PROPOSAL Fix
PROPOSAL Fix
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
BAB 1. PENDAHULUAN 3
2.2 Sampah 6
DAFTAR PUSTAKA 13
2
BAB 1. PENDAHULUAN
Sampah merupakan barang habis pakai yang tidak digunakan maupun tidak
disenangi lagi, dan dibuang dari kegiatan manusia itu sendiri. Undang-Undang
Pengelolaan Sampah Nomor 18 Tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia atau dari proses alam yang berbentuk padat. Keadaan yang ada di
Indonesia sampah banyak dijumpai di jalan-jalan, fasilitas umum, sekolahan, bahkan
banyak juga terdapat di sungai. Sampah di Indonesia merupakan masalah yang sangat
serius dan juga menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya.
Berdasarkan data Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Anggota Komisi
IV DPR RI Suhardi Duka menyoroti data Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah,
Limbah dan B3 (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
pada tahun 2021, yang menyebutkan volume sampah di Indonesia tercatat 68,5 juta ton
dan tahun 2022 naik mencapai 70 juta ton, terutama di daerah perkotaan.
Hal ini diperparah dengan tempat dan lokasi pembuangan sampah yang tidak
memadai, kurangnya kesadaran dan keinginan masyarakat untuk mengelola dan
membuang sampah, kurangnya pemahaman masyarakat tentang kegunaan sampah, dan
keengganan masyarakat untuk mendaur ulang sampah karena sampah dianggap kotor dan
harus dihilangkan. Berbagai permasalahan tersebut menyebabkan terjadinya penurunan
kualitas lingkungan yang berdampak negatif bagi masyarakat.
Sampah merupakan salah satu masalah yang besar untuk kota Medan. Tidak hanya
sampah ini mencemari lingkungan, sampah juga berpotensi menyebabkan banjir
diakibatkan sampah yang menyumbat selokan. Berdasarkan data yang ada sampah
menggunung setiap pagi di jalan-jalan protokol kota. Ada 1.000 titik bahu jalan dan
trotoar yang terpantau SAHdAR menjadi tempat pembuangan sampah. Kondisi ini
mengakibatkan jalan di wilayah tersebut tampak kumuh dan menebarkan aroma busuk
yang memicu rasa mual saat dilintasi.
Mengantisipasi sampah yang semakin menggunung, pemerintah Kota Medan
tengah menggalakkan lima program prioritasnya melakukan gerak cepat yang harus
diikuti, pahami dan laksanakan, khusunya oleh para camat yang menjadi ujung tombak
Pemkot Medan (Kompas.com). Namun demikian, kendala yang dialami adalah belum
bisa menjangkau seluruh jalan lingkungan ataupun gang-gang karena minimnya becak
sampah. Bahkan masih ada petugas Bestari tanpa becak sampah. Saat ini sedang
diupayakan bantuan
3
becak sampah dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kecamatan Medanbaru melalui
tanggung jawab sosial perusahaan atauCorporate Social Responsibility (CSR)-nya.
4
2) Untuk menemukan upaya penangangan sampah yang telah dilakukanPemerintah
Kota Medan
3) Untuk mengkaji persoalan sampah dengan pendekatan struktural dan kultural di
Kota Medan
4) Untuk menemukan upaya penanganan sampah dengan pendekatan struktural dan
kultural di Kota Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun keutamaan penelitian ini adalah untuk menemukan alasan mendasar terkait
problematika persoalan sampah yang belum dapat dituntaskan di Kota Medan, mengkaji
persoalan sampah di Kota Medan, dan memberi solusi upaya menangani sampah dengan
pendekatan struktural dan kultural. Sebagaimana tantangan di masa ini, alam yang sudah
mulai tidak bisa terkendali dan juga aktivitas manusia yang tak terkontrol sehingga
tingginya potensi bencana alam yang dapat terjadi. Oleh karena itu, penelaahan terkait
keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan agar dapat menjadi salah satu solusi
penanganan sampah di Kota Medan.
Temuan yang akan ditargetkan dari penelitian ini adalah (1) deskripsi alasan persoalan
sampah Kota Medan belum dapat dituntaskan agar ditemukan solusi penyelesaiannya; (2)
kebijakan dan tindakan yang telah dilakukan Pemerintah Kota Medan dalam upaya
menangani penimbunan sampah; (3) analisis langkah dan prosedur memahami persoalan
sampah dengan pendekatan struktural dan kultural; dan (4) solusi menangani sampah
dengan pendekatan struktural dan kultural.
5
1.7 Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian terhadap ilmu Bahasa Indonesia sebagai bagian dari ranah
humaniora bahwa penelitian ini berupaya memahami persoalan sampah di kota Medan
dengan menggunakan sudut pandang budaya. Sampah tidak hanya persoalan teknis yang
belum dituntaskan, tetapi juga mengenai mentalitas dan orientasi nilai budaya yang
berkembang di masyarakat. Selain keilmuan Bahasa Indonesia, dari sisi Antropologi juga
berkontribusi dalam memahami sampah secara historis dan keilmuan geografi untuk
menelaah persoalan dan penanganan sampah secara struktural melalui sistem informasi
geografis. Oleh karena itu, baik bidang Bahasa Indonesia, geografi, maupun sejarah
diperlukan, sehingga persoalan sampah tidak hanya diselesaikan dari satu sudut pandang
keilmuan (umumnya Teknik), tetapi juga interdisipliner. Selain itu, menjadi rekomendasi
pada Pemerintah Kota Medan dalam memutus mata rantai penimbunan sampah dan
persoalannya dari aspek teknis, tetapi juga kultural.
1.8 Luaran Penelitian
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Artikel ilmiah yang dimuat pada JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial (Sinta 3)
Kajian ini berfokus pada tiga aspek yaitu struktur, infrastruktur dan suprastruktur. Budaya
menjadikan infrastruktur (materi/sumber daya) sebagai perhatian utamanya dan dapat
mempengaruhi serta menentukan struktur dan suprastruktur. Aspek utilitas pragmatis
dibahas dalam gagasan dan nilai budaya (suprastruktur) (Hakim, 2021). Materialisme
budaya mengungkapkan bahwa superstruktur adalah gagasan, baik itu ideologi atau nilai-
nilai ideal lainnya. Suprastruktur itulah yang dapat mengarahkan kehidupan sosial budaya
masyarakat, sehingga tidak bersifat materialistis semata. Jika budaya bekerja karena alasan
materialistis, pragmatis, dan utilitarian, maka budaya yang diwujudkan menurut paradigma
budaya mudah diidentifikasi.
2.2 Sampah
Sampah dapat dianggap semua zat padat yang dihasilkan selama aktivitas manusia dan
hewan yang dibuang karena tidak berguna atau diperlukan lagi. Menurut Bahar (dalam
6
Arief dkk, 2011: 63) sampah diidentifikasikan menurut jenis-jenisnya yaitu :
a) Garbage atau sampah basah yaitu sampah yang berasal dari sisa pengolahan, sisa
pemasakan, atau sisa makanan yang telah membusuk, tetapi masih dapat
digunakan sebagai bahan makanan organisme lainnya.
b) Rubbish atau sampah kering yaitu sampah sisa pengolahan yang tidak mudah
membusuk.
c) Ashes dan cinder , yaitu berbagai jenis abu dan arang yang berasal dari kegiatan
pembakaran.
d) Dead animal, yaitu sampah yang berasal dari bangkai hewan.
e) Street sweeping, yaitu sampah atau kotoran yang berserakan di sepanjang jalan.
f) Industrial waste merupakan sampah berasal dari kegiatan industri,
8
3.2 Tahapan Penelitian
Objek penelitian terdiri atas: (1) Sampah di Kota Medan, (2) Masyarakat Kota Medan
yang terdampak dari penimbunan sampah, (3) Pemerintah Kota Medan. Variabel
penelitian ditentukan sifat, nilai, gambaran, dari objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unuk dianalisis dan ditarik kesimpulan.
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
9
Sumber data dibagi atas 2 bagian yakni primer dan sekunder. Data primer diperoleh
melalui teknik pengumpulan data dimulai dari observasi di lapangan dengan menentukan
titik-titik lokasi penimbunan sampah di Kota Medan. Selanjutnya dilakukan teknik
wawancara mendalam dan dokumentasi pada masing-masing informan. Mewawancarai
secara mendalam dapat menemukan perihal orientasi nilai budaya informan sehingga
dapat diperoleh temuan persoalan sampah dari pendekatan kultutal. Data sekunder
diperoleh melalui studi dokumen. Dalam penelitian ini terlebih dahulu dikaji penelitian
terdahulu mengenai strategi penanganan sampah di Kota Medan dari tahun ke tahun yang
akan menjadi data sekunder.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses menemukan dan menyusun informasi yang dikumpulkan dari
observasi, wawancara, dokumentasi dan penelitian dokumenter. Informasi terkait
permasalahan sampah dan pengelolaannya yang ditemukan pada sumber primer
dikelompokkan ke dalam masing-masing kategori berdasarkan yang paling sering terjadi,
dan dipilih yang paling dominan pada saat wawancara. Data diolah menggunakan software
Atlas.ti untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Afriansyah (2016) mengungkapkan
bahwa atlas.ti adalah perangkat lunak yang dirancang oleh Thomas Muhr dari Jerman
untuk menganalisis data dalam jumlah besar berupa teks, grafik, audio, dan video. Data
yang diterima dimasukkan ke dalam satu lingkungan dalam perangkat lunak. Kemudian
dilakukan pengkodean dengan memilih bagian area teks, menentukan kata kunci, menulis
komentar dan catatan sesuai hasil yang ingin dicapai. Setelah itu, buat alat kueri otomatis
dan kemudian Semantic Web.
3.6 Penarikan Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan sudah dimulai di kumpulan data dengan pemeriksaan singkat,
melihat sekilas pemikiran peneliti saat menulis, meninjau logbook, bertukar pikiran dengan
rekan kerja untuk mengembangkan intersubjektif. Tapi itu masih harus diuji. Jaringan
semantik yang dibuat di akhir perangkat lunak Atlas.ti, bersama dengan kode dan catatan
yang dibuat sebelumnya, membentuk kerangka referensi. Pada tahap akhir, hasilnya
disusun menjadi laporan berdasarkan catatan yang diterbitkan terkait dengan proyek dan
jaringan sebelumnya. Setelah itu, dapat melihat hasil analisis data secara keseluruhan di
alat pelaporan dan ekspor jaringan
10
BAB 4. BIAYA DAN ANGGARAN
Besaran Dana
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)
Belmawa 2.850.000,-
1 Bahan Habis Pakai
Perguruan Tinggi 800.000,-
Belmawa 1.050.000,-
2 Sewa dan Jasa
Perguruan Tinggi 250.000,-
Belmawa 2.100.000,-
3 Transportasi Lokal
Perguruan Tinggi 450.000,-
Belmawa 1.000.000,-
4 Lain-Lain
Perguruan Tinggi 250.000,-
Jumlah 8.750.000,-
Belmawa 7.000.000,-
11
4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Jenis Kegiatan Penanggungjawab
1 2 3 4
1 Penelusuran studi literatur Melissa Arta
Anastasya
Tambunan
2 Menyusun rancangan kegiatan Meli Miranda
Tambunan
- Mengurus surat menyurat/
administrasi penelitian
- Melakukan peninjauan lapangan
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, E.A., 2016. Penggunaan Software ATLAS.ti sebagai Alat Bantu Proses Analisis
Data Kualitatif. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika . 5 (2):53-63.
Dofiki, Joblius. 2018. Analisis Ketersedian Prasarana Persampahan Di Pulau Kumo Dan Pulau
Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Spasial. 5(2): 220-228.
Fadhilah, Arief. 2011. Kajian Pengelolaan Sampah Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.Jurnal Modul. 11(2): 62- 71.
Kompas. 2021. Sampah Menggunung di 1.000 Titik Kota Medan, Ini Langkah Bobby Nasution.
URL: https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/15/060000821/sampah-
menggunung-di-1000-titik-kota-medan-ini-langkah-bobby- nasution. Diakses tanggal 07
Desember 2022.
Silalahi, B. 2017. Pengaruh pengetahuan tentang sampah dan ketersediaan sarana prasarana
terhadap perilaku ibu membuang sampah yang berpotensi bencana banjir di daerah aliran
sungai deli kota medan. Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA , 3(1), 208-217.
Sahil, Jailan., Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa- Dufa
Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi. 4(2):478-487
13
LAMPIRAN
Lampiran 1
NIM 2203111022
Email Tambunanmelisa00@gmail.com
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
PKM-RSH.
14
LAMPIRAN
Lampiran 1
NIM 2202111001
Tempat/Tanggal Lahir
Nomor Telepon
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
PKM-RSH.
15