Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Kasus Etika meliputi isu keselamatan publik, penyuapan, kecurangan, perlindungan lingkungan, keadilan,
kejujuran dalam riset dan pengujian, dan konflik kepentingan.
Pengertian
Etika rekayasa adalah suatu bentuk filosofi yang mengindikasikan cara bagi para insinyur untuk
mengarahkan diri mereka dalam kapasitas profesional mereka.
Tujuan Mempelajari Etika Rekayasa :
Membentuk calon engineer yang lebih sensitif dan mementingkan isu-isu etika sebelum harus
menghadapi isu-isu tersebut.
Perlunya Mempelajari Etika Rekayasa
Mempelajari Etika Rekayasa tidaklah sesederhana melatih Anda melakukan hal yang benar ketika pilihan
etika sudah jelas dan anda sudah tahu tindakan yang benar. Namun melatih Anda menganalisis
masalahmasalah yang rumit yang pilihan etikanya sulit dan belajar menyelesaikan masalah tersebut
dengan cara yang paling etis dalam dunia profesional di bidang engineering.
Perbedaan Profesi (Profession), Pekerjaan (Job), dan Bidang Pekerjaan (Occupation):
Semua kerja yang digaji dapat dianggap sebagai Job, tanpa memperdulikan tingkat keahlian yang
dilibatkan dan tanggung jawab yang diberikan.
Engineering tentu saja adalah sebuah Job (Para Insinyur dibayar untuk jasa mereka) tetapi keahlian dan
tanggung jawab yang dilibatkan dalam Engineering membuat pekerjaan itu lebih dari sekedar Job.
Penerapan Arti kata Profesional pada Engineering:
• Tidak ada insinyur amatir yang melakukan pekerjaan engineering tanpa dibayar karena mereka dilatih
menjadi profesional (insinyur ang dibayar).
• Rentang waktu seseorang dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan engineering seperti
asisten insinyur atau teknisi tidak menunjukkan status profesionalnya, tidak peduli seberapa ahlinya
teknisi tersebut.
Engineering Sebagai suatu Profesi
Selalu ada tawar- menawar antara keselamatan dan isu-isu engineering lainnya dalam suatu desain, yang
memerlukan kebijaksanaan insinyur untuk memastikan bahwa desain itu dapat digunakan sesuai tujuan
pembuatannya dan mengisi kondisi pasar secara aman.
Organisasi Profesi
Persatuan Insinyur Indonesia atau disingkat PII (dalam bahasa Inggris The Institution of Engineers
Indonesia – IEI) adalah organisasi profesi yang didirikan di Kota Bandung pada tanggal 23 Mei 1952
untuk menghimpun para insinyur, termasuk sarjana teknik dan sarjana sains yang bekerja di bidang
keteknikan di seluruh Indonesia.
Organisasi profesi bertujuan untuk menetapkan standar profesional dan sering bekerjasama dengan
sekolah-sekolah teknik untuk menentukan standar akreditasi dan kurikulum.
Perbedaan antara Engineering dan Profesi Lainnya
• Sebagian besar Insinyur tidak bekerja sendiri, tetapi lebih sering menjadi bagian kecil dari perusahaan
besar yang melibatkan banyak bidang pekerjaan yang berbeda, seperti akuntan, ahli pemasaran, dll.
Ketika bekerja pada perusahaan besar, Insinyur jarang berada pada posisi manajerial yang penting,
kecuali untuk mengatur insinyur lainnya.
• Hukum dan kedokteran memerlukan izin praktek yang diberikan oleh negara. Sementara banyak
insinyur, terutama mereka yang bekerja dalam industri besar, tidak memiliki izin insinyur.
• Insinyur tidak memiliki status sosial seperti pengacara dan dokter (sebuah fakta yang tercermin dari gaji
yang lebih rendah bagi insinyur bila dibandingkan dengan pengacara dan dokter)
Apakah Kode Etik Itu?
• Kode etik membantu menciptakan lingkungan di dalam sebuah profesi dimana perilaku etika menjadi
norma.
• Kode etik juga berfungsi sebagai penuntun atau pengingat tentang cara bertindak dalam situasi tertentu.
• Kode etik dapat digunakan untuk mendukung posisi seseorang dalam kegiatan tertentu.
Kode Etik merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu
yang merupakan pola aturan pedoman berperilaku.

Kode Etik Insinyur


Sebagai organisasi engineer di Indonesia, PII memiliki kode etik yang bernama Kode Etik Insinyur
Indonesia “Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia”.
Kode etik profesi keinsinyuran yang dikeluarkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia adalah sangat relevan
dengan cita-cita Pancasila dan UUD 1945.

Sanksi Pelanggaran Kode Etik


Kode etik bukanlah dokumen hukum. Seseorang tidak bisa ditangkap karena ia melanggar pandangan
kode etik.
Ada dua sanksi bagi pelanggar kode etik:
1. Sanksi moral
2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi

Apakah Teori Moral Itu?


Teori moral mendefinisikan istilah dalam cara yang sama dan menghubungkan ide-ide dan masalah
secara bersama dalam cara yang konsisten [Harris , Richard, dan Rabins, 1985].
Berdasarkan konsep moral yang digunakan, ada empat teori etika yang akan dipakai:
• Utilitarianisme
• Etika Kewajiban
• Etika Hak
• Etika Moralitas

Etika Kewajiban & Etika Hak


Etika Kewajiban (duty ethics) dan Etika Hak (right Ethics) menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap
baik bila tindakan itu menghormati hak-hak individu.

Analisis Biaya-Keuntungan
Dalam analisis biaya keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga keuntungannya. Hanya
proyek-proyek yang perbandingan keuntungan terhadap biaya yang paling tinggi yang akan diwujudkan.

Etika Moralitas
Pada dasarnya, dalam Etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung
perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter
yang buruk (tidak bermoral) [Schinzinger dan Martin, 2000]

Analisis Isu-Isu dalam Masalah Etika


• Langkah pertama dalam menyelesaikan masalah etika adalah benar-benar memahami semua isu yang
terlibat. Setelah isu-isu ini ditentukan, solusi masalah dapat menjadi jelas.
• Isu-isu yang terlibat dalam pemahaman masalah etika dapat menjadi tiga kategori: faktual, konseptual,
dan moral [Harris, Pritchard, dan Rabins, 2000]

Anda mungkin juga menyukai