Anda di halaman 1dari 3

1.

Patomekanisme
a) Morbili
Campak merupakan penyakit yang disebabkan akibat virus campak
golongan paramyxovirus yaitu virus rubeola Virus ini menular melalui droplet
yang menyebar diudara dan kemudian masuk di tubuh melalui mulut, hidung, atau
mata. Masa inkubasi yaitu setalah 10-12 hari tertular gejala belum akan muncul.
Namun, setelah 3 hari terjadi invasi, virus akan bereplikasi dan berlanjut pada
kelenjar limfa kemudian masuk ke aliran darah (viremia). Kemudian, campak
akan dimulai dengan gejala berupa demam ringan hingga sedang, dan sering
disertai batuk, pilek, mata meradang (konjungtivitis), dan sakit tenggorokan.
Gejala campak yang relatif ringan berlangsung selama 2-3 hari.
b) Typoid
Demam thypoid adalah penyakit demam sistemik yang disebabkan oleh
salmonella enterica serotype Typhi. Faktor risiko demam thypoid termasuk
minum air yang tidak dimasak dan makan makanan yang disiapkan di luar rumah,
orang dengan penyakit akut dapat mencemari pasokan air di sekitarnya melalui
tinja, yang mengandung konsentrasi bakteri yang tinggi. Kuman masuk ke dalam
mulut melalui makanan dan minuman, sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh
asam hcl lambung, di lambung inilah dapat terjadi peningkatan asam lambung
sebagai bentuk perlawanan tubuh terhadap kuman yang menimbulkan respon
mual pada penderita, serta sebagian kuman lagi masuk ke usus halus yang
sleanjutnya melepaskan prostaglandin untuk merangkasang hipotalamus yang
menyebabkan penderita mengalami peningkatan suhu.

2. Manifestasi Klinik
a) Morbili, Stadium Kataral atau Prodromal Biasanya berlangsung 4-5 hari, ditandai
dengan panas, lesu, batuk-batuk dan mata merah. Pada akhir stadium, kadang-kadang
timbul bercak Koplik`s (Koplik spot) pada mukosa pipi/daerah mulut, tetapi gejala
khas ini tidak selalu dijumpai. Stadium Erupsi Batuk pilek bertambah, suhu badan
meningkat oleh karena panas tinggi, kadankadang anak kejang-kejang, disusul
timbulnya rash (bercak merah yang spesifik), timbul setelah 3 – 7 hari demam.
Stadium Konvalensi atau penyembuhan Erupsi (bercak-bercak) berkurang,
meninggalkan bekas kecoklatan yang disebut hiperpigmentation, tetapi lama-lama
akan hilang sendiri. panas badan menurun sampai normal bila tidak terjadi komplikasi.
b) Typoid. Gejalanya berupa demam, sakit kepala, lemas, batuk, dan mialgia.Gejala
abdominal, berupa anoreksia, nyeri perut, diare, dan konstipasi.Temuan fisik seperti
lidah yang berlapis (Lapisan lidah berwarna putih, kuning, atau coklat pada tepi lidah),
hepatomegali, splenomegali, abdominal tenderness, ruam dan adenopathy.
3. Masalah Keperawatan Yang Muncul
a) Morbili. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, hipertermia, hipovolemia,
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kerusakan integritas kulit,
gangguan citra tubuh
b) Typoid. Hipertermia, nyeri akut, defisiensi volume cairan, ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi aktivitas

4. Jelaskan masalah keperawatan


a) Morbili
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas: dikarenakan inflamasi awal terjadi pada
jaringan epitel saluran pernapasan, khususnya bagian nasofaring. Respon
inflamasi tersebut menginisiasi terjadi peningkatan sekresi mukus pada saluran
pernapasan.
- Hipertermia: berkaitan dengan berlangsungnya proses inflamasi, sehingga tubuh
melakukan mekanisme pertahanan berupaya untuk menciptakan suasana yang
mendukung untuk membasmi lebih cepat virus tersebut dengan meningkatkan
prostaglandin agar shifting thermostat ke set point suhu yang lebih tinggi terjadi.
- Hipovolemia: berkaitan dengan kejadian diare pada pasien campak
mengakibatkan kehilangan banyak cairan, disertai dengan respon kompensasi
tubuh saat demam semakin meningkat metabolisme tubuh yang berakibat banyak
keringat keluar.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh: dikarenakan pasien
campak mengalami penurunan nafsu makan atau anorexia, sensasi pahit dan tidak
nyaman dari bercak Koplik, adanya stomatitis atau ulser dalam mulut sehingga
menghindari untuk makan ataupun minum.
- Kerusakan integritas kulit: dikarenakan timbulnya ruam eritematosa dan
maculopapular pada seluruh bagian tubuh
- Gangguan citra tubuh: dikarenakan timbulnya ruam eritematosa dan
maculopapular yang berwarna kemerahan pada seluruh bagian tubuh

b) Typoid

- Hipertermia: berkaitan dengan berlangsungnya proses inflamasi, sehingga tubuh


melakukan mekanisme pertahanan berupaya untuk menciptakan suasana yang
mendukung untuk membasmi lebih cepat virus tersebut dengan meningkatkan
prostaglandin agar shifting thermostat ke set point suhu yang lebih tinggi terjadi.
- Nyeri akut: dikarenakan infeksi terjadi pada bagian intestinal atau usus, nyeri
terjadi pada bagian perut
- Defisien volume cairan. adanya peningkatan peristaltic usus sehingga
menimbulkan diare. Diare yang terjadi terus menerus dan tidak segera ditangani
maka akan beresiko menyebabkan kekurangan cairan pada tubuh si penderita.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh: dikarenakan pasien
campak mengalami penurunan nafsu makan atau anorexia, sensasi pahit dan tidak
nyaman dari bercak Koplik, adanya stomatitis atau ulser dalam mulut sehingga
menghindari untuk makan ataupun minum.
- Dalam perjalan penyakit maka terjadi juga bacteremia II symtomatik yang akan
mengakibatkan nyeri otot yang mengakibatkan intoleran aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai