalah
hasil dari proses. Karena belajar merupakan suatu proses,
maka dalam belajar ada yang namanya masukan, yaitu
akan diproses dan adanya hasil dari proses tersebut.
belajar merupakan suatu yang terjadi dalam diri individu
yang disebabkan dari latihan atau pengalaman, dan hal ini
menimbulkan perubahan dalam perilaku. Ini berarti bahwa
proses belajar merupakan intervening variable yang
merupakan penghubung atau pengkait antara independent
variable dengan dependent variable.

d. Belajar Sebagai Suatu Sistem


Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar.
Masukan apabila dianalisis lebih lanjut, akan didapati
beberapa jenis masukan, yaitu masukan mentah (raw
input), masukan instrumen (instrumental input) dan
lingkungan (enviromental input). Semua ini berinteraksi
dalam proses belajar, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi hasil belajar. Apabila salah satu faktor
terganggu, maka proses akan terganggu dan hasil juga akan
terganggu. Masing-masing faktor tersebut saling kaitmengkait satu dengan yang lain,
karenanya belajar itu
merupakan suatu sistem. Apabila masukan instrumental
terganggu, maka proses akan terganggu, hasil akan
terganggu.
Dalam masalah belajar pada umumnya yang
menjadi persoalan ialah bertitik tolak dari hasil belajar.
Apabila hasil belajar baik, maka pada umumnya tidak akan
menimbulkan masalah. Tetapi sebaliknya apabila hasil
belajar tidak memuaskan, persoalan akan segera timbul.
Karena itu dalam belajar, pada umumnya orang yang
melihat terlebih dahulu atau sebagai titik tolaknya adalah
hasil belajar. Setelah hasil belajar, orang akan melihat
bagaimana prosesnya dan kemudian bagaimana masukannya.

Anda mungkin juga menyukai