Anda di halaman 1dari 3

Infeksi nosokomial (Hospital AcquiredInfection/Nosocomial Infection) adalah infeksi yang

didapat dari rumah sakit atau ketika penderitaitu dirawat di rumah sakit. Infeksi ini baru timbul
sekurang-kurangnya dalam waktu 3 x 24 jam sejak mulai dirawat, dan bukan infeksi kelanjutan
perawatan sebelumnya. Rumah sakit merupakan tempat yang memudahkan penularan berbagai
penyakit infeksi.Infeksi nosokomial merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka
kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) di rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat
menjadi masalah kesehatan baru, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Oleh
karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar yang sudah ditentukan dan harus diterapkan oleh semua kalangan petugas kesehatan.

Program pengendalian

Infeksi ini dapat dikelompokan dalam tiga kelompok yaitu tindakan operasional, tindakan
organisasi, dan tindakan struktural. Tindakan operasional mencakup kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasarkan penularan/transmisi.

Kewaspadaan Standar

Komponen utama standar pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial dalam tindakan
operasional mencakup kegiatan
sebagai berikut:

1. Mencuci tangan

2. Menggunakan alat pelindung diri/APD seperti: sarung tangan, masker, pelindung wajah,
kacamata dan apron pelindung

3. Praktik keselamatan kerja


4. Perawatan pasien
5. Penggunaan antiseptik, penanganan peralatan dalam perawatan pasien dan kebersihan
lingkungan.

Berdasarkan salah satu komponen SMART yaitu MUTU dimana sebuah Rumah Sakit harus bisa
memberikan pelayanan/servis yang unggul dalam melakukan skrining dan mengelola Infeksi
Nasokomial. Pelayanan yang dapat dilakukan oleh Rumah Sakit dalam mengelola Infeksi
Nasokomial sebagai contoh pada pasien yang mengalami Infeksi Aliran Darah, dimana pasien
kebanyakan infeksi nosokomial aliran darah berhubungan dengan pemakaian alat intra-vaskular.

Nosokomial aliran darah dibagi menjadi:

1. Infeksi Aliran Darah primer


Terjadi tanpa fokus yang dapat dikenal dengan organisme yang sama pada tempat
anatomis

lain pada saat hasil kultur darah positif

2. Infeksi Aliran Darah sekunder

Timbul sesudah diketahui infeksi dengan mikro-organisme di tempat lain di tubuh.

Tindakan Pencegahan Infeksi Aliran Darah

   Semua kateter:
o   Sistem tertutup
o   Batasi lama pemakaian
o   Preparasi kulit lokal
o   Teknik aseptik waktu insersi
   Central lines:
o   Surgical asepsis untuk insersi
o   Batasi frekuensi pertukaran pembalut
o   Kateter dilapisi antibiotik untuk jangka pendek

PENCEGAHAN BERDASARKAN SMART (MUTU)

Pencegahan infeksi nosokomial memerlukan integrasi, monitoring, dan program yang


termasuk komponen sebagai berikut:

o Membatasi penularan organisme antara pasien dalam perawatan langsung pasien


melalui cuci tangan Mencuci tangan sebaiknya dilakukan pada air yang mengalir
dan dengan sabun yang digosokkan selama 15 sampai 20 detik. Mencuci tangan
dengan sabun biasa dan air bersih adalah sama efektifnya mencuci tangan dengan
sabun antimikroba. Pemakaian sarung tangan sebagai alat pelindung diri dimana
Rumah Sakit harus menyediakan Alat Pelindung yang paling baik yang terbuat
dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus oleh cairan.
praktik aseptik yang tepat, strategi isolasi, sterilisasi dan desinfeksi, serta
penanganan pakaian kotor (laundry) dan semua di dukung oleh perangkat Rumah
Sakit yang canggih dan di operasionalkan oleh sekumpulan orang dengan
keahlian dan bakat yang disesuaikan
o Mengontrol risiko lingkungan terhadap infeksi dengan cara menjalankan Langkah
Langkah standar untuk semua pasien, memastikan identifikasi awal dan
pengendalian sumber, menerapkan pengendalian administrative, menggunakan
pengendalian lingkungan rekayasa.
o Melindungi pasien dengan pemakaian antimikrobial pencegahan yang tepat,
nutrisi dan vaksinasi agar meningkatkan daya tahan tubuh.
o Membatasi risiko infeksi endogen dengan meminimalkan prosedur invasif dan
promosi pemakaian antimikrobial optimal
o Surveilans infeksi, menentukan dan mengontrol kejadian luar biasa
o Mencegah infeksi terhadap anggota staff dan pegawai rumah sakit lainnya.
o Mempertinggi praktik staf terhadap perawatan pasien dan pendidikan staf secara
kontinu.

Anda mungkin juga menyukai