NIP. 19810307 201406 2 004 • Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias • Secara umum budidaya hortikultura meliputi : tanaman sayuran (vegetable crops); tanaman buah (fruit crops); dan tanaman hias (ornamental crops) Cara-cara penyimpanan meliputi : 1.penyimpanan pada suhu rendah a. Meningkatkan masa simpan b. menghambat metabolisme mikroorganisme c. Menghambat kematangan 2. penyimpanan dengan pengendalian atmosfer Disebut juga Controlled Atmosphere Storage (CAS) = mengatur konsentrasi atmosfer di sekeliling produk Prinsip kerja konsentrasi co2 dinaikkan, konsentrasi o2 diturunkan, udaradi sekeliling produk dikontrol terus-menerus dengan peralatan khusus. 3. penyimpanan dengan modifikasi atmosfer Modified Atmosphere Storage (MAS) menggunakan konsentrasi O2 lebih rendah dan konsentrasi CO2 lebih tinggi dibandingkan dengan udara normal. Prinsip penyimpanan ini adalah permeabilitas memegang peranan penting karena pertukaran gas terjadi lewat kemasan yang digunakan. Penyimpanan ini dilakukan dengan pengaturan melalui kemasan yang dilakukan dengan 2 cara, yaitu : a. penyimpanan pasif adalah penyimpanan dengan kesetimbangan CO 2 dan O 2 didapat melalui pertukaran udara di dalam kemasan melalui film kemasan b. Penyimpanan aktif adalah penyimpanan dengan memodifikasi atmosfer dimana udara dalam kemasan dikeluarkan kemudian diisi kembali dengan udara yang konsentrasinya sudah diatur dengan menggunakan alat khusus, sehingga kesetimbangan dapat dicapai. Perbedaan CAS dengan MAS Perbedaannya : pada pengontrolan yang dilakukan Pada CAS, dilakukan pengontrolan udara di sekeliling produk melalui ventilasi bahan pengemas, atau ruangan penyimpanan atau dengan alat khusus Pada MAS, tidak dilakukan pengontrolan udara di sekeliling produk, karena susunan udara dibiarkan berubah secara alami dengan bantuan ventilasi dari bahan pengemas. 4. penyimpanan hipobarik Penyimpanan hipobarik Prinsip penyimpanan cara ini adalah pengaturan tekanan di sekeliling produk yang disimpan, dengan tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer normal. Tekanan yang lebih rendah ini memiliki efek : suplai O 2 menurun sehingga kecepatan respirasi, etilen dan gas-gas lain menurun penurunan ini mengakibatkan terhambatnya proses pematangan dan aging Tabel komposisi gas penyimpanan komoditas hortikultura pada penyimpanan CA dan MA No Nama Komoditas Suhu % Oksigen % Karbondioksida 1 Asparagus 0–5 udara 5 – 10 2 Brokoli 0–5 1–2 5 – 10 3 Kobis 0–5 3–5 5–7 4 Jagung manis 0–5 2–4 10 – 20 5 Selada 0–5 2–5 0 6 Jamur merang 0–5 udara 10 – 15 7 Tomat (hijau) 12 – 20 3–5 0 8 Tomat (merah) 8 – 12 3–5 0 9 Mangga 13 – 14,5 5 5 10 Pepaya 18 2 10 11 Nanas 7 – 13 2 10 UMUR SIMPAN
☺Umur simpan merupakan kemampuan bahan atau
hasil pertanian untuk dapat disimpan dengan kualitas yang layak untuk dikonsumsi. ☺Kelayakan memang ukuran yang relatif, kelayakan berbeda antar individu, negara, dll. ☺Umur simpan dapat diklasifikasi pendek (mudah rusak atau perishable), sedang dan panjang (tidak mudah rusak atau durable). ☺Faktor yang mempengaruhi umur simpan: Genetik Prapanen Kemasakan, umur fisiologis Pemanenan Penanganan dan perlakuan pasca panen Penyimpanan Tabel 1. Toleransi beberapa sayuran terhadap kadar O2 rendah.
Kadar O2* (%) Komoditas
0,5 Brokoli (Brassica oleracea L. Grup Italica) Selada (Lactuca sativa L.) Jamur merang (Agaricus bisporus L.) Bayam (Spinacia oleracea L.) 1,0 Brussels sprouts (Brassica oleracea L. Gemmifera) Mentimun (Cucumis sativus L.) Bawang Bombay (Allium cepa L.) 2,0 Kobis (Brassica oleracea L. Grup Capitata) Bunga kol (Brassica oleracea L. Grup Botrytis) Wortel (Daucus carota L.) Jagung manis (Zea mays L.) Lombok (Capsicum annum L.) 5,0 Buncis (Phaseolus vulgaris L.) 10,0 Asparagus (Asparagus officinalis L.) Pendinginan produk segar ☺Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme, respirasi dan reaksi enzimatis. ☺Juga akan menurunkan transpirasi dan menekan kehidupan mikrobia serta jamur. ☺Penyimpanan dengan suhu diatas titik beku dapat memperpanjang umur simpan. ☺Beberapa produk sayur dan buah tidak tahan suhu dingin (chilling injuri) terutama produk tanaman tropis. Tabel 5. Klasifikasi sayuran berdasarkan kepekaan terhadap kerusakan dingin (chilling injury)
Komoditas resisten Komoditas peka
Brokoli Buncis Kobis Mentimun Wortel Terong Bunga kol Lombok Jagung manis Kentang Selada Labu Bayam Ubijalar Tomat Semangka Tabel 6. Sayuran yang peka terhadap Chilling Injury
Komoditas Kondisi waktu dan suhu Kondisi penyimpanan
➢Pendinginan awal dan penyimpanan dingin. ➢Pendinginan awal cepat untuk menekan kerusakan. ➢Ruang pendingin mekanis/ruang es. ➢Siraman air dingin, air es. ➢Penguapan air permukaan dengan hembusan udara ➢Pendinginan dengan tekanan vakum Pengaturan kelembaban udara
☺Kehilangan air dapat menyebabkan kelayuan pada
sayur dan buah. ☺Laju kehilangan air dipengaruhi oleh respirasi, tranpirasi dan kelembaban udara (RH) . ☺RH tinggi (menguntungkan), menurunkan transpirasi, menurunkan kehilangan air dan menunda kelayuan. ☺RH tinggi merugikan, kondensasi air, pertumbuhan akar dan pertunasan, pertumbuhan jamur. Pengaturan kelembaban udara ☺RH optimal 40 – 100%. ☺Secara alami beberapa jenis buah terdapat lapisan lilin di permukaan. ☺Lapisan lilin dapat menghambat laju penguapan air. ☺Lilin lebah (bee wax, lanceng, Jw) dapat digunakan untuk pelapisan buah untuk mengurangi laju penguapan. Pengaturan kelembaban udara ☺Dengan kemasan plastik berlubang untuk meloloskan uap air berlebih. ☺Dihindari adanya embun karena dapat tumbuh jamur. ☺Pengendalian RH dengan larutan jenuh garam dapur. ☺Dibawah kelembaban jenuh (RH<95%). ☺Dapat menggunakan beberapa jenis garam teknis dibawah jenuh (RH<80%). Ciri-ciri komoditas hortikulture yang mengalami kerusakan karena suhu rendah a. Apel : pencoklatan bagian dalam, lunak dan hancur b. Pisang : kulit kehitaman, warna menjadi kusam, lunak dan hancur c. Mentimun : bopeng, lunak dan busuk d.Semangka : permukaan busuk dan lunak, bopeng e. Jeruk : layu, bopeng, hancur, berair dan pencoklatan pada bagian dalam f. Kacang : bopeng, warna menjadi pirang