Anda di halaman 1dari 91

“KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI

PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PENYAPU JALAN

DINAS KEBERSIHAN KECAMATAN TURIKALE

KABUPATEN MAROS”

TUGAS AKHIR SISWA SMA NEGERI 1 MAROS JURUSAN

PENGETAHUAN SOSIAL

KELOMPOK 5 :

1.NURUL ANNISA (23)

2.ALLYSA AMELIA (04)

3.RENI RENATA (26)

4.MUH.RUSLAN RAMADHAN (18)

5.DARMAN (07)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

UPT SMA NEGERI 1 MAROS

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

“KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI

PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PENYAPU JALAN

DI KECAMATAN TURIKALE”

DI SUSUN SEBAGAI TUGAS AKHIR SISWA JURUSAN ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL SMA NEGERI 1 MAROS PROVINSI SULAWESI

SELATAN TAHUN AJARAN 2022

Di Tetapkan di :

Maros Mei 2022

DiSetujui:

Guru Pembimbing I Guru pembimbing II

Hj.Nur Hawa Wahid,S.Sos Abdul,Rahman.S,Pd


Nip.197812032010012016 Nip.

Mengetahui:

Kepala UPT SMA Negeri 1 Maros

Takbir,S.Pd.M,Pd

Nip.197010171991011002

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT,serta

shalawat dan salam selalu tercurah Kepada Rasulullah

SAW.Berkat limpahan dan Rahmatnya penyusun mampu

menyelesaikan Tugas karya tulis ilmiah ini guna memenuhi

tugas sosiologi.Dalam penyusunan tugas dan materi ini,tidak

sedikit hambatan yang penulis hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam

penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan

dari bimbingan.Kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia –Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitian sosial yang berjudul

“KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI

PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PENYAPU JALAN

DI KECAMATAN TURIKALE”

Laporan ini merupakan persyaratan untuk mendapatkan

nilai sosiologi dalam semester genap dan laporan penelitian

ini pula adalah salah satu syarat dalam menuntaskan nilai di

semester genap pada mata pelajaran sosiologi.Kegiatan

penelitian sosial dan penyusunan bahan data untuk laporan ini

tidak lepas dari beberapa pihak,oleh karenanya izinkan

penulis.Selain itu Terimakasih kami ucapkan kepada:

1.Kepala sekolah SMAN 1 MAROS (Takbir,S.Pd,M.Pd)

2.Guru Pembimbing I (Hj.Nur Hawa Wahid,S.Sos

3.Guru Pembimbing 2 (ABD,Rahman S.S,Pd)

4.Guru Bidang Studi Sosiologi SMAN 1 MAROS


3
ABSTRAK

Untuk mengetahui upaya yang ditempuh oleh keluarga

penyapu jalan dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi

keluarga dinas kebersihan di Kecamatan Turikale.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan

di Kecamatan Turikale Kota Maros. Populasi dalam penelitian

ini adalah keluarga penyapu jalan yang bekerja di Kecamatan

turikale, berjumlah 23 orang. Metode pengumpulan data yaitu

studi lapangan, teknik analisis data yang digunakan adalah

teknik analisis deskriptif dan kuantitatif.

Upaya yang ditempuh oleh keluarga penyapu jalan dalam

meningkatkan kehidupan sosial ekonomi keluarga dinas

kebersihan di Kecamatan Turikale, dalam meningkatkan

kehidupan sosial ekonomi keluarganya sebagai mana mereka

bekerja sebagai penyapu jalan.Usaha membuka warung makan,

kopi dan memelihara ternak seperti ikan, ayam, itik.

Jenis pekerjaan di atas dipilih sebagai pekerjaan yang

terbilang tidak menggaggu jam kerja dan mudah untuK

dilakukan, karena bisa secara bebas tidak terikat waktu dan

bisa diatur sendiri tanpa terikat dengan kalender kerja para

pasukan kuning, sebagian besar mereka bekerja sampingan

untuk membantu perekonomian keluarganya, pemilihan usaha

tersebut mencoba keburuntungan ada juga yang merupakan

hobi selain itu permintaan dari masyarakat untuk mengambil

sampahnya.
4
Kata Kunci : Kondisi Sosial Ekonomi, Strategi Pemenuhan

Kebutuhan Keluarga Penyapu Jalan

5
ABSTRACK

This study aims to determine the efforts taken by the

street sweeper family in improving the socio-economic life of

the cleaning service family in Turikale Distric.

This type of research is descriptive research using a

quantitative approach. The research was conducted in Turikale

District, Maros City. The population in this study is a family

of street sweepers who work in Turikale District, totaling 23

people. Data collection methods are field studies, data

analysis techniques used are descriptive and quantitative

analysis techniques.

The efforts taken by the street sweeper family in improving

the socio-economic life of the cleaning service family in

Turikale District, in improving the socio-economic life of

their family as they work as street sweepers. The type of work

above was chosen as a job that does not interfere with working

hours and is easy to do, because it can be freely not bound by

time and can be arranged independently without being tied to

the work calendar of the yellow troops, most of them work

side jobs to help their family's economy, choosing a business.

Some of them are trying their luck, some are hobbies, besides

that there is a request from the community to take their

garbage.

Keywords: Socio-Economic Conditions, Strategies for

Fulfilling the Needs of the Mesh Sweeper Family

6
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

ABSTRACK

BAB I PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG 11

2.RUMUSAN MASALAH 14

3.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.TUJUAN PENELITIAN 15

2.MANAAT PENELITIAN 15

4.SISTEMATIKA PENULISAN 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.PENGERTIAN SOSIAL EKONOMI 18

2.PENGERTIAN STRATEGI 24

3.KONSEP TEORI HIERARKI KEBUTUHAN

MASLOW 25

7
4.PENGERTIAN KELUARGA 29

BAB III METODE PENELITIAN

1.JENIS PENELITIAN DAN LOKASI

PENELITIAN

1.JENIS PENELITIAN 43

2.LOKASI PENELITIAN 50

3.POPULASI 52

4.TEKNIK PENGUMPULAN DATA 52

5.TEKNIK ANALISIS DATA 59

6.DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

1.HASIL PENELITIAN 70

2.PEMBAHASAN 71

BAB V PENUTUP

1.KESIMPULAN 87

2.SARAN 89

8
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Kebersihan merupakan suatu kegiatan bebas dari kotoran

seperti debu, sampah plastik , sampah dedaunan dan lain-lain.

Lokasi kebersihan bisa dibagi menjadi dua yaitu, kebersihan

di luar dan dalam. Kebersihan yang di maksud adalah

kebersihan ruangan dan kebersihan halaman. Kegiatan

kebersihan pada lingkungan di sekitar kec.turikale khususnya

di maros pada jalan depan mesjid almarkaz dan depan hutan

kota maros,dan depan kantor bupati , yaitu penyapuan sampah

dengan menggunakan sapu lidi. .

Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh petugas kebersihan

pada pagi dan sore hari. Banyaknya pohon di lingkungan

sekitar hampir setiap hari membuat jalan menjadi kotor karena

dedaunan kering yang berjatuhan.Kontribusi lingkungan dalam

mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang esensial

disamping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan

dan faktor keturunan.

Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap

timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Sampah perkotaan

9
dari hari ke hari semakin meningkat produksinya sejalan

dengan pertumbuhan penduduk kabupaten yang meningkat.

Untuk mengatasi masalah sampah, dibutuhkan sistem

pengelolaan yang baik. Pengelolaan sampah kota bertujuan

agar tercipta kebersihan lingkungan.

Dengan armada angkutan sampah yang besar, jumlah

personil yang memadai, keteraturan jadwal, serta ketepatan

lokasi obyek sampah maka masalah kebersihan lingkungan di

sumber sampah dapat diatasi dengan baik. Proses

pengangkutan sampah di Kabupaten Maros.

Masih dikerjakan manual, yaitu diangkut dari titik-titik

tempat pembuangan sampah sementara yakni dari bak-bak

sampah yang tersebar di setiap wilayah rukun tetangga maupun

di tempat-tempat umum, seperti pasar dan terminal.

Jenis pekerjaan yang dikerjakan manual tersebut

memerlukan tenaga kerja bagian kebersihan mulai dari petugas

pembersihan sampah atau limbah, petugas kebersihan jalan,

petugas kebersihan dan keindahan taman.

Faktor yang tinggi akibat penyakit yang disebabkan oleh

sampah yaitu pengelola sampah atau salah satunya adalah

petugas kebersihan penyapuan jalan kota. Oleh karena itu

petugas pengelola sampah sangat berisiko terkena penyakit

yang berkaitan dengan kebersihan diri. Setiap harinya petugas

penyapu jalan bekerja mulai dari penyapuan, pengumpulan

10
sampai pengangkutan sampah sampai ke Tempat Pembuangan

Akhir (TPA).

Risiko yang paling dekat dengan petugas penyapu jalan

adalah

kemungkinan terjangkitnya penyakit akibat sampah seperti

kolera, diare, tifus, penyakit kulit (gatal-gatal), cacingan, dll.

Fenomena wanita penyapu jalan dalam kegiatan ekonomi

keluarga menjadikan penulis tertarik mendalaminya, terutama

yang berkaitan dengan starategi pemenuhan kebutuhan hidup

keluarga penyapu jalan di kecamatan turikale.

Pekerjaan ini termasuk cukup simpel tetapi butuh

ketelatenan yang mana tidak semua orang yang mau berkelut

atau berkecimpung dengannamanya sampah yang cenderung

kotor dan bau serta menjadi sumber berbagai penyakit.

Penyapu jalan wanita yang terdapat di kecamatan turikale

ini ada beberapa orang dan melakukan tugasnya setiap pagi

dan sore Taraf hidup penyapu jalan raya di Kecamatan

Turikale tersebut pada umumnya rendah. Hal ini disebabkan

karena pekerjaan sebagai penyapu jalan raya, sering tidak

seimbang antara pengorbanan tenaga dengan pendapatan yang

diperoleh.

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi

Republik Indonesia Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat

Pelindung Diri Pasal 6 ayat 1 ditetapkan bahwa “Pekerja/buruh

11
dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai

atau menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan

risiko” Dari deskripsi di atas dapat diketahui bahwa seluruh

pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja memiliki Keluhan

kesehatan yang dirasakan oleh responden seperti sesak nafas

atau gangguan pernafasan dan batuk disebabkan oleh

penimbunan debu-debu dari sampah dan jalan ke dalam paru-

paru, sedangkan untuk keluhan lain seperti gatal-gatal pada

kulit disebabkan oleh berbagai faktor ditempat kerja seperti

bahan-bahan kimia organik dan anorganik, logam-logam serta

debu-debu biologis yang mengandung mikrooganisme, jamur

dan bahan-bahan berasal hewan atau tumbuh-tumbuhan di

dalam sampah.

Oleh karena itu dapat diketahui bahwa masalah perilaku

menjadi faktor utama yang mempengaruhi penyapu jalan dalam

pemakaian APD maka peneliti ingin melakukan penelitian

tentang gambaran pengaruh perilaku pemakaian kelengkapan

APD terhadap keluhan kesehatan yang dialami oleh petugas

kebersihan jalan di Kabupaten Maros.

Penyapu jalan memiliki peran yang sangat penting dalam

membantu pembangunan kota termasuk keindahan dan

kebersihan kota.

2.Perumusan Masalah

12
Masalah merupakan suatu penelitian. Penelitian ini perlu

ditegaskan dan dirumuskan masalah yang diteliti. Berdasarkan

latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi keluarga penyapu jalan

Dinas Kebersihan di Kecamatan turikale.

2.Bagaimana dampak pengaruh kesehatan bagi para penyapu

jalan.

3.Faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan pekerja penyapu

jalan dalam penggunaan alat pelindung diri di kecamatan

turikale.

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi keluarga penyapu

jalan Dinas Kebersihan di Kecamatan turikale kabupaten

maros.

2. Untuk mengetahui strategi pemenuhan kebutuhan yang

ditempuh oleh keluarga penyapu jalan dalam meningkatkan

kehidupan sosial ekonomi keluarga dinas kebersihan di

Kecamatan turikale kabupaten maros.

2.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi dalam rangka

13
a. Pengembangan modal pemberdayaan keluarga miskin

b. Pengembangan teori yang berkenaan dengan perkembangan

dengan masyarakat miskin

4. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disajikan kedalam 5 bab dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan

masalah,tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan poin-poin tentang konsep dan teori dan diisi

dengan berbagai konsep-konsep penelitian berkaitan dengan

masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran dan

definisi konsep

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber

data, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang uraian yang diperoleh dari penelitian

dan analisanya serta dokumentasi yang menyangkut tentang

data.
14
BAB V PENUTUPAN

Bab ini berisikan pesan,kesimpulan dari hasil penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Sosial Ekonomi

1. Pengertian Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi orang itu berbeda - beda, ada

yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang dan rendah.

Pengertian sosial dan pengertian ekonomi jarang dibahas

secara bersamaan. Salah satu faktor yang penting untuk

membangun masyarakat yang sejahtera adalah melalui

pembangunan ekonomi. Sepanjang sejarah manusia terus

mencari tahu bagaimana cara sumber daya alam ini dapat

digunakan dengan baik.

Masyarakat memerlukan sistem pemerintahan yang dapat

memenuhi semua kebutuhan anggotanya. Jawaban masyarakat

dari keperluan itu menggambarkan nilai-nilai sosial ekonomi

yang diikuti masyarakat ketika itu. Kata sosial berasal dari

kata “socious” yang artinya kawan,.

Dalam hal ini arti kawan bukan terbatas, Dalam hal ini

kawan adalah mereka orang-orang yang ada disekitar dan

tinggal dalam satu lingkungan tertentu dan mempunyai sifat

yang saling mempengaruhi satu sama lain.


15
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial berarti

segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2010) . Sehingga kata sosial sering

diartikan sebagai halhal yang berkenaan dengan masyarakat.

Istilah ekonomi sendiri berasal dari kata yunani yaitu “oikos”

yang berarti keluarga, maka secara garis besar ekonomi

diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah

tangga.

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau

kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang

dalam posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.

Pemberian posisi ini disertai dengan seperangkat hak dan

kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status.

Melly G. Tan mengatakan untuk melihat kondisi sosial

ekonomi keluarga atau masyarakat itu dapat dilihat melalui

tiga aspek yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Tiga

tingkatan golongan masyarakat berdasarkan kondisi sosial

ekonomi, yaitu :

1. Golongan berpenghasilan rendah. Masyarakat yang

menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk

memenuhi tingkat hidup yang minimal. Untuk memenuhi

tingkat hidup yang minimal, mereka perlu mendapatkan

pinjaman dari orang lain karena tuntutan kehidupan yang

keras, perkembangan anak dari keluarga itupun menjadi

agresif. Sementara itu orangtua yang sibuk mencari nafkah

16
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tidak sempat memberikan

bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku anaknya.

2. Golongan berpenghasilan sedang. Masyarkat yang memiliki

pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan

pokok dan tidak dapat menabung.

3. Golongan berpenghasilan tinggi. Masyarakat yang dapat

memenuhi kebutuhan pokok, sebagian dari pendapatan yang

diterima dapat ditabung dan digunakan untuk kebutuhan lain

ataupun kebutuhan di masa mendatang.

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut di atas, dapat

diambil kesimpulan bahwa sosial ekonomi adalah segala

sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan

masyarakat antara lain sandang, pangan, perumahan

pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

2.Indikator Sosial Ekonomi

Indikator Sosial Ekonomi Keluarga atau kelompok

masyarakat dapat digolongkan memiliki sosial ekonomi rendah,

sedang dan tinggi. Bersasakan hal tersebut, kita dapat

mengklarifikasikan keadaan sosial ekonominya yang dapat

dijabarkan sesuai dengan indikator sebagai berikut :

A. Pendapatan, Pendapatan akan mempengaruhi status sosial

seseorang terutama akan ditemui dalam masyarakat yang

materialis dan tradisional yang menghargai status sosial

ekonomi yang tinggi terhadap kekayaan. Biro pusat

17
statistik (BPS), merinci pendapatan dalam kategori sebagai

berikut:

1. Pendapatan berupa uang yaitu pendapatan :

a) Dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja

sampingan, kerja lembur dan kerja kadang-kadang.

b) Dari hasil usaha sendiri berupa hasil bersih dari usaha

sendiri dan penjualan dari kerajinan rumah.

c) Dari hasil investasi yakni pendapatan yang di peroleh dari

hak milik tanah .

d) Dari keuntungan sosial yakni pendapatan yang di peroleh

dari kerja sosial.

2. Pendapatan berupa barang yaitu pendapatan

a) Bagian pembayaran upah dan gaji yang berbentuk beras,

pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi.

b) Barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah antara lain

pemakaian barang yang diproduksi dirumah dan sewa yang

seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

Berdasarkan penggolongannya,BPS membedakan pendapatan

penduduk menjadi 4 golongan yaitu :

1.Golongan Sangat Tinggi :Golongan pendapatan sangat tinggi

adalah jika pendapatan rata-rata lebih dari Rp.3.500.000,00

per bulan.

18
2.Golongan Pendapatan Tinggi adalah jika pendapatan rata-

rata antara Rp.2.500.000,00 s/d Rp.3.500.000,00 per bulan.

3.Golongan Pendapatan Sedang adalah jika pendapatan rata-

rata di bawah Rp.1.500.000,00 s/d Rp.2.500.000,00 per bulan.

4.Golongan Pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-

rata Rp.1.500.000,00 per bulan

Berdasarkan kategori tersebut,dapat di katakan bahwa

pendapatan juga sangat berpengaruh terhadap tingkat ekonomi

seseorang. Apabila seseorang memiliki pendapatan yang

tinggi,maka dapat di katakan bahwa tingkat ekonominya tinggi

juga.

B)Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran

pengetahuan ,keterampilan,dan kebiasaan sekelompok orang

yang diturunkan dari satu generasi ke generasi yang

berikutnya melalui pengajaran,pelatihan , atau penelitian.

Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang

lain ,tetapi juga memungkinkan secara otodidak .Pada dasarnya

pengertian pendidikan dalam Undang-Undang No.12 Tahun

2003 tentang SISDIKNAS,yakni: Pendidikan adalah usaha

sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didi k secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan,pengendalian

19
diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan

yang diperlukan dirinya ,masyarakat,bangsa dan

negara.Berdasarkan defenisi di atas,Saya menemukan 3 pokok

pikiran utama yang terkandung di dalamnya,yaitu:

1.Usaha sadar dan terencana

2.Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya.

3.Memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian

diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia, serta

keterampilanyang di perlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan

negara.

Dari pengertian di atas dapay kita simpulkan bahwa

pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang di berikan

oleh orang dewasa kepada 20 perkembangan anak untuk

mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap

dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan

bantuan orang lain .

C) Kesehatan

Pengertian kesehatan Menurut Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan

adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial kesejahteraan

dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan kelemahan.

20
Dalam piagam ottawa untuk promosi kesehatan,mengatakan

bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi

kehidupan sehari hari,bukan tujuan kesehatan adalah konsep

positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi ,serta

kemampuan fisik.

Kesehatan Adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa,dan

sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan

utntuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang di

lakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat .

D) Sandang dan Pangan

Sandang adalah pakaian manusia.Pakaian menjadi kebutuhan

primer pertama walaupun manusia tidak bisa hidup tanpa

pakaian,tetapi karena manusia adalah makhluk sosial yang

hidup dalam masyarakat sehingga pakaian adalah hal yang

paling penting.Sedangkan pangan adalah sumber makanan bagi

manuia dan merupakan kebutuhan primer.Pangan meliputi

pekerjaan dan hal hal yang dilakukan dengan tujuan

menghasilkan pangan bagi kehidupan.Manusia hidup dalam

masyarakat dan membutuhkan pekerjaan dalam menghasilkan

kebutuhannyasehari-hari.

2.Pengertian Strategi

Strategi secara terminologi berasal dari kata strategia yang

merupakan bahasa Yunani yang berarti " the art of general".

21
Kalimat tersebut bisa diartikan sebagai seni yang bisa

digunakan oleh panglima dalam sebuah peperangan supaya

kelompok bisa menang.

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang

berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan

eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,

memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai

dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,

efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai

tujuan secara efektif.

Siagian(2014) memberikan definisi strategi sebagai

serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh

seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi tersebut.

3.Konsep Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang

menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan

menjadi dasar (alasan) bagi setiap individu untuk

berusaha.Pada dasarnya ,manusia bekerja mempunyai tujuan

tertentu,yaitu memenuhi kebutuhan.

Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow

melakukan observasi terhadap perilaku monyet.Berdasarkan

22
pengamatannya,didapatkan kesimpulan bahwa beberapa

kebutuhan yang lain.Contohnya jika individu merasahaus,maka

individu akan cenderung untuk mencoba memuaskan

dahaga.Individu dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-

minggu .Tetapi tanpa air,individu hanya dapat hidup selama

beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat

daripada kebutuhan akan makan.

Keterlibatan wanita dalam keluarga untuk mambantu

ekonomi rumah tangga adalah salah satu cara yang di tempuh

oleh keluarga untuk mengatasi goncangan dan tekanan

ekonomi yang disebut dengan coping strategies(strategi

bertahan hidup).Coping strategies(strategi bertahan hidup)di

kelompokkan menjadi dua kategori yaitu:

- Strategi aktif ialah melibatkan anggota-anggota

keluarga,termasuk anak dalam aktivitas ekonomi

keluarga.

-Strategi pasif yaitu meminimalisir pengeluaran keluarga.

Kebutuhan-kebutuhan ini sering di sebut maslow sebagai

kebutuhan-kebutuhan dasar yang di gambarkan sebagai sebuah

hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan.

*Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar yaitu:

1.Kebutuhan fisiologis(physiological needs)

23
Physiological needs adalah kebutuhan yang paling dasar

yang harus terpenuhi dengan baikbagi seorang

individu.Kebutuhan tersebut mencakup sandang,pangan dan

papan.

Contohnya:kebutuhanmakan,minum,perumahan,seks,istirahat

untuk menjaga kesehatan.

2.Kebutuhan akan rasa aman(safety needs)

Safety and security needs adalah kebutuhan kedua setelah

yang pertama terpenuhi. Pada kebutuhan tahap kedua ini

seorang individu menginginkan terpenuhinya rasa keamanan.

Pada dasarnya kebutuhan rasa aman ini mengarah pada dua

bentuk yakni:

a. kebutuhan keamanan jiwa

b. kebutuhan keamanan harta.

3.Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang (Love and

belongingness needs)

Social needs adalah kebutuhan ketiga setelah kebutuhan

kedua terpenuhi. Pada kebutuhan ini mencakup perasaan

seseorang seperti termiliknya cinta, sayang, keluarga yang

bahagia dengan suami/istri dan memperoleh anak dari

perkawinan yang sah, tergabung dalam organisasi sosial.

Kebutuhan sosial disini memperhatikan seseorang yang

membutuhkan pengakuan atau penghormatan dari orang lain.

24
4.Kebutuhan akan penghargaan (Esteem needs)

Esteem needs adalah kebutuhan keempat setelah kebutuhan

ke tiga terpenuhi. Pada kebutuhan ini sesorang mencakup pada

keinginan untuk memperoleh harga diri. Harga diri atau respek

diri: ini bergantung pada keinginan akan kekuatan,

kompetensi, kebebasan, dan kemandirian. Ia juga bertalian

dengan achievement motivation, dorongan untuk berprestasi.

Pada tahap ini seseorang memiliki keinginan kuat untuk

memperhatikan prestasinya, serta ingin bahwa prestasi tersebut

mendapatkan apresiasi dari orang lain

5.Kebutuhan akan aktualisasi (Self-actualization needs)

Self-actualizatio adalah kebutuhan tertinggi dalam teori

Maslow. Pada tahap ini seseorang ingin terpenuhinya

keinginan untuk aktualisasi diri, yaitu ia ingin menggunakan

potensi dan mengaktualisasikannya dalam bentuk

pengembangan diri.

Kondisi ini teraplikasi dalam bentuk pekerjaan yang sudah

lebih jauh dari hanya sekedar rutinitas namun pada sisi yang

jauh lebih menantang dan penuh dengan kreatifitas tingkat

tinggi. Dan karya-karya luar biasa serta merasa sangat patut

untuk dihargai orang lain.

Dalam realita teori kebutuhan Maslow memiliki

permasalahan. Menurut E. Mulyasa bahwa “ada dua masalah

25
berkenanaan dengan asumsi yang spesifik terhadap teori

Maslow:

1. Kebutuhan individu tidak selalu mengikuti tatanan yang

berjenjang. Sebagai contoh seseorang dengan arahan

kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan

telahmelakukan suatu upaya walaupun belum memenuhi

untuk mencintai, atau kebutuhan – kebutuhan untuk

menyatu dalam kelompok.

2. Kebutuhan – kebutuhan yang berbeda muncul ke dapan,

manakala musim kerja meningkat. Dalam tata kehidupan

ini sering orang memperoleh setiap kebutuhannya bukan

secara bertahap seperti yang pendapat Maslow, karena

kadang tidak bersifat urutan. Serta pada saat seseorang

masuk dan berada di suatu organisasi itu bukan atas dasar

sikap aktualisasi diri, namun lebih karena keinginan

untuk memiliki rasa aman.

4.Pengertian Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam struktur masyarakat

yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan.

Mahmud Muhammad Al-Jauhari mengatakan bahwa keluarga

merupakan miniatur umat yang menjadi sekolah pertama bagi

manusia dalam mempelajari etika sosial yang terbaik.Bahkan

26
menurut pendapatnya tidak ada umat yang tanpa keluarga,tidak

ada masyarakat humanisme tanpa keluarga Mahmud Muhammad

Al-Jauhari,dkk.

Menurut Robert R,Bell mengatakan ada tiga jenis

Hubungan keluarga diantaranya adalah:pertama kerabat

dekat terdiri atas individu yang terkait dalam keluarga

melalui hubungan darah,adopsi,dan perkawinan,seperti

suami istri,orang tua dan anak dan antar saudara.Kedua

kerabat jauh yang terdiri dari individu yang terkait dalam

keluarga melalui hubungan darah,adopsi dan

perkawinan,tetapi ikatan keluarganya lebih lemah dari

pada kerabat dekat.

Menurut Schaefer,Richard.T(2008:291) “a family can be

defined as a set of people related by blood, marriage, or some

other agreed-upon relationship, or adoption, who share the

primary responsibility for reproduction and caring for

members of society”.

Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil yang

padaumumnya terdiri ayah, ibu dan anak-anak, dimana

hubungan sosialnya relatif tetap yang didasarkan atas ikatan

darah, perkawinan atau orang-orang yang mempunyai hubungan

yang baik atau karena adopsi, dimana memiliki tanggungjawab


27
terbesar dalam pengaturan fungsi reproduksi dan memberikan

perlindungan kepada anggota keluarga dalam masyarakat.

Keluarga merupakan ikatan yang sah antara laki-laki dan

perempuan yang bedasarkan persetujuan kedua belah pihak

yang akan melangsungkan perkawinan bedasarkan peraturan

yang ada Suryani, (2010:8). Menurut Pujo Suwarno (1994:11)

Keluarga merupakan suatu persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis, seorang

laki-laki dan seorang perempuan yang tidak sendirian atau

dengan anakanaknyabaik anaknya sendiri atau adopsi dan

tinggal dalam sebuah rumah tangga.

a.peran keluarga

Peran keluarga sebagai suatu tempat sering dicampur

dengan pengertian rumah tangga. Faturochman (2001, 39-47).

Pengertian rumah tangga pada umumnya mengacu pada kategori

spasial dimana sekelompok orang terikat dalam satu tempat

yang disebut rumah. Meskipun keluarga memiliki fungsi

tempat seperti perlindungan bagi orang tua dan anak-anak,

tetapi sekarang banyak keluarga yang lebih mirip berbentuk

rumah tangga. Peran tempat yang mirip ajang bisnis

didefiniskan sebagai „satu dapur‟ pada sebuah keluarga

berkaitan erat dengan fungsinya sebagai suatu proses. Peran

ini sesungguhnya didominasi oleh sosialisasi anak dalam

rangka adopsi nilai-nilai orangtua SoejonSoekanto.

Keluarga terbagi atas beberapa bentuk, salah satunya adalah

keluarga batih yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang
28
belum menikah. Keluarga batih Yang terdiri

dari;Ayah,Ibu,dan Anak-anak yang belum menikah.Merupakan

unit yang pergaulan hidup yang terkecil dalam

masyarakat.Dalam keluarga peran

produksi,reproduksi,distribusi,transisi dan konsumsi dilakukan

sebagai hasil kerja sama antara laki-laki(suami)dan perempuan

(istri) denga pembagian peran yang seimbang.

5.Kesejahteraan Sosial

a).Pengertian Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan berasal dari kata “sejahtera”.Sejahtera ini

mengandung pengertian dari bahasa sansekerta

“Catera”(payung) adalah orang yang sejahtera yaitu orang

yang dalam hidupnya bebas dari

kemiskinan,kebodohan,ketakutan,atau kekhawatiran sehingga

hidupnya aman tenteram ,baik lahir maupun batin.Sedsngkan

sosial berasal dari kata “socius” yang berarti kawan,teman,dan

kerja sama.

Orang yang sosial adalah orang dapat berelasi dengan orang

lain dan lingkungannya dengan baik.Jadi kesejahteraan sosial

dapat di artikan sebagai suatu kondisi dimana orang dapat

memenuhi kebutuhannya dan dapat berelasi dengan

lingkungannya secara baik.

Dalam Pekerjaan Sosial sering kali tingkatan kesejahteraan

sosial dibagi menjadi sebagai berikut:

1. Social Security

2. Social Will Being


29
3. Ideal status Of social welfare

Banyak pengertian kesejahteraan sosial yang

dirumuskan ,baik oleh para pakar pekerjaan sosial maupun

PBB dan Badan – badan di bawahnya diantaranya:

1.FRIEDLANDER(1980)

Social welfare is the organized system of services and

intitution ,designed to aid individuals and groups to attain

satisfyng standards of life and health ,and personal and social

relationships that permit them to develop their full capaties

and to promote their well being in harmony with the needs of

their families and the comunity.

Kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisasi dari

pelayanan-pelayanan sosial dan istitusi – institusi yang

dirancang untuk membantu individu-individu dan kelompok-

kelompok guna mencapai standar hidup dan kesehatan yang

memadai dan relasi-relasi personal dan sosial sehingga

memungkinkan mereka dapat mengembangkan kemampuan dan

kesejahteraan sepenuhnya selaras dengan kebutuhan-kebutuhan

keluarga dan masyarakat.

2.PERSERIKATAN BANGSA BANGSA

Kesejahteraan sosial merupakan suatu kegiatan yang

terorganisasi dengan tujuan membantu penyesuaian timbal

balik antara individu-individu dengan lingkungan soial

mereka.

30
3.UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 1974 PASAL 2 AYAT 1

Kesejahteraan sosial ialah suatu tata kehidupan dan

penghidupan sosial . materi ataupun spiritual yang dilipu

raskeselamatan ,kesusilaan,dan ketentraman lahir batin,yang

memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan

usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhanjasmaniah,rohaniah,dan

sosial yang sebaik baiknya bagi diri ,keluarga

serta,masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta

kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.

4.UNDANG-UNDANG NO.11 TAHUN 2009

Undang undang no.6 tahun 1974 kemudian diganti dengan

undang undang no.11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial

menyatakan bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi

terpenuhinya kebutuhan material,spiritual,dan sosial warga

negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan

diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya .

Terdapatnya perbedaan yang signifikan pengertian

kesejahteraan sosial dimana dalam UU NOMOR 6 TAHUN 1974

DAN UU NOMOR 11 TAHUN 2009.Perbedaan yang menyolok

terletak pada cara pemenuhan kesejahteraan sosial dimana

dalam UU NOMOR 6 TAHUN 1974 sangat tegass di nyatakan

dengan tetap menjunjung hak-hak asasi dan pancasila ,namun

dalam UU NOMOR 11 TAHUN 2009 tidak di jelaskan dalam

pengertian kesejahteraan sosial.

b)Tujuan kesejahteraan sosial

Kesejahteraan sosial mempunyai tujuan yaitu:


31
1. Untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dalam arti

tercapainya standar kehidupan pokok seperti

sandang,perumahan,pangan,kesehatan,dan relasi relasi

sosial yang harmonis dengan lingkungannya .

2. Untuk mencapai penyesuaian diri yang baik khususnya

dengan masyarakat di lingkungan,misalnya dengan

menggali sumber

sumber,meningkatkan,mengembangkanmenggali sumber

sumber,meningkatkan,mengembangkan taraf hidup yang

memuaskan.

Selain itu, Schneiderman (1972) mengemukakan tiga

tujuan utama dari sistem kesejahteraan sosial yang sampai

tingkat tertentu tercermin dalam semua program kesejahteraan

sosial, yaitu pemeliharaan sistem, pengawasan sistem, dan

perubahan sistem.

a) Pemeliharaan sistem

Pemeliharaan sistem dan menjaga keseimbangan atau

kelangsungan keberadaan nilai-nilai dan norma sosial serta

aturan-aturan kemsyarakatan dalam masyarakat, termasuk hal-

hal yang bertalian dengan defenisi makna dan tujuan hidup;

motivasi bagi kelangsungan hidup orang seseorang dan

kelompok; norma-norma yang menyangkut pelaksanaan peranan

anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua, dan peranan pria

dan wnaita; norma-norma yang berhubungan dengan produksi

dan distribusi barang danb jasa; norma-norma yang

32
berhubungan dengan penyelesaian konflik dalam masyarakat,

dan lain-lain.

Kegiatan sistem kesejahteraan sosial untuk mencapai

tujuan semacam itu meliputi kegiatan yang diadakan untuk

sosialisasi anggota terhadap norma-norma yang dapat diterima,

peningkatan pengetahuan dan kemampuan untuk

mempergunakan sumber-sumber dan kesempatan yang tersedia

dalam masyarakat melalui pemberian informasi, nasihat, dan

bimbingan, seperti pengunaan sistem rujukan, fasilitas

pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial lainnya.

kegiatan lain adalah kompensasi terhadap kekurangan

sistem, berupa melengkapi atau mengganti tatanan sosial lain

seperti keluarga, pasar, sistem pendidikan, sistem kesehatan,

dan sebagainya, sementara tatanan sosial pokok pada dasarnya

tidak berubah. Termasuk juga dalam kegiatan ini, bantuan

keuangan dan pembayaran jaminan sosial untuk meningkatkan

daya beli, guna terpeliharanya ekonomi secara

keseluruhan.Kompensasi ini sifatnya temporal.

b) Pengawasan Sistem

Melakukan pengawasan secara efektif terhadap perilaku yang

tidak sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai sosial. Kegiatan-

kegiatan kesejahteraan sosial untuk mencapai tujuan semacam

itu meliputi; mengintensifkan fungsi-fungsi pemeliharaan

berupa kompensasi, (re) sosialisasi, peningkatan kemampuan

menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada bagi golongan

masyarakat yang memperlihatkan penyimpangan tingkah laku

33
misalnya kelompok remaja dan kelompok lain dalam

masyarakat.

Hal ini dimaksudkan agar dapat ditingkatkan pengawasan

diri sendiri (self-control) dengan jalan menghilangkan sebab-

sebab masalah yang sesungguhnya. Disamping itu, dapat pula

dipergunakan saluran-saluran dan batasan-batasan hukum guna

meningkatkan pengawasan eksternal (external-control)

terhadap penyimpangan tingkah laku misalnya orang tua yang

menelantarkan anaknya, kejahatan, kenakalan remaj, dan

sebagainya.

c) Perubahan Sistem

Mengadakan perubahan ke arah berkembangnya suatu sistem

yang lebih efektif bagi anggota masyarakat. Dalam

mengadakan perubahan itu, sistem kesejahteraan sosial

merupakan instrumen untuk menyisihkan hambatan-hambatan

terhadap partisipasi sepenuhnya dan adil bagi anggota

masyarakat dalam pengambilan keputusan;pembagian sumber-

sumber secara lebih pantas dan adil; dan terhadap penggunaan

struktur kesempatan yang tersedia secara adil pula .

3 Fungsi-fungsi Kesejahteraan Sosial

Fungsi-fungsi kesejahteraan sosial bertujuan untuk

menghilangkan atau mengurangi tekanan-tekanan yang

diakibatkan terjadinya perubahan-perubahan sosio-ekonomi,

menghindarkan terjadinya konsekunesi-konsekuensi sosial

yang negatif akibat pembangunan serta menciptakan kondisi-

34
kondisi yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan

masyarakat .

Fungsi-fungsi kesejahteraan sosial tersebut antara lain:

(1) Fungsi Pencegahan (Preventive)

Kesejahteraan sosial ditujukan untuk memperkuat individu,

keluarga, dan masyarakat supaya terhindar dari masalah-

masalah sosial baru. Dalam masyarakat transisi, upaya

pencegahan ditekankan pada kegiatan-kegiatan untuk

membantu menciptakan pola-pola baru dalam hubungan sosial

serta lembaga-lembaga sosial baru.

(2) Fungsi Penyembuhan (Curative)

Kesejahteraan sosial ditujukan untuk menghilangkan kondisi-

kondisi ketidakmampuan fisik, emosional, dan sosial agar

orang yang mengalami masalah tersebut dapat berfungsi

kembali secara wajar dalam masyarakat. Dalam fungsi ini

tercakup juga fungsi pemulihan (rehabilitasi).

(3) Fungsi Pengembangan (Development)

Kesejahteraan sosial berfungsi untuk memberikan sumbangan

langsung ataupun tidak langsung dalam proses pembangunan

atau pengembangan tatanan dan sumber-sumber daya sosial

dalam masyarakat.

(4) Fungsi Penunjang (Supportive)

Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan untuk membantu

mencapai tujuan sektor atau bidang pelayanan kesejahteraan

sosial yang lain.

35
4 Perubahan Konsep Kesejahteraan Sosial

(1) Konsep Residual

Program-program untuk mencapai tujuan-tujuan kesejahteraan

telah berkembang sebagai hasil dari perubahan-perubahan yang

terjadi dalam kurun waktu sejarah yang berbeda-beda dan

dipengaruhi berbagai konsep yang berhubungan dengan

tanggung jawab kemasyarakatan ataupun politis.

Banyak negara pada awalnya mendasarkan kesejahteraan

sosial pada konsep residual yang ditandai oleh sistem

program-program tambal sulam.

Landasannya adalah asumsi yang menyatakan bahwa

kewajiban sosial hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan darurat dari sebagian rakyat yang dianggap tidak

mampu untuk memenuhi kebuthan-kebutuhan sendiri melalui

sarana-sarana tradisional dari apsar dan keluarga. Pandangan

residual menerima golongan miskin sebagai golongan

masyarakat kelas yang tidak berkemampuan dan karenanya

cukup diberikan pelayanan kelas dua.

(2) Konsep Institutional

Menurut konsep ini, kesejahteraan sosial menjalankan fungsi

garis depan dari suatu masyarakat industri yang modern

dengan tujuan untuk

(1) menjamin stabilitas ekonomi dan politik

(2) menyediakan sumber-sumber penunjang utama bagi M

warga negara

(3) memeratakan kesempatan,

36
(4) memeratakan penghasilan dan kekuasaan.

Pandangan ini merupakan bagian dari upaya untuk

menemukan dan memberikan bagian yang sama kepada semua

warga negara sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban-

kewajiban terhadap masyarakatnya.

Adanya konflik diantara ketidaksamaan antar golongan dan

persamaan kewarganegaraan merupakan suatu faktor utama

yang mendorong terjadinya demokratisasi amal dan terciptanya

pandangan yang lebih positif tentang kesejahteraan sosial.

5 Kecendrungan Kesejahteraan Sosial

Perkembangan konsep kesejahteraan sosial di negara-negara

berkembang dewasa ini memberi implikasi kepada

kecendrungan-kecendrungan sebagai berikut:

(1) Pergeseran dari sistem lembaga ke sistem masyarakat

Pada masa lampau, kegiatan kesejahteraan sosial

umumnya dijalankan didalam lembaga pelayanan seperti panti.

Keadaan ini telah mengalami perubahan dimana kegiatan-

kegiatan kesejahteraan sosial lebih banyak berorientasi kepada

masyarakat (community based services).

Hal ini bukan berarti lembaga pelayanan/panti tidak

diperlukan lagi. Inti kegiatan berbasiskan masyarakat adalah

pelibatan masyarakat dalam pelayanan/kegiatan panti, baik

pelayanan langsung maupun tidak langsung.

(2) Profesionalisasi

Dihampir negara berkembang khususnya dalam lingkup

ASEAN dewasa ini sudah semakin menyadari bahwa kegiatan-

37
kegiatan kesejahteraan sosial harus berada dibawah

kepemimpinan dan supervisi para ahli pekerjaan sosial yang

memiliki kualifikasi, selain profesi lain sebagai penunjang

dalam pelaksanaan kegiatan kesejahteraan sosial.

(3)Partisipasi masyarakat

Kegiatan-Kegiatan kesejahteraan sosial pada tingkatan

mana pun memerlukan partisipasi masyarakat.

(4) Modernisasi

Dengan modernisasi,dapat di tentukan standar pelayanan

dan akurasi pelayanan dengan masalah yang di hadapi klien.

(5)Peningkatan Tanggung Jawab Pemerintah

Pemerintah di berbagai negara berkembang khususnya telah

menunjukkan tanggung tanggung jawab yang besar dalam

kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial.

38
BAB III

METODE PENELITIAN

1.JENIS PENELITIAN DAN LOKASI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode

kualitatif ,study kepustakaan.Peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif studi kasus.Menurut iskandar (dalam

Danim,2013 22)studi kasus penenlitian tentang suatu

kasus dengan telaah lebih dalam dan kesimpulannya tidak

untuk generalisasi atau kesimpulan hasil penelitian tidak

dapat berlaku atau terbatas untuk kasus lainnya. Peneliti

menggnkn pendekatan kualitatif studikasus karena, perma

salahan yang di bahas dalam penelitian ini tidak

berkenaan dengan angka-angka tetapi menguraikan,

menguraikan,menggambarkan,dan menelaah suatu

kasus secara mendalam,terhadap program kehidupan sosial

ekonomi dengan judul “KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN

STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA

PENYAPU JALAN DI KECAMATAN TURIKALE”.

Pemilihan subjek penelitian sebagai sumber data lebih

difokuskan pada suatu penelitian,dalam arti memahami

masalah dan dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuan

penelitian.Untuk itu sumber yang dipilih adalah,wanita

penyapu jalan,keluarga,masyarakat.Peneliti memilih subjek

tersebut dengan alasan bahwa mereka memiliki informasi dan

Pengetahuan yang cukup untuk menjawab pertanyaan yang


39
peneliti ajukan,dengan kata lain,mereka sudah cukup bisa

untuk dijadikan sebagai sumber informasi untuk mengetahui

kehidupan sosial ekonomi penyapu jalan di kecamatan turikale.

A.Pengertian penelitian studi kepustakaan

Jenis penelitian yang di lakukan dalam penelitian ini


Adalah penelitian study kepustakaan,penelitian kualitatif
penelitiankorelasional.
Penelitian studi kepustakaan adalah sebagai suatu Langkah

untuk memperoleh informasi dari peneliti terdahulu yangharus

dikerjakan,tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian

menggunakan data primer atau data sekunder,apakah penelitian

tersebut menggunakan penelitian lapangan atau laboratorium

ataudi dalam museum.

Penelitian studi kepustakaan ialah segala usaha yang

Dilakukan oleh peneliti untuk mmenghimpun informasi Yang

Relevan dengantopik atau masalah yang akan atau

Sedang diteliti.Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku

ilmiah laporan penelitian,karangan-karangan ilmiah,tesis dan

disertasi,peraturanperaturan,ketetapan-ketetapan,buku

tahunan,ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis baik tercetak

maupun elektronik.

Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang Tidak

Dapat dipisahkan dari suatu penelitian.Teori-teori Yang

Mendasari masalah dan bidang yang akan di teliti

Dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan.Selain

itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang

penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan

40
penelitiannya.

B.Penegertian penelitian kualitatif

Metode penelitian kualitatif secara umum dapat diartikan

bermacam-macam perspektif. Meskipun berbeda pendapat,

secara garis besar sama. Berikut pengertian penelitian

k u a l i t a t i f m e n u r u t a h l i . 

1. Koentjaraningrat 
Penelitian kualitatif menurut Koentjaraningrat (1993: 89)

mengartikan bahwa penelitian kualitatif adalah desain

penelitian yang memiliki tiga format. Ketiga format tersebut

meliputi penelitian deskriptif, verifikasi dan format Grounded

research. Penelitian kualitatif salah satu penelitian yang lebih

cocok digunakan untuk penelitian yang tidak berpola. Karena

berpola, kamu bisa menggunakan desain ini untuk membantu

dalam penelitian. 

2. Moleong 
Berbeda dengan pendapat Moleong (2007: 6) yang memaknai

penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan untuk

memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian.

Lebih pas dan cocok digunakan untuk meneliti hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian perilaku, sikap, motivasi, persepsi

dan tindakan subjek. Dengan kata lain, jenis penelitian

tersebut, tidak bisa menggunakan metode kuantitatif.  

3. David Williams 
Menurut david Williams (1995) penelitian kualitatif

adalah upaya peneliti mengumpulkan data yang didasarkan

pada latar alamiah. Tentu saja, karena dilakukan secara

41
alamiah atau natural, hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan

dapat dipertanggungjawabkan. 

4. Sugiono

Berbeda dengan pendapat Sugiono (2005) yang

mengartikan bahwa penelitian kualitatif lebih cocok digunakan

untuk jenis penelitian yang memahami tentang fenomena sosial

dari perspektif partisipan. Secara sederhana, dapat pula

diartikan sebagai penelitian yang lebih cocok digunakan untuk

meneliti kondisi atau situasi si objek penelitian.  

5. Saryono 
Sedangkan menurut Saryono, metode penelitian kualitatif

selain digunakan untuk menyelidiki, menemukan dan

menggambarkan objek yang diteliti. Ternyata juga dapat

digunakan untuk menjelaskan atau menuliskan keistimewaan

dari pengaruh sosial yang kemudian dijelaskan dan diukur

menggunakan pendekatan kuantitatif. 

6. Bogdan dan Taylor 

Pendapat Moleong senada dengan Bogdan dan Taylor (1975),

dimana mereka mengartikan bahwasanya penelitian kualitatif

juga termasuk metodologi yang dimanfaatkan untuk prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Data deskriptif

adalah data yang ditulis menggunakan kata-kata secara

mendetail. 

7. Danim 

Metode penelitian kualitatif menurut Danim (2002)

menygartikan bahwa kualitatif termasuk konstruktivisme yang

beranggapan bahwa realita memiliki dimensi jamak dan


42
interaktif. Dapat pula diartikan sebagai upaya pertukaran

pengalaman sosial yang dapat didevinisikan lewat hasil

penelitian. Jadi, penelitian kualitatif beranggapan bahwa

kebenaran itu bersifat dinamis dan dapat ditemukan melalui

kajian terhadap orang melalui interakasi ataupun lewat situasi

sosial. 

9. Creswell, J. W

Lebih sederhana, creswell, J. W mengartikan penelitian

kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti

masalah manusia dan sosial. Dimana peneliti akan melaporkan

dari hasil penelitian berdasarkan laporan pandangan data dan

analisa data yang didapatkan di lapangan, kemudian di

deskripsikan dalam laporan penelitian secara rinci.

Metode penelitian kualitatif hadir karena memiliki tujuan.

Selain bertujuan memudahkan peneliti meneliti, ternyata juga

bertujuan untuk memahami fenomena yang diangkat peneliti.  

Tidak dapat dipungkiri, bahwasanya dalam menjalankan

sebuah penelitian, selalu ada saja kendala dan masalah yang

dihadapi oleh peneliti. Maka dari itu, metode penelitian

kualitatif hadir untuk meminimalisir terjadi hal-hal tersebut.  

Setidaknya dengan metode penelitian kualitatif, peneliti

bisa mendapatkan gambaran terhadap fenomena yang akan

diteliti. Termasuk pula memudahkan dalam menentukan

variable dan membantu dalam menghasilkan teori. 

43
Karakteristik Penelitian Kualitatif 

Metode penelitian kualitatif salah satu cabang ilmu yang

wajib dipelajari oleh mahasiswa. Terutama yang sedang

mengerjakan skripsi. Membicarakan skripsi yang mengambil

metode penelitian kualitatif, ada beberapa karakteristik yang

wajib Anda tahu. Berikut adalah pembahasan secara garis

besarnya. 

1. Hipotesis

Hipotesis, tahukah kamu jika hipotesis salah satu

karakteristik yang wajib ada. Hipotesis adalah jawaban

sementara. 

2. Objek Penelitian

Objek penelitian diambil dari latar alamiah, maksudnya

tidak dimanipulatif atau tidak diada-adakan.  

3. Instrumen Penelitian 

Pada penelitian kualitatif, peneliti sebagai  instrumen utama

dalam upaya mengumpulkan data penelitian.  

4. Metode Penelitian

Metode penelitian kualitatif lebih fokus pada penulisan

kata-kata deskriptif daripada penggunaan angka, jadi kualitatif

kebalikan dari kuantitatif. Jika penelitian kuantitatif fokus

pada angka, maka pada penelitian kualitatif lebih fokus pada

penggalian persepsi atau pengalaman dari partisipan itu

sendiri, sehingga sifatnya subjektif.

44
Di dalam metode penelitian kualitatif, lebih menekankan

pada proses pelaksanaan penelitian itu sendiri, bukan

berdasarkan dari hasil. Penelitian kualitatif bukan untuk

menggeneralisasi, melainkan lebih ke dalam menafsirkan

pemahaman secara ideografis. 

Penelitian kualitatif merekonstruksi pemahaman dari

sumber data yang diperoleh lewat interaksi manusia atau

sosial. Metode penelitian kualitatif lebih menekankan pada

intuisi, perasaan daripada pada data numerik. Meskipun

demikian, bukan berarti pengambilan data tidak penting. Tetap

penting dan landasan utama, hanya saja hasil penelitiannya

lebih menggali secara perasaan.

2.Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kecamatan turikale kota

Maros,Lokasi tersebut di pilih dengan pertimbangan

Karena Peneliti melihat fenomena wanita sebagai penyapu

Jalan yang berjuang untuk keluarganya merupakan suatu

fenomena sosial yang perlu di kaji lebih lebih dalam

karena peran sebagai wanita sekaligus ibu bagi anak anaknya

bukanlah hal yang mudah untuk di jalankan peneliti tertarik

untuk mengkaji lebih jauh bagaimana cara keluarga penyapu

jalan mengatasi permasalahan sosial ekonomi yang muncul

,ketika di hadapkan dengan tuntutan memenuhi kebutuhan

hidup keluarga untuk membiayai sekolah anak-anak mereka.

45
Alasan ini juga yang membuat peneliti memutuskan untuk

lebih memfokuskannya lagi pada wanita yang menjadi pekerja

penyapu jalan dalam membantu ekonomi keluarga dan memiliki

tanggungan anak yang masih sekolah

karena dalam kondisi seperti tuntutan ekonomi menjadi lebih

tinggi dibandingkan pada keluarga yang tidak memiliki anak

yang masih sekolah. Sedangkan

pertimbangan lain yaitu lokasi tersebut relative mudah

terjangkau, ditinjau dari

segi waktu dan biaya, sehingga prosedur ijin penelitian,

pengambilan data akan memperoleh kemudahan. Masyarakat

dilokasi tersebut tergolong dalam

masyarakat ekonomi menengah ke bawah dan terdapat 32 orang

wanita yang menjadi penyapu jalan. Dengan kata lain para

wanita memiliki peran memenuhi kebutuhan sosial ekonomi

keluarganya, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian didaerah tersebut.

3 Populasi

Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai

sekumpulan objek, peristiwa maupun individu yang akan dikaji

dalam suatu penelitian.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa

mengenal populasi termasuk langkah awal dan penting dalam

proses penelitian. Secara umum populasi banyak merujuk pada

sekumpulan individu atau objek yang memiliki persamaa.

Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga penyapu jalan

46
yang bekerja di Kecamatan tueikale kabupaten maros ada

beberapa yang diambil datanya.

4 Teknik Pengumpulan Data

A.Defenisi pegumpulan data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh

Informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan

penelitian.Sebelum melakukan penelitian,seseorang

peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori

yang ia gunakan,dugaan tersebut disebut disebut dengan

hipotesis.Untuk membuktikan hipotesis secara

empiris,seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data

untuk di teliti secara lebih mendalam.

Proses pengumpulan data di tentukan oleh variabel

Variabel yang ada dalam hipotesis.Pengumpulan

datadilakukan terhadap sampel yang telah di tentukan

sebelumnya.

Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi

penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu

pengolahan.Data bisa memiliki berbagai wujud ,mulai dari

Gambar,suarahuruf,angka,bahasaGambar,suara,huruf,angka

,bahasa,simbol,bahkan keadaan.Semua hal tersebut dapat

disebut sebagai data asalkan dapat kita gunakan sebagai

bahan untuk melihat lingkungan ,obyek,kejadian,ataupun

suatu konsep.Data dapat dibedakan dalam beberapa

kategori.JenisJenis data dapat dikategorikan:

a.Menurut Cara Memperolehnya

47
1.Data primer,yaitu data yang di kumpulkan dan diolah

sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek

penelitian.

2.Data sekunder,yaitu data yang di dapatkan tidak secara

lngsung dari objek atau subjek penelitian.

b.Menurut Sumbernya

1.Data internal,yaitu data yang menggambarkan keadaan

atau kegiatan dalam sebuah organisasi.

2.Data Eksternal,yaitu data yang menggambarkan suatu


Keadaan atau kegiatan diluar sebuah organisasi.
c.Menurut Sifatnya

1.Data kuantitatif,yaitu data yang berbentuk angka.

2.Data kualitatif,yaitu data yang bukan berbentuk angka.

d.Menurut Waktu Pengumpulannya

1.Cross section/insidentil,yaitu data yang di kumpulkan

hanya pada suatu waktu tertentu.

2.Data berkala/time series yaitu data yang dikumpulkan

dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu

perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa

kegiatan.

B.Metode pengumpulan data

Dalam penelitian ini seringkali kita mendengar istilah

Metode pengeumpulan data dan instrumen pengumpulsn

data.Meskipun saling berhubungan ,namun dua istilah ini

memiliki arti yang berbeda.Metode pengumpulan data

adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk

mrngumpulkan data.Pengumpulan data dilakukan untuk


48
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka

mencapai tujuan penelitian.Sementara itu instrumen

pengumpulan data merupakan alat yang di gunakan untuk

mengumpulkan data.Karena berupa alat ,maka instrumen

pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner

,pedoman wawancara,hingga kamera untuk foto atau untuk

merekam gambar. Ada berbagai metode pengumpulan data

yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian.Metode

Pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-

sendiri ,namun dapat pula digunakan dengan

menggabungkan dua metode atau lebih.

Beberapa metode pengumpulan data antara lain:

1.Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti

dan narasumber.Seiring perkembangan teknologi,metode

wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media

tertentu,misalnya telepon,email,atau skype.Wawancara terbagi

atas dua kategori,yakni wawancara terstruktur dan tidak

terstruktur.

a.Wawancara terstruktur

Dalam terstruktur,peneliti telah mengetahui dengan pasti

informasi apa yang hendak digali dari narasumber.Pada

kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar

pertanyaan secara sistematis.Peneliti juga bisa menggunakan

49
berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu

recorder,kamera untuk foto,serta instrumen-instrumen lain.

b.Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara

bebas.Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

berisi pertanyaan pertanyaan spesifik,namun hanya memuat

poin-poin oenting dari masalah yang ingin digali dari

responden.

2.Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks

karena melibatkan berbagai faktor dalampelaksanannya.Metode

pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari

responden,namun juga dapat di gunakan untuk merekam

berbagai fenomena yang terjadi.Teknik pengumpulan data

observasi cocok di gunakan untuk penelitian untuk peneltian

yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia ,proses

kerja,dan gejala-gejala alam.Metode ini juga dapat di lakukan

pada respnden yang kuantitasnya tidak terlalu besar.Metode

pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua

kategori,yakni:

a.Participant observation

50
Dalam participant observation,peneliti terlibat secara

langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang di

amati sebagai sumber data.

b.Non participant observation

Berlawanan dengan participant obseration,non

participantobservation merupakan observasi yang penelitinya

tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang

sedang diamati.

3.Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih

efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel

yang diukur dan tahu apa yang diharapkan dari

responden.Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang

luas.Berdasarkan bentuk pertanyaannya,kuesioner dapat

dikategorikan dalam dua jenis,yakni kuesioner terbuka dan

kuesioner tertutup .

Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang

memberikankebebasan kepada objek penelitian untuk

menjawab.Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah

menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek

penelitian.Seiringdenganperkembangan,beberapapenelitiansaat

ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk

51
semiterbuka.Dalam bentuk ini,pilihanjawaban telah diberikan

oleh peneliti,namun objek penelitian tetap diberi kesempatan

untuk menjawab sesuai dengan kemauan

mereka.

4.Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak

di tunjukan langsung kepada subjek penelitian.Studi dokumen

adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam

dokumen yang berguna untuk bahan analisis.

Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data

dibedakan menjadi dua,yakni:

a.Dokumen primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis

Oleh Orang yang langsung mengalami suatu

peristiwa ,misalnya:autobiografi.

b.Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis

berdasarkan oleh laporan/cerita oranglain,misalnya:

biografi.

5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Analisis

deskriptif dan pendekatan kuantitatif dengan Menggunakan

pengukuran skala liker. Skala likert digunakan untukmengukur

sikap atau tingkah laku manusia.

6.Deskripsi Lokasi Penelitian


52
1.KECAMATAN TURIKALE

Sejak tahun 1796, Turikale sudah ada dengan status

Daerahkerajaan. Namun seiring pembentukan

daerah kabupaten maros pada 4 juli 1959,

Kerajaan Turikale mengalami peleburanbersama

wilayah-wilayah kerajaan lainnya dengan

membentuk kecamatan maros baru . Pada tanggal 30

desember 2000 nama Turikale kembali dimunculkan

dengan pembentukan Kecamatan Turikale secara

definitif melalui penyusunan para peneliti, akademisi, dan

budayawan selama tiga tahun (1997–2000). Pada 9 mei

2011 , Kecamatan Turikale ditetapkan sebagai ibu kota

Kabupaten Maros melalui peraturan daerah .

Kecamatan Turikale resmi dibentuk dan diundangkan

Pada Tanggal 30 Desember 2000 dari status kecamatan

Pembantu menjadi definitif. Alasan pembentukan tersebut

Karena kegiatan volume kegiatan pemerintahan,

pembangunan, dan pembinaan pada kecamatan pembantu

Kabupaten Maros.  Maka dengan perubahan status dari

kecamatan pembantu menjadi defenitif kecamatan

dapatmemperlancar pelaksanaan tugas/kegiatan yang

dimaksud sertauntuk meningkatkan pelayanan terhadap

masyarakat. Defenitifkecamatan di wilayah Kabupaten

Maros juga berpedoman kepada Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2000 tanggal 26 Januari

53
2000 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatanturikale

Turikale adalah nama sebuah kecematan yang berada

Di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi

Selatan, Indonesia.Selain itu Turikale adalah ibu kota

Kabupatenini.Posisinya sebagai ibu kota

Kabupatenmenjadikan banyaknya gedung gedung

pemerintahan, cabang-cabang perusahaan, dan

pusatkeramaian yang berdiri di wilayah ini. Kecamatan

Turikale yang meliputitujuh kelurahandidalamnya

Merupakan kecamatan paling kecil luas wilayahnya,

Yakni 29,93 km² diantaraluas wilayah kecamatan-

kecamatan yang ada di kabupaten maros.

Posisi detai l Kecam atan Turik ale terle tak di barat

Semenanjung Selatan Sulawesi, 30 km dari arah utara

Ko t a M a k a s s a r, d a n m e n j a d i k o t a p e r l i n t a s a n u t a m a d i  

,Ja lan raya Trans sulawesi.

Kecama tan Turika le di lewati oleh  Sungai Maros  yang

m e n g a l i r d a r i   S u n g a i B a n t i m u r u n g   d i k a w a s a n   Ta m a n

Nasional Bantimurung bulusaraung dan Gunung Baturape

C i n d a k k o d i k e c a m a t a n   To m p o b u l u . K o t a T u r i k a l e t e l a h

Dianugerahi sebagai salah satu kota kecil terbersih dan

tertata di Indonesia dengan meraih 9 kali penghargaan

Piala Adipura  dari Menteri lingkungan Hidup Dan

Kehutanan RI , yaitu pada tahun 2009, 2011, 2012,

2013,2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018

2.POTENSI WILAYAH
54
Kecamatan Turikale yang meliputi tujuh kelurahan

didalamnya merupakan kecamatan paling kecil luas

wilayahnya, yakni 29,93 km² diantara luas wilayah kecamatan-

kecamatan yang ada di kabupaten maros. Walaupun begitu

jumlah penduduk Kecamatan Turikale adalah yang terbanyak,

yaitu 45.416 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi

1.517,41 jiwa/km² pada tahun 2019. 

A.Jumlah penduduk

Hingga akhir tahun 2009 jumlah penduduk di kabupaten

maros menunnjukkan kenaikan angka yang cukup

signifikan.Hasil catatan registrasi pada bito pusat statistik

menunjukkan kabupaten maros saat ini dihuni penduduk kurang

lebih 310.777 jiwa.Angka tersebut memberikan indikator

pesatnya kegiatan pembangunan yang perlu disiapkan di masa

yang akan datang.Secara umum kondisi kependudukan di

kbaupaten maros dapat dilihat pada penjelasan tabel dibawah

ini.

B.Kepadatan penduduk

Hasil catatan registrasi yang di peroleh, tingkat kepadatan

penduduk di kabupaten maros berdasarkan

klasifikasinya dibedakan menjadi 3(tiga) bahagian

yaitu;Kepadatan tinggi,sedang,dan rendah.Kepadatan tertinggi

berada di wilayah kecamatan turikale dengan kepadatan

penduduk berkisa 1.110 jiwa/km2.

Kepadatan penduduk terendah berada di kecamatan Tompo

bulu dengan jumlah penduduk sebesar 49 jiwa/km2.Demikian

55
pula halnya dengan pola penyebaran penduduk terjadi secara

tidak merata.Data yang di peroleh menunjukkan pola

penyebaran penduduk di kabupaten maros secara umum

terakumulasi di pusat kota dan pusat pertumbuhan

kota.Perkembangan jumlah penduduk dan kepadatan dirinci

menurut kecamatan di kabupaten maros pada tabel berikut.

C.Pertumbuhan penduduk

Hasil pendataan yang dilakukan menunjukkan rata-rata

laju tingkat pertumbuhan penduduk kabupaten maros periode

tahun 2008-2009 dirinci berdasarkan kecamatan mengalami

kenaikan sebesar 0’50% per tahun.Lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

56
A.TABEL JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN MAROS

DIRINCI MENURUT KECAMATAN.

NO KECAMATAN JUMLAH PRESENTASE


PENDUDUK (%)
(JIWA)

1 Mandai 34.973 11,25


2 Moncongloe 16.972 5,46
3 Maros Baru 22.836 7,35
4 Marusu 23.963 7,71
5 Turikale 33.235 10,69
6 Lau 24.208 7,79
7 Bontoa 27.289 8,78
8 Bantimurung 27.817 8,95
9 Simbang 22.001 7,08
10 Tanralili 24.375 7,84
11 Tompobulu 14.053 4,52
12 Camba 12.523 4.03
13 Cenrana 14.504 4,67
14 Mallawa 12.028 3,87

JUMLAH 310.777 100,00

57
B. TABEL DATA UMUM KECAMATAN TURIKALE

NO KECAMATAN JUMLAH LUAS WILAYAH KEPADATAN


PENDUDUK (Km2) PENDUDUK
(JIWA)

1 Mandai 34.973 49,11 712


2 Moncongloe 16.972 46,87 362
3 Maros Baru 22.836 53,76 425
4 Marusu 23.963 53,73 446
5 Turikale 33.235 29,93 1.110
6 Lau 24.208 73,83 328
7 Bontoa 27.289 93,52 292
8 Bantimurung 27.817 173,70 160
9 Simbang 22.001 105,31 209
10 Tanralili 24.375 89,45 272
11 Tompobulu 14.053 287,66 49
12 Camba 12.523 145,36 86
13 Cenrana 14.504 180,97 80
14 Mallawa 12.028 235,92 51

JUMLAH 310.777 1.619,12 192

58
C.TABEL DATA PERTUMBUHAN PENDUDUK

NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK PERTUMBUHAN


(JIWA) (%)

2008 2009

1 Mandai 34.973
2 Moncongloe 16.972
3 Maros Baru 22.836
4 Marusu 23.963
5 Turikale 33.235
6 Lau 24.208
7 Bontoa 27.289
8 Bantimurung 303.211 27.817 0,50
9 Simbang 22.001
10 Tanralili 24.375
11 Tompobulu 14.053
12 Camba 12.523
13 Cenrana 14.504
14 Mallawa 12.028

JUMLAH 303.211 310.777 0,50

KEC.TURIKALE

59
2.0BJEK PENELITIAN DAN SASARAN

Objek penelitian adalah sasaran isu yang akan dibahas dan

yang akan dilakukan penelitian atau yang akan diselediki

melalui riset sosial. Tentu saja untuk menjalankan

sebuah penelitian, dibutuhkan tema atau topic tertentu. Tanpa

kehadiran tema dan topik, sebuah penelitian sulit untuk di

lakukan.

3.DEFENISI KONSEP

Berdasarkan judul karya tulis ilmiah yang tim penulis

buat yaitu “KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI

PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PENYAPU JALAN

DI KECAMATAN TURIKALE”.Kami merangkai pengertian

dari masing-masing kata dari judul karya tulis ini,yaitu:

a.Pengertian Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau

kedudukan yang yang diatur sosial dan merupakan seseorang

dalam posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat,

pemberian posisi ini disertai pula dengan posisi tertentu dalam

struktur sosial masyarakat, pemberian posisi ini disertai pula

dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi.

60
Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang

dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis

aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan

Penyapu jalan adalah seseorang yang bertugas untuk

membersihkan jalanan dengan menggunakan sapu.Tugas

utamanya adalah membersihkan sampah di trotoar jalanan(pada

sore hari),ataupun di tengah jalan(pada pagi hari)dengan

menggunakan alat sapu.Sapu yang biasa di gunakan adalah

sapu lidi,agar lebih mudah untuk menyapu sampah yang berupa

plastik maupun dedaunan.

Penyapu jalan tidak dilihat dari jenis kelamin pria atau

wanita bisa memperoleh pekerjaan sebagai penyapu jalan

dengan mudah karena tidak dilihat dari pendidikan

tertinggi,dan tidak dilihat dari kedudukan dalam

keuarganya.Pekerjaan penyapu jalan ini juga sangat membantu

kebutuhan ekonomi bagi wanita yang sulit mencari pekerjaan

dan desakan kehidupan ekonomi di kalangan ekonomi rendah.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini seperti yang

di ketahui bahwa fokus penelitian ini tentang kondisi sosial

ekonomi penyapu jalan,oleh karena itu sumber data utama

penelitian ini adalah berupa tindakan dan kata kata dari

pelaku.Untuk memperoleh

61
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

1.HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil observasi yang penulis amati di

lapangan, penulis menemukan bahwa kedisiplinan dan

tanggung jawab mereka terhadap pekerjaan itu sangat

bertanggung jawab. Merekadisiplin waktu dalam bekerja,

semua peraturan yang ada dalam peraturan kerja mereka

patuhi.

Kalau dilihat dari hasil observasi bahwa keadaan sosial

mereka memang bisa dikatakan sangat baik, mereka peduli

terhadap lingkungan rumah, lingkungan pekerjaan, dan penulis

melihat bahwa mereka sangat harmonis didalam keluarga, dan

anak-anak mereka. Setelah dijelaskan dari hasil wawancara

dan observasi, berdasarkan hasil temuan di lapangan bahwa

ada dokumentasi untuk daftar nama penyapu jalan yang

kerjanya di kecamatan turikale.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dapat disimpulkan

bahwa kehidupan sosial penyapu wanita dan pria jalan itu

mempunyai masalah sosial yang sama dan masih mampu mereka

mengatasinya, dan mereka sangat mempunyai rasa sosial

terhadap orang lain, baik keluarga, tetangga, dan sesama rekan

62
kerja. Di dalam kehidupan sosial mereka tidak lupa akan

tanggung jawab mereka terhadap kebutuhan anak-anaknya dan

kebutuhan penyapu jalan ini harus

memperhatikanperkembangan anak-anaknya, harus

memperhatikan pendidikan anak-anaknya.Jadi mereka harus

bertanggung jawab penuh terhadap kepeduliannya dengan

keluarganya masing-masing.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti temukan

dilapangan bahwa kehidupan ekonomi penyapu jalaNmasih jauh

dikatakan layak karena, rumah penyapu jalan saja masih

kurang layak untuk dijadikan tempat tinggal .

Tetapi walaupun mereka masih dikatakan dari kalangan

orang kurang mampu pendidikan untuk anak-anak mereka tidak

tinggalkan, anak-anak mereka sekolah seperti anak-anak

lainnya, memang mereka tidak mampu untuk memasukkan

anaknya kesekolah yang terkenal dan mahal di karenakan

ekonomi keluarga

kurang mendukung, yang terpenting bagi keluarga penyapu

jalan kebutuhan anak untuk sekolah tidak terhalang,

kebutuhan di dalam keluarga pun terpenuhi dan kebutuhan di

dalam masyarakat pun tidak terhalan.

2.PEMBAHASAN
Berdasarkan penjelasandari penyapu jalan, gaji yang

diterima sebanyak Rp. 800.000/bulan. Sedangkan UMR yang

ada di Bengkulu ini sebesar Rp. 1.500.000. jadi, disini lah


63
timbul permasalahan perekonomian di dalam keluarga penyapu

jalan. juga mengatakan bahwa dengan gaji Rp800.000. /bulan

itu tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan banyaknya

kebutuhan yang dibutuhkan maka semakin banyak juga uang

yang dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Sedangkan gaji yang

diperoleh setiap bulannya tidak mencukupi kebutuhan

keluarga.Dari penjelasan penyapu jalan maka peneliti tertarik

untuk memilih judul ini, yaitu utuk menggali bagaimana

potensi kehidupan sosial ekonomi penyapu jalan baik di

dalam keluarga maupun di dalam lingkungan masyarakat

tempat tinggal penyapu jalan, dan penelitian ini mempunyai

daya tarik tersendiri dan sangat cocok dipilih sebagai tujuan

untuk mengetahui tentang kehidupan sosial ekonomi antar

kelurga dan masyarakat, dalam membangun keutuhan keluraga,

kecakapan hidup (life skills) dan pemberdayaan masyarakat.

Khususnya penyapu jalan di ilngkungan kecamatan turikale

kabupaten maros.

Penelitian ini lebih difokuskan kepada keadaan kehidupan

sosial ekonomi penyapu jalan yang membersihkan jalan-jalan

yang ada di lingkungan kecamatan turikale dalam menangani

kebersihan lingkungan.Terkait kehidupan sosial peneliti

menggali bagaimana kehidupan sehari-hari wanita penyapu

jalan, masalah sosial apa yang sedang di alami oleh penyapu

jalan.Dari kehidupan ekonomi digalii aktivitas produksi dan

64
distribusi yang dilakukan manusia dalam usaha untuk

meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Disamping itu ekonomi/kehidupan ekonomi juga menekankan

aspek bahwa manusia dalam hal memenuhi kebutuhan tidak

dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, mengingat terbatasnya

alat-alat dan sumber daya yang dimilikinya, sehingga mereka

harus membuat/ memikirkan pilihan yang terbaik atau

terefisien dalam menggunakan alat-alat atau sumber daya yang

dimilikinya demi kesejahteraan hidup.

Disini yang dimaksud adalah Seorang yang berani berkarier

akan bertanggung jawab besar didalam keluarganya, termasuk

seorang penyapu jalan yang akan bertanggung jawab di dalam

keluarganya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

keadaan kehidupan sosial dan kehidupan ekonominya di dalam

keluarga. penyapu jalan juga akan bekerja keras demi

menopang kehidupan ekonomi keluarganya.

Mereka mengatakan walaupun pola konsumsi mereka belum

memenuhi kebutuhan gizi yang memadai tetapi tidak

menyebabkan keluarga mereka sering terserang penyakit.

Bahkan sebagian responden mengakui keluarga mereka sangat

jarang menderita sakit.

Walaupun mereka menderita sakit paling mereka hanya

menderita sakit batuk/pilek ringan, flu dan sakit kepala itu

pun pada saat karena perubahan cuaca atau saat musim hujan.

65
Biasanya mereka mengatasinya hanya dengan mengkonsumsi

obat yang dibeli di warung dan beristirahat di rumah.

Sementara responden yang mengaku sering menderita sakit

biasanya mereka yang sudah berusia lanjut dan orang tua yang

memang sudah mempunyai penyakit seperti batuk-batuk dan

pegal-pegal seluruh badan disebabkan karena seharian

bekerja.Itu pun penyakit mereka kambuh biasanya karena

keletihan.

Apabila ada keluarga yang menderita sakit biasanya

penanganannya penanganannya tergantung parahnya penyakit

yang di derita, kalau penyakitnya ringan biasanya obat warung

jadi andalan mereka ditambah /dengan istirahat secukupnya

sampai mereka sembuh dari sakit.

Jika dalam beberapa hari belum juga sembuh maka jalan

yang digunakan adalah membawa ke puskesmas yang ada di

sekitar tempat tinggal mereka. Ada juga responden yang

menangani penyakit dengan menggunakan obat-obatan

tradisional atau obat kampung yang dibuat sendiri dari bahan

rempah-rempah yang ada.

Sebagian kecil responden mengatakan langsung menangani

anggota keluarga yang menderita sakit karena menurut mereka

tidak baik seseorang dibiarkan sakit berlama-lama. Karena

kesehatan merupakan hal yang lebih penting dari apa pun.

Jika seseorang sakit maka tidak akan bisa melakukan apapun

dan mengganggu aktivitas sehari-hari.


66
Sementara itu 3 responden menjawab sebelumnya tidak

bekerja dan sulit mendapatkan pekerjaan,karena jaman

sekarang mencari pekerjaan tanpa berpendidikan itusangatlah

sulit,jadi ia memilih untuk bekerja sebagai penyapu jalan

karena pekerjaan penyapu jalan tidak memandang

pendidikan.Dan agar dapat menghidupi keluarganya.Adapun

juga yang sejak remaja dan gadis menjadi penyapu

jalan,karena berbagai banyak alasan ada yang sudah lulus

sekolah tetapi masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan

memilih menjadi penyapu jalan,dan ada juga yang putus

sekolah di akibatkan tidak mampu memenuhi kebutuhan

sekolahnya,dan banyak alasan lain.

sedikit responden yang belum memiliki kelengkapan

administrasi kependudukan mereka sebagai penduduk yang

terdaftar di Kcamatan Medan Denai. Responden yangsudah

memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)umumnya mereka yang

mempunyai kepentingan terhadap administrasi bukan sebagai

keharusan untuk memilikimemiliki KTP seperti untuk

mengurus perolehan Beras Raskin kemaren dan untuk

mendapatkan BLT maka harus memiliki KTP dan Kartu

Keluarga.

Sebagian kecil dari responden mengaku masih dalam

tahap pengurusan KTP ke Kantor Kelurahan setempat. Hal ini

mereka lakukan karena adanya peringatan pihak pemerintah

melalui kepala lingkungan agar segera melengkapi administrasi

67
kependudukan mereka. Atas perintah Lurah setempat maka

kepala lingkungan melakukan pendataan guna membedakan

antara penduduk dan warga kelurahan.

Penduduk yang dimaksud adalah mereka yang sudah

melengkapi KTP dan Kartu Keluarga dari kantor kelurahan.

Sedangkan yang dimaksud warga adalah mereka yang tinggal di

wilayah tersebut tetapi belum mempunyai surat kelengkapan

dari kantor kelurahan setempat.

Sementara itu terdapat juga responden yangyang masih

belum mengurus kelengkapan berupa KTP dan kartu Keluarga

se kantor kelurahan. Walaupun telah ada peringatan dari pihak

pemerintah melalui Kepala Lingkungan mereka tetap bersikeras

untuk tidak mengurusnya karena bagi mereka tidak penting dan

merasa rugi membayar Rp. 25.000 untuk selembar KTP.

Mengenai siapa yang mengajak responden bekerja sebagai

Penyapu Jalan Dinas Kebersihan Kota maros adalah teman

mereka sendiri. Teman mengajak mereka bekerja sebagai

Penyapu Jalan Dinas Kebersihan Kota Medan dengan alasan

bahwa tidak ada pekerjaan lain yang dapat mereka kerjakan

selain dengan mengandalkan fisik. Pendidikan formal tidak

bisa mereka andalkan karena mayoritas dari mereka tidak

menamatkan SMA sedangkan untuk membuka usaha mereka

tidak memiliki modal.

Sebagian dari responden responden bekerja sebagai

penyapu jalan atas inisiatif sendiri karena tidak memiliki


68
keahlian lain selain mengandalkan fisik dan tidak

membutuhkan modal. Ada juga yang diajak keluarga karena

sebelumnya mereka sudah bekerja sebagai penyapu jalan

sehingga mereka mengikuti jejak orang tuanya bekerja sebagai

penyapu jalan.

pendapatan yang diterima responden dari upahnya

sebagai Penyapu Jalan Dinas Kebersihan Kota Maros masih

rendah apalagi mereka mempunyai tanggungan yang lebih dari

dua maka gaji sebesar Rp 600.000 – Rp 1.000.000 itu masih

terbilang kurang. Sehari upah yang mereka terima berkisar Rp

75.000 dengan jam kerja ± 8 jam.

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka harus

mencari tambahan lain seperti memulung barang-barang bekas

saat tidak bekerja sebagai penyapu jalan dan membuka usaha

kecil-kecilan untuk tetap bertahan hidup. Tidak semua

responden yang bekerja setiap harinya. Umumnya mereka

bekerja 3 - 4 hari setiap minggunya. Sementara itu mereka

yang bekerja 2 hari per minggu biasanya mereka yang sudah

berusia lanjut di atas 51 tahun.

Rata-rata jam kerja para penyapu jalan semuanya diatas 7

jam. Umumnya mereka bekerja selama 8 jam yaitu dari jam

09.00 – 17.00 Wib. Ada juga mereka yang bekerja lembur

terkadang mencapai 9 – 11 jam kerja.

Mereka terpaksa bekerja hingga malam hari karena demi

memenuhi seluruh kebutuhan keluarga mereka. Keadaan seperti


69
ini sangat menguras tenaga para Penyapu Jalan Dinas

Kebersihan Kota Maros, sehingga sampai rumah mereka sangat

kelelahan, tidak sempat mandi lagi setelah makan mereka

langsung tidur.

Sebagian besar responden masih merasakan bahwa upah yang

diterimanya belum sesuai dengan jumlah jam kerja mereka

setiap harinya. Hal ini dapat dimaklumi karena mereka

terkadang harus pulang malam dari tempat mereka bekerja.

Ditambah dengan banyaknya kebutuhan seperti pangan,

sandang, biaya pendidikan anak, dan biaya sewa rumah.

Juga kenaikan harga kebutuhan pokok menambah berat

beban kehidupan Penyapu Jalan Di Dinas Kebersihan

Kecamatan Turikale. Sementara itu responden yang merasa

sudah puas dengan gaji yang diperoleh biasanya mereka

menganggap gaji yang diperoleh sudah sesuai dengan tenaga

yang dikeluarkan oleh mereka dan pengeluaran mereka juga

belum terlalu banyak seperti jumlah anak sedikit dan masih

duduk di bangku SD.

Hanya sebagian kecil dari responden yang merasakan telah

dapat memenuhi kebutuhan keluarganya dari pendapatannya

sebagai Penyapu Jalan Dinas Kebersihan Kota Medan. Mereka

ini biasanya adalah responden yang belum mempunyai

tanggungan yang besar seperti biaya pendidikan anak dalam

keluarga. Tetapi sebagian besar responden masih merasa

kurang dan tidak memenuhi karena tidak cukup dengan

70
pemenuhan kebutuhan sehari-hari apalagi dengan biaya

kebutuhan pokok yang semakin naik harganya. Tetapi biasanya

setiap rumah tangga suami dan isteri bekerja sehingga bila

yang bekerja sebagai penyapu jalan tidak bekerja pada hari itu

maka mereka akan mencari tambahan keuangan dengan mencari

pekerjaan lain seperti menjual kacang ke pesta-pesta.

Sebagian dari mereka ada juga yang mengikutsertakan

anak-anak mereka untuk menambah penghasilan keluarga

karena akan sangat kurang penghasilan yang mereka peroleh

juga digunakan untuk biaya pendidikan anak mereka sehingga

apabila anak mereka tidak sekolah akan dibawa ikut serta

menjadi penyapu jalan padahal anak tersebut masih duduk di

bangku SD. Sebagian lagi ada juga anak yang menyemir sepatu

setiap pulang sekolah dari satu pasang sepatu bisa mereka

dapat sebanyakRp.2000.

Sebagian lagi responden merasa pendapatan yang diperoleh

pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Apalagi jika

dalam semingggu mereka berhalangan bekerja maka sangat

berpengaruh terhadap kebutuhan dapur mereka sehingga harus

mencari pinjaman uang dan akan dibayar jika suami mereka

memberi setoran atau jika mereka sudah mendapat upah jika

bekerja minggu depannya.Dalam upaya pemenuhan kebutuhan

dari pendapatan yang diter ima sebagai Penyapu Jalan Dinas

Kebersihan Kota maros dipengaruhi juga oleh jumlah

tanggungan dalam setiap keluarga.

71
Jumlah anak dalam keluarga umumnya adalah dua orang

sehingga masih tidak terlalu sulit untuk memenuhi kebutuhan

keluarga tetapi terkadang ada juga keluarga yang walaupun

jumlah anaknya dua tetapi mereka ikut menanggung kedua

orang tua mereka yang sudah tua tidak sanggup lagi untuk

bekerja.sehingga beban tanggungan keluarga menjadi

bertambah.

Untuk menyimpan sisa pendapatan para responden lebih

memilih menyimpan di rumah dengan alasan jika ada

kebutuhan yang mendadak maka bisa langsung diambil.Selain

itu jumlahnya juga sedikit sehingga segan untuk menyimpan ke

Bank atau Koperasi. Itu juga kalau responden mempunyai sisa

uang untuk di simpan tetapiyang lebih sering uang mereka

habis untuk keperluan rumah tangga.

Responden mempunyai pendapatan yang lebih jika masa

panen tiba sehingga penghasilan mereka juga bertambah karena

hari kerja juga bertambah.Sebagian lagi responden menyimpan

duitnya kepadakeluarga dalam bentuk uang tunai hasil dari

upah merekabekerja sebagai penyapu jalandengan alasan

supaya ada simpanan untuk kebutuhanmendadak nantinya

karena jika mereka menyimpan sendiri maka takutnya akan

dibelanjakan.

Seperti halnya kebiasaan masyarakat Indonesia pada

umumnya dalam hal pola makan maka mayoritas responden

makan sebanyak 3 kali dalam sehari. mereka mengungkapkan

72
bahwa kalau tidak makan nasi tiga kali dalam sehari maka

mereka akan merasa lemas apalagi didukung dengan pekerjaan

mereka yang cenderung berat. Sehingga sangat dibutuhkan

tenaga yang ekstra dengan memakan porsi nasi yang banyak.

Setiap pagi mereka makan nasi sebelum berangkat kerja dan

membawa bekal yang biasanya dibuat ke dalam bontot atau

rantang.

Bagi mereka yang tidak sempat sarapan dari rumah maka

di tempat mereka berkumpul tersedia jajanan untuk sarapan

seperti nasidengan lauk telur, ikan dan ayam semur, serta mie

yang di campur dengan kuah sayur. Selain itu masih ada juga

bakwan, lupis, cenil dan lain-lain. Dari pengamatan penulis

pada umumnya yang sarapan di lokasi kumpul para penyapu

jalan adalah yang tidak sempat sarapan di rumah.

Sementara itu yang mengaku hanya dua kali makan nasi

dalam sehari hanya sebagian dari jumlah responden dan hal ini

merupakan sudah menjadi kebiasaan makan nasi hanya pada

siang dan malam hari karena pagi hari mereka

hanyamengkonsumsi teh manis dan roti atau sarapan

mie.Mayoritas responden sangat jarang mengkonsumsi ikan.

Ikan yang dimaksud disini adalah ikan laut, ikan mas, lele,

mujair dan lain-lain. Tetapi ikan yang sering dikonsumsi

adalah ikan asin.

Karena mahalnya harga ikan dan pendapatan para buruh

yang sangat terbatas sehingga mereka kurang memperhatikan

73
pola konsumsi sehari-hari. Sementara responden yang

mengkonsumsi ikan secara teratur bahwa mereka

mengkonsumsi ikan 1 – 2 kali dalam seminggu itu pun kalau

mempunyai uang yang lebih dengan cara membeli ikan pada

sore hari yang sudah tidak segar lagi dan bentuknya sudah

agak hancur sehingga harga ikan menjadi lebih murah. Dengan

begitu mereka tetap bisa menikmati ikan laut. Mayoritas

penyapu jalan sangat jarang mengkonsumsi daging. Padahal

banyak orang sangat menginginkan mengkonsumsi daging,

tetapi dikarenakan harganya yang mahal menyebabkan mereka

jarang mengkonsumsi daging.

Sementara itu beberapa responden menjawab jarang

mengkonsumsi daging. Kalaupun mereka mengkonsumsi daging

itu hanya pada hari-hari tertentu saja seperti kalau ada pesta-

pesta atau pada saat Tahun Baru, Natal, Hari Raya Idul Fitri.

Tetapi memang ada juga keluarga yang memang tidak suka

mengkonsumsi daging.

Susu jarang dikonsumsi oleh responden padahal susu

merupakan sumber gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi.

Kondisi ini cukup memprihatinkan dan memperlambat

pertumbuhan anak dan keluaraga penyapu jalan.

Faktor yang menyebabkan keadaan ini adalah karena harga

susu yang sangat mahal didukung dengan pola konsumsi yang

kurang memadai apalagi untuk mengkonsumsi susu. Bagi

keluarga yang sering susu tetapi tidak teratur tergantung

74
kondisi keuangan biasanya mereka membeli susu kental manis

dalam kemasan kaleng kecil untuk diminum oleh seluruh

keluarga dan hal tersebut sudah lebih dari cukup bagi mereka

walau tidak mengkonsumsi susu yang mahal.

Berdasarkan status kepemilikan rumah hampir semua

responden menyewa rumah sebagai tempat tinggal mereka.

Rumah yang mereka tempati umumnya disewa kepada pemilik

rumah yang umumnya adalah warga penduduk asli daerah ini.

Biaya sewa kontrak yang harus mereka keluarkan sesuai

dengan keadaan rumah yang mereka tempati untuk jangka

waktu setahun tetapi ada juga yang sistem pembayarannya per

bulan karena mereka tidak mempunyai uang untuk membayar

kontan. Harga yang ditawarkan sangat bervariasi mulai dari Rp

50.000/bulan dengan lantai tanah dan dinding papan, ada juga

yang Rp 1.500.000/tahun dengan lantai semen dan memiliki 1

kamar.Menurut mereka untuk membeli rumah di daerah ini

tidak mempunyai biaya karenauntuk kebutuhan sehari-hari saja

mereka harus berusaha keras untuk memenuhinya sehingga

jalan terbaik adalah menyewa rumah.

Sementara itu responden yang sudah memiliki rumah

tempat tinggal atas hasil keringat sendiri adalah mereka yang

sudah lama menetap di daerah tersebut dan dulunya dia adalah

penjual ikan dan mempunyai kehidupan yang mapan sehingga

mampu untuk mengumpulkan duit dan membeli rumah tetapi

75
karena bangkrut dan kehabisan modal maka dia bekerja sebagai

penyapu jalan.

Berdasarkan kondisi fisik rumah tempat tinggal responden

paling banyak Semi Permanen. Rumah -rumah tersebut juga

sudah semen. Sementara atap dari rumah tersebut semuanya

terbuat dari bahan seng. Rumah yang permanen sangat jarang

seperti yang terlihat dari tabel diatas.Sementara responden

yang menjawab rumah berbahan tepas hanya 2 orang.

Tetapi selama penelitian yang penulis lakukan langsung ke

lokasi penelitian masih ada juga rumah yang sangat

memprihatinkan yang terbuat dari tepas dan berlantaikan

tanah. Kira-kira rumah yang mereka tempati 2,5m x 3 m.

Jika dilihat dari keadaan tersebut penulis merasa sangat

kasihan.Biasanya lantai tanah tersebut mereka lapisi dengan

karpet plastik supaya lebi rapi dan bersih tetapi ada juga yang

memang langsung tanah tanpa lapis. Atap yang mereka gunakan

ada yang dari seng dan ada juga yang beratapkan rumbia.

Tetapi disini ada pemandangan yang unik salah satu rumah

di lingkungan parapenyapu jalan tinggal ada rumah yang

berdinding tepas dan beratapkan rumbia, mempunyai TV engan

menyalurkan listrik dari rumah tetangga. Mengenai jumlah

kamar yang ada di rumah responden umumnya ada 1-2 buah.

Biasanya orang tua tidur di kamar dan anak-anak tidur di

luar atau yang perempuan tidur di dalam kamar dan laki-laki

76
di luar kamar dengan menggelar tikar sebagai alas tidur. Hal

ini terjadi bagi mereka yang sudah mempunyai anak remaja.

Kamar-kamar tersebut sesuai dengan yang penulis amati

tidak terlalu luas sekitar 3m x 3m. bahkan ada responden yang

tidak memiliki kamar biasanya mereka menyewa satu rumah

dan itu digunakan untuk tempat tidur dan bagian belakangnya

digunakan untuk dapur.

Ada juga rumah respondenyang memang berukuran kecil

tetapi memaksakan membuat sebuah kamar berukuran 1m x 2m

dengan disekat menggunakan triplek.

Responden yang memiliki kamar 2 hanya sebagian

saja.Kondisi kesehatan menderita sakit jarang terjadi. Mereka

mengatakan walaupun pola konsumsi mereka belum memenuhi

kebutuhan gizi yang memadai tetapi tidak menyebabkan

keluarga mereka sering terserang penyakit.

Bahkan sebagian responden mengakui keluarga mereka

sangat jarang menderita sakit. Walaupun mereka menderita

sakit paling mereka hanya menderita sakit batuk/pilek ringan,

flu dan sakit kepala itu pun pada saat karena perubahan cuaca

atau saat musim hujan.

Biasanya mereka mengatasinya hanya dengan

mengkonsumsi obat yang dibeli di warung dan beristirahat di

rumah.Sementara responden yang mengaku sering menderita

sakit biasanya mereka yang sudah berusia lanjut dan orang tua

77
yang memang sudah mempunyai penyakit seperti batuk-batuk

dan pegal-pegal seluruh badan disebabkan karena seharian

bekerja.

Tukang urut biasanya dipanggil ke rumah untuk mengurut

bagian yang sakit dari tubuh responden. Tukang urut dapat

menyembuhkan gejala penyakit seperti pegal-pegal, sakit

pinggang, sakit punggung, sakit kaki dan tangan serta keseleo

dan terkilir. Tetapi yang biasa di derita oleh para responden

adalah sakit pinggang dan pegal-pegal.

Dengan memakai sejenis minyak urut yang terbuat dari

rempah-rempah dia dapat mengobati pasiennya. Terkadang

apabila demam pun mereka pergi ke tukang urut untuk diobati

karena apabila diurut dengan benar maka demamnya bisa

langsung turun. Soal pembayaran tidak di tetapkan, pasien

memberikan secara suka rela, ada yangmembayar Rp 5.000

bahkan ada yang membayar sampai Rp 20.000 biasanya yang

diurut adalah laki-laki karena badan laki-laki lebih keras

sehingga lebih membutuhkan tenaga ekstra untuk mengurutnya.

BAB IV

PENUTUP
78
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang di dapat dari

hasil penelitian di lapangan. Kesimpulan yang terdapat di bab

ini merupakan hasil yang dicapai dari analisis data dalam

penelitian tentang Kondisi Sosial Ekonomi Dan Strategi

Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Penyapu Jalan Dinas

Kebersihan Di Kecamatan Turikale.

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, penulis memperoleh

kesimpulan

sebagai berikut :

1. Kondisi sosial ekonomi keluarga penyapu jalan Dinas

Kebersihan di KecamatanTurikale kabupaten maros. Konsumsi

pangan merupakan jumlah pangan, secara tunggal maupun

beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang

yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,

psikologis dan sosiologis. Setiap orang memiliki keinginan

untuk sejahtera, suatu keadaan yang serba baik, atau suatu

kondisi di mana semua orang dalam keadaan makmur, dalam

keadaan sehat dan damai. Ukuran kesejahteraan secara

ekonomi dapat dilihat dari dua sisi,

yaitu konsumsi dan produksi (skala usaha). Dari sisi

konsumsi , kesejahteraan dapat didekati dengan cara

menghitung seberapa besar pengeluaran yang dilakukan


79
seseorang atau rumahtangga untuk kebutuhan pangan dan

sandang, serta kebutuhan lainnya dalam waktu atau periode

tertentu. Beragam cara dan strategi yang ditempuh oleh

individu dan/atau rumahtangga untuk mencapai tingkat

kesejahteraan yang setinggi-tingginya, termasuk di dalamnya

untuk memenuhi kebutuhan kecukupan pangannya.

2. Strategi pemenuhan kebutuhan yang ditempuh oleh keluarga

penyapu jalan dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi

keluarga dinas kebersihan di Kecamatan Medan Denai, dalam

meningkatkan kehidupan sosial ekonomi keluarganya sebagai

mana mereka bekerja sebagai penyapu jalan, usaha membuka

warung makan, kopi dan memelihara ternak seperti ikan, ayam,

itik.

Jenis pekerjaan di atas dipilih sebagai pekerjaan yang

terbilang tidak menggaggu jam kerja dan mudah untuk

dilakukan, karena bisa secara bebas tidak terikat waktu dan

bisa diatur sendiri tanpa terikat dengan kalender kerja para

pasukan kuning, sebagian besar mereka bekerja sampingan

untuk membatu perekonomian keluarganya, pemilihan usaha

tersebut mencoba keburuntungan ada juga yang merupakan

hobi selain itu permintaan dari masyarakat untuk mengambil

sampahnya.

2. Saran

Adapun saran-saran yang perlu dipertimbangkan untuk lebih

mengoptimalkan kinerja penyapu jalan adalah sebagai berikut:

80
1. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Maros agar

memperhatikan jaminan keselamatan dan jaminan kesehatan

bagi para penyapu jalan, sebab dalam menjalankan tugasnya

para penyapu jalan ini penuh dengan risiko kecelakaan yang

tinggi.

81
DOKUMENTASI

82
83
84
BIODATA

NAMA : NURUL ANNISA

TTL : MAROS,11-AGUSTUS-2006

ALAMAT : JL.BENTENG

HOBI : MEMBACA

CITA-CITA : POLWAN

85
NAMA : ALLYSA AMELIA

TTL : MAROS,02-APRIL-2006

ALAMAT : JL.GLADIOL

HOBI : MEMBACA

CITA-CITA : KOAT

86
NAMA : RENI RENATA

TTL : MAROS,19-MARET-2006

ALAMAT : DUSUN BANYO

HOBI : MEMBACA

CITA-CITA : GURU

87
NAMA : MUH.RUSLAN RAMADHAN

TTL : MAROS,29-MARET-2005

ALAMAT : BONTOJOLONG

HOBI : MAIN GAME

CITA-CITA : TENTARA

88
NAMA : DARMAN

TTL : PULAU SAILUS 25-AGUSTUS- 2006

ALAMAT : JL.PALLANTIKANG

HOBI : SEPAK BOLA

CITA-CITA : DOSEN

89
90
DAFTAR PUSTAKA

https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/469

5/120902010.pdf?sequence=1&isA llowed=y

91

Anda mungkin juga menyukai