Anda di halaman 1dari 26

ADAPTASI MOTIF BATIK DARI

BUDAYA KOTA MAKASSAR


Khairani Zakiyyah Danuwijaya
5029201058 - Desain Nusantara C
MAKASSAR
Makassar adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia. Kota yang sejak 1971 hingga 1999 dikenal secara
resmi sebagai Ujung Pandang ini merupakan kota terbesar di
wilayah Indonesia Timur dan pusat kota terbesar kelima di
Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.

Makassar adalah keterangan atau predikat nama tempat


yang dikenal lebih dahulu dari penyebutan untuk bandar
niaga kerajaan kembar Gowa dan Tallo, yang dalam
perkembangannya menyandang nama Kerajaan Makassar.
Perkembangan Makassar berkaitan erat dengan jatuhnya
Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511. Kejatuhan Malaka
menyebabkan para pedagang Melayu menyebar ke
pelabuhan-pelabuhan lain demi mencari tempat berdagang
yang dapat dijalankan secara aman dan menguntungkan.
Pedagang Melayu pada awalnya mengungsi dan menetap di
Kerajaan Siang (sekarang masuk ke dalam wilayah Kab.
Pangkep, SulSel), sebelum akhirnya berpindah ke Makassar
(Andaya, 2004; 34-35)..
MAKASSAR
Pesatnya perkembangan kerajaan Gowa-Tallo sebagai pusat
perdagangan ini berlangsung dari akhir abad ke 16 hingga
awal abad ke 17. Perkembangan pesat itu menimbulkan
kebencian pada Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
Perusahaan dagang Belanda itu ingin menguasai perdagangan
di Makassar dan tidak menginginkan pedagang dari negara
lain berada di Makassar (Poelinggomang, 2002). Namun,
keinginan mereka mendapat tentangan keras dari Raja Gowa
XIV Sultan Alauddin (1593-1639). Sebagai langkah antisipasi,
Sultan Alauddin membangun beberapa benteng di tepi pantai
di wilayah kekuasaan Gowa-Tallo dan memperkuat benteng-
benteng yang sudah dibangun sebelumnya.
VOC tidak pernah mengendurkan niatnya menguasai
kerajaan Gowa-Tallo, bahkan hingga bertahun-tahun
kemudian. Puncaknya adalah ketika pada tanggal 1 Desember
1666 Cornelis Janszoon Speelman, mengumumkan perang
terbuka pada kerajaan Gowa-Tallo. Saat itu kerajaan Gowa-
Tallo sudah dipimpin oleh Raja Gowa XVI Sultan Hasanuddin.
Perang terbuka inilah yang kemudian menjadi tonggak
sejarah penting dalam perjalanan kota Makassar.
TARI PAKARENA
Adalah tarian tradisional asli suku Makassar dari Sulawesi
Selatan yang diiringi oleh 2 kepala gandrang dan sepasang
instrument alat semacam suling. Tarian yang dimainkan oleh
empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan
pada abad ke 17
RUMAH TONGKONAN
Tongkonan adalah rumah adat orang Toraja, yang
merupakan tempat tinggal, kekuasaan adat, dan
perkembangan kehidupan sosial budaya orang Toraja.
Tongkonan tidak bisa dimiliki oleh perseorangan, melainkan
dimiliki secara komunal dan turun temurun oleh keluarga
atau marga Suku Tana Toraja.
BADIK LAGECONG
Badik Lagecong adalah senjata tradisional Sulawesi Selatan
yang berasal dari masyarakat suku Bugis. Badik ini juga biasa
dikenal dengan sebutan "Badik Perang".
ALternatif 1
Batik

Batik

Benang sulam & Beads


ALternatif 2
Batik

Batik

Benang sulam & Beads


ALternatif 3
Batik

Benang sulam & Beads


ALternatif 4
Full Batik

Full Batik
ALternatif
TERPILIH
(ALTERNATIF 4 DENGAN KOMPOSISI SEBAGAI BERIKUT)

Full Batik +
Mix Beads
120 X 40
120 X 40
PROSES PENGERJAAN
TRACING

PROSES MEMBATIK

MEMBATIK SELESAI

WARNA YANG DIGUNAKAN


PROSES PENGERJAAN
PROSES PEWARNAAN MERAH DELIMA

PROSES PEWARNAAN BIRU TOSCA

PROSES PEWARNAAN UNGU

PROSES PEWARNAAN UNGU PINK


PROSES PENGERJAAN
PROSES BIRU LANGIT

PROSES PEWARNAAN KREM

SELESAI PEWARNAAN

KAIN DIKERINGKAN
PROSES PENGERJAAN
KAIN DI REBUS

SETELAH KERING KAIN DIJEPT OLEH LOOP KAYU

MENJAHIT BEADS MEMBENTUK POLA BUNGA

KAIN SUDAH JADI DAN DIBUNGKUS RAPI

Anda mungkin juga menyukai