Anda di halaman 1dari 12

KREASI

PAKAIAN
MELAYU RIAU

GURU PEMBIMBING:
Silvia Gea, S. Pd.

KELOMPOK 5
XII MIPA 3

1. Malika Aisya Rahma


2. Sahrany Caroline Fibriyana Tandirura
3. Siti Avrillia Rachmawati Sianturi

1
4. Syafitri Putty Hayatun
5. Zahwa Indria Aisyah

2
LATAR BELAKANG

Model pakaian adat Riau memiliki corak dan kesamaan dengan


tradisi Melayu. Hal itu juga berpengaruh pada bentuk pakaian
adat Riau, yang memiliki model sesuai dengan kultur pada
kebanyakan masyarakat Indonesia, yakni tertutup sehingga
mampu mempresentasikan nilai kesopanan.

Bentuk corak atau motif, warna, dan penggunaannya pakaian


Melayu telah ditentukan oleh adat. Ketentuan adat tersebut
diberlakukan untuk tujuan mendidik dan meningkatkan akhlak
orang yang memakainya. Namun untuk di daerah Riau sendiri
pakaian Melayu adalah pakaian sederhana yang sering digunakan
untuk sehari-hari.

Dalam setiap penggunaannya, pakaian adat Riau terbagi lagi


menjadi berdasarkan jenis acaranya, seperti upacara
penyambutan tamu, upacara pernikahan, upacara penerima
anugerah atau penobatan raja, dan lain-lain. Selain pakaian
sehari-hari, ada juga pakaian adat resmi khas Riau.

Pakaian adat Riau yang resmi digunakan untuk acara-acara


formal, seperti acara pemerintahan. Untuk para wanita memakai
Kebaya Laboh. Sementara untuk pria pakaian resminya adalah
baju Kurung Cekak Musang.

3
Kreasi pada dasarnya adalah hasil cipta seseorang yang
berasal dari pemikiran atau akal yang ia miliki. Maka dari itu,
kreasi ini sangat erat kaitannya dengan kesenian yang ada pada
diri seseorang.

Untuk mengatasi model baju Adat Melayu agar mengikuti


zaman sekarang, berbagai kreasi telah dilakukan guna menambah
ataupun memperbarui tampilan baju Adat Melayu. Berbagai
modifikasi yang dilakukan tentu tidak mengurangi nilai budaya di
dalamnya.

Oleh karena itu, kelompok kami akan memodifikasi pakaian


Adat Melayu, sehingga diharapkan nantinya akan mengundang
minat serta keinginan masyarakat luas untuk melestarikan dan
membiasakan diri dalam penggunaan pakaian Adat Melayu .

“BAJU KURUNG LABUH MELAYU”

4
DETAIL
Ramin merupakan hiasan kepala pada bagian muka disebut juga dengan
ketam dahi. Bentuknya bervariasi. Ramin bermakna mengangkat harkat
dan martabat, membangkitkan tuah, dan menambah cahaya muka.

Pada bagian bawah leher ditambahkan perhiasan bros bunga


sekuntum bertingkat tiga. Kami menambahkan bros untuk perhiasan
dekoratif yang dirancang agar dapat terpasang disematkan sisi baju yang
berfungsi untuk memperindah.

Warna Kuning, diperuntukkan bagi kaum bangsawan, orang besar


kerajaan. Warna kuning melambangkan daulat. Di dalamnya terkandung
makna kekuasaan, marwah kemuliaan, kebijaksanaan, dan kesuburan.
Warna Merah, biasanya dipakai untuk masyarakat umum. Warna merah
melambangkan keberanian, kesetiaan, dan pengabdian.

5
Filosofi selendang yang pertama adalah sebagai simbol
pembimbingan. Artinya orang tua mesti mengajarkan anak anak agar
berperilaku baik dalam kehidupan.

Makna filosofi selendang yang diikatkan pada tubuh adalah sebagai


perlambang pengikat niat buruk dalam jiwa manusia. Agar keburukan
dapat dikendalikan sehingga tidak membuat kerusakan di muka bumi.

Kami mengkreasikan baju kurung laboh kuning dengan nuansa rok


batik serta selendang batik . Selendang yang kami kreasikan seperti
tertahan di area lengan agar tidak terlihat menonton. Seperti hal yang lain,
rata- rata selendang diletakkan di bahu bahkan di pinggang.

Baju Kurung Labuh adalah baju kurung khas Riau yang dipakai
kaum perempuan Melayu, memiliki arti mengurung yang memakainya,
baik mengurung dalam Adat juga dalam Syariat, baju kurung ini biasanya
dipakai pada upacara adat, acara resmi, juga pakaian harian.

Baju kebaya labuh disebut kebaya panjang atau belah labuh. Pakaian
6
adat Riau yang satu ini mempunyai panjang tiga jari di bawah lutut atau
sampai betis.Seperti pakaian modern, bentuk busana baju kebaya lebuh
tidak begitu longgar dan tidak sempit.

Kami memilih baju kurung bewarna kuning karna melambangkan


daulat. Di dalamnya terkandung makna kekuasaan, marwah kemuliaan,
kebijaksanaan, dan kesuburan.

Jenis baju ini terbuat dari kain songket atau kain pilihan lainnya,
seperti Tenun Siak, Tenun Indragiri, dan lain-lain. Bentuk Baju Kurung atau
Kebaya Laboh ini disesuaikan dengan bentuk tubuh, namun tidak  terlalu
ketat. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas
lutut.

Kami menggunakan kain berwarna kuning yang sewarna dengan warna


baju hal ini berguna sebagai penutup sanggulan kepala sehingga terlihat
rapi dan dapat memperindah tampilan.

7
8
PROPERTI PADA PAKAIAN

9
TAMPAK DEPAN DAN BELAKANG

10
TAMPAK KANAN DAN KIRI

11
FOTO BERKELOMPOK

12

Anda mungkin juga menyukai