Anda di halaman 1dari 20

ANALISA DATA

No Data subjektif Data obyektif Masalah kesehatan


 Ketua RW di RW V sudah terbiasa Resiko timbulnya penyakit : diare,typoid sehubungan dengan
 Hasil wawancara dengan masyarakat membuang sampah dipinggir laut kuranngya pengetahuan masyarakat dalam memelihara
Sistem pembuangan limbah keluarga kemudian ditimbun dengan tanah setelah lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan
dialirkan melalui saluran pembuangan terkumpul banyak. Nanti lama kelamaan
limbah yang bermuara di laut dapat menjadi daratan dan digunakan untuk
 Masyarakat mengatakan Saluran membangun rumah
pembuangan limbah tampak kurang  Sebagian sampah tampak berserakan dan
lancar bahkan saat musim hujan atau air menggenang dilaut
laut pasang timbul genangan  Selokan warga dialirkan kelaut
 Jarak rumah sangat berdekatan 0,5 – 1  Sebagian besar warga membuang sampah
Meter kepinggir laut
 Kepadatan penduduk diwilayah RW V  Sebagian besar warga RW V BAB di laut
termasuk dalam pemukiman masyarakat  Perilaku penduduk membuang sampah
Padat didapatakan bahwa sebanyak 165 (96,4%)
 Jenis bangunan rumah diwilayah RW V KK membuang sampah dilaut dengan cara
sebagian besar permanen ditimbun
 Sebagian besar rumah penduduk  Rumah yang memiliki jamban keluarga
mempunyai halaman yang sempit sebanyak 140(81,9%) rumah di RW V
 Pak lurah mengatakan aliran selokan demaan.
kurang lancar karena sering terhambat
saat air pasang

2  Hasil wawancara dengan lansia dari 10  Sebagian besar penderita hipertensi di RW Manajemen regimen terapeutik tidak efektif : perawat
0rang lansia mengatakan lehernya sering V memiliki tingkat stres yang tinggi yaitu hipertensi pada lansia penderita hipertensi
terasa kaku dan kunang-kunang sebanyak 32 (69,5%)
 Hasil wawancara dengan lansia dari 10  Didapatkan data tingkat pendidikan lansia
orang lansia mengatakan bahwa mereka yang menderita hipertensi yaitu tingkat
tahu kalau dirinya hipertensi,tapi terbatas pendidikan SD sebanyak 16 orang
pada tanda dan gejala yaitu kepala pusing (34,78%), lansia penderita hipertensi
leher kaku,mata kunang- dengan tingkat pendidikan yang tidak lulus
kunang,sedangkan untuk tanda dan gejala SD sebanyak 12 orang(26,09%) dan lansia
lainnya para lansia belum mengetahuinya penderita hipertensi yang tidak sekolah
 hasil wawancara dengan kader : kader sebanyak 18 orang (39,13%)
mengatakan bahwa posyandu lansia bisa  didapatkan data bahwa dari 46
berjalan dengan bergantung pada penderita hipertensi di RW V yang
kedatangan ibu bidan,jika bidan tidak memiliki pengetahuan yang kurang
bisa mendatangi posyandu lansia maka mengenai hipertensi meliputi
posyandu tidak jadi dilaksanakan. Kader pengertian,tanda dan gejala ,diit
juga mengatakan bahwa kemampuan hipertensi yaitu sebanyak 30 (65,2%)
kader hanya sebatas menimbang dan  26 (56,6) penderita hipertensi tidak
mengukur tekanan darah serta tinggi
badan saja sedangkan untuk memberikan rutin kontrol tekanan darah
pengobatan tidak bisa padahal biasanya  Sebanyak 17 orang (36%)
para lansia tersebut minta obat
penderita hipertensi di RW V tidak
 kader mengatakan bahwa posyandu
lansia dilaksanakan 1 bulan sekali setiap pernah berolahraga
tanggal 8
 Penderita hipertensi lansia di RW V
sejumlah 11 orang (23,9%) merokok
 Sebagian besar penderita hipertensi di RW
V menyukai gorengan yaitu sebanyak 30
(65,2%), 10 (21,7%) penderita hipertensi
menyukai sayuran dan 6 (13,1%)
penderita hipertensi menyukai jeroan
 Tindakan yang dilakukan saat hipertensi
kambuh yaitu memilih tidur sebanyak 25
(54,3%), 4 (8,5) penderita hipertensi
memilih minum obat , 4 (8,5%) melakukan
makan banyak dan 3 (6%) penderita
hipertensi memilih minum jamu saat
hipertensi kambuh
3  Empat keluarga balita BGM mengatakan  Didapatkan data bahwa dari 4 balita BGM Kurangnya gizi pada balita di RW V sehubungan dengan
membuang sampah di laut dan tidak di RW V semua berada pada rentang umur banyak kepala keluarga yang berpenghasilan dibawah Rp.
memiliki jamban dirumah 1-3 tahun 500.000 dan kurangnya jumlah pengetahuan masyarakat
 Empat keluarga balita BGM mengatakan  Didapatkan data bahwa dari 4 balita BGM tentang gizi
mambuang limbah rumah tangga ke RW V yang berjenis kelamin perempuan
selokan yang terbuka dan dialirkan ke berjumlah 3 orang sedangkan yang laki-
laut laki berjumlah 1 orang
 Empat dari empat balita dengan BGM  Didapatkan data bahwa dari 4 balita BGM
mengatakan mempunyai pola makan di RW V 3 orang ibu dari balita tersebut
yang tidak teratur, kadang 1 atau 2 kali berpendidikan SLTP dan 1 orang
dalam sehari dan terkadang hanya jajan berpendidikan SD
saja (snack ringan)  Didapatkan data bahwa semua ibu dari
 Empat balita dengan BGM mengatakan balita dengan BGM di RW V tidak
mempunyai nafsu makan yang kurang bekerja(ibu rumah tangga)
 Dua balita dengan BGM mengatakan  Didapatkan data bahwa penghasilan
hanya makan dengan mneu nasi dan keluarga kurang dari Rp 500.000 sejumlah
Lauk (ikan,tahu,tempe,telur) dan 2 balita 3 keluarga dan Rp 500.000 sejumlah 1
lainnya makan dengan menu nasi sayur keluarga
dan lauk  Sebagian besar penderita BGM berusia 1-5
 Empat balita dengan BGM mengatakan tahun yaitu sebanyak 4 (0,5%)
tidak diberikan ASI secara eksklusif  Sebagian besar warga menderita ISPA
,pemberian susu formula diberikan sejak terutama balita
lahir karena ASI-nya tidak lancar
 Empat balita dengan BGM mengatakan
mendapatkan imunisasi lengkap
 Empat keluarga (ibu dan balita) dengan
BGM ,mengatakan aktif datang ke
posyandu dan mengikuti penyuluhan
kesehatan digedung PKK
 Empat keluarga dengan balita BGM
mengatakan tidak mempunyai
pantang terhadap makanan tertentu
untuk dikonsumsi sehari-hari
PENAPISAN MASALAH

N Diagnosa Kriteria Penapisan


o keperawatan
Komunitas Sesuai Jumlah Besarnya Kemungkinan Minat Kemungki Sesuai Tersedia Sumber
dengan yang risiko untuk nan dengan
peran berisiko pendidikan masyarakat Sumber Sumber Sumber Sumber Sumber
perawat kesehatan untuk Program daya daya daya
daya Daya

Jumlah Score
komunitas diatasi tempat waktu orang
pemerintah dana

peralatan

1 Resiko 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 2 4 46
Timbulnya
penyakit :
diare,typoid
Sehubungan
Dengan
Kuranngya
pengetahuan
masyarakat
dalam
memelihara
lingkungan
yang
memenuhi
syarat
kesehatan
2Manajemen 5 4 4 4 4 3 2 4 3 3 1 2 39
regimen
terapeutik
tidak efektif
: perawat
hipertensi
pada lansia
penderita
hipertensi
PLAN OF ACTION (POA)

No Masalah kesehatan Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ


1 Resiko timbulnya Untuk -Penyuluhan tentang -Anak-anak dan lansia Sie Anak dan
penyakit : diare,typoid memberitahukan diare,typoid mahasiswa
sehubungan dengan pentinggan
kuranngya menjaga kehatan -Mengajarkan makan 4 -Anak –anak dan
Swadaya masyarakat
pengetahuan sehat 5 sempurna keluarga 08.00-11.00 Balai desa Sie Anak dan
dan mahasiswa
masyarakat dalam mahasiswa
memelihara lingkungan
yang memenuhi syarat
kesehatan
2 Manajemen regimen Regimen -Penyuluhan hipertensi -Penderita hipertensi Sie Lansia
terapeutik tidak efektif teraupeutik dan keluarga dan
: perawat hipertensi efektif pada 07.00-10.00 Lapangan desa Mahasiswa mahasiswa
pada lansia penderita lansia dengan
hipertensi hipertensi -Senam hipertensi -Lansia hipertensi Sie Lansia
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Dx Kep Tujuan SasaranStrategi Rencana Hari / Tempat Evaluasi Paraf


Kegiatan Tanggal
Umum Khusus Kriteria Standar

1 Resiko Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan Masyarakat KIE  Identifikasi 20 Nov Balai Verbal  Pengertian
keperawatan selama 2 bulan tindakan sasaran peserta
timbulnya dan 2020 Desa diare dan
resikodiare, typoid pada keperawatan pendidikan
penyakit : masyarakat. selama 1 x 60 penderita kesehatan yang typoid
tepat
diare,typoid menit, pengetahuan diare dan  Penyebab
Kriteria hasil :  Identifikasi
sehubungan warga mengenai typoid tingkat diare dan
 Terjadi peningkatan diare dan typoid pengetahuan
dengan typoid
pengetahuan pada meningkat dengan dan gaya hidup
kurangya masyarakat mengenai kriteria hasil : pada  Tanda dan
diare dan typoid dari masyarakat
pengetahuan gejala diare
50% menjadi 75%  75% masyarakat  Tentukan
masyarakat  Terjadi peningkatan yang hadir kebiasaan dari dan typoid
dalam keluarga atau
dalam masyarakat yang penyuluhan individu  Pencegahan
memelihara memelihara/memperhatik mampu tentang diare dan
lingkungan menyebutkan memelihara
an lingkungan dari 20% pengertian, lingkungan. typoid
yang menadi 55% penyebab, tanda  Berikan
memenuhi dan gejala, penyuluhan
 Terjadi peningkatan akibat, cara tentang diare
syarat penggunaan pelayanan pencegahan dan typoid
kesehatan pada masyarakat diare dan typoid  Gunakan
kesehatan yang mengalami tanda media yang
gejala diare dan typoid dari sesusai untuk
24% menjadi 43% masyarakat
 Diskusikan
tentang diare
dan typoid
 Bantu
masyarakat
dalam
mengklarifikas
i kepercayaan
Setelah dilakukan dan nilai – nilai
tindakan kesehatan
keperawaatn
selama 2x 60
 Identifikasi
menit, masyarakat
sumber
dapat menjaga pendukung
kebersihan pendidikan
lingkungan dengan kesehatan
kriteria hasil:  Gunakan 24 nov Psikomotor
strategi agar 2020
- 70% keluarga dapat
menyediakan mengubah
tempat sampah perilaku untuk menyediakan
didepan rumah menjaga
meningkat dari kebersihan tempat sampah
55% menjadi lingkungan didepan rumah
70% yang lebih baik
- Sesama  Gunakan rumah
masyarakat demonstrasi
saling dan Afektif memotifasi
memotivasi redemonstrasi
untuk menjaga jika masyarakat
kebersihan membutuhkan
untuk menjaga
lingkungan keterampilan Psikomotor
meningkat dari psikomotor kebersihan
40% menjadi  Motivasi verbal
65% masyarakat melaporkan
untuk menjaga
kebersihan apabila sudah
lingkungan menjaga
kebersihan
lingkungan

menyebutkan
cara menjaga
lingkungan

2. Manajemen Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan Masyarakat, KIE  Identifikasi 20 Nov Balai Verbal  Pengertian
keperawatan selama 2 bulan tindakan peserta
regimen 2020 Desa hipertensi.
regimen terapeutik efektif keperawatan Penderita pendidikan
terapeutik pada lansia dengan selama 1 x 60 lansia dan kesehatan  Penyebab
secara teliti
tidak efektif hipertensi kriteria hasil : menit, pengetahuan hipertensi.
keluarga dan juga tepat.
: perawatan warga mengenai  Identifikasi  Tanda dan
1. terjadi peningkatan
hipertensi tingkat
hipertensi kontrol tekanan darah pada meningkat dengan pengetahuan gejala
pada lansia lansia dengan hipertensi kriteria hasil : dan gaya hipertensi.
dari 57% menjadi 75% hidupmasyarak
penderita  80% masyarakat at setempat.  Cara
hipertensi. 2. Terjadi peningkatan yanghadir dalam  Tentukan latar perawatan
lansia hipertensi yang penyuluhan bisa belakang dari
melakukan olahraga menyebutkan keluarga atau hipertensi.
seminggu tiga kali dari 30% pengertian, individu
 Pencegahan
menjadi 60% penyebab, tentang
tandadan gejala, memelihara hipertensi.
3. Jumlah lansia penderita akibat, cara lingkungan
hipertensi berkurang dari pencegahan dan dan budaya.
30% menjadi 10% cara perawatan  Berikan
hipertensi penyuluhan
Terjadi peningkatan tentang
pengunaan pelayanan hipertensi
 Gunakan
kesehatan pada lansia media yang
dengan hipertensi dari 32% sesuai untuk
menjadi 66% masyarakat Psiko
agar informasi
cepat di serap motor
Setelah dilakukan
oleh
tindakan masyarakat.
keperawaatn  Berikan Menyediakan
selama 2x 60 reinforcement makanan untuk
menit, lansia yang positif
 Diskuksikan penderita
penderita Afektif
hipertensimendapat tentang hipertensi
hipertensi
supportsistem antara lain :
 Bantu
dengan kriteria masyarakat
hasil: dalam - air mineral
mengklarifikas
- 70% keluarga i kepercayaan - roti
menyediakan dan nilai – nilai
makanan yang kesehatan
rendah garam - cemilan lain
 Identifikasi
meningkat dari sumber
50% menjadi
70% pendukung  Memotivasi
- Keluaraga pendidikan
keluarga
memotivasi kesehatan Psikomotor
penderita  Gunakan untuk
hipertensi strategi agar kontrol dan
untuk dapat
melakukan mengubah melaporkan
kontrol teratur perilaku verbal
sudah
hipertensi kesehatan
meningkat menjadi lebih kontrol.
dari 40% baik.
Menyebutks
menjadi 80%  Gunakan
dukungan n tempat-
keluarga dan tempat
sosial
masyarakat pelayanan
untuk kesehtana
mengefektifka
n perbaikan masyarakat
perilaku
kesehatan.
 Gunakan
demonstrasi
dan
redemonstrasiji
ka
membutuhkan
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Diagnosa keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi formatif Paraf


komunitas

1. Resiko timbulnya penyakit : 20 Nov  Penyuluhan tentang diare,typoid  Evaluasi struktur:


diare, typoid sehubungan dengan 2020 a) Rencana penyuluhan telah dilakukan seminggu
kurangnya pengetahuan sebelum acara dilaksanaan
masyarakat dalam memelihara b) Undangan penyuluhan disebarkan tiga hari
lingkungan yang memenuhi sebelum acar dilaksanakan
syarat kesehatan  Evaluasi proses:
Peserta yang hadir sebanyak 65 orang (40%) dari
jumlah undangan 165 (100%) orang
a) 20 orang (30%) peserta yang hadir aktif
bertanya terhadap materi penyuluhan
b) Penyuluhan dilaksanakan di Balai desa
 Evaluasi hasil:
50 orang (77%) warga memahami tentang diare
dan typoid
 Faktor pendukung: Balai Desa tempatnya luas
dan bersih
 Faktor penghambat: ada peserta penyuluhan yang
mengobrol saat diberi penyuluhan
 Mengajarkan makan 4 sehat 5  Evaluasi struktur:
sempurna a) Rencana penyuluhan telah dilakukan seminggu
sebelum acara dilaksanaan
b) Undangan penyuluhan disebarkan tiga hari
sebelum acar dilaksanakan
 Evaluasi proses:
Peserta yang hadir sebanyak 65 orang (40%) dari
jumlah undangan 165 (100%) orang
a) 20 orang (30%) peserta yang hadir aktif
bertanya terhadap materi penyuluhan
b) Penyuluhan dilaksanakan di Balai desa
 Evaluasi hasil:
50 orang (77%) warga memahami tentang diare
dan typoid
 Faktor pendukung: Balai Desa tempatnya luas
dan bersih
 Faktor penghambat: ada peserta penyuluhan yang
mengobrol saat diberi penyuluhan
2. Manajemen regimen terapeutik 20 Nov  Penyuluhan hipertensi  Evaluasi struktur:
tidak efektif : perawat hipertensi 2020 a) Rencana penyuluhan telah dilakukan seminggu
sebelum acara dilaksanaan
pada lansia penderita hipertensi b) Undangan penyuluhan disebarkan tiga hari
sebelum acar dilaksanakan
 Evaluasi proses:
Peserta yang hadir sebanyak 65 orang (40%) dari
jumlah undangan 165 (100%) orang
a) 20 orang (30%) peserta yang hadir aktif
bertanya terhadap materi penyuluhan
b) Penyuluhan dilaksanakan di Balai desa
 Evaluasi hasil:
50 orang (77%) warga memahami tentang diare
dan typoid
 Faktor pendukung: Balai Desa tempatnya luas
dan bersih
 Faktor penghambat: ada peserta penyuluhan yang
mengobrol saat diberi penyuluhan
 Senam hipertensi  Evaluasi struktur:
a) Rencana senam hipertensi telah dilakukan
seminggu sebelum acara dilaksanakan
b) Undangan senam hipertensi disebarkan empat
hari sebelum acara dilaksanakan
 Evaluasi proses:
Peserta yang hadir 65 orang (40%) dari jumlah
undangan 165 (100%) orang
a) 20 orang (30%) peserta yang mengikuti senam
hipertensi
b) Senam hipertensi dilakukan di Lapangan Desa
 Evaluasi hasil: 20 orang (30%) peserta
yang mengikuti senam hipertensi merasakan
tubuhnya merasa lebih segar dan sehat
 Faktor pendukung: Lapangan Desa
tempatnya luas
 Faktor penghambat: cuaca sedikit
panas dan lapangan sedikit kurang bersih
PRE PLANNING
KEGIATAN SENAM HIPERTENSI PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
DESA DELEGANG KELURAHAN PABELAN KECAMATAN KARTASURA
KOTA SUKOHARJO

Hari, Tanggal : Jum’at, 20 November 2020


Waktu : 60 Menit
Topik Kegiatan : Senam Hipertensi

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu contoh penyakit
degenerative. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik,
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Peningkatan umur
akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan
resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Tekanan darah akan meningkat setelah umur
45-55 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat
kolagen pada lapisan otot sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit
menjadi kaku.
Olahraga dan latihan pergerakan secara teratur dapat menanggulangi masalah
akibat perubahan fungsi tubuh dan olahraga sangat penting dalam pengobatan tekanan
darah tinggi. Manfaat olahraga adalah meningkatkan jasamani, mendorong jantung
bekerja secara optimal, melancarkan sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah
pengeroposan tulang, membakar kalori dan mengurangi stress serta mampu
menurunkan tekanan darah. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan
olahraga pada usia lanjut dapat mencegah atau memperlambat kehilangan fungsional,
bahkan latihan teratur dapat menurunkan tekanan darah 5-10 mmHg baik pada tekanan
sistolik dan diastolic, olahraga yang tepat untuk lansia adalah senam lansia.
Senam hipertensi merupakan olahraga yang salah satunya bertujuan unruk
meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang
aktif khususnya terhadap otot jantung. Mahardani (2010) mengatakan dengan senam
atau berolah raga kebutuhan oksigen dalam sel akan meningkat untuk proses
pembentukan energy, sehingga terjadi peningkatan denyut jantung, sehingga curah
jantung dan isi sekuncup bertambah. Dengan demikian, tekanan darah akan meningkat.
Setelah beristirahat pembuluh darah akan berdilatasi atau merenggang, dan aliran darah
akan turun sementara waktu, sekitar 30-120 menit kemudian akan kembali pada tekanan
darah sebelum senam. Jika melakukan olahraga secara rutin dan terus menerus, maka
penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama dan pembuluh darah akan lebih
elastis. Mekanisme penurunan tekanan darah setelah olahraga adalah karena olahraga
dapat merilekskan pembuluh-pembuluh darah. Sehingga dengan melebarnya pembuluh
darah tekanan darah akan turun.
Menurut data yang diperoleh, sebagian besar masyarakat dengan usia lanjut atau
lansia desa Delegang memiliki riwayat penyakit hipertensi dengan 10 diantaranya
menyatakan bahwa lehernya sering terasa kaku dan berkunang-kunang. Untuk
mengatasi masalah yang terjadi pada masyarakat desa Delegang, mahasiswa
UNIVERSITAS ‘Aisyiyah Surakarta melakukan tindakan keperawatan komunitas,
dimana salah satunya adalah senam hipertensi.
B. Tujuan
1. Umum
Setelah dilakukan senam hipertensi diharapkan mampu meningkatkan kesehatan
masyarakat.
2. Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat mampu :
a) Mengetahui manfaat senam hipertensi
b) Melakukan senam hipertensi 1x tiap minggu
c) Melakukan olahraga secara rutin dan terus menerus
C. Peserta
Kegiatan ini ditujukan pada masyarakat desa Delegang, khususnya masyarakat usia lanjut
atau lansia yang memiliki riwayat penyakit hipertensi. Diharapkan dari 165 masyarakat
yang diundang, 30% diantaranya mampu datang dan 20% diantaranya mampu melakukan
senam hipertensi.
D. Kepanitiaan
Ketua : Sinung Dony Utomo
Wakil Ketua : Rosita Agung Wicaksono
Moderator : Santi Saputri
Observer : Yuyun Apriani
Fasilitator : Sinta Septiana Devi
Yasinta Dewi Saputri
Sri Puji Handayani
Dokumentasi : Sherly Dinda Marcelia
E. Setting Tempat

M K Wa

W
F D F

F
O O

Keterangan :
K : Ketua
Wa : Wakil Ketua
M : Moderator
F : Fasilitator
O : Observer
D : Dokumentator
W: Warga atau Masyarakat
F. Setting Acara
Penanggung
No. Waktu Kegiatan Pembicara Jawab

1. 09.00-09.15 Pembukaan Ketua Pelaksana Sie. Lansia

Sie Lansia dan


2. 09.15-09.45 Senam Hipertensi Moderator Mahasiswa

3. 09.45-10.00 Penutup Wakil Ketua Mahasiswa

G. Metode
Media yang digunakan dalam kegiatan senam hipertensi adalah praktik secara langsung
H. Media
Media dan alat yang digunakan dalam kegiatan senam hipertensi ini adalah video, LCD,
Laptop, Microphone
I. Rencana Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
a) Rencama senam hipertensi telah dilakukan seminggu sebelum acara dilaksanakan
b) Undangan senam hipertensi disebarkan empat hari sebelum acara dilaksanakan
2. Evaluasi Proses
Peserta yang hadir 65 orang (40%) dari jumlah undangan 165 (100%) orang
a) 20 orang (30%) peserta yang mengikuti senam hipertensi
b) Senam hipertensi dilakukan di Lapangan Desa
3. Evaluasi Hasil
20 orang (30%) peserta yang mengikuti senam hipertensi merasakan tubuhnya merasa
lebih segar dan sehat

Panitia Praktik Keperawatan Komunitas


Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
UNIVERSITAS ‘Aisyiyah Surakarta

Ketua Pelaksana Sekretaris

………………………… ……………………………
NIM. ………………….. NIM. ……………………..

Mengetahui,
Pembimbing

………………………….
NIDN. ………………….
LAPORAN HASIL
KEGIATAN SENAM HIPERTENSI PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
DESA DELEGANG KELURAHAN PABELAN KECAMATAN KARTASURA
KOTA SUKOHARJO

Hari, Tanggal : Jum’at, 20 November 2020


Waktu : 60 Menit
Topik Kegiatan : Senam Hipertensi

A. Evaluasi Struktur
a) Rencama senam hipertensi telah dilakukan seminggu sebelum acara dilaksanakan
b) Undangan senam hipertensi disebarkan empat hari sebelum acara dilaksanakan
B. Evaluasi Proses
Peserta yang hadir 65 orang (40%) dari jumlah undangan 165 (100%) orang
a) 20 orang (30%) peserta yang mengikuti senam hipertensi
b) Senam hipertensi dilakukan di Lapangan Desa
C. Evaluasi Hasil
20 orang (30%) peserta yang mengikuti senam hipertensi merasakan tubuhnya merasa
lebih segar dan sehat

Anda mungkin juga menyukai