4 Kerangka Teori
keterkaitan antara aktor non negara dengan aktor negara sebagai pandangan
pluralis. Pandangan ini berdasarkan asumsi Paul R Vioti dan Mark V. Kauppi
Globalisme and Beyond. Buku ini memberikan pandangan bahwa peran aktor non
negara merupakan peran yang penting dalam hubungan internasional. Hal ini
sejalan dengan asumsi menurut Robert H, Jackson bahwa terdapat empat asumsi
1. Aktor non negara memiliki peran penting dalam politik internasional baik
2. Negara bukanlah aktor tunggal atau unitary actor. Hal ini karena aktor non
negara memiliki peran yang sama dengan aktor negara sehingga, negara
3. Negara bukan aktor rasional. Hal ini karena pada kenyataannya konflik,
kompetisi dan kompromi antar aktor dalam negara tidak dapat terhindar
1
Linda K. Richter, “Sejarah Demokratisasi Bhutan,” The Politics of Tourism in Asia, June 2, 2019,
190–202, https://doi.org/10.2307/j.ctv9zcjr9.12.
4. Masalah dalam hubungan internasional tidak hanya terpaku pada
Hal ini dikarenakan aktor non negara terlibat dalam berbagai isu-isu
internasional yang sering kali diabaikan oleh aktor negara seperti perdagangan
bukan individu. Di mana fenomena perubahan iklim yang dapat disebabkan oleh
pencemaran sampah di daerah aliran sungai Kota Ambon adalah hasil dari
dilakukan oleh kaum aktivis lingkungan ini dapat ditandai dengan aksi jalanan,
lobi politik dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan lingkungan hidup baik
seperti pencemaran udara, pencemaran air, kepunahan spesies flora dan fauna,
menyelaraskan isu lingkungan dengan struktur politik, sosial, ekonomi, dan norma
dari politik dunia. Konsep environmentalisme tetap menerima adanya negara dan
struktur politik yang ada, dan menganggap bahwa negara akan memberikan
perhatian yang serius terhadap isu lingkungan. Hal ini berbeda dengan green
theory yang menganggap bahwa struktur politik tersebut sebagai tantangan dan