Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AUDITING BANK SYARIAH

( SISTEM KEUANGAN ISLAM )

DOSEN PENGAMPU : Ranto Rinda Triharyanto, S.Si.,M.Ei

Kelompok I

- M. HAFIZON
- MITA UMUL KHAIRANI
- HERIYANTO

PERBANKAN SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DARUL ULUM SAROLANGUN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah


SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
keuangan islam “ . kemudian shalawat beriringkan salam senantiasa kita mohon
kepada-Nya agar selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menyampaikan risalah-Nya kepada kita sehingga menjadikan
kitamanusia yang beradab dan berilmu pengetahuan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada dosen yang telah memberikan tugas, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.

Sarolangun, Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….
……………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A. Latar belakang…………………………………………………………………1
B. Rumusan masalah.……………………………………………………………..1
C. Tujuan makalah.……………………………………………………………….1
BAB II
PEMBAHASAN.………………………………………………………………….2
A. Sistem keuangan islam.…………………………………..……………....
……..2
BAB III
PENUTUP...……………………………………………………………………….5
Kesimpulan.……………………………………………………………………….5
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem keuangan Islam yang bebas dari riba dan berpihak pada
kepentingan kelompok mikro sangat penting. Mengingat lembaga
keuangan
bank (bank syari‟ah) memiliki sistem prosedur yang panjang dan terkesan
rumit sehingga tidak mampu menjangkau masyarakat lapisan bawah dan
kelompok mikro. Oleh karena itu, banyak pelaku usaha mikro yang
menempuh jalan pintas dengan mengakses kredit dari rentenir dengan
bunga
yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan permodalannya.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu Sistim Keuagan Islam ?

C. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui tentang Sistim Keuagan Islam .

BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Keuangan Islam

1
Sistem keuangan Islam dalam pandangan konvensional pada
prinsipnya adalah kumpulan besar, institusi, peraturan – peraturan dan
teknik – teknik dimana surat – surat berharga diperdagangkan, tingkat
bunga ditentukan, dan jasa – jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan ke
seluruh badian dunia (Peter S. Rose, 1997 dalam Siamat, 1999). Tugas
utamanya adalah mengalihkan dana (loanable funds) dari deposan atau
penabung kapada pemakai dana untuk kemudian digunakan investasi atau
keperluan membeli barang dan jasa – jasa sehingga ekonomi dapat tumbuh
dan berkembang.

A. Tujuan Sistem Keuangan Islam

Dalam subbab ini akan di bahas struktur dari sebuah sistem keuangan yang
berdasarkan prinsip – prinsip Islam. Sistem keuangan Islam hadir untuk
memberikan berbagai macam jasa keungan yang dapat di terima secara reliligius
kepada komunitas – komunitas muslim. Menurut Chapra (1985) tujuan dari
sistem keuangan Islam adalah sistem ini akan memberikan kontribusi secara
pantas kepada pencapaian tujuan sosio-ekonomi Islam dengan utama.

Dalam perspektif Islam, tujuan utama perbankan dan keuangan Islam


dapat disimpulkan sebagai berikut (Al Goud, 2005):

a. Penghapusan bunga dari semua transaksi keuangan dan pembaharuan


semua aktivitas bank agar sesuai dengan prinsip – prinsip Islam.

Tujuan pertama dari penghapusan bunga dan memperkenalkan prinsip –


prinsip Islam adalah tujuan keagamaan (dalam rangka menegakkan syariat
Allah di muka bumi), sehiingga dengan demikian sulit untuk mengukur
tingkat keberhasilan atau kegagalannya dari sudut pandang sekuler murni.

b. Pencapaian distribusi pendapatan dan kekayaan yang wajar.

2
Tujuan dari mencapai distribusi pendapatan dan kekayaan yang wajar
dapat ditafsirkan dalam beberapa cara. Ia bisa diartikan sebagai upaya
untuk menyebarkan kepemilikan sumber daya produktif masyarakat, atau
bisa diartikan sebagai perjuangan untuk mengubah distribusi hasil – hasil
produksi antara tenaga kerja (termasuk pengusaha) dan modal.

c. Promosi pembangunan ekonomi

Tujuan ketiga dari sistem keuangan Islam yaitu sarana tercapainya


pembangunan ekonomi. Sasaran pembangunan yang optimim, konsistensi
dengan stabilitas nilai uang dan juga aspek kesempatan kerja penuh tanpa
pengangguran. Komitmen ini dalam rangka mewujudkan pembangunan
yang berkeadilan dan kesejahteraan bagi semua umat manusia sebagai
suatu tujuan pokok Islam.

B. Struktur Ideal dari Sistem Keuangan Islam

1. Struktur Ideal Chapra (1985)

Struktur ideal dari sistem keuangan Islam menurut Chapra (1985), meliputi
beberapa institusi berikut:

1) Bank Sentral
2) Bank Komersial
3) Lembaga Keuangan Non Bank
4) Institusi Kredit Khusus
5) Korporasi asuransi Deposit
6) Korporasi audit Investasi
2. Kerangka Ismail

Struktur ideal sistem keuangan yang kedua diusulkan oleh Abdul Halim
Ismail (1986), yang mengusulkan pembagian tanggung jawab yang lebih
cermat. Ia membuat sketsa sistem ekonomi Islam yang meliputi tiga sektor,
yaitu:

3
1) Siasi, yaitu sektor pemerintah meliputi dana publik dan bank sentral.

2) Ijtima’i, yaitu sektor kesejahteraan yang bertanggung jawab atas


administrasi pajak.

3) Tijari, yaitu sektor komersial meliputi semua aktivitas komersial


sektor swasta.

4
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Tujuan dari sistem keuangan Islam adalah sistem ini akan


memberikan kontribusi secara pantas kepada pencapaian – pencapaian
tujuan – tujuan sosio-ekonomi Islam yang utama. Lembaga Keuangan
Islam dalam operasinya menghapus sistem riba, dan sebagai gantinya
adalah sistem bagi hasil (profit and loss sharing).

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35672992/Sistem_Keuangan_Islam

Anda mungkin juga menyukai