Anda di halaman 1dari 1

Namaku Ari Ronald aku lahir dari keluarga yang sederhana, makan pun harus berusaha.

Aku beruntung bisa sekolah di SDN Gedog kulon walaupun kelas yang masih apa adanya
tapi aku tetap semangat untuk belajar . Ibuku selalu berpesan agar jangan pernah
iri dengan yang dimiliki orang lain.
Kami tinggal di Gedog kulon,kampung dimana banyak Orang spanyol dulu.sampai
sekarang toko spanyol di depan rumah masih buka,tetapi ada kemistisan di dalam toko
tersebut.

“Ari , kamu jangan pernah datang ke toko orang Spanyol itu. Dia adalah pembunuh,”
kata Ibu suatu hari.
“Ah, Ibu masa sih. Yang benar aja kata sahabatku Romeo dia orang baik-baik kok, Bu.
Kata siapa dia pembunuh?” kataku antusias. Suatu hari aku pergi ke toko itu, Paman
penjaga toko itu basa-basi denganku.
“Kamu kelas berapa?” tanyanya.
“Kelas, 4 di SDN Gedog kulon !” jawabku sambil terus memperhatikan boneka Kayu yang
dipajangnya di lemari kaca.
“Kamu mau boneka?” tanyanya lagi.
“Ya, aku mau,” jawabku senang.

“Baik ini aku beri sebuah boneka kayu berwarna merah api,” kata Paman itu. Sembari
mengeluarkan boneka berwarna merah api, memegang pedang yang seperti berlumuran
darah.
Aku merasa ngeri melihatnya. “Aku tahu kau selalu diejek oleh teman sekelasmu kan?”
tanya Paman itu menebak.
“Ya, dari mana Paman tahu?” tanyaku balik sambil mengerutkan kening.
“Tenang jangan takut aku memang seorang pembunuh tapi, aku adalah orang baik aku
sudah punya anak istri anakku ada 10 tapi sudah ku bunuh semuanya. Nah, sekarang
jantung, hati, mata, potongan kaki, potongan tangan mereka semua ku potong. Dan ku
letakkan di dalam boneka. Bunuhlah siapa yang selalu jahil padamu!” katanya sembari
tersenyum licik.

Esoknya, aku tersenyum licik kepada Shena, Arman , Diky , dan yang lainnya termasuk
pada Romeo sahabat baikku. Ketika Shena ke kamar mandi aku segera menyusulnya. Aku
mengambil pedang di tangan boneka yang baru diberi Paman itu kemarin, dan
mengarahkan ke-punggung Shena . Tapi rencanaku gagal karena ada suara Bu Yayuk .

“Em, oke tapi hari apa yah, anak-anak pesta festival misterinya?” tanya Bu Yayuk
kepada Pak Liswanto .
“Hari, Jumat ajalah Bu. Kan malam Jumat selalu dikaitkan ke hal-hal yang mistis,”
jawab Pak Liswanto .
“Oh, ya baik-baik,” gumam Bu Yayuk . Lagi-lagi aku tersenyum licik, karena hari
Jumat-lah aku akan beraksi membunuh semua anggota kelasku. Termasuk aku. Dan
setelah itu kamu dengan arwahku. Hahahaha.
Jangan sendiri.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai