I. Tujuan
Mahasiswa dapat mengatahui tahapan tahapan dalam pembuatan
sabun padat dan cara pengujiannya.
II. Alat Dan Bahan
A. Alat
1. Alat pembuatan sabun
Mixer
Gelas piala 100 mL
Gelas Piala 1000 mL
Batang Pengaduk
Cetakan Sabun
2. Alat uji kadar air
Cawan Penguap
Oven
desikator
3. Alat uji Alkali Bebas
Neraca Analitik
Kaca Arloji
Pipet volume 100ml
Erlemenyer Tutup Asah 250 ml
Elektromantel
Kondensor
Buret
B. Bahan
1. Bahan Pembuatan Sabun
1 Minyak
Minyak Canola 20 gram
Minyaj Zaitun 30 gram
2 Larutan NaOH
NaOH 19,87 gram
Air 46,38 mL
4. Uji Alkali
B. Data Perhitungan
1. Kadar air
Rumus :
w 1−w 2
Kadar Air = ×100 %
w
Keterangan :
W1 = Berat contoh + cawan penguap (gr)
W2 = Berat contoh setelah Pengeringan (gr)
W = Berat contoh (gr)
Maka Kadar Air pada sabun mandi padat adalah ?
Dik :
W1 = 70,9198 gr
W2 = 70,1801 gr
W = 4,0015 gr
w 1−w 2
Kadar air = ×100 %
w
70,9198−70,1801
= ×100 %
4,0015
= 0,18%
2. Alkali Bebas
Perhitungan pengunaan HCL 0,1 N
ρ× 10 ×% × α
=
Mr
1,10× 10× 37 ×1
= 36,5
= 12,06
Maka…V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 12,06 = 25
V1 = 2,07
V × N × 0,04
Kadar Alkali Bebas = ×100 %
w
1,60× 0,1× 0,04
= 5,0075
×100 %
= 0,0012%
V. Pembahasan
A. Pembuatan Sabun
Pada pratikum kali ini metode yang digunakan dalam pembuatan
sabun mandi padat ialah tanpa pemanasan. Langkah pertama yaitu
mencampurkan variasi minyak canola sebanyak 20 gram, minyak zaitun 30
gram dan minyak sawit 100 gram kemudian campuran minyak ditambahkan
larutan larutan soda api (NaOH) sebanyak 20,1377 gram. Adaupun
pengunaan NaOH ini berfungsi sebagai bahan kimia yang bersifat basa dan
akan bereaksi serta mentralisir asam. Menurut (rohman,2012) NaOH
banyak digunakan dalam pembuatan sabun padat karena sifat nya yang tidak
mudah larut dalam air.
Setelah proses pencampuran pengadukan dilakukan dengan
mengunakan hand mixer dengan laju pengadukkan 300 rpm sampai
konsintensi adonan sabun terlihat kental. Setelah adonan terlihat kental
dilakukan penambahan asam sistrat 1 gram dan EDTA 0,1 gram hingga
tercampur, menurut (Moldovan dan Nanu,2010) asam sistrat berfungsi
sebagai regulator Ph, mengurangin derajat alkalinitas sehingga dapat
mengurangin terjadinya iritasi kulit, adapun penambahan EDTA berfungsi
sebagai pengawet. Kemudian ditambahkan pewarna dan pewamgi, pewarna
digunakan untuk membuat produk sabun agar lebih menari dan penambahan
pewangi pada sabun untuk menutupin bau yang tidak enak ,setelah semua
bahan dicampurkan langkah terakhir dalam pembuatan sabun yaitu dicetak
± 24 jam mengunakan cetakan yang terbuat dari slikon.
Untuk mengetahui mutu dari sabun yang telah dihasilkan maka
dapat dilakukan analisa produk sabun padat, sabun yang dihasilakan
diharapkan sesuai dengan standar mutu sabun yang telah ditetapkan oleh
DSN (Dewan Standarisai Nasional, 1994) yaitu tercantum dalam SNI 06-
3532-1994 sebagai berikut:
No Persyaratan Persyaratan
Uraian Satuan
sabun padat sabun cair
1 Asam Lemak Bebas (%) <2,5 <2,5
2 Alkali Bebas (%)
Dihitung sebagai (%) Maks 0,1 Maks 0,1
NaOH (%) Maks 0,14 Maks 0,14
Dihitung sebagai
Koh
3 Kadar Air (%) Maks 15 Maks 15
Sumber : Badan Standarisasi Nasional dalam Komikaze (2010)
2. Alkali Bebas
Alkali bebas adalah alkali dalam sabun yang tidak terikat
sebagai senyawa (BSNI, 1994). Pengujian asam lemak bebas
menggunakan metode volumetric, SNI alkali bebas sabun adalah < 2,5.
Hasil pengujian alkali bebas Pengujian kadar alkali bebas dilakukan
karena tidak selamanya reaksi berjalan dengan sempurna. Pada
penelitian ini menggunakan alkali berupa NaOH, sehingga kadar alkali
bebas dihitung sebagai kadar NaOH.
Kelebihan alkali pada suatu proses pembuatan sabun dapat
disebabkan karena adanya jumlah alkali yang melebihi jumlah alkali
yang digunakan untuk melakukan proses saponifikasi keseluruhan
minyak menjadi sabun. Alkali bebas yang ada dalam sabun merupakan
alkali yang tidak habis bereaksi dengan dengan asam lemak pada saat
pembentukan stok sabun. Sabun yang memiliki kadar alkali bebas
tinggi dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, karena natrium
hidroksida memiliki sifat higroskopis, dapat menyerap kelembaban
kulit dengan cepat (Poucher, 1974).
Sabun dapat dinyatakan mengandung kadar alkali bebas
apabila pada saat larutan sabun ditambahkan phenolpthalein warnanya
berubah menjadi merah muda, namun jika larutan sabun tidak berubah
warna menjadi merah muda maka yang dilakukan adalah uji kadar
asam lemak bebas. Pada pratikum kali ini larutan sabun dilakukan uji
alkali bebas dimana Persentase nilai kadar alkali bebas yang dihasilkan
yaitu sebesar 0,0012% Jika dibandingkan dengan SNI sabun, maka
sabun yang dihasilkan memiliki karakteristik yang telah memenuhi
standar, yaitu maksimal 0,1%