Anda di halaman 1dari 8

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS

PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM


KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII
IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

Susana Indra Jaya1 dan Laelah Azizah2


Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Sastra
Universitas Negeri Makassar

Email: susana.indra@yahoo.com1

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi tentang keterampilan menulis
bahasa Jerman Siswa. Jenis penelitian ini adalah Quasi-eksperimen (non-equivalent design))
Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3 Makassar yang terdiri
dari 7 kelas yang berjumlah 320 siswa. Data penelitian ini diperoleh dengan tes keterampilan
menulis paragraf bahasa Jerman siswa. Kemudian data dianalisis menggunakan uji-t yang
menunjukkan bahwa thitung 7,70 > ttabel 1,998 dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran imajinatif efektif dalam keterampilan
menulis paragraf bahasa Jerman Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 3 Makassar.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Imajinatif, Keterampilan Menulis, Bahasa Jerman

ABSTRACT

This study was conducted to obtain data and information about the students' writing skills.
This research type is Quasi-experiment (non-equivalent design)) The research population is
all students of class XII IPA SMA Negeri 3 Makassar consisting of 7 classes amounting to
320 students. The data of this study were obtained by the students' writing skill test writing
German language. Then the data were analyzed using t-test which showed that t-count 7,70>
t-table 1,998 with significant level 0,05. The results of this study indicate that the use of
imaginative learning model effective in the skill of writing German paragraphs of Class XII
Students IPA SMA Negeri 3 Makassar

Keywords: Imaginative Learning Model, Writing Skill, German Language

PENDAHULUAN Berdasarkan keempat keterampilan


Pengajaran bahasa Jerman sebagai berbahasa di atas, keterampilan menulis
salah satu bahasa asing yang diajarkan di menjadi salah satu keterampilan berbahasa
Sekolah Menengah Pertama (SMA) atau yang sangat penting. Dengan
sederajat yang mengajarkan tentang empat adanya keterampilan menulis, diharapkan
keterampilan yaitu kemampuan menyimak siswa mampu mengungkapkan ide,
(hӧren), keterampilan berbicara (sprechen), gagasan, atau perasaannya melalui sebuah
kemampuan membaca (lesen) dan tulisan. Meski keterampilan menulis menjadi
keterampilan menulis (schreiben). salah satu aspek yang sangat penting, namun

70 |Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 2 No.1 Maret 2018
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS
PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

dalam realitanya kemampuan menulis siswa agar peserta didik bisa ikut berperan aktif dan
di Indonesia masih sangat lemah. Hal ini lebih tertarik mempelajari bahasa Jerman.
berdasarkan riset yang dilakukan oleh Salah satu model pembelajaran yang menarik
Programme For International Student adalah model pembelajaran imajinatif. Model
Assement (PISA) pada tahun 2012 pembelajaran imajinatif yaitu model
kemampuan menulis siswa di Indonesia pembelajaran dimana siswa diajarkan
sangat lemah. Indonesia menempati posisi menguasai kompetensi menulis secara bebas
ke-65 dari 66 negara anggota PISA (Said dan sesuai imajinasinya sendiri-sendiri. Siswa
Budimanjaya, 2015: 77) diberi kebebasan untuk menuangkan segala
Berdasarkan hasil wawancara peneliti ide/ gagasan, pendapat/opini, imajinasi atau
dengan pengajar bahasa Jerman di SMAN 3 daya khayal, dan sebagainya ke dalam bentuk
Makassar diperoleh informasi tulisan.
bahwa keterampilan menulis bagi siswa Penggunaan model pembelajaran
sangatlah sulit, dikarenakan penguasaan imajinatif diharapkan mampu membantu
struktur dan kosa kata bahasa Jerman yang siswa untuk mencapai beberapa indikator
kurang serta penggunaan metode yang tidak yang sesuai dengan silabi pembelajaran
tepat. Hal tersebut sesuai dengan beberapa bahasa Jerman SMA yang digunakan dalam
hasil penelitian (Mantasiah, 2017; Qalbi, keterampilan menulis bahasa Jerman.
2017). Hal tersbeut juga diperkuat dengan Adapun indikator yang dimaksudkan adalah
adanya data pada tahun ajaran 2015/2016 siswa mampu menulis dan menyusun kata
yang menunjukkan bahwa pada aspek menjadi kalimat serta mampu menyusun
keterampilan menulis di kelas XII IPA 6 kalimat menjadi sebuah paragraf. Selain itu
SMA Negeri 3 Makassar hanya 7 dari 37 penggunaan model pembelajaran imajinatif
siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria ini diharapkan membantu siswa menguasai
Ketuntasan Minimal (KKM ). Data ini kosa kata dan tata bahasa Jerman dengan
menunjukkan bahwa keterampilan menulis baik.
bahasa Jerman siswa sangat rendah yaitu Meskipun penggunaan model
dengan persensate 18,91%. pembelajaran imajinatif masih jarang
Selain itu, berdasarkan penelitian digunakan terutama dalam mata pelajaran
yang dilakukan oleh Mulyanda (2014) yang bahasa Jerman, namun model pembelajaran
menunjukkan bahwa kemampuan menulis ini pernah digunakan oleh Wulandari (2013)
narasi berdasaran teks dialog siswa kelas XII dalam penelitiannya di jurusan pendidikan
IPA SMA Negeri I Bajeng Kabupaten Gowa bahasa Indonesia di SMAN Binjai, Sumatera
tergolong rendah yaitu 49,60%. Selanjutnya Utara. Hasil penelitiannya menunjukkan
Warda (2013) menyatakan keterampilan bahwa keefektifan model pembelajaran
menulis karangan bahasa Jerman siswa kelas imajinatif dalam menulis karangan siswa
XI SMAN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa kelas X SMAN Sinjai berada pada kategori
berada pada ketegori rendah yaitu 58, 42%. baik yaitu sebesar 73,12%.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti
berpendapat perlu adanya perbaikan
proses pembelajaran dengan metode yang
menarik. Hal ini dilakukan dengan tujuan

71 |Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 2 No.1 Maret 2018
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS
PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

PEMBELAJARAN IMAJINATIF 1. Guru memberi penjelasan tentang tujuan


pembelajaran atau Kompetensi Dasar.
Guru sebagai pengajar harus mampu
2. Guru menjelaskan secara singkat cara
memilih model pembelajaran yang cocok dan
membuat sebuah tulisan, terutama bentuk
menarik dengan tujuan agar peserta didik
menulis cerita bebas.
bisa ikut berperan aktif dan lebih tertarik
3. Guru kemudian membagi kertas kerja
dalam mengikuti pelajaran (Jufri, 2017; Jufri
sesuai dengan jumlah siswa.
2007; Qudus, 2017; Romadloni, 2017). Salah
4. Setiap siswa membuat tulisan dengan
satu model pembelajaran yang bisa
daya cipta dan kreasinya sendiri
digunakan guru adalah adalah model
5. Setelah selesai, guru menunjuk salah satu
pembelajaran imajinatif. Model ini
siswa untuk menampilkan atau membaca
mengajarkan siswa untuk mengarang secara
hasil tulisannya.
bebas berdasarkan imajinasinya masing-
6. Setiap siswa yang sudah membacakan
masing. Siswanto dan Ariani (2016)
atau membaca tulisannya diberi aplaus.
menjelaskan bahwa model pembelajaran
Siswa yang lain diberi kesempatan untuk
dimana siswa diberi kebebasan untuk
menuangkan segala ide atau gagasan, menyampaikan kritik, saran atau pendapat
berdasarkan tulisan temannya.
pendapat atau opini, imajinasi atau daya
7. Guru menunjuk siswa yang lain untuk
khayalnya ke dalam bentuk tulisan.
menampilkan atau membaca tulisannya
Menurut Said dan Budimanjaya (201
8. Evaluasi, meliputi isi tulisan, kalimat,
5 : 77) menulis imajinatif adalah kemampuan
pilihan kata, tanda baca, pengguanaan
memberikan gambaran melalui rangkaian
ejaan, dan sebagainya.
tulisan yang bersumber dari daya khayal.
9. Kesimpulan.
Selain itu, Silberman ( 2019) menjelaskan b
Siswanto dan Ariani (2016:33)
ahwa model pembelajaran imajinatif adalah
menjelaskan beberapa kelebihan dan
model pembelajaran yang dirancang untuk
membantu siswa mendapatkan pengetahuan, kekurangan model pembelajaran imajinatif
antara lain:
keterampilan dan sikap secara lebih aktif.
1. Kelebihan model pembelajaran imajinatif
Rafiq (2015:38) menjelaskan bahwa
meliputi 1) memberikan kebebasan
model pembelajaran imajinatif adalah model
kepada siswa untuk menuliskan segala ide
pembelajaran yang membuat kemampuan
yang ada dalam pikirannya tanpa ada
belajar menjadi lebih optimal. Berdasarkan
batasan-batasan yang membatasi pikiran
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
siswa, 2) membuat siswa lebih kreatif
bahwa model pembelajaran imajinatif
dengan dunia mereka masing-masing, 3)
adalah model pembelajaran yang mengajak
siswa lebih bebas berkreasi dengan dunia
peserta didik untuk menuangkan segala ide
mereka masing-masing.
atau gagasan, pendapat atau opini, imajinasi
2. Kekurangan model pembelajaran
atau daya khayal ke dalam bentuk tulisan.
imajinatif meliputi 1) siswa yang
Berikut ini merupakan langkah-
kesulitan untuk membangkitkan imajinasi
langkah model pembelajaran imajinatif
bisa tertinggal dari teman-temannya, 2)
menurut Siswanto dan Ariani (2016:34-35)
penerapan model pembelajaran imajinatif
yang kesimpulannya adalah sebagai berikut:
membutuhkan waktu yang agak lama.

72 |Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 2 No.1 Maret 2018
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS
PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

Selain itu, Silberman (2009 :13 -14) kesesuaian isi paragraf dengan tema,
mengungkapkan bahwa model pembelajaran pemilihan kata (diksi), penggunaan ejaan dan
imajinatif 1) menjadikan siswa aktif sejak tanda baca, kohesi dan koherensi, dan
awal, 2) membantu siswa lebih mengenal imajinasi berdasarkan tema die Freizeit.
satu sama lain atau menciptakan semangat Populasi dalam penelitian ini adalah
kerja antar siswa, 3) membantu proses belajar seluruh siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3
secara langsung sehingga menimbulkan Makassar yang berjumlah 7 kelas dengan
minat awal terhadap pelajaran jumlah keseluruhan siswa 320 siswa.
4) menjadikan siswa kreatif, 5) membantu Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas IPA
siswa mendapatkan pengetahuan, 7 SMAN 3 Makassar yang berjumlah 34
keterampilan, dan sikap secara aktif. orang sebagai kelas eksperimen dan kelas
Selain itu, kelemahan dari model IPA 3 yang berjumlah 34 orang sebagai kelas
pembelajaran imajinatif menurut Silberman kontrol sehingga total sampel berjumlah 68
(2009) adalah 1) banyak waktu yang siswa. Teknik yang digunakan dalam
diperlukan dalam penggunaan model pengambilan sampel dalam penelitian ini
pembelajaran ini, 2) model pembelajaran adalah random sampling.
imajinatif hanya menjadi kumpulan Teknik pengumpulan data yang
kegembiraan dan permainan sehingga siswa digunakan dalam penelitian ini adalah
kadang-kadang kurang serius. dengan menggunakan instrumen berupa tes
kemampuan menulis paragraf bahasa
METODE PENELITIAN
Jerman.Teknik analisis data dalam
Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah teknik analisi
dalam penelitian ini adalah Quasi inferensial. Untuk menguji hipotesis
Eksperimental Design model Nonequivalent penelitian dilakukan dengan dengan
Control Group Design. Kedua kelas (kelas menggunakan uji-t. Sebelum melakukan
eksperimen dan kelas kontrol) diberi tes awal pengujian tersebut terlebih dahulu dilakukan
(pre-test) dengan tujuan untuk mengetahui uji normalitas dengan menggunakan tabel
kemampuan awal siswa sebelum diberikan Z-score dan chi kuadrat, Akan tetapi
perlakuan (treatment). Kelas eksperimen sebelum menentukan uji normalitas data dan
diberi perlakuan khusus yaitu dengan homogenitas maupun uji hipotesis terlebih
menerapkan model pembelajaran imajinatif dahulu tentukan nilai rata-rata (mean),
sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi simpangan baku dan varian.
perlakuan khusus dan siswa hanya menulis
paragraf. Setelah itu kedua kelas diberikan HASIL DAN PEMBAHASAN
tes akhir (post-test). Pada bagian ini dibahas tentang hasil
Keterampilan menulis paragraf yang diperoleh dari analisis data penelitian
bahasa Jerman yang dimaksud dalam tentang keefektifan model pembelajaran
penelitian ini adalah kemampuan siswa imajinatif dalam keterampilan menulis
menulis kalimat/sejumlah kalimat yang paragraf bahasa Jerman siswa kelas XII IPA
saling berhubungan antara yang satu dengan SMA Negeri 3 Makassar. Pembelajaran pada
yang lainnya sehingga membentuk paragraf penelitian ini dilakukan selama 4 kali
bahasa Jerman dengan memperhatikan pertemuan. setelah pemberian pre-test kedua

73 |Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 2 No.1 Maret 2018
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS
PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

kelas kemudian diajarkan menggunakan hasilnya adalah kedua sampel adalah


model pembelajaran yang berbeda. Pada homogen dimana Fhitung 2,28< Ftabel 5,050.
kelas eksperimen siswa diajarkan Penelitian ini dilakukan untuk
menggunakan model pembelajaran imajinatif mengetahui keefektifan penggunaan
sedangkan pada kelas kontrol siswa tidak model pembelajaran imajinatif dalam
diajarkan dengan model pembelajaran keterampilan menulis paragraf bahasa
imajinatif, dalam hal ini menggunakan Jerman siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3
metode tanya jawab dan diskusi. Makassar. Keefektifan model pembelajaran
Penelitian ini merupakan penelitian imajinatif ini ditunjukkan dengan adanya
quasi eksperimental design model perubahan pada nilai rata-rata hasil belajar
nonequivalent control group design. Populasi siswa pada tes akhir pada kelas eksperimen
dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas serta terdapat perbedaan hasil belajar yang si
XII IPA SMA Negeri 3 Makassar yang gnifikan antara kelas yang menggunakan
berjumlah 320 siswa sedangkan sampel model pembelajaran imajinatif (kelas
penelitian adalah kelas XII IPA 3 dan kelas eksperimen) dan model pembelajaran
XII IPA 7 yang dipilih secara acak (random konvensional (kelas kontrol).
sampling) yang berjumlah 68 siswa. Hasil Berdasarkan hasil post-test kelas
pre-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata eksperimen, penggunaan model
(mean) untuk kelas eksperimen (XII IPA 7) pembelajaran imajinatif berdampak positif
adalah 46,11 dan kelas kontrol (XII IPA3) pada peningkatan keterampilan menulis
adalah 32,32 dalam keterampilan menulis paragraf bahasa Jerman siswa. Hal tersebut
paragraf bahasa Jerman siswa kelas XII IPA dapat dilihat dari perolehan nilai post-test
SMA Negeri 3 Makassar, jumlah skor siswa, pada kelas eksperimen dimana nilai
perolehan untuk kelas eksperimen adalah terendah siswa yaitu 34 dan nilai tertinggi 88
1568 dan kelas kontrol adalah 1099. dengan nilai rata-rata 63,32 sedangkan pada
Berdasarkan nilai yang diperoleh kelas kontrol diperoleh nilai 29 untuk nilai
siswa dapat diketahui bahwa semua nilai pre- terendah dan 71 untuk nilai tertinggi dengan
test siswa dari kedua kelas sampel sangatlah nilai rata-rata 43,14.
rendah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya Hasil analisis di atas, dilanjutkan
pengetahuan awal siswa terhadap materi dengan uji-t untuk melihat hasil akhir dari
yang akan diajarkan. Hasil uji normalitas penelitian ini. Hasilnya adalah 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
pada data pre-test menunjukkan bahwa hasil 7,70 sementara 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,998 jadi t hitung
pada kedua kelas eksperimen dan kontrol ≥t tabel (7,70) ≥ 1,998). Dengan demikian,
memiliki chi-kuadrat hitung masing-masing H1 yang menyatakan bahwa ada perbedaan
lebih kecil dari chi-kuadrat tabel, 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 keefektifan yang signifikan antara antara
<𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, dimana pre-test kelas eksperimen (- keterampilan menulis paragraf bahasa
138,77<11,07) dan pre- test kelas kontrol (- Jerman siswa yang diajar dengan
143,98<11,07), sehingga distribusi data pre- menggunakan model pembelajaran imajinatif
test dinyatakan normal, artinya tes yang dan siswa yang tidak diajar dengan
diberikan sesuai dengan kemampuan siswa. menggunakan model pembelajaran imajinatif
Setelah uji normalitas langkah selanjutnya siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3 Makassar
adalah menetukan uji homogenitas dan dinyatakan diterima dan H0 yang menyatakan

74 |Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 2 No.1 Maret 2018
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS
PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

bahwa tidak ada perbedaan keefektifan yang Pada kelas kontrol susasana
signifikan antara keterampilan menulis pembelajaran tidak sehidup pada kelas
paragraf bahasa Jerman siswa yang diajar eksperimen. Hal ini disebabkan karena siswa
dengan menggunakan model pembelajaran diajarkan menggunakan model pembelajaran
imajinatif dan siswa yang tidak diajar dengan konvensional. Model pembelajaran
menggunakan model pembelajaran imajinatif kovensional atau model pembelajaran yang
kelas XII IPA SMA Negeri 3 Makassar biasa dilakukan oleh guru, kurang menarik
ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan minat siswa dan kurang memotivasi siswa.
bahwa penelitian tentang keefektifan Selain itu, siswa tidak terlalu semangat dalam
penggunaan model pembelajaran imajinatif mengikuti pembelajaran yang berlangsung
dalam keterampilan menulis paragraf bahasa serta kurang semangat dan antusias dalam
Jerman siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3 belajar, rasa keingintahuan yang dimiliki
Makassar dinyatakan berhasil. kurang sehingga mengakibatkan suasana
Nilai siswa pada tes akhir (post-test) kelas menjadi pasif dan berdampak pada
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan dan rendahnya nilai siswa dan prestasi belajarnya
pemahaman siswa kelas eksperimen lebih yang rendah. Dengan model pembelajaran
baik daripada siswa kelas kontrol setelah konvensional ini siswa hanya mengandalkan
digunakannya masing-masing model informasi dari guru saja.
pembelajaran, dalam hal ini model Sedangkan pada kelas eksperimen
pembelajaran imajinatif pada kelas siswa diajarkan menggunakan model
eksperimen dan model pembelajaran pembelajaran imajinatif. Model pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol. Meskipun imajinatif pada awal pembelajaran dilakukan
tidak semua nilai post-test siswa kelas dengan membangunan kepercayaan diri
eksperimen mencapai kriteria ketuntasan siswa, hal ini sangat penting karena dengan
minimal (KKM), namun peningkatan hasil kepercayaan diri yang tinggi, siswa
belajar siswa dapat diketahui bahwa semakin cenderung akan berhasil walau bagaimana
besar interval selisih nilai dan peningkatan pun kemampuan yang dimilikinya. Hal ini
hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini untuk mendorong mereka agar berusaha
disebabkan oleh perbedaan tingkat memanfaatkan kemampuannya
penguasaan materi siswa pada materi die secara maksimal dan sungguh-sungguh
Freizeit yang telah diajarkan setelah sehingga keberhasilan yang optimal
diterapkannya model pembelajaran yang dapat tercapai dalam hal ini keberhasilan
berbeda pada kedua kelas sampel yaitu pembelajaran. Dengan sikap yakin,
model pembelajaran imajinatif dan model penuh percaya diri dan merasa mampu dapat
pembelajaran konvensional. Jadi, dapat melakukan sesuatu dengan berhasil,
disimpulkan bahwa pada kedua kelas sampel siswa terdorong untuk melakukan sesuatu
yang berbeda, peningkatan hasil belajar kegiatan dengan sebaik-baiknya
siswa pada penerapan model pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang lebih
imajinatif lebih baik dari pada peningkatan baik dari sebelumnya atau dapat melebihi
hasil belajar siswa setelah penggunaan model orang lain. Keberhasilan pembelajaran siswa
pembelajaran konvensional. juga didukung oleh minat dan ketertarikan
siswa untuk belajar. Dalam proses belajar

75 |Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 2 No.1 Maret 2018
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS
PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

mengajar pada kelas eksperimen siswa tersebut dibuktikan melalui hasil pengujian
dituntut untuk aktif misalnya siswa diberi hipotesis dengan menggunkan uji t terhadap
kesempatan bertanya dan menyampaikan nilai post-test siswa. Adapun hasilnya adalah
pendapatnya secara bebas dan saling thitung = 7,70 > ttabel = 1,998 pada taraf
berkompetisi sehingga suasana kelas lebih signifikan 0,05.
hidup.
Hasil pengamatan yang peneliti DAFTAR PUSTAKA
peroleh selama proses penelitian adalah Jufri, J. 2007. Metode Penelitian Bahasa.
siswa menyukai model pembelajaran Sastra dan Budaya.
imajinatif karena siswa merasa model Jufri, J., 2017. Strategi Pembelajaran Bahasa.
pembelajaran ini merupakan model Mantasiah, R., Juffri, J., & Yusri, Y. 2017.
pembelajaran yang baru sehingga membuat Keefektifan Model Pembelajaran Jaring
siswa tertarik, menyenangkan dan lebih Laba-Laba (Webbed) dalam
mudah memahami materi dan dapat Keterampilan Menulis Karangan
meningkatkan pemahaman siswa. Dari hasil Sederhana Bahasa Jerman. INSANI,
penelitian dapat dilihat bahwa model 20(2).
pembelajaran imajinatif memiliki pengaruh Mulyanda, dian. 2014. Kemampuan Menulis
besar terhadap keterampilan menulis paragraf Narasi Bahasa Jerman Berdasarkan
bahasa Jerman siswa kelas XII IPA SMA Teks Dialog Siswa Kelas XII IPA
Negeri 3 Makassar. SMA Negeri 1 Bajeng Kabupaten
Hasil penelitian yang telah Gowa. Makassar. Skripsi. FBS UNM.
didapatkan mendukung teori yang Qalbi, U. N., Mantasiah, R., Jufri, J., &
dikemukakan oleh Silberman ( 2019:12) Yusri, Y. 2017. Efektivitas Model
yang menjelaskan bahwa “model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
pembelajaran imajinatif adalah model Games Tournaments dalam
pembelajaran yang dirancang untuk Keterampilan Menulis Bahasa Jerman
membantu siswa untuk mendapatkan Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1
pengetahuan serta keterampilan secara lebih Bontonompo Kabupaten Gowa. INSANI,
aktif”. Teori lain yang mendukung 20(1).
pernyataan dari Silberman adalah teori yang Qudus, M. and Yusri, Y., 2017. Keefektifan
dikemukakan oleh Rafiq (2015:38) yang Penggunaan Metode Audio Lingual
menjelaskan bahwa dengan diterapkannya dalam Pembelajaran Kemampuan
model imajinatif dalam pembelajaran maka Menyimak Bahasa Jerman. INSANI,
kemampuan belajar siswa menjadi optimal. 20(2).
Romadloni, A., & Mantasiah, R. Intercultural
KESIMPULAN
approach in foreign language learning to
Berdasarkan hasil penelitian yang telah improve students’ motivation. Senior
dijelaskan pada bagian sebelumnya, dapat Editors, 61.
disimpulkan bahwa model pembelajaran Silberman. 2009. Active Learning, 101 Cara
imajinatif efektif dalam keterampilan Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa
menulis paragraf bahasa Jerman siswa kelas dan Nusa Media.
XII IPA SMA Negeri 3 Makassar. Hal

76 |Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 2 No.1 Maret 2018
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IMAJINATIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS
PARAGRAF BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 MAKASSAR

Siswanto, Wahyudi dan Ariani, Dewi. 2016. imajinasi terhadap kemampuan menulis
Model Pembelajaran Menulis Cerita. paragraf narasi sugestif siswa kelas X
Bandung : PT Rafika Aditama SMA Negeri 5 Sinjai. Skripsi.
Warda. 2013. Keterampilan Menulis Universitas Negeri Makassar
Karangan Sederhana Bahasa Jerman Yusri, Y., Mantasiah, R., & Jufri, J. 2018.
Siswa Kelas XI SMAN 3 Kabupaten The Use Of Two Stay Two Stray Model
Gowa. Makassar. Skripsi. FBS UNM. in English Teaching to Increase
Wulandari, Meirini. 2013. Pengaruh Student’s Learning Outcome. Journal Of
penggunaan Strategi pembelajaran Advanced English Studies, 1(1), 39-43.

77 |Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 2 No.1 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai