Anda di halaman 1dari 8

Analisis Morfem Leksikal dan Gramatikal Film Bahasa Prancis “La

belle et La Bête” dengan Genre Romantis dan Komedi

Najwa Farihatul Halwa1, Fransisca Yuke Sherliana Siregar2, Bernadus Wahyudi


Joko Santoso3, Prodi Sastra Perancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang,
najwahalwa@students.unnes.ac.id , yukesherli@students.unnes.ac.id ,
wahyudifr@mail.unnes.ac.id

Abstrak

In the research of this article, the author has a goal to complete the final project and
provide results whether a lexical and grammatical morpheme is very influential on a
sentence in a French-language film with a romantic and comedy genre, and what factors
cause the word to be identified as being included in the lexical and grammatical
meaning. . This research is based on the analysis of descriptive data collected by
examining a transcriptive in a French film entitled "La Belle et La Bête", here the
researcher will examine the difference between lexical and grammatical morphemes
from the perspective of morphology. To distinguish the formation between lexical and
grammatical in the manufacturing process. The researcher examines grammatical and
lexical morphemes, adjusting the genres in the film to be studied. Researcher Takes 2
specific genres, romantic and comedy. There are 22 grammatical and 16 lexical overall
romantic and comedy genres in the film "La Belle et La bête",

Keywords : Grammatical, Lexical, Morpheme

PENDAHULUAN

Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan perasaan atau yang terlintas di
dalam pikiran yang dihasilkan alat ucap manusia sehingga dapat berinteraksi antara satu orang
dengan orang lainnya. Salah satu contohnya adalah karya sastra berupa novel yakni karya sastra
berbentuk prosa yang mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik serta memiliki perbedaan
dengan karya sastra lainnya yaitu isi dari sebuah novel lebih panjang dan kompleks dan tidak
memiliki batasan struktural. Sebuah novel biasanya mengangkat tema tentang gambaran
kehidupan manusia dengan segala problematika yang terjadi di lingkungan masyarakat baik itu
secara individual maupun kelompok. Beredarnya novel-novel pada zaman dahulu hanya bisa
dinikmati oleh kalangan bangsawan saja sehingga Dari hal tersebutlah banyak sastrawan yang
ingin menghidupkan kembali cerita novelnya dengan cara dibuatkan sebuah film untuk
mempermudah masyarakat memahami isi, makna tersurat dan tersirat, serta seni yang terdapat
dalam bacaan novel yang sedang diceritakan. 
Pembuatan film pada zaman dahulu masih berwarna hitam putih dan jika dibandingkan
dengan sekarang sangatlah jauh berbeda mulai dari segi musik, animasi, warna maupun
pengambilan latar belakang tempat dan hal yang terkait lainnya. Film merupakan visualisasi
dari sebuah benda atau manusia yang diabadikan lewat sebuah perangkat fotografi. Sepuluh
tahun setelah penemuan gambar bergerak pada tahun 1888, barulah muncul film yang dikenal
dengan nama Roundhay Garden Scene disutradarai' oleh Louis Le Prince yang berasal dari
Prancis dan sampai akhirnya film yang kita lihat sampai detik ini. Dibuat dengan berbagai
macam genre yang ditawarkan di dunia perfilman seperti action, comedy, drama, adventure,
epic, musical, war, science fiction, pop, horror, gangster, thriller, fantasy, disaster, dll. 
Dalam bidang ilmu linguistik morphologie mempelajari dan mengkaji suatu bagian kata
secara gramatikal, Verhaar (1984). Kajian morphologie sendiri adalah morfem “le morphème
est défini comme la plus petite unité de signification de la langue. Il est formé de phonèmes. Les
morphèmes les plus petits peuvent n’en comprendre qu’un, comme dans l’article élidé l’ou la
préposition à, mais puisque l'unité a un sens, elle a un statut différent du phonème.” Artinya
sebagai satuan terkecil penanda bahasa, Tamine (1998). Morfem juga memiliki banyak jenis
seperti morfem bebas dan terikat, morfem utuh dan terbagi, morfem segmental dan
suprasegmental, morfem beralomorf zero, morfem leksikal dan gramatikal.
Maka dari itu pada penelitian ini kami akan analisis dalam artikel ini adalah morfem
leksikal yang memiliki makna sendiri tanpa adanya penambahan afiks dan morfem gramatikal
sebagai penghubung antara morfem leksikal dengan penambahan sufiks yang terdapat dalam
film “ la Belle et la Bête” dengan genre romantis dan komedi. Tujuan kami melakukan
penelitiannya ini untuk mengetahui apakah sebuah morfem leksikal dan gramatikal sangat
berpengaruh pada suatu kalimat dalam film berbahasa Prancis yang bergenre romantis dan
komedi, serta faktor apa yang menyebabkan kata tersebut teridentifikasi masuk dalam makna
leksikal dan gramatikal.

METODE
Bentuk penelitian yang akan digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kualitatif .
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, dimana peneliti melihat atau
menelaah kedalam objek yang akan diteliti. Bagaimana mereka berpikir, berbicara, bertindak
dan berinteraksi, bekerja sama (Hervé Dumez, 2010). Mengutamakan tujuan komprehensif dari
proses pengamatan, dan memiliki penjelasan yang berumus ke dalam “bagaimana” dan
mengapa sudah menjadi ciri tujuan penelitian ini adalah studi kasus atau deskriptif (Chumeka
2016)
Sumber data yang diambil oleh peneliti yaitu script film yang berasal dari subtitle La
Belle et La Bête data yang akan dikumpulkan adalah morfem  yang bermakna leksikal dan
morfem yang bermakna gramatikal. Tamine (1998:53) mengutarakan bahwa “on distingue en
premier lieu les morphèmes lexicaux, ou lexèmes, qui permettent au mot d’avoir une
individualité sémantique, et les morphèmes grammaticaux qui insèrent le mot dans des séries et
indiquent souvent ses relations avec d’autres éléments de la phrase.” Yang mengartikan jika
morfem dapat dibedakan menjadi morfem leksikal atau leksem yang membuat kata memiliki
sebuah makna tersendiri, dan morfem gramatikal sendiri memasukan kata didalam berbagai
macam unsur dan memiliki ciri khas hubungannya dengan unsur lain di dalam kalimat
(Sumarsih 2018)
Subjek penelitian ini adalah kalimat prancis yang berbentuk morfem gramatikal dan
leksikal, teknik pengumpulan yang akan peneliti lakukan adalah observasi dengan melakukan
penelitian langsung ke sumber data yakni menonton ‘La Belle et La Bête’ yang sudah ada
subtitle dan mengambil berebntuk transkriptis bahasa Prancis lalu mengamati semua script film
tersebut lalu menyalin script ke Microsoft word. Jika sudah terkumpul semua hasil data
penelitian, langkah selanjutnya peneliti akan memisahkan setiap kalimat sesuai kelompok
morfem leksikal dan gramatikal. Menjumlah keseluruhan hasil kalimat yang berbentuk leksikal
dan gramatikal sesuai genre yang peneliti sudah tentukan yaitu romantis dan komedi. Disajikan
dengan sebuah table dan memisahkan bagian dari morfem leksikal dan grammatikal.
Teknik Penelitian yang digunakan adalah teknik observasi, dengan cara mengamati dan
menonton film ‘La Belle et La Bête’. Data yang telah terkumpul kemudian diolah melalui;
1. Reduksi Data
Reduksi berarti proses pemilihan data pokok yang dianggap penting,
penyederhanaan data, serta membuang data yang tidak perlu. Pada tahap ini merupakan
proses yang bertujuan untuk menghasilkan informasi yang bermakna dengan
memberikan gambaran secara spesifik. Pada tahap ini peneliti memfokuskan pada
pemilihan leksikal dan gramatikal
2. Penyajian Data
Pada tahap ini, data yang telah direduksi disusun untuk memudahkan dalam
pemberian informasi untuk selanjutnya ditampilkan dalam bentuk lebih mudah
dipahami seperti berupa tabel, diagram, grafik, atau disajikan dengan bentuk lainnya.
Data disajikan menggunakan kata sederhana.
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir, setelah data disajikan dalam bentuk tabel kemudian dijabarkan
untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai informasi-informasi penting berdasarkan data
yang ditemukan. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara :
a. Menelaah script film yang dituju.
b. Mengumpulkan bagian-bagian yang teridentifikasi sebagai fonem
leksikal dan gramatikal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi dari sebuah film berbahasa
Prancis dengan genre film romantic dan comedy.  Pada bagian ini kami akan menguraikan
secara mendetail mengenai hasil observasi terkait sebuah film yang akan dibahas. Berikut ini
adalah hasil observasi kami:

Tabel 1. Morfem yang bermakna leksikal dan gramatikal bergenre


romantic 
Leksikal Grammatikal

Rester Rayonner

Messieurs Mariage

Beau Amoureux

Monde Aimez

Idiote Adores

Coeur
Douce

Heureuse

Tabel 2. Morfem yang bermakna leksikal dan gramatikal bergenre comedy


Leksikal Gramatical

  Ravissantes

Rôle  

  Rires
Amusant  

  Intéresserait

  Aimable
Logique  
Blague  
Témoin  
Fantastique  

Berdasarkan hasil observasi kami terhadap sebuah film berbahasa Prancis dengan genre
romantis dan comedy ada beberapa informasi yang bisa dipaparkan yakni jumlah morfem yang
bermakna leksikal ada 10 kata dan gramatikal ada 17 kata yang bergenre romantis. Sedangkan
jumlah morfem yang bermakna leksikal ada 6 kata dan gramatikal ada 4 kata yang bergenre
komedi.
Beberapa kata yang termasuk kedalam morfem Leksikal Bergenre Romantis yaitu, kata
‘rester’ yang terbentuk dari kata asal rester, masuk kedalam kategori leksikal karena dapat
berdiri sendiri yang memiliki arti ‘gadis’ dan merupakan adjective.  Kata ‘Épouser’ yang
terbentuk dari kata asal ‘Épouser’. Kedua kata tersebut memiliki kategori leksikal karena dapat
berdiri sendiri, memiliki arti ‘nikah’ yang merupakan adjective. Kata ‘messieurs’ yang
terbentuk dari kata asal ‘messieurs’. Kedua kata tersebut memiliki kategori leksikal karena
dapat berdiri sendiri, memiliki arti ‘perkumpulan laki-laki’ yang merupakan adjective. Kata
‘beau’ yang terbentuk dari kata asal ‘beau’. Kedua kata tersebut memiliki kategori leksikal
karena dapat berdiri sendiri, memiliki arti ‘ganteng’ yang merupakan adjective. Kata ‘monde’
yang terbentuk dari kata asal ‘monder’. Kedua kata tersebut memiliki kategori leksikal karena
dapat berdiri sendiri, memiliki arti ‘dunia’ yang merupakan adjective. Kata ‘idiote’ yang
terbentuk dari kata asal ‘idioter’. Kedua kata tersebut memiliki kategori leksikal karena dapat
berdiri sendiri, memiliki arti ‘bodoh’ yang merupakan adjective. Kata ‘cœur’yang terbentuk dari
kata asal ‘cœur’. Kedua kata tersebut memiliki kategori leksikal karena dapat berdiri sendiri,
memiliki arti ‘hati’ yang merupakan nom. Kata ‘douce’ yang terbentuk dari kata asal ‘douceur’.
Kedua kata tersebut memiliki kategori leksikal karena dapat berdiri sendiri, memiliki arti
‘manis’ yang merupakan adjective. Kata ‘épuser’ yang terbentuk dari kata asal ‘épuser’. Kedua
kata tersebut memiliki kategori leksikal karena dapat berdiri sendiri, memiliki arti ‘menikah’
yang merupakan adjective. Kata ‘heureuse’ yang terbentuk dari kata asal ‘heureuse’. Kedua kata
tersebut memiliki kategori leksikal karena dapat berdiri sendiri, memiliki arti ‘bahagia’ yang
merupakan adjective.
Beberapa kata yang termasuk kedalam Morfem Grammatikal Bergenre Romantis. Kata
‘rayonnée’ yang terbentuk dari kata asal ‘rayonner’ dihasilkan dengan penambahan sufiks –ée,
masuk ke dalam gramatikal yang memiliki arti ‘memancarkan’ dan merupakan adjective. Kata
‘mariage’ yang terbentuk dari kata asal ‘mari’ dihasilkan dengan penambahan sufiks –age,
masuk ke dalam gramatikal, memiliki arti ‘menikahkan’ dan merupakan adjective. Kata
‘amoureux’ yang terbentuk dari kata asal ‘amour’ dengan penambahan sufiks –eux, masuk ke
dalam gramatikal, memiliki arti ‘sedang jatuh cinta’ yang merupakan adjective. Kata ‘aimez’
yang terbentuk dari kata asal ‘aimer’ dengan penambahan sufiks –ez, masuk ke dalam
gramatikal, memiliki arti ‘mecintai’ yang merupakan verba.
Beberapa kata yang termasuk kedalam Morfem Leksikal Bergenre Komedi. Kata ‘rôle’
yang terbentuk dari bahasa latin rotulus merupakan nom dan masuk dalam  kategori leksikal
yang dapat berdiri sendiri dengan arti ‘peran’. Kata ‘amusant’ yang terbentuk dari kata asal
amuser yang merupakan adjectif dan masuk dalam kategori leksikal karena  dapat berdiri sendiri
dengan arti ‘menyenangkan’. Kata ‘logique’ yang terbentuk dari bahasa latin ‘logicus’
merupakan nom dan masuk dalam kategori leksikal yang dapat berdiri sendiri dengan arti
‘masuk akal’. Kata ‘blague’ berasal dari bahasa Belanda ‘balg’ artinya ‘amplop’ dan seiring
berjalannya waktu mengalami pemekaran makna menjadi ‘candaan’ merupakan nom dan masuk
dalam  kategori leksikal yang dapat berdiri sendiri. Kata ‘témoin’ yang terbentuk dari bahasa
latin ‘testimonium’ merupakan nom dan masuk dalam kategori leksikal yang dapat berdiri
sendiri dengan arti ‘kesaksian’. Kata ‘fantastique’ yang terbentuk dari bahasa latin ‘fantasticus’
merupakan nom dan masuk dalam kategori leksikal yang dapat berdiri sendiri dengan arti ‘tidak
nyata’. 
Beberapa kata yang termasuk kedalam Morfem Grammatikal Bergenre Romantis. Kata
‘ravissant’ berasal dari kata ‘ravir’ yang ditambahkan sufiks –ant sehingga masuk ke dalam
gramatikal dengan arti ‘indah’. Kata ‘rires’ berasal dari kata ‘rire’ merupakan nom masculin
dalam bahasa Prancis kuno yang ditambahkan sufiks –s sehingga masuk ke dalam gramatikal
dengan arti ‘tertawa’. Kata ‘aimable’ berasal dari kata ‘amabilis’ bahasa latin merupakan
adjectif yang ditambahkan sufiks –able sehingga masuk ke dalam gramatikal dengan arti
‘dicintai’.
Adanya kata yang dapat berdiri sendiri atau masuk kedalam kategori morfem leksikal
sangatlah penting dalam sebuah kalimat untuk mempermudah pemahaman makna apa yang bisa
ditangkap dari sebuah kalimat. Untuk kata yang mendapatkan penambahan suffixe sangatlah
penting juga dalam pembuatan kalimat bukan sebagai pelengkap saja tapi menjadi penyambung
dari kalimat satu dengan kalimat lain sehingga dapat menjadi kalimat yang padu. Dalam
pembelajaran bahasa Prancis, pemula atau pelajar yang sedang mendalami bahasa Prancis untuk
mengetahaui bagaimana cara leksikal dan gramatikal bekerja agar mempermudah pembelajaran,
jika sudah menguasai bagaimana morfologi bekerja. Bisa membuat karya seperti, cerita pendek,
puisi.

KESIMPULAN
Pemahaman tentang morfem sangat minim di era sekarang karena materi yang diajarkan
juga sangat banyak dan jika kita tidak bisa memahami dengan baik maka materi yang kita baca
tidak sepenuhnya paham. sulitnya memahami materi morfem menyebabkan kita membuat
penelitian ini agar pembaca mudah untuk memahami materi tentang morfem yang bermakna
leksikal dan gramatikal dari sebuah film berbahasa prancis yang bergenre komedi dan romantis.
Jika setiap masyarakat bisa memahami bahasa yang dipelajari atau digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dengan baik salah satunya morfem maka mereka bisa menjadi penguasa bahasa yang
baik sehingga bisa membuat kalimat yang kemudian hari dapat di publish kedalam media sosial
tentang penggunaan bahasa Prancis yang baik dan benar dengan tema yang beragam.

DAFTAR PUSTAKA
Chumeka, Wannapa. 2016. “To Cite This Version :” Revue Teledetection 8(1): 17–34. Evolution des
propriétés diélectriques, ferroélectriques et électromécaniques dans le système pseudo-binaire
Corrélations structures et propriétés Feres Benabdallah.
Sumarsih, Sri. 2018. Nominalisasi Verba Bahasa Prancis Skripsi.
Dumez , H. 2010. La description : Point Aveugle de la recherche Qualitative. 6 (2): 28-43
Fournier, N. 2002. "Théorie Grammaticale Et Adaptation Pédagogique : le Traitement Des Temps Du
Passé Dans La Grammaire Fraçoise/French Grammar De Claude Mauger(1653)" 12: 86-95.
https://journals.openedition.org/linx/1284
Dendang, M.S. 2014. Permainan Leksikal Dalam Teks Iklan Bahasa Prancis. Skripsi. Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Hasannudin, Makassar.
Roché, M. 2007. Logique Lexicale Et Morphologie: La Dérivation En -isme. 5 : 45-58
Bassano, D. 2010. L'acquisition Des Verbes En Français : Un Exemple De L'interface Lexique /
Grammaire. Tesis. Centre National de la Recherche Scientifique Université Paris, Prancis.

Anda mungkin juga menyukai