Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Proses Menulis Buku Untuk Dakwah


(Mempunyai Waktu Luang Yang Cukup)

Disajikan dalam presentasi Mata Kuliah Manajemen Dakwah


Dosen Pengampuh : Haslinda Mokodompit, S.E.,M.Pd.

Oleh :

Nama : Nurilla Paputungan


NIM : A0520200014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KOTAMOBAGU
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan segala syukur sedalam-dalamnya kehadirat Ilahi Robbi,


Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga
penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi agung Muhammad Saw, yang telah mengajarkan kita tentang arti kehidupan
yang sesungguhnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafa’at
beliau di hari akhir kelak. Amin.

Makalah ini berjudul: “mempunyai waktu luang yang cukup”,merupakan tugas


yang diberikan oleh dosen, Haslinda Mokodompit, S.E.,M.Pd. pada mata kuliah
Manajemen Dakwah di Program Studi Manajemen Dakwah, Institut Agama Islam
Muhammadiyah Kotamobagu IAIMK
Oleh karena itu, dengan penuh ta’dhim, dari lubuk hati yang paling dalam penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu memberikan berbagai referensi
dalam penulisan makalah ini.
Terakhir, penulis juga sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
maka kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat
kami harapkan demi perbaikan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi kita semua, terutama bagi diri penulis sendiri. Amin

Kotamobagu, 25 November 2021 M

Penyusun

Nurilla Paputungan

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A.Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan masalah:...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Mempunyai Waktu Luang Yang Cukup.......................................................2
1. Menjadi Berpengalaman dalam Menulis......................................................2
2. Paham struktur buku.....................................................................................2
3. Rujukan lengkap...........................................................................................3
4. Mempunyai kepekaan dan mental tujuan......................................................3
5. Memegang terori kendi.................................................................................3
6. Menerapkan teori melawan kemalasan membaca.........................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Pesan dan Saran...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Setiap manusia dianugerahkan waktu yang sama oleh Allah, yaitu 24 jam
sehari semalam yang diperintahkan untuk beribadah kepada Allah serta untuk
dapat dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin. Namun yang kerap terlihat,
banyak manusia yang tidak mampu menggunakan waktu dengan baik, sehingga
waktu terbuang dan disia-sia kedalam hal yang tidak bermanfaat. Untuk
menyelesaikan permasalahan ini diperlukan seorang konselor, guna untuk
menyelesaikan permasalah individu-individu yang tidak mampu memanfaatkan
waktu luang dengan optimal. Oleh karena itu, penulis menjadikan hadis sebagai
pedoman bagi konselor dan klien dalam pemanfaatkan waktu dengan optimal.
Adapun Tujuan penelitian ini dilakukan, yaitu: (1) untuk mengetahui pemanfaatan
waktu luang menurut beberapa hadis Rasulullah, (2) untuk mengetahui
pengembangan pemanfaatan waktu luang dalam bimbingan Islam. Penelitian ini
merupakan penelitian pustaka (Library Research) dengan menggunakan metode
analisisisi (Content Analysis), yaitu analisis ilmiah tentang isi pesan suatu
komunikasi. Sumber data primer dari kitab-kitab hadis yang shahih serta sumber
data sekunder dari buku-buku yang relevan dengan nilai. Sedangkan teknik
analisis data yang dilakukan ialah menetapkan masalah atau topik yang dibahas,
menghimpun hadis- hadis mengenai waktu luang lalu mempelajari secara
keseluruhan, menyusun data yang berkait, dan menganalisis data yang ada
berkaitan dengan waktu luang ditinjau dari hadis Rasulullah Saw dan
pengembangnnya dalam bimbingan Islam.

B. Rumusan masalah:

1. Mempunyai waktu luang yang cukup.


a. Menjadi berpengalaman dalam menulis
b. Paham struktur Buku
c. Rujukan lengkap dan mental pejuang
d. Memegang teori kendi
e. menerapkan teori melawan kemalasan membaca

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mempunyai Waktu Luang Yang Cukup

Seorang penulis harus menonjolkan secara khusus kapan saat yang tepat
untuk menulis tanpa harus diganggu oleh acara atau kegiatan lainnya. Waktu
untuk mengurus adalah jam kerjanya titip kondisikan senyaman mungkin ruang
menulis anda. Posisikan rak buku, perpustakaan pribadi, kamus atau referensi
disekitar tempat anda menulis.
Apapun profesi anda asalkan bisa mengatur waktu pasti ada saat luang
untuk menulis. Jangan memanjakan diri dengan kemalasan menyia-nyiakan
waktu dengan aktivitas yang kurang produktif dengan waktu yang tersedia itu
kita bisa menuliskan ide atau gagasan yang ada dalam benak dan pikiran kita
sebagai usaha untuk melakukan dakwah. Mengingat banyak kepentingan di
dalamnya maka menulis buku bukan sekadar menumpahkan ide dan gagasan
agar bisa dicetak dalam bentuk buku tetapi seseorang penulis juga harus
mengalami beberapa pertimbangan yang disebutkan tadi untuk itu seseorang
penulis harus memenuhi beberapa persyaratan.

1. Menjadi Berpengalaman dalam Menulis

Adalah syarat utama untuk menuju ke arah sana tidaklah semudah


membalikkan telapak tangan menulis perlu latihan bermulai Menulis artikel
fiksi atau nonfiksi dari cerpen cerbung novel dan lainnya. Hal ini banyak
dibuktikan oleh penulis yang bukunya telah menjadi best seller seperti
Quraish Shihab Fauzi, Tito tamara dan lainnya. Sebelum mereka adalah
penulis artikel yang mumpuni yang artikelnya kerap menghiasi berbagai
media cetak.
Mana dasarnya modal seorang penulis buku tidak bisa dengan modal
seorang penulis artikel seorang penulis buku panen tidak ya haus memenuhi
kaidah bahasa yang baik dan benar biasa juga rasanya luas. Ayah terbiasa
membaca buku surat kabar majalah dan barang cetak kalinya sebagai rujukan
untuk memperkuat tulisannya serta berbekal dari itu semua disaat penulis
buku pun tidak akan menemui persoalan para penulis di atas sudah terbiasa
bekerja keras tanpa lelah untuk menghasilkan sebuah tulisan yang benar-
benar bermutu.

2. Paham struktur buku

Pemahaman terhadap anatomi buku jelas sebagai syarat mutlak bagi penulis
buku sebab tanpa memahaminya dapat dikatakan seperti orang buta yang
berjalan tanpa menggunakan tongkat atau alat peraga. Tanpa memperhatikan
kaidah ini penulis nya menyerahkan naskahnya kepada penerbit akan bekerja

2
Ulan untuk melengkapinya dengan mengubahnya sebagaimana struktur yang
lain adanya secara garis besar anatomi buku terbagi dalam tiga bagian besar
yaitu pendahuluan, isi naskah dan penutup.

3. Rujukan lengkap

Bicara tentang buku rujukan jenis buku nonfiksi jelas memerlukan rujukan
yang memiliki kemiripan bahasan atau kaitan dengan tema yang ditulis.
Dengan itulah tulisan akan makin lengkap dan pada. Bukunya pun akan
semakin diakui berkualitas, karena banyak menyertakan pendapat dari
penulis lain. Akan tetapi perlu diingat orisinalitas gaya tulisan harus tetap
dijaga. Seorang penulis tidak boleh hanya mengandalkan rujukan atau meniru
gaya kepenulisan orang lain atau menjiplak rujukan hanya sebagai
pembanding

4. Mempunyai kepekaan dan mental tujuan

Penulis yang peka dapat melihat sesuatu itu layak atau tidak dituangkan
dalam sebuah buku terkadang buku yang best seller adalah buku yang berat
Tetapi ada juga buku ringan dengan topik secara sederhana tapi mengena di
hati pembaca namun hal ini Jangan dijadikan alasan untuk menulis buku
dengan asal-asalan asal jadi buku-buku asal atau asal yang lainnya.
Satu lagi disamping kepekaan mental baja harus dimiliki seorang penulis.
Iya harus tahan di saat naskahnya ditolak penerbit tidak perlu prestasi Harus
optimis serta selalu semangat dalam menghadapi setiap kenyataan dan
rintangan dalam menulis yang terpenting adalah kerja keras. Memetik hasil
pikiran belakangan hasil akan didapat oleh mereka yang terus berjuang
Bukan oleh mereka yang hanya mengharapkan artinya mengharapkan
tulisannya diterbitkan dapat hasil dan jadi orang terkenal tetapi tanpa usaha
dan perjuangan itu sesuatu hal yang mustahil.

5. Memegang terori kendi

Untuk menjadi seorang penulis yang baik maka setidaknya menerapkan


apa yang dimiliki oleh fungsi kendi kendi adalah benda yang dibuat dari
tanah liat yang berguna untuk menampung air sebagai persiapan untuk
minum bagi orang yang sedang kehausan. Agar bisa menumbuhkan air dari
lubangnya, kendi harus di isi air telebih dahulu, semakin banyak pengisian
maka tumbuhannya pun semakin besar dan banyak demikian juga dengan
proses menulis.
Agar bisa menulis yang bermutu maka otak penulis harus selalu diisi
dengan pengetahuan yang banyak dan terus menerus dengan begitu akan
dapat mengeluarkan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi sekelilingnya.

3
6. Menerapkan teori melawan kemalasan membaca

Pekerjaan membaca adalah salah satu kegiatan yang sangat menjemukan.


Kecuali bagi anak-anak yang memang telah dilatih atau berlatih serta
kecanduan terhadap bacaan. Sudah tidak ada yang menyangkal bahwa di saat
mulai membaca buku apalagi buku yang tebal, rasa kantuk dan marah tiba-
tiba dengan serta-merta segera menyerang. Dalam survei yang telah
dilakukan pun tradisi membaca berada pada ranking paling bawah setelah
menonton atau mendengar.
Padahal kita pasti dapat mengetahui bahwa sesungguhnya membaca
manfaatnya lebih besar salah satu manfaat yang ditemukan Dr C Edward
Coffey ( peneliti dari Handry Ford Healty system) adalah seseorang yang
suka membaca akan terhindar dari serangan penyakit demensia. Penyakit
demensia yaitu penyakit yang merusak jaringan otak paling tidak bagi
penderita akan mudah pikun atau Tulalit untuk itu untuk menghindari diri
kita dari tradisi menulis kita dapat menerapkan kiat-kiat sebagai berikut
1. Mengubah paradigma: membaca adalah makanan
Untuk menjadikan diri kita menjadi orang yang senang membaca maka
usaha pertama yang dilakukan adalah merubah paradigma kita
terhadap membaca buku usahakan memendam buku seperti kita
sedang memandang hidangan siap saji.
Bayangkan bahwa buku-buku yang telah siap kita baca itu bagaikan
hilang yang berupa Nasi sayur ikan buah dan susu yang dimasukkan
dalam tubuh kita agar menjadi sehat kuat dan bertenaga titik
Bayangkanlah jika tubuh kita tidak kemasukan Nasi sayur ikan dan
lainnya tentu kita akan mudah sakit hingga mencapai kematian.
Demikian juga dalam buku yang ada usahakan terbayangkan sekolah
seperti makan dengan tersaji itu dengan kita membacanya atau
memakannya maka rohani kita akan mendapatkan gizi yang sangat
berguna untuk ketahanan kegesitan hingga kita dapat menggapai
kegembiraan atau kebahagiaan dengan mudah berbeda dengan orang
yang lagi sakit.
2. Membaca dengan gaya SAVI
Untuk mencapai kesenangan di saat melaksanakan kegiatan membaca
buku maka cobalah untuk menerapkan metode gaya membaca ala
SAVI. Apa maksudnya? Deva Mairer dalam bukunya The Acclerated
learning Handbook mencoba menjelaskan tentang trik ini.
Metode belajar membaca gaya SAVI adalah salah satu tingkatan dari
Timotius atau sifatnya raga atau tubuh, Auditiri (bunyi), Visual
(Gambar) dan intelektual (merenungkan). Kiat ini adalah hanya satu
motivasi kita membaca Buku, agar hasinya lebih bagus, penguat
Internalisasi akan pentinya membaca dalam kehidupan.
3. Belajar menulis artikel di media cetak

4
Disaat kita menginginkan menulis buku bahwasanya luas dan kita
punyai saja bukanlah satu jaminan seseorang bisa menulis buku
banyak orang pintar yang kaya wawasan dan pengalaman di negeri ini
tetapi seumur-umur belum pernah menghasilkan karya tulisan. Bahkan
seorang profesor sekali belum menjamin untuk menjadikan dirinya
dapat menghasilkan karya tulisan.
Keterampilan menulis adalah sesuatu yang mesti harus dibina dan
dibiasakan menulis pada dasarnya merupakan keterampilan
berkomunikasi dengan bahasa tulis. Tidak semua orang pandai
melakukannya seseorang yang ingin bisa menyesal telah berusaha
terus untuk berlatih menulis.
Iya harus terus memanajemen semua gagasan atau ide dan
pengalamannya ke dalam bentuk tulisan ia harus bisa mengatur
kalimat-kalimat yang hidup mengalir mudah dipahami dan enak
dibaca.
4. Menguasai dan menerapkan trik terampil menulis
Ada beberapa trik yang dapat digunakan paling tidak adalah pertama
peternakan Bolsius SJ dalam bukunya penulis buku nonfiksi yaitu if
you don't read you dont write (jika tak engkau punya kebiasaan
membaca, engkau tidak bisa menulis)
Kedua membaca alam masuknya berusahalah melihat apa yang terjadi
di sekitar kita yang akhirnya dapat dijadikan sebagai bahan tulisan bisa
berupa langitnya mendung gunung meletus membaca bencana tsunami
dan gempa atau peristiwa lainnya.
Ketiga mempunyai buku harian tulis pengalaman yang dijumpai
dalamnya setiap hari. Tentang perasaan yang sedih gembira atau apa
saja yang terkesan
 Keempat suka koresponden kepada siapa saja.
 Kelima mencintai bahasa
 Keenam hobi meneliti dan ke tujuh suka berdiskusi.

Dengan berbekal ketujuh komponen tersebut maka diharapkan akan


muncul penulis yang bertalenta dan handal dan diperhitungkan.1

1
Yunus Hanis Syam.Sag &Muafi,SE.Msi, Manajemen Dakwah (Yogyakarta : Panji Pustaka 2007) Hal 72-78

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seorang penulis harus menonjolkan secara khusus kapan saat yang tepat untuk
menulis tanpa harus diganggu oleh acara atau kegiatan lainnya. Waktu untuk
mengurus adalah jam kerjanya titip kondisikan senyaman mungkin ruang
menulis anda. Posisikan rak buku, perpustakaan pribadi, kamus atau referensi
disekitar tempat anda menulis.

B. Pesan dan Saran.

Dalam makalah ini sedikit pesan dan saran yang kami sampaikan tertuju
kepada kami pribadi selaku tim penulis khususnya dan pembaca sekalian
umumnya, diantaranya :

Apapun profesi anda asalkan bisa mengatur waktu pasti ada saat luang untuk
menulis. Jangan memanjakan diri dengan kemalasan menyia-nyiakan waktu
dengan aktivitas yang kurang produktif dengan waktu yang tersedia itu kita bisa
menuliskan ide atau gagasan yang ada dalam benak dan pikiran kita sebagai usaha
untuk melakukan dakwah.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Asep Kusnawan, M. (2016). Teknik Menulis Dakwah. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media.

Anda mungkin juga menyukai