Nurfatuh
Resume : ke - 4
Di sinilah kita para satria pena berkomitmen dan konsisten untuk terus berkarya demikian lanjut
mbak NDY. Ajakan doa bersama menundukkan kepala sebelum acara inti dimulai acara yg sangat
dinantikkan kehadirannya oleh semua peserta BM28.Semoga di beri kelancaran oleh Yang Maha
Kuasa selama kegiatan ini berlangsung .
Menulis Buku dari Karya Ilmiah adalah judul materi yang dibahas pak Eko, kata-kata nya sudah
tidak asing lagi bagi kita kalau menyangkut Karya Ilmiah yang teringat bagaimana kita bisa
menyelesaikan karya ilmiah untuk naik pangkat bagi kita guru. ada teman-teman guru kita yang
lama naik pangkatnya karna bermasalah dengan karya ilmiahnya. seolah-olah ini seperti hantu yang
menakut-nakuti para guru untuk naik pangkat, termasuk saya sendiri, karna merasa malas untuk
memulainya. jadi karna rasa malas itulah yang membuat kita tidak pernah bisa menyelesaikan karya
ilmiah kita. Melalui Resume ke-4 ini saya ingin mengupas cara Meracik Karya Tulis Ilmiah Menjadi
Sebuah Buku dari hasil belajar bersama materi pak Eko Malam ini bersama peserta BM28.
Besar harapan saya setelah materi pak Eko ini saya akan semangat membuat karya ilmiah bahkan
menjadikannya sebuah buku, karena saya sangat tertarik dengan ini dan sangat memberikan
motivasi pada saya. dan saya juga ingin menyebarkan virus ini pada teman-teman saya.
Dalam materi pak Eko beliau mengatakan KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014
tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang
dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah
Apa sajakah yang termasuk KTI ?
Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Non Buku dan KTI Buku
KTI Non buku antara lain :
KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
KTI berupa ulasan atau resensi
KTI Buku :
Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi
Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding
ternyata ada banyak karya ilmiah yang bisa kita racik atau buat menjadi sebuah buku .
Apa bisa Karya Tulis Ilmiah jadi buku?.Mengapa Tidak, daripada hasil karya ilmiah hanya
tersimpan di loker lemari kita dan di perpustakaan lebih baik dijadikan buku supaya bisa dibaca oleh
banyak orang sehingga lebih bermanfaat. lalu bagaimana caranya? narasumber Mr.Yons akan
memaparkannya secara gamblang untuk pembaca budiman sekalian.
Karya Tulis Ilmiah (KTI), dalam peraturan kepala LIPI Nomor 2 tahun 2014 adalah tulisan hasil
litbang dan / atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh
perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.
lalu apa sajakah yang termasuk KTI?, secara umum KTI dibagi dua yaitu KTI buku dan KTI non
buku. yang termasuk KTI non buku antara lain KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar
seperti tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi. KTI hasil penelitian, seperti PTK, PTS, best practice,
makalah, artikel dan jurnal. KTI berupa ulasan atauresensi.
Sementara itu yang termasuk KTI buku diantaranya KTI Buku bahan ajar seperti diktat, modul,
buku ajar dan buku referensi. Buku pengayaan seperti monografi, buku teks, buku pegangan, buku
panduan. Buku kompilasi seperti bunga rampai, prosiding.
Lalu bagaimanakah Struktur penulisan KTI?
secara umum struktur bab sebagai berikut:
Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam menyusun bab-bab dalam KTI meskipun
untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap
kampus.
Lalu apa sajaperbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku? berikut penjelasannya:
Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena
sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI. Secara sistematika, tentunya gaya
penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI
yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap
sub bab-sub bab. Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus
dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi
mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku?
Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya
seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis
harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri
file:///C:/Users/USER/Downloads/MERACIK KARYA TULIS ILMIAH MENJADI SEBUAH BUKU.html 4/7
1/17/23, 10:36 PM MERACIK KARYA TULIS ILMIAH MENJADI SEBUAH BUKU
Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku
untuk mendukung keabsahan buku.
Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan
untuk Kenaikan Pangkat sesuai Buku 4 PKB .Itulah kalimat akhir dari rangkuman resume
pertemuan ke-4 KBMN28 , semoga bermanfaat untuk pembaca yang budiman terutama saya
sendiri sampai bertemu pada postingan resume kegiatan KBMN gelombang 28 berikutnya.
salam Literasi !
BALAS
Agar dapat memberikan komentar, klik tombol di bawah untuk login dengan Google.
BACA SELENGKAPNYA
BACA SELENGKAPNYA
NURFATUH
KUNJUNGI PROFIL
Arsip
Laporkan Penyalahgunaan