Anda di halaman 1dari 52

TKM 1253

Teknik Reaksi Kimia Lanjut


Pengantar Reaktor Ideal

Dr Endah Retno Dyartanti

1
Reaktor Kimia

A
P
B
P
A+B+P A+B
Reaktor Pipa Ideal Reaktor Tangki Ideal
Reaktor Partaian Reaktor Aliran Sumbat

2
Karakteristik Reaktor Ideal
Karakteristik Reaktor Partaian Reaktor Aliran Reaktor Tangki
Sumbat Ideal
Kondisi ideal Temperatur, tekanan, Uniform setiap saat Konsentrasi berubah Pencampuran
komposisi ke arah keluaran sempurna.
reaktor.
Komposisi di dalam
Tak ada gradien reaktor uniform, dan
konsentrasi dan besarnya sama dengan
temperatur ke arah keluaran reaktor.
radial.

Tak ada difusi dan


pencampuran ke arah
aksial.
Distribusi waktu Seragam. Seragam. Tidak seragam.
tinggal reaktan.
Karakteristik Volume reaktor yang Relatif kecil. Relatif kecil. Besar.
Kinetika dibutuhkan untuk
derajat konversi yang
sama.
Distribusi produk Besar, untuk produk Besar, untuk produk Kecil, untuk produk
(untuk reaksi antara. antara. antara.
konsekutif).
Features Fleksibilitas Tinggi Rendah Medium
Aplikasi Multiguna, skala kecil. Skala besar. Skala medium
3
Natural Gas

ZnO Desulphurization ZnS


Reaksi Kimia di
Pabrik Amoniak
H2O,
Fuel Primary Reformer Flue Gas

Air,
Secondary Reformer Heat
Power

Heat,
Power Shift Conversion Heat

CO2 Removal Condensate


CO2

Methanation

Power Compression

Power Ammonia Synthesis Heat, Purge/


Flash Gas

NH3
4
Reaksi Kimia di Pabrik Urea

CO2 Unit Unit Unit


Sintesis Dekomposisi kristalisasi
NH3

Unit
Pembutiran

Unit Recovery Urea butiran

5
Reaktor dalam Pabrik Kimia

• Reaktor adalah wadah untuk melangsungkan reaksi.

• Kinerja reaktor sangat menentukan ekonomi pabrik.

• Reaktor adalah jantung pabrik kimia.

6
Kinerja Reaktor

• Konversi
• Selektivitas
• Yield

• Hilang tekan sepanjang reaktor, kadang-kadang


juga digunakan sebagai batasan kinerja reaktor.

7
Faktor-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Reaktor

• Keadaan Reaktor : tipe, bentuk dan ukuran


• Sifat Reaksi : sifat termodinamika, sifat kinetik dan katalisis
• Sifat Peristiwa Fisik : perpindahan massa dan perpindahan kalor
• Kondisi Operasi : konsentrasi, temperatur, tekanan dan laju alir

8
Konversi Kimia dalam
Reaktor Kimia
• Ada beberapa cara yang digunakan untuk memberikan
kondisi optimum pada sebuah proses pereaksian:
• mengatur konsentrasi reaktan,
• mengatur temperatur dan tekanan sistem reaksi,
• memilih jenis reaktor yang cocok,
• mengintervensi reaksi dengan menambahkan katalis.
• Ada dua cara yang digunakan untuk mengetahui tingkat
konversi sebuah reaksi kimia yaitu dengan menghitung:
• derajat reaksi (degree of reaction) atau koordinat
reaksi (reaction coordinate),
• derajat konversi.

9
Konversi Kimia dalam Reaktor Kimia
Derajat Reaksi

aA + bB 
→ cC + dD N

Secara termodinamika ditulis: ∑ υι S


i =1
i =0

− aA − bB + cC + dD = 0

Jika jumlah mol A yang beraksi adalah ∆nA, maka jumlah


mol komponen lain yang bereaksi atau terbentuk adalah:

υB
B yang bereaksi : ∆n B = ∆n A
υA
υC
C yang terbentuk : ∆nC = ∆n A
υA 10
Konversi Kimia dalam Reaktor Kimia
Derajat Reaksi (lanjutan)
lanjutan)

maka didapatkan sebuah bentuk umum berikut:


∆n A ∆n B ∆ni
= = ... =
υA υB υi

Besaran ini juga biasa disebut sebagai derajat reaksi atau


koordinat reaksi.

∆ni

υi

11
Konversi Kimia dalam Reaktor Kimia
Derajat Konversi
ni , 0 − ni
Derajat konversi didefinisikan sebagai: Xi =
ni , 0
Xi : derajat konversi substansi i
ni,0 : jumlah mol mula-mula substansi i
ni : jumlah mol substansi i pada keadaan akhir

Contoh reaksi:
n A,o − n A
aA + bB 
→ cC + dD XA =
n A, 0
nB ,0 − nB b nA,0
XB = = XA
nB ,0 a nB ,0
12
Konversi Kimia dalam Reaktor Kimia
Contoh

• Tinjau reaksi sintesa amoniak berikut:


N 2 + 3 H 2 ⇔ 2 NH 3

Jika pada awal reaksi terdapat masing-masing 2 mol N2 dan 4


mol H2, dan diketahui bahwa pada akhir reaksi terdapat 1
mol N2, maka tentukan derajat reaksi dan derajat konversi N2
dan H2. Hitung derajat konversi N2 dan H2 jika pada keadaan
awal terdapat 6 mol H2 dan 2 mol N2.

13
Konversi Kimia dalam Reaktor Kimia
Contoh (lanjutan)
lanjutan)
• Derajat Reaksi
Pada akhir reaksi sisa N2 sama dengan 1 mol.
Sehingga N2 yang bereaksi adalah : 2 – 1 = 1 mol.
Dari stoikiometri reaksi diketahui bahwa setiap mol N2 yang
bereaksi memerlukan 3 mol H2, sehingga:
∆n N 2 = n N 2 − n N 2,0 = 1 − 2 = −1
∆n H 2 = n H 2 − n H 2,0 = 1 − 4 = −3
Derajat reaksi atau koordinat reaksi adalah:
∆n N 2 ∆n H 2
X = =
υN2 υH2
−1 − 3
X = = =1
−1 − 3 14
Konversi Kimia dalam Reaktor Kimia
Contoh (lanjutan)
lanjutan)
• Derajat Konversi
Derajat konversi untuk masing-masing reaktan adalah sebagai
berikut:
n N 2, 0 − n N 2 1
X N2 = =
n N 2, 0 2
n H 2, 0 − n H 2 3
X H2 = =
n H 2, 0 4

• Derajat Konversi untuk H2/N2 = 6/2

2 −1 1
X N2 = =
2 2
6−3 1
X H2 = =
6 2
15
Hubungan Derajat Konversi dengan Komposisi

nA = n A 0 − X A n A, 0

υB
nB = n B ,0 + X A n A, 0
−υ A
υC
nC = nC , 0 + X A n A, 0
−υ A

υD
nD = n D ,0 + X A n A, 0
−υ A
N
 υi  N X A n A, 0 N
Total = ∑  ni , 0 +
i =1  −υ A
X A n A, 0  = ∑ ni , 0 +
−υ A
∑υ i
 i =1 i =1

16
TERMODINAMIKA REAKSI

17
Reaksi Ireversibel dan Reversibel

• Reaksi ireversibel adalah reaksi satu arah, sedangkan reaksi


reversibel adalah reaksi yang dapat membalik.
Reaksi antara H2 dan O2 disebut reaksi ireversibel, dan
dituliskan dengan persamaan:
2H2 + O2 → 2H2O
Perlu dicatat di sini bahwa dengan cara biasa (hanya
melibatkan energi panas) reaksi sebaliknya tidak dapat
berlangsung.
2H2O /→ 2H2 + O2

18
Reaksi Ireversibel dan Reversibel (lanjutan
lanjutan)
(lanjutan)

Namun jika CH4 dan air pada perbandingan 1/1 direaksikan


pada 700oC, maka pada akhir reaksi tidak seluruh reaktan habis
terkonversi menjadi produk, karena produk yang terbentuk (CO
dan H2 ) dapat bereaksi balik menjadi reaktan (CH4 dan H2O).
Reaksi semacam ini disebut reaksi reversibel dan dituliskan
dengan persamaan berikut.


→ CO + 3H 2
CH 4 + H 2O ←

19
Termodinamika dan Reaksi Kimia

• berlangsung tidaknya suatu reaksi,


• reversibel tidaknya suatu reaksi,
• konversi reaksi reversibel pada saat kesetimbangan tercapai
(konversi maksimum),
• kalor (energi panas) yang terlibat dalam reaksi
• Sifat termodinamika yang berkaitan langsung dengan
keadaan itu adalah
• perubahan energi bebas Gibbs (∆G),
• perubahan Enthalpi (∆H),
• temperatur (T) dan
• tekanan (P).

20
Sifat Termodinamik Reaksi dan
Pemanfaatannya dalam Praktek

Sifat Keadaan Reaksi Pemanfaatan dalam Praktek


Termodinamik
∆GTo Berlangsung tidaknya reaksi Evaluasi awal kelayakan reaksi
∆G0, ∆H0r, T, P Reversibel tidaknya reaksi Target Kinerja Reaktor
Konversi kesetimbangan Pemilihan kondisi reaksi
∆Hr0 Kalor yang terlibat reaksi Rancangan reaktor

21
Entalpi Reaksi (∆Hr)

• Entalpi reaksi adalah kalor yang dibebaskan atau dibutuhkan


oleh reaksi.
• Reaksi eksoterm jika reaksi tersebut menghasilkan kalor
(∆Hr bernilai negatif).
• Reaksi endoterm jika reaksi tersebut membutuhkan kalor
(∆Hr bernilai positif).

22
(∆Hr) (lanjutan
Entalpi Reaksi (∆ lanjutan)
(lanjutan)

• Reaksi Eksoterm


→ CH 4 + H 2O
CO + 3H 2 ←
 ∆H r0,298 K = −206, 0 kJ/mol

→ 2 NH 3
N 2 + 3H 2 ←
 ∆H r0,700 K = −52,5 kJ/mol

• Reaksi Endoterm

→ CO + 2 H 2
CH 4 + H 2O ←
 ∆H r0,298 K = 206, 0 kJ/mol

→ CO + H 2
C + H 2O ←
 ∆H r0,298 K = 131, 2 kJ/mol

23
Entalpi Reaksi pada Keadaan Standar

∆H r0,298 K = ∑ (υi ∆H 0f ,298 K ,i ) − ∑ (υi ∆H 0f ,298 K ,i ) (3)


produk reaktan

dengan υi adalah koefisien stoikhiometri reaksi senyawa i.


Untuk reformasi kukus,

( ) (
∆H r0,298 K = ∆H r0,298 K ,CO + 3∆H r0,298 K , H 2 − ∆H r0,298 K ,CH 4 + ∆H r0,298 K , H 2O )
= ( −110,5 ) + 3 ( 0 )  − ( −74,9 ) + ( −241,8 ) 
= 206, 2 kJ/mol CH 4

24
Entalpi Reaksi pada Keadaan Standar
(lanjutan)
lanjutan)
Entalpi reaksi standar pada temperatur T (bukan 298K) dapat
dihitung dengan hubungan berikut:
T
∆H = ∆H + ∫ ∆C dT
0 0
r ,T r ,298 K p
298

∆C p = ∑ (υi C p ,i ) + ∑ (υi C p ,i ) (4)


produk reaktan

Harga entalpi pembentukan pada keadaan standar dan 298K


(∆Hf0298K) dan kapasitas kalor berbagai senyawa biasanya
didaftar dalam buku-buku termodinamik, atau untuk senyawa-
senyawa yang terlibat di dalam pabrik amonia, harga-harga
tersebut dapat dilihat dalam pustaka 1 (M.V. Twigg (editor),
Catalyst Handbook, 2 nd, Wolfe Publishing Ltd., 1989).
25
(∆G) dan
Energi Bebas Gibbs (∆
Kesetimbangan Reaksi
• Perubahan energi bebas Gibbs reaksi pada keadaan standar
dapat dihitung dari nilai-nilai energi-bebas-standar
pembentukan senyawa-senyawa yang terlibat reaksi
(∆Gf0,298K,i) dengan hubungan berikut:
∆G298
0
K = ∑ i f ,298 K ,i )
(υ ∆G 0
produk
−∑ (υi ∆G 0f ,298 K ,i )
reaktan (1)

∆G0T) dapat dihitung


Energi bebas Gibbs pada temperatur T (∆
dengan persamaan

∆GT0 = ∑ (υi ∆G 0f ,T ,i ) − ∑ (υi ∆G 0f ,T ,i )


produk reaktan

26
(∆G) dan Kesetimbangan
Energi Bebas Gibbs (∆
Reaksi
• Nilai energi bebas Gibbs suatu reaksi pada
keadaan standar (∆G0T) dapat digunakan untuk
menentukan tingkat reversibilitas dan konversi
pada kesetimbangan (konversi maksimum) reaksi
tersebut.
• Makin negatif nilai (∆G0T) suatu reaksi makin tidak
reversibel reaksi tersebut.
• Jika (∆G0T) suatu reaksi sangat negatif, dapat
dikatakan reaksi tersebut adalah reaksi ireversibel,
atau sering disebut reaksi spontan.

27
Energi Bebas Gibbs (∆G) dan Kesetimbangan
Reaksi

∆GT0 = − RT ln ( KT )
(5)
∆G 0
298 K = − R ( 298) ln ( K 298 K )
dengan R adalah konstanta gas universal = 0,008314 kJ/mol K.
 −∆G298
0
 (2)
K 298 K = exp  K

 R ( 298 ) 
Sedang konstanta kesetimbangan reaksi pada temperatur T
dapat dihitung menggunakan:
 −∆GT0 
KT = exp   (6)
 RT 
d ( ln K ) ∆H r0
= (persamaan van’t Hoff) 28
dT RT 2
Konversi Maksimum (xmaks)

• Konversi maksimum suatu reaksi dicapai jika reaksi tersebut


mencapai kesetimbangan.
• Dengan demikian konversi maksimum dapat dihitung
menggunakan persamaan-persamaan kesetimbangan di
atas dan definisi konstanta kesetimbangan.

29
Konversi Maksimum (xmaks)

Reaksi reformasi kukus : 


→ CO + 3H 2
CH 4 + H 2O ←

Jika seluruh gas dalam campuran


( pCO ) ( pH )
3

KP = 2 reaksi dapat dianggap ideal, K = Kp,


( p )( p )
CH 4 H 2O atau

( yCO ) ( yH )
3

( yCO ) ( yH )
3
KP = 2
Pt 2
( y )( y ) K= Pt 2 (7)
2

CH 4 H 2O
( y )( y )
CH 4 H 2O

30
Konversi Maksimum (xmaks)

• Konversi maksimum dapat dihitung dengan urutan


langkah:
Urutan Besaran Data yang diperlukan No. persamaan
langkah yang dihitung yang digunakan
1 ∆G0298 ∆G0f298 i (1)
2 K298 ∆G0298 (2)
3 ∆H0r298 ∆H0f298 (3)
4 ∆H0r T ∆H0r298, CPi, T (4)
5 KT ∆H0r T, T (5) atau (6)
6 yi KT, Pt (7)
7 xi maks yi, komposisi awal neraca massa

31
Latihan

→ CO2 + H 2
• Reaksi pergeseran CO: CO + H 2O ←

• Diselenggarakan pada temperatur 301 oC. Pada
temperatur tersebut, energi bebas Gibbs reaksi ini adalah
-4,1577 kkal/mol.
• Jumlah CO dan H2O yang memasuki reaktor adalah:
• CO = 15000 mol/jam
• H2O = 40000 mol/jam
• Hitung konversi maksimum.

32
Pengaruh Temperatur dan Tekanan terhadap
Konversi Maksimum

• Pengaruh Temperatur
• untuk reaksi endoterm (∆H0r,T > 0) makin tinggi
temperatur makin besar nilai K, atau konversi maksimum
reaksi endoterm makin besar pada temperatur yang
makin tinggi.
• untuk reaksi eksoterm (∆H0r,T < 0) makin tinggi
temperatur makin kecil nilai K, atau konversi maksimum
reaksi eksoterm makin kecil pada temperatur yang
makin tinggi.

33
Pengaruh Temperatur dan Tekanan terhadap
Konversi Maksimum

• Pengaruh Tekanan Total pada konversi maksimum dapat


diungkap dari definisi Kp
• untuk reaksi dengan Σ(υi )produk > Σ(υi)reaktan makin tinggi
tekanan total makin kecil konversi kesetimbangannya.
• untuk reaksi dengan Σ(υi )produk < Σ(υi)reaktan makin tinggi
tekanan total makin besar konversi kesetimbangannya.
• untuk reaksi dengan Σ(υi )produk = Σ(υi)reaktan tekanan total
tidak berpengaruh terhadap konversi kesetimbangannya

34
Pengaruh Temperatur dan Tekanan terhadap
Konversi Maksimum

• Pengaruh tekanan parsial pada dasarnya sama dengan


pengaruh konsentrasi:
• makin tinggi konsentrasi/tekanan parsial produk di
dalam umpan makin kecil konversi maksimum
yang dapat dicapai, sebaliknya
• makin tinggi konsentrasi/tekanan parsial reaktan
makin tinggi konversi kesetimbangan yang
dihasilkan
35
KINETIKA KIMIA

36
Reaksi dan Laju Reaksi

• Reaksi, pada dasarnya, adalah proses penyusunan


(pemutusan dan pembentukan) ikatan antar atom di dalam
molekul, sehingga diperoleh molekul (-molekul) baru
dengan struktur yang berbeda dari reaktannya.
• Proses tersebut dapat berlangsung bila terjadi kontak
(tumbukan) antar molekul reaktan dengan orientasi yang
tepat dan energi yang cukup.
• Laju reaksi kimia diberi simbol ‘r’ dan didefinisikan sebagai
laju konsumsi reaktan atau laju pembentukan produk setiap
satuan jumlah ‘lokasi’ reaksi.

37
Reaksi dan Laju Reaksi

• Pada umumnya laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi,


tekanan, temperatur dan katalis.
• Untuk kebutuhan perangcangan dan evaluasi reaktor,
pengaruh kondisi reaksi terhadap laju reaksi diungkapkan
dalam hubungan matematik yang disebut persamaan laju
reaksi.
• Kinetika kimia adalah ilmu tentang laju reaksi, termasuk di
dalamnya pengaruh kondisi reaksi pada laju reaksi, serta cara
percobaan untuk mendapatkan persamaan laju reaksi.

38
Teori Reaksi Kimia

• Tinjau sebuah reaksi A+ B


→ P

r = kC A C B Bentuk fungsi konsentrasi f(Ci)


bermacam-macam sesuai yang
−rreaktan = kf ( Ci ) diperoleh dari percobaan, tetapi
umumnya dapat dikelompokkan
rproduk = kf ( Ci ) dalam dua kelompok besar.

39
Teori Reaksi Kimia
α β
1. Bentuk fungsi pangkat r = kC A CB
Jenis Stoikhiometri dan Sifat
Persamaan Laju Reaksi
Reaksi Kinetik

A + B 
A ,1,2
→C
k
rC = k AC ACB2 (3.6)
ireversibel
k
reversibel →
P ,1
2 P ← R rR = k P CP − k R CR (3.7)
kO ,1

k P ,1 −rA = k AC A2
k A ,2
→ Q
2 A → 2 P ← (3.8)
konsekutif kQ ,1
rP = k AC A2 − k P CP + 2kQ CQ
−rA = k A,1C A + k A,2C A2
k
A →
A ,1
P rP = k A,1C A (3.9)
Parallel A →
A ,2 k
Q rQ = k A,2C A2

40
Teori Reaksi Kimia
2. Bentuk mekanistik
Contoh persamaan Kinetik Reaksi penggeseran CO dengan
katalis Fe2O3/Cr2O3 yang diperoleh berdasarkan penelitian
mekanistik kinetika reaksi kimia:
Bentuk
Persamaan Kinetik
persamaan
Fungsi Pangkat r = kCCO
m
CHn 2O CCO
p
2
C q
H 2
(3.10)

CCO2 CH 2
Mekanisme kK CO K H 2O CCO CH 2O −
Langmuir- r= K (3.11)
(1 + K )
2
Hinshelwood CCO + K H 2O CH 2O + K CO2 CCO2 + K H 2 CH 2
CO

41
Pengaruh Temperatur
• Pada umumnya pengaruh temperatur pada laju reaksi
dapat dinyatakan dengan persamaan Arrhenius :
 − Ea 
k = A0 exp  
 RT 

Berdasarkan teori kinetik, Ea (energi pengaktifan, kal/mol)


diinterpretasikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan
agar tumbukan antar molekul reaktan dapat menghasilkan
reaksi;
Sedangkan A0 adalah konstanta yang diinterpretasikan
sebagai frekuensi tumbukan antar reaktan. Di dalam A0 ini
tercakup pengaruh variabel-variabel seperti: ukuran
molekul, massa molekul dan faktor orientasi tumbukan.
42
Pengaruh Temperatur Slope = (-Ea/R)

Intercept
= ln Ao

ln k

E 1
ln k = ln A0 −  a T
 R 

(1/T)
43
Pengaruh Temperatur

• Hasil-hasil pengamatan terhadap reaksi menunjukkan bahwa


Ea hampir selalu bernilai positif, sehingga reaksi bertambah
cepat dengan kenaikkan temperatur.

44
Pengaruh Tekanan

• Tekanan tidak berpengaruh pada laju reaksi fasa cair.


• Sedang pada reaksi fasa gas, pengaruh tekanan ditunjukkan
oleh persamaan laju reaksinya.
Misal untuk reaksi penggeseran CO (CO shift conversion)
dengan persamaan laju reaksi seperti dinyatakan oleh
persamaan berikut:


→ CO2 + H 2 Pengaruh tekanan total
CO + H 2O ←
 terhadap laju reaksi
ditentukan oleh orde
r = kpCO
m
pHn 2O pCO
p
2
p q
H2 total reaksi (m + n + p +
q) yang dapat bernilai
(
r = k p yCO
m
yHn 2O yCO
p
2
y q
H2 ) Pt ( m + n + p + q ) positif ataupun negatif.
45
Peran Katalis dalam Reaksi

• Menurut teori kinetika gas, reaksi dapat berlangsung jika


reaktan-reaktannya (misalnya A dan B) saling bertumbukan
dengan energi yang cukup dan orientasi yang tepat.

 E 
r = Z exp  − a p
 RT  Z = jumlah tumbukan per satuan waktu dan Z = F CA CB
F = frekuensi tumbukan antara molekul A dan B
 E  p = fraksi tumbukan dengan orientasi yang tepat.
r = FC ACB exp  − a p
 RT 

46
Peran Katalis dalam Reaksi

• Persamaan tsb mengungkapkan bahwa reaksi dapat


dipercepat dengan berbagai cara, yaitu:
• menaikkan temperatur T
• meningkatkan konsentrasi reaktan Ci atau tekanan
parsial reaktan pi
• meningkatkan ketepatan orientasi tumbukan p
• menurunkan energi aktivasi Ea

47
Peran Katalis dalam Reaksi

• Reaksi hidrogenasi etilen dengan katalis CuO-MgO


• Tanpa Katalis: r0 = 1x1027 exp  − 43000  pH
 RT  2

• Dengan Katalis  13000 


rkat = 1x10 exp  −
27
 pH 2
 RT 

(rkat/r0) = 1,44 x1011

48
Kemampuan Katalis
• Katalis dapat mempercepat laju reaksi, karena memiliki
kemampuan untuk menurunkan energi pengaktifan.
• Biasanya hal ini diperoleh akibat dari modifikasi rute
reaksi dengan melibatkan reaksi antara reaktan atau
produk antara dengan katalis. Rute reaksi baru yang
dihasilkan biasanya jauh lebih kompleks namun memiliki
energi pengaktifan yang jauh lebih kecil.
• Untuk reaksi reversibel katalis mempercepat reaksi ke
kanan maupun ke kiri.
• Katalis berpengaruh pada sifat kinetik tetapi tidak
berpengaruh pada sifat termodinamik. 49
Kemampuan Katalis

• Katalis bersifat spesifik, artinya satu katalis hanya


mempercepat satu reaksi saja.
• Untuk reaksi paralel katalis hanya mempercepat satu
alur reaksi saja.
• Sejumlah kecil katalis dapat digunakan untuk sejumlah
besar campuran reaksi.
• Reaktor amonia yang berisi + 100 m3 katalis dapat
digunakan untuk memproduksi 1000 - 1500 ton NH3 /
hari selama kurang lebih 10 tahun.
• Katalis dapat terdeaktivasi.
• akibat : panas, peracunan, pengikisan dll.

50
Unjuk Kerja Katalis

• aktifitas katalis
• volume aktif katalis

51
Reaktor Ideal

Reaktor Partaian (Batch Reactor)


Reaktor Pipa Ideal (PFR)
Reaktor Tangki Ideal Kontinyu (CSTR)

52

Anda mungkin juga menyukai