Anda di halaman 1dari 16

Sejarah dan Asal Usul nama Makassar

Sung
ai
Tallo

Makass
ar

Gow
a
Pembangun
an istana
oleh ningrat
GowaTallo

Bente
ng
Somb
a Opu

Penyusuran nama Makassar ditinjau dari beberapa segi makna. Untuk menjadi manusia sempurna
perlu Ampakasaraki, yaitu menjasmanikan apa yang terkandung dalam bathin itu diwujudkan dengan
perbuatan. Mangkasarak mewujudkan dirinya sebagai manusia sempurna dengan ajaran TAO atau
TAU (ilmu keyakinan bathin). Makassar berasal dati kata Mangkasarak yang terdiri atas dua morfem
ikat mang dan morfem bebas kasarak. Morfem ikat mang mengandung arti: Memiliki sifat seperti
yang terkandung dalam kata dasarnya. Menjadi atau menjelmakan diri seperti yang dinyatakan oleh kata
dasarnya. Morfem bebas kasarak mengandung arti:
a). Terang, nyata, jelas, tegas.
b). Nampak dari penjelasan.
c). Besar (lawan kecil atau halus).
Jadi, kata Mangkasarak Mengandung arti memiliki sifat besar (mulia) dan berterus terang (Jujur).

Arti Lambang Kota Makassar

1. Perisai putih sebagai dasar melambangkan kesucian.


2. Perahu yang kelima layarnya sedang terkembang melambangkan
bahwa Kota Makassar sejak dahulu kala adalah salah satu pusat
pelayaran di Indonesia.
3. Buah padi dan kelapa melambangkan kemakmuran.
4. Benteng yang terbayang di belakang perisai melambangkan
kejayaan Kota Makassar.
5. Warna Merah Putih dan Jingga sepanjang tepi perisai
melambangkan kesatuan dan kebesaran Bangsa Indonesia.
6. Tulisan Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke
Pantai, menunjukan semangat kepribadian yang pantang
mundur.

Penduduk
Salah satu kebiasaan yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan adalah
Mappalili. Mappalili (Bugis) atau Appalili (Makassar) berasal dari kata palili yang
memiliki makna untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan
mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau Appalili adalah ritual turuntemurun yang dipegang oleh masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari
Kabupaten Pangkep terutama Mappalili adalah bagian dari budaya yang sudah
diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili adalah tanda untuk mulai
menanam padi. Tujuannya adalah
untuk daerah kosong yang akan ditanam,
disalipuri (Bugis) atau dilebbu (Makassar)
atau disimpan dari gangguan yang biasanya
mengurangi produksi.

Etnis yang berjiwa penakluk namun demokratis dalam memerintah, gemar


berperang dan jaya di laut.
Bahasa Makassar merupakan bagian dari rumpun bahasa Sulawesi Selatan dalam cabang MelayuPolinesia dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini mempunyai abjadnya sendiri, yang disebut Lontara,
namun sekarang banyak juga ditulis dengan menggunakan huruf Latin. Huruf Lontara berasal dari huruf
Brahmi kuno dari India. Seperti banyak turunan dari huruf ini, masing-masing konsonan mengandung huruf
hidup "a" yang tidak ditandai. Huruf-huruf hidup lainnya diberikan tanda baca di atas, di bawah, atau di
sebelah kiri atau kanan dari setiap konsonan.

Kebudayaan
1. Rumah Adat Suku Makassar
Tiap daerah atau tiap suku pasti mempunyai rumah adat khas, begitu pula
dengan Suku Makassar. Rumah dalam bahasa Makassar disebut "Balla". Rumah
ini berbentuk rumah panggung dengan kayu sebagai penyangganya.

2. Pakaian Adat Suku Makassar


Pakaian Adat Suku Makassar ini disebut dengan Baju Bodo. Ciri Baju Bodo
ini yaitu memiliki bentuk segi empat, sisi samping pakaian atas yang dijahit,
tidak berlengan, terbentuknya gelembung dibagian tubuh, tak ada
sambungan jahitan dibagian bahu, terdapatnya hiasan berbentuk bulatan
kepingan logam di seluruh bagian tepi, dan permukaan blus. Memakai Baju
Bodo berdasarkan warna mesti mematuhi ketentuan yang terkait dengan
usia penggunanya.

3. Tarian Adat Suku Makassar


Tarian Adat Suku Makassar yang paling terkenal ialah Tari Pakarena. Tari Pakarena ialah
tarian tradisional yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument
alat semacam suling (puik-puik). Tari pakarena di Sulawesi selatan terdapat di dua kabupaten
selain tari pakarena dari kabupatan Gowa yang pernah dimainkan oleh maestro tari pakarena
Maccoppong Daeng Rannu, terdapat juga jenis tari pakarena lain yang berasal dari
Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Tari Pakarena Gantarang. Pakarena adalah bahasa
setempat berasal dari kata Karena yang artinya main. Tarian ini mentradisi di kalangan
masyarakat Gowa yang merupakan wilayah bekas Kerajaan Gowa.

4. Makanan Khas Suku Makassar


Beberapa makanan khas yang biasa dikenal :
Sop Konro

Coto Makassar

Bahan dasarnya adalah jeroan dan


daging sapi yang telah direbus
cukup lama dalam air yang habis
dipakai untuk mencuci beras plus
kacang tanah yang sudah
dihaluskan. Coto Makassar lebih
lezat disantap saat masih hangat
bersama ketupat atau buras.

Berbahan dasar iga sapi atau


daging sapi. Warna gelap sop
konro berasal dari buah kluwak
yang memang berwarna hitam.
Konro aslinya dimasak berkuah
dalam bentuk sup yang kaya
rempah-rempah.

Sop Saudara
Sop saudara dibuat dari daging sapi, bihun dan kentang goreng
yang biasanya dibentuk bola-bola kecil, dan paru sapi yang
digoreng, biasanya disajikan bersama dengan nasi putih, ikan
bakar, dan telur rebus sebagai tambahan lauknya. Tambahan
sebagai pelengkap menu adalah sambal kacang dan irisan Timun.

Barongko
Barongko adalah makanan penutup khas daerah Bugis-Makassar yang
dibuat dari Pisang Kepok matang yang dikukus dengan daun pisang. Dahulu
pada masa pemerintahan kerajaan Sulawesi Selatan, Barongko merupakan
makanan penutup yang mewah dan hanya disajikan untuk para Raja. Selain
itu, makanan ini hanya disajikan pada acara-acara tertentu saja, seperti
perkawinan, ulang tahun dan lain-lain.

Es Pisang Ijo

Es ini terbuat dari pisang raja atau kepok, paduan pisang dan tepung beras ditambah bubur,
sirop dan es serut membuat es ini benar-benar mengugah rasa. Cocok dinikmati saat udara
panas. Jadi kata ijo itu bukan menunjukkan bahwa jajanan ini terbuat dari pisang hijau tetapi
dari tepung pembungkusnya yang berwarna hijau dari daun pandan.
Pisang Epe

Pisang yang telah dikupas dibakar diatas bara api, kemudian dibolak-balik
hingga harum dan lembek. Pisang diambil kemudian di tekan hingga pipih,
kemudian di bakar kembali. Setelah melakukan pembakaran, pisang ditaruh
diatas piring dan kemudian untuk toppingnya gula merah dicampur dengan air
daun pandan ditambah dengan garam dan durian yang direbus hingga kental,
dan kemudian disiramkan keatas susunan pisang yang disajikan diatas piring.

Tempat Wisata

Jika biasanya pantai dikenal dengan pasirnya, Pantai Losari tidak


1. Pantai Losari

memiliki pasir. Jika Anda datang, Anda akan menemui beton di


tepiannya. Tidak ada pasir bukan berarti pantai ini tak layak
dikunjungi, ada banyak hal lain yang menarik dari tempat wisata
ini. Di sini, Anda bisa melakukan banyak hal yang menyenangkan
seperti memancing, naik sepeda air atau banana boat, berlayar
dengan perahu dan masih banyak lagi.

2. Benteng Rotterdam
Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam ini berada tak jauh dari kawasan Pantai Losari.
Benteng ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo yang
dibangun pada tahun 1545 oleh raja ke-9. Pada awalnya, benteng dibangun dengan
menggunakan tanah liat dan putih telur, sampai kemudian bangunan disempurnakan oleh raja ke-14. Jika dilihat
dari atas, bentuk benteng ini menyerupai seekor penyu yang sedang merangkak ke arah laut. Penyu dipilih
karena binatang ini dapat hidup di air dan di darat, hal ini sesuai dengan Kerajaan GowaTallo yang berjaya di
lautan maupun daratan.

3. Trans Studio Makassar


Trans Studio Makassar menjadi sebuah ikon
tempat wisata modern di kota ini. Di dalamnya,
terdapapat 21 wahana dan empat zona permainan
yaitu Studio Central, Cartoon City, Lost City, dan
Magic Corner.

4. Taman Nasional Bantimurung


Taman Nasional Bantimurung berada di Kabupaten Maros atau sekitar 45 km dari pusat
kota Makassar.

5. Malino
Malino adalah tempat wisata yang berada di dataran tinggi dan menawarkan panorama khas
pegunungan. Kawasan ini berada sekitar 90 km dari pusat kota Makassar. Selama perjalanan menuju
Malino, Anda akan melewati pemandangan hutan pinus dan batu kapur yang indah. ada banyak air terjun
yang indah seperti Air Terjun Seribu Tangga dan Air Terjun Takapala. Selain itu, ada juga kebun teh,
lembah biru dan bunker peninggalan Jepang.
6. Malino
Malino adalah tempat wisata yang berada di dataran tinggi dan menawarkan panorama khas pegunungan.
Kawasan ini berada sekitar 90 km dari pusat kota Makassar. Selama perjalanan menuju Malino, Anda akan
melewati pemandangan hutan pinus dan batu kapur yang indah. ada banyak air terjun yang indah seperti Air
Terjun Seribu Tangga dan Air Terjun Takapala. Selain itu, ada juga kebun teh, lembah biru dan bunker
peninggalan Jepang.

8. Pemandian Air Panas Lejja


Pemandian air panas ini terletak di kawasan hutan lindung di Kecamatan Marioriawa,
Kabupaten Soppeng. Pemandangan sekitar kolam pemandian sangat indah dengan banyak
pepohonan rindang dan udaranya yang sejuk. Ada juga gazebo yang disewakan. Di tempat
wisata ini, terdapat lima buah kolam dengan kedalaman dan ukuran suhu yang beragam. Suhu
terpanas dari sumber air ini adalah 60 derajat Celcius. Air panas ini dipercaya bisa
menyembuhkan segala penyakit kulit dan rematik karena kandungan belerangnya.

9. Danau Tempe
Danau yang terletak di bagian barat Kabupaten Wajo ini disebut
sebagai penghasil ikan tawar terbesar di dunia. Di atas danau, ada
banyak rumah apung milik nelayan setempat dengan jala-jala yang
digunakan untuk menangkap ikan.

9. Kete Kesu
Berarti pusat kegiatan, dimana terdapatnya perkampungan, tempat kerajinan
ukiran, dan kuburan. Pusat kegiatannya adalah berupa deretan rumah adat yang
disebut Tongkonan, yang merupakan obyek yang mempesona di desa ini. Selain
Tongkonan, disini juga terdapat lumbung padi dan bangunan megalith di
sekitarnya.

10. Pulau Samalona


Pulau Samalona merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Di
lokasi ini juga terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah panggung yang
dapat menampung sekitar 20 orang.

Anda mungkin juga menyukai