Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

B DENGAN TUMOR
WILLMS DIRUANG ANAK LANTAI DASAR RSUP DR KARIADI
SEMARANG

Praktik Profesi Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH :

Yuni Norkhalifah
G3A021057

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
A. Pengkajian
a. Biodata :
- Nama anak : An. B
- Tanggal lahir/usia : 13/11/2017 /4 tahun, 2 bulan
- Jenis kelamin : Perempuan
- Nama orang tua : Ibu S
- Alamat : Kudus
- Agama : Islam
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Tanggal pengkajian : 22/1/2022
- Tanggal masuk RS : 14/01/2022
- Ruang : Anak lantai dasar
- Pemberi informasi : Ibu S,
- Hubungan dengan anak : Ibu kandung

GENOGRAM KELUARGA (3
GENERASI)

: laki – laki

: perempuan

: pasien

: meninggal

b. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya merasa cemas dan selalu mengeluh ingin
pulang.
c. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan sebelumnya perut pasien terlihat membesar
dan kencang, serta pasien mengeluh demam, dan muntah. Setelah itu
keluarga membawa pasien ke RSUD kudus, disana pasien diperiksa dan
langsung dirujuk ke RSDK. Saat ini pasien selalu menangis ketika melihat
perawat dan dokter, pasien mengeluh kepada keluarga ingin cepat pulang,
dan mengatakan tidak betah di RS. Pasien juga selalu rewel dan selalu
menangis dan bersifat tertutup ketika bertemu orang baru seperti perawat
dan dokter. Pasien mengatakan nyeri dibagian perut, nyeri hilang timbul,
skala nyeri 3, nyeri dibagian perut. Pasien riwayat tekanan darah tinggi
(130/90 pada tanggal 19/1/22), dan riwayat muntah karena post minum
obat (21/1/22). Saat ini pasien
d. Riwayat penyakit dahulu
1. Penyakit yang pernah diderita
Pasien belum pernah masuk RS sebelumnya.
2. Pengalaman dirawat di rumah sakit
Tidak pernah
3. Riwayat operasi/pembedahan
Tidak pernah
4. Riwayat alergi
Pasien tidak memiliki alergi pada makanan ataupun obat
e. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai
penyakit seperti hipertensi, DM, dan tumor.
f. Vital sign
Diukur pada tanggal 22/01/22
1. Suhu : 36,8 C
2. Frekuensi jantung : 103x/menit, nadi teraba lemah
3. Frekuensi pernafasan : 20x/menit
4. Tekanan darah : 100/80 mmHg
g. Pengkajian ABCD
1. Antropometri :
- Berat badan : 16 kg
- Tinggi badan : 95,1 cm
- Status gizi menurut indeks z score sesuai berat badan adalah : Gizi
baik dengan nilai -2 SD sampai dengan 2 SD
- Status gizi menurut indeks z score sesuai tinggi badan adalah
Normal dengan nilai -22 SD.
2. Biokimia
Pemeriksaan Lab 19/01/22 :
• Hb 13.3 gr/dl
• Hematokrit 42.8%
• Leukosit 7.7.103/ ul
• Trombosit 254.103/ ul
• Ureum 15 mg/dL
• Kreatinin 0.74 mg/dL

3. Clinical sign
Pasien tampak normal, aktif, dan gelisah. kesadaran komposmentis.
4. Diet
Ibu pasien mengatakan anaknya hanya minum susu setiap harinya dan
tidak mau makan nasi.
- Susu 6x120ml
h. Identifikasi kebutuhan dasar dan pemeriksaan fisik
1. Kepala
a. Bentuk kepala : simetris
b. Fontanel anterior : terturup
c. Fontanel posterior : tertutup
d. Kontrol kepala : terkontrol
e. Warna rambut : hitam
f. Tekstur rambut : halus
g. Bentuk wajah : simetris
2. Kebutuhan
Oksigenasi hidung
a. Patensi nasal : kanan kiri paten
b. Rabas nasal : kanan kiri tidak ada
c. Bentuk : simetris
d. Pasien tidak terpakai alat bantu pernapasan.
3. Dada
a. Bentuk : simetris
b. Retraksi interkostal : tidak ada
c. Suara perkusi : sonor
d. Fremitus vokal : vibrasi simetris
4. Paru-paru
a. Pola napas : reguler
b. Suara napas tambahan : tidak ada suara napas tambahan, vesikuler
5. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Mulut
a. Membran mukosa : lembab
b. Gusi : pink
c. Warna gigi : putih
d. Warna lidah : pink
e. Gerakan lidah : terkontrol
f. Tonsil : tidak ada pembesaran
Abdomen
a.Bentuk : simetris dan terlihat perut membesar
b.Umbilikus : bersih
c.Bising usus : ada
d.Pembesaran hepar : tidak ada
e.Pembesaran limpa : tidak ada
f.Pembesaran ginjal : terdapat pembesaran ginjal kanan disertai
massa.
g. Perkusi dinding perut : timpani
6. Pengkajian Nyeri

P : nyeri memberat jika perut pasien dipegang dan ditekan


Q : nyeri seperti di tusuk/tekan
R : nyeri di bagian perut yang membesar
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul
7. Kekuatan otot
Ekstremitas atas 5/5
Ekstremitas bawah 5/5
8. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Pola Nutrisi dan Cairan Sehat Sakit
Jam Makan - Makan Pagi 08.00 (bisa berubah
07.00 tergantung kemauan anak
untuk makan&minum)
- Makan Siang 12.00 (bisa berubah
12.00 tergantung kemauan anak
untuk makan&minum)
- Makan Malam 19.00 (bisa berubah
19.00
tergantung kemauan anak
untuk makan&minum)
Porsi Makanan Sama sekali tidak mau makan
1-2 sendok
nasi
Jenis Makanan Pokok Susu Susu
Jenis Makanan Selingan Roti Roti
Makanan Kesukaan Susu Susu
Makanan yang tidak disukai Nasi & Sayur Nasi & Sayur
Jumlah air yang diminum Tidak terukur 6x120ml/hari
Istilah yang digunakan anak
Makan, minum Makan, minum
untuk makan atau minum

5. Kebutuhan elminasi
Pola Buang Air Besar (BAB) Sehat Sakit
Frekuensi 1 1
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning coklat Kuning coklat
Keluhan saat BAB Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Istilah yang digunakan anak BAB BAB
untuk BAB

Pola Buang Air Kecil (BAK) Sehat Sakit


Frekuensi 4-5 kali 4-5 kali
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Volume Tidak terukur 900 cc
Keluhan saat BAK Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Istilah yang digunakan anak Pipis Pipis
untuk BAK
BC/24 jam :
Intake : 500 ml (infus) + 720 (susu) + 50 ml (air putih) = 1270 ml
Output : 1000 ml (BAK) + 400 (IWL) = 1400 ml
BC : 1270 (Intake) – 1416 (output) = -130 ml
6. Kebutuhan aktivitas dan istirahat
Pola Aktivitas Sehat Sakit
Bermain Bermain disekitar rumah dan Terbatas bermain di bed
sekolah
Temperamen Anak Baik Kurang baik

Pola Sehat Sakit


Tidur
Jam Tidur – Bangun Malam 20.00 Tidak tentu, kadang
terbangun terus tidur lagi
karena batuk
Siang Anak jarang tidur siang Tidak tentu kadang rentang
jam 13.00 atau pun jam sore
16.00
Ritual sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
Enuresis - -
Gangguan Tidur - Ada

7. Kebutuhan interaksi sosial


Komunikasi
a. Anak-orang tua : baik
b. Anak-orang lain : kadang baik kadang langsung menangis
Bicara
a. Ketidakfasihan (gagap) : tidak ada
b. Defisiensi artikulasi : tidak ada
c. Gangguan suara : tidak ada
8. Kebutuhan hygiene personal
a. Frekuensi mandi : 1 kali sehari (hanya sibin, bersih-bersih di tempat
tidur)
b. Berpakaian : total, rapi, dan bersih
c. Kuku
1. Warna kuku : pink
2. Hygiene : bersih
3. Kondisi kuku : pendek
9. Organ sensoris
Mata
a. Penempatan dan kesejajaran : simetris
b. Warna sklera : putih
c. Warna iris : coklat
d. Refleks pupil : baik
e. Refleks kornea : baik
f. Refleks berkedip : baik
g. Gerak kelopak mata : baik
Telinga
a. Penempatan dan kesejajaran : sejajar
b. Hygiene telinga : kanan kiri bersih
Telinga
a. Warna kulit : kulit berwarna sawo matang
b. Tekstur : halus
c. Kelembaban : kering
d. Turgor : kembali segera
e. Integritas kulit : utuh
f. Edema : tidak ada edema
g. CRT : kurang dari 2 detik
i. Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan Lab 19/01/22 :
 Hb 13.3 gr/dl
 Hematokrit 42.8%
 Leukosit 7.7.103/ ul
 Trombosit 254.103/ ul
 Ureum 15 mg/dL
 Kreatinin 0.74 mg/dL
 Glukosa sewaktu 71 mg/dL
- Pemeriksaan penunjang
Pembacaan ulang MSCT abdomen dengan kontras (14/1/22)
 Ginjal kanan tampak membesar disertai massa solid inhomogen
disertai klasifikasi didalamnya pada upper-mid pole (ukuran -+ Ap
114xLL12.4xcc 18.5 cm) yang mendesak hepar, vesika felea ke
supperior, mendesak pancreas, struktur bowel, aorta abdominalis
dan vena cava inferior ke kiri, pasca injeksi kontras tampak
enhancement heterogen
 Lebih dari cenderung gambaran nefroblastoma (tumor wilms)
 Limfodenopati pada inguinal kanan kiri (ukuran terbesar -+
1.1x0.6cm pada inguinal kanan).
- Pemeriksaan urin rutin (17/1/22)
 Protein : (-)
 Reduksi : (-)
 Nitrit : (-)
 Lekosit esterase : 25/uL
 Epitel : 0,7
 Epitel tubolus : 0,2
 Lekosit : 5,4
 Eritrosit 1,2
 Yesast cel : 0,1
 Bakteri : 66
j. Terapi & program
- Menghindari obat nefrotosik
- BC/12 jam
- Nifedipin 2,5 mg/8jam (PO)
- Valsartan 4 mg/24jam (PO)
- N-asetil sistein 100 mg/8jam (PO)

k. Analisa data awal


No. Data fokus Problem Etiologi
1 DS : Ansietas Krisis
- Keluarga pasien mengatakan (kecemasan) situasional
pasien selalu rewel dan minta dengan kondisi
cepat pulang. terkait
- Keluarga pasien mengatakan jika hiospitalisasi
ada perawat atau dokter yang
datang pasien langsung nangis dan
marah menyuruh pergi karena
takut disuntik.
- Pasien sering mengatakan ingin
pergi bermain seluncuran di depan
sekolah.
- Pasien terlihat menarik diri dan
tidak mau terbuka dengan orang
lain
DO :
- Pasien nampak rewel dan gelisah
- Pasien tampak tegang
- Pasien langsung menangis ketika
melihat petugas medis datang.

2. DS : Nyeri akut Agen


- Keluarga pasien mengatakan pencedara
kadang pasien mengeluh nyeri fisiologi
pada perut, nyeri hilang timbul, (Tumor ginjal)
nyeri skala 3, nyeri bertambah jika
perut ditekan.
- Pasien menagis ketika nyeri
datang
- P : nyeri memberat jika perut
pasien dipegang dan ditekan
- Q : nyeri seperti di tusuk/tekan
- R : nyeri di bagian perut yang
membesar
- S : skala nyeri 3
- T : nyeri hilang timbul

DO :
- Pasien nampak rewel ketika nyeri
- Pembacaan ulang MSCT
abdomen dengan kontras
(14/1/22)
 Lebih dari cenderung
gambaran nefroblastoma
(tumor wilms)
 Limfodenopati pada inguinal
kanan kiri (ukuran terbesar -+
1.1x0.6cm pada inguinal
kanan).
DS : Risiko Dengan faktor
- Keluarga pasien mengatakan perut ketidakseimbangan risiko asites
pasien membesar dan terlihat cairan pada perut dan
kencang/teraba supel tumor ginjal
- Keluarga pasien mengatkan pasien
hanya minum susu dan air putih
dan enggan makan nasi dan lauk
yang sudah disediakan.
DO :
- Perut pasien nampak membesar,
dan teraba supel LP : 53 cm
- CRT <2 detik
- Mokusa bibir kering
- Pasien terlihat menarik diri dan
tidak mau terbuka dengan orang
lain
- Pembacaan ulang MSCT
abdomen dengan kontras
(14/1/22)
 Lebih dari cenderung
gambaran nefroblastoma
(tumor wilms)
 Limfodenopati pada inguinal
kanan kiri (ukuran terbesar -+
1.1x0.6cm pada inguinal
kanan).

l. Diagnosa keperawatan
1. Ansietas (kecemasan) b.d Krisis situasional dengan kondisi terkait
hiospitalisasi (D.0080)
2. Nyeri akut b.d Agen pencedara fisiologi (Tumor ginjal) (D.0077)
3. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d Dengan faktor risiko asites pada perut
dan tumor ginjal (D.0036)

m. Intervensi keperawatan
NO.
TUJUAN & KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
DX

1. Luaran : setelah REDUKSI ANSIETAS (I. 09314)


dilakukan asuhan Observasi
keperawatan 3x24 jam 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Tingkat ansietas menurun Terapeutik
(L.09093) 2. Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
Kriteria hasil : kepercayaan
- Verbalisasi 3. Dengarkan dan pahami situasi yang membuat pasien
kebingungan dan cemas
ketakutan terhadap 4. Menerapkan terapi bermain yang disukai oleh pasien
lingkungan sekitar (mewarnai)
cukup menurun 5. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Perilaku gelisah cukup Edukasi
menurun 6. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Perilaku tegang cukup 7. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
menurun Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

2. Luaran : setelah MANAJEMEN NYERI (I. 08238)


dilakukan asuhan Observasi
keperawatan 3x24 jam 1. Identifikasi skala nyeri
tingkat nyeri menurun 2. Identifikasi faktor yang memperberat dan
(L.08066) memperingan nyeri
Kriteria hasil : Terapeutik
- Keluhan nyeri cukup 3. Berikan terapi nonfarmokologi untuk mengurangi rasa
menurun nyeri (terapi bermain)
- Skala nyeri turin 4. Fasilitasi istirahat dan tidur
menjadi skala 1 Edukasi
- Sikap protektif cukup 5. Ajarkan kepada keluaga untuk menerapkan terapi
menurun bermain di rumah ketika pasien membutuhkan.
- Perilaku cukup Kolaborasi
membaik 6. Kolaborasi pemberian obat analgetik, jika perlu
3. Luaran : setelah MANAJEMEN CAIRAN (I. 03098)
dilakukan asuhan Observasi
keperawatan 3x24 jam 1. Monitor intake dan output cairan/12jam
keseimbangan cairan 2. Identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan cairan
meningkat (L.03020) (penyakit ginjal)
Kriteria hasil : Terapeutik
- Asupan cairan sedang 3. Atur cairan sesuai kondisi pasien
- Haluan urin sedang 4. Dokumentasikan hasil pemantauan
- Asites cukup menurun Edukasi
- Tekanan darah normal 5. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan kepada
keluarga
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian obat diuretik, jika perlu

n. Implementasi keperawatan
WAKTU TTD
No
(TANGGAL/ TINDAKAN EVALUASI
dx
JAM)
Minggu, 23 1 - Mengidentifikasi saat tingkat DS : orang tua pasien Yuni
Januari 2022 ansietas berubah mengatakan pasien akan Norkhalifah
14.30 - mendengarkan dan pahami mengalami ansietas
situasi yang membuat pasien ketika nyeri dan ketika
cemas dilakukan tindakan
karena takut.
DO : pasien terlihat
masih tertutup dengan
orang lain termasuk
perawat.
16.00 2 - Mengidentifikasi skala nyeri DS : pasien mengatakan Yuni
- Mengidentifikasi faktor yang sakit dibagian perut, Norkhalifah
memperberat dan pasien belum dapat
memperingan nyeri menggambarkan
bagaimana nyerinya,
nyeri skala 3, orang tua
pasien mengatakan nyeri
hilang timbul, dan faktor
memperberat nyeri ketika
perut ditekan dengan
keras.
DO : pasien kooperatif
dalam menjawab
18.00 3 - Memonitor intake dan output DS : orang tua pasien Yuni
cairan/12jam mengatakan hari ini Norkhalifah
- Mengidentifikasi faktor pasien hari ini hanya
risiko ketidakseimbangan minum susu sebanyak 5
cairan (penyakit ginjal) botol dan pipis lancar.
DO : diit susu 120 mlx6
dan perut pasien terlihat
membesar
Senin, 24 1 - Menciptakan suasana DS : orang tua pasien Yuni
Januari 2022 teraupetik untuk mengatakan pasien Norkhalifah
08.00 menumbuhkan kepercayaan ketika bertemu orang
- Menggunakan pendekatan asing langsung nangis
yang tenang dan meyakinkan dan mengusirnya.
DO : pasien sudah mulai
terbuka dengan perawat
dan sudah mulai
menjawab dan tersenyum
ketika bertemu.
10.00 2 - Memfasilitasi istirahat dan DS : orang tua pasien Yuni
tidur mengatakan biasanya Norkhalifah
- Mengajarkan kepada keluaga ketika nyeri timbul
untuk menerapkan terapi pasien hanya digendong
bermain di rumah ketika atau memberikan hp.
pasien membutuhkan. Setelah diajarkan cara
untuk mengurangi nyeri
pada anak orang tua
mengatakan akan
menerapkan hal tersebut
dirumah ketika anak
rewel dan nyeri.
DO : pasien terlihat
menonton vidio di hp.
12.30 3 - Mengatur cairan sesuai DS : orang tua pasien Yuni
kondisi pasien mengatakan hari ini Norkhalifah
- Mendokumentasikan hasil pasien minum susu 720
pemantauan ml, bak+bab dipopok
900+50 ml, muntah
sekitar 10 ml.
DO :
Input : 1220 (infus+susu)
ml IWL : 400
Output + IWL : 400 +
960 = 1360 ml
BC/24 jam = 1220-1360
=-140 ml
Selasa, 25 1,2 - Menerapkan terapi bermain DS : Pasien mengatakan Yuni
Januari 2022 yang disukai oleh pasien senang saat melakukan Norkhalifah
09.00 (mewarnai) terapi mewarnai. Pasien
- Menganjurkan keluarga juga mengatakan dan
untuk tetap bersama pasien mengekspresikan terkait
- Menganjurkan warna dari gambaran
mengungkapkan perasaan yang sudah diwarnai
dan persepsi pasien tadi.
DO : pasien terlihat ceria
dan bahagia, dan terlihat
lebih dekat dengan orang
tua dan perawat saat
proses mewarnai.
11.00 3 - Mengatur cairan sesuai DS : orang tua pasien Yuni
kondisi pasien mengatakan hari ini Norkhalifah
- Mendokumentasikan hasil pasien minum susu 600
pemantauan ml, bak dipopok 900 ml,
- Menjelaskan tujuan dan (Inf. 450 ml)
prosedur pemantauan kepada DO :
keluarga Input : 1050 ml
Output + IWL=
900ml+400 ml = 1300 ml
BC/24 jam = 1050 –
1300 = -250 ml

o. Evaluasi Keperawatan
WAKTU
(TANGGAL/ No dx EVALUASI (SOAP)
JAM)
S : orang tua pasien mengatakan pasien masih mengalami gelisah dan
kecemasan jika bertemu dengan orang baru yang dikenal.
O : pasien masih terlihat rewel dan nangis ketika bertemu dengan orang
baru.
Ku : Komposmentis
TD 110/80 mmHg
Minggu 23 HR 104x/mnt
Januari 2022 RR 20x/mnt
1 S 36.4ºC
19.00
Turgor kulit <2 dtk
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi :
- Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Menerapkan terapi bermain yang disukai oleh pasien (mewarnai)
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
S : P : pasien mengatakan nyeri memberat jika perut pasien dipegang dan
ditekan
Q : pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk/tekan
R : pasien mengatakan nyeri di bagian perut yang membesar
S : skala nyeri 3
Minggu, 23 T : nyeri hilang timbul
O : pasien terlihat sedikit meringis
Januari 2022 2
A : Masalah belum teratasi
19.15 P : lanjutkan intervensi :
- Berikan terapi nonfarmokologi untuk mengurangi rasa nyeri (terapi
bermain)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Ajarkan kepada keluaga untuk menerapkan terapi bermain di rumah
ketika pasien membutuhkan.
S : orang tua pasien mengatakan hanya minum susu sebanyak 5 botol dan
ppis lancar. Dan keluarga pasien akan mencatat cairan pasien yang masuk
dan keluar dari sekarang dan memberitahukan perawat.
O : Perut pasien terlihat membesar
Minggu, 23 LP : 53 cm
S 36.4ºC
Januari 2022 3
Turgor kulit <2 dtk
19.45 A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi :
- Atur cairan sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan kepada keluarga
S : orang tua pasien mengatakan pasien jika bertemu orang baru masi
sedikit rewel namun pasien sudah mulai terbuka dan menjawab ketika
bertemu dengan perawat yang sudah sering bertemu dengan pasien.
O : pasien sudah mau menjawab perawat namun seperlunya
Ku : Komposmentis
TD 100/80 mmHg
Senin, 24 HR 102x/mnt
Januari 2022 1 RR 20x/mnt
12.45 S 36.4ºC
Turgor kulit <2 dtk
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi :
- Menerapkan terapi bermain yang disukai oleh pasien (mewarnai)
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
S : orang tua pasien mengatakan setelah diberikan terapi bermain dengan
mewarnai pasien terlihat lebih ceria dan tidak mengeluh nyeri
Senin, 24 O : pasien terlihat tidak meringis lagi
Januari 2022 2 A : Masalah belum teratasi
12.50 P : lanjutkan intervensi :
- Ajarkan kepada keluaga untuk menerapkan terapi bermain di rumah
ketika pasien membutuhkan.
S : orang tua pasien mengatakan akan membatasi dan menambah asupan
cairan sesuai dengan kebutuhan pasien
O : Perut pasien sudah sedikit mengecil
LP : 52 cm
Senin, 24 S 36.4ºC
BC : -140 ml
Januari 2022 3
Turgor kulit <2 dtk
13.00 A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi :
- Atur cairan sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan kepada keluarga
Selasa 25 1 S : orang tua pasien mengatakan pasien sudah mulai bisa terbuka dengan
Januari 2022 perawat, dan sudah mulai bahagia, senang, dan sudah tidak sedih lagi.
14.00 O:
Pasien terlihat ceria daripada sebelumnya, dan pasien sudah tidak terlihat
main hp terus.
Ku : Komposmentis
TD 100/90 mmHg
HR 100x/mnt
RR 20x/mnt
S 36.4ºC
Turgor kulit <2 dtk
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi pasien pulang.
Selasa 25 2 S : orang tua pasien mengatakan pasien sudah tidak mengeluh nyeri lagi,
Januari 2022 pasien terlihat aktif dan bermain bersama ayahnya.
14.00 O : pasien terlihat ceria, aktif bermain dan bercanda bersama ayah dan
ibunya, dan tidak gelisah lagi. Skala nyeri turun ke 1
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien pulang

Selasa 25 3 S : orang tua pasien mengatakan akan sembatasi cairan pada pasien ketika
Januari 2022 cairan yang dikonsumsi sudah banyak.
14.00 O : pasien terlihat aktif
Ku : Komposmentis
TD 109/80 mmHg
HR 110x/mnt
RR 20x/mnt
S 36.2ºC
LP : 50 cm
Turgor kulit <2 dtk
BC : -250 ml
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai