Anda di halaman 1dari 16

KONSEP

KEADILAN ISLAM
DISUSUN OLEH :

TRI RAMADANI
2022201040J

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ABDURRAB
2022
POKOK PEMBAHASAN
 Definisi Adil menurut perspektif Hukum Islam
 Bagaimana konsepsi keadilan dalam pandangan
islam?
DEFINSI ADIL
 Adil secara bahasa artinya adalah Meletakkan sesuatu
pada tempatnya. Namun, Adil dalam pengertian islam
adalah Memutuskan sesuatu Sesuai dengan hukum
Allah dan rasulullah.
 Islam menegaskan bahwa, Apabila kalian
memutuskan di Antara manusia, hendaklah kalian
memutuskan dengan adil. Yakni adil itu adalah
senantiasa berpihak kepada kebenaran, Tidak berat
sebelah dan kebenaran yang hakiki tentu hanya dari
Allah karena allah zat yang maha adil.
 Hukumnya allah adalah hukum yang paling adil, allah
menegaskan, .

 Maka kalau ingin mendapatkan keadilan yang


sebenarnya hanya ada pada ketika seluruh persoalan
diputuskan dengan hukum allah pasti akan
menimbulkan keadilan pasti akan menumbuhkan
kebaikan dan semua merasa adil dan merasa
mendapatkan keadilan.
 Maka selama yang diterapkan untuk memutuskan persoalan
kita bukan hukum allah tidak akan pernah terjadi keadilan
dan terbukti hari ini kenapa? Karena sekali lagi islam itu
datang dari zat yang maha adil, allah swt, ketika membuat
hukum tidak ada kepentingan atas manusia. Sementara
hukum buatan manusia yang membuat hukumnya saja punya
kepentingan terhadap hukum yang dia buat, maka pasti
hukum buatan manusia tidak akan pernah adil. Dia akan
selalu melihat kepada pihak yang membuat hukum dan
perundang undangan. Terlebih lagi manusia punya banyak
kelemahan dan kekurangan. Pasti dia tidak akan mengetahui
mana kebenaran yang hakiki, mana keadilan yang hakiki
sehingga hukum buatan manusia justru akan menimbulkan
ketidakadilan. Maka sekali lagi kalau ingin ada keadilan yang
hakiki di dunia, apalagi di akhirat nanti hanya ada satu
caranya kembali kepada hukum allah. Putuskan seluruh
persoalan dengan hukum allah, tegakkan syariat allah, maka
pasti akan ada keadilan.
KONSEP KEADILAN
Salah satu prinsip dalam islam Adalah berlaku adil dan
berjuang menegakkan keadilan. Konsep keadilan dalam
islam ialah Kepada siapa kita harus berlaku adil dan
bagaimana cara berlaku adil
1. BERLAKU ADIL KEPADA ALLAH SWT
Caranya ialah jangan menyekutukan nya dengan sesuatu pun.
 Dalam hidup ini ada orang yang sama sekali tidak percaya
kepada Tuhan. Sebaliknya ada juga yang percaya tapi tuhan
nya kelewat banyak. Yang adil dalam hal ini adalah percaya
kepada Tuhan dan tuhan itu jangan disekutukan dengan
sesuatupun. Inilah keadilan kepada Allah SWT, jangan
menyekutukan nya dengan sesuatu baik berterang terangan
ataupun sembunyi sembunyi. Karena syirik itu ada 2
macamnya. Ada yang disebut syirik terang terangan seperti
menyembah batu, api, dll, berkeyakinan tuhan lebih dari satu.
Ada yang kedua disebut syirik yang tersembunyi dan agak
tersamar, tidak langsung menyembah matahari, tapi ada
sebuah keyakinan yang mencerminkan itu semua. Saya sejak
pakai gesper ini jadi tambah untung, Saya setelah pakai cincin
ini usaha lancer, sejak ada perkutut ini di rumah objek lancar
Tidak menyembah kecuali hanya kepada nya. Karena
ketika kita berkeyakinan, tidak ada tuhan selain allah,
saya tidak akan menyembah kecuali hanya kepada Allah
dalam ucapan dan juga dalam perbuatan. Kita tahu
mudah menjadi hamba allah dalam ucapan tapi tidak
mudah membuktikannya dalam perbuatan. Saya hamba
allah kata saya. Apakah allah mengakui saya sebagai
hamba nya itu yang saya belum tahu. Karena berapa
banyak orang mulutnya berkata, saya hamba allah
namun Perbuatan yang membuktikan dia hamba dunia
hamba harta, budak, nafsu hamba jabatan. Tidak sesuai
Antara ucapan dan perbuatan. Kalau adilah kita kepada
Allah pertama, jangan sekutukan dia dengan sesuatu
yang kedua, jangan menyembah kecuali hanya
kepadanya
2. BERLAKU ADIL KEPADA SESAMA MAKHLUK
CIPTAAN ALLAH

Tumbuhan, hewan, dan sesama manusia baik dia muslim


maupun dia non muslim. Karena islam adalah rahmatan
lil alamin mendapat rahmah dan perlindungan dari
sebab turunnya islam ini. Jadi perbedaan agama
bukanlah alasan untuk bertolak belakang. Sedemikian
tegas sampai sampai rasul mengajarkan, Barang siapa
yang mengganggu orang kafir zimmy, orang kafir yang
mau hidup damai dengan umat Islam, Siapa yang
mengganggu mereka sama dengan mengganggu aku,
Siapa yang menyakiti mereka sama dengan menyakiti
aku.
Kita berbeda agama dan kita sepakat untuk itu. Kita
juga bukan pemilik kebenaran lalu mengklaim yang lain
sebagai salah semua. Sah saja orang berkeyakinan cuma
agama yang benar tapi tidak otomasi dengan seiring itu
lalu dia Menghina yang lain. Kepada non muslim Kita
harus berlaku adil. Kalau mendengar syariat islam
sementara ini kan kita seperti mendengar suara petir,
melihat monster. Yang terbayang itu pancung, gantung,
Rajam tanpa kita melihat hukum kausal nya sebab
akibatnya padahal watak syariat islam itu. Barangkali
itulah yang kita dambakan selama ini. Kenapa? Pertama
syariat islam itu ialah semua orang sama dalam
berhadapan dengan hukum.
Bukankah ini masyarakat yang kita dambakan?
Bukankah ini masyarakat yang mau kita bangun di
mana tidak ada warga negara kelas satu di mana hukum
berlaku secara sama? Di mana tidak ada warga negara
istimewa di mana hukum tidak berjalan seperti pisau
tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Syariat islam
memandang semua sama di depan hukum.
Seorang khalifah berperkara dengan seorang nasrani dan
kalah di Pengadilan islam. Itulah syariat. Seorang
gubernur amr bin as kalah di Pengadilan berperkara
dengan seorang yahudi. Ini semua potret bahwa di depan
syariat semua orang sama dalam berhadapan dengan
hukum.
Yang kedua watak syariat itu Ada tahapan dalam melaksanakan
syariah itu. Kalau tercukupi itu maka Terlaksanalah syariat.
Tentang minuman keras. Quran cuma memberikan warning.
Minuman keras ada manfaatnya, ada bahayanya tapi bahayanya
lebih besar dari manfaatnya. Kemudian turun lagi. Yang kedua
Jangan dekati solat kalau kamu mabuk, setelah kondisi sosialnya
siap masyarakat sudah tidak kaget lagi, baru turun vonis
minuman keras judi, najis, kotor perbuatan setan jauhi kalau
kamu mau jadi orang yang beruntung. itu yang ada tahapan.
Lalu yang ketiga menyedikitkan beban, kalau kemampuan
melaksanakan suatu perintah berkurang Tekanan perintah pun
menurun. Puasa yang sedang kita kerjakan ini hanya bagi yang
cukup syarat. berkurang Syarat, berkurang juga tekanan
perintah. Dia sudah baliq, berakal sehat, mampu berpuasa. dia
wajib melaksanakan puasa, kurang syarat, tidak wajib
melaksanakan puasa. Begitu juga Sholat dan lainnya.
Laksanakan sesuai dengan kemampuan inilah rahmahnya
syariat islam itu.
Janganlah kebencianmu kepada sekelompok orang
menyebabkan kamu berlaku tidak adil. Jadi agen keadilan
walaupun kepada orang yang paling kita benci bukan alasan
untuk berlaku tidak adil. Inilah perintah untuk menegakkan
keadilan kepada sesama muslim adil juga kepada yang non
muslim.
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah :
“Akankah kita mendapat pahala karena menyelamatkan semut-
semut itu?” Beliau menjawab : “Pada semua makhluk hidup ada
pahala yang dapat diraih”. (HR. Bukhari)

Rasulullah secara khusus menegaskan :


“Sungguh bagi keluargamu memiliki hak atas dirimu”
(HR. Bukhari)
3. BERLAKU ADIL KEPADA DIRI SENDIRI
 Tubuh kita secara keseluruhan ibarat sebuah kerajaan.
Segala sesuatu di tubuh ini pun ada haknya. Mata ini
ada haknya untuk tidur. Berjaga saja siang malam
nggak pernah tidur. Tidur itu mengurangi hak mata
itu. Perut ini ada haknya untuk makan untuk diisi
untuk juga beristirahat. Puasa terus menerus tidak
makan makan ttu zalim kepada hak perut tidak adil
kepada perut. Itu sebabnya dalam islam Puasa non
stop dari pagi sore malam sampai ketemu pagi lagi
bukan saja tidak boleh tapi haram hukumnya. Kenapa
bertentangan dengan fitrah manusia?
KESIMPULAN
Kata Rasulullah :
“Sesungguhnya kaum sebelum kamu hancur, karena jika yang melakukan
kesalahan adalah yang lemah maka hukum ditegakkan, namun jika yang
melakukannya adalah para elit dan yang berkuasa, maka mereka dibiarkan
saja”. (HR. Bukhari)

Maka Rasulullah SAW ingin membuktikan dengan ucapannya :


“Kalaulah seandainya Fathimah, putri Muhammad, mencuri maka akan
kupotong tangannya”. (HR. Bukhari)

Kita harus berlaku adil pertama kepada Allah. Jangan sekutukan dia dengan
sesuatu.Lalu jangan menyembah kecuali hanya kepadanya dalam berbagai
keadaan.Yang kedua adalah kita kepada sesama manusia, baik ia orang yang
kita sayangi, kita senangi maupun ya orang yang kita tidak sukai maupun dia
orang yang kita benci.Baik dia muslim maupun juga dia non muslim.Karena
islam adalah rahmat bagi semesta alam ini.Masyarakat yang kita dambakan,
masyarakat yang tegak di atas keadilan, keadilan yang menyangkut ekonomi,
keadilan di bidang pendidikan, keadilan di bidang sosial, pendeknya keadilan
di berbagai aspek kehidupan ini.Lalu yang ketiga adalah kepada diri
sendiri.Semoga kita menjadi orang orang yang dapat berlaku adil
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai