MENGEMBANGKAN KEADILAN DAN KEJUJURAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang.
KEADILAN BUKAN DIARTIKAN SEBAGAI “SAMA RATA ATAU SAMA
RASA”. Contoh ketidakadilan dalam kehidupan sehari-hari 1. Ketidakadilan gender 2. Ketidakadilan dalam bidang politik 3. Ketidakadilan dalam bidang hokum 4. Ketidakadilan dalam bidang ekonomi Bagaimana pandangan Kristiani tentang keadilan? Menurut iman Kristiani, keadilan berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Keadilan berkaitan dengan keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap orang di dalam masyarakat. Keadilantidak lepas dari tanggung jawab kita untuk bertindak terhadap orang-orang lain dengan cara yang dapat menjamin setiap orang menerima apa yang perlu untuk keberadaan hidup mereka. Oleh karena itu, di dalam iman Kristiani tindakan keadilan selalu dihubungkan dengan kebijaksanaan ( bdk. 1Raj 3: 16-28). Hikmat Salomo pada waktu memberi keputusan 3:16 Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya. 3:17 Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu. 3:18 Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan inipun melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah. 3:19 Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya. 3:20 Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku. 3:21 Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan." 3:22 Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja. 3:23 Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." 3:24 Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja. 3:25 Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain." 3:26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya w terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!" 3:27 Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya." 3:28 Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat x dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan. Pertanyaan Diskusi: 1. Jelaskan tindakan adil yang telah dilakukan oleh Salomo! 2. Apa makna keadilan yang dilakukan Raja Salomo? 3. Apa makna keadilan yang dikehendaki wanita/ibu dari bayi yang mati? Bagaimana usaha yang dapat kita lakukan untuk mengusahakan keadilan di dalam lingkungan atau di sekolah kita? Usaha yang dapat kita lakukan antara lain:
1. Mencoba untuk berteman dengan semua orang tanpa membedakan.
2. Menghargai karya dari orang lain. 3. Menghargai hak setiap orang. 4. Tidak merampas milik orang lain. 5. Memberikan bantuan langsung pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan. 6. Membagikan barang atau materi yang kita miliki kepada mereka yang membutuhkan, dan lain sebagainya. 2. Mengembangkan Kejujuran Jujur dapat diartikan tidak berbohong, mengatakan seperti apa adanya, serta menyatakan sesuatu sesuai dengan kebenaran. Setiap orang harus berani memperjuangkan kejujuran seperti yang dikehendaki oleh Allah sendiri. Hal ini sesuai dengan Perintah Allah yang ke-8. “Jangan bersaksi dusta terhadap sesama manusia.” Sebagai orang beriman Kristiani, kita perlu menyadari bahwa perkataan atau sikap jujur harus terus diperjuangkan karena menyangkut kualitas hidup beriman seseorang. Belajar dari Kitab Suci:
Menurut Kitab Suci, ketidakjujuran akan membawa akibat yang
sangat fatal dan bahkan kematian ( baca Kis 5: 5). Ketidakjujuran Ananias dan istrinya membawa akibat yang sangat fatal, yaitu kematian. Dari kisah tersebut, kita dapat belajar bahwa ketidakkjujuran bukan hanya mendustai diri sendiri dan orang lain, tetap juga mendustai Allah( bdk. Kis 5: 4). Sikap tidak jujur merusak hubungan dengan orang lain dan dengan Allah. Orang yang tidak jujur berarti telah dirasuki oleh iblis. Ia tidak melaksanakan kehendak Allah, melainkan kemauan iblis.