Anda di halaman 1dari 15

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

BAB 1. PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Khusus Penelitian 4

1.4 Manfaat Penelitian 5

1.5 Keutamaan Penelitian 5

1.6 Temuan yang Ditargetkan 5

1.7 Kontribusi Penelitian 6

1.8 Luaran Penelitian 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Teori Materialisme Budaya 6

2.2 Sampah 6

2.3 Pendekatan Struktural 7

2.4 Pendekatan Kultural 7

2.5 Previous Studies yang Relevan 7

BAB 3. METODE PENELITIAN 8

3.1 Jenis dan Desain Penelitian 8

3.2. Tahapan Penelitian 8

3.3 Objek atau Variabel Penelitian 9

3.4 Sumber dan Teknik pengumpulan data 9

3.5 Teknik Analisis Data 10

3.6 Penarikan kesimpulan 10

BAB 4. BIAYA DAN ANGGARAN 11

4.1 Anggaran Biaya 11

4.2 Jadwal Kegiatan 12

DAFTAR PUSTAKA 13

2
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah merupakan barang habis pakai yang tidak digunakan maupun tidak
disenangi lagi, dan dibuang dari kegiatan manusia itu sendiri. Undang-Undang
Pengelolaan Sampah Nomor 18 Tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia atau dari proses alam yang berbentuk padat. Keadaan yang ada di
Indonesia sampah banyak dijumpai di jalan-jalan, fasilitas umum, sekolahan, bahkan
banyak juga terdapat di sungai. Sampah di Indonesia merupakan masalah yang sangat
serius dan juga menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya.

Berdasarkan data Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Anggota Komisi
IV DPR RI Suhardi Duka menyoroti data Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah,
Limbah dan B3 (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
pada tahun 2021, yang menyebutkan volume sampah di Indonesia tercatat 68,5 juta ton
dan tahun 2022 naik mencapai 70 juta ton, terutama di daerah perkotaan.
Hal ini diperparah dengan tempat dan lokasi pembuangan sampah yang tidak
memadai, kurangnya kesadaran dan keinginan masyarakat untuk mengelola dan
membuang sampah, kurangnya pemahaman masyarakat tentang kegunaan sampah, dan
keengganan masyarakat untuk mendaur ulang sampah karena sampah dianggap kotor dan
harus dihilangkan. Berbagai permasalahan tersebut menyebabkan terjadinya penurunan
kualitas lingkungan yang berdampak negatif bagi masyarakat.

Sampah merupakan salah satu masalah yang besar untuk kota Medan. Tidak hanya
sampah ini mencemari lingkungan, sampah juga berpotensi menyebabkan banjir
diakibatkan sampah yang menyumbat selokan. Berdasarkan data yang ada sampah
menggunung setiap pagi di jalan-jalan protokol kota. Ada 1.000 titik bahu jalan dan
trotoar yang terpantau SAHdAR menjadi tempat pembuangan sampah. Kondisi ini
mengakibatkan jalan di wilayah tersebut tampak kumuh dan menebarkan aroma busuk
yang memicu rasa mual saat dilintasi.
Mengantisipasi sampah yang semakin menggunung, pemerintah Kota Medan
tengah menggalakkan lima program prioritasnya melakukan gerak cepat yang harus
diikuti, pahami dan laksanakan, khusunya oleh para camat yang menjadi ujung tombak
Pemkot Medan (Kompas.com). Namun demikian, kendala yang dialami adalah belum
bisa menjangkau seluruh jalan lingkungan ataupun gang-gang karena minimnya becak
sampah. Bahkan masih ada petugas Bestari tanpa becak sampah. Saat ini sedang
diupayakan bantuan

3
becak sampah dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kecamatan Medanbaru melalui
tanggung jawab sosial perusahaan atauCorporate Social Responsibility (CSR)-nya.

Meskipun telah ada kajian-kajian tentang pencemaran lingkungan, khususnya


penanganan sampah di Kota Medan, tetapi kajian tersebut masih berpusat pada solusi dan
implementasi kebijakan penanggulanan sampah secara teknis. Oleh karena itu, perlu
dilakukan kajian yang lebih holistik, yang tidak hanya melihat isu sampah dari sisi teknis,
tetapi juga berdasarkan kultural. Bahwa orientasi nilai budaya dan mentalitas masyarakat
Kota Medan harus ditelaah lebih mendalam untuk memahami persoalan sampah di Kota
Medan dan cara menanganinya.
Penanggulangan yang akan digunakan untuk penanganan banjir secarastruktural
dengan melibatkan SIPSN. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)
adalah Sistem yang mengelola data tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.
Selanjutnya, perlu dikaji persoalan dan penanganan sampah melalui pendekatan
kultural. Masyarakat perlu mengontruksi budaya baru dalam memahami isi sampah.
Secara kultural, penanganan isu sampah hanya dilakukan ketika bencana sudah terjadi
akibat penimbunan sampah padahal perlu diamati dan disiapkan praktik-praktik hidup
bersih yang perlu digalakkan jauh sebelum sampah tersebut berpotensi mendatangkan
bencana. Hal tersebut yakni tentang bagaimana menerapkan cara hidup berdasarkan nilai-
nilai, norma, kepercayaan, adat istiadat, dan kearifan lokal masyarakat yang mendukung
pada penanganan isu sampah.

1.2 Rumusan Masalah

1) Mengapa problematika persoalan sampah belum dapat dituntaskan di Kota Medan?


2) Bagaimana upaya penangangan sampah yang telah dilakukan Pemerintah Kota
Medan?
3) Bagaimana mengkaji persoalan sampah dengan pendekatan struktural dan
kultural di Kota Medan?
4) Bagaimana upaya penanganan sampah dengan pendekatan struktural dan kultural
di Kota Medan?
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:

1) Untuk menganalisis problematika persoalan sampah yang belum dapat dituntaskan


di Kota Medan.

4
2) Untuk menemukan upaya penangangan sampah yang telah dilakukanPemerintah
Kota Medan
3) Untuk mengkaji persoalan sampah dengan pendekatan struktural dan kultural di
Kota Medan
4) Untuk menemukan upaya penanganan sampah dengan pendekatan struktural dan
kultural di Kota Medan.
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1) Bagi masyarakat Kota Medan; diharapkan melalui penelitian ini dapat


menginformasikan persoalan sampah di kota Medan dengan pendekatanstruktural
dan kultural sehingga dapat menjadi evaluasi bersama dalam memahami persoalan
dan penanganan sampah di Kota Medan
2) Bagi pemerintah; menjadi rekomendasi upaya menangani sampah dalam dua
pendekatan sekaligus, sehingga perubahan tidak hanya terjadi pada lingkup
infrastruktur dan struktur, tetapi juga suprastruktur (kultural).
3) Bagi peneliti; sebagai wadah mengimplementasikan keilmuan yang dipelajari
dalam bidang antropologi, geografi, dan bahasa indonesia.
1.5 Keutamaan Penelitian

Adapun keutamaan penelitian ini adalah untuk menemukan alasan mendasar terkait
problematika persoalan sampah yang belum dapat dituntaskan di Kota Medan, mengkaji
persoalan sampah di Kota Medan, dan memberi solusi upaya menangani sampah dengan
pendekatan struktural dan kultural. Sebagaimana tantangan di masa ini, alam yang sudah
mulai tidak bisa terkendali dan juga aktivitas manusia yang tak terkontrol sehingga
tingginya potensi bencana alam yang dapat terjadi. Oleh karena itu, penelaahan terkait
keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan agar dapat menjadi salah satu solusi
penanganan sampah di Kota Medan.

1.6 Temuan yang Ditargetkan

Temuan yang akan ditargetkan dari penelitian ini adalah (1) deskripsi alasan persoalan
sampah Kota Medan belum dapat dituntaskan agar ditemukan solusi penyelesaiannya; (2)
kebijakan dan tindakan yang telah dilakukan Pemerintah Kota Medan dalam upaya
menangani penimbunan sampah; (3) analisis langkah dan prosedur memahami persoalan
sampah dengan pendekatan struktural dan kultural; dan (4) solusi menangani sampah
dengan pendekatan struktural dan kultural.

5
1.7 Kontribusi Penelitian

Kontribusi penelitian terhadap ilmu Bahasa Indonesia sebagai bagian dari ranah
humaniora bahwa penelitian ini berupaya memahami persoalan sampah di kota Medan
dengan menggunakan sudut pandang budaya. Sampah tidak hanya persoalan teknis yang
belum dituntaskan, tetapi juga mengenai mentalitas dan orientasi nilai budaya yang
berkembang di masyarakat. Selain keilmuan Bahasa Indonesia, dari sisi Antropologi juga
berkontribusi dalam memahami sampah secara historis dan keilmuan geografi untuk
menelaah persoalan dan penanganan sampah secara struktural melalui sistem informasi
geografis. Oleh karena itu, baik bidang Bahasa Indonesia, geografi, maupun sejarah
diperlukan, sehingga persoalan sampah tidak hanya diselesaikan dari satu sudut pandang
keilmuan (umumnya Teknik), tetapi juga interdisipliner. Selain itu, menjadi rekomendasi
pada Pemerintah Kota Medan dalam memutus mata rantai penimbunan sampah dan
persoalannya dari aspek teknis, tetapi juga kultural.
1.8 Luaran Penelitian

Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Laporan Kemajuan

2. Laporan Akhir

3. Artikel ilmiah yang dimuat pada JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial (Sinta 3)

4. Policy Brief kepada Pemerintah Kota Medan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Materialisme Budaya

Kajian ini berfokus pada tiga aspek yaitu struktur, infrastruktur dan suprastruktur. Budaya
menjadikan infrastruktur (materi/sumber daya) sebagai perhatian utamanya dan dapat
mempengaruhi serta menentukan struktur dan suprastruktur. Aspek utilitas pragmatis
dibahas dalam gagasan dan nilai budaya (suprastruktur) (Hakim, 2021). Materialisme
budaya mengungkapkan bahwa superstruktur adalah gagasan, baik itu ideologi atau nilai-
nilai ideal lainnya. Suprastruktur itulah yang dapat mengarahkan kehidupan sosial budaya
masyarakat, sehingga tidak bersifat materialistis semata. Jika budaya bekerja karena alasan
materialistis, pragmatis, dan utilitarian, maka budaya yang diwujudkan menurut paradigma
budaya mudah diidentifikasi.

2.2 Sampah

Sampah dapat dianggap semua zat padat yang dihasilkan selama aktivitas manusia dan
hewan yang dibuang karena tidak berguna atau diperlukan lagi. Menurut Bahar (dalam
6
Arief dkk, 2011: 63) sampah diidentifikasikan menurut jenis-jenisnya yaitu :

a) Garbage atau sampah basah yaitu sampah yang berasal dari sisa pengolahan, sisa
pemasakan, atau sisa makanan yang telah membusuk, tetapi masih dapat
digunakan sebagai bahan makanan organisme lainnya.
b) Rubbish atau sampah kering yaitu sampah sisa pengolahan yang tidak mudah
membusuk.
c) Ashes dan cinder , yaitu berbagai jenis abu dan arang yang berasal dari kegiatan
pembakaran.
d) Dead animal, yaitu sampah yang berasal dari bangkai hewan.
e) Street sweeping, yaitu sampah atau kotoran yang berserakan di sepanjang jalan.
f) Industrial waste merupakan sampah berasal dari kegiatan industri,

2.3 Pendekatan Struktural

Pendekatan struktural adalah penanggulangan yang mengambil bentuk konkret, seperti


membangun atau meningkatkan infrastruktur. Penanggulangan seperti itu berfokus pada
pengembangan khusus dengan menggunakan strategi yang telah dikembangkan
sebelumnya yang berguna untuk mengatasi konsekuensi dari penumpukan sampah, seperti
daur ulang, pembangunan tempat pembuangan sampah di setiap sudut kota, dll. Mitigasi
struktural adalah upaya mengurangi penumpukan sampah dengan membangun saluran
khusus yang mencegah penumpukan sampah dan merancang secara teknis tempat
pembuangan sampah di setiap sudut kota.

2.4 PendekatanPendekatan Kultural

Pendekatan budaya berarti memperjuangkan arah tindakan yang menempatkan budaya


sebagai indikator utama. Pendekatan budaya dapat memberikan sisi humanistik, melihat
manusia sebagai objek utuh dari fisik hingga spiritual. Hasanah (2020) menjelaskan
bahwa pendekatan budaya memiliki keunggulan dalam menghadapi persoalan yang
melibatkan sistem moral, nilai, praktik tradisional, etika, dan estetika. Secara tidak sadar
dapat digunakan untuk memecahkan masalah kota Medan dan menangani sampah.
Pendekatan budaya menghadirkan unsur yang holistik, inklusif, menonjolkan kearifan
lokal masyarakat, menekankan aspek hubungan manusia (human relation) dan menjaga
keseimbangan alam.
2.5 Previous Studies yang Relevan
Penelitian terdahulu terkait persoalan sampah di Kota Medan, sebelumnya sudah pernah
dikaji. Namun, persoalan sampah Kota Medan dengan penanganan menggunakan
pendekatan struktural dan kultural belum pernah ditemukan. Oleh karena itu, penelitian
ini memiliki kebaharuan(state of the art ). Adapun penelitian terdahulu mengenai banjir
Kota Medan yaitu:
Pertama , Jehan Ridho Izharsyah mengenai Analisis Strategis Pemerintah Kota Medan
dalam melakukan Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Open Dumping Menjadi Sanitary
Landfill. Diperoleh data bahwa Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia
dengan padatnya aktifitas masyarakat setiap hari. Kehadiran masalah sampah di Kota
Medan bukan menjadi masalah yang baru-baru saja hadir, akan tetapi Medan merupakan
salah satu Kota penghasil sampah terbesar di Indonesia.
7
Kedua, Ervina Sari Sipahutar mengulas kajian Analisis Hukum Atas Perjanjian Kerjasama
Pengelolaan Persampahan Antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dengan
Pemerintah Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 Tentang
Pengelolaan Persampahan (Studi Dinas Kebersihan Kota Medan). Ketidak disiplinan
mengenai kebersihan dapat menciptakan suasana yang tidak baik akibat timbunan
sampah. Perkembangan kota secara tidak langsung disebabkan oleh pertambahan jumlah
penduduk kota. dalam hal ini pengelolaan sampah, kota Medan memiliki peraturan khusus
dalam pengelolaan sampah yaitu diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Persampahan. Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
2015 tentang Pengelolaan Persampahan. untuk itu, pemerintah kota Medan dan
pemerintah provinsi Sumatera Utara membuat perjanjian mengenai pengelolahan sampah
tersebut. Mengenai bentuk dan isi perjanjian diserahkan kepada kesepakatan pihak yang
melakukan perjanjian tersebut.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi kasus kualitatif karena lebih
menitikberatkan pada kekhususan kasus, yaitu kasus individu, dan individu serta kelompok
sosial (Crowe, 2011). Metode studi kasus adalah metode yang memungkinkan tim peneliti
memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan
menciptakan solusi berbasis pengetahuan dalam situasi nyata yang serupa dengan situasi
yang dimaksud (Çakmak dan Akgün, 2018). Peneliti menganggap lebih efektif karena
permasalahan banjir yang dikaji dalam penelitian ini berada di kota Medan. Penelitian yang
tepat untuk penelitian ini adalah penyelidikan humanistik yang berfokus pada paparan
budaya dan struktural masalah sampah. Oleh karena itu, observasi dan wawancara
mendalam, dokumentasi dan studi dokumen merupakan alat ukur yang cocok untuk
pengumpulan data. Maka dari itu peneliti melakukan kajian secara detail terhadap strategi
pengelolaan sampah tahun sebelumnya.

8
3.2 Tahapan Penelitian

Adapun tahapan penelitian menelisik persoalan sampah di Kota Medan ialah:

Gambar 1. Fishbone Tahapan Penelitian

3.3 Objek atau Variabel Penelitian

Objek penelitian terdiri atas: (1) Sampah di Kota Medan, (2) Masyarakat Kota Medan
yang terdampak dari penimbunan sampah, (3) Pemerintah Kota Medan. Variabel
penelitian ditentukan sifat, nilai, gambaran, dari objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unuk dianalisis dan ditarik kesimpulan.
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

9
Sumber data dibagi atas 2 bagian yakni primer dan sekunder. Data primer diperoleh
melalui teknik pengumpulan data dimulai dari observasi di lapangan dengan menentukan
titik-titik lokasi penimbunan sampah di Kota Medan. Selanjutnya dilakukan teknik
wawancara mendalam dan dokumentasi pada masing-masing informan. Mewawancarai
secara mendalam dapat menemukan perihal orientasi nilai budaya informan sehingga
dapat diperoleh temuan persoalan sampah dari pendekatan kultutal. Data sekunder
diperoleh melalui studi dokumen. Dalam penelitian ini terlebih dahulu dikaji penelitian
terdahulu mengenai strategi penanganan sampah di Kota Medan dari tahun ke tahun yang
akan menjadi data sekunder.
3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menemukan dan menyusun informasi yang dikumpulkan dari
observasi, wawancara, dokumentasi dan penelitian dokumenter. Informasi terkait
permasalahan sampah dan pengelolaannya yang ditemukan pada sumber primer
dikelompokkan ke dalam masing-masing kategori berdasarkan yang paling sering terjadi,
dan dipilih yang paling dominan pada saat wawancara. Data diolah menggunakan software
Atlas.ti untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Afriansyah (2016) mengungkapkan
bahwa atlas.ti adalah perangkat lunak yang dirancang oleh Thomas Muhr dari Jerman
untuk menganalisis data dalam jumlah besar berupa teks, grafik, audio, dan video. Data
yang diterima dimasukkan ke dalam satu lingkungan dalam perangkat lunak. Kemudian
dilakukan pengkodean dengan memilih bagian area teks, menentukan kata kunci, menulis
komentar dan catatan sesuai hasil yang ingin dicapai. Setelah itu, buat alat kueri otomatis
dan kemudian Semantic Web.
3.6 Penarikan Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan sudah dimulai di kumpulan data dengan pemeriksaan singkat,
melihat sekilas pemikiran peneliti saat menulis, meninjau logbook, bertukar pikiran dengan
rekan kerja untuk mengembangkan intersubjektif. Tapi itu masih harus diuji. Jaringan
semantik yang dibuat di akhir perangkat lunak Atlas.ti, bersama dengan kode dan catatan
yang dibuat sebelumnya, membentuk kerangka referensi. Pada tahap akhir, hasilnya
disusun menjadi laporan berdasarkan catatan yang diterbitkan terkait dengan proyek dan
jaringan sebelumnya. Setelah itu, dapat melihat hasil analisis data secara keseluruhan di
alat pelaporan dan ekspor jaringan

10
BAB 4. BIAYA DAN ANGGARAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Besaran Dana
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)
Belmawa 2.850.000,-
1 Bahan Habis Pakai
Perguruan Tinggi 800.000,-
Belmawa 1.050.000,-
2 Sewa dan Jasa
Perguruan Tinggi 250.000,-
Belmawa 2.100.000,-
3 Transportasi Lokal
Perguruan Tinggi 450.000,-
Belmawa 1.000.000,-
4 Lain-Lain
Perguruan Tinggi 250.000,-
Jumlah 8.750.000,-

Belmawa 7.000.000,-

Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 1.750.000,-


Jumlah 8.750.000,-

11
4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
No. Jenis Kegiatan Penanggungjawab
1 2 3 4
1 Penelusuran studi literatur Melissa Arta
Anastasya
Tambunan
2 Menyusun rancangan kegiatan Meli Miranda
Tambunan
- Mengurus surat menyurat/
administrasi penelitian
- Melakukan peninjauan lapangan

- Menemukan informan yang tepat

- Menyusun pedoman wawancara

3 Pengumpulan Data: Melissa Arta


Anastasya Tambunan,
- Observasi penelitian
Meli
- Wawancara Miranda Tambunan,
dan Abdi Thomas
Roberto Sinaga

4 Melakukan pengolahan data: Abdi Thomas Roberto


identifikasi data, analisis dan Sinaga
interpretasi data melalui aplikasi
Atlas.ti

5 Penarikan kesimpulan Meli Miranda


Tambunan
6 Menyusun hasil penelitian dan Melissa Arta
luaran penelitian Anastasya Tambunan
dan Meli
Miranda Tambunan
7 Evaluasi penelitian Melissa Arta
Anastasya
Tambunan
12
8 Publikasi ilmiah Abdi Thomas Roberto
Sinaga

DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, E.A., 2016. Penggunaan Software ATLAS.ti sebagai Alat Bantu Proses Analisis
Data Kualitatif. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika . 5 (2):53-63.
Dofiki, Joblius. 2018. Analisis Ketersedian Prasarana Persampahan Di Pulau Kumo Dan Pulau
Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Spasial. 5(2): 220-228.
Fadhilah, Arief. 2011. Kajian Pengelolaan Sampah Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.Jurnal Modul. 11(2): 62- 71.

Kompas. 2021. Sampah Menggunung di 1.000 Titik Kota Medan, Ini Langkah Bobby Nasution.
URL: https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/15/060000821/sampah-
menggunung-di-1000-titik-kota-medan-ini-langkah-bobby- nasution. Diakses tanggal 07
Desember 2022.
Silalahi, B. 2017. Pengaruh pengetahuan tentang sampah dan ketersediaan sarana prasarana
terhadap perilaku ibu membuang sampah yang berpotensi bencana banjir di daerah aliran
sungai deli kota medan. Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA , 3(1), 208-217.

Sahil, Jailan., Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa- Dufa
Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi. 4(2):478-487

13
LAMPIRAN

Lampiran 1

Biodata Ketua dan Anggota

1.1 Ketua Pelaksana

Nama Melissa Arta Anastasya Tambunan

Jenis Kelamin Perempuan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

NIM 2203111022

Tempat/Tanggal Lahir Tebing Tinggi/ 25 Januari 2002

Email Tambunanmelisa00@gmail.com

Nomor Telepon 081263403816

1.2 Kegiatan Kemanusiaan yang Pernah Diikuti

Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
PKM-RSH.

Medan, 11 Februari 2023

14
LAMPIRAN

Lampiran 1

Biodata Ketua dan Anggota

1.3 Ketua Pelaksana

Nama Meli Miranda Tambunan

Jenis Kelamin Perempuan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

NIM 2202111001

Tempat/Tanggal Lahir

Email

Nomor Telepon

1.4 Kegiatan Kemanusiaan yang Pernah Diikuti

Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
PKM-RSH.

Medan, 11 Februari 2023

15

Anda mungkin juga menyukai