Anda di halaman 1dari 8

KEMULIAAN ORANG-ORANG YANG BERPUASA DARI UMAT INI

Dan sebagian dari kemuliaan yang disimpan Alloh ta’ala untuk umat ini
adalah keutamaan-keutamaan yang agung dan keistimewaan-keistimewaan yang
besar yang dikhususkan bagi orang yang berpuasa dari tiap individu umat ini. Dan
kami telah mengumpulkan keistimewaan-keistimewaan tersebut dalam jumlah
yang baik dan akan kami sebutkan hal yang paling penting beserta dalilnya.

Alloh ta’ala memberi keistimewaan bagi orang-orang yang berpuasa


dengan menyediakan sebuah pintu di surga yang mana orang-orang yang
berpuasa akan masuk surga melewati pintu tersebut pada hari kiamat. Hal ini
untuk memperlihatkan kemuliaan dan keutamaan mereka. Dan ada malaikat yang
memanggil-manggil di depan para saksi: “Dimanakah orang-orang yang
berpuasa?” maka orang-orang yang berada di tempat yang jauh dan dekatpun
melihat mereka, dan semua pandangan tertuju pada mereka, serta leher-leher
menjulur untuk melihat mereka, dan orang-orang berharap andai saja bisa
bersama-sama dalam rombongan mereka yang penuh berkah. Dan orang-orang
merasa menyesal atas terlewatnya kesempatan di dunia untuk beramal dan
bersungguh-sungguh, serta tersia-sianya waktu-waktu yang sangat berharga dan
masa yang panjang.

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam menggambarkan peristiwa tersebut


dengan sabdanya:

‫ أين‬:‫ يقال‬،‫ يدخل منه الصائمون يوم القيامة ال يدخل منه أحد غيرهم‬،‫إن في الجنة بابا يقال له الريان‬
‫ فإذا دخلوها أغلق عليهم فلم يدخل منه أحد‬،‫الصائمون؟ فيقومون‬.

“Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang disebut Arroyyan. Orang-


orang yang berpuasa (memasuki surga) melalui pintu tersebut pada hari kiamat,
dan tidak ada seorangpun yang masuk melewati pintu itu kecuali orang-orang
yang berpuasa. Dikatakan: Manakah orang-orang yang berpuasa?, maka
berdirilah mereka. Ketika mereka sudah masuk maka pintu tersebut dikunci dan
tiada seorangpun yang masuk melalui pintu tersebut (selain mereka)1.

Dan Alloh ta’ala juga memberi keistimewaan bagi orang-orang yang


berpuasa dengan menjadikan puasa mereka sebagai benteng yang kokoh dari api

1
HR. Ahmad, Al Bukhori dan Muslim dari sayyidina Sahl bin Sa’d rodhiyallohu 'anhu.
neraka, dan sebagai pelindung yang menjaga pemiliknya dari hal-hal yang
membahayakannya, yaitu nafsu syahwat. Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam
bersabda:

‫الصيام جنة وحصن حصين من النار‬.

“Puasa adalah perisai dan benteng yang kokoh dari api neraka”2.

Kemudian Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam menjelaskan tentang


hakekat puasa ini, yaitu puasa yang akan menjaga pemiliknya dari api neraka,
maka Beliau bersabda:

‫الصيام جنة من النار كجنة أحدكم من القتال ما لم يخرقها) بكذب أو غيبة‬.

”Puasa adalah perisai dari neraka seperti halnya perisai kalian dari peperangan,
selama ia tidak merobek perisai tersebut dengan bohong atau menggunjing” 3.

Dan seakan-akan Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:


sesungguhnya yang dimaksud dengan puasa di sini adalah puasanya seseorang
yang mana ketika menjalankan puasa maka puasa orang tersebut selamat dari
berbagai macam maksiat, baik berupa ucapan maupun perbuatan. Oleh karena
itu maka Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam mendorong kepada orang yang
berpuasa agar selalu menetapi jalan kemuliaan dan senantiasa menjauhi hal-hal
yang mengajak pada kehinaan, sehingga ia betul-betul mendapatkan puasa yang
bisa berfungsi sebagai perisai. Maka Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam
bersabda:

‫ وإن امرؤ جهل عليه فال يشتمه أو يسبه‬،‫ فمن أصبح صائما فال يجهل يومئذ‬،‫الصيام جنة من النار‬
‫ إني صائم‬:‫وليقل‬.

“Puasa adalah perisai dari api neraka. Maka barang siapa berpuasa pada suatu
hari maka janganlah dia melakukan perbuatan bodoh pada hari itu. Dan apabila
ada seseorang yang melakukan perbuatan bodoh kepadanya maka janganlah dia
membalas atau memakinya, dan supaya dia berkata: sungguh aku adalah orang
yang berpuasa”.4

2
HR. Ahmad dan Al Baihaqi di dalam Syu’abul Iman.
3
HR. Ahmad An Nasa’i dan Ibnu Majah.
4
HR. An Nasa’i.
Dan Alloh ta’ala juga memberikan keistimewaan bagi orang yang
berpuasa dengan menjadikan bau mulutnya lebih wangi dari minyak kesturi.
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

‫ ولخلوف فم الصائم أطيب عند هللا من ريح المسك‬.

“Dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa bagi Alloh ta’ala lebih wangi
dari pada minyak kesturi”.

Dan Alloh ta’ala memberikan keistimewaan bagi orang yang berpuasa


dengan memberikan dua kebahagiaan dalam puasanya. Ketika berbuka puasa
maka dia berbahagia dan ketika bertemu Alloh ta’ala maka dia juga berbahagia.

Adapun rasa bahagianya ketika berbuka puasa adalah ungkapan yang


sungguh-sungguh dari rasa syukur yang sempurna kepada Alloh ta’ala yang telah
memberinya taufik untuk menyempurnakan puasanya pada hari itu, dan yang
telah menjadikannya mampu untuk menyempurnakan puasanya dengan
perantara kesehatan dan kekuatan yang sempurna, sehingga dia dapat
melaksanakan ibadah hari itu dengan sempurna tanpa ada kekurangan. Ketika dia
sedang berbahagia ini maka dia melaksanakan ibadah, karena syukur adalah
ibadah dan dzikir.

Dan adapun rasa bahagianya ketika bertemu Alloh ta’ala adalah karena
yakin dengan janji Alloh ta’ala dan karena keyakinan yang kuat atas diterimanya
amal karena menyaksikan pahala yang agung atas amal tersebut. Mengenai hal ini
maka Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

‫ إذا أفطر) فرح وإذا لقي هللا فرح‬، ‫ وإن للصائم فرحتين‬.

“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa itu ada dua kebahagiaan. Ketika
berbuka ia berbahagia dan ketika bertemu Alloh ta’ala dia berbahagia”5.

Dan Alloh ta’ala memberikan keistimewaan kepada orang yang berpuasa


dengan memberikan kesehatan baginya dan kesembuhan dari berbagai penyakit.
Diriwayatkan dalam suatu hadits:

‫ صوموا تصحوا‬.

“Berpuasalah kalian, maka kalian menjadi sehat”.6


5
HR. Muslim.

6
HR. Ibnu Sunni dan Abu Nu’aim
Dan Imam AlBaihaqi meriwayatkan suatu hadits dari sayyidina Ali
karromallohu wajhah bahwa Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

‫إن هللا أوحى إلى نبي من بني إسرائيل أن أخبر قومك) أنه ليس عبد يصوم) يوما ابتغاء وجهي إال‬
‫ أصححت له جسمه وأعظمت له أجره‬.

“Sesungguhnya Alloh ta’ala telah memberi wahyu kepada seorang Nabi dari Bani
Israil: Kabarkanlah kepada kaummu bahwa sungguh tiada seorang hamba yang
berpuasa pada suatu hari karena mengharap ridhoKu kecuali Kujadikan sehat
tubuhnya dan Kujadikan agung pahalanya”.

Adapun rahasia dari hal ini adalah karena sesungguhnya puasa mempunyai
efek yang mengagumkan dalam menjaga anggota badan bagian luar dan menjaga
kekuatan anggota badan bagian dalam serta melindunginya dari ketercampuran
yang bisa mendatangkan materi-materi yang sudah rusak dan mengosongkan
badan dari materi-materi yang jelek. Hal-hal ini merupakan pertolongan terbesar
untuk melakukan ketakwaan, sebagaimana firman Alloh ta’ala:

‫ين ِم ْن َقْبلِ ُك ْم‬


َ ‫ذ‬ِ َّ‫الصيام َكما ُكتِب علَى ال‬
َ َ َ َُ ُ ِّ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ي‬
َْ‫ل‬‫ع‬َ ‫ب‬
َ
ِ‫يا َأيُّها الَّ ِذين آمنُوا ُكت‬
َ َ َ َ
‫لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُقو َن‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”
(QS. Al Baqoroh : 183)

Dan Alloh ta’ala m4emberi keistimewaan bagi orang yang berpuasa


dengan menjauhkan wajah orang tersebut dari api neraka, maka mata orang
tersebut tidak melihat pemandangan apapun dari pemandangan – pemandangan
api neraka. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ من صام يوما في سبيل هللا بعد وجهه عن النار سبعين خريفا‬.

“Barangsiapa berpuasa satu hari dalam jalan Alloh ta’ala, maka Alloh ta’ala
menjauhkan wajah orang tersebut dari api neraka sejauh perjalanan tujuh puluh
tahun” (HR. Ahmad, Albukhori, Muslim dan Annasa’i dari Abu Sa’id Alkhudri
rodhiyallohu 'anhu, dan Ibnu Majah meriwayatkannya dari Abu Huroiroh
rodhiyallohu 'anhu).
Dan dalam riwayat Annasa’i dari ‘Uqbah bin ‘Amir rodhiyallohu 'anhu:

‫ باعد هللا منه جهنم مسيرة مائة عام‬.

“Alloh ta’ala menjauhkan neraka Jahannam dari orang tersebut sejauh perjalanan
seratus tahun”.

Dan diantara keistimewaan yang diberikan Alloh ta’ala bagi orang yang
berpuasa adalah ayat-ayat dalam Alqur’an mengenai keutamaan-keutamaan
orang-orang yang berpuasa. Banyak dari para ulama’ yang mengatakan bahwa
yang dimaksud dari kebanyakan ayat-ayat tersebut adalah orang-orang yang
berpuasa, diantaranya adalah firman Alloh ta’ala:

‫والسائحون‬

“Dan orang-orang yang melawat” (QS. Attaubah: 112).

Orang-orang yang melawat adalah orang-orang yang berpuasa karena mereka


melawat kepada Alloh ta’ala, dalam arti mereka menjadi dekat kepada Alloh
ta’ala. Hal ini dikarenakan mereka telah keluar dari kebiasaan-kebiasaan mereka
dan menanggung beratnya rasa lapar dan dahaga.

Dan diantaranya adalah firman Alloh ta’ala:

‫إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب‬

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberikan pahala


mereka tanpa batas” (QS. Azzumar: 10).

Menurut suatu pendapat, orang-orang yang bersabar adalah orang-orang yang


berpuasa, karena asshobr (sabar) adalah salah satu nama dari nama-nama puasa.
Oleh karena itu maka bagi orang yang berpuasa akan dituangkan baginya dari
gudang-gudang kemuliaan dan kedermawanan, dituangkan baginya sesuatu yang
tidak bisa dihitung oleh angka dan tidak bisa mengetahui kadarnya kecuali hanya
Alloh ta’ala Raja segala raja.

Dan diantaranya adalah firman Alloh ta’ala:

‫فال تعلم نفس ما أخفي لهم من قرة أعين جزاء بما كانوا يعملون‬

“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu


(bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Assajdah: 17).
Menurut suatu pendapat, amal mereka yang dibalas dengan sesuatu yang tidak
pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah
terlintas dalam hati manusia, amal tersebut adalah puasa.

Dan Alloh ta’ala m6emberi keistimewaan bagi orang yang berpuasa dengan
menjadikan semua perbuatannya sebagai ibadah dan ketaatan. Apabila dia diam
untuk menjauhi omongan yang tiada gunanya maka dia menjalani suatu ketaatan,
dan apabila dia tidur agar kuat menjalani qiyamullail maka dia juga menjalani
suatu ketaatan. Diriwayatkan dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bahwa
Beliau bersabda:

‫ صمت الصائم تسبيح ونومه عبادة ودعاؤه مستجاب وعمله مضاعف‬.

“Diamnya orang yang berpuasa adalah tasbih, tidurnya adalah ibadah, doanya
mustajab dan amalnya dilipatgandakan” (HR. Addailami dari Ibnu Umar
rodhiyallohu ‘anhuma, dan diriwayatkan Ibnu Mandah dengan sanad yang dhoif).

Maka ketika dia berbuka puasa dia merasa berbahagia karena bersyukur, dan
ini merupakan suatu ibadah. Dan pada waktu berbuka puasa dia mempunyai doa
yang mustajab sebagaimana diterangkan dalam suatu hadits:

‫ للصائم عند إفطاره دعوة مستجابة‬.

“Bagi orang yang berpuasa ketika dia berbuka puasa suatu doa yang mustajab”
(HR. Ibnu Majah, Alhakim, Abu Dawud Atthoyalisi dan Albaihaqi).

Dan ada kemungkinan bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka puasa
untuk masuk dalam golongan orang-orang yang mendapat keberuntungan dari
Alloh ta’ala, yaitu orang-orang yang ditetapkan Alloh ta’ala sebagai orang-orang
yang dibebaskan dari api neraka pada saat berbuka puasa, sebagaimana telah
ditetapkan dalam suatu hadits:

‫ إن هلل تعالى عند كل فطر) عتقاء من النار وذلك في كل ليلة‬.

“Sesungguhnya Alloh ta’ala pada tiap waktu berbuka puasa mempunyai orang-
orang yang dibebaskan dari api neraka, dan hal itu terjadi tiap malam” (HR. Ibnu
Majah, Ahmad, Atthobaroni dan Albaihaqi).

Dan makan sahurnya orang yang berpuasa adalah suatu keberkahan


sebagaimana telah diterangkan dalam suatu hadits yang mulia, dan puasa orang
tersebut setelah itu pahalanya adalah 6surga.
Dan Alloh ta’ala m7emberi keistimewaan bagi orang yang berpuasa dengan
memberikan pahala yang agung bagi orang yang 7memberi makanan untuk
berbuka bagi orang yang berpuasa dengan tanpa mengurangi sedikitpun pahala
orang yang berpuasa. Dan demi memuliakan orang yang berpuasa, Alloh ta’ala
memberikan pahala yang agung tersebut meskipun orang tersebut hanya mampu
7memberi sesuap roti atau seteguk air. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda:

‫من فطر) صائما في رمضان من كسب حالل صلت عليه المالئكة ليالي رمضان كلها وصافحه جبريل ليلة‬
‫ أرأيت من لم يكن ذاك عنده؟‬، ‫ يا رسول هللا‬: ‫ فقال رجل‬، ‫القدر ومن صافحه جبريل تكثر دموعه ويرق قلبه‬
‫ أفرأيت من لم يكن ذاك‬: ‫ قال‬، ‫ فقبصة من طعام‬: ‫ أرأيت من لم يكن ذاك عنده؟ قال‬: ‫ قال‬، ‫ فلقمة خبز‬: ‫قال‬
‫ فشربة من ماء‬: ‫ أفرأيت من لم يكن ذاك عنده؟ قال‬: ‫ قال‬، ‫ فمذقة من لبن‬: ‫ عنده؟ قال‬.

“Barang siapa 7ember makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa pada
bulan Romadhon dan merupakan hasil dari pekerjaan yang halal maka para
malaikat mendoakan orang tersebut pada seluruh malam bulan Romadhon dan
malaikat Jibril menjabat tangan orang tersebut ketika Lailatulqodr datang. Barang
siapa yang dijabat tangannya oleh malaikat Jibril maka air matanya menjadi
banyak dan hatinya menjadi lunak.

Seseorang berkata: wahai Rosululloh, bagaimanakah dengan orang yang tidak


mempunyainya? Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: maka sesuap
roti.

Orang tersebut berkata: bagaimanakah dengan orang yang tidak mempunyainya?


Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: maka segenggam makanan.

Orang tersebut berkata: bagaimanakah dengan orang yang tidak mempunyainya?


Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: maka seteguk susu.

Orang tersebut berkata: bagaimanakah dengan orang yang tidak mempunyainya?


Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: maka seteguk air” (HR. Abu
Ya’la, Abu Dawud, Attirmidzi, Annasa’I, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam kitab
Addhu’afaa).

Dan Alloh ta’ala 7ember keistimewaan bagi orang yang berpuasa bahwa
apabila orang-orang yang tidak berpuasa makan disampingnya dan dia
menyaksikan hal tersebut dan tiada yang mencegahnya dari makan bersama
mereka kecuali hanya menjaga kehormatan puasa, maka sungguh para malaikat
mendoakannya. Dalam suatu hadits dinyatakan:

‫ إن الصائم إذا أكل عنده لم تزل تصلي عليه المالئكة حتى يفرغ من طعامه‬.

“Sesungguhnya orang yang berpuasa apabila ada makanan yang dimakan


disampingnya maka para malaikat tiada henti mendoakannya hingga makanan
tersebut habis” (HR. Ahmad dan Attirmidzi).

Anda mungkin juga menyukai