Anda di halaman 1dari 2

Problem :

Memahami pengalaman pengguna chatbots untuk layanan pelanggan sangat penting untuk
menyadari potensi teknologi ini. Chatbot semacam itu biasanya dirancang untuk interaksi yang
efisien dan efektif, menonjolkan kualitas pragmatis, dan ada kebutuhan untuk memahami
bagaimana membuat ini lebih menyenangkan dan menarik, memperkuat kualitas hedonis.
Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah merancang interaksi chatbot yang lebih
manusiawi, yaitu interaksi yang menyerupai interaksi personel layanan pelanggan yang terampil.
Dalam percobaan acak (n = 35) kami menyelidiki dua fitur desain interaksi chatbot yang dapat
memperkuat kesan karakter mirip manusia:
(a) percakapan yang dipimpin oleh topik, mendorong refleksi pelanggan, berbeda dengan
percakapan yang dipimpin oleh tugas, bertujuan untuk penyelesaian tujuan yang efisien, dan
(b) interaksi teks bebas, di mana pengguna berinteraksi terutama menggunakan kata-kata mereka
sendiri, daripada interaksi tombol, di mana pengguna terutama berinteraksi melalui alternatif
jawaban yang telah ditentukan
variabel dependen adalah persepsi peserta tentang antropomorfisme dan kehadiran sosial, dua
konsep kunci yang terkait dengan kemiripan manusia chatbot, selain kualitas pragmatis dan
kualitas hedonis. Untuk lebih mengeksplorasi persepsi pengguna tentang interaksi desain,
penelitian ini juga termasuk wawancara semi-terstruktur
Percakapan yang dipimpin topik ditemukan untuk memperkuat antropomorfisme dan kualitas
hedonis. Efek serupa tidak ditemukan untuk interaksi teks bebas, dilaporkan karena kurangnya
fleksibilitas dan adaptasi chatbot. Implikasi untuk teori dan praktek disarankan.
Jurnal 1 : chatbox

Problem Memahami pengalaman pengguna chatbots untuk layanan


:
pelanggan agar dapat merancang chatbots yang lebih manusiawi yaitu
interaksi yang efisien dan efektif, menonjolkan kualitas pragmatis, dan ada kebutuhan untuk
memahami bagaimana membuat ini lebih menyenangkan dan menarik, memperkuat kualitas
hedonis.
Metode : pada penelitan jurnall ini dilakukan perbandingan pengalaman pengguna terhadap
mekanisme aspek tipe chatbots, yaitu a) jenis percakapan dan b) mekanisme interaksi. Dengan
pertanyaan penelitian adalah : Bagaimana pengalaman pengguna chatbot layanan pelanggan
dipengaruhi oleh variasi jenis percakapan dan mekanisme interaksi yang dianggap berimplikasi pada
kemiripan manusia chatbot?. Desain eksperimental yang ditetapkan sebagai desain faktorial dalam
subjek 2 × 2 dengan pengacakan kondisi, Faktor-faktor tersebut adalah jenis percakapan (yang dipimpin
oleh tugas vs. yang dipimpin oleh topik) dan mekanisme interaksi (interaksi tombol vs. interaksi teks
bebas). Dengan menggunakan ujit-t sebanyak 35 peserta. Peserta akan melakukan beberapa langkah
untuk pengumpulan data :

 Interaksi dengan chatbots pertama


 Mengisi kuisoner untuk skala chatbots pertama
 Wawancara untuk pengalaman chatbots pertama
 Interaksi dengan chatbots kedua
 Mengisi kuisoner untuk skala chatbots kedua
 Wawancara unutk pengalaman chatbots kedua
 Wawancara terakhir
Hasil : Percakapan yang dipimpin topik ditemukan untuk memperkuat antropomorfisme dan kualitas
hedonis. Efek serupa tidak ditemukan untuk interaksi teks bebas, dilaporkan karena kurangnya
fleksibilitas dan adaptasi chatbot.

Anda mungkin juga menyukai