Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
Ekologi adaah cabang ilmu biologi tentang interaksi antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup lain dan juga degan lingkungan sekitarnya. Pengertian lain
dari ekologi adalah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan distribusi
(distribution) dan kelimpahan (abundance) suatu organisme (Fardhani, 2021). Ekologi
adalah ilmu yang mengkaji hubungan organisme dengan lingkungan (Asyifa, 2018).
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara organisme dengan
lingkungannya (hubungan timbang balik) terdapat kehidupan organisme (Mawada,
2021).
b. Factor – factor yang mempengaruhi suatu ekosistem
1) Factor Edafik
Faktor-faktor tanah dalam penelaahan ekologi disebut juga faktor edafik
(edaphic factors). Pembahasan tentang faktor tanah tidak terbatas hanya berasal
dari bahan induk tapi juga mencakup masalah kandungan yang ada di dalamnya
baik fisik maupun biologis. Mawarti (2012), menyatakan bahwa faktor-faktor
edafik adalah faktor-faktor yang bergantung pada keadaan tanah, kandungan air
dan udara di dalamnya.
Faktor edafik mempunyai arti yang sangat besar bagi tumbuhan. Faktor edafik
atau faktor tanah sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman. Hal
ini disebabkan kebutuhan utama yang menjamin kehidupan tumbuhan berasal dari
tanah, seperti unsur hara, air, dan udara. Oleh sebab itu, tingkat kesuburan tanah
sangat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.
a) Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah fator edafik berdasarkan sifat fisik tanah. Ada tanah yang
bertekstur kasar, namun ada juga yang bertekstur sangat halus. Hal tersebut
bergantung pada ukuran partikel tanah dan komponen penyusunnya.
b) Unsur hara
Unsur hara adalah faktor edafik yang sangat memengaruhi pertumbuhan
tanaman. Unsur hara merupakan zat gizi yang terdiri dari berbagai senyawa
dan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara bergantung pada jenis
batuan induk, komposisi unsur kimia profil tanah, jumlah bahan organik dalam
tanah, dan juga pencucian nutrisi yang terjadi di dalamnya.
c) Suhu tanah
Faktor edafik selanjutnya adalah suhu tanah. Dilansir dari Biology Discussion,
suhu rendah menurunkan laju respirasi sel-sel embrionik akar, menurunkan
laju penetrasi akar, penyerapan mineral, dan air.
d) pH
pH atau derajat keasaman adalah faktor edafik yang berbeda-beda pada setiap
jenis dan lokasi tanah. Tanah dapat memiliki pH rendah dan bersifat asam atau
pH tinggi dan bersifat basa, bahkan memiliki pH yang netral. Hal tersebut
bergantung pada batuan induk dan faktor yang memengaruhi pelapukannya.
Kegiatan makhluk hidup juga menentukan kadar keasaman tanah.
e) Air tanah
Air tanah merupakan faktor edafik namun juga termasuk ke dalam faktor
iklim. Air tanah adalah air yang terkandung di dalam tanah dan memengaruhi
pertumbuhan tanaman dan hewan di tanah tersebut. Jumlah air tanah
bervariasi bergantung pada jenis tanahnya, ada yang kering, ada yang lembap,
namun ada juga yang basah.
f) Aerasi tanah
Faktor edafik selanjutnya adalah aerasi tanah atau kemampuan tanah
melakukan pertukaranan gas, baik oksigen maupun karbon dioksida. Aerasi
tanah bergantung pada pori-pori tanah. Tanah dengan pori-pori besar
memungkinkan aerasi yang besar juga. Sebaliknya, tanah dengan pori-pori
kecil, aerasinya cederung lebih rendah.

2) Faktor Akuatik
Factor akuatik dapat juga disebut dengan factor air. Ekosistem akuatik adalah tipe
ekosistem yang sebagai lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem
akuatik dipengaruhi oleh empat faktor yaitu penetrasi cahaya matahari, substrat,
temperatur dan jumlah material terlarut.
a) Cahaya matahari
Kebanyakan bentuk kehidupan ditemui di tempat-tempat di mana kepadatan
cahaya yang lebih tinggi hadir. Dalam bidang ketumpatan cahaya yang lebih
rendah, terdapat sedikit spesies.
b) Suhu air
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suhu diartikan sebagai ukuran
kuantitatif dari temperatur, panas atau dingin, dan diukur menggunakan
termometer. Suhu menjadi besaran yang akan menyatakan ukuran derajat
dingin dan panas suatu benda. Selain bisa dinyatakan secara kualitatif, suhu
juga dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan satuan derajat tertentu. Dalam
air suhu pun berpengaruh dalam kehidupan organisme di air.

3) Factor Klimatik
Faktor klimatik meliputi intensitas cahaya, suhu, kelembapan, dan kecepatan
angin. Keadaan udara di suatu tepat dipengaruhi oleh cahaya matahari,
kelembapan, dan juga temperatur (suhu). Intensitas cahaya matahari yang diterima
oleh suatu daerah akan mempengaruhi kelembapan atau kadar uap air di udara.
Selain itu, cahaya matahari juga menyebabkan peningkatan suhu atau temperature
udara. Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah,
dibandingkan kelembapan tinggi dibanding pada musim panas.
a) Suhu dan Intensitas cahaya
Suhu dan intensitas sinar matahari yang ada di suatu wilayah dapat
mempengaruhi kondisi cuaca yang ada di wilayah tersebut. Tinggi rendahnya
intensitas penyinaran matahari bergantung pada sudut datang sinar matahari,
letak lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap laut, ketinggian tempat, dan
penutupan lahan oleh vegetasi.
Intensitas penyinaran matahari di suatu wilayah sendiri mengakibatkan adanya
perbedaan suhu di setiap wilayah. Kondisi suhu dari suatu wilayah
mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di wilayah tersebut.
b) Kelembapan
Kelembapan udara adalah faktor klimatik yang berkaitan dengan tingkatan
kadar uap air yang ada di udara. Kelembapan secara umum memberikan
dampak secara langsung terhadap kehidupan tumbuhan.
c) Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari suatu wilayah ke wilayah lainnya.
Angin memiliki pengaruh terhadap kelangsungan hidup dari makhluk hidup.
Angin juga memiliki peran penting terhadap proses penyerbukan tanaman
sehingga, secara tidak langsung angin membantu proses perkembangbiakan
tumbuhan.
d) Curah hujan
Curah hujan dapat menjadi faktor klimatik yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan makhluk hidup. Daerah dengan intensitas curah hujan tinggi
tentunya akan cenderung subur dibandingkan daerah yang memiliki curah
hujan yang rendah. Daerah dengan curah hujan yang tinggi tentunya memiliki
beragam jenis tumbuh-tumbuhan. Dalam wilayah ini, terdapat lahan-lahan
vegetasi yang terbentuk.

Dapus
ASYIFA, Nurul; PUTRI, Vera Soraya. KAJIAN EKOLOGI SASTRA (EKOKRITIK) DALAM ANTOLOGI
PUISI MERUPA TANAH DI UJUNG TIMUR JAWA. FKIP e-PROCEEDING, [S.l.], p. 195-206, dec. 2018.
ISSN 2527-5917.

Anda mungkin juga menyukai