Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMBANGUNAN 1 (SATU) UNIT KAPAL PENYEBERANGAN


PENUMPANG RO-RO 200 GT LINTAS TIMAMPU - BEAU
TAHUN ANGGARAN 2019

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian


UNIT ESELON I : Perhubungan
PROGRAM : RI
Direktorat
HASIL (OUTCOME) Tersedianya dokumen : Jenderal
satuan anggaran Perhubungan
sebagai dasar : Darat
penyusunan Keppres Program
Lampiran UU APBN. : Pembangunan
: Prasarana dan
UNIT ESELON III/SATKER : Sarana ASDP
(04.08.14)
KEGIATAN : Tersedianya
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Sarana
SATUAN UKUR DAN JENIS KELUARAN Angkutan
VOLUME DETIL KEGIATAN Sungai Lintas
Timampu –
Beau;
Balai Pengelola
Transportasi
Darat Wilayah
XIX SulSelBar
Pengadaan
Kapal Perintis.
Terlaksananya
Kegiatan
Pengadaan
Kapal Perintis
(1027)

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 1
Kapal
Penyeberanga
n Penumpang
Ro-Ro 200 GT
Lintas
Timampu -
Beau T.A.
2019.
1 (Satu) Unit

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 73 Tahun 2004 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau;
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.430 Tahun 2015 Tentang Rencana
Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015 - 2019;
• South Belt Rencana Pembangunan Lintas Penyeberangan Nasional;
• Cetak Biru Armada penyeberangan Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai,
Danau dan Penyeberangan 2009 – 2025;

2. Gambaran Umum.
Arah pengembangan perhubungan darat dalam lingkup nasional adalah sebagai
tulang punggung penyelenggaraan transportasi nasional yang bertumpu pada
transportasi laut dan udara, sedangkan peranan pokok transportasi darat adalah
sebagai pengumpan (feeder). Sementara dalam lingkup regional diarahkan untuk
mewujudkan keterpaduan antara moda transportasi jalan, sungai dan danau serta
penyeberangan, sebagai upaya untuk menghubungkan seluruh wilayah tanah air
dalam rangka memantapkan perwujudan Wawasan Nusantara dan memperkokoh
ketahanan nasional.

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 2
Lintas Timampu - beau merupakan wilayah Propinsi Sulawesi Selatan dan Propinsi
Sulawesi Tengah yang diharapkan dengan adanya kegiatan pembangunan kapal
Sungai/Danau ini mampu membuka akses serta membuka keterosilir wilayah
tersebut. Jarak pelayaran ±2 mil laut.
Pekerjaan pembangunan kapal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan
jasa transportasi penyeberangan pada lintas Timampu - Beau yang sampai saat ini
belum terlayani oleh Sarana angkutan penyeberangan yang berkeselamatan, aman
dan nyaman.

3. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Kegiatan pembangunan kapal ini dipandang perlu untuk memberikan aksesibilitas
bagi distribusi orang, kendaraan dan barang di Propinsi Sulawesi Selatan dan
Propinsi Sulawesi Tengah sebagai salah satu ruas dari poros angkutan sungai/danau
dalam jaringan lintas penyeberangan secara nasional sehingga akan terwujud sistem
transportasi antar moda yang menghubungkan wilayah – wilayah di Indonesia
sebagai simpul/jalur transportasi terdekat (short connection) sehingga mengurangi
waktu dan jarak tempuh terhadap distribusi barang dan aksesbilitas serta pergerakan
penumpang/orang menuju simpul-simpul perekonomian terdekat. Kegiatan ini juga
untuk menyediakan sarana untuk melengkapi prasarana angkutan Sungai/Danau
yang telah dibangun di Propinsi Sulawesi Selatan dan Propinsi Sulawesi Tengah;
Kegiatan ini merupakan pekerjaan (tahap I) Tahun Anggaran 2019.

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 3
Peta Jaringan Transportasi Darat Seluruh Indonesia

B. Penerima Manfaat
Kegiatan pembangunan kapal penyeberangan penumpang RO-RO 200 GT lintas
Timampu - beau diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan sarana
transportasi yang aman, nyaman serta menghubungkan wilayah – wilayah yang terisolir
dan terpisah oleh sungai/danau. Pembangunan kapal sungai ini diharapkan mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat yang berdomisili di Timampu - Beau
sebagaimana peruntukan lintas kapal tersebut. Pengoperasian kapal penyeberangan
penumpang RO-RO 200 GT lintas Timampu - Beau merupakan perwujudan dan
komitmen pemerintah dalam rangka menghubungkan sabuk penyeberangan dan simpul
– simpul konektifitas sehingga tercipta pemerataan pembangunan guna mewujudkan
wawasan nusantara dalam wilayah kesatuan NKRI yang adil dan berdaulat.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Kapal penyeberangan penumpang RO-RO 200 GT lintas
Timampu - Beau dilaksanakan dengan metode sebagai berikut;
• Rancangan Umum dan Spesifikasi Teknis ditetapkan oleh Direktorat Sarana
Perhubungan Darat, Ditjen Perhubungan Darat;
• Detail Design dilaksanakan oleh pihak galangan dan disetujui (approved) oleh:
o Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk aspek keselamatan dan
statutory;
o Biro Klasifikasi Indonesia untuk aspek konstruksi dan sistem
• Production Drawing disiapkan oleh pihak galangan sesuai dengan fasilitas yang
dimiliki;
• Mould lofting, fabrikasi, assembling, ereksi dan pengujian dilaksanakan oleh
pihak galangan di bawah pengawasan:
o Marine Inspector dari Kantor KSOP/UPP mewakili Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut;
o Class Surveyor dari Biro Klasifikasi Indonesia;
o Owner Surveyor dari penyedia jasa konsultansi pengawasan yang
mewakili pemberi tugas di galangan;

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 4
o Q/C Surveyor yang disiapkan oleh pihak galangan untuk menjaga mutu
pengerjaan;
o Surveyor lain yang berasal dari vendor peralatan yang dipasang di kapal.

2. Tahapan Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan


a. Tahapan Kegiatan oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan kapal penyeberangan penumpang RO-RO
200 GT lintas Timampu - Beau dilaksanakan oleh pihak galangan kapal dengan
tahapan sebagai berikut :

Lingkup pekerjaan ini meliputi:

• Pekerjaan Pendahuluan yang meliputi pekerjaan persiapan galangan, production


drawing, dan mould lofting;

• Pekerjaan Lambung yang meliputi pengadaan material, fabrikasi, assembling,


ereksi, pembuatan dan pengadaan perlengkapan lambung, pengadaan dan
pemasangan mesin-mesin geladak dan instalasinya, pembuatan dan
pemasangan ruangan-ruangan akomodasi, kamar-kamar ABK, kamar kerja
mesin beserta interior dan furniture serta perlengkapan ruangan lainnya,
pekerjaan pengecatan lambung, anti korosi dan anti fouling, finishing painting;

• Pekerjaan permesinan yang meliputi instalasi mesin induk dan perlengkapannya,


instalasi motor bantu dan perlengkapannya, instalasi pompa-pompa, generator
set, compressor, Oily Water Separator, tanki-tanki harian, pemasangan sistem
perpipaan;

• Pekerjaan listrik yang meliputi pengadaan kabel dan Main Switch Board, panel-
panel beserta perlengkapannya, pemasangan instalasi listrik;

• Pekerjaan lain-lain yang meliputi pengadaan dan pemasangan alat-alat


keselamatan, komunikasi dan navigasi, sistem pemadam kebakaran, sistem
tambat dan labuh, perlengkapan tidur, perlengkapan makan, maket, dll;

• Peluncuran dan finishing, pengurusan Class Approval, dokumen dan sertifikasi,


pengujian, dan delivery

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 5
PERSIAPAN GALANGAN:
▪ Penugasan;
KONTRAK (Contract): ▪ Pengadaan material,
▪ Persyaratan Owner perlengkapan dan permesinan;
▪ General ▪ Pembuatan Network Planning
Arrangement dan Time Schedule;
▪ Spesifikasi Teknik; ▪ Persiapan shop & building
▪ Jadwal berth
Penyelesaian

FABRIKASI : RANCANGAN (Design):


▪ Mould Lofting; ▪ Key Plan;
▪ Marking; ▪ Detail Plan;
▪ Cutting; ▪ Production Drawing.
▪ Bending;
▪ Welding.

ASSEMBLING : ERECTION:
▪ Sub-Assembling (Section); ▪ Penyambungan Blok / Seksi;
▪ Assembling (Block); ▪ Hull Out-fitting;
▪ Machineries Out-fitting;
▪ Out-fitting.
▪ Equipment Installation;
▪ Electric Installation;
▪ Zinc Anodes Installation;
▪ Painting (Primer, Anti Corrosion,
Anti Fouling);

FINISHING:
▪ Interior Accomodation &
Insulation; PELUNCURAN
▪ Finishing Painting;
(LAUNCHING):

TEST:
▪ Pengujian Fungsi
Peralatan (Function Test); AS BUILT
DRAWING, DELIVERY
▪ Pengujian Stabilitas
(Inclining Test); CERTIFICATION &
CLASS APPROVAL
▪ Pengujian di galangan
(Dock Trial);
▪ Pengujian berlayar (Sea
Trial).

Flow Chart Urutan Kerja Pembangunan Kapal.

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 6
a.1. Pekerjaan Pendahuluan
Pelaksanaan pekerjaan pembangunan kapal berdasarkan atas :

1. Spesifkasi tehnis

2. Desain Awal/ Preliminary Design

Spesifikasi Tehnis dan Desain Awal tersebut dapat disediakan oleh pemilik kapal
ataupun disediakan oleh Galangan Pembangun

Berdasarkan hat tersebut, maka Galangan Kapal (Pembangun ) akan membuat :

1. Gambar Detail Konstruksi Klas

2. Gambar-gambar Non Class ( Klas )

Pekerjaan desain awal meliputi perhitungan perancangan kapal yang dilengkapi


dengan pembuatan desain kapal yang lengkap (full complete design) dengan
mengacu pada ship modern design. Adapun perhitungan pradesain yang dilakukan
meliputi sebagai berikut :

• Penentuan Koefisien bentuk, Ukuran Utama dan Displacement kapal.

• Perhitungan awal berat keseluruhan kapal, berat kapal kosong dan bobot mati
kapal beserta rinciannya.

• Perhitungan stabilitas awal, yaitu perkiraan perhitungan berat dan titik berat
kapal (harga VCG dan LCG), tinggi Metacentre Awal (MGo), periode oleng
(T).

• Perhitungan daya angkut terutama penggunaan space (ruangan) dan


kapasitas tangki-tangki.

• Perhitungan Free Board (awal).

• Perhitungan awal Tenaga Mesin dan kecepatan kapal.

• Perhitungan awal besarnya Register Tonnage untuk ukuran kapal yang


didapat pada rancangan awal.

Pembuatan desain meliputi perhitungan dan gambar-gambar sebagai berikut :

Lambung Kapal (Hull Construction) :

1). Rencana Umum (General Arrangement);

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 7
2). Rencana Garis (Lines Plan);

3). Potongan Melintang (Midship Section Construction);

4). Konstruksi Profil (Construction Profiles);

5). Bukaan Kulit (Shell Expansion);

6). Konstruksi sekat (Transver & Longitudinal Bulkheads);

7). Konstruksi Ceruk haluan dan buritan (Fore and After Peak Const.);

8). Kemudi dan Poros Kemudi (Rudder and Rudder Stock);

9). Pondasi Mesin Induk (Main Engine Foundation);

10). Alas Ganda (Double Bottom Construction);

11). Konstruksi Bangunan Atas (Superstructure Arrangement);

12). Pintu Pendarat (Ramp Door).

Permesinan, Propulsi dan Sistem (Machinery, Propulsion & System) :

1) Rancangan Kamar Mesin (Engine Room Lay Out);

2) Baling-baling dan Poros Baling-baling (propeller & shafting Arrangement);

3) Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Extinguisher System);

4) Perhitungan Ballans Daya;

5) Diagram Pipa :

a. Pipa Bilga dan Pipa Ballast.

b. Pipa Pemadam kebakaran dan pipa cuci Deck.

c. Pipa Sanitary air laut.

d. Pipa Sanitary air tawar.

e. Pipa penampungan kotoran.

f. Pipa duga, pipa isi dan pipa hawa.

g. Pipa pengeringan.

h. Pipa bahan bakar.

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 8
i. Pipa supply dan pipa pelumasan darurat.

j. Pipa pendingin air laut.

k. Pipa gas buang mesin induk dan bantu.

6) Diagram Jaringan Listrik

a. Diagram Jaringan Penerangan

b. Diagram Jaringan Navigasi.

c. Diagram Jaringan Komunikasi.

Performance :

1) Perhitungan Stabilitas dan Trim :

a. Diagram Koefisien (Coefficient Curve);

b. Diagram Panto Carena & Bonjean (Cross & Bonjean Curves);

c. Diagram Hidrostatik (Hydrostatic Curves);

d. Diagram Kebocoran (Floodable Length);

2) Perhitungan Estimasi Kecepatan Kapal dan Tenaga Mesin Induk;

3) Perhitungan Lambung Timbul (Load Line Calculation);

4) Peralatan Keselamatan & Pemadam Kebakaran (Safety Plan/Fire Control


Plan).

Setelah gambar-gambar ini disetujui oleh Pemilik Kapal (Owner), Class (BKI), dan
Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut maka gambar
tersebut akan diturunkan pada lantai gambar untuk dibuat mal (Drawing Pattern)

Berdasarkan gambar yang disetujui tersebut akan dibuatkan :

1. Perhitungan kebutuhan material

2. Jadwal Pengadaan Material, Kebutuhan Mesin dan Peralatan baik Lokal


ataupun Import

Material/peralatan yang belum memiliki Sertifikat, akan di-Klas-kan (Class Approval).

a.2. Pembuatan Seksi dan Blok

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 9
Berdasarkan spesifikasi kapal, perhitungan kontruksi dan ukuran-ukuran gambar dari
detail gambar, maka dibuatlah :

1. Seksi-seksi Konstruksi Dasar

2. Seksi-seksi Konstruksi Lambung

3. Seksi-seksi Konstruksi Sekat

4. Seksi-seksi Konstruksi Geladak

5. Seksi Seksi Konstruksi lainnya

Dari Seksi-seksi tersebut kemudian dilakukan Sub–Assembly (Dirakit menjadi


Asembly dan dilanjutkan / dirakit menjadi Block (Volume Block) seluruh kegiatannya
dilakukan di Bengkel Konstruksi .

Dari bagian Block tersebut maka dihubungkan/ dirangkai menjadi bagian yang lebih
besar di atas Building Berth untuk dilakukan perakitan atau Errection (Block
Errection).

Pembagian block dilakukan untuk menentukan urutan perakitan dan disesuaikan


dengan fasilitas pendukung yang dimiliki galangan. Pembagian block dapat
digambarkan sebagaimana ilustrasi berikut:

PEMBAGIAN BLOK F-090

BT02
BT01

Ø 250 BA01
15 27 39 51 63 BA06
BA02 BA03 BA04 BA05

1300 x 1300 1300 x 1300 1300 x 1300 1300 x 1300 1300 x 1300

BC02 BC03 BC04


BC01 BC05 BC06

B01
B04 B05 B06
B02 B03

A05
AP
0 5 7 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 B07 75 80 85

WEB FRAME PL 250 x 8 FP 100 x 8 PL 250 x 8 FP 100 x 8


A04
MAIN FRAME L 75 x 75 x 7 A01 A 02 A03 L 75 x 75 x 7
SPACE FRAME
500 mm

BLOCK SCHEDULE
BLOCK B BLOCK BC BLOCK BA BLOCK BT
A-01 (Fr 7+200 s/d 18+350) NO BLOCK / frame NO BLOCK / frame NO BLOCK / frame NO BLOCK / frame
PRINCIPAL DIMENSION
BLOCK A 1 B-01 (Transom s/d 7+200) 1 BC01 (Ap s/d 7+350) 1 BA01 (FR 4 s/d 15+200) 1 BT01 (FR 45 s/d 56+200)

NO BLOCK / frame 2 B-02 (Fr 7+200 s/d 19+350) 2 BC02 (FR 7+350 s/d 19+200) 2 BA02 (FR 15+200 s/d 27+200) 2 BT02 (FR 56+200 - 70)
1 3 B-03 (Fr 19+350 s/d 31+350) 3 BC03 (FR 19+200 s/d 31+350) 3 BA03 (FR 27+200 s/d 39+350) ~ Length Over All (Loa) = 40,00 m
5 4 B-04 (Fr 31+350 s/d 42+350) 4 BC04 (FR 31+350 s/d 43+350) 4 BA04 (FR 39+350 s/d 51+350)
2 A-02 (Fr 18+350 s/d 30+350) ~ Length Between Perpendicular (Lbp) = 34,50 m
3 A-03 (Fr 30+350 s/d 42+350) 5 B-05 (Fr 42+350 s/d 54+350) 5 BC05 (FR 43+350 s/d 56+350) 5 BA05 (FR 51+350 s/d 63+350) ~ Breadth (B) = 10,50 m
4 A-04 (Fr 42+350 s/d 54+350) 6 B-06 (Fr 54+350 s/d 66+200) 6 BC06 (FR 56+350 s/d 67+350) 6 BA06 (FR 63+350 s/d 71)
~ Depth (H) = 2,80 m
A-05 (Fr 54+350 s/d 66+200) 7 7
~ Draft (T) = 2,00 m

B-07 (Fr 66+200 s/d Fp) BC07 (FR 67+350 s/d Fp)

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 10
Pembagian Block

a.3. Perakitan

Setelah erection block tersebut, maka secara bersamaan dapat dilakukan pembuatan
seksi bidang maupun seksi blok dari bagian kapal antara lain

1. Rumah Geladak Kendaraan, dapat dikerjakan sekaligus dengan perakitan


Lambung kapal

2. Rumah Geladak Penumpang, seksi bidang akan dirakit ke rumah geladak


kendaraan

3. Rumah Kemudi, seksi bidang akan dirakit dirumah geladak penumpang

4. Pintu Rampa dan bagian pekerjaan lainya.

a.4. Pekerjaan Permesinan

Setelah perakitan badan kapal selesai dikerjakan, maka dapatlah dilanjutkan dengan
pekerjaan - pekerjaan yang berhubungan dengan permesinan antara lain :

1. Assembling pondasi mesin induk dan motor bantu

2. Assembling pondasi pompa-pompa

3. Pembuatan & Assembling Shaft, Propeller & Sterntubes

4. Assembling dan Pemasangan V-Brackets;

5. Pemasangan mesin induk dan motor Bantu

6. Pemasangan system propulsi

7. Assembling sistem kemudi dan kemudi

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 11
8. Kelengkapan permesinan lainnya

Setelah pekerjaan pemasangan permesinan selesai 90 % maka dilakukan


pengecekan terhadap hasil kerja pemasangan di antaranya Engine and Shaft
Alignment.

Di samping pemasangan dapat dilakukan pekerjaan bersamaan yaitu pekerjaan


instalasi perpipaan dan ketengkapannya antara lain

1. Sistim Pipa Bilga

2. Sitim Pipa Ballast

3. Sistim Pipa Pemadam

4. Sistim Pipa Air Tawar

5. Sistim Pipa Bahan Bakar

6. Sistim Pipa Hydraulic

7. Pembuatan Kotak Laut

8. Dan instalasi lainnya.

a.5. Pembuatan & Pemasangan Installasi Listrik

Berdasarkan pembagian beban/ Load Balances dan gambar detail instalasi, maka
dapat dibuat Panel Pembagi Utama/ MSB dan Panel -Panel distribusi lainnya.

Panel Pembagi Utama tersebut dihubungkan dengan Panel-panel lainnya dengan


instalsi kabel dan dilanjutkan dengan instalsi kabel ke pemakaian Peralatan atau
kelengkapan kapal ataupun ke stop kontak tenaga termasuk Instalasi kabel ke
perlengkapan system navigasi.

Dari panel-penerangan dilakukan instalsi penarikan kabel ke fitting lampu atau stop
kontak/ saklar-saklar lampu sesuai dengan gambar denah lampu penerangan dan
kebutuhan kelengkapan.

a.6. Pembuatan Pemasangan Deck Machinery

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 12
Peralatan/ komponen induk yang dapat dibuat di galangan maka dipasang sesuai
dengan gambar Rencana Umum dan atau gambar yang disetuji oleh Klas

Peralatan/ mesin yang harus diimport dapat dipasang sesuai dengan gambar
Rencana Umum setelah Surat-Surat dan atau Sertifikatnya diperiksa lengkap serta
mendapat persetujuan dari Klas

a.7. Pekerjaan Outfitting Dan Perlengkapan Navigasi.

Pemasangan outfitting ini dapat dilaksanakan setelah bagian -bagian badan dan
interior kapal selesai dikerjakan. Tetapi apabila out fitting ini dikerjakan di galangan
maka fabrikasinya dapat dikerjakan tebih dahulu .

Peralatan navigasi juga dipasang pada saat ruangan-ruangan dan interior telah
selesai dikerjan. Yang termasuk dalam bagian outfitting dan navigasi antara lain :

1. Pekerjaan kayu, Interior dan inventorynya

2. Pekerjaan Coating, deck covering, insulation, wall lining

3. Pemasangan Zinch Anode

4. Pemasangan Instrumentasi di R. Kemudi dan di tempat lainnya

5. Instalasi dan Peralatan Navigasi

6. Sistem kelengkapan pendingin ruangan

7. Sistem Paging, Intercommunication, Alarm dan Alat-alat hiburan

a.8. Peluncuran

Setelah proses erection selesai terhadap keseluruhan bagian kapal termasuk bagian
system propulsion maka kapal dapat dikategorikan siap diluncurkan (Launching
Process).

Untuk persiapan peluncuran tersebut maka harus dilakukan persiapan diantaranya

1. Perhitungan peluncuran

2. Sounding Test

3. Persiapan luncur di antaranya kereta luncur, Proses/ Sequences Luncur

4. Kemungkinan perbaikan/ persiapan cradles

5. Perkiraan air pasang surut dan penentuan waktu

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 13
Peluncuran dapat dilakukan dengan menentukan pada saat air pasang maksimum
atau tinggi dengan memperhatikan atau prediksi ataupun antisipasinya apabila
terdapat hambatannya,

a.9. Pekerjaan Finishing

Setelah pelaksanaan peluncuran dan kapal dapat mengapung dengan baik di atas
air tetapi masih terdapat pekerjaan yang belum dilaksanakan dan memang harus
dilakukan di atas air, maka pekerjaan penyelesaian ataupun finishing dapat
dilanjutkan dan merupakan pekerjaan penyelesaian akhir.

Setelah pekerjaan setesai maka dilakukan pekerjaan pengetesan di antaranya :

1. Inclining Test

2. Compasseren

3. Test Fungsi Peralatan

4. Test Engine dan Sistim Propulsi

5. Sea Trial Test

Dalam periode setelah trial maka dapat dilakukan kembali pekerjaan perbaikan
secukupnya dan dilakukan pengumpulan seluruh kelengkapan dokumentasi kapal
sebagai syarat untuk kapal berlayar

a.10. Approval Dokumen Konstruksi Pembangunan Kapal

Seluruh bagian gambar yang disetujui Class ataupun Sertifikat Material/ Peralatan
akan dikolektif dan diserahkan kepada BKI untuk dapat diterbitkan Persetujuan Klas.

Berdasarkan dokumen Konstruksi dan Kelaikan/ Keselamatan Kapal tersebut maka


harus didaftarkan pada Direktorat Perkapalan dan Kepelautan untuk mendapat
persetujuan.

Setelah percobaan berlayar dan Test fungsi peralatan maka diterbitkan Berita Acara
Percobaan Layar dan berdasarkan pengesahan gambar konstruksi kapal dan
kelayakan kapal tersebut maka dilakukan pemeriksaan sebelum diterbitkannya
Sertifikat Pembangunan Kapal (Keterangan Lambung, Klas Kapal Daya Muat dll)
oleh Biro Klasifikasi Indonesia

a.11. Persiapan Berlayar

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 14
Setelah selesainya dokumen Pembangunan Kapal, maka akan diurus ijin melayarkan
kapal ke Syahbandar dan terakhir diterbitkan Surat Laik Layar sebagai kelengkapan
Surat Pembangunan Kapal.

b. Tahapan Kegiatan oleh Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan.


Pelaksanaan kegiatan pengawasan pembangunan kapal penyeberangan
penumpang RO-RO 200 GT lintas Timampu - Beau dilaksanakan oleh pihak
konsultan pengawasan dengan tahapan sebagai berikut :

Lingkup pekerjaan ini meliputi:

a. Meneliti dan memeriksa gambar-gambar, perhitungan-perhitungan, Spesifikasi


dan lain lain. Kemudian apabila dianggap perlu memberikan rekomendasi dan
koreksi ke galangan yang bersangkutan, atas persetujuan pemesan.
b. Memeriksa semua barang-barang, dokumen-dokumen, mesin-mesin dan
perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan/dibeli untuk pembangunan kapal
yang dimaksud. Membicarakan dengan pihak galangan kapal kemungkinan
perubahan kwalitas dan ukuran bila diperlukan atas persetujuan pemesan.
c. Mengawasi kemajuan-kemajuan pembangunan kapal secara keseluruhan yaitu
:
1. Persiapan pembangunan kapal yang meliputi penyiapan fasilitas
galangan, penyediaan material konstruksi kapal serta perlengkapannya,
pemasangan scaffoldings dan sebagainya;
2. Pekerjaan-pekerjaan desain yang meliputi pembuatan gambar-gambar
detail dan gambar-gambar produksi;
3. Pekerjaan-pekerjaan bengkel lofting yang meliputi penggambaran di atas
lantai gambar (mould lofting), penggambaran di atas media optik (scale
lofting), pemrograman numerik (numerical control/NC), pembuatan mal-
mal (mock-up) komponen kapal;
4. Pekerjaan-pekerjaan fabrikasi yang meliputi penandaan pelat (marking),
pemotongan (cutting), pembengkokan (hot and cold bending);

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 15
5. Pekerjaan-pekerjaan perakitan (assembling) yang meliputi
penyambungan pelat (welding) membentuk seksi dan blok komponen
konstruksi kapal;
6. Pekerjaan penyambungan seksi/blok komponen di atas building berth
(erection) yang meliputi penyambungan sub-seksi, seksi, maupun blok
komponen konstruksi kapal, pengendalian deformasi membujur dan
melintang lambung kapal, pemasangan zink anodes;
7. Pekerjaan-pekerjaan perkayuan yang meliputi pre-fabrikasi, fabrikasi,
perakitan komponen-komponen konstruksi kapal yang terbuat dari
material kayu;
8. Pekerjaan-pekerjaan pengecatan (painting) yang meliputi persiapan
pengecatan (blasting), pengecatan anti korosi (Anti Corrosion/AC), anti
biota laut (Anti Fouling/AF), dan lapisan interior dan eksterior konstruksi
kapal;
9. Pekerjaan permesinan yang meliputi pemasangan instalasi mesin-mesin
induk (Main Engines), mesin-mesin bantu (auxiliary engines), mesin-
mesin geladak (Winches dan Windlasses), perlengkapan propulsi seperti
poros (shaft), gear box, baling-baling (propeller), mesin dan perlengkapan
kemudi;
10. Pekerjaan outfitting, akomodasi dan perlengkapan kapal yang meliputi
pemasangan pipa-pipa, pompa-pompa, perlengkapan akomodasi ABK
maupun penumpang, perlengkapan keselamatan (life appliances),
perlengkapan navigasi dan nautika;
11. Pekerjaan kelistrikan (electrical working) yang meliputi pemasangan
generator listrik, motor, kabel-kabel, switch board, panel board, dll.;
12. Pekerjaan peluncuran kapal (launching);
13. Pekerjaan pembuatan komponen di luar galangan yang dilaksanakan di
dalam negeri;
14. Pekerjaan pekerjaan lain yang lazim dalam pembangunan kapal.
d. Memeriksa dan menjaga agar tercapai kwalitas pekerjaan yang baik, dan
melakukan pengujian yang diperlukan selama pembangunan berlangsung baik
di galangan pembangunan maupun bengkel dari sub-sub kontraktor di dalam
negeri.

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 16
e. Melaporkan kepada pemesan semua kekurangan-kekurangan dalam
pembangunan, baik dalam hal kwalitas maupun volume pekerjaan, serta
membicarakannya dengan pihak galangan dan pemesan.
f. Melakukan pengawasan sedemikian rupa sehingga dapat dihindari perubahan
dari desain kapal.
g. Untuk perubahan yang penting, yang tidak dapat dihindari dan/ atau membawa
akibat perubahan harga kapal harus dibicarakan terlebih dahulu dengan
pemesan.
h. Pengawas sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman, bila konstruksi yang
dianggap dapat menyebabkan keretakan-keretakan atau dijumpai kerusakan
agar dilakukan perubahan atau tambahan kekuatan yang dapat mengantisipasi
hal-hal yang menyebabkan kerusakan atau keretakan.
i. Mengawasi pelaksanaan percobaan berlayar (sea trial) dan pengujian stabilitas
kapal (Inclining Test), serta memberikan petunjuk kepada galangan dan
membuat laporan kepada pemesan.
j. Memeriksa kebenaran jumlah dan mutu suku cadang dan inventarisasi kapal
yang diserahkan oleh galangan kepada pemesan dan membuat laporan kepada
pemesan.
k. Memeriksa semua kebenaran sertifikasi kapal, buku-buku petunjuk
pemeliharaan, gambar-gambar dan laporan percobaan serta Inclining Test yang
diserahkan kepada pemesan.
l. Membuat laporan bulanan secara berkala kepada pemesan, antara lain
mengenai prestasi kerja galangan, kemungkinan adanya penyimpangan serta
alasan-alasannya, dan sebagainya.
m. Mencatat serta membicarakan dengan pihak galangan dan pemesan mengenai
hal-hal yang mengakibatkan kelambatan waktu penyerahan dan pada timbulnya
keadaan yang tak terduga (Force Majeure) sesuai yang dimaksud dalam kontrak
pemesan dengan galangan pembangun.
n. Dalam hal terjadinya kondisi Force Majeure, galangan diharuskan
melaporkannya kepada pemesan selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat
belas) hari setelah terjadinya Force Majeure tersebut di atas.
o. Mengawasi persiapan penyeberangan dari galangan kelokasi penyeberangan.

c. Kegiatan Yang Dilaksanakan

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 17
1. Uraian Kegiatan
Kegiatan ini terdiri atas:
• Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT dengan
ukuran utama (principal dimensions) sebagai berikut:

Panjang Keseluruhan (Loa) : 35,78 m


Panjang Antara Garis Tegak (Lpp) : 29,78 m
Lebar (moulded) (Bmld) : 9,00 m
Tinggi (moulded) (Hmld) : 2,80 m
Sarat Air d : 2,00 m
Kecepatan Dinas (Vs) : 10 knot

Kecepatan Percobaan (Vt) : 11 knot


Kondisi 100% MCR Mesin
Induk
Tenaga Penggerak Utama
(Marine Diesel Engine) Jumlah : 2 (dua) Buah
Daya ≥ 370 kW
RPM : 2100
maks,
Sistem : Wet
pelumasan Circulation
Rasio Roda Gigi (Gear : Sesuai
Ratio) optimasi
baling-
baling
Tenaga Mesin Bantu
(Marine Auxiliary Engine) Jumlah : 2 (dua) Buah
Daya : 65 kVA 50 Hz
Kelas Klasifikasi Indonesia : + A 100  D (Kapal
Penyeberangan)
+ SM

Kapasitas kapal adalah sebagai berikut :

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 18
- Penumpang

Penumpang Duduk : 60 Orang

Penumpang ekonomi terbuka : 60 Orang

- Kendaraan Maksimum

Truk Sedang : 9 buah

Muatan rata-rata/truk : 10 Ton

- Tanki Bahan Bakar : Abt. 6,50 ton di dasar ganda


(BJ = 0,870) (gading 20~26) PS
Abt. 6,50 ton di dasar ganda
(gading 20~28) SB

- Tangki Air Tawar : Abt. 6,30 ton di dasar ganda


(BJ = 1,000) (gading 27~32) PS
Maksimum untuk pelayaran dengan
pengaturan sesuai trim Abt. 6,30 ton di dasar ganda
(gading 27~32) SB

- Tangki Ballast : Abt. 6,70 ton di dasar ganda


(BJ = 1,000) (gading 52~55) PS
Disesuaikan dengan stabilitas, trim,
dan benaman baling-baling Abt. 6,70 ton di dasar ganda
(gading 52~55) SB

Abt. 4,75 ton terletak di


gading 4~6 PS

Abt. 4,75 ton terletak di


gading 4~6 SB

- Tangki Bilga : Abt. 1,72 ton di dasar ganda


(BJ = 1,000) Gd. 16 ~ 20 SB

Abt. 1,72 ton di dasar ganda


Gd. 16 ~ 20 PS
- Tangki Minyak Kotor : Abt. 1,00 ton di dasar ganda
(BJ = 0,9443) Gd. 12 ~ 16 PS

Abt. 1,00 ton di dasar ganda


Gd. 12 ~ 16 SB

- Bobot Mati (dead weight ton/DWT) : Abt. 125 ton


total berat payloads & consumables

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 19
• Pengawasan Pembangunan Kapal penyeberangan penumpang RO-RO 200 GT
yang dilaksanakan oleh penyedia jasa konsultansi pengawasan yang akan
bertindak mewakili pemberi tugas selama pelaksanaan pembangunan di
galangan.

2. Batasan Kegiatan
Kegiatan ini dibatasi hanya untuk:

• Pembangunan kapal penyeberangan penumpang RO-RO 200 GT yang terbuat


dari material lambung baja untuk lintas Timampu - beau dengan ukuran dan
spesifikasi teknis tertentu. Ringkasan perincian pembangunan kapal adalah
sebagai berikut:

o Pengadaan Material dan Perlengkapan;

o Jasa Pembangunan / Jasa Galangan;

o Jasa Pihak Ke-tiga yang terdiri atas:

▪ Jasa Sertifikasi dan Klasifikasi;

▪ Jasa Perijinan;

▪ Jasa Familiarisasi;

▪ Jasa Penyeberangan;

▪ Jasa asuransi.

• Pengawasan pembangunan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa konsultansi.

d. Maksud dan Tujuan


1. Maksud Kegiatan
Pekerjaan pembangunan kapal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan
pelayanan jasa transportasi sungai pada lintas Timampu - Beau yang sampai saat
ini belum terlayani oleh sarana angkutan penyeberangan. Pelabuhan
penyeberangan pada kedua titik penyeberangan tersebut telah selesai dan
direncanakan sudah bisa dioperasikan pada tahun 2018.

2. Tujuan Kegiatan

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 20
Tujuan pekerjaan pembangunan kapal ini adalah untuk membangun 1 (satu) unit
kapal penyeberangan penumpang RO-RO 200 GT untuk melayani angkutan
sungai di lintas Timampu - Beau
Diharapkan dengan adanya kapal penyeberangan ini, pelayanan angkutan
penyeberangan di lintas Timampu - Beau akan dapat terlayani dan
berkesinambungan.

e. Indikator Keluaran dan Keluaran


1. Indikator Keluaran
Terbuka akses untuk distribusi penumpang, kendaraan dan barang secara
khusus antara wilayah kepulauan tersebut dan secara umum dari wilayah barat
Indonesia hingga wilayah timur Indonesia melalui sabuk penyeberangan utara
dan tengah.
2. Keluaran
Tersedianya sarana angkutan sungai tipe RO-RO yang laik laut (sea worthy),
memenuhi keseluruhan persyaratan sebagaimana ditetapkan secara
Internasional oleh IMO, ISO maupun ILO, dan nasional melalui keputusan Menteri
Perhubungan dan peraturan Klasifikasi Indonesia.

f. Tempat pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pembangunan kapal penyeberangan penumpang RO-RO 200 GT lintas
Timampu - Beau ini dilaksanakan oleh penyedia jasa pemborongan yang pada
galangan kapal yang dimilikinya di bawah pengawasan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dan Biro Klasifikasi Indonesia.

g. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan


1. Pelaksana kegiatan
Penyedia jasa pemborongan akan membentuk pelaksana pekerjaan yang
berjumlah sekurang-kurangnya 30 orang tenaga ahli dengan perincian:
• Tenaga ahli teknik perkapalan sejumlah minimal 15 orang;
• Tenaga ahli teknik permesinan kapal sejumlah minimal 9 orang;
• Tenaga ahli teknik kelistrikan kapal sejumlah minimal 6 orang;
Penyedia jasa konsultansi pengawasan akan menunjuk pelaksana pekerjaan
yang berjumlah sekurang-kurangnya 4 orang tenaga ahli dengan perincian:

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 21
• 1 (satu) orang Project Manager yang berlatar-belakang Sarjana Teknik
Perkapalan berpegalaman minimal 15 tahun;
• 1 (satu) orang Surveyor Lambung yang berlatar-belakang Sarjana Teknik
Perkapalan berpegalaman minimal 5 tahun;
• 1 (satu) orang Surveyor Mesin yang berlatar-belakang Sarjana Teknik
Permesinan Kapal / Mesin berpegalaman minimal 5 tahun;
• 1 (satu) orang Surveyor Listrik yang berlatar-belakang Sarjana Teknik
Permesinan Kapal / Mesin berpegalaman minimal 5 tahun;

h. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan


Penanggung jawab kegiatan Pembangunan Kapal penyeberangan penumpang RO-
RO 200 GT lintas Timampu - Beau ini adalah Direktur TSDP, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat.

D. Waktu Pencapaian Keluaran


1. Jadwal Kegiatan
a. Waktu pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Pembangunan Kapal penyeberangan penumpang RO-RO 200 GT lintas
Timampu - Beau ini dilaksanakan dalam waktu 15 bulan kalender. Sesuai
Peraturan Presiden (PERPRES) No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
60/PMK.02/2018 tentang Persetujuan Kontrak Tahun Jamak oleh Menteri
Keuangan menyatakan bahwa kegiatan yang melebihi satu tahun anggaran harus
mendapatkan persetujuan kontrak multi years Menteri/Lembaga terkait atau
Menteri Keuangan berdasarkan besaran alokasi anggaran yang tersedia. Alokasi
waktu kegiatan pembangunan tahun anggaran 2019 dilaksanakan selama 8
(delapan) bulan kalender sesuai dengan alokasi anggaran yang telah ditetapkan.
Matriks dan time schedule kegiatan terlampir.

b. Matrik pelaksanaan kegiatan


Matriks pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kapal penyeberangan penumpang
RO-RO 200 GT lintas Timampu - Beau adalah sebagai terlampir (Lampiran 1).
TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT
Lintas TIMAMPU - BEAU Page 22
c. Alasan – alasan dilakukannya kontrak tahun jamak (multi years contract)
Alasan – alasan dilakukannya kontrak tahun jamak (Multi Years Contract) kelima
paket tersebut di atas antara lain :
1. Secara teknik pekerjaan meliputi pekerjaan pendahuluan (persiapan galangan,
production drawing, dan mould lofting), pekerjaan lambung kapal (material,
mesin geladak, instalasi, ruang akomodasi, kamar ABK, kamar mesin,
pengecatan lambung, anti korosi dan anti fouling, serta finishing painting),
pekerjaan permesinan (instalasi induk dan perlengkapan,instalasi motor bantu,
instalasi pompa, generator set, compressor,oil water separator, tanki harian dan
sistem perpipaan), pekerjaan listrik,pekerjaan lain (terkait keselamatan,
navigasi, tambat, labuh dan perlengkapan lainnya), dan peluncuran dan finishing
class approval, sertifikasi dan delivery memerlukan waktu 15 (lima belas) bulan
kalender belum termasuk waktu yang diperlukan untuk proses lelang (tender)
2. Memperhatikan desain kapal, tahapan pekerjaan selanjutnya dapat
dilaksanakan setelah tahapan sebelumnya tercukupi karena secara teknis
pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud saling ketergantungan, serta tahapan
pelaksanaan baru dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya setelah lolos uji
pertahapnya. Pemecahan menjadi beberapa bagian kontrak akan membawa
kesulitan dalam jaminan pelaksanaan pekerjaan dan jaminan mutu hasil
pekerjaan dan pertentangan tanggung jawab
3. Tidak diperlukan biaya tambahan untuk mobilisasi dan pemeliharaan material
setengah jadi sehingga lebih efisien.
4. Pengadaan mesin induk kapal dilakukan secara import dan melalui proses indent
sehingga diperlukan tambahan waktu yang dapat melampaui tahun anggaran.
5. Menghemat biaya dan waktu untuk proses pelelangan dan kontrak karena cukup
dilaksanakan sekali saja yaitu pada awal pekerja.

E. Biaya
Untuk melaksanakan kegiatan Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang Ro-Ro
200 GT lintas Timampu - Beau, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) Tahun Anggaran 2019 dan Tahun Anggaran 2020 diperlukan biaya sebesar Rp.
33.980.138.200,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Juta Seratus
Tiga Puluh Delapan Ribu Dua Ratus Rupiah,-), dengan perincian sebagai berikut :

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 23
1. TAHAP – I (T.A 2019)
Jumlah Pekerjaan Konstruksi = Rp. 4.647.299.470,-
Jumlah Biaya Supervisi = Rp. 350.000.000,-
Jumlah = Rp 4.997.299.470,-
2. TAHAP – II (T.A 2020)
Jumlah Pekerjaan Konstruksi = Rp. 28.532.838.730,-
Jumlah Biaya Supervisi = Rp. 450.000.000,-
Jumlah = Rp 28.982.838.730,-

Makassar, Pebuari 2019

Dibuat Oleh :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Disetujui Oleh : SATUAN KERJA BPTD WILAYAH
XIX PROPINSI SULSELBAR
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
SATUAN KERJA BPTD WILAYAH XIX
PROVINSI SULSELBAR

BAHAR LATIEF
Pembina (IV-a)
NIP. 19711007 199801 1 008
SUPRIYO ADI PRACOYO
Pembina Tk.I (IV/b)
NIP. 19650218 198803 1 007

Diketahui oleh,

DIREKTUR TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU


DAN PENYEBERANGAN

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 24
CHANDRA IRAWAN
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19600429 198903 1 001

TOR Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang RO-RO 200 GT


Lintas TIMAMPU - BEAU Page 25

Anda mungkin juga menyukai