Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BUDAYA MELAYU RIAU

PAKAIAN ADAT KEBESARAN MELAYU RIAU

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

BUDI KRISTANTO
KELAS : VIII. 1

SMPS KANAAN
TP. 2021/2022
Pakaian Adat Tradisional Riau
Pakaian adat tradisional Riau memiliki model atau gaya pakaian yang cukup sederhana dan
tertutup. Hal tersebut tentu saja menunjukan nilai kesederhanaan dan norma-norma yang
terdapat di agama Islam.
Tidak lupa menggunakan sarung, rok panjang, baju berkerah tinggi dan lebih longgar dengn
motif yang melambangkan ciri khas dan tradisi masyarakat Melayu.
Pemakaian aksesoris atau perhiasan antara pria dan wanita juga tidak jauh berbeda, hal itu
merupakan perwujudan dari nilai syukur dan kejujuran hidup masyarakat Riau.

Beberapa Macam dan Jenis Baju Adat Tradisional Riau

Pakaian adat tradisional Riau sudah ada sejak lama, sehingga mengalami perkembangan
dalam fungsi pemakaianya.
Terdapat busana yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, busana untuk acara resmi,
busana untuk anak, dewasa, orang tua, sampai busana yang diguanakan untuk acara
pernikahan.
Untuk itu kita kelompokan busana tersebut menjadi enam buah jenis pakaian adat
berdasarkan fungsinya, penjelasan lengkapnya sebagai berikut :

1. Pakaian Adat Riau Bagi Anak-anak

Pada umumnya pakaian adat digunakan pada acara-acara adat, resemi, atau formal. Tetapi
busana yang digunakan oleh anak-anak masyarakat Riau digunakan sebagai busana sehari-
hari seperti pergi mengaji dan menuntut ilmu.
Pakaian tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu pakaian yang digunakan untuk anak laki-
laki yang disebut baju monyet dan pakaian anak yang digunakan oleh perempuan yang
disebut baju kurung.
Baju monyet terdiri dari celana panjang tanggung lengkap dengan kopyah atau kain
berbentuk segi empat sebagai penutup kepala.
Sedangkan baju kurung dipadukan dengan rok lebar lengkap dengan jilbab atau kerudung,
baju tersebut biasanya terdapat motif bunga-bunga.

2. Pakaian Adat Riau Bagi Orang Dewasa

Seperti halnya busana anak-anak, pakaian adat masyarakat Riau yang sudah bisa dibilang
dewasa terbagi menjadi dua buah kelompok pria dan wanita. Mereka mengenakan busana
yang khas erat dengan nilai-nilai agama.
Untuk busana pria disebut dengan nama baju kurung cekak musang. Busana tersebut terdiri
dari busana muslim yang dipadukan dengan celana panjang yang cukup longgar, tidak lupa
dengan sarung dan kopyah.
Sedangkan untuk busana wanita terdiri dari tiga buah jenis pakaian yang berbeda dimulai dari
baju kebaya pendek, baju kurung laboh dan baju kurung tulang belut.
Semua baju tersebut dilengkapi dengan kain selendang yang berfungsi sebagai penutup
kepala dan dapat dikombinasikan dengan hijab ataupun kerudung.

3. Pakaian Adat Riau Bagi Orang Tua

Jika seseorang sudah menginjak umur yang cukup panjang atau setengah baya, pakaian adat
yang digunakan berbeda dengan busana orang dewasa pada umumnya.
Untuk pria yang sudah berumur tua mereka menggunakan baju kurung cekak musang atau
baju kurung teluk belanga. Baju tersebut menggunakan bahan dasar kain lejo ataupun kain
katun yang bernuansa islami.
Sedangkan untuk wanita yang sudah berumur tua mereka dapat menggunakan beberapa jenis
busana seperti baju kurung teluk belanga, baju kebaya pendek dan baju kebaya laboh.
Busana tersebut dilengkapi dengan selendang yang berfungsi sebagai kerudung, tetapi
mereka juga seringkali memadukan selendang dengan jilbab atau kerudung asli khas Riau.

4. Pakaian Adat Riau Resmi

Di masa lampau pakaian adat resmi Riau digunakan untuk menghadiri acara-acara formal
seperti pertemuan dan kunjungan resmi kerajaan. Tetapi pada masa sekarang busana adat ini
digunakan untuk acara resmi kepemerintahan.
Untuk pria, baju adat resmi yang digunakan ialah baju kurung cekak musang yang
disandingkan dengan kopyah dan sarung. Busana ini terbuat dari kain berkualitas terbaik
seperti kain satin atau kain sutra.
Sedangkan bagi wanita, baju adat resmi yang digunakan ialah baju kebaya laboh. Baju ini
terbuat dari bahan dasar kain tenun yang dibuat oleh masyarakat di berbagai daerah di Riau
seperti Indragini, Siak, Trengganu dan daerah lainya.
Terdapat keunikan pada kebaya yang dikenakan oleh kaum wanita ini yang menandakan
pemakai gadis/wanita perawan atau wanita setengah baya.
Keunikan tersebut ialah desain panjang kebaya 3 jari di atas atau di bawah lutut. Jika di atas
lutut diperuntukan untuk gadis/wanita perawan dan sebaliknya.

5. Pakaian Adat Riau Untuk Pernikahan


Pada acara pernikahan pengantin pria maupun wanita menggunakan pakaian adat khusus.
Untuk pengantin pria sendiri menggunakan baju kurung cekak yang lengkap menggunakan
kopyah dan sarung.
Terdapat aksesoris yang digunakan seperti mahkota di kepala, sebai dengan warna kuning
pada bahu sebelah kiri, sepatu berbentuk runcing, canggai pada jari kelingking dan sebuah
keris yang diletakan pada pinggang sebelah kiri dengan bentuk burung serindit.
Sedangkan untuk pengantin perempuan memiliki jenis baju yang lebih banyak tergantung
jenis upacara yang dilakukan, adapun upacara tersebut ialah :
 Upacara malam berinai. Pada saat pelaksanaan upacara malam berinai dikenakan
baju kurung teluk belangan.
 Upacara berendam. Pada saat pelaksanaan upacara berendam dikenakan baju kurung
cekak kebaya pendek.
 Upacara bersanding. Pada saat pelaksanaan upacara bersanding dikenakan baju
kebaya laboh.
Kedua busana yang digunakan pengantin pria maupun wanita mengandung nilai-nilai adat
budaya Melayu dan Islam. Nilai-nilai tersebut tercerminkan pada busana adat tradisional
Riau.

6. Pakaian Adat Riau Untuk Upacara Adat

Setiap daerah atau wilayah barangkali memiliki pakaian untuk upacara adat. Seperti
namnanya, baju ini hanya digunakan dalam upacara adat saja.
Terdapat berbagai macam upacara adat yang dilaksanakan setiap tahunnya, masing-masing
upacara adat menggunakan baju yang berbeda.
Filosofi Warna Yang Digunakan Pada Pakaian Adat Tradisional Riau

Berbagai model, bentuk dan warna yang digunakan dalam pakaian adat Riau diturunkan dan
diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang orang Melayu.
Biasanya warna dominan yang digunakan oleh masyarakat Melayu Riau ialah kuning
keemasan, hijau lumut dan merah darah.
Berbagai warna tersebut tidak hanya diguanakan sebagai hiasan saja, tetapi semua itu
mengandung nilai-nilai filosofi yang terdapat pada busana adat tersebut.

1. Hijau Lumut
Warna hijau lumut memiliki makna kesuburan, kesetiaan, taat dan patuh pada ajaran agama.
Seringkali warna hijau lumut digunakan oleh para kaum bangsawan, tengku dan wan.

2. Kuning Keemasan
Warna ini bermakna kebesaran, otoritas dan kemegahan. Oleh karena itu warna kuning emas
merupakan warna yang di larang dan tidak boleh digunakan sembarangan oleh semua orang.

3. Hitam
Warna hitam bermakna kesetiaan, ketabahan, tanggung jawab dan kejujuran.
Warna hitam biasa digunakan pada gaun dan dikenakan oleh orang-orang hebat di kerajaan
dalam acara-acara kerajaan.

4. Merah Darah
Warna merah darah bermakna kepahlawanan, keberanian, taat dan setia pada raja dan
rakyatnya. Warna merah tersebut memiliki arti patriotik bagi masyarakat Riau.
Ada juga pakaian yang memiliki warna unik dan menarik, salah satunya pakaian adat
Kalimantan Timur.
Nilai-nilai yang Terdapat dalam Baju Adat Tradisional Riau

Terdapat beberapa nilai estetika yang melekat pada busana adat tradisional di provinsi Riau,
diantaranya ialah :

1. Nilai Tradisi
Pakaian adat tradisional Riau selalu hadir dalam setiap upacara tradisional dan dapat disebut
menjadi tradisi sejak dulu.
Tradisi tersebut sudah menjadi simbol keunikan dan komunitas yang ada di masyarakat. Oleh
karena itu pakaian adat dapat digunakan untuk mempelajari tradisi yang ada di masyarakat.

2. Nilai Budaya
Tentu saja pakaian adat tradisional masyarakat Riau merupakan salah satu kebudayaan yang
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Oleh karena itu melestarikan pakaian adat merupakan salah satu upaya untuk melestarikan
kebudayaan masyarakat Riau itu sendiri.

3. Nilai Sosial
Busana yang dikenakan dapat menjadi salah satu lambang status bagi seseorang yang
mengenakanya yang dapat dilihat dari warna, corak dan aksesoris yang digunakan.
Selain itu busana adat dapat dijadikan sebagai salah satu media yang dapat menyatukan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai