Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM V : PEMBUATAN LARUTAN BUFFER

Disusun oleh :

Nama : Michelle Ardianto

NIM : 228114047

Golongan/meja : B1/1

PJ Laporan : Fajar Sri Lestari

KIMIA DASAR

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2022
A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui cara membuat larutan buffer dari
asam sitrat dan pellet NaOH.
B. Pendahuluan
C6H8O7
Struktur molekul

(NCBI, 2022)

Asam sitrat memiliki sifat fisika kimia antara lain :

• Rumus molekul : C6H8O7


• Bobot molekul : 192.12
• Titik didih : 1750C
• Titik lebur : 1530C
• Densitas : 1.54 (680F)
• Kelarutan : sangat larut dalam etanol, eter, etil asetat, tidak larut
dalam benzena klorofom.
• Nilai pKa : 3.13
• Pemerian : berbentuk kristal, berwarna putih, tidak berbau,
memiliki rasa asam
• Sifat kimia : jika dipanaskan diatas suhu 1750C akan
terdekomposisi dengan melepaskan karbon
dioksida (CO2) dan air (H2O).

(NCBI, 2022)
H3PO4
Struktur molekul

(NCBI, 2022)

Asam fosfat memiliki sifat fisika kimia antara lain :

• Rumus molekul : H3PO4


• Bobot molekul : 97.995
• Titik didih : 4070C
• Titik lebur : 42.40C
• Densitas : 1.892 (770F)
• Kelarutan : larut dalam air dan etanol
• Nilai pKa : 7.92
• Pemerian : tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mudah
menguap
• Sifat kimia : dengan ammonia akan membentuk ammonium
fosfat
H3PO4 + 3NH3 (NH4)3PO4
Dengan fluorofosfate dan air akan membentuk calcium dihydrogen
phosphate monohydrate dan asam flouorida
Ca5F(PO4)3 + 7H3PO4 + 5H2O Ca(H2PO4)2H2O + HF

(NCBI, 2022)
CH3COOH
Struktur molekul

(Rising Pharmaceuticals, 2019)


Asam asetat memiliki sifat fisika kimia antara lain :

• Rumus molekul : CH₃COOH

• Bentuk : cair

• Bobot Molekul : 60,05 g/mol

• Titik Didih : 117,9℃

• Titik Lebur : 16.6℃

• Densitas : 1,05 g/L

• Kelarutan : bercampur dengan air, etanol, etil eter, aseton,


benzene, karbon tetaklorida (miscible)
• Nilai pKa : 4.74

• Larut dalam air, etanol, etil eter, aseton, benzene, karbon tetaklorida

• Memiliki rasa asam


• Mengubah lakmus biru menjadi merah

• Sifat kimia : asam asetat adalah asam monoprotik, terdisosiasi


sekali → CH₃COOH + H₂O → CH₃COO⁻ + H⁺.
• Pemerian : cairan tidak berwarna dan berbau asam cuka.
(NCBI, 2022)
Larutan buffer adalah larutan dimana pH nya akan berubah sedikit dengan
penambahan sedikit asam atau basa. Buffer atau penyangga memiliki kemampuan
bertahan terhadap perubahan pH. Agar larutan dapat bertindak sebagai buffer,
larutan tersebut harus mempunyai dua komponen, yaitu mampu menetralkan asam
dan mampu menetralkan basa. Larutan buffer ada 2 jenis, yaitu :

• Buffer asam → asam lemah dan basa konjugatnya (dari garamnya) atau
asam lemah berlebih dengan basa kuat. Buffer ini dapat mempertahankan
pH < 7
• Buffer basa → basa lemah dan asam konjugatnya (dari garamnya) atau basa
lemah berlebih dengan asam kuat. Buffer ini dapat
mempertahankan pH > 7.
(Budiwati, 2019)
Cara kerja larutan buffer dalam mempertahankan pH :
Di dalam sistem penyangga asam, terdapat asam lemah, ion H+, dan basa
konjugasi yang berasal dari ionisasi garam. Contohnya dalam sistem penyangga
yang berisi natrium asetat dan asam asetat, di dalam larutan terdapat asam lemah
CH3COOH, ion H+ hasil ionisasi dari CH3COOH dan basa konjugasi dari
CH3COOH, yaitu CH3COO- yang berasal dari ionisasi CH3COONa.
CH3COONa(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq)
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq)
Dalam sistem tersebut, jika ditambahkan asam, maka ion H+ dari asam
tersebut akan bereaksi dengan basa konjugasi (CH3COO-) :
CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq)
Akibatnya, jumlah CH3COOH dalam sistem bertambah tetapi tidak semua
H+ tersebut bereaksi karena ditahan oleh CH3COOH yang sudah ada dalam sistem.
Jadi, jumlah ion H+ tetap bertambah namun tidak terlalu banyak, dan basa konjugasi
(ion CH3COO-) berkurang. Pengaruh bertambahnya ion H+ dan berkurangnya ion
CH3COO- terhadap nilai pH sangat kecil bahkan relatif tetap.
Apabila ke dalam sistem ditambahkan basa, maka ion OH- dari basa tersebut
akan bereaksi dengan ion H+ :
H+(aq) + OH-(aq) ⇌ H2O(aq)
Berkurangnya jumlah ion H+ yang ada pada sistem akan mengakibatkan
reaksi ionisasi asam :
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+
Bergeser ke kanan yang mengakibatkan jumlah basa konjugasi (CH3COO-)
bertambah, demikian pula jumlah ion H+. pergeseran ke kanan ini tidak bisa
maksimal karena di dalam sistem tersebut terdapat ion CH3COO- yang menahan
pergeseran ke kanan tersebut. Bertambahnya ion H+ akibat pergeseran
kesetimbangan ini tidak bisa menggantikan semua ion H+ yang berkurang karena
bereaksi dengan CH3COO-. Oleh karena itu, perubahannya tidak terlalu
berpengaruh terhadap nilai pH.
Hasil yang sama terjadi pada sistem penyangga basa, misalnya pada sistem
larutan penyangga NH4Cl dan NH4OH

Ditambah asam [H+], maka ion H+ akan ditangkap oleh OH-. Akibatnya, ion
OH- berkurang dan berakibat reaksi 2 bergeser ke kanan, sehingga
menghasilkan ion OH- dari ionisasi ini. Pergeseran ke kanan tidak bisa terus-
menerus karena ditahan oleh ion NH4+ yang berasal dari reaksi 1.

NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl-(aq) … (reaksi 1)


NH4OH(aq) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq) … (reaksi 2)

Ditambah basa (OH-), maka ion OH- akan bereaksi dengan ion NH4+ menjadi
NH4OH. Akibatnya NH4+ berkurang, tetapi jumlah NH4+ yang bereaksi ini
akan ditahan oleh NH4OH yang ada pada reaksi kesetimbangan basa lemah
(reaksi 2)

(Sudarmo, 2017)
Contoh dari senyawa buffer yaitu buffer sitrat, buffer asetat, buffer fosfat, dan
buffer karbonat.
[𝐴− ]
Rumus perhitungan buffer yaitu 𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + log [𝐻𝐴]

C. Alat dan Bahan


Alat
1. Timbangan analitik
2. Kaca arloji
3. Sendok sungu
4. Labu ukur 10mL
5. Gelas beaker
6. Corong kaca
7. Batang pengaduk
8. Pipet tetes
9. Ph meter
Bahan
1. Pellet NaOH
2. Asam sitrat
3. Aquades
D. Hasil Perhitungan
Buffer sitrat pH 3, 10 Ml
Diketahui :
pH = 3
V = 10 mL = 0.01 L
M C6H8O7 = 1
BM C6H8O7 = 192
BM C6H7O7Na = 214
BM NaOH = 40
pKa = 3.13
Ditanya : massa C6H8O7 dan massa NaOH ?
Penyelesaian :
[𝐺]
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + log
[𝐴]
[𝐺]
3 = 3.13 + 𝑙𝑜𝑔
[𝐴]
[G]
−0.13 = log [A]

[𝐺] 0.74
=
[𝐴] 1
n [G] = m x V
= 0.74 x 0.01 L
= 0.0074 mol
n [A] = m x V
= 1 x 0.01 L
= 0.01 mol
Persamaan reaksi :
C6H8O7 + NaOH → C6H7O7Na + H2O
M 0.0174 - - -
B 0.0074 0.0074 0.0074 0.0074
S 0.01 0.0074
m Asam : m Basa :
m = n x BM m = n x BM
= 0.0174 x 192 = 0.0074 x 40
= 3.34 gram = 0.296 gram
Perhitungan seksama :
- C6H8O7 = 0.1% x 3.34 gram = 0.00334 gram
Range = 3.336 gram – 3.343 gram
- NaOH = 0.1% x 0.296 gram = 0.000296 gram
Range = 0.295 gram – 0.296 gram
Penimbangan :
- NaOH
Bobot wadah kosong = 9.456 gram
Bobot wadah + isi = 9.752 gram
Bobot wadah + sisa = 9.457 gram
Bobot isi = 0.295 gram
- C6H8O7
Bobot wadah kosong = 9.556 gram
Bobot wadah + isi = 12.896 gram
Bobot wadah + sisa = 9.559 gram
Bobot isi = 3.337 gram

E. Cara Pembuatan
Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan

Timbangan analitik dinyalakan dengan menekan tombol power dan


dikalibrasi

Kaca arloji kering dan kosong ditimbang dengan timbangan analitik dan
dicatat hasilnya

Pellet NaOH diambil sebanyak 0.296 gram dengan menggunakan sendok


sungu dan diletakkan diatas kaca arloji

Pellet NaOH yang ditimbang diatas kaca arloji ditimbang dan dicatat
hasilnya

Pellet NaOH dipindahkan dari timbangan analitik ke gelas beker dengan


menggunakan spatula
Kaca arloji kosong ditimbang kembali untuk mengetahui berat sisa dan
dipastikan massa NaOH yang berada di gelas beker sesuai dengan berat
sebelum ditimbang

Ditimbang kaca arloji baru yang kosong, lalu asam sitrat diambil
menggunakan sendok sungu sebanyak 3.34 gram, kemudian ditimbang di
timbangan analitik

Asam sitrat dipindahkan ke dalam gelas beker yang sebelumnya sudah


berisi pellet NaOH

Kaca arloji kosong ditimbang kembali untuk mengetahui berat sisa,


dipastikan massa asam sitrat yang berada di gelas beker sesuai dengan berat
sebelum ditimbang

Aquades diambil menggunakan gelas beker, ditambahkan secara perlahan


ke dalam gelas beker dan diaduk hingga bahan terlarut sempurna dengan
aquades

Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 10 mL dengan menggunakan


corong kaca

Aquades ditambahkan secara perlahan ke labu ukur hingga mencapai batas


kalibrasi. Jika sudah mendekati tanda batas kalibrasi, pemindahan larutan
dapat dibantu dengan pipet tetes hingga mencapai

Labu ukur ditutup dan dikocok secara perlahan hingga larutan homogen
Dilakukan pengecekan pH menggunakan pH meter untuk memastikan sesuai
dengan tujuan pembuatan

F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh pengetahuan
tentang cara membuat larutan buffer dari pellet NaOH dan asam sitrat.
Didapatkan juga definisi buffer, contoh buffer, dan cara kerja buffer dalam
mempertahankan pH.
G. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

Budiwati, R., 2019. Kimia Dasar. Penerbit Institut Teknologi Nasional, Bandung,
pp 288-293.

National Center for Biotechnology Information, 2022, Acetic Acid,


https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/acetic%20acid,
diakses tanggal 22 Oktober 2022.

National Center for Biotechnology Information, 2022, Citric Acid,


https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/citric%20acid,
diakses tanggal 22 Oktober 2022.

National Center for Biotechnology Information, 2022, Phosphoric Acid,


https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/phosphoric%20acid,
diakses tanggal 22 Oktober 2022.

Ovelando, R., Nabilla, M.A., Surest, A.H., 2013. Fermentasi Buah Markisa
(Passiflora) Menjadi Asam Sitrat. Jurnal Ilmu Teknik Sriwijaya,
1(1), 4.

Rising Pharmaceuticals, Inc., 2018, ACETIC ACID - acetic acid solution,


https://www.drugfuture.com/fdandc/label.aspx?ProductNDC=6498
0-424, diakses tanggal 22 Oktober 2022.

Sudarmo, U., 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit Erlangga, Surakarta,
pp 269-270.

Suswanto, I.F., 2020. Pra Rencana Pabrik Asam Fosfat dari Batuan Fosfat dan
Asam Sulfat dengan Proses Basah Kapasitas 70.000 Ton/Tahun Alat
Utama Evaporator. Institut Teknologi Nasional Malang, Jawa
Timur, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai