TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
yaitu:
atau tradisi keagamaan (maulid, isra mi’raj, tahlilan dan lai sebagainya).
sementara nilai-nilai pokok ajran Islam (shalat, puasa dan lain sebagainya)
masyarakat.15
15
Jurnal, Samhi Muawan Djamal, Penerapaan Nilai-Nilai Ajaran Islam dalam Kehidupan
Masyarakat Di Des Garuntungan Kec Kindang Kab Bulukumba. Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar. Tahun 2017
12
konseling Islam, ternyata TK IT Az-Zahra telah berhasil menanamkan
nilai-nilai religius pada anak seperti nilai aqidah, nilai syari’ah dan nilai
yaitu (a) Nilai I’tiqodiyah (Aqidah) meliputi pembacaan ayat suci Al-
Qur’an dan hafalan ayat suci Al-Qur’an, (b) Nilai Amaliyah (Ibadah)
16
Agung setyoko, “Penanaman Nilai-Nilai Religius pada Anak-Anak Usia Pra-Sekolah di
Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TK IT) Az-Zahrah SragenTinjauan Bimbingan dan Konseling
Islam). Skripsi (Searang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2004).
17
Intan Tajjamil Fatma Ali, Nili-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Pada HW (Hizbul Wathan) Di SMP Muhammadiyah 10 Andong PK (Program Khusus) Boyolali
Tahun Ajaran 2016/2017. (Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Tahun 2017)
13
4. Skripsi, Muhammad Mansur (NIM: 09410098) “Upaya Peningkatan
santri melalui seni Islami seperti halnya kaligrafi, sholawat dan qiro’ah. Pada
hal yaitu:
a. Pengertian nilai-nilai
18
Muhammad Mansur, Upaya Peningkatan Religiusitas Santri Melalui Seni Islami (Study
AnalisisLembaga Seni Pesantren “Le-SiP” Wasilatus Sa’adah PP. Wahid Hasim Yogyakarta),
(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2013).
14
1). M. Chabib Thoha, nilai merupakan suatu tipe kepercayaan yang
yaitu:
maupun perilaku.
bagian-bagiannya.
langsung.
19
M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 1996),
cet.1, hlm. 60.
15
penghayatan yang dikehendaki, disenangi ataupun tidak
disenangi. 20
para Nabi dan Rasul-Nya sejak Nabi Adam hingga risalah Nabi
Muhammad Saw.21
Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad pun pada hakikatnya adalah
ُ
ْت َسْل
َم َال
َ أ ْ ق
ِمَسْل
ُ أ
بهَُّ
ُ رَ َله ْ ق
َال ِذإ
١٣١- َ ِين َ َ
الم ْ َِب
الع لرِ
20
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 260
21
Muhammad Yusuf Musa, Pengantat Studi Fikih Islam, (Pustaka Al Kausar, 1988), hlm. 14
16
Artinya “(Ingatlah) ketika Tuhan Berfirman kepadanya (Ibrahim),
Bersersh dirilah!” Dia menjawab Aku berserah diri kepadanya
Tuhan seluruh alam.”
ِ
ِيه بنَ ُ َاه
ِيم برَِْا إِه َص
َّى ب َوو
َف
َى َّ اّللَ اص
ْط ِن
ِيَّ إ
بنَ ياَ ُُوب
ْقيعََو
ُم َ
َأنت َالَّ و
َّ إ
تنُُو
تمَ ََال
َ ف
ِينُ الد ُمَلك
١٣٢- َ ُون
ِممسْلُّ
Artinya “Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-
anaknya, demikian pula Ya’qub. Wahai anak-anaku sesungguhnya
Allah telah memelihara agama ini untukmu, maka janganlah kamu
mati kecuali dalam keadaan muslim.”
ُوب
َ ْق َ َ
يع َر ْ ح
َض ِذداء إ ْ شُه
ََ ُمُنتْ ك َم
أ
َ ُُ
دون ْبتعَ ماَ ِِيهَن ِ َ
لب َالْ ق ُ إ
ِذ َو
ْت ْ
الم
ََكَِلـه
د إُُْب
نعَ ْ ُ َ
الوا ِي قْد
بعَ ِن م
َ َاع
ِيل َإ
ِسْم َ وِيمَاه ِْ
بر ِكَ إ
بائََ آَِلـه َإ
و
ُ َله
ُ ْن
نح ً و
ََ َاحِداً وَِلـهاَ إَاقِسْحَإ
و
َ
ُونِممسْل
ُ
١٣٣-
Artinya “Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput
Ya’qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, “apa yang kamu
sembah sepeninggalanku?” Mereka mewnjawab” kami akan
menyembah Tuhan-mu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim,
Isma’il dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami (hanya)
berserah diri kepada-Nya.”22
2) QS Yunus Ayat: 84
ُم ب
ِِاّلل َْ آ
منت ُمُنتِن ك ْم
ِ إ َو
يا قَ موسَى َال
ُ َ َقو
٨٤- َ ِم
ِين مسْل ُنت
ُّ ُم ِن كْ إ
ُواَّل
َك َ ِ
تو َي
ْه َع
َل ف
22
QS al-Baqarah [2]: 131-133
17
Artinya ”Dan Musa berkata, “wahai kamuku! apabila kamu
beriman kepada Allah, maka bertakwalah kepada-Nya, jika kamu
benar-benar orang muslim (berserah diri).”23
ْر
َ ُفالكْ ُ ُمْه ِيسَى م
ِن َسَّ عَح َم
َّا أ َل
ف
َال
َ َِلى اّللِ قِي إ َار َ
ْ أنص من َال
َ َ ق
ُِ اّللَارَنصُ أْن َ َ
نح يون َار
ُِّ َو ْ
الح
َ
ُون
ِممسْل ُ ناََّ
ِأد ب َاشْه
َْ ِاّللِ وَّا ب
منَآ
٥٢-
Artinya “Maka ketika Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani
Israil), dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolongku
untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyun (sahabat
setia) menjawab: “Kamilah penolong (agama) Allah. Kami
beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang muslim (berserah diri).24
oleh Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammd pun merupakan ajaran
ً
َة َح
ْم َِّ
ال ر َاك
َ إ لن َر
َْْس ََ
ما أ و
١٠٧- َ
ِين َ َ
الم ْل
ِلع
23
QS Yunus [10]: 84
24
QS Ali Imran [3]: 52
25
Abdullah ,M. Yatimin. Studi Islam Komtemporer. (AMZAH. Jakarta 2006) , hlm. 7
18
Artinya “Dan Kami tidak menguts engakau (Muhammad) melainkan
sosial, bahkan tanpa nilai ajaran Islam manusia akan turun hingga
َ ً م
ِن ِيرا َثَ كَّم
َن َه
لجِ ناَْ
َأَر
د ذ َْ
ََلق
و
َ َه
ُون ْق
يف ُوب
َ ٌَّ ال ُل
ْ ق ِنسِ َله
ُم َاإل ْ
الجِنِ و
َ
ُون ْص
ِر يبُ ٌَّ ال
ُن َع
ْي ْ أ
ُمََله
َا و ِه
ب
َا
ِهَ بُون َع َ ٌَّ ال
يسْم َانْ آذ ََله
ُم َاوِه
ب
26
QS Al-Anbiya [21]: 107
27
Jalaludin rahmat dan ali ahmad zein, kamus ilmu jiwa dan pendidikan Isalm (Surabaya:
Putra al-Ma’rif, 1994)
28
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode pendidikan Islam (Bandung:
Diponegoro, 1989), hlm. 27
19
ُّ
َل َض
ْ أ
ُمْ ه
بلَ َِام
نعََْاأل
ك َِك ُو
َْلـئ أ
١٧٩- َُون َاف
ِل ْ ُ
الغ ُم
ه َِك ُو
َْلـئ أ
Artinya “Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari
kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak
dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki
mata (tapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tsnda kebesaran
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”29
daya-daya potensial hati, mata dan telinga. Dalam kinerja sistem yang ada
pandangan yang jernih dan terang. Hal ini disebabkan oleh orang yang
29
QS Al-A’raf [4]: 179
30
Deden, Makbuloh, Pendidikan Agama Islam (Arah Baru Pengembangan Ilmu dan
Kepribadian di Perguruan Tinggi), (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2011), hlm. 78
20
dianapun ia berada, baik diwaktu berjalan ataupu enetap, Allah
hidupan ini. 32
itu memiliki fondasi yang kuat maka akan berdiri dengan kokoh,
31
Yusuf al-Qardhawi, Iman dan Kehidupan, (PT. Bulan Bintang, 1993), hlm. 133
32
Yusuf al-Qardhawi, Iman dan Kehidupan, (PT. Bulan Bintang, 1993), hlm. 80-83
21
sebaliknya bila fondasinya tidak kuat, maka dengan mudah bagunan
akan roboh. Oleh sebab itu nilai-nilai Islam menjadi arah dan
Orang yang memiliki aqidah atau nilai-nilai Islam yang benar tidak
yaitu: (a) pendapat Abdul Majid dan Jusuf Muzakir yang dikutip oleh
33
Yusuf al-Qardhawi, Tauhidullah dan Fenoena Kemusrikan, (terj. Abdul Rahim Haris,
Jakarta: Pustaka Progresif, 1992), hlm. 119
34
Maulida Rahmawati, Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga, (IAIN
Surakarta, 2013), hlm. 17
35
Abdul Majid, et al., Al-Islam, (Pusat Dokumentasi dan Publikasi UMM). Jilid I, hlm. 109
22
a. Aqidah
1) Pengertian aqidah
sifatNya.
36
Suyatno Prodjodikoro, Aqidah Islamiyyah dan Perkembangannya, (Yogyakarta:
Sumbangsih Offset, 1991), hlm. 29
37
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam: 1992),
hlm. 2
23
b) Nubuwat, yaitu membahas yang bekenana Nabi dan Rasul,
sebagainya.
neraka. Hal ini bias diketahui lewat sam’i (dalil nakli berupa
b. Syari’ah
1) Pengertian Syari’ah
38
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam: 1992),
hlm. 6
24
Syari’ah merupakan segala yang ditetapkan oleh Allah
39
Manna Khalil al-Qaththan, al-Tashri>wa al-fiqh>fi al-Islam: Tarikhan wa Manhajan (t.t.:
Maktabah Wahbah, 1976), hlm.10
40
Zainal Arifin Djamaris, Islam Aqidah & Syari’ah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1996), hlm. 16
25
harta, seperti sipan pinjam, sewa mwnyewa, perdagangan,
c. Akhlak
1) Pengertian akhlak
sifat itu melahirkan perbuatan yang baik menurut akal dan syariat,
maka ditakan akhlak yang baik, bila sifat itu melahirkan tidak baik
41
Habanakah, Pokok-pokok Akidah Islam, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 550
42
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2006), hlm. 2
26
Sedangkan Aminuddin mengutip pendapat Ibnu Maskawah
dan pertimbangan.43
sebelumnya.
43
Aminuddin, et al, Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama
Islam, (Jakarta: Graha Ilmu,2006), hlm. 94
44
Dzakiah Daradzat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta : CV. Ruhama,
1993), hlm. 10
27
Akhlak kepada Allah dengan taat dan tawadhu’ kepada-Nya,
َِّ
ال ْ َ
ِنسَ إ
اإل َّ و ْ ُ
الجِن َق
ْت َل ََ
ما خ و
ُُ
٥٦- ِدون َع
ْب ِ
لي
Artinya: “Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia
(2) Akhlak kepada kedua orang tua, yaitu berbuat baik kepada
45
QS Adz-Dzariyat [51]: 56
28
dan menerima dengan lapang dada ketika diberi ujian dari
permusuhan.
baik.
29
Akhlak pada lingkungan, sadar dan menjaga kelestarian
sekitarnya. 46
ayat-ayat pilihan lainnya salah satu diantaranya adalah (QS. Ali Imran
46
Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bogor: PT
Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 152
30
yang dibaca dan dihafal salah satu diantaranya (HR. Tirmidzi) yaitu
sesama. 49
47
Buku Panduan Bimbingan Rohani Dan Keislaman (BIROHIM), hlm. 14
48
Mahir Manshur Abdurraziq, Mukjizat Sahalat NBerjama’ah, hlm. 71
49
Wahid Ahmadi, Risalah Akhlak Panduan Prilaku Muslim Moderen, hlm. 17
50
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, (Malang: UIN Maliki Pers,
2010), hlm. 85
31
dijadikan panduan dalam menerapkan nilai-nilai Islam yang
disepakati.51
disepakati. 52
1) Perintah
51
Buku Panduan Bimbingan Rohani Dan Keislaman (BIROHIM), hlm. i
52
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, (Malang: UIN Maliki Pers,
2010), hlm. 85
53
Ibid,,..hlm. 86
32
Perintah merupakan suatu strategi yang harus dilakukan oleh guru
2) Laranagan
3) Reward
4) Punishment
54
Mimis Riati, Pendekatan Menejemen Kelas, diakses pada tanggal 20 Februari 2020 dari
https://www.academia.edu/11812202/PENDEKATAN_MANAJEMEN_KELAS
55
Ibid,..
56
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1990), hlm. 92
57
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta PT Bumi Aksara, 2012),
hlm. 23
33
tidak diinginkan oleh lingkungan dan masyarakat.58 Dengan
1) Pembiasaan
2) Keteladanan
58
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, jilid 2, (Jakarta:Erlangga, 1990), hlm. 85
59
H. E. Mulyasa, Dewi Ispurwanti, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara,
2003), hal. 167
34
didiknya, ucapannya didengar dan di jadikan pegangan, sementara
nyata.62
3) Persuasif
sebagai salah satu cara untuk meyakinkan orang lain dengan apa
60
Jamal Ma’mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,
(Yogyakarta : Diva Press, 2012), hlm. 134
61
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 28
62
Ishlahunnisa, Mendidik Anak Perempuan Dari Buaian Hingga Pelaminan, (Solo: Aqwam,
2010), hlm. 42
63
Gani, Ruslan A. Bimbingan Karir, ( Bandung: Angkasa, 1987), hlm. 99
35
memiliki tujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu
kedua.
Dari sifat ketiga strategi di atas bisa berupa aksi positif dan
2. Reaksi positif yaitu suatu reaksi atau respon yang muncul dari
3. Proaksi, yakni membuat aksi atas inisiatif sendiri, jenis dan arah
64
Keraf Gorys, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Flores: Nusa Indah, 2004), hlm. 118
65
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, (Malang: UIN Maliki Pers,
2010), hlm. 86
66
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, (Malang: UIN Maliki Pers,
2010), hlm. 87
36