LEARNING JOURNAL
Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Governance sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
A. Manajemen ASN
Pada pembelajaran synchronus agenda III ini, saya yang tergabung dalam Kelompok 1
Angkatan 175 menerima materi Manajemen ASN dan SMART ASN yang dipandu oleh
widyaiswara Bapak Sutardi, A.Pi, MMA. Pembelajaran synchronus kali ini berlangsung
selama 2 JP. Pembelajaran kali ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai
manajemen ASN dan SMART ASN sebagai panduan dalam menjadi ASN yang BerAKHLAK.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai yang
profesional, memiliki nilai dasar, memiliki etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN akan menjadi baik jika ASN paham
akan arti dari kedudukan ASN, peran ASN, hak dan kewajiban ASN, serta kode etik ASN
seperti yang termuat dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Semua fungsi dan komponen dalam manajemen ASN harus menerapkan Sistem Merit
sebagaimana tercantum dalam pasal 55 (Manajemen PNS) dan pasal 93 (Manajemen PPPK)
UU Nomor 5 Tahun 2014. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Pembangunan Sistem Merit ASN bertujuan untuk
menyesuaikan arah pembangunan nasional, mendapatkan talenta terbaik, mengurangi
kesenjangan kompetensi, meningkatkan kinerja berkelanjutan, mengapresiasi secara layak,
dan menuju ASN yang dinamis.
Manajemen kinerja PNS memiliki empat tahapan utama, yaitu perencanaan kinerja,
pelaksanaan, pemantauan dan pimbinaan kinerja, serta penilaian kinerja dan tindak lanjut
manajemen kinerja. Pengelolaan kinerja ASN memegang prinsip agile organization, yaitu
meningkatkan kolaborasi aliran ide yang terus menerus, mengutamakan keterlibatan dan
kerjasama, serta ada mekanisme yang berkesinambungan dalam mengelola kinerja.
B. Smart ASN
Dalam Smart ASN dikenal istilah literasi digital. Literasi digital adalah kecakapan
penggunaan digital dalam melakukan proses mediasi digital yang dilakukan secara produktif.
Kerangka literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethic, dan
digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran
tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasi teknologi digital.
1. Digital Skill yaitu kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras
dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital atau dalam arti kemampuan untuk secara
efektif mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi
digital
2. Digital Culture yaitu kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
keseharian dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
3. Digital Ethic yaitu kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) atau dalam arti kemampuan individu dalam menyadari, menyesuaikan diri dan
menerapkan etika digital saat berselancar di dunia digital.
4. Digital Safety yaitu kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan juga bisa diartikan sebagai aktivitas mengamankan kegiatan digital,
seperti penggunaan password hingga pemahaman mengenai OTP dan istilah cyber
security lainnya
Demikian sekilas pembelajaran agenda III kali ini. Semoga kita mampu menjadi ASN yang
profesional dalam melaksanakan kewajiban dan menaati kode etik ASN, serta mampu
menjadi ASN yang dapat memanfaatkan teknologi dengan memperhatikan 4 Pilar Digital yaitu
cakap, aman, budaya, dan beretika dalam dunia digital.
MATRIKS RANCANGAN KEGIATAN DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PNS
SERTA KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
b) Membuat desain Desain leaflet dan Saya membuat desain Pelayanan yang Bermutu
leaflet dan poster poster media edukasi yang dan Terjangkau kepada
yang menarik dan menarik dan inovatif Semua Lapisan
konsultasi dan kepala puskesmas dan koordinasi dengan Puskesmas Purworejo yaitu