Anda di halaman 1dari 119

ANALISIS MANAJERIAL ENTRY DAN EXIT

MENGGUNAKAN FIBONACCI RETRACEMENT PADA


BISNIS FOREX TRADING
(STUDI KASUS PT. MRG MEGA BERJANGKA KUNINGAN - JAKARTA)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

A.ZAINAL ABIDIN

NPM : CB117112007

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI

JAKARTA

2021
ANALISIS MANAJERIAL ENTRY DAN EXIT
MENGGUNAKAN FIBONACCI RETRACEMENT PADA
BISNIS FOREX TRADING
(STUDI KASUS PT. MRG MEGA BERJANGKA KUNINGAN - JAKARTA)

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Adminisrasi Bisnis (S.A.B.) Program Strata Satu Institut

Ilmu Sosial dan Manaje men STIAMI

SKRIPSI

A.ZAINAL ABIDIN

NPM : CB117112007

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

FAKULT AS ILMU ADMINIST RASI

PROGRAM ST UDI ADMINIST RASI BISNIS

INST IT UT ILMU SOSIAL DAN MANAJ EMEN ST IAMI

JAKART A 2021
ANALISIS MANAJERIAL ENTRY DAN EXIT
MENGGUNAKAN FIBONACCI RETRACEMENT PADA
BISNIS FOREX TRADING
(STUDI KASUS PT. MRG MEGA BERJANGKA KUNINGAN - JAKARTA)

A.ZAINAL ABIDIN

NPM : CB117112007

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Adminisrasi Bisnis (S.A.B.) Program Studi Strata Satu telah disetujui

oleh Pembimbing dan Ketua Program Studi pada tanggal seperti

tertera dibawah ini Jakarta, 8 Agustus 2021

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Pandoyo, SE., M.M Ahadin, SE., M.E.Sy

Menyetujui,

Nur Fitri Rahmawati S.AB M.A

Ketua Program Studi Administrasi Bisnis


ANALISIS MANAJERIAL ENTRY DAN EXIT MENGGUNAKAN FIBONACCI
RETRACEMENT PADA BISNIS FOREX TRADING
(STUDI KASUS PT. MRG MEGA BERJANGKA KUNINGAN - JAKARTA)

A.ZAINAL ABIDIN

NPM : CB117112007

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana
Administrasi Bisnis (S.A.B) Program Studi Strata Satu telah disetujui Tim Penguji
dan disahkan Rektor Institut Sosial dan Manajemen STIAMI pada tanggal seperti
tertera di bawah ini Jakarta, 8 Agustus 2021

1. Dr.Ir. R. Soekarsono, M.M ………………..


Ketua Tim Penguji
2. Drs. Thamrin, M.Si ………………..
Penguji Ahli
3. Dr. Pandoyo, SE., M.M ………………..
Dosen Pembimbing I
4. Ahadin, SE., M.E.Sy ………………..
Dosen Pembimbing II

Mengesahkan,
Rektor Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Prof Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, MM


NIP: 195312311979021004
NIK: 199714563
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul. “Analisis Manajerial Entry dan Exit

Menggunakan Fibonacci Retracement Pada Bisnis Forex Trading (Studi

Kasus PT. MRG MEGA BERJANGKA KUNINGAN - JAKARTA) Penulisan

skripsi dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar kesarjanaan Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis dari

Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran membangun penulis harapkan dari

berbagai pihak demi kesempurnaan substansi skripsi ini.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

yang memerlukan, khususnya bagi peneliti yang bermaksud untuk

melakukan penelitian lanjutan.

Jakarta, 01 Maret 2021

Penulis,

(A.Zainal Abidin)

vi
UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan

perhatian yang tidak terhingga dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, M.M, selaku Rektor

Institut STIAMI.

2. Yth. Ibu Dr. Novianita Rulandari, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Institut STIAMI.

3. Yth. Ibu Nur Fitri Rahmawati, S.AB., MA selaku ketua Program

Studi Ilmu Administrasi Bisnis Institut STIAMI .

4. Yth. Bapak Dr. Pandoyo, SE.,MM, selaku pembimbing I

5. Yth. Bapak Ahadin, SE., M.E.Sy, selaku pembimbing II

6. Kepada semua dosen dan karyawan Institut STIAMI yang telah

mengajarkan peneliti banyak ilmu pengetahuan.

7. Kepada orang tua dan paman saya yang selalu memberikan

dukungan moril maupun materil yang disertai dengan doanya.

8. Kepada teman dan sahabat saya yang selalu memberikan motivasi

dan semangat.

9. Dan kepada semua pihak yang membantu baik secara langsung

maupun tidak langsung.

vii
Untuk semua bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terimakasih, semoga kebaikan Bapak/Ibu mendapatkan

balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amin.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi kita semua, khususnya bagi perusahaan terkait dan mahasiswa

Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI.

Jakarta, 01 Maret 2021

A.Zainal Abidin

viii
ABSTRAK

ANALISIS MANAJERIAL ENTRY DAN EXIT MENGGUNAKAN


FIBONACCI RETRACEMENT PADA BISNIS FOREX TRADING
(STUDI KASUS PT. MRG MEGA BERJANGKA KUNINGAN - JAKARTA)

Oleh:
A.Zainal Abidin

Beraneka ragam dan banyaknya jenis alat Fibonacci yang


digunakan dalam perdagangan forex menimbulkan keraguan dalam
pengambilan keputusan entry. Volatilitas pergerakan harga menyebabkan
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan sehingga seringkali
menyebabkan kerugian bagi para investor. Trading forex merupakan
bisnis yang sangat popular dan diinginkan oleh berbagai kalangan, namun
ketidak tahuan menjadi permasalahan pelaku bisnis untuk membuat suatu
kesimpulan (transaksi beIi atau juaI) yang akan dipilih dan dilaksanakan
dari hasil analisa teknik Fibonacci Retracement dalam perdagangan forex.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian studi kasus, dengan
menggunakan online data sekunder berupa data chart pada software
metatrader 4 yang menampilkan laporan tentang pergerakan XAUUSD,
GBPJPY, NASDAQ, dan EURAUD dengan bantuan analisa teknikal
berupa penentuan rasio Fibonacci. Definisi studi kasus menurut Yin (2013:
18) adalah : “suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam
konteks kehidupan nyata, bilamana batas- batas antara fenomena dan
konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multisumber bukti
dimanfaatkan”.

Seluruh hasil analisa menggunakan teknik entry dan exit


menggunakan Fibonacci retracement diatas menunjukkan bahwa rasio
daripada Fibonacci ternyata sangat di respon oleh harga hal itu tentunya
tidak lepas dari pelaku pasar sendiri yang akan menentukan besarnya
keuntungan atau kerugian yang akan diterima oleh masing-masing
investor. Saran ditujukan bagi pelaku pasar yang akan menggunakan
metode ini dalam aktifitas trading. Hasil penelitian dengan pendekatan ini
tidak bersifat mutlak melainkan harus disesuaikan dengan modal, kondisi
pasar dan penerapannya.

Kata Kunci : Teknik Entry, Teknik exit, Trading Forex, dan Fibonacci
Retracement.

ix
ABSTRACT

MANAGERIAL ENTRY AND EXIT ANALYSIS USING FIBONACCI


RETRACEMENT IN FOREX TRADING BUSINESS (CASE STUDY OF
PT. MRG MEGA FUTURES KUNINGAN - JAKARTA)

By: A.Zainal Abidin

The variety and many types of Fibonacci tools used in forex trading
give rise to doubts in making entry decisions. The volatility of price
movements causes uncertainty in decision making so that it often causes
losses for investors. Forex trading is a very popular business and is
desired by various groups, but ignorance is a problem for business people
to make a conclusion (buy or sell transactions) which will be selected and
carried out from the results of the Fibonacci Retracement technique
analysis in forex trading.

This research is included in case study research, using online


secondary data in the form of chart data on metatrader 4 software which
displays reports on the movement of XAUUSD, GBPJPY, NASDAQ, and
EURAUD with the help of technical analysis in the form of determining
Fibonacci ratios. The definition of a case study according to Yin (2013: 18)
is: "an empirical inquiry that investigates phenomena in real-life contexts,
when the boundaries between phenomena and contexts are not clearly
visible and where multiple sources of evidence are utilized".
All the results of the analysis using the entry and exit technique
using the Fibonacci retracement above show that the ratio of the Fibonacci
turns out to be very responsive to the price, it certainly cannot be
separated from the market participants themselves who will determine the
amount of profit or loss that will be received by each investor. Suggestions
are intended for market participants who will use this method in trading
activities. The results of research with this approach are not absolute but
must be adjusted to capital, market conditions and their application.

Keywords : Entry Techniques, Exit Techniques, Forex Trading, and


Fibonacci Retracement.

x
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi


UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. ix
ABSTRACT ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
Daftar Tabel ............................................................................................. xiv
Daftar Gambar ......................................................................................... xiv
BAB I ........................................................................................................ 15
PENDAHULUAN................................................................................... 15
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................. 15
B. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 19
C. Pertanyaan Penelitian ................................................................... 19
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 20
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 20
BAB II ....................................................................................................... 22
KAJIAN LITERATUR ............................................................................ 22
A. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 22
B. Kajian Pustaka .............................................................................. 27
Pengertian Administrasi ....................................................... 27
Fungsi Administrasi .............................................................. 27
Pengertian Bisnis ................................................................. 28
Pengertian Administrasi Bisnis ............................................. 29
Pengertian Investasi ............................................................. 29
Manajemen Keuangan ......................................................... 30
Manajemen Risiko Transaksi Forex .................................... 31
Pengertian Pengambilan Keputusan .................................... 33
Teknik Entry ......................................................................... 35
10. Teknik Exit ............................................................................ 35
Pengertian Foreign Exchange .............................................. 37
Pengertian Analisis teknikal.................................................. 38
13. Pengertian Fibonacci ............................................................ 41

xi
C. Kerangka Konseptual................................................................... 45
D. Model Konseptual ......................................................................... 52
BAB III ...................................................................................................... 53
METODE PENELITIAN ........................................................................ 53
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 53
Pendekatan Penelitian ......................................................... 53
Jenis penelitian..................................................................... 54
B. Operasionalisasi Konsep ............................................................. 55
Analisa arah trend ................................................................ 56
Jenis Pola............................................................................. 56
Internal Retracement ............................................................ 57
External retracement ............................................................ 57
Price Cluster ......................................................................... 57
Swing high dan Swing low .................................................... 57
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 58
D. Penentuan Informan ..................................................................... 59
E. Teknik Analisis Data...................................................................... 61
Input Data ............................................................................. 62
Penggunaan Grafik Candlestick ........................................... 63
Menentukan Trend dan Titik Swing High dan Swing Low. . 63
Menentukan Level Support dan Resistance ......................... 63
Penggunaan pola XAB, XAY, dan ABCD ............................ 64
Menentukan titik penarikan Fibonacci Berdasarkan trend ... 64
Kesimpulan........................................................................... 65
Rekomendasi ....................................................................... 65
F. Lokasi dan Jadwal Penelitian ........................................................ 66
BAB IV ..................................................................................................... 67
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 67
A. Gambaran Umum Objek Penelitian............................................... 67
Sejarah Singkat Objek Penelitian ......................................... 67
Struktur Organisasi ............................................................... 68
Aktivitas Organisasi .............................................................. 68
B. Hasil Penelitian ............................................................................. 69
C. Pembahasan ................................................................................. 79

xii
BAB V ...................................................................................................... 91
KESIMPULAN & SARAN ...................................................................... 91
A. KESIMPULAN ............................................................................... 91
B. SARAN .......................................................................................... 92
Daftar Pustaka ......................................................................................... 95
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... 97

xiii
Daftar Tabel

1. Tabel I.1 Jenis Indikator Fibonacci dalam software Metatrader4..........17

2. Tabel II.1: Penelitian Terdahulu…………………………………………...22

3. Tabel III.1: Simbol Pergerakan Harga Saham…………………………...59


4. Tabel III.2: Gantt Chart penelitian…………………………………………65

xiv
Daftar Gambar

1. Gambar I.1: Model Konseptual…………………………………………….51

2. Gambar II.1 Struktur Organisasi…………………………………………..67


3. Gambar II.2 Contoh Entry………………………………………………….70
4. Gambar II.3 Contoh Entry………………………………………………….71
5. Gambar II.4 Contoh Trend Naik…………………………………………...71
6. Gambar II.5 Contoh Secondary trend…………………………………….72
7. Gambar II.6 Contoh Pola……………………………………………..……73
8. Gambar II.7 Contoh Area Stop Lose……………………………………...74
9. Gambar II.8 Contoh Price Cluster…………………………………………75
10. Gambar II.9 Contoh Hasil analisa………………………….…………….78

11. Gambar III.1 Penerapan Fibonacci pada Grafik XAUUSD……………80


12. Gambar III.2 Penerapan Fibonacci pada Grafik XAUUSD……………82
13. Gambar III.3 Penerapan Fibonacci pada Grafik GBPJPY…………….84
14. Gambar III.4 Penerapan Fibonacci pada Grafik NASDAQ……………86
15. Gambar III.5 Penerapan Fibonacci pada Grafik EURAUD……………88

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya teknologi di dunia semakin mempermudah

perkembangan perdagangan berjangka atau foreign exchange, khususnya

para pelaku pasar yang semakin mudah dalam melakukan transaksi

pertukaran jual/beli mata uang suatu negara dengan mata uang dari

negara lain. Teknologi internet dan komunikasi adalah suatu alat bagi

individu atau kelompok untuk melakukan perdagangan di pasar berjangka.

Hadirnya PT. Mrg Mega Berjangka juga menjadi jembatan para investor

untuk melakukan pembelian instrument derivative dalam jumlah minimum

hingga maksimum dalam pasar modal.

Kegiatan investasi foreign exchange dianggap sebagai instrumen

investasi yang menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Kegiatan

kontrak berdagang di pasar konvensional sangatlah berbeda dengan

kontrak kegiatan berdagang pada pasar berjangka, kontrak di pasar

berjangka merupakan standar kontrak dimana jumlah, jenis, tempat, dan

waktu penyerahannya telah diatur di awal menggunakan peraturan yang

telah ditetapkan di masing-masing Broker (Pihak ketiga yang

menghubungkan investor kepada liquidity provider).

15
16

Kontrak berjangka dapat diartikan sebagai perjanjian dua belah

pihak antara penjual dan pembeli terhadap komoditas/aset yang akan

diterima pada periode tertentu atau pada waktu yang telah disepakati.

Pada perdagangan berjangka mengandung instrument derivative antara

lain berupa obligasi, komoditas, suku bunga, saham, indeks dan lainnya.

Foreign exchange merupakan salah satu dari berbagai instrumen

tersebut, yang teknik transaksinya melibatkan dua mata uang dari negara

yang berbeda secara berkelanjutan. Trading forex merupakan bisnis yang

sangat popular dan diinginkan oleh berbagai kalangan, namun ketidak

tahuan menjadi permasalahan pelaku bisnis yang belum mengetahui

tekniknya secara mendalam sehingga, ketika masuk kedalam bisnis forex

mereka hanya mengikuti para pemberi sinyal dan hanya melakukan teknik

menebak apakah mereka ingin buy/sell.

Beraneka ragam dan banyaknya jenis alat Fibonacci yang

digunakan dalam perdagangan forex menimbulkan keraguan dalam

pengambilan keputusan entry. Salah satu cara dalam analisis teknikal

yang lazim digunakan adalah alat Fibonacci retacement. Fibonacci

retracement digunakan untuk menentukan entry dan exit point dengan

mengetahui kondisi pasar suatu instrumen derivatif dan menetapkan titik

poin untuk masuk dan keluar transaksi. Jenis Fibonacci dapat dilihat pada

tabel berikut :
17

Tabel I.1: Jenis Indikator Fibonacci dalam software Metatrader4

NO Jenis Indikator
1 Fibonacci Extension / Expansion / Projection
2 Fibonacci Fan
3 Fibonacci Arcs
4 Fibonacci Retracement
5 Fibonacci Timezones

Sumber : Astronacci.com

Peneliti ingin menganalisis pergerakan harga menggunakan

Fibonacci retracement untuk mengambil keputusan entry. Yang mana

analisis ini digunakan oleh investor untuk transaksi jangka pendek

maupun jangka panjang, Indikator - indikator yang digunakan pada

penelitian ini adalah candlestick sebagai grafik dan rasio Fibonacci

sebagai alat ukur intensitas harga guna mendapatkan entry dan exit point.

Volatilitas pergerakan harga menyebabkan ketidakpastian dalam

pengambilan keputusan sehingga seringkali menyebabkan kerugian bagi

para investor. Menurut Bloomberg terminal pada tahun 2014 sebanyak

68% trader mengalami kerugian di pasar keuangan terbesar di dunia

tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi, maka diperlukan alat

ukur yang dapat digunakan secara konsisten dan menjadi salah satu cara

untuk menentukan analisis pergerakan harga dengan menggunakan

analisis teknikal. Analis teknikal merupakan upaya untuk mengidentifikasi

arah pergerakan harga dalam pasar keuangan serta berupaya untuk


18

mengeksploitasi pola yang terjadi, misalnya para analis berusaha

menemukan pola seperti pola pembalikan arah harga yang sangat dikenal

dengan istilah Inggris head and shoulders (pola berbentuk seperti kepala

dan bahu), serta mempelajari pula berbagai pola seperti harga, volume,

dan pergerakan rata-rata dari harga (pivot).

Analisis teknikal juga dapat diartikan sebagai suatu teknik untuk

memprediksi pergerakan harga atau trend menggunakan perangkat

statistik, seperti grafik dan perangkat matematis, untuk mengetahui kondisi

pergerakan pasar saat ini, masa lampau, dan di masa yang akan datang.

Dengan harapan menghasilkan suatu pengambilan keputusan secara

tepat.

Keinginan para pelaku pasar foreign exchange atau forex untuk

mengetahui dimana titik poin masuk dan keluar di suatu pasar tertentu

dalam hal ini pasar derivative, mendorong keinginan penulis melakukan

penelitian berjudul “ANALISIS MANAJERIAL ENTRY DAN EXIT

MENGGUNAKAN FIBONACCI RETRACEMENT PADA BISNIS FOREX

TRADING (STUDI KASUS PT. MRG MEGA BERJANGKA KUNINGAN -

JAKARTA).”
19

B. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian tidak salah penafsiran dan hanya berfokus kepada

masalah yang ada, maka penelitian ini hanya berkonsentrasi pada :

1. Penjelasan cara Penggunaan Fibonacci Retracement pada software

MetaTrader 4.

2. Pengaplikasian angka-angka Golden Ratio dalam Fibonacci

Retracement.

3. Cara menentukan entry dan exit point di pasar menggunakan

Fibonacci Retracement.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah di uraikan di atas,

maka rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana teknik entry ketika harga bergerak menuju level Golden

Ratio pada aktivitas trading ?

2. Bagaimana teknik exit ketika harga bergerak mencapai level Golden

Ratio pada aktivitas trading ?

3. Bagaimana hasil analisa teknik Fibonacci Retracement dalam

perdagangan forex ?
20

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui rekomendasi keputusan entry secara terstruktur

guna meminimalisir kesalahan persepsi entry serta sebagai forcasting

pergerakan harga di masa yang akan datang menggunakan tipe grafik

candlestick.

2. Untuk mengetahui rekomendasi pengambilan keputusan exit point

menggunakan analisis Fibonacci Retracement pada grafik candlestick

untuk market jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Untuk menganalisis suatu kesimpulan (transaksi beIi atau juaI) yang

akan dipilih dan dilaksanakan dari hasil analisa teknik Fibonacci

Retracement dalam perdagangan forex.

E. Manfaat Penelitian

Berikut adalah manfaat penelitian yang diharapkan penulis setelah

melakukan penelitian ini, yaitu :

1. Aspek Akademik

Manfaat dari aspek akademik adalah sebagai pengasah untuk

memperdalam dan memperluas pengetahuan penulis tentang dunia

investasi khususnya forex trading, serta bagaimana analisis teknik

entry menggunakan Fibonacci Retracement pada bisnis forex trading.


21

2. Aspek Praktis

Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas

khususnya trader forex untuk mengetahui secara luas dan mendalam

tentang penggunaan alat perdagangan Fibonacci Retracement pada

aplikasi MetaTrader 4.

3. Aspek Pelaku Pasar Forex (Foreign Exchange)

Hasil penelitian ini, dapat menjadi acuan bagi para investor tentang

penggunaan alat Perdagangan khususnya Fibonacci Retracement dan

di aplikasikan secara konsisten agar menghasilkan keuntungan yang

konsisten.
BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian

terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan kemudian

membuat ringakasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan

seperti skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya. Dengan melakukan

langkah ini maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan

posisi penelitian yang hendak dilakukan penelitian tersebut akan

dijelaskan dalam bentuk tabel berikut ini dan hasil penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan topik penelitian berikut :

Tabel II.1: Penelitian Terdahulu

Jurnal Pertama
Nama peneliti Frans Pasapan, Cepi Pahlevi,
Kasman Damang (2016).
Judul Peneliti Pengaruh Penggunaan Trendline
Dan Fibonacci Retracement
terhadap Pengambilan Keputusan
Jual/Beli Foreign Exchange Pair
Eur/Usd pada
Perusahaan Berjangka yang
Terdaftar Di Bursa Berjangka
Jakarta (BBJ)
Sumber Penelitian Basun, Jaya. 2015. Strategi Trading
Dengan Fibonacci 99,9% Profit,
(Online).
Metode & Hasil Penelitian Metode Penelitian ini menggunakan

22
23

jenis data kuantitatif. Penggunaan


kombinasi alat trendline dan alat
fibonacci retracement secara
simultan terhadap pengambilan
keputusan Jual/Beli pair EUR/USD
berpengaruh secara signifikan.

Jurnal Kedua
Nama peneliti Ms. Nishu sethi, Ms. Neha bhateja,
Ms. Juhi Singh, Ms. Parveen Mor.
Judul Peneliti Fibonacci Retracement in Stock
Market
Sumber Penelitian Economics and Information
Technology, issue 2, p. 1 – 87
Posted: 2011.
Metode & Hasil Penelitian Fibonacci retracement is calculated
either manually or using automated
tools by applying on the two data
points (high and low) on the graph.
To achieve the better reliability,
Fibonacci retracement is applied in
conjunction with other fundamental
tools to predict the entry and exit
points in stock market.

Jurnal Ketiga
Nama peneliti Faisal Putra Hermawan (2019)
Judul Peneliti Analisa teknikal pergerakan harga
saham individual sub sektor
telekomunikasi yang terdaftar di BEI
tahun 2018 dalam pengambilan
keputusan investasi.

Sumber Penelitian Tciptono & Hendy, (2011). Pasar


Modal Di Indonesia 3E, Jakarta:
Salemba Empat.
Metode & Hasil Penelitian Dalam penelitian ini penulis
menggunakan penelitian kualitatif.
Pergerakan harga saham individual
dari perusahan Telekomunikasi
periode tahun 2018 (subjek
penelitian) Secara garis besar
mengalami trend yang menurun.
Penurunan trend diakibatkan pada
24

pergerakan harga saham pada


seluruh subjek peneltian yang telah
mencapai level psikologis resistance
di awal tahun.

Jurnal Keempat
Nama peneliti Alwiyah, Liyanto (2012)
Judul Peneliti Analisis Teknikal untuk
Mendapatkan Profit
dalam Forex Trading Online.
Sumber Penelitian BULETIN STUDI EKONOMI,
Volume 17, No. 2, Agustus 2012.
Metode & Hasil Penelitian Dalam penelitian ini penulis
menggunakan penelitian kualitatif.
Forex trading online memberikan
kemudahan untuk ikut ambil bagian
dalam perdagangan valuta asing,
Sehingga memungkinkan
masyarakat untuk mencapai
financial dan time freedom dari profit
transaksi. Untuk mendapatkan profit
dalam forex trading online
memerlukan kemampuan analisis
baik analisis teknikal maupun
fundamental untuk memprediksi
harga.Analisis teknikal
menggunakan grafik candlestick dan
didukung dengan indikatorindikator
pendukung MACD dan Stochastic
Oscillator, tidak menjamin 100%
trading akan dapat menghasilkan
profit, dan masih memerlukan faktor
lain.

Jurnal Kelima
Nama peneliti Rismanto Gatot Trisilo, Paramitha
Lea Christanti, Ambyah Atas Aji
(2020).
Judul Peneliti Perbandingan peramalan
(forecasting) menggunakan analisa
teknikal moving average dan
fibonacci pada pergerakan transaksi
Gold (XAU)
Sumber Penelitian Robert Krauz (2013). Fibonacci
Trader Journal. High Probabilty
Zone Analysis
25

Metode & Hasil Penelitian Dalam penelitian ini penulis


menggunakan penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Hasil yang bisa
diambil adalah dari penelitian 2
perbandingan analisis teknikal
Moving Average dan Fibonacci
secara prosentase lebih tepat
menggunakan Fibonacci dan
Moving average kurang tepat
dikarenakan ada 2 kali mengalami
kerugian, walaupun pada penelitian
ini berfokus juga pada transaksi
Long Trade atau jangka Panjang
bukan short Trade yang semata
mata hanya memperbanyak
transaksi, serta penelitian disini
tanpa memperhatikan analisis
Fundamental yang terjadi selama 4
bulan tersebut dikarena penelitian ini
berfokus pada teknikal analisis.

Jurnal Keenam
Nama peneliti Dr. Hartono (2020)
Judul Peneliti Analisis Teknikal Pergerakan Harga
Saham Top 5 Big Capitalization
Menggunakan Pendekatan Rasio
Fibonacci Retracement dan Moving
Average Convergence Divergence
(MACD).
Sumber Penelitian Jurnal Ekonomi, Volume 22 Nomor
1, Februari 2020
Metode & Hasil Penelitian Dalam penelitian ini penulis
menggunakan penelitian kuantitatif.
Kombinasi antara EMA 12 dan EMA
26, Garis MACD 0 dan Golden Ratio
Fibonacci mampu menghasilkan
keputusan yang tepat dalam
berinvestasi. Keputusan yang
dihasilkan akan lebih aman bagi
investor, karena sudah pasti
terkonfirmasi dan jarang sekali
menunjukkan false signal. Potensi
keuntungan yang dihasilkan oleh
kombinasi indikator tersebut
memang berpotensi lebih sedikit,
dibandingkan investor yang
26

menggunakan indikator lain yang


bersifat leading indicator. Lagging
indicator bergerak lebih lambat akan
tetapi mampu menghasilkan
keputusan yang lebih akurat dan
aman dibandingkan dengan sinyal
leading indicator. Kombinasi antara
EMA 12 dan EMA 26 serta garis
MACD 0 dan Golden ratio Fibonacci
lebih cocok digunakan untuk saham
yang sedang mengalami trend dan
swing trading. Untuk saham yang
sedang bergerak sideways
sebaiknya digunakan leading
indicator untuk mendapat potensi
keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan uraian penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

perbedaan penelitian ini secara keseluruhan dengan penelitian lainnya

adalah penelitian ini menjelaskan indikator secara advance dan mendalam

mengenai rasio Fibonacci dalam melakukan analisa teknikal. Untuk

menganalisis pergerakan harga di masa yang akan datang terdapat

puluhan indikator, peneliti disini memilih candlestick sebagai grafik dan

Fibonacci sebagai indikator penelitian ini. Indikator tersebut dipilih karena

lebih mudah dipahami oleh pembaca dan lebih mudah menentukan

forecasting harga entry atau dalam melakukan pengambilan keputusan.


27

B. Kajian Pustaka

Administrasi Bisnis

Pengertian Administrasi

Administrasi pada intinya mencakup seluruh kegiatan dari

pengaturan hingga pengurusan orang atau kelompok yang memiliki

tujuan sama dalam pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Menurut Ulfiana Zahrani Afifah (2014: 2) mengatakan:

“administrasi adalah sebagai suatu proses bentuk kerjasama secara

efektif dan efesien antara seseorang dengan seseorang atau kelompok

dengan kelompok untuk mewujudkan tujuan bersama yang ditentukan

dan telah disepakati bersama”.

Fungsi Administrasi

Fungsi administrasi menurut Usman Effendi (2014: 19) dalam

bukunya “Asas Manajemen” mengungkapkan bahwa fungsi

administrasi sebagai berikut :

a. Planning (Perencanaan) Merupakan suatu kegiatan membuat tujuan

organisasi dan diikuti dengan berbagai rencana untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Organizing (Pengorganisasian) Merupakan suatu kegiatan

pengaturan pada sumber daya manusia yang tersedia dalam

organisasi untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta

menggapai tujuan organisasi.


28

c. Actuating (Kepemimpinan) Berfungsi untuk meningkatkan efektifitas

dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan

kerja yang harmonis dan dinamis.

d. Directing (Pemberian bimbingan) Fungsi yang bekaitan dengan

usaha dalam membimbing, memberikan saran-saran, masukan

untuk perbaikan suatu kegiatan yang sedang dilakukan agar

tugasnya dapat dilakukan semaksimal mungkin, dengan hasil yang

memuaskan.

e. Coordinating (Pengkoordinasian) Yaitu proses pengkoordinasian

dimana seluruh kepentingan dan tujuan dari organisasi yang

dilaksanakan bisa bersatu dan dapat sinkron dengan tempat dan

waktunya.

f. Controlling (Pengendalian) Merupakan suatun aktifitas menilai

kinerja berdasarkan standar yang dibuat untuk kemudian dibuat

perubuhan atau perbaikan jika diperlukan.

Pengertian Bisnis

Bisnis dapat diartikan seluruh kegiatan yang diorganisasi oleh

orang atau kelompok yang berkiprah didalam bidang perniagaan

dengan maksud memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Bisnis menurut Ulfiana Zahrani Afifah (2014: 3) adalah: “suatu

kegiatan yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis

lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari

bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" yang
29

berarti sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan

keuntungan”.

Pengertian Administrasi Bisnis

Pengertian secara umum tentang administrasi bisnis adalah

seluruh kegiatan yang saling berkaitan didalam suatu perusahaan atau

organisasi dengan tujuan untuk mencapai profit atau keuntungan yang

ditentukan oleh perusahaan tersebut.

Namun menurut Lindanoer (2014: 1) adalah: bagian dari ilmu-ilmu

sosial yang mempelajari proses kerja sama antara dua orang atau lebih
dalam upaya mencapai suatu tujuan, merupakan ilmu yang berfokus
pada prilaku manusia. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai objek,
subjek, dan metode. Objek dari ilmu administrasi adalah orang-orang
dengan prilakunya, subjek yang dipelajari adalah bentuk atau bagian
serta mekanisme kerja sama, sedangkan metode merupakan cara atau
pemikiran yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dari kerja sama
tersebut.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

administrasi bisnis adalah bagian dari ilmu-ilmu sosial yang berfokus

pada proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam upaya

menghasilkan suatu tujuan bersama.

Pengertian Investasi

Investasi adalah suatu bentuk penanaman aset atau modal untuk

tujuan menghasilkan pengembalian (return), yang akan dapat

memberikan keuntungan baik pada masa sekarang atau pada periode

yang telah ditentukan.


30

Arti investasi menurut Kasmir dan Jakfar (2012: 5) adalah:

penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu


relatif panjang dalam berbagai bidan usaha. Penanaman modal yang
ditanaman dalam artian sempit berupa proyek tertentu baik yang
bersifat fisik ataupun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan,
jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan
pengembangan.
Jenis investasi menurut Didit Herlianto (2013: 1) adalah:
dibedakan menjadi dua jenis investasi, pertama investasi secara
langsung, artinya: dengan memiliki surat berharga (saham) tersebut
pemilik dapat menentukan jalannya kebijaksanaan yang juga
berpengaruh pada investasi surat berharga yang dimilikinya; yang
kedua, Investasi secara tidak langsung, artinya: pengelolaan surat
berharga diwakilkan oleh suatu badan atau lembaga yang mengolah
investasi para pemegang surat berharganya, untuk sedapat mungkin
menghasilkan keuntungan yang memuaskan para pemegang surat
berharganya. Kepemilikan aset secara tidak langsung dilakukan melalui
lembaga-lembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai
perantara. Contohnya membeli Reksadana.

Dari definisi investasi diatas dapat disimpulkan bahwa investasi

adalah suatu komitmen untuk membeli suatu asset atau barang berupa

benda mati dan lainnya yang diharapkan dapat bernilai tinggi dimasa

yang akan datang.

Manajemen Keuangan

Dalam investasi internasional pada sekuritas asing khususnya

forex, investor akan selalu dihadapkan pada dua hal penting yaitu:

a. Return

Adalah pengembalian keuntungan investor dimasa mendatang

atau arus tunai dalam hal ini sekuritas asing.


31

Definisi return menurut Didit Herlianto (2013: 184) adalah:

untuk mengukur tingkat return investasi internasional pada dasarnya


dipengaruhi oleh tingkat return asset pada pasar dimana asset
tersebut berada (foreign country) dan perubahan tingkat nilai tukar
mata uang (exchange rate) antara mata uang dimana asset tersebut
diperdagangkan dengan mata uang domestik. Sehingga return
investasi internasional, sama dengan return domestik ditambah
return mata uang asing ditambah perkalian antara return domestik
dengan return mata uang asing.

b. Risiko

Risiko merupakan bahaya, yang jika terjadi dapat mengurangi

nilai modal investasi dari investor, hal itu dipengaruhi oleh kesalahan

investor dalam memilih instrument derivative dalam hal ini mata uang

dalam investasi forex.

Besarnya risk and reward menurut astronacci (2015: 2) “Contoh

Pair XAUUSD, jika mempunyai modal 1000$ disarankan hanya 0,1

lot dalam satu kali transaksi. Disarankan untuk meminimalisasi risiko

rasio risk reward sebesar 1:2, atau 1:3. Artinya risiko 1, potensi

reward 2 atau 3 kali lipat. Risiko tidak dapat dihindari namun risiko

dapat dikelola”.

Manajemen Risiko Transaksi Forex

Manajemen resiko merupakan bagian yang sangat penting

dalam transaksi forex alasannya, karna seperti produk investasi pada

umumnya, forex trading juga mempunyai risiko, namun risiko yang di

terima hanya terbatas pada kerugian akibat perubahan nilai kurs pair

yang satu terhadap mata uang lainnya, yang pada dasarnya dapat

diminimalisirkan dengan teknik sebagai berikut :


32

a. Cut Loss, atau membatalkan posisi yang salah untuk sementara

waktu, agar kerugian bisa diperkecil.

b. Cut and Reverse, adalah teknik meminimalisasi kerugian dengan

cara membatalkan posisi yang salah kemudian merubahnya dengan

membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi sebelumnya

untuk mengurangi, bahkan menutup kerugian akibat salah posisi.

c. Doulbe Cover, sama dengan teknik Cut and Reverse, yaitu dengan

cara membatalkan posisi yang salah dan membuka posisi baru yang

berlawanan dua kali lebih banyak dari posisi sebelumnya untuk

mengambil keuntungan.

d. Locking Position, adalah teknik meminimalisasi kerugian dengan

membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi sebelumnya

(mengunci kerugian yang terjadi karena salah posisi).

e. Straddle, sama seperti dalam teknik locking position, tetapi dengan

membuka posisi baru di pair yang berbeda.

f. Hedge Position, meminimalisasi kerugian yang timbul tanpa

membatalkan posisi sebelumnya dengan membuka posisi yang

berlawanan.

g. Average, berbeda dengan teknik Cut Loss dan Hedge position,

dalam teknik average tidak melakukan likuidasi atau mengambil

posisi baru yang berlawanan, tetapi dengan membiarkan posisi baru

terbuka dan mengambil posisi baru yang sama dengan posisi awal
33

transaksi (buy/sell) hanya dalam jarak yang berbeda Frans pasapan

(2017: 56-58).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen keuangan merupakan bagian yang sangat penting yang

tidak bisa dilewatkan, alasannya karena manajemen keuangan

merupakan bagian dari aktifitas trading.

Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan Menurut Aspizain Chaniago (2015: 3)

“pilihan alternatif penyelesaian permasalahan, dengan terlebih dahulu

memahami permasalahnnya dengan cara mengurai masalah sehingga

didapatkan pokok permasalahan atau bukan permasalahan,

selanjutnya dengan keilmuan dapat merumuskan berbagai alternatif

penyelesaian permasalahan yang berdasar dan di dukung data dan

fakta yang akurat”.

Jenis-jenis Pengambilan Keputusan menurut Aspizain Chaniago

(2015: 30) dalam bukunya “Teknik Pengambilan Keputusan”

Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

a. Keputusan terprogram

Keputusan terprogram adalah merupakan “keputusan yang

diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan, atau prosedur tertentu.

Setiap organisasi mempunyai kebijakan tertulis atau tidak tertulis

yang mempermudah pengambilan keputusan dalam situasi yang

berulang-ulang dengan membatasi atau meniadakan alternatif.


34

Masalah rutin tidaklah selalu sederhana. Keputusan terprogram

digunakan untuk mengatasi masalah yang rumit maupun yang

sepele. Bila suatu masalah terjadi lagi dan jika unsur komponennya

dapat ditentukan, diramalkan atau dianalisis, maka masalah tersebut

dapat dipecahkan dengan pengambilan keputusan terprogram.

Sampai tingkat tertentu, keputusan terprogram itu membatasi

kebebasan kita, karena organisasi dan bukan individu yang

memutuskan apa yang harus dilakukan. Akan tetapi, keputusan jenis

ini dimaksudkan untuk membebaskan. Kebijakan, peraturan, atau

prosedur yang digunakan untuk mengambil keputusan, akan

membebaskan kita dari waktu yang diperlukan untuk memecahkan

setiap masalah, dengan demikian memungkinkan kita mencurahkan

perhatian pada kegiatan lain yang lebih penting.

b. Keputusan tidak terprogram

keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk

memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah istimewa. Jika

suatu masalah jarang sekali muncul sehingga tidak tercakup oleh

suatu kebijakan atau sedemikian penting sehingga memerlukan

perlakuan khusus, maka masalah tersebut harus ditangani dengan

suatu keputusan tidak terprogram. Kalau seseorang berada pada

posisi yang lebih tinggi dalam heirarkhi organisasi, kemampuan

untuk mengambil keputusan tidak terprogram menjadi lebih penting

karena secara progresif lebih banyak keputusan tidak terprogram


35

yang diambil. Karena alasan tersebut, kebanyakan program

pengembangan manajemen berusaha meningkatkan kemampuan

manajer untuk mengambil keputusan tidak terprogram, biasanya

dengan mengajar mereka menganalisis masalah secara sistematik

dan membuat keputusan yang nalar.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan

keputusan merupakan tindakan akhir yang di ambil terhadap beberapa

pilihan untuk kemudian disimpulkan berdasarkan data fakta.

Teknik Entry

Teknik entry merupakan cara masuk ke pasar, biasanya para

trader menyebutnya entry point yang tentunya setelah melakukan

rangkaian analisa yang dirasa sudah cukup baik dan tepat saat entry.

Ada empat teknik entry menurut Astronacci (2015: 7) untuk mengambil

posisi buy. Untuk menentukan buy kita harus memastikan dulu bahwa

arah market akan naik, ciri-ciri market mau naik :

a. Candle menurun namun body candle semakin mengecil

b. Ketika harga menembus garis resistance, minimal 2 puncak sejajar

c. Saat koreksi trend naik berhenti

d. Saat grafik candlestick body yang semakin memanjang.

10. Teknik Exit

Teknik exit biasa disebut cutloss oleh para trader. Pada

umumnya terdapat berbagai strategi exit yang bisa dilakukan untuk

menentukan target dan batas cutloss.


36

Menurut Richard Snow (2019: 6) terdapat dua jenis exit point

pada pasar untuk mengurangi kesalahan dalam penentuan exit point.

a. Area Support Resisten. Strategi ini adalah cara paling sederhana

untuk menentukan target profit maupun batas cut loss. Dalam

trading forex, trader dapat melakukan transaksi 2 arah yaitu buy

atau sell. Kita dapat menentukan berbagai area support resisten

dengan time frame berbeda. Selain itu, support resistennya juga

bisa disesuaikan dengan perbandingan risk reward yang Anda

gunakan sebagai target profit.

b. Average True Range (ATR) merupakan indikator untuk mengukur

volatilitas sehingga dapat mengukur pergerakan rata-rata suatu

instrumen pada periode waktu tertentu yang dapat disesuaikan.

ATR dapat digunakan untuk berbagai instrumen seperti saham,

forex, komoditas, dan lain-lain. Indikator ini membantu trader

mengetahui sudah sejauh mana instrumennya bergerak dan

apakah sudah mencapai batas pergerakan harganya? Jika belum

mencapai ATR rata-rata, maka masih berpeluang fluktuasi harga di

waktu tersebut. Selain itu, ATR juga menjadi panduan untuk take

profit atau cut loss. ATR bergerak naik turun mengikuti instrumen

yang mengalami fluktuasi harga. Jika pada saham, ATR

menunjukan angka 3 di candle harian, maka artinya rata-rata harga

saham tersebut bergerak US$3 dalam 1 hari.


37

Pengertian Foreign Exchange

Foreign exchange (forex) trading adalah transaksi perdagangan

nilai tukar mata uang asing di pasar uang internasional, pada saat ini

perdagangan foreign exchange banyak diminati oleh masyarakat luas.

Pada dasarnya trading forex (foreign exchange) dilakukan secara

manual, sehingga hal itu membutuhkan pemantauan grafik harga

secara terus-menerus pada layar monitor dan tentu saja itu

membuang waktu dan tenaga serta psikologi trader sendiri.

Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia

Baru dan Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, lalu

berlanjut ke pasar Asia yaitu Jepang, Singapura, dan Hongkong yang

berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman

dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke

pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB.

Profit dalam forex trading menurut Liyanto dan Alwiyah 2012:

223) “timbul dari pergerakan harga dari mata uang suatu negara

terhadap mata uang negara lainnya yang ditransaksikan. Pergerakan

harga dipengaruhi tingkat supply dan demand yang dimanifestasikan

dalam faktor teknikal dan dipengaruhi juga oleh faktor fundamental

dari negara yang bersangkutan”.


38

Cikal bakal transaksi forex bermula dari perdagangan

komoditas, seperti emas, beras, dan lain-lain. Perubahan pola pasar

forex sendiri sampai yang dirasakan saat ini setidaknya mengalami

empat kali perkembangan.

Liyanto dan Alwiyah 2012: 222) Mengatakan: Pertama, Periode

standar emas pada era 1880-1914, kedua, periode masa perang


dunia I pada era 1919-1939, ketiga periode Bretton Woods pada era
1946-1971 dan keempat periode nilai tukar mengambang pada era
1971 sampai kini. Perubahan itu dapat diringkas lagi menjadi dua
tahap, yaitu tahap periode nilai tukar tetap (periode standar emas,
perang dunia I, dan Bretton Woods) dan periode nilai tukar
mengambang. Transaksi forex mulai menjadi bagian penting, forex
tidak memerlukan marketing karena pasar sudah terbuka lebar.

Pengertian Analisis teknikal

Analisis teknikal adalah analisis pergerakan harga yang akan

datang yang digunakan oleh banyak trader maupun investor untuk

menentukan keputusan dalam melakukan transaksi forex.

Hartono (2020: 64) mengatakan: Analisis teknikal dimulai dengan

cara memperhatikan perubahan saham itu sendiri dari waktu ke


waktu. Analisis ini beranggapan bahwa harga suatu saham akan
ditentukan oleh penawaran (supply) dan permintaan (demand)
terhadap saham tersebut. Analisis teknikal merupakan teknik mencari
perulangan pola pada chart harga atau mempelajari sikologi
pergerakan.

Menurut Faisal Putra Hermawan (2019: 12) adalah: Analisis

teknikal pada perdagangan saham pada dasarnya dibagi menjadi tiga

teknik dalam perdagangan. Tiga teknik dalam perdagangan pada

analisis teknikal ini didasarkan pada tingkat psikologis investor. Tiga

teknik tersebut antara lain:


39

a. Scalper, yaitu teknik trading dengan jangka pendek seperti menitan

atau jam dengan target keuntungan 2-3 point saja.

b. Day Trader, yaitu teknik trading dengan jangka pendek seperti

harian atau 2-3 minggu dengan target keuntungan 2-5% saja.

c. Swinger, adalah teknik trading dengan jangka panjang seperti

bulanan atau 2-3 tahun dengan target keuntungan di atas 50%”.

Keunggulan analisis teknikal daripada analisis fundamental

adalah analisis teknikal dapat menentukan apakah suatu saham

contohnya salah satu saham yang telah terdaftar di BEI (bursa efek

Indonesia) apakah akan terjadi crash dengan berbagai macam isu dan

lain sebagainya dengan menggunakan analisis teknikal pada suatu

pergerakan harga tertentu, sebuah teori dari Dow Theory mengatakan

“market price discount everything” artinya pergerakan harga yang

terjadi di pasar menggambarkan segalanya. Alasan ini menjadi satu

alasan kenapa analisis teknikal lebih sering digunakan oleh investor

untuk menganalisis pergerakan harga.

Dasar-dasar yang digunakan dalam analisis teknikal menurut

May (2011: 140-143) adalah:

a) Support & Resistance Support dan resistance

secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah titik batas

atas (resistance) dan batas bawah (support) dari pergerakan harga.

Secara lebih rinci, titik support (sering kali disebut support level)
40

adalah sebuah level harga (titik/tingkat/range) di mana pada

titik/tingkat/range harga tersebut, akan timbul minat beli yang lebih

kuat dari pada minat jual. Sebaliknya titik resintance merupakan

batas atas/range/titik di mana pada titik/level/range tersebut akan

timbul penguatan minat jual yang lebih besar dibandingkan dengan

minat beli. Analisis support dan resistance juga dapat dibagi

berdasarkan kekuatan validasinya. Garis support dan resistance

yang memiliki validasi tinggi dalam analisis teknikal dinamakan

sebagai garis support/resistance major, sementara garis support

dan resistance yang lebih rendah validasinya disebut sebagai garis

support dan resistance minor. Dalam mekanisme pasar selalu ada

penawaran dan permintaan. Ketika penawaran lebih banyak

dibandingkan dengan permintaan, akan menyebabkan harga

cenderung jatuh, atau disebut bearish. Tetapi ketika jumlah

permintaan lebih banyak dibandingkan dengan penawaran, akan

menyebabkan harga cenderung naik, atau disebut bullish.

b) Supply and demand

Asumsi dasar dalam analisa teknikal adalah bahwa harga

sangat ditentukan oleh keseimbangan antara supply dan demand.

Di mana jika terjadi ekses supply (kelebihan supply atas demand),

maka harga akan jatuh dan demikian sebaliknya, jika terjadi ekses

demand, maka harga akan naik. Garis supply menunjukkan

quantity (seperti: jumlah valas) dimana penjual akan melakukan


41

aksi pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity penjual

juga meningkat saat itu sehingga banyak investor ingin menjual

pada harga tertinggi tersebut. Garis demand menunjukkan jumlah

valas dimana pembeli ingin membeli pada harga yang diberikan.

Ketika harga naik, quantity pembeli menurun saat itu sehingga

sedikit investor yang mau membeli pada harga yang tinggi. Pada

harga yang diberikan, chart supply atau demand menunjukkan

berapa banyak pembeli dan penjual. Di pasar terbuka, garis ini

secara berkala berubah-ubah.

13. Pengertian Fibonacci

Fibonacci adalah alat ukur intensitas harga untuk mengetahui

seberapa jauh harga akan berhenti. “Fibonacci pertama kali

diperkenalkan oleh seorang ahli matematika abad pertengahan asal

Italia, yang bernama Leonardo Fibonacci dan berasal dari kota Pisa”.

(Hartono, 2020: 64).

Sebelum zamannya Leonardo Da Pisa Fibonacci, angka yang

digunakan di dalam kehidupan sehari-hari adalah angka romawi tetapi

setelah munculnya Leonardo Da Pisa memperkenalkan Arabian

numbers, yang sekarang dikenal angka 1, 2, 3 dan seterusnya,

Fibonacci adalah nama orang kemudian orang ini membuat satu

perubahan besar dalam sejarah kehidupan manusia di mana dia

melihat bahwa ada pengulangan di dalam setiap kehidupan kita, ada


42

repetition dari pola yang terjadi kalau bicara tentang apapun yang

terjadi di dalam alam semesta ini ada polanya dan pola tersebut

diurutkan di dalam urutan angka sehingga pada saat Fibonacci

melihat adanya pengulangan tersebut di dalam pola kelahiran kelinci

dia menemukan bahwa ternyata urutan lahir itu ada hitungannya

contoh hitungan munculnya angka-angka tersebut.

Menurut Ljubica Dikovic 2017: 2) adalah: Fibonacci bertanya

kepada seorang pria yang menaruh sepasang kelinci di suatu tempat


yang semua sisinya dikelilingi oleh tembok. Berapa pasang kelinci
yang dapat dihasilkan dari pasangan tersebut?. Setahun jika
diandaikan setiap bulan setiap pasangan melahirkan pasangan baru
yang dari bulan kedua menjadi produktif. Urutan bilangan yang
diperoleh dengan cara ini adalah 0, 1, 1, 2,3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89,
144, 233, … disebut barisan Fibonacci.

Jika melihat lebih jeli lagi di dalam teks book tentang Fibonacci

atau mungkin melihat lebih dalam tentang apa sebenarnya angka

Fibonacci dari jurnal akan terlihat jelas teorinya, maka akan ditemukan

bahwa setiap angka yang terjadi adalah mulai dari 0 kemudian 1

semua dimulai dari tidak ada kemudian menjadi ada, tidak ada

dianggap sebagai 0 kemudian menjadi ada yaitu 1 maka, 0+1 = 1

berarti 0, 1, kemudian 1+1=2 kemudian 2 + 1 = 3, 3+2 = 5 dan

seterusnya ini merupakan sebuah pengulangan sampai tak terhingga

ini yang ditemukan oleh Leonardo Da Pisa di dalam urutan kelahiran

dari pada kelinci, pada saat itu ternyata pada saat melihat angka-

angka tersebut ada rasio yang luar biasa coba ambil kalkulator saat ini

dan kemudian tulis di kertas 0, 1, 1, 2, 3 berikutnya adalah 3+2


43

menjadi 5, 5+3 menjadi 8, 8+5 menjadi 13 dan seterusnya setelah

penjumlahan, sekarang pembagian katakan 2 dibagi 3 menjadi 2/3

nilai tersebut adalah 0.6, kemudian dibagi lagi 3 dibagi 5, 5 dibagi 8,

8 dibagi 13 dan seterusnya, setelah mencoba membagi ini maka kita

akan melihat angka-angka tersebut 0.6 sekian, sampai pada akhirnya

nanti pada urutan angka ke-13, anda akan membagi katakan 89 jadi

ada 55, 89 kemudian 144 coba membagi 89 dibagi 144, 144 dibagi

lagi dan seterusnya Anda akan menemukan angka 0,618 dan angka

ini yang disebut dengan The Golden ratio. Bagaimana apabila

pembagian angka dari 3 dibagi 2, 5 dibagi 3 dan seterusnya maka

angka yang akan muncul adalah 1,6, sebenarnya kalau bicara tentang

Fibonacci ini adalah tentang dua pertiga bagian.

Deret Fibonacci merupakan pendekatan di mana terdiri tujuh

garis horizontal yang menunjukan jejak dalam persentase 0%, 38.2%,

50%, 61.8%,78.6% dan 100% pergerakan saham. Rasio Fibonacci

digunakan untuk menentukan titik support dan resisten pergerakan

harga saham. Support merupakan batas bawah sementara resisten

batas atas. Level Fibonacci ditarik dari titik terendah harga saham ke

titik tertinggi harga saham atau sebaliknya. Setiap level merupakan

sinyal support dan resistance yang kuat pada sebuah harga.

Level Fibonacci ditarik dari titik terendah harga ke titik tertinggi

harga atau swing high dan swing low. Setiap level merupakan sinyal

support dan resistance yang kuat pada sebuah harga.


44

Apabila harga turun mencapai level Fibonacci, hal tersebut

dianggap sebagai sinyal beli karena telah menyentuh titik support.


Begitu juga jika suatu harga naik mencapai level Fibonacci maka
dianggap sebagai sinyal jual karena menyentuh resistance. Kenaikan
atau penurunan harga tersebut akan tertahan pada batas-batas
psikologis yang sesuai dengan golden ratio, yaitu: 0,236, 0,382, 0,500,
0,618, 0,786. (Hartono, 2020: 65).

Rasio 0.618 pada Fibonacci merupakan titik dimana harga

berhenti dan akan menjadi entry point pada level tersebut. Ada

beberapa fase trend yang perlu dipahami dalam menggunakan

Fibonacci sebagai alat ukur, yaitu sebagai berikut :

a. Trend

Terjadi dominasi Buyer (saat uptrend) atau Seller (saat downtrend)

yang menghasilkan pergerakan harga yang cukup signifikan.

Koreksi Pergerakan pendek yang melawan arus pada uptrend

maupun downtrend.

b. Konsolidasi

Fase sideways sementara ini ditandai dengan pergerakan harga

yang mendatar di area Support/Resistance tertentu. Hal ini

diakibatkan kekuatan buyer & seller seimbang di market.

c. Breakout

Setelah terjadi konsolidasi maka akan terjadi perubahan rasio

antara buyer dan seller di market. Harga akan menembus Support

(jika seller yang menang) atau Resistance (jika buyer yang

menang). Breakout adalah konfirmasi bahwa tren baru akan segera

di mulai.
45

d. Reversal

Jika koreksi tidak berlanjut ke trend utama dan membuat konsolidasi,

maka besar kemungkinan bahwa harga akan mengalami reversal.

Hal ini ditandai dengan intensitas koreksi yang terus meningkat.

Sama dengan Breakout, reversal juga sebagai tanda akan

dimulainya trend baru.

C. Kerangka Konseptual

1. Entry point menggunakan Fibonacci

Teknik entry merupakan cara masuk ke pasar, biasanya para

trader menyebutnya entry point yang tentunya setelah melakukan

rangkaian analisa yang dirasa sudah cukup baik dan tepat saat entry.

Ada empat teknik entry menurut Astronacci (2015: 7) untuk mengambil

posisi buy. Untuk menentukan buy kita harus memastikan dulu bahwa

arah market akan naik, ciri-ciri market mau naik :

a. Candle menurun namun body candle semakin mengecil

b. Ketika harga menembus garis resistance, minimal 2 puncak sejajar

c. Saat koreksi trend naik berhenti

d. Saat grafik candlestick body yang semakin memanjang.


46

Pentingnya angka-angka Fibonacci, bagaimana trader bisa

melakukan perhitungan dan melakukan analisa pada market dengan

menggunakan Fibonacci tentunya harus mengetahui terlebih dahulu

kekuatan daripada angka-angka tersebut, alam memiliki sebuah hukum

yang disebut the natural law, hukum alam memberikan satu panduan

bagaimana sebenarnya segala sesuatu bekerja dan ini merupakan

sesuatu yang harus dipahami terlebih dahulu, tidak ada kekuatan manusia

yang bisa mengatur alam, market bergerak didalam ketidakteraturan

hanya ada satu keteraturan di dalam market yakni ketidakteraturan itu,

market konsisten yang sering dianggap tidak teratur dan tidak bisa

diprediksi tetapi sebenarnya randomness daripada market itulah yang

sebenarnya menjadi satu keteraturan, tentunya kalau berbicara tentang

pergerakan harga di pasar yaitu tentang ribuan orang menjadi satu

dengan pemahaman berpikir yang berbeda dengan konsep berpikir yang

berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, tetapi mereka memiliki

satu keteraturan di market, harga mengenai resistance jika naik dan turun

mengenai support lalu naik kembali dan seterusnya seakan-akan ada

yang mengatur, ini yang kita ingin tahu ada kekuatan yang mengatur.

The natural law berhubungan dengan pergerakan harga, dan

analisa waktu, apabila mengetahui rahasia ini maka akan mengetahui

secara keseluruhan apabila harga naik ke atas akan berhenti dimana dan

apabila harga turun ke bawah akan berhenti kemana. Melihat alam yang

begitu indah karena di dalam alam ini memiliki satu keteraturan, mereka
47

bekerja seperti mesin yang memiliki sistem dan ritme dari pada sistem

tersebut adalah the Fibonacci, seluruh aspek kehidupan termasuk

anggota tubuh mulai dari wajah dan bentangan tangan kanan dan kiri,

segala sesuatunya berhubungan dengan 0,618 dan 0,618 adalah The

Golden ratio atau bisa disebut bahwa rasio tersebut adalah dua pertiga

bagian, segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan bahkan DNA

manusia. The Golden ratio ini adalah rahasia alam bahwa manusia di

desain seperti itu, titik kenyamanan di dalam kehidupan yang

berhubungan dengan di the Golden ratio manusia cenderung akan

mencari tingkat kenyamanannya karena manusia cenderung ingin

melindungi diri sendiri, pada saat merasa nyaman di situlah manusia akan

bertahan dan pada saat sudah merasa ini adalah satu tempat yang akan

menjadi tujuan karena ingin mendapatkan satu kenyamanan di level

tertentu maka di situlah akhir daripada tujuan, demikian juga dengan

harga, ada beberapa harga yang sudah merefleksikan dimana harga

harus berhenti karena di situlah majority orang yang saling tidak mengenal

satu dengan yang lain akan merasa nyaman di posisi tersebut dan mereka

akan menuju ke level tersebut.

Bagaimana agar bisa mengetahui level harga dengan

menggunakan the Golden ratio, ada beberapa struktur dari pada market

yang memang harus diukur panjangnya serta tingginya dan di level

tersebut akan menemukan support dan rasistance yang akan terjadi


48

kemudian, itulah rahasia daripada The Golden ratio yang harus diketahui,

lantas apa saja yang bisa diharapkan dari Fibonacci ini untuk market?.

Apa yang diharapkan di dalam Fibonacci numbers, pada saat

membahas tentang Fibonacci maka seharusnya tidak berbicara tentang

kesempurnaan tetapi setidaknya angka-angka Fibonacci ini akan

digunakan di dalam mengukur support Resistance baik harga maupun

waktu dan inilah yang akan menjadi referensi untuk penentuan level

harga, misalnya harga saham tertentu sedang all time high menembus

resistance yang paling tinggi, bagaimana caranya mencari area

resistance, ini harus bisa dijawab dengan Fibonacci dan dengan memiliki

Fibonacci pelaku pasar memiliki kesempatan untuk mencari harga di titik

terendah dan titik tertinggi sebelum terjadinya reversal, menggunakan

Fibonacci untuk target profit juga akan mendapatkan harga yang ideal,

untuk menentukan ditarget mana harga turun, sampai ke titik mana harga

kemudian akan mulai naik, dan sampai titik mana harga naik kemudian

akan mulai turun kembali, itu semua bisa dijawab dengan Fibonacci.

dengan menggunakan Fibonacci trader bisa mendapatkan akhir daripada

support Resistance dan bisa mendapatkan target profit yang ideal bahkan

bisa menghitung harga saham yang tertinggi dan itu semua yang disebut

dengan pattern.

Kalau sudah bisa mengetahui pattern maka berikutnya yang harus

diketahui adalah di mana pattern tersebut akan berhenti dan di mana

pattern tersebut akan menemui bottom serta menemui resistance


49

selanjutnya, ada beberapa cara untuk mencari support Resistance tetapi

dengan menggunakan Fibonacci pelaku pasar akan mendapatkan ujung

daripada pergerakan harga yang selanjutnya disebut exstreme top and

bottom trading, apabila harga turun dengan signifikan yang harus

diketahui adalah di mana bottom akan terbentuk.

2. Exit point Menggunakan Fibonacci

Teknik exit biasa disebut cutloss oleh para trader. Pada umumnya

terdapat berbagai strategi exit yang bisa dilakukan untuk menentukan

target dan batas cutloss. Menurut Richard Snow (2019: 6). Terdapat Exit

point menggunakan support resistance dan menggunakan Average True

Range (ATR).

Bagaimana market bisa mengikuti rasio-rasio harmoni dari

Fibonacci, pada pembahasan sebelumnya diketahui bahwa angka

Fibonacci menimbulkan tingkat kenyamanan pada seseorang itu adalah

merupakan area yang akan menjadi satu titik temu, titik temu secara

natural. Contohnya manusia satu dengan lainnya tidak saling kenal tetapi

secara natural seseorang akan menuju ke satu poin secara bersamaan itu

yang disebut dengan the natural law, untuk bisa mempercayai ini trader

harus mengetahui bahwa market bekerja di dalam sebuah sistem dan

sistem tersebut bisa terdeteksi melalui angka-angka Fibonacci. Dengan

pemahaman itu dan dengan preposisi itu bahwa trader yakin bahwa

angka-angka Fibonacci ini sakral dan angka yang sakral ini bisa menarik

harga seperti magnet yang bisa menjadi titik temu daripada harga maka di
50

situlah keajaiban akan dimulai, market akan mengikuti angka-angka

Fibonacci. Katakan harga bergerak naik sampai 45 derajat kemudian akan

mulai turun dan pada saat harga turun membentuk secondary reaction

atau price reversal maka harga akan mencari titik support baru dan titik

support baru itu adalah pada area-area dari Golden ratio, jadi sebelum

harga berhenti turun sebenarnya sudah akan tahu dimana harga akan

turun, dan pada saat harga sudah turun trader sudah tahu arahnya, maka

berikutnya adalah mencari pola apa yang bisa membuat trader untuk

masuk ke market, karena pada saat trader sudah bisa masuk ke market

maka selanjutnya adalah menunggu apakah pergerakan harga itu

bergerak sesuai yang kita harapkan.

3. Hasil Analisa Menggunakan Fibonacci

Kesimpulannya adalah sebelum masuk ke market, trader sudah

harus menentukan pola yang terjadi karena pola-pola yang terjadi inilah

yang akan menjadi titik ukur, katakan trader sudah mengetahui adanya

pola XAB, pertanyaan berikutnya adalah kalau pola ini sudah terbentuk

kemudian di mana akhir daripada pola tersebut?. Akhir daripada pola

tersebut bisa diukur dengan menggunakan Fibonacci numbers, dengan

mengetahui Fibonacci numbers trader tidak akan lagi trading di

sembarang tempat dan tidak akan lagi masuk kapanpun trader mau

masuk tetapi hanya akan menunggu munculnya pembalikan arah harga

the trend reversal, inilah yang akan membuat trader mendapatkan profit

yang besar dan trading dengan lebih aman. Harga akan mengikuti angka-
51

angka Harmoni dan menunggu pembentukan support resistant baru pada

angka-angka Harmoni.

Referensi langkah-langkah pengambilan keputusan Menurut Dua

teori diatas, dari awal hingga terjadi suatu keputusan di market ada 3 yaitu

sebagai berikut :

1. Langkah pertama yaitu melakukan trend analysis perkiraan pergerakan

harga akan mencapai pada harga berapa dan di level mana.

2. Langkah kedua yaitu mencari pola atau pattern apa yang terbentuk dan

dimana level harga yang sesuai untuk masuk ke market secara ideal.

3. Langkah ketiga atau langkah terakhir adalah mencari dimana entry

yang ideal dan langkah dimana trader menentukan target profit dan

target stoploss atau reverse strategi.


52

D. Model Konseptual

Gambar I.1: Model Konseptual

Pergerakan harga XAUUSD, GBPJPY, NASDAQ, dan EURAUD, pada

tahun 2020

Forecasting trend swing high dan swing low dengan menggunakan grafik

candlestick

Penentuan titik support dan resistance

Analisis level price reversal menggunakan Fibonacci Retracement

Kesimpulan hasil analisis teknikal dan penentuan rasio Fibonacci

Keputusan entry buy/sell dan exit point


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan deskriptif kualitatif yang berfokus pada analisa teknikal

dengan bantuan alat indikator Fibonacci retracement pada software

metatrader4 sebagai support and resistance.

Menurut Sugiyono (2011: 9) bahwa : Metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat pospositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah
eksperimen), di mana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.

Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (Sugiyono

2013: 13-14) yaitu :

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah,langsung ke sumber data dan

peneliti adalah instrument kunci.

b. Peneliti kualitatif lebih bersifat deskriptif

c. Peneliti kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk

atau outcome.

d. Peneliti kualitatif melakukan analisis data secara induktif.

53
54

Tujuan akhir dari penelitian kualitatif adalah untuk menemukan

fenomena seperti pola perilaku bahasa kedua yang belum pernah

dijelaskan sebelumnya dan untuk memahami fenomena-fenomena

tersebut menurut perspektif aktivitas peserta dan pembelajaran. Data yang

dikumpulkan ialah kata-kata atau kalimat yang berasal dari hasil

pengamatan grafik, gambar, catatan dilapangan, foto, serta dokumen

yang didapatkan dari software Metatrader 4.

Metode penelitian ini dilakukan dengan fenomenologi penelitian yaitu

kondisi yang alamiah yang menggambarkan pada suatu fenomena yang

ada dengan memaparkan data yang didapat dengan kalimat atau kata-

kata dan atau gambar, maksud peneliti menggunakan penelitian ini ialah

untuk melihat, mendeskripsikan, dan memperoleh pemahaman tentang

penggunaan Fibonacci Retracement secara mandiri. Sehingga nantinya

peneliti dapat menganalisa seberapa besar manfaat penggunaan alat

perdagangan Fibonacci Retracement untuk peningkatan keuntungan

investasi.

Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian studi kasus, dengan

menggunakan online data sekunder berupa data chart pada software

metatrader 4 yang menampilkan laporan tentang pergerakan XAUUSD,

GBPJPY, NASDAQ, dan EURAUD dengan bantuan analisa teknikal

berupa penentuan rasio Fibonacci 0.382%, 50%, 61.8%, dan 78.6%

sebagai titik penentuan entry, kemudian 127.2%, 161.8% 224%, dan


55

2.618% sebagai titik exit point. Data sekunder yaitu data yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti sebagai data utama, dapat juga dikatakan data

yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini

dokumentasi dan grafik merupakan sumber data sekunder. Definisi studi

kasus menurut Yin (2013: 18) adalah : “suatu inkuiri empiris yang

menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-

batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana

multisumber bukti dimanfaatkan”.

Jenis penelitian Menurut Faisal Putra Hermawan (2019: 38) “yaitu

data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka.

Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum

obyek penelitian”.

B. Operasionalisasi Konsep

Dalam penelitian kualitatif operasionalisasi konsep merupakan hal

yang perlu diperhatikan, untuk memegang peranan penting dalam

memandu dan mengarahkan jalannya penelitian ini. Operasionalisasi

dapat memberikan batasan dalam studi dan pengumpulan data. Agar

peneliti dapat lebih focus dalam meneliti dan memahami tujuan dalam hal

ini peneliti ingin menggunakan konsep sebagai berikut :


56

Analisa arah trend

Harus diketahui terlebih dahulu apakah trend berada dalam

primary movement atau secondary reaction, Dow Theory atau Teori

Dow merupakan teori dasar dari analisa teknikal yang pertama kali

dipublikasikan Oleh Charles H.Dow (1851-1902) di 255 Wall Street

Journal. Nugroho Wisnu Murti 2019: 61) Pasar memiliki tiga

pergerakan:

a. "Main movement", "primary movement", atau "major trend", adalah

pergerakan yang bertahan antara kurang dari setahun hingga

beberapa tahun. Sifatnya bisa bullish maupun bearish.

b. "Medium swing", "secondary reaction", atau "intermediate reaction",

bisa jadi berlangsung antara 10 hari hingga 3 bulan dan umumnya

merunut kembali dari 33% hingga 66% dari pergerakan harga primer.

c. "Short swing" atau "minor movement" cenderung bervariasi antara

beberapa jam hingga sebulan atau lebih.

Jenis Pola

Untuk memudahkan penelitian ini maka diperlukan penamaan

sebuah tren, dimana trend primary akan diberi nama pola X ke A dan

secondary trend akan diberi nama A ke B, pola X, A dan B inilah yang

akan menjadi titik entry. Kemudian dari pola X, A dan B akan

Menghasilkan pola X, A dan Y untuk target profit atau exit pada market

dimana pola A dan Y merupakan primary tren yang baru. Kemudian


57

gabungan daripada pola X, A, B dan X, A, Y akan diberi nama pola

ABCD.

Internal Retracement

Adalah level atau rasio Fibonacci Retracement bagian dalam dan

digunakan untuk entry point dan mengukur titik jenuh harga pada

secondary reaction, rasio dari internal retracement yang digunakan

untuk mengukur adalah 3.82%, 50%, 61.8%, dan 78.6%.

External retracement

Adalah level atau rasio Fibonacci Retracement bagian luar yang

digunakan untuk exit point atau stoploss dan entry point atau take profit

pada harga primary movement, rasio external retracement yang

digunakan untuk menukur adalah 1.271%, 161.8%, 224%, dan 261.8%.

Price Cluster

Adalah level gabungan antara swing yang berbeda untuk

mengukur intensitas harga yang lebih dominan terjadi dan sebagai

penentu level rasio apabila harga mengalami all time high dan tidak ada

referensi support resisten sebelumnya. Rasio yang digunakan dalam

price cluster adalah external retracement yang dihasilkan dari berbagai

swing.

Swing high dan Swing low

Swing high adalah pergerakan harga yang “mengayun” ke atas.

Dan swing low adalah pergerakan harga yang “mengayun” ke bawah.


58

Syarat agar bisa dikatakan swing adalah swing minimal memiliki 3

Candlestick yang membentuk seperti atap rumah.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

pengumpulan data observasi dan wawancara.

Selanjutnya menurut Sugiyono (Fitwi Luthfiyah, 2016: 2) “wawancara

dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktut, dan dapat

dilakukan dengan tatap muka (face to face) maupun menggunakan

telepon”.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka merupakan langkah awal

dalam metode pengumpulan data. Studi pustaka merupakan metode

pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi

melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar,

maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses

penulisan. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung

foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Studi pustaka

dapat dikatakan studi yang dapat mempengaruhi kredibilitas hasil

penelitian yang dilakukan.


59

D. Penentuan Informan

Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling juga disebut dengan

teknik penentuan informan. Informan dapat diartikan sebagai orang yang

dipandang memiliki wawasan atau informasi mengenai suatu hal pada

peristiwa tertentu. Kualifikasi tersebut dimiliki oleh orang yang

bersangkutan, baik karena kedudukannya sebagai orang yang berwenang

pada jabatan tertentu, maupun karena kegiatannya dalam proses dibidang

tertentu.

Sampel merupakan sebagian objek yang akan diteliti dari keseluruhan

objek dari populasi yang tidak diambil seluruhnya. Adapun cara penentuan
sampel yaitu dengan menggunakan metode non probability sampling atau
semua populasi tidak berkesempatan menjadi sampel, dengan mengambil
tipe purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014: 118).

Alasan menggunakan teknik sampling adalah karena tidak semua

sampel yang diteliti memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang

ada. Oleh karena itu, penulis memilih teknik sampling purposive yang

menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu

yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel dalam penelitian ini. Jadi yang

menjadi objek dalam penelitian ini adalah pair yang memenuhi kriteria,

yaitu pair utama pada PT. MRG MEGA BERJANGKA yang terjadi

transaksi jual beli instrument derivative selama periode 2020 dan

selanjutnya pair yang diteliti adalah pair yang memilik pergerakan

impulsive pada aplikasi software MetaTrader 4 pada tahun 2020. Daftar


60

studi kasus dilakukan pada pair XAUUSD, GBPJPY, NASDAQ, dan

EURAUD.

Tabel III.1: Simbol Pergerakan Harga Saham

NO Simbol Negara Mata Uang

1 USD United States Dolar

2 XAU Commodity Gold

3 EUR EUR Member Euro

4 AUD Australia Dolar

5 GBP Great Britain Pound

6 JPY Japan Yen

7 NQ Index Future Nasdaq

Sumber : Astronacci.com

Berdasarakan penjelasan yang telah dikemukakan diatas,

maka yang dijadikan informan dalam penelitian ini terdiri dari 5

informan yang berkaitan dengan penggunaan alat perdagangan

Fibonacci. Kelima informan tersebut adalah:

1. Informan 1, Analis teknikal

2. Informan 2, Analis teknikal

3. Informan 3, Akademisi

4. Informan 4, Trader (pelaku pasar)

5. Informan 5, Trader (pelaku pasar)


61

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi

metode sebagai validasi data, Model analisis data yang digunakan peneliti

adalah model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana (2014: 12-14).

Komponen dalam analisis data Miles, Huberman, dan Saldana (2014: 12-

13) adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data (data collection)

Pengumpulan data dari metode yang di lakukan yaitu observasi,

wawancara dan dokumentasi. Semua jenis data ini memiliki satu aspek

kunci secara umum, analisinya terutama tergantung pada keterampilan

integrative dan interpretatif dari peneliti. Interpretasi diperlukan karena

data yang dikumpulkan jarang berbentuk angka, data kaya rincian dan

panjang.

b. Kondensasi data (data condensation)

Kondensasi data merujuk pada proses pemilihan, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data

yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan lapangan secara

tertulis, transkrip wawancara, dokumen-dokumen dan materi-materi

empiris. Kesimpulannya bahwa proses kondensasi data ini diperoleh

setelah peneliti melakukan wawancara dan mendapatkan data tertulis

yang ada di lapangan, yang nantinya traskrip wawancara tersebut

dipilah-pilah untuk mendapatkan fokus penelitian yang dibutuhkan oleh

peneliti.
62

c. Penyajian Data (data display)

Penyajian data merupakan sebuah pengorganisasian, penyatuan,

dan informasi yang disimpulkan.Penyajian data disini juga membantu

dalam memahami konteks penelitian karena melakukan analisis yang

lebih mendalam.

d. Penarikan Kesimpulan (Conclusions drawing)

Penarikan kesimpulan disini dilakukan peneliti dari awal peneliti

mengumpulkan data seperti mencari pemahaman yang tidak memiliki

pola, mencatat keteraturan penjelasan, dan alur sebab akibat, yang

tahap akhirnya disimpulkan keseluruhan data yang diperoleh peneliti.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan antara lain

sebagai berikut :

Input Data

Langkah awal dalam teknik analisis data adalah melakukan input data.

Data yang diinput merupakan grafik pergerakan harga pada pair

XAUUSD, GBPJPY, NASDAQ, dan EURAUD, pada tahun 2020.

Pergerakan harga yang diambil sebagai sampel meliputi pergerakan

harga selama periode tahun 2020 menggunakan daily timeframe.

Proses input data dilakukan dengan bantuan Chart pada software

MetaTrader 4. Proses input data dilakukan secara online.


63

Penggunaan Grafik Candlestick

Data yang diinput berupa grafik pergerakan harga. Grafik yang

digunakan dalam menganalisis digunakan grafik Candlestick. Grafik

Candlestick dipilih karena informasi yang tersaji pada grafik lebih

lengkap daripada grafik jenis lain. Grafik Candlestick dapat menyajikan

informasi berupa volume perdagangan melalui bagian tengah grafik.

Menentukan Trend dan Titik Swing High dan Swing Low.

Data yang diperoleh berupa grafik candlestick kemudian menentukan

titik swing high dan swing low. Titik swing high diperoleh dari harga

tertinggi dalam grafik dan titik swing low diperoleh dari harga terendah

dalam grafik, swing high dan low dinyatakan valid apabila tersusun

atas tiga bagian candle dan bagian tengah candle telah di break oleh

candle tertinggi atau tere ndah sebelumnya. Setelah menentukan titik

swing high dan swing low langkah berikutnya adalah mengidentifikasi

trend pergerakan harga. Penentuan trend harga dilakukan dengan

mengidentifikasi kencenderungan puncak-puncak dan lembah-lembah

pada grafik. Indentifikasi dilakukan dengan menarik garis lurus dari

puncak-puncak dan lembah-lembah pada grafik.

Menentukan Level Support dan Resistance

Titik swing high dan swing low yang ditemukan selanjutnya dilakukan

input data dan diolah dengan menggunakan pendekatan Fibonacci

Retracement. Pengolahan data dengan pendekatan Fibonacci

Retracement digunakan untuk menentukan level support dan resistance


64

pada grafik. Pengolahan data dengan pendekatan Fibonacci

Retracement dibantu menggunakan software MetaTrader 4

Penggunaan bantuan software ditujukan untuk memudahkan dalam

menentukan level support dan resitance. Penerapan level support dan

resistance pada Fibonacci Retracement digunakan internal retracement

dan external retracement.

Penggunaan pola XAB, XAY, dan ABCD

Penggunaan pola tersebut ditujukan untuk menentukan titik dimana

entry dan exit point untuk memudahkan peneliti dalam

merepresentasikan penjelasan pergerakan harga selanjutnya.

Keterangan :

- XAB adalah gambaran pengambilan keputusan entry point

- XAY adalah gambaran level exit point (stoploss dan target profit)

- ABCD adalah gambaran hasil dari pola XAB dan XAY

Menentukan titik penarikan Fibonacci Berdasarkan trend

Output dari hasil pendekatan Fibonacci Retracement akan mengikuti

trend yang terjadi pada pergerakan harga. Level 0% pada rasio

Fibonacci digunakan sebagai swing low jika terjadi trend naik dan

digunakan sebagai swing high jika terjadi trend turun pada grafik. Level

100% digunakan sebagai swing high jika terjadi trend naik dan

digunakan sebagai swing low jika terjadi trend turun pada grafik. Level

lainnya akan mengikuti sesuai dengan urutan yang terjadi pada chart.
65

Kesimpulan

Kesimpulan merupakan tahap untuk mendiskripsikan hasil penelitian.

Hasil kesimpulan disusun berdasarkan pembentukan dari pola XAB dan

XAY lalu akan menghasilkan pola ABCD yang telah dilakukan.

Kesimpulan akan menunjukan rekomendasi apa saja yang dimiliki pada

suatu harga serta lebih kepada penerjemahan hasil perhitungan level

golden rasio ke dalam bentuk narasi.

Rekomendasi

Rekomendasi diberikan berdasarkan hasil pembentukan pola XAB yang

akan menghasilkan pola XAY. Rekomendasi yang diberikan ada tiga

macam, yaitu beli, tahan dan jual. Rekomendasi disusun berdasarkan

hasil kesimpulan yang telah diperoleh. Rekomendasi ini diharapkan

dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi.


66

F. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Pengamatan dilakukan pada software MetaTrader 4 milik PT. MRG

MEGA BERJANGKA yang beralamatkan di Panin Tower Lt. 22, Jl. Asia

Afrika Lot 19. Jakarta. Pengamatan dilakukan secara online sehingga bisa

dilakukan dimana saja dengan koneksi internet. Bersamaan dengan

tempat atau lokasi penelitian perlu juga dilengkapi dengan jadwal kegiatan

yang akan dilaksanakan. Proses pelaksanaan penelitian dibagi menurut

tahapan-tahapan yang berjadwal sebagaimana tampak dalam Gant Chart

pada tabel berikut ini :

Tabel III.2: Gantt Chart penelitian

Tahun 2021
No Kegiatan Penelitian
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1
Proposal
2 Studi Pendahuluan
Pengumpulan
3
Referensi
4 Penulisan Bab I-III
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data
7 Penulisan Bab IV-V
Penyusunan
8
Skripsi
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sejarah Singkat Objek Penelitian

PT. MRG Mega Berjangka pertama kali didirikan dengan nama

PT. Askap Futures pada tahun 1998 melalui pengesahan UU no 32

tahun 1997 tentang perdagangan berjangka. Melalui surat keputusan

BAPPEBTI No. SPAB-001/BBJ/90/003. PT. MRG Mega Berjangka

ditetapkan sebagai Pilot Project untuk perdagangan berjangka yang

bisa dilakukan dalam mini lot account melalui sistem online dengan

nama dagang MRG Mega Berjangka.

MRG Mega Berjangka memiliki misi edukasi untuk nasabah yang

ingin mengenal sistem perdagangan berjangka di Indonesia. Dengan

ribuan nasabah loyal PT. MRG Mega Berjangka dan ratusan lot

transaksi offline/online setiap hari, menjadi pembuktian eksistensi-nya

di Indonesia selama 15 tahun. MRG Mega Berjangka memiliki software

Metatrader 4 (MT4) sebagai unggulan dari MetaQuotes Crop yang

dikenal sebagai platform perdagangan yang paling populer dikalangan

para trader.

67
68

Struktur Organisasi

Gambar II.1 Struktur Organisasi

Direktur Utama
(Joni Rizal)

Direktur Direktur Kepatuhan


(Rini Atmadja) (Sriwinanto)

Komisaris Utama Komisaris


(Rico Suryadi) (Siti Rahayu)

Aktivitas Organisasi

Alur pekerjaan dalam PT. MRG Mega Berjangka sudah penulis

rangkumkan di bawah ini.

a. Memberitahukan dan menjelaskan tentang keterangan perusahaan

yang dimuat dalam dokumen keterangan perusahaan, resikonya

dihadapi dalam pemindahbukuan (PBK) yang dimuat dalam Dokumen

Pernyataan Adanya Resiko (DPAR), dan isi perjanjian pemberian

amanat yang isi dan bentuknya ditetapkan Bappebti.


69

b. Memberikan informasi yang jelas dan tidak menyesatkan mengenai

prosedur PBK.

c. Menjelaskan isi Kontrak Berjangka yang akan ditransaksikan oleh

Nasabah.

d. Menerima dokumen sebagaimana dimaksud poin pertama yang telah

ditandatangani dan diberi tanggal oleh nasabah sebagai tanda bukti

telah mengerti dan menyetujui isi dokumen serta prosedur transaksi

Kontrak Berjangka.

e. Segera memberitahukan kepada seluruh nasabah, apabila ada

perubahan dalam peraturan yang berlaku.

f. Meneliti semua informasi yang diberikan oleh Nasabah dalam

permohonan pembukaan rekening untuk meyakinkan tidak adanya

kesalahan atau kekurangan dalam pengisian.

Semua alur pekerjaan yang dijelaskan diatas dilakukan secara

transparan terhadap nasabah, sehingga minim adanya risiko

pemalsuan data atau kejadian diluar ketentuan perundang-undangan

yang berlaku di Indonesia.

B. Hasil Penelitian

Untuk tahap analisis, yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat

daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan analisis data

yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk dapat mengetahui sejauhmana

informasi yang diberikan oleh informan penelitian, peneliti menggunakan

beberapa tahap:
70

Pertama menyusun draf pertanyaan wawancara berdasarkan dari

pertanyaan penelitian yang akan ditanyakan pada narasumber atau

informan.

Kedua, melakukan wawancara dengan kelima informan.

Ketiga, memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar dari

semua pertanyaan yang diajukan kepada narasumber atau informan.

Keempat, menganalisis hasil data wawancara yang telah dilakukan.

Berikut hasil dari wawancara yang telah dilakukan peneliti.

a. Bagaimana teknik entry ketika harga bergerak menuju level Golden

Ratio pada aktivitas trading ?

Teknik entry menurut Bapak Ahmad Faisal sebagai teknikal analis

adalah:

“Saat akan melakukan entry pada pasar kita wajib mengetahui trend

terlebih dahulu, apakah trend sedang mengalami kenaikan atau

penurunan. Didalam teknik entry ini kita akan entry pada saat harga

membentuk secondary trend, dan untuk rasio prioritas yang digunakan

yaitu rasio 38.2% 50%, 61.8%, dan 78.6%. Untuk contoh entry pada

rasio Fibonacci 50% dapat di lihat pada table dibawah ini:”


71

Gambar II.2 Contoh Entry

Pendapat kedua dari Bapak Andri Budiman tentang teknik entry adalah:

“Teknik entry akan lebih baik jika menggunakan price cluster, dengan

menggunakan rasio prioritas internal retracement yaitu 38.2% 50%,

61.8%, dan 78.6%”. %. Berikut contoh entry pada rasio 61.8% dan

78.6% yang terjadi pada market :


72

Gambar II.3 Contoh Entry

Apa kelemahan dari penggunaan Fibonacci retracement ?

“Kelemahan terdapat jika market mengalami anomaly atau anomaly

market yang artinya market tidak bergerak sesuai dengan trend yang

terjadi. Contohnya pada gambar dibawah:

Gambar II.4 Contoh Trend Naik


73

Pada gambar diatas merupakan trend naik, tetapi ada satu lower low

(LL) yang menunjukan perubahan trend tetapi kembali mengalami

kenaikan trend, itulah yang disebut market anomaly”.

Pendapat Bapak Pandoyo sebagai akademisi tentang teknik entry

adalah:

“Teknik yang hanya menunggu pelemahan harga atau secondary

reaction dan menunggu harga menyentuh rasio prioritas 38.2% 50%,

61.8%, dan 78.6% kemudian kita akan menunggu lagi terjadinya swing

baru untuk entry”

Berikut contoh pelemahan harga atau secondary reaction pada rasio

50% Fibonacci:

Gambar II.5 Contoh Secondary trend


74

Pada gambar diatas area berwarna kuning merupakan contoh

pelemahan harga dan garis merah merupakan area entry pada rasio

50%.

Pendapat lain tentang teknik entry juga disampaikan oleh Candra

Anggara sebagai pelaku pasar tentang teknik entry adalah:

“Menggunakan Basic Pattern XAB untuk mendapatkan two ways trend

direction. Artinya untuk menentukan entry dua arah pada pola

selanjutnya, contoh pola bisa dilihat pada gambar berikut :

Gambar II.6 Contoh Pola


75

X1, A1 dan B1 merupakan pola pertama sedangkan untuk entry kita

menggunakan pola kedua yaitu X2, A2 dan B2. Jadi selain entry pada

XAB pertama kita juga bisa entry pada pola kedua yaitu A2 ke B2.”

Sedangkan pendapat terakhir tentang teknik entry disampaikan oleh

Muhamad Haris adalah:

“Teknik entry dangan menunggu terjadinya swing kemudian entry pada

candle berikutnya dengan stop lose diatas candle swing. Contoh area

stop lose dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar II.7 Contoh Area Stop Lose


76

b. Bagaimana teknik exit ketika harga bergerak mencapai level Golden

Ratio pada aktivitas trading ?

Teknik exit menurut Bapak Ahmad Faisal sebagai teknikal analis

adalah:

“Teknik exit merupakan penggunaan rasio External Retracement pada

rasio Fibonacci, bedanya dengan teknik entry adalah teknik exit tidak

perlu menunggu adanya swing tetapi menggunakan rasio itu sendiri

seperti 1.272%, 1.618%, 2.24%, dan 2.618%. Semua itu kembali pada

diri masing-masing trader, maksutnya bila pada salah satu rasio diatas

sudah tersentuh dan ingin melakukan exit itu sah saja”.

Pendapat kedua dari Bapak Andri Budiman tentang teknik exit adalah:

“Menggunakan price cluster pada rasio External dari Fibonacci yaitu

1.272%, 2.24%, 1.618%, dan 2.618%”. Contoh pada gambar di bawah

ini :

Gambar II.8 Contoh Price Cluster


77

Pendapat Bapak Pandoyo sebagai akademisi tentang teknik exit

adalah:

“Teknik exit yang tepat yaitu menggunakan rasio external retracement

dimana rasio tersebut terbagi menjadi 1.272% 1.618%, 2.24% dan

2.618%, pada rasio tersebut kita akan melakukan exit pada pasar”.

Pendapat lain tentang teknik exit juga disampaikan oleh Candra

Anggara sebagai pelaku pasar tentang teknik entry adalah:

“Menggunakan pola XAY dan menggunakan rasio external retracement

yaitu 1.272%, 1.618%, 2.24% atau 2.618%. Dimana harga akan sering

berhenti pada area tersebut”.

Sedangkan pendapat terakhir tentang teknik exit disampaikan oleh

Muhamad Haris adalah:

“Teknik exit menurut saya yang paling tepat yaitu menunggu swing

baru, karena jika hanya menggunakan Fibonacci terkadang kita hanya

mendapatkan profit yang sedikit tetapi jika kita menunggu swing baru

profitnya akan maksimal”.

c. Bagaimanakah hasil analisa teknik Fibonacci Retracement dalam

perdagangan forex ?

Hasil analisa menggunakan Fibonacci menurut Bapak Ahmad Faisal

dan Bapak Andri Budiman sebagai teknikal analis adalah:

“Menggunakan Fibonacci harus juga di sandingkan dengan risk

managemen, apabila anda sudah mengetahui tentang cara

penggunaan Fibonacci rasio dan beberapa patern tetapi ternyata harga


78

tidak sesuai yang kita harapkan maka dengan risk managemen yang

baik kita tidak akan terjebak dalam kerugian”.

Hasil analisa menggunakan Fibonacci menurut Bapak Pandoyo

sebagai akademisi adalah:

“Analisa teknikal menggunakan fibonacci akan menghasilkan titik

support dan resistance yang cukup baik, dengan syarat harus

mengetahui trend terlebih dahulu”.

Hasil analisa menggunakan Fibonacci menurut Candra Anggara

adalah:

“Hasil analisa menggunakan fibonacci melahirkan sebuah pola X, A dan

B yang akan menjadi titik entry. Kemudian dari pola X, A dan B akan

Menghasilkan pola X, A dan Y untuk target profit atau exit pada market

dimana pola A dan Y merupakan primary tren yang baru. Kemudian

gabungan daripada pola X, A, B dan X, A, Y akan diberi nama pola

ABCD”. Anda dapat melihat contoh pada gambar di bawah ini :


79

Gambar II.9 Contoh Hasil analisa

Hasil analisa menggunakan Fibonacci retracement menurut Muhamad

Haris adalah:

“Hasilnya sejauh yang saya gunakan tidak pernah mengecewakan dan

harga selalu respect terhadap area-area rasio tersebut”.

C. Pembahasan

Hasil penelitian untuk peramalan analisis teknikal dengan

menggunakan rasio Fibonacci retracement dan dengan ketentuan bahwa

1 lot = 1000$ atau sebesar 10 juta dengan fixed rate per 1$= Rp

10.000,00, kemudian jarak selisih antara bid (harga jual) dan harga Ask

(Beli) sebesar 80 poin dengan 1 poin = 10$, akan dipaparkan teknik entry

ketika harga bergerak menuju level golden ratio, teknik exit ketika harga
80

bergerak mencapai level golden ratio, serta hasil analisa teknik Fibonacci

Retracement dalam bentuk gambar.

Penggunaan analisis teknikal menggunakan Fibonacci pada software

metatrader 4 hasil penelitiannya pada pergerakan XAUUSD, GBPJPY,

NASDAQ, dan EURAUD diambil data dari mulai tanggal 1 Januari hingga

31 Desember 2020 atau selama 1 tahun, Dengan menggunakan

timeframe daily (harian), serta terdapat level rasio entry point 100%,

78.6%, 61.8%, 50%, 38.2%, dan 0% kemudian level rasio exit point

127.2%, 161.8%, 224% dan 261.8%. Sumber data awal pada 01 April

2020 open nilai harga Gold sebesar 1576.44 serta target keuntungan

minimal pada rasio 127.2% sampai dengan 261.8%

1. Pembahasan teknik entry, exit point dan hasil analisa menggunakan

Fibonacci retracement pada pair XAUUSD.


81

Gambar III.1 Penerapan Fibonacci pada Grafik XAUUSD

Keterangan: Titik hijau (sinyal entry) titik merah (sinyal Exit)

Penarikan garis Fibonacci retracement berdasarkan pergerakan

sebelumnya dengan nilai terendah (swing low) atau pola X pada

tanggal 14 Januari 2020 dengan nilai 1535.96 ditarik ke nilai tertinggi

(swing hgh) atau pola A pada tanggal 21 Februari 2020 dengan harga

1689.29, hasil penelitiannya sebagai berikut :

a. Pada tanggal 05 Maret 2020 terdapat sinyal Buy pada level 78.6%

digambarkan pola B kemudian dikonfirmasi terbentuknya swing

untuk entry diharga 1649.22 hasilnya harga gagal mencapai salah

satu level external retracement atau target yang diinginkan dan telah

melewati swing low pada tanggal 28 Februari 2020 dengan harga


82

1563.01, dengan pergerakan selama 7 hari dari 1649.22 sampai

dengan 1563.01 sampai pada tanggal 12 Maret 2020 sekitar 8.621

poin risiko kerugian.

b. Hasil dari analisa teknikal menggunakan Fibonacci menghasilkan

pola XAB untuk entry dan pola Y untuk exit tetapi gagal dan

mengalami risiko kerugian sekitar 8.621.

Kesimpulan analisa teknikal menggunakan Fibonacci dari entry

dan exit point tersebut diatas mengalami risiko kerugian yang

diakibatkan oleh anomaly market sehingga harga tidak respect

terhadap rasio Fibonacci.


83

Gambar III.2 Penerapan Fibonacci pada Grafik XAUUSD

Keterangan: Titik hijau (sinyal entry) titik merah (sinyal Exit)

Penarikan garis Fibonacci retracement berdasarkan pergerakan

sebelumnya dengan nilai terendah (swing low) atau pola X pada

tanggal 01 April 2020 dengan nilai 1569.23 ditarik ke nilai tertinggi

(swing hgh) atau pola A pada tanggal 14 April 2020 dengan harga

1746.97, kemudian pada penarikan Fibonacci posisi entry kedua

dengan nilai tertinggi (swing high) atau pola X pada tanggal 07 Agustus

2020 dengan nilai 2074.85 ditarik ke nilai terendah (swing low) atau
84

pola A pada tanggal 12 Agustus 2020 dengan harga 1864.06 dan hasil

penelitiannya sebagai berikut :

a. Pada tanggal 22 April 2020 terdapat sinyal Buy pada level 50%

digambarkan pola B kemudian dikonfirmasi terbentuknya swing

untuk entry diharga 1714.93 hasilnya mencapai target exit 261.8%

pada pola Y dengan harga 2033.26 dan telah terbentuk swing baru,

dengan pergerakan selama 91 hari dari 1714.93 sampai dengan

2033.26 sampai pada tanggal 07 Agustus 2020 sekitar 31.900 poin.

b. Pada tanggal 19 Agustus 2020 terdapat sinyal sell pada level 61.8%

digambarkan pola B dan telah membentuk swing untuk entry diharga

1927.55 hasilnya mencapai target exit 127.2% pada pola Y dan telah

terbentuk swing baru pada harga 1815.34, dengan pergerakan

selama 74 hari dari harga 1927.55 sampai dengan 1815.34 sampai

pada tanggal 01 Desember 2020 sekitar 11.200 poin.

c. Hasil dari analisa teknikal menggunakan Fibonacci menghasilkan

pola XAB untuk entry dan pola Y untuk exit kemudian dari

keseluruhan pola terbentuk pola baru yaitu ABCD. Hasil dari

penarikan titik Fibonacci juga menghasilkan support dan resistance

baru ditandai dengan banyaknya pantulan harga (pada gambar di

atas dengan gambar panah dan kotak warna kuning) kemudian

fungsi daripada support resistance tersebut sebagai penentuan

swing diharga selanjutnya.


85

Kesimpulan analisa teknikal menggunakan Fibonacci dari kedua

entry dan exit point tersebut menghasilkan rasio psikologis yang 100%

akurat dan total keuntungan dari kedua entry mendapatkan 43.100

poin.

2. Pembahasan teknik entry, exit point dan hasil analisa menggunakan

Fibonacci retracement pada pair GBPJPY.

Gambar III.3 Penerapan Fibonacci pada Grafik GBPJPY

Keterangan: Titik hijau (sinyal entry) titik merah (sinyal Exit)

Penarikan garis Fibonacci retracement berdasarkan pergerakan

sebelumnya dengan nilai terendah (swing low) atau pola X pada

tanggal 17 Mei 2020 dengan nilai 129.281 ditarik ke nilai tertinggi


86

(swing hgh) atau pola A pada tanggal 05 Juni 2020 dengan harga

139.733, kemudian hasil penelitiannya sebagai berikut :

a. Pada tanggal 22 Juni 2020 terdapat sinyal Buy pada level 78.6%

digambarkan pola B kemudian dikonfirmasi terbentuknya swing

untuk entry diharga 133.279 hasilnya mencapai target exit 127.2%

pada pola Y dengan harga 140.920 dan telah terbentuk swing baru,

dengan pergerakan selama 63 hari dari 133.279 sampai dengan

140.920 sampai pada tanggal 03 September 2020 sekitar 7.641 poin.

b. Hasil dari analisa teknikal menggunakan Fibonacci menghasilkan

pola XAB untuk entry dan pola Y untuk exit kemudian dari

keseluruhan pola terbentuk pola baru yaitu ABCD. Hasil dari

penarikan titik Fibonacci juga menghasilkan support dan resistance

baru ditandai dengan banyaknya pantulan harga (pada gambar di

atas dengan gambar panah dan kotak warna kuning) kemudian

fungsi daripada support resistance tersebut sebagai penentuan

swing diharga selanjutnya.

Kesimpulan analisa teknikal menggunakan Fibonacci dari entry

dan exit point tersebut diatas menghasilkan rasio psikologis yang

100% akurat dan mendapatkan 7.641 poin keuntungan.


87

3. Pembahasan teknik entry, exit point dan hasil analisa menggunakan

Fibonacci retracement pada pair NASDAQ.

Gambar III.4 Penerapan Fibonacci pada Grafik NASDAQ

Keterangan: Titik hijau (sinyal entry) titik merah (sinyal Exit)

Penarikan garis Fibonacci retracement berdasarkan pergerakan

sebelumnya dengan nilai terendah (swing low) atau pola X pada

tanggal 24 Juli 2020 dengan nilai 10301.50 ditarik ke nilai tertinggi

(swing hgh) atau pola A pada tanggal 07 Agustus 2020 dengan harga

11281.75, kemudian hasil penelitiannya sebagai berikut :


88

a. Pada tanggal 12 Agustus 2020 terdapat sinyal Buy pada level 38.2%

digambarkan pola B kemudian dikonfirmasi terbentuknya swing

untuk entry diharga 11145.75 hasilnya mencapai target exit 161.8%

pada pola Y dengan harga 11773.50 dan telah terbentuk swing baru,

dengan pergerakan selama 16 hari dari 11145.75 sampai dengan

11773.50 sampai pada tanggal 03 September 2020 sekitar 62.775

poin.

b. Hasil dari analisa teknikal menggunakan Fibonacci menghasilkan

pola XAB untuk entry dan pola Y untuk exit kemudian dari

keseluruhan pola terbentuk pola baru yaitu ABCD. Hasil dari

penarikan titik Fibonacci juga menghasilkan support dan resistance

baru ditandai dengan banyaknya pantulan harga (pada gambar di

atas dengan gambar panah dan kotak warna kuning) kemudian

fungsi daripada support resistance tersebut sebagai penentuan

swing diharga selanjutnya.

Kesimpulan analisa teknikal menggunakan Fibonacci dari entry

dan exit point tersebut diatas menghasilkan rasio psikologis yang

100% akurat dan mendapatkan 62.772 poin keuntungan.


89

4. Pembahasan teknik entry, exit point dan hasil analisa menggunakan

Fibonacci retracement pada pair EURAUD.

Gambar III.5 Penerapan Fibonacci pada Grafik EURAUD

Keterangan: Titik hijau (sinyal entry) titik merah (sinyal Exit)

Penarikan garis Fibonacci retracement berdasarkan pergerakan

sebelumnya dengan nilai tertinggi (swing hgh) atau pola X pada tanggal

21 April 2020 dengan nilai 1.73203 ditarik ke nilai terendah (swing low)

atau pola A pada tanggal 30 April 2020 dengan harga 1.65387,

kemudian hasil penelitiannya sebagai berikut :


90

a. Pada tanggal 12 Agustus 2020 terdapat sinyal sell pada level 78.6%

digambarkan pola B kemudian dikonfirmasi terbentuknya swing

untuk entry diharga 1.69620 hasilnya mencapai target exit 161.8%

pada pola Y dengan harga 1.63308 dan telah terbentuk swing baru,

dengan pergerakan selama 16 hari dari 1.69620 sampai dengan

1.63308 sampai pada tanggal 04 Juni 2020 sekitar 6.312 poin.

b. Hasil dari analisa teknikal menggunakan Fibonacci menghasilkan

pola XAB untuk entry dan pola Y untuk exit kemudian dari

keseluruhan pola terbentuk pola baru yaitu ABCD. Hasil dari

penarikan titik Fibonacci juga menghasilkan support dan resistance

baru ditandai dengan banyaknya pantulan harga (pada gambar di

atas dengan gambar panah dan kotak warna kuning) kemudian

fungsi daripada support resistance tersebut sebagai penentuan

swing diharga selanjutnya.

Kesimpulan analisa teknikal menggunakan Fibonacci dari entry

dan exit point tersebut diatas menghasilkan rasio psikologis yang

100% akurat dan mendapatkan 62.772 poin keuntungan.


BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan

adalah sebegai berikut :

1. Hasil entry menggunakan teknik Fibonacci retracement diatas

menghasilkan 6 kali peluang entry dengan 5 kali kemenangan

ditunjukkan dengan harga yang menyentuh rasio Fibonacci dan 1 kali

mengalami risiko kerugian yang disebabkan oleh market anomaly

selama periode 01 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.

Hasil yang bisa diambil dari teknik entry menggunakan Fibonacci

retracement adalah dalam berinvestasi investor harus mengetahui arah

sebuah trend harga dan menerapkan manajemen risiko terhadap

investasi yang akan dijalankan. Untuk meminimalisir terjadinya kerugian

yang terlalu besar sebaiknya menggunakan risiko 1 banding 2 artinya,

ketika salah dalam melakukan entry 1 kali di haruskan 2 kali entry

selanjutnya mendapatkan keuntungan.

2. Hasil exit menggunakan teknik Fibonacci retracement diatas

menghasilkan 6 kali peluang target exit dengan 5 kali harga menyentuh

rasio Fibonacci dan 1 kali mengalami risiko kerugian yang disebabkan

91
92

oleh market anomaly selama periode 01 Januari 2020 sampai dengan

31 Desember 2020.

3. Seluruh hasil analisa menggunakan teknik entry dan exit menggunakan

Fibonacci retracement diatas menunjukkan bahwa rasio daripada

Fibonacci ternyata sangat di respon oleh harga hal itu tentunya tidak

lepas dari pelaku pasar sendiri yang akan menentukan besarnya

keuntungan atau kerugian yang akan diterima oleh masing-masing

investor.

B. Saran

Saran merupakan pembahasan terkait dengan penerapan

pendekatan analisis teknik entry dan exit point menggunakan Fibonacci

retracement. Saran ditujukan untuk menambah teoritis, kepada penulis

dan para pelaku pasar.

Saran pertama ditujukan untuk menambah kekayaan teoritis. Hasil

penelitian ini secara teori telah memperkaya teori portofolio dalam analisis

investasi, khususnya berkaitan dengan penentuan keputusan entry dan

exit point terhadap analisis teknikal perdagangan forex. Penelitian ini

mampu menjawab kebutuhan dalam memberikan rekomendasi keputusan

entry dan exit pada investasi forex secara teoritis.

Saran selanjutnya ditujukan bagi penulis. Penelitian ini kedepannya

diharapkan dapat diterapkan dan dikembangkan dengan lebih baik. Saran


93

lain yang bisa diberikan untuk penulis adalah mampu menyusun sistem

berdasarkan penelitian secara digital. Hal tersebut bertujuan agar analisis

yang telah dilaksanakan secara manual dapat digunakan oleh pengguna

lain dengan lebih mudah dan sederhana.

Saran terakhir ditujukan bagi pelaku pasar yang akan menggunakan

metode ini dalam aktifitas trading. Hasil penelitian dengan pendekatan ini

tidak bersifat mutlak melainkan harus disesuaikan dengan modal, kondisi

pasar dan penerapannya. Penyesuaian dilakukan menurut kondisi-kondisi

berikut:

1. Teknik entry selain yang direkomendasikan

Penelitian ini direkomendasikan untuk swing trade berdasarkan tingkat

psikologis masing-masing trader. Swing trade merupakan aktifitas

trading dengan rentang waktu yang relatif panjang karna menggunakan

daily timerame. Untuk trader yang menggunakan selain timeframe daily

disarankan mengambil sampel data lain agar menghasilkan persentase

yang akurat dan tidak terjadi kesalahan persepsi entry.

2. Perubahan titik swing high dan low

Perbedaan jenis timefarame untuk entry akan sangat mempengaruhi

posisi swing yang terjadi sehingga akan menjadi tidak akurat.

Perbedaan swing juga dipengaruhi oleh pemahan masing-masing

trader serta untuk memahami swing trader perlu banyak berlatih

kemampuan dengan backtasting chart


94

3. Perbedaan Chart

Pemilihan broker juga menjadi sangat penting karena setiap broker

memiliki harga yang berbeda, sederhananya setiap chart broker satu

dengan yang lainnya berbeda sehingga akan sangat berpengaruh pada

penentuan swing. Perbedaan harga tersebut juga dipengaruhi oleh

spread masing-masing broker.


Daftar Pustaka

Aspizain Chaniago. (2015). Teknik Pengambilan Keputusan. In Efisiensi -


Kajian Ilmu Administrasi (Vol. 3, Issue 2).
https://doi.org/10.21831/efisiensi.v3i2.3796

astronacci. (2015). TEKNIK ENTRY ASTRONACCI. 2.

Cahyadi, Y. (2012). Analisis Pola Grafik Candlestick pada Pergerakan


EUR/USD. Binus Business Review, 3(2), 737.
https://doi.org/10.21512/bbr.v3i2.1357

Didit Herlianto. (2013). Manajemen Investasi Plus Jurus Mendeteksi


Investasi Bodong (Andy dan Tim Gosyen (ed.); 1st ed.). Gosyen
Publishing.

Dr Ljubica Dikovic. (2017). Exploring fibonacci numbers using matlab 1


(Business-T, Issue 0). Business-Technical College, Uzice, SERBIA.
dikoviclj@gmail.com

Fitwi Luthfiyah. (2016). Penelitian Kualitatif (p. 2).

Frans pasapan. (2017). Pengaruh Penggunaan Trendline Dan Fibonacci


Retracement Terhadap Pengambilan Keputusan Jual/Beli Foreign
Exchange Pair Eur/Usd Pada Perusahaan Berjangka Yang Terdaftar Di
Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). 56–58.

Hartono. (2020). Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham Top 5 Big


Capitalization Menggunakan Pendekatan Rasio Fibonacci Retracement
dan Moving Average Convergence Divergence (MACD). Jurnal Ekonomi,
22(1).

HERMAWAN, F. P. (2019). Analisa Teknikal Pergerakan Harga Saham

95
96

Individual Sub Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2018


Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9).

Jakfar, K. dan. (2012). Studi Kelayakan Bisnis (suwito dan jefry (ed.); Edisi
Revi). KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.

Lindanoer. (2014). ADMINISTRASI BISNIS. 1.

Liyanto, ., & Alwiyah, . (2012). Analisis Teknikal Untuk Mendapatkan Profit


Dalam Forex Trading Online. Buletin Studi Ekonomi, 17(2), 221–228.

May, E. (2011). Smart Trader Not Gambles. Gramedia Pustaka Utama.

Miles, & Huberman, dan S. (2014). Dampak Sosial Ekonomi Pemotongan


Rumpon Nelayan di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen. Jurnal
Pendidikan, Sains, Dan Humaniora, Vol. 8, No, 10.

Murti, N. W. (2019). Critical Event Sebagai Pertimbangan Keputusan


Investasi Saham Terindeks Jakarta Islamic Index. 60–70.

Richard Snow. (2019). Trading Exit Strategies – How to Exit a Profitable


Trade. 7.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D (Edisis ke-). ALFABETA.

Ulfiana zahrani afifah. (2014). Pengertian administrasi bisnis dan ruang


lingkup kajiannya. Mengenal lebih dalam administrasi bisnis, 2.

usman efendi. (2014). asas manajemen. rajawali pers.

Yin. (2013). Metode Penelitian. Jenis Penelitian Penelitian, 47–57.


97

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR WAWANCARA

A. Jadwal Wawancara

1. Hari/Tanggal : Kamis/24 Juni 2021


2. Waktu : Pukul 13:00

B. Identitas informan

Nama : Ahmad Faisal


Jabatan : Analis Teknikal

C. Pertanyaan Penelitian

Pewawancara (P): A Zainal Abidin


Narasumber (N): Ahmad Faisal

P : Menurut bapak Bagaimana teknik entry menggunakan Fibonacci


Retracement ketika harga bergerak menuju level Golden Ratio (Rasio
Emas) ?

N : Menurut teori yang biasa trader gunakan, saat akan melakukan entry
pada pasar kita wajib mengetahui trend terlebih dahulu, apakah trend
sedang mengalami kenaikan atau penurunan. Didalam teknik entry ini kita
akan entry pada saat harga membentuk secondary trend, dan untuk rasio
prioritas yang digunakan yaitu rasio 38.2% 50%, 61.8%, dan 78.6%. Untuk
contoh entry pada rasio Fibonacci 50% dapat di lihat pada grafik dibawah
ini:
98

P : Apa yang dimaksud dengan secondary trend ?

N : Saat trend naik dan turun ada dua hal yang wajib diketahui. Pertama,
primary trend atau trend utama. Kedua, secondary trend atau trend
sementara.

P : Bagaimana cara menggunakan Fibonacci dalam chart ?

N : Untuk dapat menggunakan Fibonacci Retracement di dalam software


Metatrader anda harus klik tombol Fibonacci retracement di bagian atas
Metatrader (kotak merah pada gambar).
99

N : Setelah itu silahkan gambar Fibonacci retracement pada layar chart.

N : Lalu klik kanan dan pilih Fibo properties. Apabila tidak muncul pilihan
Fibo properties silahkan double klik terlebih dahulu Fibonacci retracement
100

hingga muncul 3 titik selection pada Fibonacci retracement yang Anda


gambar.

N : Akan muncul pengaturan Fibonacci. Anda dapat menambahkan ratio-


ratio yang anda butuhkan didalam menu fibo levels. Anda dapat klik add
lalu isi level dengan angka Fibonacci yang Anda inginkan seperti misalnya
2.24% atau 0.618% lalu isi bagian description dengan angka yang ingin
anda tampilkan di layar misalnya 61.8% atau 224%.
101

N : Anda juga dapat mengatur warna tampilan Fibonacci sesuai dengan


selera anda pada bagian style.

P : Bagaimana pengaplikasian Fibonacci pada aktifitas trading ?

N : Fibonacci ditarik dari swing high ke swing low. Contohnya pada


gambar berikut :
102
103

A. Jadwal Wawancara

1. Hari/Tanggal : Jumat/25 Juni 2021

2. Waktu : Pukul 14:00

B. Identitas informan

Nama : Andri Budiman

Jabatan : Analis Teknikal

C. Pertanyaan Penelitian

Pewawancara (P): A Zainal Abidin

Narasumber (N): Andri Budiman

P : Menurut bapak bagaimana teknik entry menggunakan Fibonacci


retracement ketika harga bergerak menuju level Golden Ratio ?

N : Teknik entry akan lebih baik jika menggunakan price cluster, dengan
menggunakan rasio prioritas internal retracement yaitu 38.2% 50%,
61.8%, dan 78.6%. Berikut contoh entry pada rasio 61.8% dan 78.6%
yang terjadi pada market :
104

P : Apa yang dimaksud dengan price cluster ?

N : Price cluster adalah teknik yang tidak hanya menggunakan satu titik
penarikan Fibonacci melainkan dua bahkan lebih untuk mendapatkan
tumpukan rasio atau rasio yang berhimpitan untuk entry yang lebih akurat.

P : Apa kelemahan dari penggunaan Fibonacci retracement ?

N : Kelemahan terdapat jika market mengalami anomaly atau anomaly


market yang artinya market tidak bergerak sesuai dengan trend yang
terjadi. Contohnya pada gambar dibawah:
105

N : Pada grafik diatas merupakan trend naik, tetapi ada satu lower low
(LL) yang menunjukan perubahan trend tetapi kembali mengalami
kenaikan trend, itulah yang disebut market anomaly.

P : Bagaimana teknik exit menggunakan Fibonacci Retracement ketika


harga bergerak mencapai level Golden Ratio ?

N : Menggunakan price cluster pada rasio External dari Fibonacci yaitu


1.272%, 2.24%, 1.618%, dan 2.618%.
106
107

A. Jadwal Wawancara

1. Hari/Tanggal : Sabtu/26 Juni 2021

2. Waktu : Pukul 12:45

B. Identitas informan

Nama : Dr. Pandoyo, SE.,MM

Jabatan : Akademisi

C. Pertanyaan Penelitian

Pewawancara (P): A Zainal Abidin

Narasumber (N): Dr. Pandoyo, SE.,MM

P : Menurut bapak bagaimana teknik entry menggunakan Fibonacci


Retracement ketika harga bergerak menuju level Golden Ratio (Rasio
Emas) ?

N : Teknik entry yang digunakan dengan menunggu dan monitoring


pelemahan harga forex atau secondary reaction dan juga menunggu
harga forex yang menyentuh rasio prioritas mendekati rasio sebesar
38.2%, 50%, 61.8%, dan 78.6% kemudian kita akan menunggu lagi
terjadinya swing baru untuk entry forex. Sebagai contoh pelemahan harga
forex pada secondary reaction pada rasio 50% Fibonacci retracement,
dan secara grafik dapat disajikan sebagai berikut:
108

Pada grafik diatas area berwarna kuning merupakan contoh pelemahan


harga forex dan garis merah merupakan area entry pada rasio 50%.

P : Menurut bapak sebagai narasumber berapa rasio prioritas yang


dianggap memenuhi kriteria ?

N : Dalam pembahasan mengenai rasio prioritas yang dianggap


memenuhi kriteria dapat kami sampaikan, yaitu pada waktu angka
mengenai rasio prioritas maka pokok pembahasan hanya terbatas pada
kriteria relatifitas dan tidak bisa dipilih salah satu, akan tetapi beberapa
rasio tersebut hanya merupakan area untuk melakukan entry, dan harus
menunggu mencapai terjadinya swing terlebih dahulu. Rasio relatif akan
berhenti pada rasio 50% dan 61.8% untuk internal retracement dan
1.618% dan 2.618% pada external retracement (sesuai dengan teori
Charles H.Dow).
109

P : Menurut bapak bagaimana untuk mengetahui sebuah trend pasar


forex?

N : Menurut standar yang lazim digunakan sesuai dengan teori untuk


mengetahui sebuah trend adalah menganut pada teori (Charles H.Dow).
Dimana trend naik dikatakan valid apabila mengalami swing yang selalu
lebih tinggi daripada swing sebelumnya, maka sebaliknya apabila swing
selalu lebih rendah maka trend valid dinyatakan trend turun. Sebagai
ilustrasi dapat disampaikan pada grafik dibawah ini:

Pada grafik down trend diatas akan dijabarkan sebagai berikut :

H = High

L = Low

LH = Lower High

HH = Higher High
110

Pada grafik down trend diatas akan dijabarkan sebagai berikut :

H = High

L = Low

LH = Lower High

HH = Higher High

P : Bagaimana menurut bapak swing tersebut dikatakan valid ?

N : Menurut teori (Charles H.Dow) Swing dikatakan valid apabila ada tiga
candle (Grafik lilin) yang seolah sejajar membentuk seperti atap rumah
dan berada di akhir dan di awal trend. Sebagai ilustrasi dapat disajikan
pada grafik berikut :
111

P : Menurut bapak bagaimana teknik exit menggunakan Fibonacci


Retracement ketika harga bergerak mencapai level Golden Ratio (Rasio
Emas) ?

N : Secara konsep mengenai perdagangan forex, maka teknik exit


dianggap tepat yaitu dengan menggunakan rasio external retracement
dimana rasio tersebut terbagi menjadi 1.272%, 1.618%, 2.24%, dan
2.618%, pada rasio tersebut akan melakukan exit pada pasar forex.

P : Menurut bapak bagaimana penjelasan external retracement secara


konsep pasar forex ?

N : Menurut teori (Charles H.Dow) Didalam aktifitas entry dan exit kita
harus mengetahui dua rasio, yaitu :

1. Internal retracement atau rasio entry

2. External retracement atau rasio exit point.


112
113

A. Jadwal Wawancara

1. Hari/Tanggal : Senin/28 Juni 2021

2. Waktu : Pukul 09:30

B. Identitas informan

Nama : Candra Anggara

Jabatan : Trader (pelaku pasar)

C. Pertanyaan Penelitian

Pewawancara (P): A Zainal Abidin

Narasumber (N): Candra Anggara

P : Menurut bapak Bagaimana teknik entry menggunakan Fibonacci


retracement ketika harga bergerak menuju level Golden Ratio ?

N : Menggunakan basic Pattern XAB untuk mendapatkan two ways trend


direction. Artinya untuk menentukan entry dua arah pada pola selanjutnya,
contoh pola bisa dilihat pada grafik berikut :
114

X1, A1 dan B1 merupakan pola pertama sedangkan untuk entry kita


menggunakan pola kedua yaitu X2, A2 dan B2. Jadi selain entry pada
XAB pertama kita juga bisa entry pada pola kedua yaitu A2 ke B2.

P : Bagaimana teknik exit menggunakan Fibonacci retracement ketika


harga bergerak mencapai level Golden Ratio ?

N : Menggunakan pola XAY dan menggunakan rasio external retracement


yaitu 1.272%, 1.618%, 2.24% atau 2.618%. Dimana harga akan sering
berhenti pada area tersebut.

P : Bagaiamanakah hasil analisa teknikal menggunakan Fibonacci


Retracement dalam perdagangan forex ?

N : Hasil analisa menggunakan Fibonacci melahirkan sebuah pola X, A


dan B yang akan menjadi titik entry. Kemudian dari pola X, A dan B akan
menghasilkan pola X, A dan Y
115
116

A. Jadwal Wawancara

1. Hari/Tanggal : Jumat/02 Juli 2021

2. Waktu : Pukul 10:00

B. Identitas informan

Nama : Muhamad Haris

Jabatan : Trader (pelaku pasar)

C. Pertanyaan Penelitian

Pewawancara (P): A Zainal Abidin

Narasumber (N): Muhamad Haris

P : Menurut bapak Bagaimana teknik entry menggunakan Fibonacci


retracement ketika harga bergerak menuju level Golden Ratio ?

N : Teknik entry dangan menunggu terjadinya swing kemudian entry pada


candle berikutnya dengan stop lose diatas candle swing. Contoh area stop
lose dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
117

P : Apa yang dimaksud stop lose?

N : Stop lose adalah batas resiko kita dalam meresikokan dana, atau
trader juga biasa menyebutnya cut lose.

P : Bagaimana teknik exit agar mendapatkan profit maksimal dengan


menggunakan Fibonacci retracement ?

N : Teknik exit menurut saya yang paling tepat yaitu menunggu swing
baru, karena jika hanya menggunakan Fibonacci terkadang kita hanya
mendapatkan profit tidak maksimal tetapi jika kita menunggu swing baru
akan menghasilkan profit akan lebih maksimal.

P : Bagaiamana hasil analisa teknikal menggunakan Fibonacci


Retracement dalam perdagangan forex ?
118

Anda mungkin juga menyukai