NIM : 233222045
Akta adalah tulisan atau perjanjian yang menerangkan perbuatan hukum dan dapat
digunakan sebagai alat pembuktian atas perbuatan hukum tersebut. Contohnya seperti
perjanjian kerja sama untuk membuktikan adanya hubungan kerja sama antar kedua belah
pihak. Menurut Pasal 1687 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer), terdapat 2
(dua) jenis akta yaitu Akta Otentik dan Akta Di Bawah Tangan. Dalam Pasal 1868
KUHPer, Akta Otentik adalah akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-
undang oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu, di tempat
dimana akta itu dibuat. Sedangkan, Akta Di Bawah Tangan dijelaskan dalam Pasal 1874
KUHPer sebagai akta yang tidak dapat diperlakukan seperti Akta Otentik, baik karena
tidak berwenang atau tidak cakapnya pejabat umum yang bersangkutan maupun karena
cacat dalam bentuknya, mempunyai kekuatan sebagai tulisan di bawah tangan bila
ditandatangani oleh para pihak. Akta Di Bawah Tangan tidak memerlukan pejabat
berwenang karena akta ini dapat dibuat oleh pejabat yang tidak ditunjuk secara hukum
contohnya seperti para pihak dalam perjanjian yang dibuatnya sendiri. Dari uraian
pengertian atas 2 (dua) akta tersebut, maka perbedaannya adalah: