Disusun oleh :
NIM : 228114047
Golongan/meja : B1/1
KIMIA DASAR
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2022
A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui cara membuat larutan buffer dari
asam sitrat dan pellet NaOH.
B. Pendahuluan
C6H8O7
Struktur molekul
(NCBI, 2022)
(NCBI, 2022)
H3PO4
Struktur molekul
(NCBI, 2022)
(NCBI, 2022)
CH3COOH
Struktur molekul
• Bentuk : cair
• Larut dalam air, etanol, etil eter, aseton, benzene, karbon tetaklorida
• Buffer asam → asam lemah dan basa konjugatnya (dari garamnya) atau
asam lemah berlebih dengan basa kuat. Buffer ini dapat mempertahankan
pH < 7
• Buffer basa → basa lemah dan asam konjugatnya (dari garamnya) atau basa
lemah berlebih dengan asam kuat. Buffer ini dapat
mempertahankan pH > 7.
(Budiwati, 2019)
Cara kerja larutan buffer dalam mempertahankan pH :
Di dalam sistem penyangga asam, terdapat asam lemah, ion H+, dan basa
konjugasi yang berasal dari ionisasi garam. Contohnya dalam sistem penyangga
yang berisi natrium asetat dan asam asetat, di dalam larutan terdapat asam lemah
CH3COOH, ion H+ hasil ionisasi dari CH3COOH dan basa konjugasi dari
CH3COOH, yaitu CH3COO- yang berasal dari ionisasi CH3COONa.
CH3COONa(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq)
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq)
Dalam sistem tersebut, jika ditambahkan asam, maka ion H+ dari asam
tersebut akan bereaksi dengan basa konjugasi (CH3COO-) :
CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq)
Akibatnya, jumlah CH3COOH dalam sistem bertambah tetapi tidak semua
H+ tersebut bereaksi karena ditahan oleh CH3COOH yang sudah ada dalam sistem.
Jadi, jumlah ion H+ tetap bertambah namun tidak terlalu banyak, dan basa konjugasi
(ion CH3COO-) berkurang. Pengaruh bertambahnya ion H+ dan berkurangnya ion
CH3COO- terhadap nilai pH sangat kecil bahkan relatif tetap.
Apabila ke dalam sistem ditambahkan basa, maka ion OH- dari basa tersebut
akan bereaksi dengan ion H+ :
H+(aq) + OH-(aq) ⇌ H2O(aq)
Berkurangnya jumlah ion H+ yang ada pada sistem akan mengakibatkan
reaksi ionisasi asam :
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+
Bergeser ke kanan yang mengakibatkan jumlah basa konjugasi (CH3COO-)
bertambah, demikian pula jumlah ion H+. pergeseran ke kanan ini tidak bisa
maksimal karena di dalam sistem tersebut terdapat ion CH3COO- yang menahan
pergeseran ke kanan tersebut. Bertambahnya ion H+ akibat pergeseran
kesetimbangan ini tidak bisa menggantikan semua ion H+ yang berkurang karena
bereaksi dengan CH3COO-. Oleh karena itu, perubahannya tidak terlalu
berpengaruh terhadap nilai pH.
Hasil yang sama terjadi pada sistem penyangga basa, misalnya pada sistem
larutan penyangga NH4Cl dan NH4OH
Ditambah asam [H+], maka ion H+ akan ditangkap oleh OH-. Akibatnya, ion
OH- berkurang dan berakibat reaksi 2 bergeser ke kanan, sehingga
menghasilkan ion OH- dari ionisasi ini. Pergeseran ke kanan tidak bisa terus-
menerus karena ditahan oleh ion NH4+ yang berasal dari reaksi 1.
Ditambah basa (OH-), maka ion OH- akan bereaksi dengan ion NH4+ menjadi
NH4OH. Akibatnya NH4+ berkurang, tetapi jumlah NH4+ yang bereaksi ini
akan ditahan oleh NH4OH yang ada pada reaksi kesetimbangan basa lemah
(reaksi 2)
(Sudarmo, 2017)
Contoh dari senyawa buffer yaitu buffer sitrat, buffer asetat, buffer fosfat, dan
buffer karbonat.
[𝐴− ]
Rumus perhitungan buffer yaitu 𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + log [𝐻𝐴]
[𝐺] 0.74
=
[𝐴] 1
n [G] = m x V
= 0.74 x 0.01 L
= 0.0074 mol
n [A] = m x V
= 1 x 0.01 L
= 0.01 mol
Persamaan reaksi :
C6H8O7 + NaOH → C6H7O7Na + H2O
M 0.0174 - - -
B 0.0074 0.0074 0.0074 0.0074
S 0.01 0.0074
m Asam : m Basa :
m = n x BM m = n x BM
= 0.0174 x 192 = 0.0074 x 40
= 3.34 gram = 0.296 gram
Perhitungan seksama :
- C6H8O7 = 0.1% x 3.34 gram = 0.00334 gram
Range = 3.336 gram – 3.343 gram
- NaOH = 0.1% x 0.296 gram = 0.000296 gram
Range = 0.295 gram – 0.296 gram
Penimbangan :
- NaOH
Bobot wadah kosong = 9.456 gram
Bobot wadah + isi = 9.752 gram
Bobot wadah + sisa = 9.457 gram
Bobot isi = 0.295 gram
- C6H8O7
Bobot wadah kosong = 9.556 gram
Bobot wadah + isi = 12.896 gram
Bobot wadah + sisa = 9.559 gram
Bobot isi = 3.337 gram
E. Cara Pembuatan
Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
Kaca arloji kering dan kosong ditimbang dengan timbangan analitik dan
dicatat hasilnya
Pellet NaOH yang ditimbang diatas kaca arloji ditimbang dan dicatat
hasilnya
Ditimbang kaca arloji baru yang kosong, lalu asam sitrat diambil
menggunakan sendok sungu sebanyak 3.34 gram, kemudian ditimbang di
timbangan analitik
Labu ukur ditutup dan dikocok secara perlahan hingga larutan homogen
Dilakukan pengecekan pH menggunakan pH meter untuk memastikan sesuai
dengan tujuan pembuatan
F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh pengetahuan
tentang cara membuat larutan buffer dari pellet NaOH dan asam sitrat.
Didapatkan juga definisi buffer, contoh buffer, dan cara kerja buffer dalam
mempertahankan pH.
G. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Budiwati, R., 2019. Kimia Dasar. Penerbit Institut Teknologi Nasional, Bandung,
pp 288-293.
Ovelando, R., Nabilla, M.A., Surest, A.H., 2013. Fermentasi Buah Markisa
(Passiflora) Menjadi Asam Sitrat. Jurnal Ilmu Teknik Sriwijaya,
1(1), 4.
Sudarmo, U., 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit Erlangga, Surakarta,
pp 269-270.
Suswanto, I.F., 2020. Pra Rencana Pabrik Asam Fosfat dari Batuan Fosfat dan
Asam Sulfat dengan Proses Basah Kapasitas 70.000 Ton/Tahun Alat
Utama Evaporator. Institut Teknologi Nasional Malang, Jawa
Timur, Indonesia.