Anda di halaman 1dari 102

Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN

Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian


Atr/Bpn Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana
Strategis Satuan Kerja

MODUL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(SPPN) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
NASIONAL (RPJPN). RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) DAN
RENCANA STRATEGIS

1
Hak Cipta © Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional
Edisi Tahun 2020

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional

Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586

MODUL SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (SPPN)

Tim Penyusun:

1. Tim Penyusun Modul.

Tim Pengarah Substansi:


1. Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama;
2. Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia;
3. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian.

Editor:
Tim Editor PPSDM

JAKARTA - KEMENTERIAN ATR/BPN - 2020


Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii


DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
KATA PENGANTAR..................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Deskripsi Singkat ...................................................................................... 4
C. Manfaat (Peserta, Pengajar dan Pengelola) ................................................. 5
D. Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 6
E. Materi Pokok ............................................................................................. 6

BAB II STRUKTUR DAN MEKANISME SISTEM PERENCANAAN


PEMBANGUNAN NASIONAL ........................................................................ 7
A. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) ......................... 7
B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) .................... 13

C. RPJM Kementerian/Lembaga (Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga) . 18


1. Struktur dan Mekanisme Penyusunan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga ................................................................ 18
2. Struktur dan Mekanisme Penyusunan Rencana Strategis Unit
Kerja Eselon I/Eselon II/Satuan Kerja.......................................... 35
D. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) ...................................................... 36
E. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) ........................... 38
BAB III SUBSTANSI RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN AGRARIA DAN
TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2020-2024 ........... 41
A. Latar Belakang ..................................................................................... 41
B. Penjabaran Visi dan Misi Kementerian/Lembaga .................................. 44
C. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan
Kerangka Kelembagaan ........................................................................ 46
D. Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan .............................................. 56
BAB IV TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS .......................... 93
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 95

i
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Cakupan SPPN ........................................................................... 1

Tabel 2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Agraria dan

Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional .................................... 49

Tabel 3. Output Kegiatan berdasarkan Rencana Strategis

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan

Nasional Tahun 2020-2024 ........................................................ 68

Tabel 4. Manual IKU pada Indikator Kinerja Sasaran Strategis ................ 88

ii
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sepuluh Megatrend Dunia .............................................................. 11

Gambar 2. Tujuh Agenda Pembangunan Prioritas Nasional ............................. 17

Gambar 3. Struktur Rencana Strategis ............................................................ 31

Gambar 4. Mekanisme Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga ............... 32

Gambar 5. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Pertanahan

dan Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional 2020-2024 ........................................ 46

Gambar 6. Arah Kebijakan Nasional dan Strategi Nasional ............................... 47

Gambar 7. Proses Kinerja Kementerian Agraria Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional .......................................................... 54

Gambar 8. Struktur Organisasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional .......................................................... 55

Gambar 9. Cascading Visi-Misi-Tujuan-Sasaran Strategis ............................... 56

Gambar 10. IKSS 1(Tujuan 1) Indeks Gini Ketimpangan Pemilikan Tanah........ 57

Gambar 11. IKSS 2 (Tujuan 1) Peningkatan Pendapatan Perkapita

Penerima Reforma Agraria ............................................................ 58

Gambar 12. IKSS 3 (Tujuan 1) Indeks Kepastian dan Perlindungan

Hak Atas Tanah ............................................................................ 59

Gambar 13. IKSS 4 (Tujuan 1) Peningkatan Kemudahan Investasi ................... 61

Gambar 14. IKSS Indeks Penyelenggaraan Penataan Ruang ............................. 63

Gambar 15. IKSS Terwujudnya Tata Kelola Kelembagaan yang

Komprehensif dan Berstandar Kepemerintahan yang Baik .......... 64

Gambar 16. Program Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan .......................... 65

Gambar 17. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang ................................... 66

Gambar 18. Program Dukungan Manajemen .................................................... 67


iii
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Alhamdulillahi
Rabbil ’Alamin, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami telah menyelesaikan
penyusunan modul Perencanaan. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan dalam
rangka perencanaan program, kegiatan dan anggaran Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Agar penyusunan perencanaan dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan tidak menjadi masalah dikemudian hari maka
diperlukan pemahaman terkait substansi teknis dan non teknis para pelaksananya. Hal ini
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan tepat waktu dan tepat
sasaran.

Modul ini diharapkan mampu menjadi pelengkap atas materi yang disampaikan
oleh pendidik/widyaiswara karena berisikan materi pembelajaran secara jelas dan
terperinci. Disamping itu disertakan juga metode dan cara-cara untuk melakukan evaluasi.
Evaluasi ini bukan hanya dilakukan oleh pendidik/widyaiswara, namun peserta didik juga
diharapkan mampu melakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan modul ini.
Harapan lainnya diberikan evaluasi adalah siswa dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan penguasaan materi dari pembelajaran yang sudah mereka lakukan sendiri.

Modul diklat ini membahas dan menguraikan sistem proses perencanaan


tahunan, penyusunan perjanjian kinerja dan rencana aksi.

Demikian kami sampaikan, mudah-mudahan modul Perencanaan Tahunan ini


menjadi ladang amal untuk tim penyusun, pendidik/ widyaiswara, maupun peserta didik
sekalian.

Bogor, Desember 2020


Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Deni Santo, S.T., M.Sc.


NIP. 19700129 199703 1 004

iv
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional secara
menyeluruh untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 diperlukan suatu perencanaan pembangunan
yang disusun secara terpadu. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah
mengamanatkan bahwa sistem perencanaan pembangunan nasional
bertujuan untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintah maupun antara pusat dan daerah. Tujuan Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah untuk menjamin
terciptanya integritas, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar
waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
Undang-Undang ini mencakup landasan hukum di bidang
perencanaan, pembangunan baik oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah. Dalam Undang-Undang ini ditetapkan bahwa Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan
daerah dengan melibatkan masyarakat.
Adapun beberapa peraturan terkait yang menjadi dasar hukum
dalam penyusunan dokumen RPJPN, RPJMN dan Rencana Strategis
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria;
2. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;

1
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

3. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
4. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5. Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi
Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional;
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
11. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional;
12. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 Pembentukan
Kementerian Negara Dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet
Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;
13. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024;
14. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
15. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.
Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara, untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan

2
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

nasional sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rangkaian upaya
pembangunan tersebut memuat kegiatan pembangunan yang
berlangsung tanpa henti, dengan menaikkan tingkat kesejahteraan
masyarakat dari generasi demi generasi. Pelaksanaan upaya tersebut
dilakukan dalam konteks memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhannya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional ditetapkan Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) yang merupakan satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di
tingkat Pusat dan Daerah dalam rangka menjamin tercapainya tujuan
dalam bernegara. Adapun cakupan SPPN sebagaimana Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Cakupan SPPN


No. Dokumen Jangka Waktu Penanggung Jawab Pengesahan
Penyusunan
1. RPJP Panjang (periode Presiden dibantu Undang-
Nasional 20 tahun) Menteri PPN/ Undang
Kepala BAPPENAS (oleh DPR)
2. RPJM Menengah Presiden Peraturan
Nasional (periode 5 tahun) Presiden
3. Renstra – Menengah Menteri/Pimpinan Peraturan
K/L (periode 5 tahun) Lembaga Menteri
4. RKP Pendek (periode Presiden Peraturan
1 tahun) Presiden
5. Renja – K/L Pendek (periode Menteri / Pimpinan Peraturan
1 tahun) Lembaga Menteri
Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004

Penyusunan modul dilatarbelakangi oleh kurangnya informasi dan


pemahaman terkait Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
yang menjadi dasar pelaksanaan perencanaan Kementerian/Lembaga,
yang dapat menimbulkan kesalahan penganggaran, kekurang tepatan
pengukuran kinerja serta ketidaktepatan dalam memenuhi target

3
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

kegiatan secara tepat dan benar, sehingga tujuan yang telah ditetapkan
tidak bisa dicapai tepat waktu.
Modul ini memberikan petunjuk belajar bagi peserta diklat terkait
penyusunan perencanaan tahunan. Peserta diharapkan dapat
membandingkannya dengan pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukannya sehingga setelah mempelajari modul peserta mampu
mengimplementasikannya secara baik dan benar di lapangan. Modul ini
dapat digunakan sebagai instrumen koreksi terhadap kesalahan-
kesalahan pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan pada satker
peserta, sehingga kesalahan yang sama tidak akan terjadi lagi.

B. Deskripsi Singkat
Modul ini membahas Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
yang meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP
Nasional), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM
Nasional), Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Kementerian Lembaga.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nasional)
dalam hal ini dituangkan dalam bentuk dokumen perencanaan
pembangunan nasional yang dibuat untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya
Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
RPJP Nasional menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Nasional
yang memuat Visi, Misi dan Program Presiden. RPJM Nasional berfungsi
sebagai pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga untuk Periode 5 (lima) tahun.
RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan
umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/
Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi
makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Dalam

4
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

hal ini Kementerian/Lembaga yang dimaksud termasuk juga Kementerian


Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
merupakan lembaga negara yang melaksanakan tugas dan fungsi
pemerintahan di bidang agraria dan tata ruang serta pertanahan secara
nasional, regional dan sektoral. Pelaksanaan pembangunan nasional
mengharuskan adanya pengaturan dan pengelolaan bidang agraria, tata
ruang dan pertanahan, sehingga dapat berkontribusi pada meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 dan Undang-Undang
Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Presiden Tahun 2020-2024
maka Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
menyusun Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024 dengan visi:
Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang
Terpercaya dan Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk
Mendukung Tercapainya : “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Penyusunan Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk periode 5 (lima)
tahun, sehingga sinkronisasi antara Rencana Strategis Tahun 2020-2024
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
perlu dilakukan untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan
nasional.

C. Manfaat (Peserta, Pengajar dan Pengelola)


1. Bagi peserta, manfaat modul ini adalah sebagai bahan belajar yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran peserta. Dengan modul
peserta diklat diharapkan dapat mempelajari dan memahami
perencanaan tahunan dengan benar. Selain itu peserta diklat
diharapkan dapat menguasai kompetensi yang dituntut oleh kagiatan
pembelajaran pada mata diklat ini.
5
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

2. Bagi pengajar, modul berfungsi sebagai acuan dalam menyajikan dan


memberikan materi perencanaan selama diklat atau kegiatan
pembelajaran berlangsung. Modul sebagai bahan belajar utama
memuat materi pembelajaran yang perlu dikuasai oleh peserta diklat
dan memungkinkannya untuk mencapai kompetensi.
3. Bagi pengelola, sebagai acuan dalam pengendalian diklat, yang
meliputi kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pelatihan.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil belajar
Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam diklat ini,
peserta diharapkan mampu menerapkan perencanaan secara
akuntabel dan tepat waktu.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata diklat
ini, peserta diharapkan dapat melaksanakan perencanaan tahunan,
penyusunan perjanjian kinerja dan penyusunan rencana aksi.

E. Materi Pokok
Setelah anda memahami tujuan pembelajaran ini, penulis akan membawa
kepada kedalaman pemahaman selengkapnya dalam materi pokok berikut
ini. Materi pokok dalam modul ini terdiri dari :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nasional);
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM Nasional);
3. Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga;
4. Rencana Kerja Pemerintah (RKP);
5. Rencana Kerja (Renja) Kementerian/Lembaga.

6
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

BAB II
STRUKTUR DAN MEKANISME
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

A. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025. Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 yang
selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung
sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
Menurut Undang-Undang ini, rencana pembangunan jangka panjang
Nasional/Daerah ditetapkan sebagai Undang-Undang/Peraturan Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/Daerah ditetapkan
sebagai Peraturan Presiden/Kepala Daerah, dan rencana pembangunan
tahunan Nasional/Daerah ditetapkan sebagai Peraturan Presiden/Kepala
Daerah. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan
untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang
tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan
penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil
pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing
pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai
dengan tugas dan kewenangannya.
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan
perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan
menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran,
tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan
indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana
pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input),

7
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit) dan dampak (impact).


Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Kementerian/Lembaga,
baik Pusat maupun Daerah, berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi
kinerja pembangunan yang merupakan dan/atau terkait dengan fungsi
dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja proyek
pembangunan, Kementerian/Lembaga, baik Pusat maupun Daerah,
mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja untuk
menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk
masing-masing jangka waktu sebuah rencana.
RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya
Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu
untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial dalam bentuk rumusan visi, misi
dan arah Pembangunan Nasional.
Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya Undang-Undang
tentang RPJP Nasional Tahun 2005–2025 adalah untuk:
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dalam
pencapaian tujuan nasional;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik
antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah
maupun antara Pusat dan Daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
5. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025
merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya untuk mencapai
tujuan pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk itu,

8
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, sangat penting dan mendesak


bagi Bangsa Indonesia untuk melakukan penataan kembali berbagai
langkah-langkah, antara lain di bidang pengelolaan sumber daya alam,
sumber daya manusia, lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga
Bangsa Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi
yang sejajar serta daya saing yang kuat di dalam pergaulan masyarakat
internasional.
Dengan ditiadakannya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan nasional dan
diperkuatnya otonomi daerah dan desentralisasi pemerintahan dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka untuk menjaga pembangunan
yang berkelanjutan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
sangat diperlukan.
Dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun pelaksanaan RPJP
Nasional Tahun 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap perencanaan
pembangunan dalam periodisasi perencanaan pembangunan jangka
menengah nasional 5 (lima) tahunan, yang dituangkan dalam tahapan :
1. RPJM Nasional I Tahun 2005–2009 : Menata kembali NKRI,
membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan
demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik;
2. RPJM Nasional II Tahun 2010–2014 : Memantapkan penataan kembali
NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan Iptek,
memperkuat daya saing perekonomian;
3. RPJM Nasional III Tahun 2015–2019 : Memantapkan pembangunan
secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan
kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang
berkualitas, serta kemampuan Iptek;
4. RPJM Nasional IV Tahun 2020–2024 : Mewujudkan masyarakat
Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan
pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.

9
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Proses penyusunan RPJP Nasional dilakukan secara partisipatif


dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan. Penyusunan
RPJP Nasional dilakukan dalam 4 (empat) tahap, yaitu :
1. Penyiapan rancangan RPJP Nasional. Kegiatan ini dibutuhkan guna
mendapatkan gambaran awal dari visi, misi dan arah pembangunan
nasional;
2. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jangka
Panjang yang dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dan
komitmen dari seluruh pemangku kepentingan/stakeholder terhadap
rancangan RPJP Nasional;
3. Penyusunan rancangan akhir RPJP Nasional, dimana seluruh
masukan dan komitmen hasil Musrenbang menjadi masukan utama
penyempurnaan rancangan; dan
4. Penetapan Undang-Undang tentang RPJP Nasional di bawah koordinasi
kementerian yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi hukum. Rancangan akhir RPJP Nasional beserta lampirannya
disampaikan kepada DPR sebagai inisiatif Pemerintah, untuk diproses
lebih lanjut menjadi Undang- Undang tentang RPJP Nasional.
RPJP Nasional Tahun 2005 – 2025 ditetapkan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007, yang disusun dalam tata urut sebagai
berikut:
1. Bab I Pendahuluan;
2. Bab II Kondisi Umum;
3. Bab III Visi dan Misi Pembangunan Nasional Tahun 2005–2025;
4. Bab IV Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang
Tahun 2005–2025;
5. Bab V Penutup.
RPJP Nasional berfungsi sebagai pedoman bagi penyusunan visi,
misi, dan program prioritas calon Presiden maupun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sedangkan arah
pembangunan nasional dalam RPJP Nasional juga sebagai acuan bagi
penyusunan RPJP Daerah Provinsi. Pentahapan rencana pembangunan
nasional disusun dalam masing-masing periode RPJM Nasional sesuai

10
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

dengan visi, misi, dan program Presiden yang dipilih secara langsung oleh
rakyat. RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan
umum, program kementerian/lembaga dan lintas kementerian/lembaga,
kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah
kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
RPJM dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang
merupakan rencana pembangunan tahunan nasional, yang memuat
prioritas pembangunan nasional, rancangan kerangka ekonomi makro
yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk
arah kebijakan fiskal, serta program kementerian/lembaga, lintas
kementerian/lembaga kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan
pendanaan yang bersifat indikatif.
Mengingat kita memasuki akhir periode lima tahunan dalam RPJM,
maka dalam penyusunan rancangan awal RPJMN 2020-2024 telah
mengadopsi isu-isu global jangka panjang yang diprediksi sampai dengan
tahun 2045 dengan visi Indonesia 2045 yaitu “Indonesia Berdaulat, Adil
dan Makmur”, memprediksi terdapat 10 (sepuluh) Megatrend Dunia
sebagaimana gambar berikut:

Gambar 1. Sepuluh Megatrend Dunia


Menghadapi tantangan isu-isu global jangka panjang dimaksud,
dirumuskan fokus pembangunan Bappenas melalui 4 (empat) pilar
pembangunan Indonesia menuju tahun 2045 untuk mewujudkan visi
11
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Indonesia 2045 “Indonesia Berdaulat, Adil dan Makmur” dalam rangka


mencapai tujuan sebagaimana berikut:
1. Untuk mewujudkan manusia Indonesia unggul, berbudaya dan
menguasai Iptek, dengan melakukan fokus pembangunan manusia dan
penguasaan iptek, melalui:
a. Percepatan taraf pendidikan rakyat Indonesia secara merata;
b. Peningkatan peran kebudayaan dalam pembanguan;
c. Peningkatan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pembangunan;
d. Peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat.
2. Untuk mewujudkan ekonomi maju dan berkelanjutan, dengan
melakukan fokus pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui:
a. Peningkatan investasi dan daya saing ekonomi;
b. Percepatan industri dan pariwisata;
c. Pembangunan ekonomi maritim;
d. Pemantapan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan
petani;
e. Peningkatan ketahanan energi dan air;
f. Komitmen terhadap lingkungan hidup.
3. Untuk mewujudkan pembangunan merata dan inklusif, dengan
melakukan fokus pemerataan pembangunan, melalui:
a. Percepatan pengentasan kemiskinan;
b. Pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan;
c. Pemerataan pembangunan wilayah;
d. Pembangunan infrastruktur yang merata dan terintegrasi.
4. Untuk mewujudkan negara yang demokratis, kuat dan bersih, dengan
melakukan fokus pada ketahanan nasional dan tata kelola
kepemerintahan, melalui:
a. Demokrasi substantif;
b. Reformasi kelembagaan dan birokrasi;
c. Penguatan sistem hukum nasional dan anti korupsi;
d. Politik luar negeri bebas aktif;
e. Penguatan pertanahan dan keamanan.

12
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, yang
selanjutnya disebut RPJM Nasional berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 adalah
dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima)
tahunan, yaitu RPJM Nasional I Tahun 2005–2009, RPJM Nasional II
Tahun 2010–2014, RPJM Nasional III Tahun 2015–2019 dan RPJM
Nasional IV Tahun 2020–2024.
RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
kepala negara terpilih yang wajib disusun dalam waktu 3 (tiga) bulan
setelah dilantik. Dalam penyusunannya, RPJM Nasional harus
berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan
nasional, kebijakan umum dan program, baik di dalam maupun lintas
Kementerian/Lembaga dalam satu maupun lintas kewilayahan, serta
kerangka ekonomi makro. Termasuk di dalamnya adalah arah kebijakan
fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun tahapan penyusunan RPJM
Nasional adalah sebagai berikut:
1. Penyiapan rancangan awal RPJM Nasional oleh Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sebagai lembaga
yang bertanggung jawab mengkoordinasikan perencanaan
pembangunan secara nasional;
2. Penyiapan rancangan rencana strategis (Renstra)
Kementerian/Lembaga (rancangan Renstra kementerian/lembaga),
yang dilakukan oleh seluruh kementerian dan lembaga. Penyusunan
rancangan Renstra ini bertujuan untuk merumuskan visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang
sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga agar selaras
dengan program prioritas kepala negara terpilih;
3. Penyusunan rancangan RPJM Nasional oleh Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Tahap ini
merupakan upaya mengintegrasikan rancangan awal RPJM Nasional

13
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

dengan rancangan Renstra kementerian/lembaga, yang menghasilkan


rancangan RPJM Nasional;
4. Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Jangka Menengah Nasional. Kegiatan yang
dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah Presiden dilantik ini
dilaksanakan guna memperoleh berbagai masukan dan komitmen
dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) atas rancangan
RPJM Nasional;
5. Penyusunan Rancangan Akhir RPJM Nasional, dimana seluruh
masukan dan komitmen hasil Musrenbang Jangka Menengah
Nasional menjadi masukan utama penyempurnaan Rancangan RPJM
Nasional;
6. Penetapan Peraturan Presiden tentang RPJM Nasional, di bawah
koordinasi kementerian yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang hukum dan perundang-
undangan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-
2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga menjadi sangat penting.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024
akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), dimana pendapatan
perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan
negara-negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income
country/MIC) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya
manusia, layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka
menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing.

14
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Tujuan RPJM Nasional IV tahun 2020–2024 telah sejalan dengan


Sustainable Development Goals (SDGs). Target-target dari 17 (tujuh belas)
tujuan (goals) dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta
indikatornya telah ditampung dalam 7 (tujuh) agenda pembangunan,
diantaranya:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas dan Berkeadilan;
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan;
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya
Saing;
4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan;
5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan
Ekonomi dan Pelayanan Dasar;
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana
dan Perubahan Iklim;
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan
Publik.
Pada dokumen narasi Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-
2024 disebutkan sesuai arahan RPJPN 2005-2025, sasaran
pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan
masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
RPJMN 2020-2024 telah mengarusutamakan Sustainable
Development Goals (SDGs). Target-target dari 17 (tujuh belas) Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 (tujuh) agenda pembangunan
Indonesia ke depan.

15
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Adapun Visi Misi Presiden 2020-2024 disusun berdasarkan arahan


RPJPN 2020-2025. RPJMN 2020-2024 dilaksanakan pada periode
kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf
Amin dengan visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut
diwujudkan melalui 9 (sembilan) Misi yang dikenal sebagai Nawacita
Kedua yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia;
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing;
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan;
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa;
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya;
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada
Seluruh Warga;
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya;
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Presiden menetapkan 5 (lima) arahan utama sebagai strategi dalam
pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045.
Kelima arahan tersebut mencakup Pembangunan Sumber Daya Manusia,
Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan
Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi.
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu membangun SDM
pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan
talenta global.
Pembangunan Infrastruktur yaitu melanjutkan pembangunan
infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan
distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak
lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah
perekonomian rakyat.

16
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Penyederhanaan Regulasi yaitu menyederhanakan segala bentuk


regulasi dengan pendekatan Omnibus Law, terutama menerbitkan 2 (dua)
Undang-Undang. Pertama, Undang-Undang Cipta Kerja. Kedua, Undang-
Undang Pemberdayaan UMKM.
Penyederhanaan Birokrasi yaitu memprioritaskan investasi untuk
penciptaan lapangan kerja, memangkas prosedur dan birokrasi yang
panjang, dan menyederhanakan eselonisasi.
Transformasi Ekonomi yaitu melakukan transformasi ekonomi dari
ketergantungan SDA menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern
yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
RPJPN 2005 – 2025, Visi Indonesia 2045, dan Visi Misi Presiden
menjadi landasan utama penyusunan RPJMN 2020–2024, yang
selanjutnya diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) agenda pembangunan
(Prioritas Nasional) sesuai kerangka pikir sebagaimana gambar berikut:

Gambar 2. Tujuh Agenda Pembangunan Prioritas Nasional

Dalam RPJM Nasional memuat cascading mulai dari level Prioritas


Nasional (PN), Program Prioritas (PP), Kegiatan Prioritas (KP) dan Proyek
Prioritas Nasional (ProPN). Pada level Proyek Prioritas Nasional (ProPN) ini,
Kementerian/Lembaga melakukan sinkronisasi indikator, target volume
17
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

dan anggaran serta memuat output kegiatan sesuai dengan Rencana


Strategis (Renstra).
Pada level Proyek Prioritas Nasional (ProPN) terdapat Proyek Prioritas
Strategis (Major Project). Proyek ini disusun untuk membuat Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lebih konkrit dalam
menyelesaikan isu-isu pembangunan, terukur dan manfaatnya langsung
dapat dipahami dan dirasakan masyarakat. Proyek-proyek ini merupakan
proyek yang memiliki nilai strategis dan daya ungkit tinggi untuk
mencapai sasaran prioritas pembangunan.
RPJM Nasional 2020-2024 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi
Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga dan menjadi bahan pertimbangan Pemerintah
Daerah dalam menyusun/menyesuaikan rencana pembangunan
daerahnya masing-masing dalam rangka pencapaian sasaran
pembangunan nasional.

C. RPJM Kementerian/Lembaga (Rencana Strategis Kementerian/


Lembaga)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
selanjutnya diterjemahkan Kementerian/Lembaga dalam bentuk Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kementerian/Lembaga (RPJM K/L) atau
sering disebut dengan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga.
Renstra merupakan rencana kerja dalam periode 5 (lima) tahunan.

1. Struktur dan Mekanisme Penyusunan Rencana Strategis


Kementerian/Lembaga
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024 yang
selanjutnya disebut Renstra Kementerian/Lembaga berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 5
(lima) tahun, yakni tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, yang
merupakan penjabaran dari RPJMN Tahun 2020-2024.
Kementerian/Lembaga wajib menyusun Renstra Kementerian/
Lembaga dengan berpedoman pada RPJMN. Renstra Kementerian/
18
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Lembaga merupakan penjabaran visi Kementerian/Lembaga yang


bersangkutan dan dilengkapi dengan rencana sasaran nasional yang
hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran program prioritas
Presiden. Penyiapan rancangan awal RPJM Nasional 2020-2024
dimulai pada tahun terakhir RPJM Nasional yang berjalan, dengan
mengacu pada RPJP Nasional, visi, misi dan berdasarkan pada
rancangan pembangunan teknokratik yang telah mempertimbangkan
hasil evaluasi pelaksanaan RPJMN berjalan serta aspirasi masyarakat.
Rancangan awal RPJMN 2020-2024 yang telah disusun oleh Tim
Penyusunan RPJMN di bawah koordinasi Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas akan disampaikan kepada
Presiden untuk dilakukan penyesuaian dan disepakati dalam sidang
kabinet, untuk kemudian ditetapkan dengan Peraturan Presiden paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah Presiden dilantik.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pada Pasal 14 ayat (1)
menyebutkan bahwa Menteri (PPN/Bappenas) menyiapkan rancangan
awal RPJM Nasional sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program
Presiden ke dalam strategi pembangunan nasional, kebijakan umum,
program prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah
kebijakan fiskal. Adapun amanat Undang-Undang tersebut kepada
pimpinan Kementerian/Lembaga yaitu sesuai Pasal 6 ayat (1) yang
menyebutkan bahwa “Renstra K/L memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas
dan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman
pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif”. Sedangkan pada Pasal 15
ayat (1) menyebutkan: “Pimpinan Kementerian/Lembaga menyiapkan
rancangan Renstra-KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
dengan berpedoman kepada Rancangan Awal RPJM Nasional.”
Dalam penyusunan Renstra K/L memperhatikan struktur
dokumen Renstra K/L sebagai berikut:

19
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai kondisi umum Kementerian/Lembaga,
potensi dan permasalahan yang dihadapi Kementerian/Lembaga
sebagai berikut:
1. Kondisi umum Kementerian/Lembaga menggambarkan mengenai
pencapaian yang telah dilaksanakan dalam Renstra
Kementerian/Lembaga periode sebelumnya serta aspirasi
masyarakat terkait dengan pemenuhan kebutuhan barang publik,
layanan publik, dan regulasi dalam lingkup kewenangan
Kementerian/Lembaga;
2. Potensi dan permasalahan Kementerian/Lembaga menjelaskan
mengenai analisis permasalahan, potensi, kelemahan, peluang
serta tantangan jangka menengah dalam lingkup
Kementerian/Lembaga maupun nasional yang akan dihadapi dalam
rangka melaksanakan penugasan yang diamanatkan oleh RPJMN
yang menjadi lingkup kewenangan Kementerian/Lembaga serta
untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi
Kementerian/Lembaga.

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS


KEMENTERIAN/ LEMBAGA
Bab ini menjelaskan mengenai rumusan visi, misi, dan tujuan
Kementerian/Lembaga. Visi dan misi Kementerian/Lembaga
berpedoman kepada visi dan misi Presiden terpilih dalam RPJMN. Visi
yang terdapat di dalam Renstra K/L merupakan rumusan umum
mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Kementerian/Lembaga
pada akhir periode perencanaan. Dalam mewujudkan visi tersebut
dirumuskan misi Kementerian/Lembaga yang berupa rumusan
umum upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Tujuan
merupakan penjabaran dari visi yang dilengkapi dengan sasaran
strategis sebagai ukuran kinerjanya.

20
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI


DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Bab ini menjelaskan mengenai rumusan arah kebijakan dan strategi
nasional, yang selanjutnya dijabarkan dalam arah kebijakan dan
strategi Kementerian/Lembaga. Bab ini disusun sebagai pendekatan
dalam memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk
segera dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu (jangka menengah)
serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran
nasional serta sasaran strategis Kementerian/Lembaga. Rincian
dalam bab ini antara lain:
1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Rincian ini menjelaskan mengenai arah kebijakan dan strategi
sesuai dengan penugasan RPJMN kepada Kementerian/Lembaga
terkait dengan Prioritas Nasional, termasuk di dalamnya
penjelasan mengenai penugasan Kementerian/Lembaga terkait;
2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian/Lembaga
Rincian menjelaskan mengenai arah kebijakan dan strategi
Kementerian/Lembaga secara lengkap, tidak hanya yang
dilaksanakan langsung oleh Kementerian/Lembaga tetapi juga
mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swasta beserta
dengan pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya.
Arah kebijakan Kementerian/Lembaga dilaksanakan melalui
program yang sesuai dengan tugas dan kewenangan
Kementerian/Lembaga yang bersangkutan. Program juga harus
dilengkapi dengan sasaran program (outcome) dari masing-masing
program;
3. Kerangka Regulasi
Rincian ini menjelaskan mengenai gambaran umum Kerangka
Regulasi yang dibutuhkan oleh Kementerian/Lembaga dalam
pelaksanaan tugas, fungsi serta kewenangannya dan penjabaran
peranan Kerangka Regulasi dalam mendukung pencapaian
Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga. Arah Kerangka Regulasi

21
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

dan/atau Kebutuhan Regulasi selanjutnya dituangkan dalam


matriks Kerangka Regulasi.
4. Kerangka Kelembagaan
Rincian ini menjelaskan mengenai kebutuhan fungsi dan struktur
organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian Sasaran
Strategis, tata laksana yang diperlukan antar unit organisasi, baik
internal maupun eksternal serta pengelolaan sumber daya
manusia, termasuk di dalamnya mengenai kebutuhan sumber
daya manusia, baik itu secara kualitas maupun kuantitas.

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN


Bab ini menjelaskan mengenai target kinerja dan kerangka pendanaan
Kementerian/Lembaga selama periode perencanaan, sebagai berikut:
1. Target Kinerja
Menjelaskan mengenai hasil dan satuan hasil yang akan dicapai
dari setiap Indikator Kinerja, baik itu Indikator Kinerja Sasaran
Strategis, Indikator Kinerja Program, dan Indikator Kinerja
Kegiatan;
2. Kerangka Pendanaan
Menjelaskan mengenai kebutuhan pendanaan secara keseluruhan
untuk mencapai target Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga,
Sasaran Program, dan Sasaran Kegiatan. Selain itu, dijabarkan
juga pemenuhan kebutuhan pendanaan yang bersumber dari
APBN baik yang bersumber dari Rupiah Murni, Pendapatan
Nasional Bukan Pajak (PNBP), Pinjaman dan/atau Hibah Luar
Negeri (PHLN) serta sumber/skema lainnya seperti Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Corporate Social
Responsibility (CSR). Kemudian untuk rincian penghitungan
Prakiraan Maju, disajikan dalam bentuk Tabel Penghitungan
Prakiraan Maju.

BAB V PENUTUP
Dalam bab ini memuat simpulan secara singkat mengenai dokumen
Renstra Kementerian/Lembaga yang telah disusun dan arahan dari
pimpinan Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dalam
22
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

pelaksanaan perencanaan strategis Kementerian/Lembaga sehingga


hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai acuan
dalam penyusunan laporan kinerja tahunan Kementerian/Lembaga.
Selain itu, dijelaskan pula mengenai mekanisme evaluasi terhadap
proses pelaksanaan perencanaan strategis Kementerian/Lembaga
yang bersangkutan.
Penyusunan substansi materi Renstra mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Langkah penyusunan dokumen Renstra Kementerian/Lembaga
(K/L), meliputi:
a. Persiapan penyusunan Renstra K/L;
b. Identifikasi kondisi umum dan melakukan analisis potensi
dan permasalahan Kementerian/Lembaga;
c. Penyusunan visi dan misi K/L;
d. Penyusunan tujuan dan sasaran strategis K/L;
e. Penyusunan arah kebijakan, strategi dan kerangka regulasi;
f. Penyusunan program, kegiatan, sasaran dan indicator;
g. Penyusunan target dan pendanaan;
h. Penyusunan kerangka kelembagaan.
2. Langkah teknis penyusunan Renstra K/L, meliputi :
a. Teknis Persiapan, terdiri dari :
1) Melakukan identifikasi isu strategis yang akan dihadapi
pada periode Renstra;
2) Melakukan identifikasi peraturan perundangan K/L
dalam pelaksanaan tugas dan justifikasi fungsi serta
kewenangannya;
3) Melakukan identifikasi struktur organisasi beserta tugas
dan fungsinya;
4) Melakukan identifikasi data dan informasi yang
diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan.

b. Teknis Identifikasi Kondisi Umum dan Permasalahan K/L,


mencakup:

23
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

1) Kondisi umum yang dituangkan dalam dokumen Renstra


terdiri dari hasil evaluasi capaian program. Kegiatan pada
sasaran dan indikator kinerja, serta hasil aspirasi
masyarakat;
2) Identifikasi potensi dan permasalahan K/L yaitu untuk
menganalisa permasalahan dan potensi dalam rangka
melaksanakan penugasan RPJMN;
3) Batasan operasional dalam penyusunan visi dan misi
yang memberikan gambaran mengenai rumusan umum
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi;
4) Penyusunan tujuan dan sasaran strategis K/L didasarkan
pada hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang
dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan
melaksanakan misi K/L.

c. Teknis Penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis


Kementerian/Lembaga.
Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga (Outcome/Impact)
merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
Kementerian/Lembaga yang mencerminkan pengaruh yang
ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari satu atau
beberapa program. Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga
yang ditetapkan harus merupakan ukuran pencapaian dari
Tujuan Kementerian/Lembaga. Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Kementerian/Lembaga merupakan alat ukur yang
mengindikasikan keberhasilan pencapaian Sasaran
Strategis Kementerian/Lembaga.
d. Teknis Penyusunan Arah Kebijakan dan Strategi.
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional dalam RPJMN menjadi
acuan dalam menjabarkan pelaksanaan program dan
kegiatan Kementerian/Lembaga sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Kementerian/Lembaga bertanggung jawab dalam
mencapai Sasaran Nasional sesuai dengan kewenangannya
dalam rangka pencapaian Program Prioritas Presiden
24
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

(sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN) selain


bertanggungjawab dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan,
dan Sasaran Strategisnya sendiri.
e. Teknis Penyusunan Kerangka Regulasi.
Kerangka Regulasi disusun sebagai bentuk operasionalisasi
dari arah kebijakan Kementerian/ Lembaga. Kerangka
Regulasi tersebut diperlukan dalam rangka melaksanakan
strategi Kementerian/ Lembaga dan untuk mencapai
Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga. Dalam
penyusunan Kerangka Regulasi Kementerian/Lembaga, hal
pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa Kerangka
Regulasi yang akan disusun Kementerian/Lembaga pada
Tahun 2020-2024 diarahkan untuk mendukung tercapainya
sasaran pembangunan nasional sebagaimana tercantum di
dalam RPJMN.
f. Teknis Penyusunan Program, Kegiatan, Sasaran dan
Indikator.
Dalam proses penyusunan program dan kegiatan beserta
sasaran dan indikator kinerjanya, terdapat beberapa kriteria
yang harus diperhatikan. Kriteria tersebut akan dijabarkan
lebih lanjut dalam uraian sebagai berikut:
1) Program Kementerian/Lembaga.
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga, dan/atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh Kementerian/Lembaga untuk
mencapai Sasaran dan Tujuan pembangunan. Terdiri dari
Program Teknis merupakan Program yang menghasilkan
pelayanan kepada kelompok sasaran/Masyarakat
(pelayanan eksternal), serta Program Generik merupakan
program yang digunakan oleh beberapa Unit Organisasi
Eselon I yang bersifat pelayanan internal untuk

25
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi


pemerintahan (pelayanan internal).
2) Kegiatan Kementerian/Lembaga.
Kegiatan merupakan bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II yang
terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan
sumberdaya baik yang berupa personil (sumber daya
manusia), barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau
semua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan
(input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam
bentuk barang/jasa. Menurut kategorisasinya, Kegiatan
Kementerian/Lembaga dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
jenis, antara lain: Kegiatan Teknis yaitu kegiatan yang
menghasilkan pelayanan kepada kelompok
sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal) dalam
mendukung Prioritas Nasional, RPJMN, dan pencapaian
Renstra K/L, serta Kegiatan Generik yaitu kegiatan yang
digunakan oleh beberapa unit organisasi eselon II yang
sejenis.
3) Sasaran Program (Outcome)
Sasaran Program Kementerian/Lembaga merupakan hasil
yang akan dicapai dari suatu Program dalam rangka
pencapaian Sasaran Strategis, mengambarkan hasil
(outcome) dari pelaksanaan program unit organisasi
Eselon I sesuai tugas dan fungsinya. Setiap Program dapat
memiliki lebih dari satu Sasaran Program, dan memiliki
keterkaitan dan hubungan sebab-akibat dengan Sasaran
Strategis Kementerian/Lembaga dan Sasaran Kegiatan.
4) Sasaran Kegiatan
Sasaran Kegiatan merupakan hasil yang akan dicapai dari
suatu Kegiatan dalam rangka pencapaian Sasaran
Program yang mencerminkan berfungsinya keluaran

26
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

(output). Setiap sasaran kegiatan dapat memiliki satu atau


lebih Sasaran Kegiatan, dan merupakan Sasaran Strategis
unit kerja Eselon II atau unit kerja mandiri, serta harus
dapat mendukung tercapainya Sasaran Program dan
memiliki keterkaitan hubungan sebab akibat dengan
Sasaran Program.

5) Indikator Kinerja Program merupakan ukuran kuantitatif


dan/atau kualitatif yang menggambarkan keberhasilan
pencapaian Sasaran Program. Indikator Kinerja Program
dalam Struktur Manajemen Kinerja merupakan sasaran
kinerja program yang secara akuntabilitas berkaitan
dengan unit organisasi Kementerian/ Lembaga setingkat
Eselon I. Metode pemilihan Indikator Kinerja Program
Teknis berdasarkan sumber ketersediaan dan
pengumpulan datanya dapat dibagi menjadi dua bagian,
antara lain: Kelompok data/informasi tersedia Indikator
kinerja program dapat disusun dengan menggunakan
indikator yang sudah tersedia (contoh : Data BPS yang
telah dipublikasi), dan Kelompok data/informasi
dikumpulkan sendiri oleh K/L bersangkutan (contoh :
kinerja output kegiatan K/L yang bersangkutan).

6) Indikator Kinerja Kegiatan merupakan ukuran kuantitatif


dan/atau kualitatif yang menggambarkan keberhasilan
pencapaian Sasaran Kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan
dalam Struktur Manajemen Kinerja merupakan sasaran
kinerja kegiatan yang secara akuntabilitas berkaitan
dengan unit organisasi Kementerian/Lembaga setingkat
Eselon II. Indikator harus memenuhi karateristik yang
mencerminkan Sasaran Kinerja Unit Organisasi Eselon II
sesuai dengan tugas dan fungsinya, bersifat spesifik dan
terukur, harus dapat mendukung pencapaian Indikator
Kinerja Program, harus dapat dievaluasi berdasarkan
periode waktu tertentu. Sehingga indikator kegiatan yang
27
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

disusun menjadi indikator kuantitas; kualitas; harga,


serta harus dapat mendorong tercapainya output kegiatan
yang telah ditetapkan.

g. Teknis Penyusunan Target dan Pendanaan


1) Penyusunan Target Kinerja
Target kinerja ditetapkan setelah penyusunan indikator
kinerja secara Spesific, Measurable, Attainable, Relevant,
dan Timely (SMART). Target kinerja menunjukkan tingkat
Sasaran Kinerja spesifik yang akan dicapai oleh
Kementerian/ Lembaga, Program, dan Kegiatan dalam
periode waktu yang telah ditetapkan, yang harus
menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan
dicapai dari setiap Indikator Kinerja Sasaran dan
penetapan target harus relevan dengan indikator
kinerjanya, logis, dan berdasarkan baseline data yang
jelas.
2) Perencanaan kebutuhan pendanaan merupakan detail
penjabaran strategi pendanaan program dan kegiatan
untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
Pendanaan bersumber yang dibiayai oleh APBN termasuk
melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU).
3) Koridor Dalam Penyusunan Target dan Pendanaan
Penyusunan target dan pendanaan selama 5 (lima) tahun
ke depan dilakukan dengan memperhatikan: hasil
evaluasi pencapaian target, sehingga dapat dihitung target
yang masih harus dicapai dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun ke depan, dan disusun sesuai dengan tahapan
kegiatan yang direncanakan, sehingga dapat ditetapkan
kapan kegiatan dimulai dan kapan kegiatan tersebut
harus berhenti. Kebutuhan pendanaan diprioritaskan
untuk membiayai kebutuhan untuk mencapai target
pembangunan nasional yang diamanatkan dalam RPJMN
28
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

yang menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga


terkait dan dilakukan dalam perspektif jangka menengah
(5 (lima) tahun) sebagai wujud dari penerapan KPJM.
Penentuan target dan kebutuhan pendanaan disesuaikan
dengan kapasitas pelaksanaan Kementerian/Lembaga
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
h. Teknis Penyusunan Kerangka Kelembagaan
Kerangka Kelembagaan merupakan perangkat
Kementerian/Lembaga, struktur organisasi,
ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara yang
digunakan untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan, Strategi,
Kebijakan, Program, dan Kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang
disusun dengan berpedoman pada RPJMN. Penyusunan
Kerangka Kelembagaan ini bertujuan untuk meningkatkan
keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan RPJMN, sesuai
dengan fungsi, serta Visi dan Misi Kementerian/Lembaga;
mempertajam Arah Kebijakan dan Strategi
Kementerian/Lembaga sesuai dengan kapasitas organisasi
dan dukungan sumber daya aparatur sipil negara;
membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan tepat
ukuran, untuk menghindari duplikasi fungsi dan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi Kementerian/Lembaga
dalam melaksanakan Program pembangunan nasional; dan
memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan
profesionalitas sumber daya aparatur. Dalam penyusunan
Kerangka Kelembagaan harus memperhatikan, antara lain:
keterkaitan, kontribusi dan peran Kementerian/Lembaga
dalam mencapai tujuan pembangunan jangka panjang di
dalam RPJPN, prioritas pembangunan di dalam RPJMN, dan
Visi - Misi Presiden; kebijakan pembangunan, kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerah, peraturan perundangan
undangan, dan memperhatikan prinsip pengorganisasian

29
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

yang efektif, efisien dan transparan; mampu menopang dan


mewujudkan rencana kerja menjadi kenyataan; merupakan
proses evaluasi terhadap struktur organisasi kelembagaan
yang sudah ada. Berdasarkan hal ini Kementerian/Lembaga
dapat dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, antara lain:
tahapan 1: mempersiapkan rasionalisasi; tahapan 2:
melakukan penilaian; tahapan 3: melakukan restrukturisasi
langsung.
Penyusunan Rancangan Rencana Strategis Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun
2020-2024 mempertimbangkan konsep 4 (empat) Pilar
Pembangunan Indonesia 2045 dan mendukung dalam sub pilar
tersebut yaitu:
a. Pembangunan Manusia dan Penguasaan IPTEK
Sub pilar: Peningkatan Derajat Kesehatan dan Kualitas
Hidup Rakyat (Pilar 1.4).
b. Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
Sub pilar: Peningkatan Investasi dan Daya Saing Ekonomi
(Pilar 2.1); Percepatan Industri dan Pariwisata (Pilar 2.2);
Pembangunan Ekonomi Maritim (Pilar 2.3); Pemantapan
Ketahanan Pangan dan Peningkatan Kesejahteraan Petani
(Pilar 2.4); Peningkatan Ketahanan Energi dan Air (Pilar 2.5);
Komitmen terhadap Lingkungan Hidup (Pilar 2.6).
c. Pemerataan Pembangunan
Sub pilar: Percepatan Pengentasan Kemiskinan (Pilar 3.1);
Pemerataan Kesempatan Usaha dan Pendapatan (Pilar 3.2);
Pemerataan Pembangunan Wilayah (Pilar 3.3);
Pembangunan Infrastruktur yang Merata dan Terintegrasi
(Pilar 3.4).
d. Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.
Sub pilar: Reformasi Kelembagaan dan Birokrasi (Pilar 4.2);
Penguatan Sistem Hukum Nasional dan Antikorupsi (Pilar
4.3); Penguatan Pertahanan dan Keamanan (Pilar 4.5).

30
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Rancangan Rencana Strategis (Renstra) K/L 2020-2024


oleh masing-masing K/L disampaikan kepada Menteri
Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
untuk ditelaah guna menjamin keselarasan kebijakan
Kementerian/Lembaga dengan Rancangan RPJMN 2020-2024.
Adapun struktur Renstra K/L Tahun 2020-2024 menurut
Bappenas terdapat sedikit perbedaan dengan tahun 2015-2019
yaitu penggunaan sasaran kegiatan yang tidak sama dengan
output kegiatan sebagaimana konsep pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Rencana Strategis

Tahapan penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga


sebagaimana Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Nomor 5 Tahun 2019, meliputi:
1. Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Dalam penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga
dilakukan melalui beberapa tahapan sebagaimana Gambar
berikut:

31
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Gambar 4. Mekanisme Penyusunan Renstra


Kementerian/Lembaga
Sumber: Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI
Nomor 5 Tahun 2019

Berdasarkan gambar di atas mekanisme penyusunan


Renstra Kementerian/Lembaga yaitu:
a. Penyusunan rancangan teknokratik Renstra
Kementerian/ Lembaga
Kementerian/Lembaga menyiapkan rancangan Renstra
Kementerian/Lembaga untuk sektor yang menjadi tugas
dan kewenangannya pada tahun terakhir pelaksanaan
RPJMN yang sedang berjalan, diawali dengan
penyusunan Rancangan Teknokratik Renstra
Kementerian/Lembaga. Penyusunan Rancangan
Teknokratik Renstra Kementerian/Lembaga ini dapat
dimulai pada Bulan Januari 2019. Hal-hal yang dapat
dihimpun Kementerian/Lembaga dalam penyusunan
Rancangan Teknokratik Renstra Kementerian/Lembaga
yaitu:
1) Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan di sektor
yang sesuai dengan tugas dan kewenangannya; dan
2) Aspirasi Masyarakat, yang dapat diperoleh antara
lain melalui media cetak, media elektronik, forum
32
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

resmi, dan/atau penjaringan aspirasi yang


akuntabel.
b. Penyusunan Rancangan Renstra
Kementerian/Lembaga
Penyusunan rancangan Renstra Kementerian/Lembaga
dilakukan melalui penyesuaian Rancangan Teknokratik
Renstra Kementerian/Lembaga dengan berpedoman
pada rancangan awal RPJMN. Rancangan awal RPJMN
disampaikan oleh Kementerian Perencanaan kepada
Kementerian/Lembaga paling lambat Juli 2019 dengan
memuat Visi, Misi, Sasaran dan Program Prioritas
Presiden terpilih. Selanjutnya Kementerian/Lembaga
menyampaikan rancangan Renstra
Kementerian/Lembaga kepada Kementerian
Perencanaan pada Agustus 2019 sebagai bahan
penelaahan.
c. Penelaahan Rancangan Renstra Kementerian/Lembaga
Penelaahan rancangan Renstra Kementerian/Lembaga
dilakukan dengan berpedoman pada rancangan awal
RPJMN melalui pertemuan dua pihak dan dilaksanakan
antara Bulan Agustus sampai dengan Oktober 2019.
d. Penyesuaian Rancangan Renstra
Kementerian/Lembaga
Kementerian/Lembaga melakukan penyesuaian
rancangan Renstra Kementerian/Lembaga sebelum
ditetapkan menjadi Renstra Kementerian/Lembaga
melalui Forum Penyesuaian yang dikoordinasikan oleh
Kementerian Perencanaan. Forum dimaksud
dilaksanakan untuk menjaga keselarasan rancangan
Renstra Kementerian/Lembaga terhadap Peraturan
Presiden tentang RPJMN, Peraturan Presiden mengenai
struktur organisasi dan tata kerja
Kementerian/Lembaga dan hasil musyawarah

33
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

perencanaan pembangunan jangka menengah


nasional. Forum Penyesuaian dapat dilaksanakan
antara Januari sampai dengan Maret 2020.
2. Penetapan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Kementerian/Lembaga menetapkan rancangan Renstra
Kementerian/Lembaga menjadi Renstra
Kementerian/Lembaga dengan Peraturan Menteri,
Peraturan Lembaga, atau Peraturan Badan paling lambat 3
(tiga) bulan setelah RPJMN ditetapkan. Selanjutnya
Kementerian/Lembaga menyampaikan Renstra
Kementerian/Lembaga yang telah ditetapkan kepada
Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling lambat 3
(tiga) bulan setelah ditetapkannya RPJMN.
3. Perubahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Perubahan Renstra Kementerian/Lembaga dilaksanakan
setelah mendapatkan pertimbangan dari Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Perubahan
terhadap Renstra Kementerian/Lembaga dapat dilakukan
dalam hal:
a. Terdapat peraturan perundang-undangan yang
mengamanatkan perubahan Renstra
Kementerian/Lembaga; dan/atau
b. Adanya perubahan struktur organisasi dan/atau tugas
dan fungsi Kementerian/Lembaga yang ditetapkan
melalui Peraturan Presiden mengenai struktur
organisasi dan/atau tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga.

34
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

2. Struktur dan Mekanisme Penyusunan Rencana Strategis Unit


Kerja Eselon I/Eselon II/Satuan Kerja
Dalam penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga, unit
organisasi dibawah kementerian seperti Unit Eselon I dan Unit Eselon
II serta Satuan Kerja Daerah wajib menyusun dokumen Rencana
Strategis yang berurutan ditetapkan oleh Kepala Unit Eselon I, Kepala
Unit Eselon II serta Kepala Kantor Pertanahan. Untuk melaksanakan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan memudahkan
pengukuran kinerja maka Renstra Kementerian/Lembaga harus
menjadi acuan dan harus sinkron dengan Renstra Unit Eselon I yang
merupakan penjelasan logis dan lebih rinci Renstra K/L yang meliputi
pendetailan target volume dan anggaran, penjabaran Indikator Kinerja
Program untuk mencapai Indikator Kinerja Sasaran Strategis.
Selanjutnya, penyusunan dokumen Rencana Strategis Unit Kerja
Eselon II merupakan penjabaran logis dan detail dari Renstra Unit
Kerja Eselon I, serta memuat Indikator Kinerja Kegiatan untuk
mencapai Sasaran Program yang dicerminkan oleh Indikator Kinerja
Program. Kemudian Unit dibawah Eselon II yang memiliki Satuan
Kerja (Kantor Pertanahan), juga berkewajiban mendetailkan volume
dan target untuk mencapai Indikator Kinerja Kegiatan.
Adapun sistematika penulisan Renstra Eselon I/Eselon II/Satuan
Kerja secara detail adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Kondisi Umum
I.2 Potensi dan Permasalahan
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIT ESELON I*)
2.1 Visi Unit Eselon I
2.2 Misi Unit Eselon I
2.3 Tujuan Unit Eselon I
2.4 Sasaran Strategis Unit Eselon I
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian/Lembaga

35
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

3.2 Arah Kebijakan dan Startegi Unit Eselon I


3.3 Kerangka Regulasi
3.4 Kerangka Kelembagaan
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja
4.2 Kerangka Pendanaan
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
Lampiran 1: Matriks Kinerja dan Pendanaan Kementerian/Lembaga
*)Adapun catatan dalam penyusunan Renstra Eselon I/Eselon
II/Satuan Kerja yaitu:
1. Bahwa untuk visi, misi dan tujuan hanya sampai level eselon I,
sehingga eselon II (pusat dan daerah) dapat secara bersama
mewujudkan visi, misi dan tujuan Eselon I dengan tetap mengacu
visi misi Kementerian/Lembaga.
2. Matriks Kinerja dan Pendanaan distribusi target disusun hingga
Kabupaten/Kota/AOI yang telah men-tagging lokasi pada koridor
pertumbuhan dan koridor pemerataan bagi yang masuk dalam
Prioritas Nasional 2.

D. Rencana Kerja Pemerintah (RKP)


Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional untuk periode 1 (satu) tahun yang dimulai pada
tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Penyusunan
RKP mengacu pada RPJMN dan Renstra Kementerian/Lembaga serta
dilaksanakan berdasarkan pendekatan teknokratik, partisipatif, politis,
atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (buttom up) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Pendekatan penyusunan RKP dilaksanakan
dengan pengarusutamaan pendekatan substantif :
1. Tematik merupakan penentuan tema prioritas dalam suatu jangka
waktu perencanaan;

36
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

2. Holistik merupakan penjabaran tematik program Presiden ke dalam


perencanaan yang komprehensif mulai dari hulu sampai ke hilir
suatu rangkaian kegiatan;
3. Integratif merupakan upaya keterpaduan pelaksanaan perencanaan
program Presiden yang dilihat dari keterpaduan peran
kementerian/Lembaga/daerah/pemangku kepentingan lainnya dan
upaya keterpaduan berbagai sumber pendanaan; dan
4. Spasial merupakan penjabaran program Presiden dalam satu
kesatuan wilayah dan keterkaitan antar wilayah.
Tematik, holistik, integratif, dan spasial (THIS), merupakan
penjabaran tema Prioritas Pembangunan ke dalam perencanaan yang
menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir sebagai suatu rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan dalam keterpaduan pemangku kepentingan
dan pendanaan, serta dalam satu kesatuan wilayah dan keterkaitan antar
wilayah. Pengarusutamaan pendekatan substantif diterapkan dengan
pendekatan penganggaran berbasis program (money follow program)
melalui penganggaran berbasis kinerja. Pendekatan dilaksanakan
melalui:
1. Kerangka pendanaan, dilakukan melalui pengintegrasian sumber
pendanaan, baik sumber pendanaan pusat dan pemerintah daerah,
maupun non pemerintag yang dimanfaatkan untuk pencapaian
sasaran pembangunan nasional;
2. Kerangka regulasi, dilakukan melalui sinergi proses perencanaan
pembentukan regulasi dalam rangka memfasilitasi, mendorong, dan
mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggaran negara
untukmencapai tujuan pembangunan nasional; dan
3. Kerangka pelayanan umum dan investasi, dilakukan melalui
pengintegrasian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan/atau swasta untuk menyediakan barang dan
jasa publik yang diperlukan oleh masyarakat.
RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas
pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan

37
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/


Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif. RPJM Nasional merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman
pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan nasional,
kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta
kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian
secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja
yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.

E. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L)


Perencanaan kegiatan tahunan K/L dituangkan dalam bentuk
dokumen perencanaan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja
K/L). Renja K/L adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan
penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L)
serta disusun mengacu pada RKP.
Penyusunan Renja K/L dilaksanakan setelah dikeluarkannya
Rancangan awal RKP yang didalamnya mencakup matrik rencana tindak
K/L. Matrik rencana tindak K/L merupakan rencana program dan
kegiatan K/L berdasarkan Pagu Indikatif. Pagu Indikatif merupakan batas
tertinggi indikasi pendanaan yang terdiri atas rupiah murni, PHLN, PNBP,
BLU, PDN dan SBSN yang tidak dapat dilampaui.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penyusunan Renja K/L,
sebagai berikut :
1. Penyusunan Renja K/L berpedoman pada Rancangan Awal RKP.
2. Target kinerja yang ditetapkan merupakan rencana kinerja dari suatu
K/L dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi K/L dan/atau
penugasan prioritas pembangunan nasional.
3. Informasi kinerja yang ada dalam Renja K/L meliputi :
a. Visi dan Misi K/L, Sasaran Strategis K/L, dan Misi unit Eselon I;
b. Program, Sasaran Program (Outcome), Indikator Kinerja Program
(IKP);
38
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

c. Kegiatan, Sasaran Kegiatan (Output), Indikator Kinerja Kegiatan


(IKK);
d. Perkiraan alokasi pendanaan baik untuk tahun yang
direncanakan maupun prakiraan majunya.
4. Informasi tersebut merupakan kebijakan kinerja yang ditetapkan dan
bersifat baku serta menjadi referensi dalam penentuan alokasi
pendanaannya. Informasi tersebut juga telah tercantum dalam
dokumen RPJMN dan Renstra K/L.
5. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L seluruhnya dalam
kerangka pelaksanaan tugas fungsi K/L dan/atau penugasan
prioritas pembangunan nasional.
6. Pengalokasian anggaran pada program dan kegiatan harus
mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan dan penyerapan
anggaran.
7. Peruntukan indikasi pendanaan harus memperhatikan urutan
prioritas sebagai berikut:
a. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas
pembangunan yang tercantum dalam RPJMN, Renstra K/L, dan
Rancangan Awal RKP;
b. Kebutuhan belanja pegawai dan operasional harus dipenuhi dan
menjadi prioritas utama;
c. Kebutuhan dana pendamping untuk kegiatan-kegiatan yang
anggarannya bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri;
d. Kebutuhan anggaran untuk kegiatan lanjutan yang bersifat tahun
jamak (multiyears);
e. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan peraturan yang
berkaitan dengan daerah tertinggal, perbatasan, pengurangan
kesenjangan antar wilayah serta isu lainnya terkait kewilayahan;
f. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan
program/kegiatan berdasarkan peraturan perundangan.
8. Penuangan sumber dana dalam rancangan Renja K/L
memperhatikan hal – hal sebagai berikut:

39
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

a. Pergeseran alokasi anggaran antar sumber dana tidak dapat


dilakukan.
b. Sumber dana yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri
(PHLN) atau pinjaman dalam negeri (PDN), agar dipastikan sudah
ada loan/grant agreement, cara penarikan, kategori penggunaan,
tanggal efektif, tanggal closing date termasuk kewajiban untuk
menyediakan Rupiah Murni Pendamping (RMP).
c. Dalam hal PHLN atau PDN merupakan sumber dana baru dan
belum ada loan/grant agreement-nya, maka dipastikan alokasi
anggaran yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dan
ditetapkan dalam RUU APBN.
9. Peningkatan efisiensi dengan membatasi/mengurangi komponen yang
bersifat administrasi (biaya administrasi keluaran-BAK) dalam
pencapaian sebuah output;
10. Pembagian urusan dan kewenangan pusat dan daerah, terkait
program dan kegiatan yang dilaksanakan di daerah.
Pendalaman lebih lanjut terkait Rencana Kerja Kementerian/Lembaga akan
diulas pada Modul Perencanaan Tahunan.

40
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

BAB III
SUBSTANSI RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2020-2024
A. Latar Belakang
Renstra 2020-2024 adalah periode terakhir dari RPJP 2005-2025.
Penyusunan RPJM Nasional dan Renstra 2020-2024 telah
memperhatikan kebijakan Indonesia Emas dan Sustainable Development
Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) 2030 yaitu terkait:
1. Menghapus Kemiskinan (Goal 1);
2. Mengakhiri Kelaparan (Goal 2);
3. Akses Air Besih dan Sanitasi (Goal 6);
4. Energi Bersih dan Terjangkau (Goal 7);
5. Infrastruktur, Industri dan Inovasi (Goal 9);
6. Mengurangi Ketimpangan (Goal 10);
7. Kota dan Komunitas Berkelanjutan (Goal 11);
8. Penanganan Perubahan Iklim (Goal 13).
Khusus terkait Penanganan Perubahan Iklim, maka Penyusunan
Rancangan Renstra perlu mempertimbangkan 5 (lima) poin Kesepakatan
Paris (Paris Agreement) antara lain:
1. Upaya mitigasi dengan cara mengurangi emisi dengan cepat untuk
mencapai ambang batas kenaikan suhu bumi yang disepakati, yakni
di bawah 2 derajat Celcius dan diupayakan ditekan hingga 1,5 derajat
Celcius;
2. Sistem penghitungan karbon dan pengurangan emisi secara
transparan;
3. Upaya adaptasi dengan memperkuat kemampuan negara-negara
untuk mengatasi dampak perubahan iklim;
4. Kerugian dan kerusakan dengan memperkuat upaya pemulihan
akibat perubahan iklim;dan
5. Pendanaan bagi negara-negara untuk membangun ekonomi hijau dan
berkelanjutan.
Kondisi umum, potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam

41
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tertuang dalam Peraturan


Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang dan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional. Kondisi-kondisi umum yang dimaksud yaitu:
1. Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang sangat
beragam dan potensial dibanding negara-negara lain di wilayah Asia
khususnya Asia Tenggara;
2. Secara geo-politik Indonesia memiliki peran yang sangat strategis
karena berada pada jalur lintas antara benua Asia dan Australia, serta
di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, sehingga
menempatkan Indonesia sebagai salah satu poros perdagangan global;
3. Pertambahan jumlah penduduk serta pergeseran sektor
perekonomian ke arah industri telah menyebabkan semakin strategis
dan semakin rumitnya pengelolaan agraria, tata ruang, dan
pertanahan di Indonesia;
4. Ketidakpastian global berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang
stagnan cenderung melambat;
5. Prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi tolok ukur
kinerja pemerintah;
6. Revolusi Industri 4.0 telah dimulai melalui pemanfaatan teknologi
informasi: Internet of Things, Big Data, Distance Learning, Artificial
Intelligence, e-government (Birokrasi Digital Melayani) dan lain-lain;
7. Partisipasi dan peran masyarakat, akademisi, swasta dan media mulai
diperhitungkan;
8. Persaingan global membutuhkan manajemen organisasi yang efektif,
efisien, professional dan terpercaya.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional dalam menyikapi kondisi-kondisi umum tersebut tidak terlepas
dari dua hal yaitu potensi dan permasalahan. Potensi yang terkait dengan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional terdiri
dari:

1. Tanah dan ruang merupakan faktor dalam kehidupan yang hakiki dan
menjadi sumber kesejahteraan (Pasal 33 ayat 3 UUD 1945);
42
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

2. Konstitusi dan Undang-Undang telah mengamanatkan agar bumi, air


dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikelola secara baik
bagi kesejahteraan;
3. Dalam RPJMN Tahun 2020-2024 pengelolaan tanah dan ruang
menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan kewilayahan untuk
mengurangi kemiskinan;
4. Pemanfaatan teknologi informasi dan kebijakan pemerintah dalam
penerapan birokrasi digital melayani;
5. Terintegrasinya secara kelembagaan, fungsi penataan ruang dan
pengelolaan pertanahan dalam Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional;
6. Penataan ruang yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan
dinamika sosial dengan tetap mempertahankan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup, untuk peningkatan kualitas hidup
dan kesejahteraan masyarakat;
7. Penataan ruang berbasis mitigasi dan adaptasi bencana dan
perubahan iklim, dapat mengurangi resiko kebencanaan;
8. Ketersediaan tanah untuk mendukung ketahanan nasional,
kedaulatan pangan, air dan sumber energi serta kesejahteraan
masyarakat dengan mempertimbangkan prinsip kelestarian serta
untuk pembangunan fisik dan infrastruktur;
9. Potensi tanah dan ruang yang mempunyai nilai ekonomi dalam
menunjang kesejahteraan masyarakat, melestarikan adat dan budaya
guna mendukung pemajuan kebudayaan, serta pada aspek
perbatasan negara yang dapat menciptakan harmoni sosial dan
nasionalisme.
Selain potensi yang terkait Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, terdapat juga permasalahan bidang
tata ruang dan pertanahan serta terkait tata kelola. Adapun
permasalahan dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kewenangan penataan ruang yang terbagi dan kompleksitas sistem
tata ruang;

43
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

2. Rendahnya pemenuhan kuantitas dan kualitas tata ruang dan


pertanahan serta mekanisme sinkronisasi pemanfaatan dan
pengendaliannya;
3. Rendahnya kepastian batas kawasan hutan dan non hutan dalam
skala kadastral;
4. Pengeloaan aset dan akses reform di bidang penataan agraria yang
belum optimal;
5. Lemahnya jaminan kepastian hukum hak atas tanah, rendahnya
cakupan peta dasar pertanahan, rendahnya cakupan bidang tanah
bersertipikat yang terdigitalisasi dan berkualitas baik;
6. Terbatasnya ketersediaan data bidang tanah belum terdaftar yang
akurat;
7. Pemanfaatan sumber daya berupa tanah dan ruang masih belum
memperhitungkan produktivitas dan keberlanjutan pembangunan;
8. Rendahnya kualitas data pertanahan produk pada masa lalu;
9. Belum lengkapnya regulasi atas pemberlakuan sepenuhnya
pelaksanaan birokrasi berbasis elektronik;
10. Beberapa aspek di dalam peraturan perundangan yang tidak sinkron
maupun harmonis;
11. Kondisi perekonomian nasional, regional dan global yang terdampak
pandemi COVID-19.

B. Penjabaran Visi dan Misi Kementerian/Lembaga


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
menetapkan Visi dan Misi untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi
Presiden yang tertuang dalam RPJMN. Visi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional selama 5 (lima) tahun ke depan
adalah:
Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang
Terpercaya dan Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk
Mendukung Tercapainya: “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”

44
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Untuk mencapai visi tersebut, berdasarkan mandat Kementerian


Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dijalankan melalui
2 (dua) Misi dengan uraian sebagai berikut:

Misi Pertama: Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan


Pertanahan yang Produktif, Berkelanjutan, dan Berkeadilan
dioperasionalisasikan dengan berorientasi terhadap pembangunan yang
berkelanjutan yang mencakup aspek- aspek: (1) aspek ekonomi: dengan
penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang produktif; (2)
aspek lingkungan: yaitu penyelenggaraan penataan ruang dan
pertanahan yang berkelanjutan; dan (3) aspek sosial: yaitu
penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang berkeadilan.

Misi Kedua ini diemban oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional untuk mewujudkan visi kementerian sehingga
disamping penyelenggaraan pelayanan pertanahan dan penataan ruang
yang dilakukan oleh kementerian adalah berstandar dunia agar mampu
bersaing dengan negara lain dalam lingkup regional maupun global, tetapi
juga mendorong terwujudnya masyarakat yang semakin sejahtera dan
maju.
Sebagai implementasi atau penjabaran Misi maka disusun tujuan
dengan target yang spesifik dan terukur dalam suatu sasaran. Tujuan dan
Sasaran menjadi penting untuk dirumuskan dengan memperhatikan
berbagai aspek secara komprehensif. Penjabaran Tujuan ke dalam
Sasaran Strategis disusun dengan memperhatikan Paradigma Manajemen
Ruang dan Pertanahan (Land Management Paradigm).

45
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Dilandasi prinsip-prinsip tersebut, Misi Pertama yaitu:


“Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang
Produktif, Berkelanjutan, dan Berkeadilan” dilaksanakan untuk
mencapai 2 Tujuan, yaitu:
1. Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
2. Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan
Hidup yang Berkelanjutan
Sedangkan Misi Kedua yaitu: “Menyelenggarakan Pelayanan
Pertanahan dan Penataan Ruang yang Berstandar Dunia” dilaksanakan
untuk mencapai Tujuan:
3. Pelayanan Publik dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Berkualitas
dan Berdaya Saing.

Gambar 5. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Pertanahan


dan Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional 2020-2024
C. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka
Kelembagaan
Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional disusun dengan mengacu arah kebijakan nasional
yang terdapat pada RPJMN Tahun 2020-2024 untuk mendukung capaian
Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2020-2024 serta arahan
Presiden pada pelantikan tanggal 20 Oktober 2019. Adapun arah

46
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

kebijakan nasional dan strategi nasional tersebut digambarkan sebagai


berikut:

Visi dan Misi


Presiden dan Wakil Presiden
2020-2024

Arahan Presiden pada 7 (Tujuh) Agenda dalam


Pelantikan 20 Oktober 2020 RPJMN keIV

Proyek K/L Prioritas Nasional di


Kementerian ATR/BPN

Gambar 6. Arah Kebijakan Nasional dan Strategi Nasional

47
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Arah kebijakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan


Pertanahan Nasional pada Tahun 2020-2024 adalah menerapkan
paradigma manajemen pertanahan (Land Management Paradigm/LMP)
yang terdiri dari Land Tenure, Land Value, Land Use, Land Development
dan Cadastre and Land Infrastructure Information sebagai landasan untuk
mencapai tujuan. Paradigma manajemen pertanahan diformulasikan
sebagai kebijakan untuk mengelola urusan tanah dan ruang, dalam hal
ini perencanaan dan penataan ruang merepresentasikan fungsi Land Use.
Pengaturan penguasaan dan kepemilikan tanah merepresentasikan
fungsi Land Tenure, serta penilaian dan pengembangan pertanahan
masing-masing merepresentasikan Land Value dan Land Development.
Strategi yang diterapkan dalam rangka mewujudkan tujuan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
berbasis LMP adalah penguatan aspek spasial (data bidang tanah terkait
kepentingan hak, batasan dan tanggung jawab yang ditimbulkan dari
penguasaan, pemilikan, pemanfaatan tanah dan ruang), aspek
institusional (mekanisme, prosedur dan proses melibatkan para pihak
terkait urusan tanah dan ruang), aspek legal (kebijakan dan peraturan
yang diperlukan untuk memastikan tercapainya tujuan Kementerian)
yang berbasis data dengan cakupan yang lengkap, memiliki reliabilitas
tinggi, dan transparan. Arah Kebijakan dan Strategi digambarkan pada
Tabel berikut:

48
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Tabel 2 : Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
No. Aspek Kebijakan Strategi

Tujuan 1: Menyelenggarakan Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat


Sasaran Strategis 1: Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah yang Berkepastian Hukum dan Produktif
1 Penyediaan Infrastruktur - Percepatan penyediaan Peta Bidang Tanah Kadastral - Penerapan Fit For Purpose Kadaster
Informasi Kadastral secara lengkap di seluruh Indonesia sampai dengan - Kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam hal penyiapan Informasi
Tahun 2025 Geospasial Dasar, crowd funding maupun kerja sama lainnya di bidang pendanaan,
pemanfaatan teknologi maupun sumberdaya manusia
- Melanjutkan pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dengan pendekatan dari
Desa/Kelurahan Lengkap (PTSL) secara berjenjang hingga Kabupaten/Kota Lengkap
- Percepatan peningkatan kualitas data, baik aspek geometrik mapun kelengkapan tema
(atribut) serta informasi 3 Dimensi
- Collaborative governance dalam melakukan integrasi - Kolaborasi dengan K/L dan institusi mitra (LAPAN dan BIG serta sektor lain misalnya KLHK,
batas wilayah adat, batas kawasan hutan dan batas Pemda dan Pem Desa) dalam percepatan penyediaan standar, konten/data dan akses
desa/wilayah administrasi peta skala besar
- Pemetaan wilayah khusus termasuk wilayah ulayat
2 Aspek Penguasaan dan - Mewujudkan keadilan penguasaan, pemilikan, - Melanjutkan dan mengoptimalkan pelaksanaan Reforma Agraria, termasuk berkolaborasi
Pemilikan Tanah penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan berbagai pihak, khususnya dalam penyediaan Tanah Obyek Reforma Agraria yang
(Tenureship) berasal dari pelepasan kawasan dan kelembagaan pemberdayaan masyarakat

- Peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat oleh - Melanjutkan pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dengan pendekatan dari
kepemilikan hak atas tanah masyarakat Desa/Kelurahan Lengkap (PTSL) secara berjenjang hingga Kabupaten/Kota Lengkap dan
Redistribusi Tanah
- Peningkatan jaminan dan perlindungan hukum hak atas - Percepatan penyelesaian kasus dan pencegahan terjadinya kasus secara kolaboratif
tanah dalam menuju kepemilikan tanah berdasarkan dengan berbagai pihak
sistem pendaftaran tanah stelsel positif

- Penyelesaian kolaboratif lintas sektor penanganan - Perwujudan Pendaftaran Tanah Kota / Kabupaten Lengkap
kendala pra pendaftaran

49
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Aspek Kebijakan Strategi


Tujuan 1: Menyelenggarakan Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
Sasaran Strategis 1: Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah yang Berkepastian Hukum dan Produktif
3 Aspek Nilai Tanah (Land Informasi pertanahan dan ruang berbasis bidang menjadi instrumen dalam pembuatan Percepatan penyajian informasi nilai tanah berbasis
Value) kebijakan yang terkait dengan fiscal pertanahan (fiscal land policy) bidang yang diintegrasikan kedalam peta bidang tanah
(kadaster)
4 Aspek Penggunaan Tanah - Pengintegrasian aspek penggunaan tanah ke dalam penataan ruang sehingga mampu - Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi serta
( Land Use) mengimplementasikan prinsip right, restriction dan responsilibity (3R) ke dalam bukti kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan
kepemilikan hak atas tanah atau sertipikat pengendalian pemanfaatan ruang
- Penggunaan tanah dan pemanfaatan ruang memastikan terwujudnya penataan ruang
yang mampu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, termasuk mitigasi bencana
dan adaptasi iklim

- Penggunaan tanah dan pemanfaatan ruang untuk optimalisasi kesejahteraan masyarakat - Penerapan prinsip LOSS (Lestari, Optimal, Serasi dan
Seimbang) dan ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Sehat).

5 Aspek Pengembangan - Pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional dan - Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak:
Pertanahan (Land Provinsi dalam rangka mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah, kemudahan Kementerian/Lembaga, BUMN dan Pemerintah Daerah
Development) akses antar daerah, investasi, pariwisata yang pada akhirnya berkontribusi pada untuk percepatan pelaksanaan pengadaan tanah
pertumbuhan ekonomi

- Peningkatan manfaat ekonomi atas penggunaan dan pemanfaatan tanah, baik tanah - Revitalisasi dan optimalisasi pelaksanaan kondolidasi
masyarakat maupun tanah asset Negara sehingga berkontribuasi pada kesejahteraan tanah, baik horizontal maupun vertikal dan TOD
masyarakat maupun peningkatan penerimaan negara

50
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Aspek Kebijakan Strategi

Tujuan 2: Menyelenggaraan Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Berkelanjutan
Sasaran Strategis 2: Peningkatan Kualitas dan Pemenuhan Rencana Tata Ruang serta Pewujudan Tertib Tata Ruang
Aspek - Meningkatkan kualitas dan ketersediaan rencana - Percepatan penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang melalui pengembangan kapasitas SDM penataan
Penataan tata ruang serta mewujudkan pemanfaatan ruang ruang, penggunaan sistem informasi spasial dan big data, serta penguatan regulasi dan kelembagaan
Ruang yang tertib dan terkendali penataan ruang.

- Pembangunan citra positif dan penyebaran informasi publik penataan ruang kepada stakeholder.

- Penguatan SOTK bidang penataan ruang dengan mengintegrasikan fungsi tata ruang di Kanwil BPN (setingkat
Eselon III).

- Pengendalian pemanfaatan ruang termasuk alih - Keterhubungan antara rencana tata ruang (pola ruang) dengan batas penguasaan dan pemilikan bidang tanah
fungsi lahan agar tercapai tertib ruang (3R - Rights Restrictions dan Responsibilities atau Hak Batasan Tanggung jawab) termasuk kawasan khusus
(ekonomi nasional, strategis nasional, koridor nasional serta kawasan 3T).

- Peningkatan kesesuaian dan keselarasan program pembangunan wilayah dengan Rencana Tata Ruang.

51
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Aspek Kebijakan Strategi


Tujuan 3: Menyelenggarakan Pelayanan Publik dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Sasaran Strategis 3: Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang komprehensif dan berstandar kepemerintahan yang baik
Aspek - Aspek regulasi : Penyempurnaan regulasi untuk mengisi - Pemetaan kebutuhan perubahan peraturan perundang-undangan yang ada, dan percepatan
Kelembagaan
kekosongan hukum, pemutakhiran ketentuan sesuai penyusunan peraturan perundang-undangan dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
tantangan terkini, sinkronisasi dan harmonisasi antar
peraturan perundang-undangan

- Aspek organisasi : relevan dengan pelaksanaan prinsip LMP - Re-organisasi berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria
dan Tata Ruang dan Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional, serta Rancangan
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

- Aspek sumber daya manusia : mewujudkan sumber daya - Penerapan prinsip Talent Pool Management
manusia yang profesional

- Aspek Proses Bisnis : Penyelenggaraan pengelolaan dan - Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), termasuk konversi dan validasi dokumen
pelayanan pertanahan dan penataan ruang berbasis pertanahan ke dalam format elektronik dan Penyusunan dan penerapan standar layanan pertanahan
elektronik, serta Percepatan dan modernisasi layanan digital.
administrasi pertanahan
- Peningkatan kualitas proses dan output/keluaran administrasi pertanahan

- Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk penerapan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU)
- Aspek Akuntabilitas Aset dan Anggaran : mempertahankan - Optimalisasi pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi ke dalam kegiatan rutin dalam
predikat opini BPK RI “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dan penyelenggaraan kepemerintahan di bidang agraria, tata ruang dan pertanahan
meningkatkan nilai Reformasi Birokrasi, termasuk
didalamnya nilai Penguatan Akuntabilitas
- Aspek Penjaminan Kualitas dan Ketaatan Peraturan - Penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal pemerintah secara efektif, efektifitas
Perundangan: Optimalisasi penyelenggaraan fungsi aparat pelaksanaan audit secara rutin maupun khusus (investigasi)
pengawasan internal pemerintah dalam pendampingan
(consulting) dan pengawasan (auditing)

52
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Dalam rangka melaksanakan kebijakan Kementerian Agraria dan


Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk periode Tahun 2020-2024
seperti yang tertuang dalam visi, misi, tujuan, sasaran dan program,
diperlukan sejumlah rancangan produk legislasi baik dalam bentuk
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden maupun
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional. Rancangan produk legislasi dimaksud antara lain adalah
sebagai berikut:
1. 2 (dua) Rancangan Undang-Undang: RUU Cipta Kerja dan RUU
tentang Pertanahan;
2. 2 (dua) Rancangan Peraturan Pemerintah: RPP tentang Revisi RTRWN
dan RPP tentang Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010
tentang Penertiban dan Pemberdayaan Tanah Terlantar;
3. Rancangan Peraturan Presiden tentang Sinkronisasi Pengaturan Pajak
Atas Tanah; dan
4. Beberapa Rancangan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang hal antara lain:
a. Revisi regulasi jenis dan tarif PNBP;
b. Regulasi Pemanfaatan Informasi Bidang Tanah sebagai Acuan
Pembangunan Sektoral;
c. Regulasi Perbaikan, Validasi dan Verifikasi Data Pertanahan,
Regulasi penilaian maturitas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP);
d. Regulasi Manajemen Risiko;
e. Revisi Standarisasi Audit, pembangunan dan penilaian zona
integritas;
f. Revisi regulasi kode etik auditor;
g. Perubahan atas Peraturan Menteri Nomor 11 tahun 2017 tentang
Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB);
h. Pendaftaran Tanah Kabupaten/Kota Lengkap.
Dalam hal penataan kelembagaan didasarkan pada ketepatan fungsi
(berdasarkan mandat), ketepatan proses bisnis dan ketepatan ukuran
sesuai beban kerjanya. Penataan kelembagaan didasarkan pada

53
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

paradigma manajemen pertanahan dan penataan ruang (Land


Management Paradigm) untuk mewujudkan tercapainya Tujuan, Sasaran,
Program dan Kegiatan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional pada Tahun 2024, yang digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 7. Proses Kinerja Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan


Pertanahan Nasional

Struktur organisasi untuk pengelolaan tanah setiap negara berbeda-


beda, tergantung dari sejarah, budaya dan setting tatanan kelembagaan
yang diberlakukan dalam penerapan kebijakan pengelolaan tanah dan
tata kelola. Namun secara umum aktivitas pengelolaan tanah akan
mencakup tiga hal yaitu: Kebijakan, Infrastruktur dan Administrasi tanah
(pertanahan). Kerangka kelembagaan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional sesuai dengan mandat yang dimiliki
dan menyelaraskan goals yang ingin dicapai, maka perlu dirumuskan
perekayasaan kelembagaan (Re-engineering) dengan menyesuaikan proses
bisnis dan visi-misi institusi (Goal Based Organization-Performance Based
Organization) yang adaptif dan transformatif terhadap isu strategis yang

54
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

harus diselesaikan dan meningkatkan daya saing institusi. Adapun


kerangka lengkap organisasi dapat dilihat pada gambar berikut:

PUSAT
PENGEMBANGAN
DAN STANDARISASI
KEBIJAKAN
AGRARIA, TATA
RUANG DAN
PERTANAHAN

Gambar 8. Struktur Organisasi Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional

55
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

D. Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Target kinerja menjabarkan mengenai hasil dan satuan hasil yang
akan dicapai dari setiap indikator kinerja, baik itu Indikator Kinerja
Sasaran Strategis (IKSS), Indikator Kinerja Program (IKP), dan Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK).
1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Sasaran Strategis beserta indikator kinerjanya pada Rencana
Strategis Tahun 2020-2024 menjadi Indikator Kinerja Utama dalam
rangka mencapai Visi dan Misi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Adapun hal tersebut dapat
divisualisasikan pada gambar berikut:

Gambar 9. Cascading Visi-Misi-Tujuan-Sasaran Strategis

Pada Tujuan 1: Pengelolaan pertanahan untuk mewujudkan


kesejahteraan rakyat, dengan Sasaran Strategis: Penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan yang yang berkepastian
hukum dan produktif, ketercapaian sasaran strategis ini diukur
dengan beberapa indikator (IKSS) yaitu Penurunan Indeks Gini
Ketimpangan Pemilikan Tanah, Peningkatan Pendapatan Perkapita
Penerima Reforma Agraria, Indeks Kepastian dan Perlindungan Hak
Atas Tanah, serta Peningkatan Kemudahan Investasi yang
divisualisasikan sebagai berikut:

56
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Gambar 10. IKSS 1 (Tujuan 1) Penurunan Indeks Gini


Ketimpangan Pemilikan Tanah

Formula yang digunakan dalam indikator ini adalah Indeks Gini


Ketimpangan Pemilikan Tanah. Ketimpangan pemilikan tanah terjadi
akibat sebagian besar masyarakat memiliki total luas tanah yang
proporsinya kecil dibandingkan dengan sebagian kecil masyarakat
yang memiliki total luas tanah yang proporsinya besar. Untuk
mengurangi ketimpangan ini dilakukan redistribusi tanah maupun
pemberian hak atas tanah Negara kepada masyarakat, baik
masyarakat pemilik tanah dengan luasan kecil maupun masyarakat
yang sama sekali tidak memiliki tanah (landless). Sedangkan tanah
yang diredistribusikan maupun diberikan (Tanah Obyek Reforma
Agraria-TORA) adalah tanah-tanah yang berasal dari pelepasan
kawasan hutan, tanah di kawasan area penggunaan lain yang berupa
: tanah Negara bekas hak, tanah Negara yang sebelumnya telah
dikuasai dengan tanpa hak, tanah terlantar, tanah absentee dan
tanah kelebihan maksimum serta tanah yang berasal dari kewajiban
penerima hak guna usaha untuk diberikan sebagian (20%) kepada
masyarakat petani plasma.
57
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Gambar 11. IKSS 2 (Tujuan 1) Peningkatan Pendapatan


Perkapita Penerima Reforma Agraria

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan


sasaran strategis ini adalah persentase peningkatan pendapatan per
kapita penerima program reforma agraria. Formula yang digunakan
dalam indikator ini adalah Indeks Peningkatan Pendapatan per Kapita
Penerima Reforma Agraria. Masyarakat penerima program reforma
agraria akan mendapatkan tambahan aset kepemilikan tanah
ataupun kepemilikan aset tanah yang sebelumnya tidak dimiliki sama
sekali. Kepemilikan aset tanah tersebut dilegalisasi melalui kegiatan
penerbitan sertipikat tanah sehingga masyarakat penerima program
reforma agraria memiliki tanah dan bukti kepemilikan tanah berupa
sertipikat.
Dalam penyelenggaraan pengelolaan pertanahan, termasuk
program reforma agraria, kepemilikan aset tanah masyarakat,
termasuk bukti kepemilikannya (sertipikat) diberdayakan untuk
mendapatkan akses produksi, permodalan dan keuangan (access
58
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

reform) sehingga menghasilkan keuntungan atau pendapatan bagi


masyarakat penerima program reforma agraria tersebut. Berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria,
Penataan akses adalah pemberian kesempatan akses permodalan
maupun bantuan lain kepada Subjek Reforma Agraria dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan yang berbasis pada pemanfaatan tanah,
yang disebut juga pemberdayaan masyarakat. Penataan akses
tersebut akan dilaksanakan oleh lembaga terkait yang
dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA). Kegiatan
penyediaan access reform secara garis besar terdiri dari identifikasi
penerima manfaat, peningkatan kapasitas, dan pendampingan.
Kepemilikan aset tanah dan pendapatan masyarakat dari hasil akses
reform inilah yang ditargetkan untuk berkontribusi dalam
peningkatan pendapatan per kapita penerima program Reforma
Agraria dan pengurangan angka kemiskinan.
Indikator ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan orientasi
penyelenggaraan pertanahan dalam berkontribusi mewujudkan
sasaran pembangunan berkelanjutan, khususnya pada aspek
ekonomi.

Gambar 12. IKSS 3 (Tujuan 1) Indeks Kepastian dan


Perlindungan Hak Atas Tanah
59
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Formula yang digunakan dalam indikator ini adalah Indeks


Kepastian dan Perlindungan Hukum Hak Atas Tanah. Kepastian
hukum dan perlindungan hukum hak atas tanah diwujudkan melalui
pendaftaran tanah dan penanganan kasus pertanahan, termasuk
pencegahan timbulnya kasus baru. Pendaftaran tanah dihasilkan dari
kegiatan teknis, yuridis dan administratif atas data yuridis (bukti
penguasaan atau kepemilikan tanah) dan data fisik, yaitu data yang
menunjukan kepastian obyek yang dihasilkan oleh kegiatan
pengukuran dan pemetaan bidang tanah. Sedangkan penanganan
kasus pertanahan dilakukan melalui penanganan sengketa, konflik
dan perkara pertanahan. Kepastian hukum juga termasuk aspek
kepastian hak, pembatasan penggunaan haknya dan tanggung jawab
atas hak yang dimilikinya yang didasarkan atas informasi rencana
tata ruang (Right, Restriction dan Responsibility). Kemudian
pencegahan timbulnya kasus baru yang muncul dilakukan, antara
lain dengan upaya deteksi dini atas potensi kasus yang dapat terjadi
dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun
eksternal sebagai upaya preventif untuk mencegah timbulnya kasus
pertanahan.
Indikator ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan orientasi
penyelenggaraan pengelolaan pertanahan dalam berkontribusi
mewujudkan sasaran pembangunan berkelanjutan, khususnya pada
aspek sosial.

60
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Gambar 13. IKSS 4 (Tujuan 1) Peningkatan Kemudahan


Investasi

Formula yang digunakan dalam indikator ini adalah skor EoDB


(Ease Of Doing Bussiness) Registering Property. Kemudahan investasi
antara lain disebabkan oleh faktor-faktor: penyediaan tanah,
kemudahan dan kejelasan prosedur, persyaratan dan biaya
pengurusan hak atas tanah, kepastian hukum atas rencana tata
ruang dan pemanfaatannya, kepastian dan perlindungan hukum hak
atas tanah serta kelengkapan informasi spatial pertanahan dan
transparansi informasi nilai tanah. Kepastian informasi tata ruang
dapat mempercepat proses penerbitan perijinan pemanfaatan ruang.
Kegiatan-kegiatan yang berkontribusi pada faktor-faktor terjadinya
peningkatan kemudahan investasi merupakan unsur penting bagi
tercapainya sasaran strategis yang diindikasikan dengan indikator
EoDB Registering Property ini. Indikator ini juga dimaksudkan untuk
menunjukkan orientasi penyelenggaraan pertanahan dalam

61
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

berkontribusi mewujudkan sasaran pembangunan berkelanjutan,


khususnya pada aspek ekonomi.
Penataan ruang meski tidak secara langsung namun memiliki
kontribusi dalam penilaian EoDB khususnya terkait kepastian zonasi
ruang. Hal ini akan mempercepat waktu pemrosesan kepastian ijin
berinvestasi yang menjadi penilaian dalam EoDB. Sesuai instrumen
penilaian Indeks Peningkatan Kemudahan Investasi (Registering
Property dalam EoDB) yang meliputi Registering Property dengan Skor
(0-100), penilaian terdiri dari:
A = Jumlah Prosedur: banyaknya prosedur yang dilewati
B = Waktu (Hari): lamanya prosedur tersebut dilalui
C = Biaya (% dari Nilai Property)
D = Indeks Kualitas Administrasi Pertanahan.
Ini menunjukkan bahwa secara cascading ke bawah lebih
didukung oleh program pengelolaan dan pelayanan pertanahan
dengan beberapa kegiatan Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan
serta Kegiatan Survei dan Pemetaan Tematik, dan kegiatan lainnya
dalam satu program.
Sedangkan pada Tujuan 2 : Menyelenggarakan Penataan Ruang
yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan Hidup Yang
Berkelanjutan dengan Sasaran Strategis: Peningkatan Kualitas dan
Pemenuhan Rencana Tata Ruang serta Pewujudan Tertib Tata Ruang,
ketercapaian sasaran strategis ini diukur dengan indikator (IKSS)
Indeks Penyelenggaraan Penataan Ruang yang digambarkan sebagai
berikut:

62
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Gambar 14. IKSS Indeks Penyelenggaraan Penataan Ruang

Keberhasilan untuk mencapai sasaran strategis ini dipengaruhi


oleh faktor-faktor (1) Rencana Tata Ruang; (2) Sinkronisasi dan (3)
Pengendalian Pemanfaatan Ruang, termasuk terkendalinya luasan
lahan pertanian berkelanjutan. Hal ini sebagaimana telah tertuang
dalam rencana tata ruang maupun yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2019, tentang Pengendalian Alih
Fungsi Lahan Sawah, dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan.
Indikator ini juga menunjukkan orientasi penyelenggaraan
penataan ruang yang berkontribusi mewujudkan sasaran
pembangunan berkelanjutan, khususnya pada aspek lingkungan.
Adapun pada Tujuan 3: Menyelenggarakan Pelayanan Publik
dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Berkualitas dan Berdaya Saing,
dengan Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Kelembagaan
yang Komprehensif dan Berstandar Kepemerintahan yang Baik dapat
digambarkan sebagai berikut:

63
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Gambar 15. IKSS Terwujudnya Tata Kelola Kelembagaan yang


Komprehensif dan Berstandar Kepemerintahan yang Baik

Indikator yang digunakan dalam Sasaran Strategis ini adalah


Indeks Reformasi Birokrasi untuk menunjukkan sudah berkinerjanya
Good Governance, melalui perubahan Mind Set dan Culture Set yang
meliputi 8 (delapan) area perubahan yang terdiri dari : 1) Manajemen
Perubahan, 2) Penataan Peraturan Perundang-Undangan, 3) Penataan
dan Penguatan Organisasi, 4) Penataan Tata Laksana, 5) Penataan
Sumber Daya Manusia, 6) Penguatan Akuntabilitas Kinerja, 7)
Penguatan Pengawasan dan 8) Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik, yang kesemuanya diukur setiap tahun dan terangkum dalam
Indeks Reformasi Birokrasi.

2. Indikator Kinerja Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)


Program yang dilaksanakan dalam rencana strategis ini
dipertajam dengan sasaran program beserta indikator kinerja
program, yang akan diaktualisasikan melalui kegiatan (activity)
dengan indikator kinerja kegiatannya. Terdapat 3 (tiga) program yang
dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

64
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Pertanahan Nasional terdiri dari Program Pengelolaan dan Pelayanan


Pertanahan, Program Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Program
Dukungan Manajemen. Adapun rincian jumlah sasaran dan indikator
masing-masing program sebagai berikut:
a. Program Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan memiliki 8
sasaran program dengan 9 indikator kinerja program dan
diturunkan ke dalam 17 kegiatan dengan 39 indikator kegiatan.

Gambar 16. Program Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan

65
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

b. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang terdiri dari 2 sasaran


program dengan 2 indikator kinerja program dan diturunkan ke
dalam 5 kegiatan dengan 6 indikator kegiatan.

Gambar 17. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang

c. Program Dukungan Manajemen terdiri dari 2 sasaran program


dengan 6 indikator kinerja dan diturunkan ke dalam 20 kegiatan
dengan 131 indikator kegiatan.

66
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

*) Dukungan manajemen internal terdapat pada seluruh unit kerja eselon I

Gambar 18. Program Dukungan Manajemen

3. Output Kegiatan
Setiap kegiatan memiliki output sebagai hasil kinerja dari
masing-masing unit kerja. Dalam rangka mewujudkan tercapainya
sasaran kegiatan, maka penentuan jenis output menjadi hal penting
untuk diperhatikan.

67
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Output kegiatan dalam hal ini merupakan hasil akhir dari


pekerjaan yang dilakukan untuk mendukung tercapainya kinerja unit
Eselon II yang selanjutnya juga sebagai pendukung kinerja Eselon I
sampai dengan Menteri.
Dimana output dari masing-masing kegiatan ini selanjutnya
akan diukur ketercapaiannya berdasarkan indikator kinerja kegiatan.
Adapun output dari masing-masing unit kerja berdasarkan data pada
Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Output Kegiatan berdasarkan Rencana Strategis
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional Tahun 2020-2024
No. Unit Kerja Kegiatan Output
1 2 3 4
1 Direktorat Penertiban 1 Rancangan NSPK Bidang
Jenderal Penguasaan, Penertiban Penguasaan,
Pengendalian Pemilikan, Pemilikan, Penggunaan dan
dan Penertiban Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Tanah dan Pemanfaatan 1.1 Rancangan NSPK Bidang
Ruang (Bidang Tanah Penertiban Penguasaan,
Pertanahan) Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
1.2 Rancangan Pengaturan Bidang
Penertiban Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
2 Data Indikasi Pelanggaran P4T
3 Rekomendasi Penertiban
penguasaan dan pemilikan
tanah
3.1 Penertiban batas maksimum
penguasaan dan pemilikan
tanah
3.2 Data Luas Penertiban Tanah
Lainnya
3.3 Data Pengendalian HGU Habis,
Tanah tidak termanfaat,
pelepasan sebagian
4 Rekomendasi Penertiban
Penggunan dan Pemanfaatan
Tanah
4.1 Data Usulan Penertiban Tanah
Terindikasi Terlantar
4.2 Tindak Lanjut Penertiban Tanah
Terlantar
5 Dokumen perencanaan dan
Pemantauan Kinerja serta
Kebijakan Penertiban
Penguasaan, Pemilikan,
68
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah
5.1 Dokumen perencanaan dan
Pemantauan Kinerja Penertiban
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah
5.2 Rancangan Kebijakan
Penertiban Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
Pengendalian dan 1 Rancangan NSPK Bidang
Pemantauan Pengendalian Hak Tanah, Alih
Pertanahan Fungsi Lahan, Kepulauan dan
Wilayah Tertentu
1.1 Rancangan NSPK
BidangPengendalian Hak Tanah,
Alih Fungsi Lahan, Kepulauan
dan Wilayah Tertentu
1.2 Rancangan Pengaturan Bidang
Pengendalian Hak Tanah, Alih
Fungsi Lahan, Kepulauan dan
Wilayah Tertentu
2 Data Pengendalian Hak Atas
Tanah/Dasar Penguasaan Atas
Tanah
2.1 Data Pencegahan Pelanggaran
Pemenuhan Kewajiban
Pemegang Hak Atas Tanah
2.2 Data Pemantauan dan Evaluasi
HAT/DPAT
2.3 Data Pembinaan Pemenuhan
Kewajiban HAT/DPAT
3 Data Pengendalian Alih Fungsi
Lahan Sawah
4 Data Pengendalian Penguasaan
dan Pemilikan Tanah di
Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau
Kecil, Perbatasan dan Wilayah
Tertentu
4.1 Data Pengendalian Penguasaan
dan Pemilikan Tanah
Perbatasan dan Kawasan
Tertentu
4.2 Data Pengendalian Penguasaan
dan Pemilikan Tanah Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
4.3 Data Pengendalian Penguasaan
dan Pemilikan Tanah Pulau
Kecil Terluar
5 Data Hasil Pengendalian HGU
Habis, Tanah Tidak
Termanfaatkan, dan Pelepasan
Sebagian
6 Dokumen Perencanaan dan
Pemantauan Kinerja serta

69
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
Kebijakan Pengendalian Hak
Tanah, Alih Fungsi Lahan,
Kepulauan dan Wilayah
Tertentu
6.1 Dokumen Perencanaan dan
Pemantauan Kinerja
Pengendalian Hak Tanah, Alih
Fungsi Lahan, Kepulauan dan
Wilayah Tertentu
6.2 Rancangan Kebijakan
Pengendalian Hak Tanah, Alih
Fungsi Lahan, Kepulauan dan
Wilayah Tertentu
2 Direktorat Pengaturan 1 Rancangan NSPK
Jenderal Penguasaan, 2 SK Redistribusi Tanah
Penataan Pemilikan,
3 Data GTRA
Agraria Penggunaan dan
Pemanfaatan 4 Data dan Informasi
Tanah Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah
Penanganan 1 Rancangan NSPK
Akses Reforma 2 Akses Reforma Agraria
Agraria (Access
3 Database Penerima Akses
Reform)
Reforma Agraria
Penyelenggaraan 1 Rancangan NSPK
Penatagunaan 2 Neraca Penatagunaan Tanah
Tanah (Regional dan Sektoral)
3 Data Potensi Penataan Wilayah
Pesisir, Pulau-pulau Kecil,
Perbatasan dan Wilayah
Tertentu
4 Layanan Penatagunaan Tanah
(PNBP)
5 Data Penatagunaan Tanah
3 Direktorat Penetapan Hak 1 Rancangan Norma, Standard,
Jenderal Tanah dan Ruang Prosedur dan Kriteria untuk
Penetapan Hak pengaturan hak atas tanah
dan 2 Surat Keputusan Penetapan
Pendaftaran Hak Atas Tanah Perorangan dan
Tanah Badan Hukum
3 Pembinaan/Monitoring/Evaluas
i Penetapan Hak Tanah dan
Ruang Perorangan dan Badan
Hukum
4 Surat Keputusan Penetapan
Hak Ruang Bawah dan Ruang
Atas Tanah Perorangan dan
Badan Hukum
5 Unit Layanan Pertanahan
Khusus
6 Data Penetapan Hak atas tanah
Badan Hukum dan Perorangan
7 Rancangan Norma, Standard,
Prosedur dan Kriteria untuk
pengaturan hak atas tanah dan

70
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
ruang Instansi Pemerintah,
BUMN dan BUMD
8 Surat Keputusan Penetapan
Hak Atas Tanah Instansi
Pemerintah, BUMN, dan BUMD
9 Pembinaan/Monitoring/Evaluas
i Penetapan Hak Tanah dan
Ruang Instansi Pemerintah,
BUMN dan BUMD
10 Surat Keputusan Penetapan
Hak Ruang Bawah dan Ruang
Atas Tanah Instansi
Pemerintah, BUMN, dan BUMD
11 Surat Keputusan Penetapan
Hak Atas Tanah di Atas Hak
Pengelolaan
12 Surat Keputusan Penetapan
Hak Pengelolaan
13 Data Tanah Tanah Instansi
Pemerintah, BUMN, dan BUMD
Pendaftaran 1 Rancangan Norma, Standard,
Tanah dan Ruang Prosedur dan Kriteria (NSPK)
2 Bidang tanah terdaftar
2.1 SHAT PTSL
2.2 SHAT Kota Lengkap
2.3 SHAT Redistribusi Tanah
2.4 SHAT Konsolidasi Tanah
2.5 SHAT BMN
2.6 SHAT HPL
3 Layanan informasi Pertanahan
4 Layanan Pemeliharaan Data
Pertanahan
Pengaturan 1 Rancangan Norma, Standard,
Tanah Komunal, Prosedur dan Kriteria
Hubungan 2 Sosialisasi tanah ulayat
Kelembagaan dan 2.1 Sosialisasi tanah ulayat
PPAT
2.2 Penatausahaan tanah ulayat
3 Hak Komunal
4 Mitra Kelembagaan
5 Lisensi PPAT:
5.1 Data Pendaftaran Ujian PPAT
5.2 Data Peserta Ujian PPAT
5.3 Data Pengangkatan Pertama
Kali, Pengangkatan Kembali,
dan Pemindahan Pejabat
Pembuat Akta Tanah
5.4 Data Perpanjangan masa
jabatan Pejabat Pembuat Akta
Tanah
5.5 Data Penunjukan Pejabat
Pembuat Akta Tanah Sementara
5.6 Data Pelantikan Pejabat
Pembuat Akta Tanah
71
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
5.7 Data Pelantikan Pejabat
Pembuat Akta Tanah Sementara
5.8 Data Perubahan data PPAT
5.9 Data Salinan Surat Keputusan
Pengangkatan PPAT
5.10 Data Pemberian
Cuti/Pemberhentian Sementara
5.11 Peningkatan Kualitas PPAT
5.12 Pembinaan dan pengawasan
PPAT (kegiatan di pusat, kanwil
dan kantah)
5.13 Pendataan PPAT
5.14 Kualitas PPAT sesuai standar
kompetensi
6 Lisensi Analis Yuridis
4 Direktorat Penanganan 1 Penyelesaian Sengketa
Jenderal sengketa Pertanahan
Penanganan pertanahan 2 Rancangan NSPK (Pusat)
Sengketa dan 3 Supervisi, Pemantauan dan
Konflik Evaluasi Penanganan Sengketa
Pertanahan Pertanahan
4 Pembinaan/Sosialisasi/Evaluasi
/Konsultasi
Penanganan 1 Penanganan Perkara
perkara Pertanahan
pertanahan 2 Tindak Lanjut Pelaksanaan
Putusan Pengadilan
3 Supervisi, Pemantauan dan
Evaluasi Penanganan Perkara
Pencegahan dan 1 Penyelesaian konflik
Penanganan pertanahan secara holistik
Konflik antarinstansi/lembaga
Pertanahan 2 Pembinaan Pencegahan
kejahatan pertanahan
3 Penyelesaian kejahatan
pertanahan
4 Rancangan NSPK
5 Pembinaan Pencegahan
Sengketa, Konflik dan Perkara
Pertanahan
6 Rekomendasi upaya pencegahan
sengketa, konflik dan perkara
pertanahan
7 Supervisi, Pemantauan dan
Evaluasi Penanganan Konflik
5 Direktorat Pengadaan tanah 1 Rancangan Norma, Standard,
Jenderal dan Pencadangan Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Pengadaan tanah 2 Data Lokasi Indikatif Pengadaan
Tanah dan Tanah
Pengembangan 3 Basis Data Pengadaan Tanah
Pertanahan 4 Pencadangan Tanah/Bank
Tanah
5 Fasilitasi Pengadaan Tanah dan
Pencadangan Tanah

72
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
Konsolidasi 1 Rancangan Norma, Standard,
Tanah dan Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Pengembangan 2 Materi Teknis Perencanaan
Pertanahan Konsolidasi Tanah
3 Berita Acara Penerapan Desain
Konsolidasi Tanah
4 Konsolidasi Tanah Swadaya
5 Data Spasial dan Tekstual
Konsolidasi Tanah (data)
6 Bantuan Teknis pengembangan
pertanahan dan pemanfaatan
tanah
7 Basis Data Pemanfaatan Tanah
dan Pengebangan Pertanahan
8 Fasilitasi Konsolidasi Tanah dan
Pengembangan Pertanahan
Penilaian Tanah 1 Rancangan Norma, Standard,
dan Ekonomi Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Pertanahan 2 Peta Zona Nilai Tanah
3 Peta Nilai Bidang Tanah
4 Lisensi Penilai Tanah (PNBP
Operasional)
5 Layanan Pertanahan Bidang
Pengadaan Tanah (termasuk
layanan permohonan pemetaan
nilai tanah/PNBP operasional)
6 Bantuan Teknis Pemanfaatan
Peta Nilai Tanah
7 Nilai Aset Properti
8 Pembaruan Peta Nilai Tanah
9 Fasilitasi Penilaian Tanah dan
Ekonomi Pertanahan
6 Direktorat Pengelolaan 1 Rancangan Norma, Standard,
Jenderal Infrastruktur Prosedur dan Kriteria (NSPK)
Survei, Dasar Geospasial 1.1 NSPK bidang Pengukuran dan
Pengukuran Tematik Pemetaan Dasar Pertanahan
dan Pemetaan Pertanahan dan 2 Peta Dasar Pertanahan
Pertanahan dan Ruang 2.1 Peta Dasar Pertanahan
Ruang
2.2 Kendali Mutu Pembuatan Peta
dasar di Daerah
3 Surveyor Kadastral
3.1 Layanan Pendaftaran Lisensi
baru
3.2 Layanan Pelantikan dan
pengambilan Sumpah SKB
3.3 Layanan Perpanjangan dan
pindah wilayah Kerja
3.4 Layanan Pemberian izin menteri
KJSKB
3.5 Pelatihan Jabatan Fungsional
Bidang Kadastral
3.6 Sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan bidang
Kadastral

73
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
3.7 Pembinaan Teknis Surveyor
Berlisensi
3.8 Pembinaan Tupoksi
3.9 Monitoring dan Evaluasi SKB
dan KJSKB
3.10 Penetapan DUPAK Jabatan
Fungsional
3.11 Pembinaan dan pengendalian
terhadap perangkat sertifikasi
kompetensi
3.12 Bimbingan Teknis Penata
Kadastral
3.13 Sertifikasi pilot PUNA
4 Panjang Batas Kawasan Hutan
4.1 Pengukuran batas kawasan
hutan (RM)
4.2 Pengukuran batas kawasan
hutan (PHLN)
5 Basis Data dan Sistem
Informasi Data Dasar
Pertanahan
5.1 Pembangunan dan
Pengembangan Basis Data dan
Sistem Informasi Data Dasar
5.2 Sinkronisasi Data Dasar
5.3 Distribusi dan Publikasi Data
Dasar
5.4 Pengelolaan dan Pemanfaatan
Data Dasar
5.5 Publikasi Peta Dasar
5.6 Pengujian dan Pengkajian
Peralatan Teknis
6 Kerangka Dasar Kadastral
Nasional
6.1 Pemeliharaan TDT di Kanwil
6.2 Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Pengukuran Kerangka
Dasar
7 Pemeliharaan Peralatan
7.1 Pemeliharaan Peralatan Pusat
7.2 Pemeliharaan Peralatan Daerah
Survei dan 1 Rancangan Norma, Standard,
Pemetaan Prosedur dan Kriteria (NSPK)
Tematik 2 Peta Tematik Pertanahan dan
Ruang
2.1 Peta Tematik Pertanahan dan
Ruang (Pusat)
2.2 Peta Tematik Pertanahan dan
Ruang (Daerah)
3 Peta Tematik Kawasan
3.1 Peta Tematik Kawasan (Pusat)
3.2 Peta Tematik Kawasan (Daerah)
4 Data dan Informasi Geospatial
Tematik Pertanahan dan Ruang
74
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
5 Layanan Peta Tematik Kawasan
5.1 Layanan Peta Tematik Kawasan
(Pusat)
5.2 Layanan Peta Tematik Kawasan
(Daerah)
Pengukuran dan 1 Rancangan Norma, Standard,
Pemetaan Prosedur dan Kriteria (NSPK)
Kadastral 2 Data dan Informasi Bidang
Tanah dan Ruang
2.1 Pengelolaan Data Bidang Tanah
Luas >10 Ha
2.2 Pengelolaan Data Bidang Tanah
Dalam Rangka Kota/Kab
Lengkap
2.3 Rekomendasi Penetapan
Desa/Kelurahan Lengkap (
Jumlah desa/kelurahan
lengkap, jumlah bidang tanah
overlap, jumlah bidang tanah
tidak sesuai RTRW)
3 Peta Bidang Tanah dan Ruang
(Layanan)
3.1 Peta Bidang Tanah
3.2 Peta Ruang (3D)
3.3 Peta Bidang Tanah dan Ruang
(Layanan)
3.4 Peta Ruang (3D) (Daerah)
4 Peta Bidang Tanah dan Ruang
(Non Layanan)
4.1 PBT PTSL
4.2 PBT Kota Lengkap
4.3 PBT Redistribusi
4.4 PBT Konsolidasi Tanah
4.5 PBT BMN
4.6 PBT HPL
4.7 PBT Tanah Ulayat
5 Peta Bidang Tanah K4
5.1 K4 PTSL
5.2 K4 mandiri
5.3 K4 reposisi
6 Berita Acara Penyuluhan
7 Laporan Pembinaan, Monev
Supervisi Daerah
8 Data Infrastruktur Keagrariaan
9 Dukungan Manajemen
Kegiatan One Map Project
10 Rekomendasi Desa/Kelurahan
Lengkap dan Informasi untuk
menunjang penanganan
Sengketa, Permasalahan dan
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang

75
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
7 Direktorat Perencanaan Tata 1 Materi Teknis dan Rancangan
Jenderal Tata Ruang Nasional Peraturan tentang RTR Nasional
Ruang 1.1 (Dokumen) PK RTRWN
1.2 Materi Teknis dan RPP Revisi
RTRWN
1.3 (Dokumen) PK RTR
Pulau/Kepulauan
1.4 Materi Teknis dan Raperpres
Revisi RTR Pulau/Kepulauan
1.5 (Dokumen) PK RTR KSN
1.6 Materi Teknis dan Raperpres
Revisi RTR KSN
1.7 Materi Teknis dan Raperpres
RTR KSN
1.8 Materi Teknis dan Raperpres
RDTR KPN
1.9 Materi Teknis dan Raperpu RTR
IKN
2 Dokumen Harmonisasi
Rancangan Peraturan tentang
RTR Nasional
2.1 Dokumen Harmonisasi RPP
RTRWN
2.2 Dokumen Harmonisasi
Raperpres RTR
Pulau/Kepulauan
2.3 Dokumen Harmonisasi
Raperpres RTR KSN
2.4 Dokumen Harmonisasi
Raperpres RDTR KPN
2.5 Dokumen Harmonisasi
Rancangan Peraturan RTR IKN
Pembinaan 1 Materi Teknis dan Raperda
Perencanaan Tata RRTR/RDTR Kab/Kota
Ruang Daerah 1.1 Materi Teknis dan Raperda
RRTR/RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis
1.2 Materi Teknis dan Raperda
RRTR/RDTR Kab/Kota Hasil
Bantuan Teknis
1.3 Materi Teknis dan Raperda
RRTR/RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil
Bantuan Teknis
1.4 Materi Teknis dan Raperda
RRTR/RDTR Kab/Kota Kawasan
Rawan Bencana Hasil Bantuan
Teknis
2 Persetujuan Substansi
RRTR/RDTR Kab/Kota
3 Materi Teknis dan Raperda
RTRW Prov/Kab/Kota
4 Persetujuan Substansi RTRW
Prov/Kab/Kota

76
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
Sinkronisasi 1 Rekomendasi Sinkronisasi
Pemanfaatan Program Pembangunan Berbasis
Ruang Rencana Tata Ruang Nasional
dan Daerah
1.2 Dokumen Rekomendasi
Sinkronisasi Program
Pembangunan Berbasis
Rencana Tata Ruang Nasional
dan Daerah
1.3 Dokumen Rekomendasi Teknis
Kesesuaian Program
Pemanfaatan Ruang
2 Rancangan Peraturan NSPK
Bidang Tata Ruang
8 Direktorat Pengendalian 1 Rancangan NSPK Bidang
Jenderal Pemanfaatan Pengendalian Pemanfaatan
Pengendalian Ruang Ruang
dan Penertiban 1.1 Rancangan NSPK Bidang
Tanah dan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang (Bidang Ruang
Penataan 1.2 Rancangan Pengaturan Bidang
Ruang) Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
2 Pembinaan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Daerah
3 Instrumen Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
3.1 Penyusunan Instrumen
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang di DAS dan Danau
Prioritas
3.2 Rounding Up Penyusunan
Instrumen Pengendalian
Pemanfaatan Ruang di DAS dan
Danau Prioritas
3.3 Penyusunan Instrumen
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang di Kawasan Lainnya
3.4 Pengelolaan Data dan Informasi
Situ, Danau, Embung dan
Waduk di WS
4 Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Sawah
5 Kinerja Penyelenggaraan
Penataan
Ruang Daerah
6 Tingkat Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang
7 Dokumen Perencanaan dan
Pemantauan Kinerja serta
Kebijakan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
7.1 Dokumen Perencanaan dan
Pemantauan Kinerja
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang

77
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
7.2 Rancangan Kebijakan
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
7.3 Pengembangan Kesadaran dan
Tanggungjawab Masyarakat
Dalam Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Penertiban 1 Rancangan NSPK Bidang
Pemanfaatan Penertiban Pemanfaatan Ruang
Ruang 1.1 Rancangan NSPK Bidang
Penertiban Pemanfaatan Ruang
1.2 Rancangan Pengaturan Bidang
Penertiban Pemanfaatan Ruang
2 Kasus Indikasi Pelanggaran
Pemanfaatan Ruang yang
Tertangani dan Laporan Hasil
Penyidikan Pelanggaran
Pemanfaatan Ruang
2.1 Kasus Indikasi Pelanggaran
Pemanfaatan Ruang yang
Tertangani
2.2 Laporan Hasil Penyidikan
Pelanggaran Pemanfaatan
Ruang Wilayah Sumatera
2.3 Laporan Hasil Penyidikan
Pelanggaran Pemanfaatan
Ruang Wilayah Jawa Bali
2.4 Laporan Hasil Penyidikan
Pelanggaran Pemanfaatan
Ruang Wilayah Kalimantan
2.5 Laporan Hasil Penyidikan
Pelanggaran Pemanfaatan
Ruang Wilayah Sulawesi
2.6 Laporan Hasil Penyidikan
Pelanggaran Pemanfaatan
Ruang Wilayah Nusa Tenggara
2.7 Laporan Hasil Penyidikan
Pelanggaran Pemanfaatan
Ruang Wilayah Maluku
2.8 Laporan Hasil Penyidikan
Pelanggaran Pemanfaatan
Ruang Wilayah Papua
2.9 Pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan penertiban
pemanfaatan ruang, penyidikan,
dan penyelesaian sengketa dan
konflik di bidang penataan
ruang di daerah
3 Kasus sengketa dan konflik
Penataan Ruang yang
Tertangani
4 Fasilitasi dan pendampingan
pelaksanaan tugas PPNS
Penataan Ruang Provinsi dan
Kab/Kota

78
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
4.1 Operasionalisasi Kegiatan PPNS
Penataan Ruang Daerah
4.2 Operasionalisasi Kegiatan PPNS
Penataan Ruang Pusat
4.3 PPNS Penataan Ruang yang
ditingkatkan kapasitasnya
5 Dokumen perencanaan dan
Pemantauan Kinerja serta
Kebijakan Penertiban
Pemanfaatan Ruang
5.1 Dokumen perencanaan dan
Pemantauan Kinerja Penertiban
Pemanfaatan Ruang
5.2 Rancangan Kebijakan Bidang
Penertiban Pemanfaatan Ruang
9 Biro Perencanaan, 1 Layanan Sarana dan Prasarana
Perencanaan Pemantauan dan Internal
dan Kerja Sama Evaluasi Program 2 Layanan Perencanaan
dan Anggaran 3 Layanan Optimalisasi Anggaran
serta
4 Layanan Pemantauan dan
Administrasi
Evaluasi
Kerja Sama
5 Layanan Kerjasama
6 Layanan Perkantoran
10 Biro Umum dan Pengelolaan 1 Layanan Umum
Layanan Administrasi 1.1 Layanan Pengelolaan PBJ
Pengadaan Umum
1.2 terwujudnya tingkat
kematangan UKPBJ pada level
proaktif (3)
1.3 terwujudnya standar layanan
LPSE
1.4 terwujudnya E-office pada
seluruh satker
1.5 terwujudnya pengelolaan arsip
yang baik
1.6 Pelaksanaan layanan urusan
rumah tangga
1.7 Pengelolaan layanan keamanan
dan ketertiban lingkungan
1.8 Terpenuhinya kebutuhan
blanko sertipikat HAT
2 Layanan Perkantoran
2.1 Operasional dan pemeliharaan
kantor
2.2 Perawatan Gedung Kantor
2.3 Perawatan Kendaraan Bermotor
2.4 Operasional Poliklinik ATR/BPN
2.5 prosentase unit kerja yang
mendapatkan pelayanan
operasional kantor
(pemeliharaan aset, layanan
keamanan, layanan fasilitas
perkantoran dan layanan daya
jasa)

79
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
3 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
3.1 sarana prasarana yang tersedia
dari hasil pengadaan
3.2 jumlah Pembangunan/Renovasi
Gedung dan Bangunan dari
hasil pengadaan
4 Layanan Sarana dan Prasarana
Daerah
4.1 Pengadaan Genset
4.2 Renovasi Fasad Kantor, Loket
Pelayanan dan Ruang Kerja
4.3 Pengadaan Peralatan E-Office
11 Biro Hubungan Penyelenggaraan 1 Tindak Lanjut Pengaduan
Masyarakat Tata Usaha Masyarakat
Pimpinan dan 2 Pemberian Informasi Publik
Hubungan 3 Konten Pemberitaan dan
Masyarakat Kehumasan
4 Sistem Pelaksanaan Informasi
Publik
5 Pelaksanaan Ketatausahaan
dan Operasional Pimpinan
Kementerian ATR/BPN yang
Berbasis Digital
6 Pelayanan keprotokolan bagi
unsur pimpinan dan Dukungan
Pelaksanaan Program Strategis
Nasional
7 Layanan Perkantoran
12 Biro Keuangan Pembinaan 1 Penyusunan Infrastruktur
dan Barang Pengelolaan Pengelolaan Keuangan
Milik Negara Keuangan dan 2 Monitoring dan Evaluasi
BMN Perbendaharaan
3 Pelaksanaan Administrasi Gaji
Pegawai
4 Monitoring dan Evaluasi
Penerimaan dan Pemanfaatan
PNBP
5 Monitoring dan Evaluasi
Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan
6 Monitoring Penatausahaan BMN
7 Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan MR
8 Implementasi SPIP
9 Layanan Perkantoran
13 Biro Organisasi Pembinaan 1 Layanan Sarana Internal
dan Organisasi dan 2 Layanan SDM
Kepegawaian Pengelolaan
3 Layanan Organisasi dan Tata
Kepegawaian
Kelola Internal
4 Layanan Perkantoran
14 Biro Hukum Penataan 1 Perangkat Pengolah Data dan
Peraturan Komunikasi
Perundang- 2 Rancangan Peraturan

80
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
undangan dan 3 Peraturan
Fasilitasi 4 Kajian
Bantuan Hukum
5 Naskah Nota
Kesepahaman/Perjanjian
Kerjasama
6 Bantuan Hukum
7 Dokumentasi Hukum
8 PPNPN
9 Layanan Perkantoran
15 Kanwil/Kantah Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Manajemen dan Daerah
Pelaksanaan 2 Layanan Perencanaan
Tugas Teknis 3 Layanan Pemantauan dan
Lainnya di Evaluasi
Daerah 4 Layanan manajemen Sumber
Daya Manusia (SDM)
5 Layanan Manajemen Keuangan
6 Layanan manajemen Barang
Milik Negara (BMN)
7 Layanan Hukum
8 Layanan Hubungan Masyarakat
dan Informasi
9 Layanan Reformasi Birokrasi
10 Layanan Umum
11 Layanan Data dan Informasi
12 Layanan Dukungan Manajemen
Satker
13 Layanan Perkantoran
16 Pusat Data dan Pengembangan 1 Layanan Data dan Informasi
Informasi Data dan 2 Penyelenggaraan fasilitasi
Pertanahan, Informasi pengguna sistem informasi
Tata Ruang dan 3 Pengembangan Sistem informasi
Lahan
4 Penyelenggaraan digitalisasi
Pertanian
data pertanahan
Pangan
5 Layanan Sistem Informasi
Berkelanjutan
Pertanahan Modern
6 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
7 Layanan Perkantoran
8 Penyelenggaraan Tata Kelola
dan Dukungan Infrastruktur
Teknologi Informasi
17 Pusat Kajian Kebijakan 1 Kajian Kebijakan
Pengembangan Agraria, Tata 2 Kajian Penerapan Inovasi
dan Ruang dan
3 Karya Tulis Ilmiah Terpublikasi
Standarisasi Pertanahan
Kebijakan 4 Knowledge Management System
Agraria, Tata 5 Pengadaan Sarana Internal
Ruang dan 6 Ketatausahaan Internal
Pertanahan 7 Operasional Perkantoran
18 Pusat Pengembangan 1 Layanan Pendidikan dan
Pengembangan SDM Pelatihan Internal

81
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
Sumber Daya 2 Layanan Perkantoran
Manusia 3 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
19 Sekolah Tinggi Penyelenggaran 1 Sumber Daya Pertanahan
Pertanahan Pendidikan 1.2 Diploma I Pengukuran dan
Nasional Vokasi STPN Pemetaan Kadastral
1.3 Diploma III
1.4 Diploma IV/Strata-1
Pertanahan
1.5 Program Pendidikan Khusus
1.6 Pendidikan Magister (Strata-2)
Pertanahan
2 Program Pengabdian
Masyarakat
3 Penelitian dan Pengembangan
4 Layanan Dukungan Manajemen
STPN
4.1 Penyusunan laporan
manajemen (laporan keuangan,
bmn, lakip, rkakl, tahunan,
tprpnbp, monev)
4.2 Peningkatan kualitas
manajemen perkantoran
(administrasi umum dan
administrasi akademik)
4.3 Peningkatan kualitas
manajemen pendidikan
4.4 Hubungan Masyarakat dan
kerjasama
5 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
6 Layanan Perkantoran
6.1 Gaji dan tunjangan
6.2 Operasional dan pemeliharaan
kantor
20 Sekretariat Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Direktorat Manajemen Eselon I
Jenderal Internal (Ditjen 4- 1.1 Dokumen Akuntabilitas Kinerja
Penataan Pentag) Direktorat Jenderal
Agraria 1.2 Dokumen Tingkat
Profesionalitas ASN Direktorat
Jenderal Penataan Agraria
1.3 Dokumen Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektonik Direktorat
Jenderal Penataan Agraria
1.4 Dokumen Usulan Rancangan
Peraturan PerUndang-
Undangan
1.5 Dokumen Tingkat Maturitas
SPIP Direktorat Jenderal
Penataan Agraria
2 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
3 Layanan Perkantoran

82
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
21 Sekretariat Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Direktorat Manajemen Eselon I
Jenderal Internal (Ditjen 3- 1.1 Dokumen Akuntabilitas Kinerja
Penetapan Hak PHPT) Direktorat Jenderal PHPT
dan 1.2 Dokumen Tingkat
Pendaftaran Profesionalitas ASN Direktorat
Tanah Jenderal PHPT
1.3 Dokumen Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektonik Direktorat
Jenderal PHPT
1.4 Dokumen Usulan Rancangan
Peraturan PerUndang-
Undangan
1.5 Dokumen Tingkat Maturitas
SPIP Direktorat Jenderal PHPT
2 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
3 Layanan Perkantoran
22 Sekretariat Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Direktorat Manajemen Eselon I
Jenderal Internal (Ditjen 7- 1.1 Dokumen akuntabilitas kinerja
Penanganan PSKP) (SAKIP) dan Kinerja
Sengketa dan Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
Konflik Ditjend 7
Pertanahan 1.2 Dokumen Tingkat
Profesionalitas ASN Ditjend 7
1.3 Dokumen Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE)
Ditjend 7
1.4 Dokumen Penguatan
Perundang-undangan Ditjend 7
1.5 Dokumen Tingkat Maturitas
Sistem Pengendalian internal
Pemerintah Ditjend 7
2 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
2.1 Pemenuhan Sarana Internal
Ditjend 7
2.2 Pemenuhan Prasarana Internal
Ditjend 7
3 Layanan Perkantoran
3.1 Pemenuhan Operasional Kantor
3.2 Pemenuhan Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
23 Sekretariat Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Direktorat Manajemen Eselon I
Jenderal Internal (Ditjen 5- 1.1 Dokumen Akuntabilitas Kinerja
Pengadaan PTPP) Direktorat Jenderal
Tanah dan 1.2 Dokumen Tingkat
Pengembangan Profesionalitas ASN Direktorat
Pertanahan Jenderal Pengadaan Tanah dan
Pengembangan Pertanahan
1.3 Dokumen Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektonik Direktorat
Jenderal Pengadaan Tanah dan
Pengembangan Pertanahan
83
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
1.4 Dokumen Usulan Rancangan
Peraturan PerUndang-
Undangan
1.5 Dokumen Tingkat Maturitas
SPIP Direktorat Jenderal
Pengadaan Tanah dan
Pengembangan Pertanahan
2 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
3 Layanan Perkantoran
24 Sekretariat Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Direktorat Manajemen Eselon I
Jenderal Survei, Internal (Ditjen 2- 1.1 Dokumen Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran SPPR) Direktorat Jenderal Survei dan
dan Pemetaan Pemetaan Pertanahan dan
Pertanahan dan Ruang
Ruang 1.2 Dokumen Tingkat
Profesionalitas ASN Direktorat
Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang
1.3 Dokumen Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektonik Direktorat
Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang
1.4 Dokumen Usulan Rancangan
Peraturan PerUndang-
Undangan
1.5 Dokumen Tingkat Maturitas
SPIP Direktorat Jenderal Survei
dan Pemetaan Pertanahan dan
Ruang
2 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
3 Layanan Perkantoran
25 Sekretariat Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Direktorat Manajemen Eselon I
Jenderal Tata Internal (Ditjen 1- 1.1 Dokumen Akuntabilitas Kinerja
Ruang TR) Direktorat Jenderal
1.2 Dokumen Tingkat
Profesionalitas ASN Direktorat
Jenderal
1.3 Dokumen Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektonik Direktorat
Jenderal
1.4 Dokumen Usulan Rancangan
Peraturan PerUndang-
Undangan
1.5 Dokumen Tingkat Maturitas
SPIP
2 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
3 Layanan Perkantoran
4 Rancangan Pengaturan
Penyelenggaraan Penataan
Ruang
5 Layanan Data dan Informasi
84
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
6 SDM Perencana Tata Ruang
7 Kelembagaan Perencanaan Tata
Ruang dan Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang
26 Sekretariat Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Direktorat Manajemen Eselon I
Jenderal Internal (Ditjen 6- 1.1 Dokumen Akuntabilitas Kinerja
Pengendalian PPTR) Direktorat Jenderal
dan Penertiban 1.2 Dokumen Tingkat
Tanah dan Profesionalitas ASN Direktorat
Ruang Jenderal
1.3 Dokumen Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektonik Direktorat
Jenderal
1.4 Dokumen Usulan Rancangan
Peraturan PerUndang-
Undangan
1.5 Dokumen Tingkat Maturitas
SPIP Direktorat Jenderal Survei
dan Pemetaan Pertanahan dan
Ruang
1.6 Informasi Pengendalian dan
Penertiban Ruang dan Tanah
2 Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
3 Layanan Perkantoran
4 Sistem Informasi Pengendalian
dan Penertiban Ruang dan
Tanah
5 Review Peraturan PerUndang-
Undangan
6 PPNS Penataan Ruang
6.1 PPNS Penataan Ruang yang
dibentuk
6.2 PPNS Penataan Ruang yang
ditingkatkan kapasitasnya
27 Sekretariat Dukungan 1 Layanan Dukungan Manajemen
Inspektorat Manajemen Eselon 1
Jenderal Internal (Setitjen) 1.1 Dokumen Akuntabilitas Kinerja
Inspektorat Jenderal
1.2 Dokumen Tingkat
Profesionalitas ASN Inspektorat
Jenderal
1.3 Dokumen Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektonik Inspektorat
Jenderal
1.4 Dokumen Usulan Rancangan
Peraturan PerUndang-
Undangan
1.5 Dokumen Tingkat Maturitas
SPIP Inspektorat Jenderal
2 Layanan Sarana Prasarana
Internal
3 Layanan Perkantoran

85
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. Unit Kerja Kegiatan Output


1 2 3 4
4 Laporan Penilaian
Mandiri&Penetapan Zona
Integritas
5 Implementasi Manajemen Risiko
28 Inspektorat Pengawasan 1 Laporan
Jenderal Internal dan Implementasi&Penilaian
Penyelenggaran Mandiri Reformasi Birokrasi
Manajemen Kementerian Agraria dan Tata
Kualitas dan Ruang
Risiko 2 Laporan Rekapitulasi
Tindaklanjut Rekomendasi
Evaluasi LKj
3 Ikhtisar Hasil Reviu dan
Catatan Hasil Reviu atas
Laporan Keuangan UAPPA E1
dan W
4 Laporan Rekapitulasi
Tindaklanjut Rekomendasi LHP
BPK
5 Laporan Hasil Pengawasan
6 Laporan Penanganan dan
Tindak Lanjut Pengaduan
Masyarakat
7 Laporan Hasil Penilaian
Maturitas SPIP
8 Laporan Penilaian dan Quality
Assurance Kapabilitas APIP

4. Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan merupakan matriks yang memuat data-
data target dan volume anggaran yang dibutuhkan. Kerangka
pendanaan diantaranya memuat target fisik dan volume anggaran.
Dalam menentukan target fisik yang akan dicapai perlu
memperhatikan sifat angka berupa kumulatif atau tahunan.
Disamping itu juga dalam menentukan target perlu memperhatikan
satuan angka target. Hal ini diperlukan agar target yang telah
ditetapkan menjadi tidak bias.
Kerangka pendanaan juga memuat baseline sebagai data acuan
awal membuat target. Baseline diperlukan untuk menetapkan target
awal yang akan dicapai dalam pelaksanaan kegiatan renstra. Dengan
adanya baseline maka masing-masing unit kerja dapat menetukan
target fisik setiap tahunnya, dengan demikian dapat pula ditentukan
anggaran yang dibutuhkan dalam mencapai target tersebut.

86
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Dalam kerangka pendanaan selanjutnya memuat rumus untuk


menghitung target capaian. Rumus merupakan cara untuk
menghitung target yang dicapai dengan menggunakan data-data yang
dibutuhkan. Dengan demikian perlu memperhatikan sumber data
berikut cara perolehannya. Sumber data tersebut dapat berasal baik
dari dalam Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional maupun dari luar.
Untuk melaksanakan kegiatan masing-masing unit kerja harus
menentukan lokasi kegiatan. Lokasi kegiatan dapat ditentukan baik
pada level pusat maupun daerah. Hal tersebut juga berpengaruh
terhadap penentuan jumlah alokasi anggaran baik pada level pusat
maupun daerah.
Dalam mencapai target kinerja yang telah direncanakan dapat
dipastikan terkait dengan kerangka pendanaan. Kebutuhan
pendanaan secara keseluruhan dari Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk mencapai target Sasaran
Strategis Kementerian, Sasaran Program, dan Sasaran Kegiatan.
Selain itu, dijabarkan juga pemenuhan kebutuhan pendanaan yang
bersumber dari APBN baik yang bersumber dari Rupiah Murni,
Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP), Pinjaman dan/atau Hibah
Luar Negeri (PHLN) serta sumber/skema lainnya seperti Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Corporate Social
Responsibility (CSR).

5. Manual Indikator Kinerja Utama (IKU)


Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan
yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai
dengan tugas fungsi serta mandat (core business) yang diemban.
Indikator-indikator ini selanjutnya dituangkan ke dalam Manual IKU
yang antara lain berisikan formulasi atau cara hitung dari masing-
masing indikator untuk mengukur keberhasilan kinerja.
Dalam Manual IKU ini memuat formulasi atau cara hitung mulai
dari Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS), Indikator Kinerja
Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Berdasarkan
87
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Rencana Strategis Tahun 2020-2024, Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah menetapkan 6 (enam) IKSS
yang terdiri dari Penurunan Indeks Gini Ketimpangan Pemilikan
Tanah, Peningkatan Pendapatan Perkapita Penerima Reforma Agraria,
Nilai Kepastian dan Perlindungan Hak Atas Tanah, Peningkatan
kemudahan investasi (Registering Property dalam EoDB), Indeks
Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Indeks Reformasi Birokrasi.
Adapun cara hitung dari masing-masing IKSS ini dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 4. Manual IKU pada Indikator Kinerja Sasaran


Strategis
No. IKSS Cara Hitung
1 Penurunan Indeks Gini IG= 1 - ∑fi [Yi +( Yi-1)]
Ketimpangan Pemilikan
Tanah IG = Indeks Gini
Yi = proporsi jumlah penguasaan
dan pemilikan tanah kumulatif
ke i
Yi-1= proporsi jumlah penguasaan
dan pemilikan tanah kumulatif
ke i-1
fi = frekuensi luas tanah yang
dimiliki kumulatif ke-i
2 Peningkatan ((A-B)/B)*100%
Pendapatan Perkapita A= Pendapatan penerima RA setelah
Penerima Reforma B= Pendapatan penerima RA sebelum
Agraria
3 Nilai Kepastian dan (A-B)/C*100%
Perlindungan Hak Atas A=Bidang tanah terdaftar;
Tanah B=Bidang tanah terdaftar
diperkarakan;
C= Jumlah Bidang Tanah Total
4 Peningkatan Skor Registering property = (Skor (A) +
kemudahan investasi Skor (B) + Skor (C) + Skor (D))/4
(Registering Property
dalam EoDB) A = Jumlah Prosedur : banyaknya
prosedur yang dilewati
B = Waktu (Hari) : lamanya prosedur
tersebut dilalui
C = Biaya (% dari Nilai Property)
D = Indeks Kualitas Administrasi
Pertanahan

88
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

No. IKSS Cara Hitung


5 Indeks (A+B)/2
Penyelenggaraan A= Indeks Perencanaan Tata Ruang
Penataan Ruang dan Pemanfaatan Ruang
B= Indeks Kepatuhan Ruang yang
Optimal
6 Indeks Reformasi Indeks Reformasi Birokrasi :
Birokrasi nilai/bobot x 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masing-masing


IKSS memiliki cara hitung untuk mengukur keberhasilan kinerja dari
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Untuk mengukur Penurunan Indeks Gini Ketimpangan Pemilikan
Tanah digunakan variabel antara lain proporsi jumlah penguasaan
dan pemilikan tanah kumulatif ke-i, proporsi jumlah penguasaan dan
pemilikan tanah kumulatif ke i-1 dan frekuensi luas tanah yang
dimiliki kumulatif ke-i. Dimana Indeks Gini Ketimpangan Pemilikan
Tanah ini berinterval antara 0 s.d. 1, dengan nilai koefisien tiap-tiap
nilai menunjukkan kondisi pemilikan tanah tertentu sebagaimana
yang ditunjukkan pada keterangan berikut:
x=0 Merata Sempurna
0 < x < 0,4 Tingkat Ketimpangan Rendah
0,4 < x < 0,5 Tingkat Ketimpangan Sedang
0,5 , x < 1 Tingkat Ketimpangan Tinggi
X=1 Tidak Merata Sempurna
IKSS Penurunan Indeks Gini Ketimpangan Pemilikan Tanah ini
terbentuk dari IKP Rasio Pengurangan Tuna Lahan dan Peningkatan
Produktifitas Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah (P4T) (Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah
dan Ruang (Bidang Pertanahan)) dengan Kegiatan Penertiban
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dan
Kegiatan Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan
Wilayah Tertentu serta IKP Persentase Realisasi Luas Tanah yang
Diredistribusi terhadap Target Luas Tanah yang Diredistribusi
(Direktorat Jenderal Penataan Agraria) dengan Kegiatan Pengaturan
89
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dan


Kegiatan Penyelenggaraan Penatagunaan Tanah.
Variabel pada IKSS Peningkatan Pendapatan Perkapita
Penerima Reforma Agraria terdiri dari pendapatan penerima Reforma
Agraria setelah dan sebelum adanya Program Reforma Agraria. IKSS
ini terbentuk dari IKP Persentase Realisasi Kepala Keluarga Penerima
Access Reform terhadap Target Kepala Keluarga Penerima Access
Reform (Direktorat Jenderal Penataan Agraria) dengan Kegiatan
Penanganan Akses Reforma Agraria (Access Reform).
Variabel pada IKSS Nilai Kepastian dan Perlindungan Hak Atas
Tanah terdiri dari bidang tanah terdaftar, bidang tanah terdaftar yang
diperkarakan dan jumlah bidang tanah total. IKSS Nilai Kepastian dan
Perlindungan Hak Atas Tanah ini terbentuk dari IKP Persentase
Jumlah Bidang Tanah Terdaftar Nasional, Persentase Jumlah Bidang
Tanah Bersertipikat yang Diperkarakan di Pengadilan Tata Usaha
Negara maupun Perdata (Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan
Pendaftaran Tanah), Persentase Penurunan Kasus Baru Sengketa,
Konflik dan Perkara Pertanahan dan Persentase Peningkatan
Penyelesaian Kasus Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan
(Direktorat Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan).
Interval IKSS Nilai Kepastian dan Perlindungan Hak Atas Tanah
ditetapkan 1 s.d. 5 dengan penjelasan:
1= sangat buruk
2= buruk
3= cukup
4= baik
5= sangat baik
dan dengan konversi:
nilai 1= 0-20%
nilai 2= 21-40%
nilai 3= 41-60%
nilai 4= 61-80%
nilai 5= 81-100%.

90
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

IKSS selanjutnya yaitu Peningkatan kemudahan investasi


(Registering Property dalam EoDB). IKSS ini terbentuk dari IKP Indeks
Akurasi Informasi Nilai Tanah (Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah
dan Pengembangan Pertanahan) dan Indeks Kelengkapan Cakupan
dan Informasi serta Reliabilitas Peta Kadastral (Direktorat Jenderal
Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang). Untuk IKP Indeks
Akurasi Informasi Nilai Tanah memiliki interval skor 0 s.d. 100,
dimana:

0 = tidak ideal
100 = ideal
dan dengan konversi:
Skor indeks 0-20 = sangat tidak baik
Skor indeks 21-40 = tidak baik
Skor indeks 41-60 = cukup baik
Skor indeks 61-80 = baik
Skor indeks 81-100 = sangat baik, dimana
Skor Indeks Akurasi Informasi Nilai Tanah Tahun x = (Capaian Indeks
Tahun x/Target Indeks Tahun x) X 100%. Sedangkan untuk IKP
Indeks Kelengkapan Cakupan dan Informasi serta Reliabilitas Peta
Kadastral memiliki interval indeks 0% s.d. 100%, dimana:
0% = buruk
100% = sangat baik
dan dengan konversi:
nilai indeks E (Buruk) = 0% - 19.99%
nilai indeks D (Kurang) = 20% - 39.99%
nilai indeks C (Cukup) = 40% - 59.99%
nilai indeks B (Baik) = 60% - 79.99%
nilai indeks A (Sangat Baik) = 80% - 100%.
IKSS selanjutnya yaitu Indeks Penyelenggaraan Penataan
Ruang memiliki variabel Indeks Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang dan Indeks Kepatuhan Ruang yang Optimal,
dimana merupakan gabungan dari kinerja Direktorat Jenderal Tata

91
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Ruang dan Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah


dan Ruang (Bidang Penataan Ruang). Indeks Penyelenggaraan
Penataan Ruang ini terbentuk dari IKP Rasio Pemenuhan Rencana
Tata Ruang Nasional, Rasio Pemenuhan Rencana Tata Ruang Daerah,
Rasio Kesesuaian Program Pembangunan dengan Rencana Tata
Ruang Nasional dan Daerah, serta Rasio Pemenuhan NSPK Bidang
Tata Ruang yang merupakan IKP pada Direktorat Jenderal Tata Ruang
dan IKP Rasio Kepatuhan Ruang yang merupakan IKP pada Direktorat
Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Bidang
Penataan Ruang). IKSS Indeks Penyelenggaraan Penataan Ruang
memiliki interval indeks 0 s.d. 1, dimana:
- nilai indeks 0-0,2 = Pemenuhan Produk Tata Ruang (Kurang
Optimal)
- nilai indeks 0,21-0,4 = Peningkatan Kualitas Produk Tata Ruang
(Belum Optimal)
- nilai indeks 0,41-0,6 = Pemanfaatan Produk Tata Ruang (Cukup
Optimal)
- nilai indeks 0,61-0,8 = Pengendalian Pemanfaatan Produk Tata
Ruang (Optimal)
- nilai indeks 0,81-1 = Pengawasan dan Penertiban Pemanfaatan
Produk Tata Ruang (Sangat Optimal).
Pada IKSS Indeks Reformasi Birokrasi terbentuk dari IKP
Sekretariat Jenderal, Sekretariat Direktorat Jenderal dan Sekretariat
Inspektorat Jenderal yang terdiri dari Indeks Akuntabilitas Kinerja
dan Keuangan, Indeks Pelayanan Publik, Indeks Profesionalitas
Aparatur Sipil Negara, Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE), Nilai Penguatan Perundang-undangan dan
Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran, dan IKP Inspektorat
Jenderal yaitu Indeks Pengendalian Internal Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Terhadap keenam IKSS Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional tersebut untuk masing-masing
kegiatan dan output-nya dapat dilihat pada tabel 3.

92
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

BAB IV
TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
Dalam penyusunan rencana strategis Kantor Wilayah dan Kantor
Pertanahan melalui tahapan teknis sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, yang meliputi identifikasi isu strategis pada periode
Renstra dan identifikasi terhadap data serta informasi terkait dengan
pengambilan keputusan;
2. Tahap identifikasi kondisi umum, potensi dan permasalahan. Kondisi
umum yang dimaksud adalah hasil evaluasi capaian program, kegiatan
dan hasil aspirasi masyarakat, sedangkan potensi dan permasalahan
merupakan analisa terhadap permasalahan dalam rangka melaksanakan
tugas dan fungsi;
3. Tahap penyusunan strategi satuan kerja merupakan strategi yang
berfokus pada penyelesaian isu strategis ke depan;
4. Tahap penyusunan target dan pendanaan, dimana dalam penyusunan
target dan pendanaan selama 5 (lima) tahun ke depan dilakukan dengan
memperhatikan hasil evaluasi pencapaian target, sehingga dapat dihitung
target yang masih harus dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke
depan, dan disusun sesuai dengan tahapan kegiatan yang direncanakan,
sehingga dapat ditetapkan kapan kegiatan dimulai dan kapan kegiatan
tersebut harus berhenti. Kebutuhan pendanaan diprioritaskan untuk
membiayai kebutuhan untuk mencapai target pembangunan nasional.
Adapun tahapan-tahapan tersebut dituangkan ke dalam kertas kerja
Pemetaan Isu Strategis Rancangan Renstra yang terdiri dari kolom-kolom
sebagai berikut :
1. Akibat (Impact) pada K/L;
2. Sebab yang merupakan penyebab terjadinya impact;
3. Kondisi atau keadaan yang merupakan capaian sampai dengan saat ini;
4. Indikator, berupa data dan informasi yang menjelaskan kondisi saat ini;
5. Permasalahan yang dihadapi saat ini;
6. Data dan informasi yang menjelaskan permasalahan yang dihadapi;
7. PIC merupakan struktural yang bertanggungjawab terhadap kondisi dan
permasalahan saat ini;

93
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

8. Isu Strategis, yang merupakan ekstrak dari permasalahan pada wilayah


satuan kerja;
9. Potensi, yang merupakan potensi pada lingkup satuan kerja;
10. Strategi, yang merupakan cara penyelesaian isu strategis, permasalahan
dan mendukung efisiensi serta efektifitas
Selain kertas kerja pemetaan isu strategis sebagaimana dimaksud,
terdapat kertas kerja matrik kinerja dan pendanaan yang menggambar target
beserta pendanaan dalam 5 (lima) tahun ke depan. Kertas-kertas kerja
dimaksud terdapat dalam tautan.

94
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

BAB V
PENUTUP

Penyusunan Modul Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional


(RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan
Rencana Strategis (Renstra) diharapkan dapat bermanfaat secara khusu bagi
para perencana dan selueruh pegawai pada umumnya di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN (termasuk unit dibawahnya)
dalam menyusun dokumen perencanaan terkait untuk memudahkan
pencapaian Visi Misi yang ditetapkan.

95
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.
Workshop Internalisasi Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN
Tahun 2020-2024 dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

96
MOD.UL S.I.ST.E.M P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N P.E.M.B.A.N.G.U.N.A.N N.A.S.I.ONAL (SPPN)RENCAN A PEM BANGUNANJANGK.A. PANJANG NASION.AL
( RPJPN.).RENCANA PEMB ANGU.NA.N J.ANGKA MENEN GA H NAS I ONAL (R PJ M N) DAN R ENCANA ST RATEGI.S.

Anda mungkin juga menyukai