A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.10 Menganalisis Pertemuan Pertama
sistem ekskresi pada 3.10.1 Mengidentifikasikan organ-organ penyusun sistem
manusia dan ekskresi pada manusia (C2);
memahami gangguan 3.10.2 Menganalisis fungsi sistem ekskresi (C4);
pada sistem ekskresi 3.10.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi
serta upaya menjaga pada organ ginjal (C4);
kesehatan sistem Pertemuan Kedua
ekskresi. 3.10.4 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi
pada organ paru-paru (C4);
3.10.5 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi
pada organ kulit (C4);
Pertemuan Ketiga
3.10.6 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi
pada organ hati (C4);
3.10.7 Menganalisis kelainan dan penyakit yang terjadi pada
sistem ekskresi (C4);
Pertemuan Keempat
3.10.8 Menganalisis berbagai pola hidup untuk menjaga
kesehatan sistem ekskresi (C4).
4.10 Membuat karya Pertemuan Pertama
tentang system 4.10.1 Melakukan diskusi dan pengamatan organ-organ
ekskresi pada manusia penyusun sistem ekskresi (P2);
dan penerapannya 4.10.2 Melakukan pengamatan untuk menganalisis cara kerja
dalam menjaga ginjal darah sistem ekskresi (P2);
kesehatan diri. 4.10.3 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi model
ginjal sebagai penyaring darah (P3);
Kompetensi Dasar Indikator
Pertemuan Kedua
4.10.4 Menyajikan hasil literasi pustaka dan pengamatan
keterkaitan struktur organ paru-paru dengan sistem
ekskresi (P2);
4.10.5 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi informasi
keterkaitan struktur organ kulit dengan sistem ekskresi
(P3);
Pertemuan Ketiga
4.10.6 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi informasi
keterkaitan struktur organ hati dengan sistem ekskresi
(P3);
4.10.7 Menyajikan hasil literasi informasi kelainan pada
sistem ekskresi (P3);
4.10.8 Membuat karya dalam bentuk poster dan artikel
tentang berbagai penyakit atau gangguan pada sistem
ekskresi serta upaya menjaga kesehatan diri (P3);
Pertemuan Keempat
4.10.9 Merencanakan pola hidup sehat untuk menjaga sistem
ekskresi (P3)
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama 3 x 40 menit
Setelah melalui pembelajaran dengan metode Discovery Learning peserta didik dapat
memahami:
1) Melalui kegiatan pengamatan pada gambar organ sistem ekskresi dipandu LKPD,
peserta didik dapat mengidentifikasikan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada
manusia dengan tepat, berdasarkan rubrik pada LKPD;
2) Melalui kegiatan literasi informasi dan diskusi, dipandu LKPD, peserta didik dapat
menganalisis fungsi organ-organ penyusun ekskresi dengan tepat berdasarkan rubrik
pada LKPD;
3) Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi dipandu LKPD, peserta didik dapat
Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi pada organ ginjal dengan cermat
berdasrkan rubrik pada LKPD;
4) Melalui shopping informasi dipandu LKPD, peserta didik dapat menyajikan hasil
pengamatan dan diskusi kelompok tentang model penyaringan darah dalam ginjal
didepan kelas dengan bahasa yang sopan dan mudah dipahami, sesuai rubrik pada
LKPD.
Fokus penguatan karakter (PPK) :
- Percaya diri
- Bertanggung jawab
- Menghargai prestasi
Kegiatan literasi :
- Moda Literasi : Buku Teks dan audiovisual.
- Strategi literasi : analisis, dan evaluasi.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat – zat sisa metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat ini dapat berupa karbon dioksida, urin,
urea, keringat dan senyawa–senyawa lain yang bersifat toksik (racun). Jika tidak
dibuang, segala zat tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan berpotensi
menyebabkan gangguan kesehatan.
Ginjal merupakan organ ekskresi pada manusia yang berbentuk seperti kacang.
Jumlahnya dua dan terletak di kanan dan kiri tulang belakang, tepatnya di bawah hati
dan limpa. Dalam tubuh manusia dewasa, ginjal biasanya memiliki panjang sekitar 11
cm. Berat dan besarnya bervariasi, tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya
ginjal pada sisi lain. Pada lelaki dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang
sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170
gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.
Pada wanita dewasa, berat ginjal sekitar 115 – 155 gram. Volume rata-rata
ginjal adalah 146 cm3 di kiri dan 134 cm3 di kanan. Ginjal berfungsi melakukan
penyaringan terhadap darah didalam tubuh. Disamping itu juga mengatur tingkat
keseimbangan air, dan mengatur konsentrasi garam yang ada pada tubuh. Ginjal
menerima darah dari sepasang arteri renalis, dan darah keluar lewat vena renalis.
Setiap ginjal berhubungan dengan ureter, tabung yang membawa urin keluar ke
kandung kemih.
Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses
pembuangan, termasuk penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi) dan
pengumpulan (augmentasi) yang dijelaskan lebih lanjut pada buku Seri Biologi Organ
Tubuh Manusia – Ginjal & Kandung Kemih.
Pada tahap Penyaringan atau filtrasi ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum
akhirnya kembali ke jantung dan paru paru. Cairan yang tersaring berupa urin primer
yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Namun sudah tidak
mengandung protein dan darah. Kemudian Penyerapan kembali atau reabsorbsi terjadi
di bagian ginjal yang bernama tubulus kontortus proksimal. Disini tubulus kontortus
proksimal menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh.
Adapun hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder. Pengumpulan atau
Augmentasi Dalam tahap ini terjadi pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam
tahapan-tahapan sebelum nya. Ini merupakan tahapan terakhir dan terjadi di bagian
tubulus kontortus distal. Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah terbentuk urin
sesungguhnya. Proses Pembentukan Urin:
● Filtrasi: Proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urine
primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Akan tetapi sudah
tidak mengandung protein dan darah.
● Reabsorbsi: Proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh
tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
● Augmentasi: Proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari
proses augmentasi adalah urine sesungguhnya.
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/sistem-ekskresi-manusia/
Dapat dilihat juga di buku siswa halaman 80 s/d 92
F. Lengkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama 3 x 40 Menit atau 120 Menit.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1. Guru memberi salam, menanyakan kabar peserta didik, 10
kehadiran peserta didik dan kesiapan belajar. Serta menit
mengingatkan untuk tetap menjaga Kesehatan dengan
kondisi perubahan cuaca yang tidak menentu;
(Pedagogik) (PPK : Menghargai)
2. Guru bersama peserta didik berdoa yang dipimpin ketua
Penutup 20 Menit
28. peserta didik bersama dengan guru membuat
kesimpulan;
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
29. Guru menayangkan gambar produk teknologi berkaitan
dengan sistem ekskresi transplantasi ginjal;
(Teknologi konten)
30. Guru serta peserta didik melakukan refleksi dengan
menunjukan gambar emoji ekspresi pada layar
proyektor dan menjawab pertanyaan; (pedagogik)
31. Guru memberikan tes sumatif pertemuan hari ini;
32. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu
Medan magnet; (PPK : Disiplin, Visioner)
33. Guru menugaskan peserta didik membaca materi pada
pertemuan berikutnya. Guru mengucapkan salam
penutup. (PPK : Religius)
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap Spiritual dan Sosial
Contoh
Bentuk Waktu
Teknik butir Keterangan
Instrumen pelaksanaan
instrumen
b. Tes Diagnostik
Contoh
Bentuk Waktu
Teknik butir Keterangan
Instrumen pelaksanaan
instrumen
Tertulis Pilihan Lihat Saat pembelajaran Penilaian untuk
Ganda lampiran berlangsung mengetahui
kesiapan peserta
didik.
Tertulis Isian Lihat Sebelum Penilaian untuk
lampiran pembelajaran mengetahui Gaya
berlangsung Belajar Peserta
didik (Profil
Belajar)
Tertulis Isian Lihat Sebelum Penilaian untuk
lampiran pembelajaran mengetahui minat
berlangsung belajar Peserta
didik
c. Pengetahuan
Contoh
Bentuk Waktu
Teknik butir Keterangan
Instrumen pelaksanaan
instrumen
d. Keterampilan
Contoh
Bentuk Waktu
Teknik butir Keterangan
Instrumen pelaksanaan
instrumen
2. Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu:
mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah
melakukan langkah-langkah pra remedial, diantaranya analisis hasil diagnosis,
menemukan penyebab kesulitan belajar dan topik-topik yang belum dikuasai, guru
dapat melakukan program remedial berdasarkan pada rencana kegiatan yang sudah
ditetapkan.
Pelaksanaan remedial dilakukan dengan beberapa cara seperti pemberian
tambahan penjelasan terutama dengan topik-topik yang belum dikuasai serta
menggunakan media dan strategi melakukan praktek atau demonstrasi dan diskusi
kelompok. Bimbingan dari guru ke peserta didik secara personal juga dilakukan.
Remedial dilaksanakan diluar jam pelajaran.
3. Pengayaan
S U T O P O, S.Pd E R L I T A E, S.Pd
NIP.19750413 200012 1 003 NIP. 19860109 201001 2 017
Daftar Pustaka
Zubaidah, S., dkk. 2015. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/ MTs Kelas IX. Jakarta :
Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan;
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/kemagnetan-47/