ST.B-1
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-2
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
A2 Spesifikasi Teknik
Bagian I Umum
ST.B-3
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-4
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-5
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-6
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-7
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-8
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-9
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-10
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-11
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
A1 SPESIFIKASI UMUM
Saluran Sekunder Rancabango terletak di jaringan daerah irigasi Tarum Timur dari waduk
Jatiluhur daerah irigasi yang terluas di Propinsi Jawa Barat, daerah irigasinya meliputi wilayah
administratif kabupaten Subang. Kebutuhan air irigasinya diambil dari Saluran Induk Tarum
Timur melalui pintu intake Bangunan Tarum Timur 29.
Saluran Sekunder Kamurang terletak di jaringan daerah irigasi Tarum Timur dari waduk
Jatiluhur daerah irigasi yang terluas di Propinsi Jawa Barat, daerah irigasinya meliputi wilayah
administratif kabupaten Subang. Kebutuhan air irigasinya diambil dari Saluran Induk Tarum
Timur melalui pintu intake Bangunan Tarum Timur 40.
Saluran Induk Karangtoman termasuk dalam jaringan daerah irigasi Jatiluhur di Propinsi Jawa
Barat, daerah irigasinya meliputi wilayah administratif kabupaten Subang. Kebutuhan air
irigasinya diambil dari Bendung Karangtoman.
Sebagai tahap awal pekerjaan fisik untuk rehabilitasi saluran adalah dengan melaksanakan
pekerjaan perbaikan/peningkatan fasilitas irigasi di saluran-saluran.
Akses menuju lokasi jaringan irigasi Sangat mudah melalui darat, baik dari arah Bandung
maupun dari Jakarta karena lokasi jaringan irigasi pada bagian utara Kabupaten Subang.
3. Gambar Kontrak
Gambar rencana pekerjaan yang semula merupakan bagian dari Dokumen Lelang sesudah
penunjukan Penyedia sebagai pemenang lelang, gambar tersebut dilampirkan dalam
Dokumen Kontrak sebagai satu kesatuan yang selanjutnya disebut sebagai gambar kontrak
dan bersama gambar lain yang dikirim secara berangsur atau sekaligus oleh PPK dipergunakan
sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia.
Karena terdapat tenggang waktu yang cukup panjang antara tahap penyiapan gambar desain
pekerjaan dengan tahap pelaksanaan pekerjaan (Gambar-gambar dibuat berdasarkan pada
hasil survey),
Beberapa dari gambar kontrak digambar tanpa skala tetapi hanya menunjukkan dimensi dari
pekerjaan bersangkutan. Penyedia wajib menyiapkan gambar kerja dengan skala tertentu
sesuai dengan Pasal 4.1.
Selama pelaksanaan pekerjaan, PPK akan menerbitkan/menyampaikan tambahan gambar
sebagai gambar pengganti atau tambahan gambar detil, yang semua tambahan gambar
tersebut juga merupakan bagian dari kontrak.
Penyedia wajib mempelajari gambar kontrak dan tambahan gambar yang diberikan secara
berangsur-angsur selama pelaksanaan pekerjaan. Bila terdapat keraguan, perbedaan, atau
ST.B-12
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
kesalahan terhadap gambar-gambar tersebut harus dimintakan kejelasan dan keputusan dari
PPK sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Gambar kerja yang dimaksud terdiri dari gambar desain, gambar pelaksanaan dan untuk
pekerjaan tertentu gambar pabrikasi untuk bangunan permanen, baik untuk pekerjaan yang
akan dibangun atau disuplai oleh Penyedia maupun oleh Sub Penyedia.
Gambar kerja harus disiapkan berdasarkan gambar kontrak, syarat-syarat dan spesifikasi
dalam kontrak dan memuat/ menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Dalam waktu 60 (enam puluh) hari sesudah diterbitkan SPMK, Penyedia wajib menyerahkan
daftar gambar kerja yang harus disiapkan disertai dengan jadwal penyelesaian/
penyerahannya guna mendapat persetujuan PPK. Bila Penyedia gagal memenuhi ketentuan di
atas, ijin/ kewenangan untuk melaksanakan pekerjaan tidak akan diberikan sampai gambar-
gambar tersebut disetujui PPK. Tidak ada perpanjangan waktu yang akan diberikan kepada
Penyedia sebagai akibat dari kejadian ini.
Nomor seri dan sistem indeks akan disetujui pada tahap awal masa pelaksanaan melalui rapat
antara Penyedia dan PPK. Saat menyerahkan gambar, Penyedia harus membuat sistem peng-
indeks-an untuk semua gambar yang terbagi dalam bagian untuk setiap ruas dan/atau sub-
station dan terbagi dalam sub-bagian untuk setiap jenis pekerjaan, instalasi, peralatan, atau
material.
Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) set gambar cetak dan 1 (satu) set gambar asli kepada
PPK ukuran A3 untuk pemeriksaan dan persetujuan, yang harus diserahkan paling sedikit 30
(tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut. Gambar kerja yang telah mendapat
persetujuan harus diserahkan 2 (dua) set gambar cetak kepada PPK dan 1 (satu) set aslinya
dikembalikan kepada Penyedia untuk pelaksanaan pekerjaan.
Sedang gambar-gambar kerja yang disiapkan oleh Sub Penyedia, dan Supplier harus terlebih
dahulu di-riviu oleh Penyedia sebelum diserahkan kepada PPK guna memperoleh persetujuan.
Penyedia harus menugasi seorang staf yang bertanggung jawab melakukan koordinasi dengan
pihak yang terkait dalam mempersiapkan gambar kerja. Penyedia harus memberitahukan
kepada PPK tentang staf/ penanggung jawab urusan penyiapan gambar kerja dalam waktu 30
(tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK. Dan bila ada pergantian penanggung jawab gambar,
Penyedia harus menyampaikan pergantian tersebut dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak
pergantian staf berlaku.
ST.B-13
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Proses penyiapan, penyerahan pemeriksaan dan persetujuan gambar kerja tersebut tidak
dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggung jawabnya seperti yang
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
Semua biaya yang diperlukan untuk penyiapan gambar kerja ini menjadi tanggung jawab
Penyedia dan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang terkait dan
disajikan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) set gambar pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara
kepada PPK, paling lambat 30 (tiga puluh hari) sejak SPMK diterbitkan untuk mendapatkan
persetujuan.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan lokasi bangunan penunjang/ bangunan sementara
juga harus memperlihatkan secara rinci bagian-bagian dari bangunan penunjang/ bangunan
sementara yaitu base-camp, fasilitas perumahan, pergudangan, jalan akses, dan lain-lain yang
akan dibangun oleh Penyedia di lokasi pekerjaan.
Bila selama pelaksanaan pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara terjadi perubahan
desain dari gambar yang telah disetujui PPK, maka Penyedia harus menyerahkan 3 (tiga) set
gambar kepada PPK untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan.
Sebelum serah-terima kedua/ terakhir pekerjaan selesai, Penyedia wajib terlebih dahulu
menyerahkan gambar purnalaksana yang di buat berdasarkan hasil pengukuran dan
pematokan (setting-out survey) dan hasil mutual check Penyedia dan PPK selama periode
pelaksanaan pekerjaan serta as-built surveys. Sebanyak 2 (dua) set gambar cetak ukuran A-3
harus diserahkan kepada PPK segera setelah pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan guna
mendapatkan persetujuan. Diperlukan waktu minimum 28 (dua puluh delapan) hari bagi PPK
untuk riviu, ulasan dan persetujuan serta beberapa hari untuk modifikasi, koreksi dan
penyerahan ulang oleh Penyedia. Setelah memperoleh persetujuan dari PPK, 2 (dua) set
gambar cetak dan 1 (satu) set gambar asli diserahkan oleh Penyedia kepada PPK.
Gambar purnalaksana yang asli (original) harus di buat pada kertas dengan kualitas yang tinggi
sehingga dapat diperoleh gambar hasil copy yang jelas dan mudah untuk dibaca. Penyedia
juga wajib memindahkan semua gambar purnalaksana ke file dokumen elektronik, dan
menyerahkan 3 (tiga) set electronic document files dalam CD ROM(s), atau media lainnya,
DVD, atau sesuai perintah PPK.
Seluruh pekerjaan tidak dapat dinyatakan selesai dan diserahterimakan bila gambar
purnalaksana belum diserahkan dan belum disetujui PPK.
Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (Initial Mutual Check/MC-0) adalah hasil perhitungan
kuantitas masing-masing pekerjaan yang dihitung oleh Penyedia berdasarkan gambar kerja
pada Pasal 4.1 di atas dan disetujui PPK. Perhitungan kuantitas pekerjaan tersebut harus
disampaikan oleh Penyedia paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan, kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan.
ST.B-14
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Selain paket pekerjaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi ini, PPK juga sedang
melaksanakan paket-paket pekerjaan yang berbeda, Penyedia wajib berkoordinasi dan
bekerja sama dengan baik dengan Penyedia untuk paket yang berbeda tersebut agar seluruh
paket pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Penyedia tidak diijinkan memanfaatkan jalan inspeksi jaringan irigasi dalam kegiatannya
melaksanakan pekerjaan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PPK.
Peralatan yang dipergunakan Penyedia melintasi bangunan pelengkap, misalnya jembatan
melintang saluran irigasi, dengan beban yang tidak lebih dari 5 (lima) ton. Penyedia harus
bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan pelengkap meskipun telah mendapat
persetujuan PPK.
Penyedia wajib memohon untuk memperoleh ijin dari instansi yang terkait dalam
pemanfaatan jalan untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan baru/perluasan jaringan
irigasi ini dan memperhatikan batas muatan/beban yang diijinkan untuk masing-masing jalan
berikut bangunannya.
Penyedia wajib mengetahui dan mengikuti peraturan lalu-lintas yang berlaku didaerah kerja
proyek dan bertanggung jawab atas kerusakan yang mungkin timbul akibat pemanfaatan
fasilitas transportasi sebagai jalan kerja oleh Penyedia. Perbaikan kerusakan tersebut harus
dilaksanakan Penyedia dengan baik sampai mendapat persetujuan dari PPK atau instansi yang
terkait.
Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh PPK,
Penyedia harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan (setting-out
survey) yang pelaksanaannya harus bersama dan di bawah pengawasan PPK. Pengukuran dan
pematokan harus dilaksanakan oleh Penyedia setelah terlebih dahulu memperoleh
persetujuan PPK. Persetujuan akan diberikan bila PPK berpendapat bahwa program dan
metoda kerja pengukuran dan pematokan termasuk keahlian dan ketrampilan personel serta
kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan selaras dengan rencana
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.
ST.B-15
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Lokasi dan kondisi patok bench mark yang sudah tersedia dilokasi pekerjaan beserta
tambahannya dan informasi penting lainnya akan diberikan PPK kepada Penyedia segera
setelah SPMK diterbitkan. Penyedia berkewajiban menjaga patok-patok memanjang dan
melintang saluran dan bench mark selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan segera
mengganti patok-patok yang rusak dengan patok baru. Guna menjaga mutu pengukuran dan
pematokan, Penyedia berkewajiban untuk secara periodik melakukan kalibrasi instrumen/
alat ukur.
Bila menurut pertimbangan PPK perlu dilakukan perubahan/ modifikasi desain berdasarkan
hasil pengukuran dan pematokan, perubahan tersebut akan diberikan dengan rinci melalui
perintah tertulis kepada Penyedia.
Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang atau
tidak tercatat dalam pelaksanaan pengukuran di atas, Penyedia bertanggung jawab atas
segala biaya yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh kesalahannya.
Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran irigasi, dan saluran drainasi harus
dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai instruksi PPK
khususnya pada tikungan saluran jarak tersebut harus lebih dekat/ pendek yang dimulai dari
titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir tikungan baik untuk garis sumbu
saluran maupun ROW.
Metoda dan teknik pengukuran serta toleransi/ ketelitian hasil pengukuran harus mengikuti
spesifikasi yang ditetapkan dalam Buku Standar Desain Irigasi di Indonesia atau KP 1986 yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan atau sesuai dengan instruksi PPK.
Lokasi patok-patok bench mark dan patok traverse yang telah ada dilokasi pekerjaan akan
diberitahukan kepada Penyedia oleh PPK segera sesudah diterbitkan SPMK. Bila diperlukan,
Penyedia wajib menambah patok bench mark dan patok referensi lainnya sesuai dengan
kebutuhan dengan biaya ditanggung oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia bertanggung jawab atas keamanan dan kondisi patok
bench-mark, patok tambahan dan patok pembantu lainnya sebagai basis pekerjaan
pengukuran.
Data pengukuran harus diplot pada gambar pengukuran sebagai persiapan gambar kerja yang
tatacara dan proses untuk persetujuannya mengikuti ketentuan yang diuraikan pada Pasal 4.1.
Ketelitian data pengukuran sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab Penyedia meskipun
dalam pelaksanaannya telah melewati proses pemeriksaan dan persetujuan dari PPK. Data
pengukuran yang telah memperoleh persetujuan PPK, dipergunakan sebagai dasar
penghitungan kuantitas/prestasi kerja Penyedia beserta pembayarannya.
ST.B-16
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
(d) gambar situasi/ denah seluruh pekerjaan yang rinci termasuk koordinatnya.
Kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang:
pengukuran dan pematokan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia untuk pelaksanaan pekerjaan ini, dianggap sudah termasuk dalam
harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia Jasa.
8.3 Pematokan dan Batas ROW (Setting out and Demarcation of Right-of-Way)
Penyedia bertanggung jawab menetapkan dengan benar tata letak sumbu/ as saluran dan
bangunan, profil memanjang & melintang, dan patok-patok referensi yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
Pematokan sumbu saluran irigasi dan drainasi dibuat setiap jarak 50 m dan untuk tikungan
dipasang pada awal, tengah-tengah, dan ujung tikungan.
Penyedia harus menjaga dan memelihara patok-patok pengukuran selama pelaksanaan
pekerjaan sedang berlangsung dan segera mengganti patok-patok yang rusak.
Penyedia harus menyiapkan dan melakukan kalibrasi semua peralatan untuk survey dan
pengukuran di lokasi kerja yang diperlukan dan digunakan untuk pengukuran tata letak
(setting out survey) pekerjaan sehingga memenuhi sistem jaminan mutu.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, Penyedia dengan biayanya sendiri
melaksanakan survey di lokasi pekerjaan untuk mengetahui lokasi seluruh saluran irigasi lama,
drainasi, pagar, fasilitas umum yang terpendam maupun yang tidak, termasuk jaringan kabel
listrik, telepon, air bersih, pipa drainasi dan lain-lain. Penyedia wajib membuat gambar denah
yang menunjukkan lokasi, wujud & sifat dari fasilitas umum di atas dan menyerahkannya
kepada PPK.
Penyedia tidak diperbolehkan mengganggu semua fasilitas umum di lokasi pekerjaan kecuali
yang akan diganti, dipindahkan atau dipembangunan baru/perluasan/ renovasi sesuai dengan
kontrak.
Dengan persetujuan PPK, Penyedia harus bersama otoritas setempat mengatur
pembongkaran/ pemindahan, pengalihan atau perlindungan terhadap fasilitas umum yang
terpengaruh pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan Penyedia, dan Penyedia bertanggung
jawab untuk segala biaya untuk keperluan di atas, dan biaya tersebut dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan bersangkutan.
Bila selama pelaksanaan kontrak, terdapat fasilitas umum yang tidak tercatat/ terdeteksi atau
diketahui, Penyedia harus bertanggung jawab bila terjadi kerusakan pada fasilitas umum
tersebut akibat kelalaiannya.
Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan khususnya pekerjaan galian fondasi serta
hasil pemutakhiran penyelidikan geoteknik dan mekanika tanah, PPK berwenang melakukan
perubahan desain, dimensi dan alur (alignment) saluran dan bangunan apabila hal tersebut
perlu dilakukan.
ST.B-17
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
10. Pengeringan
Penyedia bertanggung jawab untuk pengadaan agregat beton dan batu yang diperlukan untuk
konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun kualitas.
Sebelum bahan bangunan tersebut dipergunakan, Penyedia wajib mengusulkan lokasi sumber
bahan bangunan/ agregat beton dengan dilampiri hasil uji/tes laboratorium sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada PPK guna dipelajari dan disetujui bila ternyata hasil
uji laboratorium tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang di ambil oleh
Penyedia pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus disaksikan oleh PPK.
Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik
dan atau perintah PPK. Tanggapan, penilaian dan persetujuan PPK terhadap hasil uji
laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia
bebas dari tanggung jawabnya terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja pekerjaan beton
yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya ijin
penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan kegiatan untuk
menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik, dianggap
ST.B-18
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.
Penyedia bertanggung jawab terhadap tanah bahan timbun berikut penyediaan borrow-area
dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas.
Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan PPK sebelum dipakai oleh
Penyedia sebagai sumber tanah bahan timbun.
Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia dengan dilampiri hasi uji laboratorium kepada
PPK guna memperoleh persetujuan yang akan diberikan bila soil-properties tanah di borrow-
area terbukti sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh tanah (sample) baik di borrow-pit maupun pengambilan benda uji
kepadatan dilokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia dan disaksikan PPK.
Jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi
Teknik dan perintah PPK. Penilaian dan persetujuan PPK terhadap hasil uji laboratorium tidak
dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggung jawabnya terhadap kualitas
dan kinerja pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah termasuk biaya
ijin penambangan bahan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan
kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan timbunan tanah agar sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan
tanah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyedia.
Semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan oleh Penyedia untuk melaksanakan/
menyelesaikan pekerjaan, harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu oleh Penyedia
kepada PPK sebelum bahan dan peralatan tersebut dikirim/ mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk
pengadaan, pengangkutan, penyimpanan dan penanganan/ perawatannya harus sudah
termasuk dalam harga penawaran untuk jenis/ item pekerjaan tersebut.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pengadaan, pengangkutan, penyimpanan,
penanganan dan pemeliharaan harus sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan yang membutuhkan bahan dan peralatan tersebut.
Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan yang
memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka PPK akan mengeluarkan perintah
tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau peralatan baik jumlah maupun
spesifikasinya.
Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan biaya/
harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
ST.B-19
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak termasuk Syarat-Syarat Umum
Kontrak Pasal 35.
Pemasangan dan uji coba semua peralatan mekanikal dan elektrikal untuk pekerjaan pintu.
saringan sampah, pompa dan peralatan pengendalian harus dilaksanakan dengan
pengawasan spesialis dari pabrikan dengan persetujuan PPK terlebih dahulu. Biaya yang
dikeluarkan Penyedia untuk pemasangan, pengawasan dan uji coba tersebut menjadi beban
dan tanggung jawab sepenuhnya Penyedia sesuai dengan ketentuan diatas.
Penyedia harus menyerahkan contoh-contoh atas biaya sendiri untuk semua item atau
komponen dari peralatan dan bahan sebagaimana ditentukan didalam kontrak atau atas
permintaan PPK. Semua komponen Peralatan dan Bahan yang dikirim ke lapangan dan
kemudian digunakan didalam pekerjaan harus sama dengan contoh-contoh yang sudah
disetujui oleh PPK.
Semua contoh-contoh harus diserahkan besama-sama dengan ”Surat Permohonan
Persetujuan” dari Penyedia tidak kurang dari empat (4) minggu sebelum pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan item tertentu, agar supaya dapat memberikan waktu yang
cukup kepada PPK untuk menyetujui atau menanggapinya.
Pekerjaan penunjang adalah fasilitas kerja yang dibangun oleh Penyedia untuk keperluan
sementara dengan tujuan guna menjamin kelancaran dan kemudahan bagi Penyedia
melaksanakan pekerjaan utama (pekerjaan permanen) dalam dokumen kontrak. Pekerjaan
penunjang/ sementara dapat berupa: jalan, jembatan, gorong-gorong saluran, bangunan
pengaman, bangunan pengelak/ pengendali, tanggul dan lain-lain.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan Penyedia harus menyerahkan
rencana/ desain dilengkapi dengan nota perhitungan desain kepada PPK guna mendapat
persetujuan sebelum dikerjakan. Penilaian, dan persetujuan PPK terhadap rencana/ desain
pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia
bebas dari tanggung jawab terhadap keberadaan, keamanan dan semua dampak/ akibat yang
mungkin ditimbulkannya.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pekerjaan penunjang/ pekerjaan
sementara kecuali bila sudah disediakan tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Penyedia termasuk biaya untuk pembongkaran dan pembersihannya dari lokasi pekerjaan.
15.1 Umum
Pengujian dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan PPK pada waktu pelaksanaan, pabrikasi,
pemasangan dan penyelesaiannya dilapangan sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat
dan Spesifikasi Kontrak.
Penyedia harus memberikan informasi kepada PPK tentang pengujian yang akan dilakukan
agar pengujian tersebut dilaksanakan dengan kesaksian PPK. Penyedia harus menyampaikan
hasil pengujian, dan sertifikat yang diperlukan kepada PPK dalam formulir yang sudah
disepakati.
ST.B-20
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Persetujuan PPK, serta hasil pengujian dan pemeriksaan tidak dapat menghalangi PPK untuk
menolak material dan peralatan yang akan dipasang dilokasi pekerjaan bila ternyata tidak
memenuhi Spesifikasi.
Bila laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau peralatannya tidak
lengkap, maka pengujian harus dilakukan oleh instansi/ badan usaha lain yang memperoleh
persetujuan PPK atas beban biaya Penyedia.
Laboratorium harus dilengkapi peralatan untuk melaksanakan pengambilan semua contoh
dan pengujian sebagaimana ditentukan didalam Spesifikasi Teknik. Penyedia akan membuat
pengaturan dengan pihak lain yang sudah disetujui untuk melaksanakan pengujian-pengujian
lainnya atau sesuai perintah/petunjuk PPK.
Dalam waktu enam-puluh (60) hari dari tanggal Surat Pemberitahuan Mulai Pekerjaan (SPMK),
Penyedia harus menyerahkan kepada PPK untuk persetujuannya mengenai detil kontruksi
untuk laboratorium serta daftar lengkap dari peralatan laboratorium dan barang-barang atau
barang pakai habis termasuk spesifikasinya yang harus disediakan dan dipelihara selama masa
kontrak. Peralatan harus dilengkapi tidak terbatas hanya pada yang tercantum didalam daftar
item dibawah ini. Jumlah peralatan harus cukup untuk melaksanakan pengambilan semua
contoh dan pengujiannya sebagaimana ditentukan didalam Spesifikasi Teknik.
Pada saat pekerjaan selesai, semua peralatan laboratorium yang digunakan sesuai dengan
kontrak diserahkan ke BBWS Citarum dalam keadaan baik/dapat beoperasi.
(a) Concrete cylinder moulds for compression strength test and testing equipment (JIS A
1108, JIS A 1132)
(b) Mortar moulds (JIS A 1129, JIS A 1132)
(c) Small electric concrete mixer
(d) Aggregate sieves (JIS A 1101)
(e) Concrete slump test equipment (JIS A 1101)
(f) Air meter for test (JIS A 1116)
(g) Concrete compression strenght test equipment (JIS A 1108)
(h) Concrete curing tank (large)
(i) Soil sieves (JIS A 1204)
(j) Field density test equipment (JIS A 1214)
(k) Soil compaction test equipment (JIS A 1210)
(l) Ovens
(m) Scales with 5kinds of capacty of 30 kg (min. Scale: 10g), 10 kg (min. Scale: 5g), 1 kg
(min. Scale: 0.1 g), 200 g (min. Scale: 0.01 g), 120 g (min. Scale: 0.001 g)
(n) Pans for materials
(o) Thermometers
(p) Cone penetrometer (JIS A 1228)
(q) Moisture density gauge
(r) In-situ concrete test hammer (Schmidt Hammer, JIS A 1155)
ST.B-21
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Penyedia secara teratur harus mengecek dan mengkalibrasi semua peralatan laboratorium
untuk memastikan bahwa peralatan tersebut setiap saat dapat digunakan dengan benar serta
bacaannya teliti dan sesuai dengan RMK oleh Penyedia.
Semua uji laboratorium lainnya yang diperlukan sesuai dengan Spesifikasi Teknik dan tidak
dapat dilaksanakan di laboratorium Penyedia harus dilaksanakan pihak lain yang sudah
disetujui sesuai dengan perintah PPK, dan semua biaya jika tidak ditentukan terpisah didalam
Daftar Kuantitas dan Harga, harus dianggap termasuk kedalam harga satuan untuk pekerjaan
yang terkait.
Penyedia harus menyediakan peralatan dan staf laboratorium yang lengkap di lapangan dalam
waktu sembilan puluh (90) hari setelah menerima persetujuan PPK sebagaimana dinyatakan
didalam Daftar Kuantitas dan Harga atau sesuai dengan petunjuk/arahan dari PPK.
Penyedia harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK paling lambat 24 jam sebelum
pengujian dan pemeriksaan di lokasi pekerjaan dilaksanakan. Penyedia wajib menyediakan
tenaga ahli dan tenaga terampil untuk laboratorium, material dan peralatan/ instrument
laboratorium dan bahan-bahan yang diperlukan di lokasi pekerjaan. Penyedia bertanggung
jawab atas segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di lokasi
pekerjaan.
Penyedia harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada PPK tentang jadwal pengujian
dan pemeriksaan di pabrik yang akan dilakukan termasuk pengujian terhadap item tertentu
dari peralatan atau barang guna memastikan kualitasnya memenuhi Spesifikasi Teknik. Hasil
pengujian dan pemeriksaan ini harus di catat dengan tertib oleh Penyedia dan disampaikan
kepada PPK. Penyedia bertanggung jawab atas segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian
dan pemeriksaan di pabrik.
Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk pekerjaan
selesai, Penyedia wajib menyerahkan kepada PPK rincian jadwal dan tatacara pengujian untuk
memperoleh persetujuan.
Sesudah dilaksanakannya Pengujian Pekerjaan Selesai, Penyedia harus menyiapkan dan
menyerahkan kepada PPK kurva verifikasi atau data verifikasi lainnya dalam format yang telah
disepakati untuk peralatan ukur dan fasilitas lain yang didesain PPK.
Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin PPK atau yang
mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap dan tertulis kepada PPK atau wakilnya harus
disampaikan dengan tenggang waktu yang cukup sebelum dilakukan pengoperasian untuk
memberikan kesempatan baginya melakukan pengaturan yang diperlukan.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia, kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri
sebagai jenis pekerjaan penunjang dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dianggap sudah
termasuk/diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan pengujian dan
pemeriksanaan tersebut.
ST.B-22
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Sesuai dengan kewenangannya, PPK berhak melakukan audit dalam kaitannya dengan:
(1) Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah di atur dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 38- Penghentian dan Pemutusan Kontrak.
(2) Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia dan tidak tercakup dalam Kontrak.
Penyedia wajib menyimpan dan menjaga dokumen akutansi yang berkaitan dengan 2 (dua)
hal diatas.
1) Metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan Penyedia dalam dokumen
penawaran dianggap sebagai satu kesatuan dengan dokumen kontrak dan disebut
sebagai Rencana Pelaksanaan Kontrak.
Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak yang
ditetapkan dalam Buku-2, Bab I, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 23, Penyedia harus
menyerahkan kepada PPK rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak
guna mendapat persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berisi uraian/ rincian metoda pelaksanaan, jadwal
pelaksanaan, metoda kerja dan jadwal kerja setiap jenis pekerjaan, jadwal pengadaan
bahan, mobilisasi personil dan peralatan, sosialisasi dan konsultasi kepada masyarakat
dan pemerintah daerah dan program mutu.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui PPK tidak boleh dirubah atau
dimodifikasi oleh Penyedia tanpa persetujuan PPK, perubahan dan modifikasi Rencana
Pelaksanaan Pekerjaan dapat dipertimbangkan dengan alasan dan sebab yang dapat
dipertanggung jawabkan, antara lain karena timbulnya perubahan kegiatan pekerjaan
sesuai dengan Buku-2, Bab-1, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 34 dan Pasal 35.
Penyedia harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah disepakati
dalam computer software dan menyerahkan copinya kepada PPK untuk keperluan
monitoring dan evaluasi.
Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah (i)
kegiatan Penyedia lainnya yang sedang melaksanakan paket pekerjaan yang berbeda
dan (ii) pemberian dan pembagian air irigasi yang harus tetap berlangsung selama
pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan
hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia dalam penawarannya harus
menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia untuk paket yang berbeda harus dilaksanakan
dengan baik sejak awal bersama PPK pada saat dilakukan pre-construction meeting.
Sebagai upaya mengurangi potensi hambatan dalam pelaksanaan dan untuk
menghindari konflik dengan masyarakat khususnya petani setempat, Penyedia harus
ST.B-23
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Penyedia harus melaksanakan sistem pengendalian dan kepastian kualitas yang menjamin
ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan dipenuhi/ diikuti dengan
baik sesuai dengan ketentuan dalam Buku-2, Bab-I, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 22
Program Mutu.
Paling lambat 28 (dua puluh delapan) hari sesudah SPMK diterbitkan, Penyedia wajib
menyerahkan rincian Program Mutu kepada PPK yang dengan jelas menguraikan organisasi,
prosedur pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan mekanisme yang
direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari dilapangan.
Penyedia harus menyerahkan metoda kerja kepada PPK guna mendapat persetujuan sebelum
pekerjaan dilaksanakan. Metoda kerja tersebut harus secara rinci menguraikan pekerjaan
penunjang, bahan dan peralatan yang digunakan, tahapan dan urutan pekerjaan,
ST.B-24
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Setelah gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah ditandai dengan klasifikasi
(a) atau (b) diterima, Kontraktor akan diberi wewenang untuk memproses gambar-gambar
kerja dan dokemen-dokumen lebih lanjut, membuat pembetulan/ koreksi jika terdapat
kesalahan yang telah ditunjukkan oleh PPK. Semua rekaman gambar kerja yang disetujui harus
dikelola di kantor lapangan Kontraktor dan dicetak ulang dengan biaya sendiri seperti yang
diminta oleh PPK.
ST.B-25
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan diberi tanda
dengan klasifikasi (c) seperti tersebut di atas, Penyedia harus segera membuat
perbaikan/koreksi dan/ atau revisi pada gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen
dengan cepat dan tepat dan menyampaikannya lagi sebanyak tiga (3) copy gambar dan
dokumen yang telah direvisi kepada PPK. Sesudah revisi gambar-gambar kerja dan dokumen-
dokumen tersebut diterima, PPK akan melakukan/ melanjutkan pemeriksaannya atas gambar-
gambar kerja dan dokumen-dokumen dalam lima belas (15) hari kerja; Bergantung dari tingkat
kesalahan dan koreksi/ revisi gambar kerja dan dokumen yang diperiksa sebelumnya.
Prosedur ini akan berlanjut hingga gambar-gambar kerja dinyatakan dalam klasifikasi (a) atau
(b) seperti tersebut diatas.
Apabila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah dikembalikan dinyatakan
kedalam klasifikasi (d) seperti tersebut diatas, berarti gambar-gambar kerja dan dokumen-
dokumen tidak disetujui oleh PPK.
Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen yang dipakai telah mendapatkan persetujuan oleh PPK. Sebelum memulai
pekerjaan, pemeriksaan bersama akan dilakukan oleh PPK dan Penyedia untuk memastikan
bahwa gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang disetujui telah sesuai secara
penuh. Jika ditemukan beberapa perbedaan dan ketidak efisiensian, Penyedia harus
membetulkannya dan memperoleh persetujuan dari PPK seperti cara yang telah dijelaskan di
atas.
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah disetujui,
Penyedia harus menyampaikannya kepada PPK untuk persetujuannya seperti tata cara yang
telah dijelaskan diatas.
PPK mempunyai wewenang memerintahkan Penyedia menambahkan rincian, perubahan atau
modifikasi pada gambar-gambar kerja dan/ atau dokumen-dokumen yang diperlukan agar
sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi dan Penyedia harus
melaksanakannya tanpa penambahan biaya.
Pada masa pra-lelang PPK melakukan sosialisasi awal dengan stake holder jaringan irigasi yaitu
pemerintah daerah dan masyarakat setempat serta GP3A dan ketua P3A, dengan tujuan;
(i) memberikan informasi awal tentang rencana pembangunan baru/perluasan jaringan
irigasi,
(ii) mengumpulkan informasi dan data termasuk masalah, kesulitan dan keinginan stake
holder yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan
baru/perluasan jaringan irigasi, dan
(iii) kesepakatan yang dihasilkan dalam sosialisasi antara lain; masalah pengeringan saluran
primer dan sekunder, bangunan/ saluran pengelak dan intake sementara serta
kemungkinan modifikasi pola tanam dan pemilihan jenis tanaman selama periode
pelaksanaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi.
Penyedia wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah, camat, lurah,
GP3A dan P3A sebelum pelaksanaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi dikerjakan
guna membangun saling pengertian dan menghindari salah paham/ masalah serta mengajak
ST.B-26
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
(1) Pertemuan-1
Peserta Pertemuan-1 ini adalah para camat, lurah, GP3A dan ketua P3A didaerah irigasi
yang bersangkutan, Penyedia memberikan penjelasan tentang rencana pelaksanaan
pekerjaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi:
(i) jangka waktu pelaksanaan yang perlu diketahui petani dan dampaknya terhadap
pelaksanaan usaha tani dalam kurun waktu tersebut serta upaya untuk
mengurangi dampak tersebut.
(ii) pengukuran dan pematokan yang diupayakan tidak mengganggu/ merusak
tanaman dan harta milik petani lainnya.
(iii) pelaksanaan pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara: jalan, jembatan,
gorong-gorong, bangunan pengaman, bangunan pengelak, intake sementara dan
lain-lainnya yang membutuhkan partisipasi masyarakat setempat dalam
pelaksanaan pekerjaan baik tenaga kerja maupun bahan bangunan.
(iv) pelaksanaan pekerjaan pembangunan baru/perluasan saluran irigasi primer dan
sekunder yang diupayakan menggunakan metoda dan peralatan yang sesuai dan
disepakati agar tidak berdampak besar terhadap pemberian dan pembagian air
irigasi bagi usaha tani.
(v) penggunaan tenaga kerja dari luar yang disepakati masyarakat setempat sehingga
tidak berdampak kecemburuan sosial.
(vi) penggunaan peralatan besar yang dikhawatirkan merusak jalan dan fasilitas desa
lainnya, serta program kerja Penyedia untuk memperbaiki kerusakan dan
mengurangi dampak negatif lainnya yang menyangkut keamanan dan kebersihan
lingkungan desa.
(2) Pertemuan-2
Peserta Pertemuan-2 ini adalah stake holder tingkat desa ialah perangkat desa (lurah,
kaur ekonomi & pembangunan desa, kaur sosial desa), tokoh informal desa dan petani
anggota P3A. Materi pertemuan-2 tidak berbeda dengan Pertemuan-1, dengan
pembahasan yang lebih rinci sesuai dengan kondisi dan kepentingan masyarakat
masing-masing desa bersangkutan.
Pertemuan-2 harus dilaksanakan Penyedia paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pelaksanaan pekerjaan dilokasi desa tersebut.
Hasil Pertemuan-1 dan Pertemuan-2 harus dilaporkan kepada PPK paling lambat 14
(empat belas) hari sesudah pertemuan. Segala biaya yang dikeluarkan untuk sosialisasi
ST.B-27
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
dan konsultasi, kecuali sudah disediakan secara tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi taggungjawab
sepenuhnya Penyedia.
21.1 Umum
Penyedia harus bertanggung jawab penuh untuk keselamatan dan keamanan di lapangan dan
wilayah kerja lainnya yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan, dan harus bertanggung
jawab untuk pengawasan pengunjung yang datang ke lapangan dan akan mencegahnya jika
diperlukan bagi keselamatan dan keamanan mereka.
Penyedia harus memerintahkan dan mewajibkan kepala proyek, pimpinan K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) dan staf yang bertanggung jawab di lapangan untuk melaksanakan
kontrak pekerjaan, bertanggung jawab langsung terhadap hal-hal yang berkenaan dengan
keselamatan.
Penyedia akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dari resiko kematian atau
cedera terhadap orang yang dipekerjakan untuk melaksanakan pekerjaan serta orang lainnya
yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan, dan akan menjaga keselamatan sebaik-baiknya
dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang diinginkan PPK.
Orang-orang yang tidak berkepentingan dengan pekerjaan tidak diperbolehkan masuk ke
lokasi pekerjaan, dan Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencegahnya.
Penyedia harus mengambil setiap tindakan pencegahan terjadinya kebakaran didalam dan
disekitar lokasi pekerjaan. Penyedia harus mengikuti hukum dan peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan kebakaran dan mengikuti perintah PPK untuk menjaga kebakaran.
Penyedia harus menyediakan semua peralatan yang tepat dan pekerja untuk pemadam
kebakaran di lapangan, termasuk peralatan dan pekerja dari Sub-Penyedia. Penyedia harus
memadamkan kebakaran yang terjadi di lapangan, dari manapun api berasal.
Penyedia harus mengikuti perudang-undangan yang berkaitan dengan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), termasuk tetapi tidak terbatas pada peraturan-peraturan dan undang-
undang Pemerintah Indonesia serta Otoritas yang berwenang terhadap masalah keselamatan.
Semua biaya yang dikeluarkan didalam memenuhi pasal ini harus dianggap termasuk didalam
masing-masing item pekerjaan untuk semua bagian dari Daftar Kuantitas dan Harga.
Penyedia harus lapor tanpa menunggu ke PPK untuk semua kecelakaan yang berkaitan dengan
kematian atau luka berat yang menimpa seseorang di lapangan atau sebagai akibat dari
kegiatan Penyedia di lapangan.
Dalam waktu tigapuluh (30) hari dari tanggal pekerjaan dimulai sesuai dengan SPMK, Penyedia
harus memperbaharui Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3) yang diserahkan
didalam penawaran dan menyerahkannya kepada PPK untuk disetujui. Rencana Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (RK3) terdiri dari rencana yang lengkap untuk pelaksanaan dan
monitoring penerapan langkah-langkah keselamatan kerja di lapangan dan pada semua
ST.B-28
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
fasilitas yang berkaitan seperti: Peralatan Penyedia, tempat pengambilan material (quarries),
jalan, dll. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3) harus memuat langkah-langkah
pengawasan yang memadai, sesuai dengan hukum dan peraturan-peraturan lokal maupun
international yang sudah diterima sebagai praktek/kebiasaan yang baik untuk menjaga
kecelakaan, kebakaran, and gangguan umum. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(RK3) harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab selama pelaksanaan pekerjaan dan
harus dimonitor setiap hari.
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3) termasuk tetapi tidak terbatas dengan hal-
hal sebagai berikut:
1) Struktur Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): Organisasi disusun dalam
sub-bagian yang secara teknis dapat dikelola secara effektip didalam sebuah bagan
organisai K3, mengidentifakasi sub-bagian, tanggung jawab dan tugasnya serta staf
pendukung, semuanya terikat/terlibat satu sama lain khususnya untuk masalah-
masalah keselamatan (termasuk penanggung jawab/pimpinan K3 dari Penyedia yang
akan bertanggung jawab untuk masalah-masalah K3 di Lapangan). Selanjutnya,
kriteria untuk penugasan staff kunci/utama harus juga dijelaskan.
2) Garis Komunikasi: Struktur Organisasi harus memperlihatkan garis langsung
komunikasi dan pelaporan antara Pimpinan K3, Kepala Proyek dan Pimpinan Lapangan
sebagai yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan kontrak pekerjaan.
3) Tabel K3: Tabel yang memperlihatkan nama-nama, alamat, alamat e-mail, dan nomor
telepon/faximile dari semua personil yang namanya tercantum didalam bagan
organisasi K3 (ini harus ditampilkan/ditempel di semua kantor-kantor lapangan dan
disebarluaskan ke semua pekerja).
4) Tata-cara Interaksi dan Komunikasi: Tata-cara menentukan sistim komunikasi antara
personil bagian kontruksi dan personil K3, termasuk fasilitas komunikasi radio,
komunikasi reguler dan sistim pelaporan. Selanjutnya, rapat-rapat K3 yang akan
dilaksanakan di lapangan harus juga dijelaskan.
5) Latihan K3: Cara-cara untuk mempromosikan kesadaran mengenai K3 di lapangan
kepada semua orang, baik langsung maupun tidak langsung terkait dengan pekerjaan.
Hal ini termasuk program untuk publikasi di lapangan dan pelatihan untuk pekerja di
lapangan dari semua level pengawas dan pimpinan, sebagai pendorong agar tindakan
selalu sejalan dengan K3 dan langkah-langkah lainnya yang sejenis. Program tersebut
harus didiskusikan dengan PPK dan harus diterapkan didalam praktek secara wajar
dengan tidak mempengaruhi kemajuan pekerjaan. Ini juga termasuk latihan dari staff
K3 agar supaya mereka dapat langsung mengambil tindakan penting dan tepat untuk
keselamatan di lapangan dan menjaga agar tidak melaksanakan pekerjaan yang
membahayakan atau pelanggaran terhadap K3, atau pelanggaran lainnya menurut
peraturan perundang-udangan.
6) Rencana K3 Sub-Penyedia: K3 akan dikomunikasikan ke Sub-Penyedia dari semua
tingkatan termasuk semua peraturan perundang-undangan yang terkait. Ini juga
termasuk pengecekan rencana K3 yang diusulkan Sub-Penyedia, mengkonfirmasi
bahwa itu dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan sesuai dengan
kebutuhan Rencana K3 dan metodenya untuk menggabungkan Rencana K3 Sub-
Penyedia kedalam keseluruhan Rencana K3.
7) Peralatan K3 dan Pakaian Pelindung: Peralatan K3, alat penyelamat dan pakaian
pelindung yang diperlukan untuk pekerjaan, termasuk jumlah, pembuatnya, standar
pabrik, penyimpanan dan penggunaan yang tepat oleh seluruh pekerja dan staff yang
ST.B-29
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
dipekerjakan langsung atau tidak langsung oleh Penyedia serta perbaikan atau
mengganti peralatan yang rusak. Peralatan ini termasuk tetapi tidak terbatas untuk:
pelindung mata, pelindung pendengaran, pakaian pengaman, alat keselamatan untuk
pekerjaan dibawah tanah, alat penyelamat, pemadam api, peralatan pertolongan
pertama, tali, topi pelindung, peredam benturan, pengaman dada.
8) Inspeksi/Pemeriksaan K3: Sarana peralatan K3; penyangga, pengaman (guardrails),
panggung (platforms) kerja, tangga dan alat bantu lainnya; pengangkat, penerangan,
tanda (signing), peralatan pengaman (guarding equipment) harus rutin diperiksa,
diuji, dipelihara dan yang dibawah standar harus dibuang dari Lapangan dan diganti.
9) Pengawasan dan Auditing: System K3 yang dibentuk akan diawasi, dimonitor, dan
diaudit oleh Pimpinan K3 untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dan
tujuan Rencana K3 pada semua tahapan kontruksi. Ini juga termasuk tata cara untuk
memperbaiki Rencana K3.
10) Dokumen: Dipersiapkan dan dipelihara oleh Pimpinan & Staff K3; dan tata cara
komunikasi yang dilaksanakan oleh pimpinan K3 dengan PPK dan pihak lainnya yang
berkaitan dengan pekerjaan (seperti Sub-Penyedia), termasuk hal-hal yang berkaitan
dengan K3 di lapangan, diinformasikan secara lengkap selama periode kontrak
pekerjaan.
11) Penyelamatan dan Pertolongan Pertama: Penjelasan mengenai pemakaian peralatan
khusus untuk pertolongan pertama, langkah-langkah penyelamatan & darurat dan
kaitannya dengan peralatan. Sebagai tambahan, harus dijelaskan cara melindungi
Pengunjung yang datang ke lapangan.
12) Bahaya Kesehatan: Maksud dari bahaya kesehatan dikaitkan dengan Pekerjaan dan
usulan untuk meminimalisir resiko yang membahayakan kesehatan. Cara untuk
meminimalisir pengaruh iklim (panas, angin dan kelembaban) dan zat berbahaya.
13) K3 yang berkaitan dengan Metode Kontruksi: Usulan Rencana K3 tidak bertentangan
dengan komitmen Penyedia terhadap metode kontruksi atau kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.
14) Fasilitas Pertolongan Pertama: Gambaran/penjelasan fasilitas pertolongan pertama
yang disiapkan di lapangan dan dipelihara sampai dengan penyerahan Sertifikat
Pekerjaan Selesai. Ini termasuk penjelasan dari langkah-langkah yang diambil pada
pertolongan pertama dan pelayanan medis.
15) Lain-Lain: Sebagai tambahan, item-item berikut juga harus dimasukkan:
Penjelasan mengenai peraturan keamanan yang digunakan di kantor, toko/kantin,
construction plant, dll., dan
Penjelasan mengenai langkah-langkah usaha kebersihan di kedai makan, cafetaria,
daerah kerja, dll.
Penyedia menugaskan pimpinan K3 yang bertugas selama periode kontrak pekerjaan yang
secara keseluruhan berkaitan dengan aktivitas K3 di lapangan.
Pimpinan K3 harus mempunyai kualitas dan pengalaman yang akan membuat, mengawasi dan
memonitor Rencana K3, khususnya tetapi tidak terbatas pada melaksanakan auditing
pelaksanaan rencana K3 sesuai dengan program yang dibuat dari waktu ke waktu kepada PPK
untuk persetujuannya.
ST.B-30
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Pengangkatan dan penunjukkan pimpinan K3 harus atas persetujuan PPK. Jika tidak disetujui
secara tertulis oleh PPK, Penyedia tidak melaksanakan pekerjaan di lapangan sampai dengan
pimpinan K3 mulai bertugas di lapangan.
Penyedia jangan memindahkan pimpinan K3 dari lapangan tanpa izin tertulis dari PPK. Dalam
waktu empat belas (14) hari dari pemindahan, Penyedia harus mengajukan calon pengganti
pimpinan K3 untuk persetujuan PPK.
Penyedia harus melengkapi pimpinan K3 dengan staf pendukung yang cukup sesuai dengan
level staf yang tercantum didalam Rencana K3. Staf pendukung termasuk sekurang-kurangnya
satu (1) wakil pimpinan K3 yang diangkat berdasarkan persetujuan PPK. Kapanpun diperlukan
wakil pimpinan K3 harus mampu menggantikan tugas dan fungsi pimpinan K3 sesuai dengan
yang tercantum didalam Rencana K3.
Penyedia akan memberi wewenang kepada pimpinan K3 dan stafnya untuk memerintah
pekerja-pekerja Penyedia atau Sub-Penyedianya dari semua tingkatan untuk
mempermudahkan operasi dan tindakan penting dan tepat untuk keselamatan di lapangan
dan menjaga tidak terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan atau pelanggaran
Rencana K3 atau peraturan perundang-undangan.
Penyedia harus memastikan bahwa Pimpinan K3 membuat catatan harian lapangan, mencatat
secara menyeluruh semua yang terkait dengan K3 berdasarkan inspeksi dan audit K3 di
lapangan serta kejadian-kejadian yang terkait. Catatan harian lapangan harus ada setiap saat
untuk pemeriksaan PPK.
ST.B-31
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
ST.B-32
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
A2 SPESIFIKASI TEKNIK
BAGIAN I UMUM
Penyedia harus menyediakan kantor sementara dan fasilitas sementara lainnya yang
diperlukan untuk menyelenggarakan manajemen pelaksanaan pekerjaan selama waktu
kontrak dengan berdasarkan dan mengikuti peraturan, ketentuan, persyaratan dan spesifikasi
yang diterbitkan oleh pemerintah propinsi dan kabupaten setempat.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum
untuk pembangunan, penggunaan/operasi kantor sementara, pemeliharaan dan
pembongkarannya yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Telepon dan sistim radio telekomunikasi khusus untuk staff pendukung sedangkan handy
phone diperuntukan bagi Staff PPK (2 buah), Konsultan (2 buah), dan Penyedia (2 buah).
Semua biaya yang dikeluarkan untuk telepon dan sistim radio komunikasi oleh Penyedia
dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum untuk pemasangan, penggunaan/operasi,
pemeliharaan dan pembongkaran atau pengalihannya kepada PPK yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk handy phone oleh
Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum untuk pembelian, operasi,
pemeliharaan, dan pengalihannya kepada PPK yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/ permanen, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum
untuk pengadaan, pemasangan penggunaan/operasi, dan biaya lainnya yang dibutuhkan
ST.B-33
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
untuk pengujian kualitas bahan dan hasil pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/ permanen, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum
untuk penyelenggaraan dan operasi, pengangkutan dengan ambulan ke rumah sakit terdekat
bagi korban kecelakaan, staf yang menderita sakit serta kegiatan P3K lainnya sesuai dengan
Pasal 21 dalam Spesifikasi Umum, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Untuk Fasilitas kesehatan dan P3K penyedia jasa harus menggunakan aturan SMKK (Sistem
Management Keselamatan Konstruksi) yang berlaku untuk progam Rehabilitasi, Peningkatan
dan Modernisasi Jaringan Irigasi.
A-5 Bantuan untuk PPK, Survey Lapangan dan Tata Letak Pekerjaan
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum
untuk membantu PPK dalam penyediaan dalam jumlah yang cukup peralatan topographic
survey, pegs, poles, straight edges, staging, moulds, templates, profiles dan
keperluan/peralatan lainnya yang diperlukan untuk penyelenggaraan site & setting-out
survey, pengujian/pengendalian mutu pekerjaan dan pengukuran kuantitas pekerjaan untuk
pembayaran, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Tidak ada pembayaran untuk site survey, setting out, dan mutual check survey yang
dilaksanakan oleh Penyedia dan PPK dalam upaya memastikan volume pekerjaan sebelum
dilaksanakan yang oleh karenanya harus dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum
untuk menyiapkan gambar kerja, gambar pekerjaan penunjang/sementara dan gambar purna
bangun sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Umum Pasal 4 yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
ST.B-34
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Tidak diberikan pembayaran kepada Penyedia secara tersendiri untuk pembuatan dokumen,
korespondensi, laporan, usulan, catatan dll. yang berkaitan dengan kegiatan
pengendalian/program mutu, usulan metoda pelaksanaan dan metoda kerja, serta laporan
bulanan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk kegiatan di atas dianggap sudah
diperhitungkan dalam biaya lump-sum termasuk untuk menyediakan digital photographs,
yang menunjukkan progress pekerjaan bulanan, progress 0%, 50% dan 100% ukuran 12 cm x
8 cm, 1 (satu) set electronic file yang tersimpan dalam CD atau DVD, yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk melaksanakan kegiatan pelaporan,
monitoring, evaluasi, dokumentasi dll harus dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak
dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Jalan kerja menuju ke lokasi pekerjaan berupa jalan kabupaten, jalan inspeksi, jalan desa
dan jalan kecil untuk transportasi hasil bumi yang wujud fisiknya berupa jalan aspal,
macadam atau jalan tanah. Pemanfaatan jalan tersebut di atas oleh Penyedia sebagai
jalan kerja menuju lokasi pekerjaan harus disampaikan oleh Penyedia selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan kepada PPK guna
mendapat persetujuan dengan dilampiri rencana penggunaan jalan, peralatan dan
bahan bangunan yang akan lewat serta rencana pemeliharaan dan perbaikannya.
Pemeliharaan dan perbaikan jalan kerja harus dilakukan oleh Penyedia selama
pelaksanaan pekerjaan dengan metoda dan material sesuai kondisi jalan bersangkutan:
aspal, macadam atau jalan tanah. Bila Penyedia bermaksud meningkatkan jalan
transportasi hasil bumi berupa jalan tanah maka penimbunan dan pemadatan tanah
untuk pelebaran jalan harus mengikuti Spesifikasi Teknik Pasal B-4 dan B-6 Timbunan
tanah dan Pasal D-6 dan H-10 Perkerasan Jalan.
Penyedia harus bertanggungjawab atas pembebasan tanah yang diperlukan untuk jalan
kerja dan ijin dari instansi terkait untuk pembuatan fasilitas pengamanan lalu lintas,
bangunan pengamanan dan relokasi jalur kabel telepon, PLN dan fasilitas umum lainnya.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk kegiatan di atas harus dibebankan
pada item pekerjaan penunjang/sementara dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan
pembayaran dilakukan secara lump-sum. Bila item pekerjaan penunjang/sementara
tidak ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala biaya yang dikeluarkan
Penyedia untuk kegiatan tersebut di atas guna kemudahan dan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan utama, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi
ST.B-35
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
A-9 Pekerjaan Penunjang/Sementara untuk Pembangunan dan Rehabilitasi Saluran dan Bangunan
(2) Material
Material dan metoda kerja yang ditentukan di sini, digunakan oleh Penyedia untuk
pekerjaan pengalihan jalan sementara kecuali diperintahkan lain oleh PPK
(a) Timbunan Tanah
Material dan konstruksi timbunan harus memenuhi persyaratan di Spesifikasi
Teknik Sub-Bagian B Pekerjaan Tanah.
Pekerjaan timbunan tanah yang telah selesai harus mempunyai nilai minimum CBR
6%.
ST.B-36
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Penyedia harus menjamin tersedianya tanda lalu-lintas, tanda peringatan dan batas
pengaman dengan cukup dan layak, serta menjaga kondisinya sepanjang waktu.
Segala biaya yang dikeluarkan Penyedia dalam memenuhi persyaratan Pasal ini sudah
termasuk dalam Harga Lump Sum yang ada di Daftar Kuantitas dan Harga. Pembayaran
untuk Pasal ini dilakukan dengan dasar Lump Sum yang dinyatakan dalam mata
pembayaran dalam Daftar Kuantitas dan Harga, adalah merupakan kompensasi untuk
seluruh biaya pekerja, alat, peralatan, material, pekerjaan galian, dan timbunan, fasilitas
sementara, termasuk pemuatan, pengangkutan, penurunan, penghamparan,
pemadatan, pembentukan timbunan batu kerikil dan pekerjaan lainnya yang diperlukan
untuk menyelesaikan Pekerjaan ini dan termasuk juga seluruh kompensasi untuk lahan
di luar right-of way yang disediakan oleh Pemberi Tugas. Kecuali disetujui oleh PPK,
kenaikan harga kontrak dari mata pembayaran ini tidak diberikan kepada Penyedia.
Pembayaran dari butir pekerjaan ini dilakukan berdasarkan jadual yang ditetapkan
dalam Pasal A-21.
ST.B-37
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dalam pelaksanaan pekerjaan jembatan
sementara harus dibebankan pada item pekerjaan tersebut dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dengan pembayaran secara lump-sum. Bila item pekerjaan jembatan sementara
tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala biaya yang dikeluarkan
Penyedia untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan utama, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan
menjadi tanggungjawab Penyedia sepenuhnya.
ST.B-38
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
untuk dipindah, dan harus dipindah sesuai dengan persetujuan PPK. Pemindahan pompa
harus dilaksanakan tanpa mengganggu pelaksanaan pekerjaan, jika pemindahan itu akan
mengganggu pelaksanaan pekerjaan bangunan dan fasilitasnya atau fungsi dari saluran
dan bangunan yang ada, penyesuaian dan perbaikan untuk bagian tertentu dari
bangunan atau saluran harus dilakukan oleh Penyedia. Kecuali kalau disetujui oleh PPK,
kenaikan harga kontrak dari Harga Lump Sum untuk pembayaran item pekerjaan ini
bukan hak Penyedia.
Bila dijumpai pekerjaan galian yang dalam atau galian tebing yang tinggi pada
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi atau drainasi yang dapat berakibat
bencana tanah longsor yang membahayakan keselamatan jiwa, peralatan dan bahan,
maka Penyedia harus membangun dinding penahan tanah sementara atau bangunan
lain untuk pencegahan atau metoda kerja yang sesuai dengan lokasi setempat.
Pekerjaan sementara tersebut termasuk pekerjaan dan fasilitas pengeringan air tanah
dan air permukaan akibat hujan, pagar pengaman dan lain-lain. Penyedia harus terlebih
dahulu menyerahkan gambar desain pekerjaan dinding penahan tanah sementara,
metoda kerja, pemeliharaan dan pembongkarannya atau alternatif metoda pelaksanaan
yang sesuai dengan kondisi setempat, kepada PPK untuk mendapat persetujuan paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelum dilaksanakan.
Penyedia bertanggungjawab menghubungi dan memperoleh ijin dari instansi yang
berwenang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan sementara juga
pembebasan/penyewaan tanah diluar batas daerah kerja bila diperlukan bagi
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan.
ST.B-39
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
pekerjaan menggunakan metoda kerja alternatif lainnya yang sesuai dengan kondisi dan
lokasi setempat (galian tanah yang dalam, galian tebing yang tinggi) dilakukan
berdasarkan harga penawaran lump-sum untuk pekerjaan tersebut dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan sementara tersebut tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, maka segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk mencegah bencana tanah
longsor dan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama, dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab Penyedia.
A-10 Pengeboran Investigasi dan Uji Lapangan (Exploratory Boring and Sounding Test)
Penyedia diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan investigasi geologi dan mekanika tanah
yang meliputi: Standard Penetration Test (SPT), Dutch Cone Penetration Test (DCPT),hand
augering dan soil sampling untuk mengetahui dengan lebih baik kondisi fondasi saluran dan
bangunan dan pelaksanaannya harus sesuai dengan Bagian IV Sub-bagian 4.7.2 Spesifikasi
Teknik ini.
Pengukuran pekerjaan Standard Penetration Test dan Dutch Cone Penetration Test akan
dilakukan berdasarkan jumlah uji/tes yang dilaksanakan pada seluruh lubang bor yang
dicatat dan dilaporkan sesuai dengan Spesifikasi. Pembayaran akan dilaksanakan
berdasarkan jumlah uji (test point) dengan harga satuan pekerjaan per point yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang diperhitungkan termasuk segala biaya
untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan ini.
ST.B-40
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
di laboratorium untuk sample, dan semua biaya lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
Uji laboratorium untuk soil sampling harus dilaksanakan sesuai dengan standar ASTM, JIS
USBR atau standar lainnya yang setara dan disetujui PPK.
Item uji laboratorium adalah sebagai berikut:
Physical test:
- Specific gravity : ASTM D 854-58 or JIS A 1202
- Moisture content : ASTM D 2216-71 or JIS A 1203
- Grain size analysis : ASTM D 422-72 or JIS A 1204
- Atterberg limit test : ASTM D 423 or JIS 1205 (liquid limit)
ASTM D 424 or JIS A 1206 (plastic limit)
- Density Unit Test : ASTM C 29-71 or JIS A 1225
Mechanical test:
- Unconfined compressive test: JIS A 1216 or ASTM D 2166-85
A-12 Uji Lapangan (Sounding Test) untuk Pondasi Bangunan dan lainnya
Bila diperlukan konfirmasi kondisi tanah pondasi untuk bangunan maka dilakukan tambahan
pengeboran, exploratory boring and sounding, dengan bor inti (core drilling) atau DCPT, atau
SWST atau upaya lain sesuai perintah PPK yang dikerjakan sebelum pembangunan bangunan
yang bersangkutan dilaksanakan.
Pembayaran pekerjaan Uji Lapangan (Sounding Test) dilaksanakan berdasarkan harga
penawaran lump-sum untuk pekerjaan tersebut didalam Daftar Kuantitas dan Harga. Bila jenis
pekerjaan uji lapangan tersebut tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala
biaya yang dikeluarkan Penyedia guna pelaksanaan pekerjaan utama, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
ST.B-41
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Pengecekan kekuatan tekan beton lining dan bangunan harus dilaksanakan dengan
pengeboran inti (core drilling) pada lokasi-lokasi tertentu sesuai petunjuk PPK. Diameter core
drill (bor inti) yang digunakan sesuai dengan ketebalan beton yaitu 10 cm untuk lining beton
dan 10 cm untuk bangunan beton serta kedalamannya adalah dua kali diameter core (inti).
Pembayaran pekerjaan core drilling sampling ini dilaksanakan berdasarkan harga penawaran
jumlah lokasi untuk masing-masing diameter core drill sebagaimana tercantum didalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Harga ini termasuk upah pekerja, peralatan, dan pengujian
tegangan tekan di laboratorium. Bila jenis pekerjaan uji lapangan tersebut tidak terdapat
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala biaya yang dikeluarkan Penyedia guna
pelaksanaan pekerjaan utama, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi
tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Sejauh Spesifikasi ini menetapkan suatu persyaratan, maka Penyedia wajib melaksanakan
pemantauan dan pengamatan atas perubahan, yang diklarifikasi menggunakan alat pengukur
yang dipasang di dalam atau bawah timbunan.
Semua biaya dikeluarkan oleh Penyedia untuk memenuhi persyaratan harus masuk dalam
Harga Lump Sum untuk pemantauan dan pengamatan pekerjaan saluran dan bangunan di
Bagian Umum dari Daftar Harga dan Kuantitas.
Harga satuan untuk Pemantauan dan Pengamatan Pekerjaan Saluran dan Bangunan
merupakan seluruh biaya kompensasi untuk pengamatan dan pemantauan reguler dari alat
pengamatan, survei reguler dari koordinat (X,Y) and elevasi (Z), penyiapan laporan
pengamatan dan pemantauan menggunakan sistem analisis komputer serta pekerjaan lain
yang terkait.
Setelah pemasangan alat pengukur dan dimulai pemantauan dan pengamatan, pembayaran
dilakukan sebesar 25% untuk perempat pertama periode pengamatan, dan 75% sisanya
bertuturut-turut untuk perempat kedua, ketiga dan terakhir dari periode pengamatan.
Segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk perbaikan dan pemeliharaan minor jalan
umum harus dibebankan pada item pekerjaan tersebut dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dengan pembayaran secara lump-sum. Bila item pekerjaan perbaikan dan
ST.B-42
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
pemeliharaan minor jalan umum tersebut tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, maka segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk kegiatan tersebut dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab Penyedia
sepenuhnya.
Segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk pengaturan kelancaran, keamanan, dan
kenyaman lalu-lintas di jalan umum yang digunakan untuk kegiatan pekerjaan harus
dibebankan pada item pekerjaan tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan
pembayaran secara lump-sum. Bila item pekerjaan pengaturan lalu-lintas di jalan umum
tersebut tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala biaya yang
dikeluarkan Penyedia untuk kegiatan tersebut dianggap sudah termasuk dalam harga
kontrak dan menjadi tanggungjawab Penyedia sepenuhnya.
Penyedia harus membuat laporan inventarisasi hasil inspeksi bangunan drainase silang
eksisting untuk bahan disain perbaikannya. Laporan itu harus selengkap mungkin meliputi:
kondisi kerusakan bangunan drainase silang, dimensi bangunan drainase silang (dilengkapi
gambar), sedimentasi didalam/diluar banguanan drainase silang, kondisi tanggul diudik/dihilir
drainase silang, dll. serta dilengkapi dengan foto-foto yang memperlihatkan kondisi drainase
silang.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk laporan inspeksi bangunan drainase silang eksisting ini
dibebankan pada harga penawaran lump-sum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.Bila jenis
pekerjaan inspeksi drainase silang eksisiting ini tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, maka semua biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk inspeksi drainase silang eksisting
tersebut dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab
sepenuhnya Penyedia.
Penyedia harus melaksanakan pelatihan setiap 6 bulan sekali untuk pengendalian kualitas
(quality control) yang pesertanya terdiri dari: para pekerja/pengawas laboratorium dan para
ST.B-43
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Penyedia diwajibkan untuk membuat beberapa jenis formulir untuk pengawasan pekerjaan
yang tinggal mengisi jika diperlukan. Jenis-jenis formulir itu antara lain untuk: izin dimulainya
sesuatu jenis pekerjaan, pengukuran dimensi bangunan/bagian bangunan, dimensi material,
kualitas material, dll. Semua jenis formulir ini harus disetujui oleh PPK. Formulir ini terdiri dari
satu (1) lembar asli dua (2) lembar salinan dari karbon.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan formulir kosong ini dibebankan pada harga
penawaran lump-sum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.Bila jenis pekerjaan pengadaan
formulir kosong tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka semua biaya yang
dikeluarkan Penyedia untuk pengadaan formulir kosong tersebut dianggap sudah termasuk
dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Penyedia wajib melaksanakan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah dan
masyarakat setempat seperti telah diuraikan dalam Spesifikasi Umum Pasal 20.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan sosialisasi dan konsultasi dibebankan pada
harga penawaran lump-sum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila jenis pekerjaan sosialisasi dan konsultasi tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
maka semua biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk menyelenggarakan sosialisasi dan
konsultasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat, dianggap sudah termasuk dalam harga
kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
ST.B-44
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Pengukuran dan pembayaran untuk item Lump-Sum yang termasuk dalam Pasal A-6, A-7, A-
12 sampai A-19 akan dilakukan dalam persentase dari pekerjaan yang diperlukan sesuai
dengan kemajuan pekerjaan yang dicapai oleh Penyedia. Pembayaran untuk foto yang
dinyatakan dalam Pasal A-7 akan dilakukan dalam jumlah set dari foto yang disiapkan dan
diserahkan oleh Penyedia.
Pengukuran untuk pembayaran i) jalan masuk sementara ii) pekerjaan sementara untuk
saluran dan bangunan yang dinyatakan dalam Pasal A-8 dan A-9 dilakukan dalam persentase
dari item pembayaran sesuai dengan kemajuan pekerjaan sementara dan kemajuan
pekerjaan utama terkait yang dilaksanakan oleh Penyedia, dan pembayaran dilakukan
berdasarkan hal berikut.
ST.B-45
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Pengukuran untuk pembayaran Konsultasi dan Sosialisasi Masyarakat yang dinyatakan dalam
Pasal A-20 dilakukan dalam persentase dari item pembayaran sesuai dengan kemajuan
pekerjaan konstruksi berdasarkan hal berikut.
Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan PPK sebelum pekerjaan ini
dilaksanakan terutama batas daerah yang akan ditebas dan dibersihkan, dan pohon,
bangunan dan obyek lainnya yang tidak boleh diganggu/dirusak serta metoda kerja
yang harus menjaga keutuhan tanaman dan bangunan di luar batas daerah kerja. Bila
metoda tebas-bakar dipilih Penyedia dalam pelaksanaan pekerjaan, maka
pengendalian, keamanan, dan penilaian atas aspek lingkungan harus diperhatikan.
ST.B-46
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah
Tipe-A : semak belukar atau tanah pertanian sawah, tanaman pangan lain dan
buah-buahan.
Tipe-B : hutan ringan atau hutan sekunder termasuk perkebunan karet atau
kelapa sawit termasuk tanaman sela.
Tipe-C : hutan rimba atau hutan lebat yang masih asli.
Tipe-D : rumput, semak dan belukar untuk normalisasi saluran.
Penjelasan berkaitan dengan hal di atas akan diberikan oleh PPK berdasarkan kondisi
lokasi pekerjaan.
Bila lahan dalam batas wilayah garis sempadan didominasi tanaman yang tingginya
kurang dari 2,0 m atau tanaman dengan diameter batas setinggi dada (DSD) kurang
dari 10 cm, maka pembukaan dan pembersihan lahan didaerah tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai pekerjaan ”penebasan dan pembersihan semak belukar” dalam
Spesifikasi Teknik ini, tetapi sebagai pekerjaan stripping sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 2 ialah pengupasan tanah organik: lapisan rumput, tanah bagian atas,
akar-akaran dan bahan non-organik yaitu sisa bangunan, fondasi dan lain-lain serta
mengeluarkannya dari lokasi pekerjaan.
Pengukuran pekerjaan ini dilaksanakan dalam satuan luas meter persegi yang di ukur
dalam batas wilayah garis sempadan dan pembayaran untuk pekerjaan ini dilakukan
berdasarkan harga satuan yang ditawarkan Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
ST.B-47
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Yang dimaksud dengan pekerjaan pengupasan tanah lapis atas (stripping) adalah
pengupasan tanah lapis atas yang banyak mengandung bahan organik: rumput, akar-
akaran maupun bahan non-organik: sisa bangunan fondasi dan lain-lain dan
membuang material hasil kupasan tersebut dari lokasi pekerjaan saluran dan
bangunan dan lokasi pengambilan tanah bahan timbun (borrow-pit) atau lokasi lain
sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pengupasan lapisan tanah bagian atas dilaksanakan setebal 20 cm atau sesuai dengan
gambar kerja kecuali bila ditentukan lain oleh PPK. Penyedia sebelum melaksanakan
pekerjaan ini terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan PPK tentang batas
wilayah yang tanah lapisan atasnya akan dikupas dan lokasi pembuangan material
hasil kupasan.
Kupasan juga bisa diartikan persiapan lahan baik datar maupun miring yang
sebelumnya adalah tanah asli atau lainya, yang akan dilakukan pekerjaan pasangan
beton (baik cor ditempat ataupun precast) dan pasangan batu kali.
Prestasi kerja untuk pekerjaan ini diukur dalam satuan m-kubik (m2) yang dihitung dari
elevasi permukaan tanah asli sampai elevasi batas kupasan sesuai dengan gambar
kerja yang telah disepakati.
Pembayaran pekerjaan pengupasan lapisan tanah bagian atas ini dilakukan
berdasarkan harga satuan yang ditawarkan Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan
Harga kecuali di lokasi borrow-pit pengupasan tanah lapisan atas tidak dibayar.
B-3 Galian
B-3.1 Umum
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah biasa dan galian batu
termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya perlakuannya, jalan akses dan
bangunan penunjang (separator, relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang
diperlukan serta pengangkutan material hasil galian ke lokasi yang disepakati untuk tempat
pembuangan akhir atau penimbunan sementara (stock piling) sebelum dimanfaatkan lebih
lanjut.
Penyedia wajib menyerahkan hasil uji laboratorium tanah yang akan digali, metoda kerja
pekerjaan galian termasuk peralatan yang digunakan, pengangkutan ke lokasi pembuangan
akhir atau penampungan sementara sebelum pemanfaatan untuk bahan timbun, paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan galian.
Penyedia wajib melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan bersama PPK sesudah
pekerjaan penebasan dan pembersihan semak belukar selesai dikerjakan atau waktu yang
lain sesuai dengan perintah PPK yang hasilnya berupa gambar hasil pengukuran yang
menunjukkan elevasi muka tanah, tampang memanjang dan melintang harus diserahkan
kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan. Gambar-gambar hasil pengukuran pra-
ST.E-48
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
konstruksi di atas untuk selanjutnya dipergunakan sebagai acuan dan dasar perhitungan
kuantitas pekerjaan galian.
Penyedia wajib mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah di bawah elevasi galian
pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar tetap dalam keadaan yang baik, kerusakan
tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia harus segera
diperbaiki dengan biayanya sendiri.
Dalam hal pekerjaan galian melampaui batas yang ditetapkan dalam gambar kerja (gambar
hasil pengukuran pra-konstruksi) Penyedia dengan biayanya sendiri harus menimbun bagian
tersebut dengan bahan timbun yang disetujui PPK.
Penyedia harus memberitahu PPK bila pekerjaan galian telah selesai dikerjakan untuk
dilakukan pemeriksaan guna persetujuan sebelum pekerjaan lanjutan/bangunan irigasi atau
pengecoran beton dilaksanakan. Penggunaan stockpiling dan pembuangan tanah hasil
galian harus sesuai dengan Pasal B-3.3
Pekerjaan galian diklasifikasikan sebagai pekerjaan galian tanah dan pekerjaan galian batu
sebagai berikut:
Pekerjaan galian tanah yang dimaksud adalah galian tanah, sedimen/ endapan, pasir,
kerikil, kerakal, atau batu yang dapat digali dengan mudah tanpa menggunakan alat
khusus (ripper) atau peledakan termasuk upaya penanganannya,
pembentukan/perapian lubang galian agar sesuai dengan lokasi, jalur, elevasi,
kelandaian dan dimensi seperti yang telah ditetapkan dalam gambar atau
petunjuk/perintah PPK, serta pengangkutan material hasil galian ke lokasi
pembuangan akhir atau lokasi penampungan sementara sebelum dipergunakan
sebagai tanah bahan timbun.
Galian tanah diklasifikasikan dalam 5 (lima) tipe galian sesuai dengan kondisi dan
lokasi daerah penggalian sebagai berikut:
Tipe-A : galian untuk saluran, jalan, drainasi dan galian tanah biasa lainnya yang
berada di atas permukaan air.
Tipe-B : galian tanah endapan, longsoran/puing/debris, untuk normalisasi
saluran.
Tipe-C : galian untuk fondasi bangunan irigasi dan bangunan pelengkap.
Tipe-D : galian di bawah permukaan air pada saluran tanpa upaya pengeringan/
pemompaan.
Tipe-E : galian dasar sungai untuk pembangunan bendung, tanggul sungai, dan
fasilitas lainnya, dimana tanah di lokasi galian mengandung banyak
kerikil, kerakal dan batu.
Semua tipe pekerjaan galian tersebut termasuk penanganannya di lokasi
pembuangan akhir/sementara, penghamparan dan pemadatan, perapihan dan
fasilitas drainasi;
ST.E-49
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Dimensi galian bangunan irigasi dan bangunan pelengkap yang diperhitungkan dalam
pembayaran pekerjaan tersebut dibatasi sesuai dengan ketentuan di bawah ini,
kecuali apabila karena suatu sebab ditentukan lain oleh PPK.
Kemiringan atau
Bangunan di lokasi tanah biasa Kondisi Galian
Dimensi
- Tebing/talud galian yang terbuka 1:1,0 sampai 1:1,5 - di atas muka air
secara permanen
1:2,0 - di bawah muka air
Tanah yang baik untuk pekerjaan timbunan Tipe-B dan Tipe-C harus di ambil dari
borrow-pit yang disetujui PPK, dan Penyedia berkewajiban membayar segala
pengeluaran biaya untuk pengadaan tanah bahan timbun tersebut termasuk biaya
pembelian/ganti rugi kepada pemilik tanah, pajak galian Tipe-C, royalti, perijinan dan
pengeluaran lainnya.
ST.E-50
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Penyedia wajib menyerahkan hasil uji laboratorium untuk tanah di lokasi borrow-pit
yang diusulkan kepada PPK guna mendapatkan persetujuan paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sebelum kegiatan galian borrow-pit dilaksanakan.
Kegiatan galian borrow-pit boleh dilakukan hanya bila telah mendapatkan
persetujuan PPK dan sesudah pekerjaan penebasan dan pembersihan semak belukar
pada Pasal B-1, dan pekerjaan pengupasan tanah lapis atas pada Pasal B-2, telah
selesai dilaksanakan sehingga dijamin bahwa tanah bahan timbun benar-benar sudah
bersih dan bebas dari bahan organik.
Penyedia wajib memperhatikan dan menjaga kadar air/moisture content dari tanah
untuk bahan timbunan tersebut agar memenuhi persyaratan dan tidak melampaui
batas-batas nilai yang telah diidentifikasi dalam uji laboratorium. Penyedia sebaiknya
melakukan upaya tersebut di lokasi borrow-pit dengan membangun sistem drainasi
dan membuat kemiringan tertentu pada permukaan galian agar tetap kering.
Penyedia wajib mendapatkan persetujuan dari PPK berkaitan dengan kedalaman dari
galian sebelum kegiatan pengambilan tanah untuk bahan timbun dilaksanakan.
Kecelakaan yang terjadi di borrow-pit dianggap sebagai kelalaian Penyedia dalam
menjamin keselamatan kerja.
Segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk melaksanakan seluruh kegiatan di atas
dalam pengadaan tanah untuk bahan timbun, dianggap sudah termasuk dalam harga
satuan pekerjaan timbunan tanah dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Galian Tipe-F, galian batu lunak adalah galian batu yang dapat dilaksanakan dengan
menggunakan peralatan bantu tertentu misalnya ripping dozer, pick hammer dan
giant breaker tanpa menggunakan metoda kerja peledakan/blasting.
Bila Penyedia menggunakan metoda kerja peledakan karena untuk kemudahan dan
kelancaran pelaksanaan, maka biaya tambahan yang dikeluarkan termasuk
keselamatan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia.
Pekerjaan galian Tipe-F, sudah termasuk pengangkutan batu hasil galian ke lokasi
pembuangan yang disediakan Penyedia dan disetujui PPK.
(b) Galian Tipe-G, Galian Batu Keras
Galian Tipe-G, galian batu keras adalah galian batu yang berada di lokasi pekerjaan
berupa lapisan batuan masif, padat, dan kokoh atau berupa batuan lepas dengan
volume masing-masing lebih dari 1,0 meter kubik dengan diameter lebih dari 0,30 m
yang tidak dapat dipisahkan tanpa peledakan atau dengan bulldozer dan peralatan
berat lainnya. Batuan seperti ini dapat disebut juga sebagai ”sound-rock” yang karena
keras dan susunan teksturnya tidak dapat dipecah dengan hand pick-hammer.
Klasifikasi batu tersebut di atas akan diputuskan oleh PPK berdasarkan kondisi di
lapangan, antara lain bila perlu dilakukan uji-coba produktivitas peralatan.
Pekerjaan galian batu Tipe-G, dianggap sudah termasuk biaya untuk pengangkutan
batu hasil galian ke lokasi pembuangan yang disediakan Penyedia dan disetujui PPK.
ST.E-51
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
B-3.3 Pemanfaatan, Penampungan Sementara (Stock piling) dan Pembuangan Tanah Hasil Galian
(Use, Stockpilling and Disposal of Excavated Materials)
(a) Bila PPK berpendapat bahwa tanah hasil galian Tipe-A, Tipe-D dan Tipe-E memenuhi
syarat sebagai bahan timbun sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, maka
tanah hasil galian tersebut harus dimanfaatkan untuk bangunan permanen seperti
tanggul, timbunan jalan, saluran dan bangunan.
Bila berdasarkan hasil uji laboratorium tanah hasil galian terdiri dari 2 (dua) jenis
tanah yang memenuhi dan tidak memenuhi spesifikasi sebagai tanah bahan timbun,
Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan galian wajib berupaya agar kedua jenis
tanah tersebut tidak bercampur bila tanah yang memenuhi spesifikasi akan
dipergunakan dalam konstruksi sesuai dengan perintah.
Tanah hasil galian yang memenuhi syarat pada umumnya sebagai berikut:
Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbun:
Persetujuan PPK terhadap pemanfaatan tanah hasil galian untuk keperluan pekerjaan
permanen, tanggul, urugan kembali dan lainnya akan diberikan berdasarkan hasil uji
laboratorium tanah galian yang dikerjakan dan diserahkan oleh Penyedia, tidak hanya
persyaratan di atas.
Bila tanah yang sudah disepakati sebagai bahan timbun terlalu basah dengan
kandungan air melampaui kadar air optimum hasil uji laboratorium (Standard Proctor
Test), maka tanah tersebut harus ditampung untuk sementara waktu di lokasi yang
disediakan Penyedia dan disetujui PPK yang dilengkapi dengan fasilitas drainasi, guna
mendapat perlakuan khusus: penghamparan, pengeringan dan lain-lain untuk
menurunkan kadar airnya sampai memenuhi persyaratan sebagai tanah bahan
timbunan.
Kelebihan tanah hasil galian harus dibuang ke lokasi pembuangan yang disediakan
Penyedia dan telah disetujui PPK. Penimbunan tanah buangan paling tinggi 2,0 m dan
tidak diperbolehkan mengganggu jaringan drainasi di sekitarnya. Bila dianggap perlu
Penyedia wajib menutup timbunan hasil buangan dengan tanah yang baik bila
menurut PPK timbunan hasil galian tersebut berdampak negatif terhadap lingkungan
di sekitarnya, biaya yang dikeluarkan untuk keperluan ini menjadi tanggung jawab
Penyedia.
ST.E-52
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
(b) Hasil galian tanah endapan Tipe-B dari pekerjaan normalisasi saluran harus dibuang
di lokasi yang disediakan Penyedia diluar daerah kerja sesuai dengan ketentuan
seperti yang diuraikan diatas.
Batu lunak hasil galian Tipe-F dan batu keras hasil galian Tipe-G harus dibuang keluar daerah
kerja di lokasi yang disediakan Penyedia, kecuali bila ditentukan lain oleh PPK.
Penimbunan batu hasil galian tersebut harus dibatasi paling tinggi 2,0 m jika tidak diratakan
dan dipadatkan dan 3.0 m jika diratakan, dipadatkan dan dirapikan oleh pelaksana atas ijin
dari PPK serta didan tidak diperbolehkan mengganggu jaringan drainasi dan tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya dengan biaya menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia.
Lokasi borrow pit dan pemanfaatan tanahnya sebagai tanah bahan timbunan harus
mendapat persetujuan PPK sebelum galian borrow pit dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 3.2.(1).(b) dan bila berdasarkan hasil uji laboratorium tanah borrow
pit ternyata terdiri dari tanah yang memenuhi syarat dan tanah yang tidak memenuhi syarat
sebagai bahan untuk timbunan maka Penyedia wajib melaksanakan pemilahan pada waktu
penggalian tanah borrow pit sehingga tanah yang akan dimanfaatkan untuk
timbunan/pekerjaan permanen tidak terkontaminasi dan membuang tanah yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahan timbunan di lokasi yang disediakan Penyedia sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 3.3.1.(a).
(a) Pekerjaan galian tanah Tipe-A, Tipe-D, dan Tipe-E diukur dalam satuan meter kubik
(m3) galian tanah dan kupasan tanah lapisan atas, sesuai dengan dimensi dan
kemiringan yang ditunjukkan dalam gambar kerja dan telah diselesaikan dengan rapi.
Pembayaran untuk pekerjaan galian tanah Tipe-A, Tipe-D dan Tipe-E dilaksanakan
sesuai dengan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk
biaya untuk pekerja, peralatan, bahan bangunan dan semua pekerjaan penunjang dan
upaya lain untuk kelancaran pelaksanaan yang diperlukan untuk pekerjaan galian,
pengangkutan hasil galian ke lokasi pembuangan atau lokasi penampungan
sementara (stock-pile), perapian tebing galian, jalan akses sementara,
pengeringan/pemompaan dan lain-lain.
(b) Pekerjaan galian tanah Tipe-B diukur dalam satuan meter kubik (m3) galian tanah
endapan (sedimen) pekerjaan normalisasi saluran yang diperhitungkan berdasarkan
hasil pengukuran (setting-out survey), gambar kerja dan pekerjaan yang telah
diselesaikan dengan rapi.
Pembayaran pekerjaan galian Tipe-B dilaksanakan berdasarkan harga satuan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk semua biaya untuk pekerja,
peralatan, bahan dan pekerjaan penunjang dan upaya lain yang diperlukan untuk
kelancaran pekerjaan galian, angkutan dan pembuangan tanah hasil galian termasuk
ST.E-53
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
landasan kerja untuk alat berat di atas tanah lembek, jalan akses sementara, relokasi
saluran/bangunan pengelak, partisi, pengeringan/pemompaan dan lain-lain.
Galian bangunan sebagai salah satu jenis pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
diukur dalam satuan meter kubik (m3) yang diperhitungkan dari permukaan tanah asli atau
permukaan tanah yang telah dikupas lapisan atasnya sampai ke garis dan elevasi galian yang
ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
spesifikasi ini.
Pembayaran pekerjaan galian bangunan/galian Tipe-C dilaksanakan berdasarkan harga
satuan pekerjaan ini dalam Daftar Kuantitas dan Harga, tetapi bila tidak ada jenis pekerjaan
galian bangunan/galian Tipe-C dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka harga untuk
pekerjaan ini dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Harga satuan pekerjaan ini sudah termasuk semua biaya untuk pekerja, peralatan, bahan,
pengukuran, angkutan dan pembuangan, perapian dan pencegahan dari longsoran tebing,
perapian, penampungan sementara dan pemanfaatannya sebagai bahan untuk timbunan
tanah dan pekerjaan lainnya kecuali bila ditetapkan secara terpisah dalam Daftar Kuantitas
dan Harga ialah jalan akses sementara, relokasi saluran dan pengamanannya, pengeringan,
pekerjaan partisi dan lain-lain.
Galian batu lunak dan galian batu keras diukur dalam satuan meter kubik (m3) yang
diperhitungkan mulai dari permukaan batu sampai ke garis dan elevasi galian yang sudah
dirapikan sesuai dengan gambar kerja. Penetapan tentang jenis galian batu weathered rock
dan galian batu sound rock sesuai ketentuan dalam spesifikasi ini, garis batas antara kedua
jenis galian batu ditetapkan oleh PPK.
Pembayaran untuk galian batu lunak dan galian batu keras akan dilakukan sesuai dengan
harga satuan jenis pekerjaan tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Harga tersebut dianggap sudah termasuk semua biaya untuk pekerja, peralatan, bahan,
pengukuran, galian, angkutan dan pembuangan, perapian dan pencegahan longsoran tebing
galian dan upaya lainnya kecuali bila sudah ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
misalnya jalan akses sementara, relokasi saluran dan bangunan pengelak/pengaman,
pengeringan/pemompaan, partisi dan lain-lain.
Harga satuan pekerjaan galian batu keras sudah termasuk biaya untuk peledakan batu dan
upaya lainnya yang diperlukan kelancaran pelaksanaan.
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakan
untuk terwujudnya konstruksi permanen : saluran, jalan inspeksi, pekerjaan timbunan
bagian dari bangunan irigasi dan bangunan pelengkap yang tanahnya berasal dari pekerjaan
galian atau borrow-pit dan berdasarkan hasil uji laboratorium memenuhi syarat dan
ST.E-54
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
spesifikasi teknik serta sudah mendapat persetujuan PPK sebelum pekerjaan timbunan
dilaksanakan oleh Penyedia.
Penyedia wajib menyampaikan metoda kerja pekerjaan timbunan kepada PPK termasuk
semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
Pekerjaan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan jalur, dimensi, elevasi dan
kemiringan timbunan yang ditetapkan dalam gambar kerja yang telah disepakati. Kecuali
bila ada ketentuan lain, Penyedia harus menambah timbunan tambahan (extra filling), lima
persen (5%).
ST.E-55
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Pekerjaan timbunan tanah untuk mengganti tanah yang asli, sebagai bangunan
penyangga beban (counter-weight) dan pekerjaan timbunan lainnya sesuai
dengan perintah PPK.
Tingkat kepadatan untuk pekerjaan timbunan dengan pemadatan ringan harus
tidak boleh kurang dari 85% kepadatan kering maksimum (85% MDD, maximum
dry density).
Pekerjaan timbunan dengan pemadatan ringan terdiri dari 3 (tiga) golongan:
Sebelum pekerjaan timbunan untuk konstruksi yang permanen akan dilaksanakan, Penyedia
wajib terlebih dahulu mengerjakan uji coba pelaksanaan pekerjaan timbunan di lapangan
menggunakan tanah bahan timbunan, peralatan, tenaga kerja dan metoda kerja yang sudah
mendapat persetujuan PPK sebelumnya.
Uji coba timbunan ini dimaksudkan guna memilih metoda kerja untuk pekerjaan timbunan
yang efisien berdasarkan jumlah peralatan yang dipergunakan, tebal lapisan yang
dipadatkan, jumlah lintasan alat pemadat serta tingkat kepadatan yang dicapai yang harus
memenuhi Spesifikasi Teknik ini.
ST.E-56
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Metoda kerja yang disetujui oleh PPK tidak dapat dipakai alasan bagi Penyedia untuk lepas
tanggung jawab terhadap tingkat kepadatan dan kinerja pekerjaan timbunan.
Apabila karena suatu sebab perlu dilakukan perubahan metoda kerja atau tanah bahan
timbunan dari lokasi borrow pit lainnya, Penyedia wajib melakukan uji coba timbunan ulang.
Bila uji coba timbunan tersebut dilaksanakan di lokasi tanggul, saluran, jalan atau pekerjaan
permanen lainnya, maka hasil uji coba tersebut dapat dibayar sebagai bagian dari pekerjaan
timbunan bila menurut pertimbangan PPK telah memenuhi persyaratan. Sebaliknya bila
hasil tes kepadatan uji coba timbunan tidak memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini,
maka timbunan hasil uji coba tersebut harus dibongkar oleh Penyedia dari lokasi pekerjaan.
(2) Tipe-D
Untuk pekerjaan timbunan dengan tanah fondasi yang lembek dan muka air tanah
yang tinggi, sesudah perlakuan terhadap permukaan tanah fondasi selesai dikerjakan
seperti yang dijelaskan dalam Pasal B-4.2.2.(1) maka upaya pengeringan dengan
pompa air perlu dilaksanakan paling tidak 2 (dua) jam sebelum pekerjaan timbunan
dikerjakan.
Selama pekerjaan timbunan dikerjakan, tinggi muka air tanah harus tetap dijaga
paling sedikit 30 cm di bawah permukaan timbunan, dan bila permukaan tanah
timbunan tergenang maka permukaan tanah tersebut harus dikupas setebal paling
sedikit 5 cm atau sesuai dengan perintah PPK dan kemudian dicangkul/dibajak
sedalam 15 cm seperti yang telah diuraikan dalam Pasal B-4.2.2.(1).
(1) Penyedia wajib menyerahkan metoda kerja termasuk peralatan yang dipergunakan
kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum timbunan tanah dikerjakan.
Sebelum timbunan lapisan pertama dihampar dipermukaan tanah fondasi, perlakuan
terhadap permukaan tanah fondasi seperti diuraikan dalam Pasal 4.2.2.(1) harus
terlebih dahulu diselesaikan.
Permukaan tanah asli atau timbunan lama harus di buat bertangga sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau perintah PPK sebelum penghamparan
tanah bahan timbunan dikerjakan.
ST.E-57
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Untuk lereng timbunan lama yang akan digali dengan bertangga, terlebih dahulu
permukaan lereng tersebut harus dikupas dan dibersihkan dari bahan organik, setelah
selesai baru kemudian dibuat bertangga, sehingga tanggul yang baru dapat
sepenuhnya menyatu dengan tanggul/timbunan yang lama.
Penghamparan tanah bahan timbunan secara mendatar dengan tebal tidak boleh
lebih dari 30 cm atau harus sesuai dengan hasil uji coba timbunan seperti telah
diuraikan dalam Pasal B-4.2.1. Tanah yang berbentuk bongkah-bongkah harus
dipecah-pecah sebelum dipadatkan. Tidak diperkenankan memperlebar timbunan
tanah dengan cara mencurahkan tanah lepas dari atas timbunan lama.
(2) Kadar air tanah bahan timbunan harus di jaga agar disekitar kadar air optimum
dengan toleransi + 3% sampai -5% dari kadar air optimum hasil uji laboratorium atau
ketentuan lain atas perintah PPK berdasarkan soil-properties tanah tersebut.
Pemadatan harus dikerjakan hingga tingkat kepadatan timbunan mencapai 95%
kepadatan kering maksimum untuk pemadatan biasa/normal dan 85% untuk
pemadatan ringan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal B-4.1.(2).
Untuk lereng timbunan yang akan diperkuat dengan lapisan/talud beton, sebelum
talud beton dipasang/dicor, lereng timbunan terlebih dahulu harus dirapikan dan
dipadatkan dengan tamping-rammer atau alat lain yang disetujui PPK sesuai dengan
dimensi yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
B-4.3.1 Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan Tipe-A1, A2, B1, B2, C1, C2 dan D
dilakukan dalam satuan meter-kubik (m3) timbunan padat yang di ukur berdasarkan
tampang memanjang, tampang melintang, elevasi, kemiringan, dan jarak sesuai dengan
gambar kerja yang telah disepakati dan hasil pengukuran prestasi kerja yang terakhir
termasuk timbunan Tipe-D, dengan memperhatikan settlement dan subsidence tanah
fondasi yang masih berlanjut.
B-4.3.2 Pembayaran
(a) Tipe-A1 dan Tipe-A2
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
termasuk biaya untuk upah, bahan, peralatan serta semua biaya yang dikeluarkan
Penyedia untuk kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain:
penampungan sementara, platform alat berat di atas tanah lembek, pengendalian
kadar air dan pemadatan, pembentukan dan perapian timbunan dan lain-lain.
ST.E-58
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
(d) Tipe-D
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan Daftar Kuantitas dan Harga
termasuk biaya untuk penyediaan borrow-pit, angkutan, pembuangan, penampungan
sementara, platform alat berat di atas tanah lembek, penghamparan, pengendalian
kadar air dan pemadatan, pembentukan dan perapian timbunan dan segala biaya
yang dikeluarkan Penyedia untuk kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan
pekerjaan termasuk upah, bahan, peralatan, perijinan, royalti dan lain-lain.
Pekerjaan urugan kembali harus dikerjakan sesuai dengan gambar kerja yang disepakati
atau atas perintah PPK, berdasarkan tujuannya urugan kembali digolongkan dalam 2 (dua)
tipe, ialah:
Tipe-A : urugan kembali untuk bangunan :bendung, saluran irigasi dan drainasi dan di
lokasi lain sesuai dengan perintah PPK dengan pemadatan biasa/normal
seperti yang diuraikan dalam Pasal B-4.1.2).(a) Spesifikasi Teknik ini.
Tipe-B : urugan kembali tanpa pengendalian pemadatan yang ketat, dimaksudkan
untuk saluran pengelak sementara dan lokasi lain yang ditetapkan PPK.
Penyedia wajib menyampaikan metoda kerja, bahan dan peralatan yang direncanakan akan
digunakan, kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan urugan
kembali dilaksanakan:
Tipe-A : - tanah bahan timbunan harus berasal dari tanah hasil pekerjaan galian atau
dari borrow-pit yang memenuhi syarat sebagai tanah bahan timbun
berdasarkan hasil uji laboratorium dan atas persetujuan/perintah PPK.
- dikerjakan paling sedikit 14 (empat belas) hari sesudah pekerjaan beton
untuk struktur selesai dilaksanakan.
- dikerjakan lapis demi lapis dengan tebal lapisan berdasarkan hasil uji coba
yang tergantung dari material/ tanah bahan timbunan, peralatan yang
dipergunakan dan jumlah lintasannya.
- pada umumnya tebal lapisan urugan kembali yang telah dipadatkan tidak
boleh lebih dari 15 cm.
- kadar air tanah bahan timbunan berkisar antara + 3% sampai -5% dari
kadar air optimum berdasarkan hasil uji laboratorium dengan tingkat
ST.E-59
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Tipe-B : tanah bahan timbunan berasal dari tanah hasil pekerjaan galian di lokasi
bangunan atau lokasi lain sesuai persetujuan PPK.
Pengukuran untuk pekerjaan urugan kembali Tipe-A dilakukan dalam satuan meter kubik
(m3) yaitu volume yang diukur mulai dari garis batas pekerjaan galian dan
dinding/permukaan paling luar bangunan atau elevasi yang telah ditetapkan yang tidak
melampaui elevasi permukaan tanah asli atau berdasarkan data hasil pengukuran sebelum
dan segera setelah pekerjaan urugan kembali selesai dikerjakan di atas fondasi tanah
lembek dimana settlement dan land subsidence masih terus berlanjut atau sesuai perintah
PPK.
Kecuali bila ditetapkan lain oleh PPK, biaya untuk urugan kembali Tipe-B sudah termasuk
dalam harga Lump Sum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Tapi bila berdasarkan perintah
PPK, pembayaran pekerjaan urugan kembali Tipe-B harus dilakukan berdasarkan harga
satuan maka pembayarannya dilakukan berdasarkan volume pekerjaan tersebut yang
diperoleh dari data pengukuran sebelum dan sesudah selesainya pekerjaan yang
memuaskan PPK.
Pembayaran pekerjaan urugan kembali dilakukan berdasarkan harga yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk : galian, angkutan, re-
handling, penghamparan, pengendalian kadar air, pemadatan, perapian dan biaya lain
termasuk, upah, bahan, peralatan serta pekerjaan penunjang yang diuraikan dalam Sub-
bagian A.
Pada umumnya jalan yang akan dibangun atau ditingkatkan adalah jalan inspeksi, kecuali
bila diperlukan jalan penghubung dan jalan akses/masuk ke lokasi jaringan irigasi.
Konstruksi perkerasan jalan, tampang melintang sesuai dengan yang diperlihatkan dalam
gambar lelang.
Spesifkasi teknik pekerjaan perkerasan jalan diuraikan/ditentukan dalam Pasal
D-6, Pekerjaan Batu spesifikasi ini.
Ada dua macam gebalan rumput, disebut Tipe-1 dan Tipe-2. Pemilihan tipe gebalan rumput
ditentuka oleh PPK atau ditunjukkan dalam gambar.
Gebalan Rumput Tipe-1
Penyedia wajib menyediakan gebalan rumput Ti[pe-1 pada lereng yang panjang, dengan
kemiringan curam dan mudah tererosi dari suatu tanggul, tanggul banjir, drainasi silang dan
timbunan pada talang beton ataupun galian seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau
ditentukan oleh PPK.
ST.E-60
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
ST.E-61
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Gebalan rumput harus ditanam dan dipaku dengan tusuk bambu secara menerus pada
seluruh permukaan timbunan dan galian sesuai gambar kerja, dengan lebar
tambahan/ekstra 20 cm pada kaki, berm dan puncak tanggul serta disiram segera setelah
ditanam dan selanjutnya secara teratur sampai gebalan rumput tumbuh dengan baik dan
memuaskan PPK.
Penyedia wajib menyerahkan metoda kerja penanaman gebalan rumput kepada PPK untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dikerjakan dan bertanggung jawab untuk
pemeliharaannya agar tetap tumbuh dan bebas dari gulma sampai penyerahan (Take-Over
Certificate) dilaksanakan.
Pengukuran untuk pekerjaan gebalan rumput Tipe-2 dilakukan dalam satuan luas (m2)
permukaan tanah yang digebal.
Pembayaran pekerjaan gebalan rumput dilakukan berdasarkan harga satuan per m2 yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan jadwal pembayaran sebagai berikut:
- sesudah selesai penanaman gebalan rumput : 50%
- sesudah penyerahan pertama pekerjaan,
Harga satuan tersebut termasuk biaya untuk : upah, pengadaan gebalan rumput, peralatan,
pengangkutan, pemeliharaan dan segala biaya yang diperlukan Penyedia untuk kelancaran
dan kemudahan pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia wajib menyerahkan metoda kerja untuk pengangkutan tanah bahan timbunan
dari lokasi borrow-pit dan/atau galian serta pembuangan sisa galian dan/atau tanah yang
tidak memenuhi syarat sebagai bahan timbunan ke lokasi pembuangan yang disediakan
oleh Penyedia, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dikerjakan kepada PPK untuk
mendapatkan persetujuan.
Metoda kerja tersebut dilampiri dengan peta rencana pemindahan tanah secara mekanis
(earth moving work plan) dilengkapi jalur/lintasan jalan untuk transportasi tanah.
Harga satuan untuk pekerjaan galian dan timbunan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, sudah termasuk biaya untuk angkutan.
Dimensi, elevasi dan kemiringan pekerjaan tanah setelah selesai dirapikan dapat diberi
toleransi seperti daftar di bawah ini kecuali bila ditetapkan lain oleh PPK.
(a) Saluran irigasi dan drainasi termasuk bangunan pelengkapnya:
- permukaan dasar : - 5 cm, + 0 cm
- jalur : ± 5 cm
ST.E-62
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
(b) Jalan
- permukaan jalan : - 0 cm, + 5 cm
- jalur : ± 5 cm
Uji laboratorium untuk bahan timbunan dan urugan sebelum pelaksanaan pekerjaan dan
untuk pengendalian mutu selama pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh Penyedia
menggunakan laboratoriumnya di lapangan atau laboratorium lain yang disetujui PPK
dengan disaksikan/di awasi oleh PPK.
Penyedia wajib melaksanakan uji SPT (Standard Cone Penetration Test) pada dasar galian
untuk memastikan kesesuaian tanah sebagai fondasi sebelum dilakukan pengecoran beton.
Hasil uji laboratorium untuk semua bahan bangunan yang akan dipergunakan untuk
pekerjaan harus disampaikan oleh Penyedia kepada PPK untuk dikaji dan disetujui.
Uji laboratorium yang akan dikerjakan Penyedia, metoda baku untuk uji laboratorium yang
akan digunakan dan frekuensi uji laboratorium untuk bahan bangunan selama pelaksanaan
sampai selesainya pekerjaan harus secara rinci mengikuti tabel berikut ini atau sesuai
perintah PPK (JIS equivalent) :
Uji laboratorium untuk pekerjaan tanah
Nilai yang
Uji Laboratorium Metoda Baku Frekuensi Uji Laboratorium
disyaratkan
Unconfined
JIS 1216 -
Compression Test
ST.E-63
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Nilai yang
Uji Laboratorium Metoda Baku Frekuensi Uji Laboratorium
disyaratkan
1. Setiap 10 km panjang
subgrade atau setiap
seksi/bagian panjang jalan.
Untuk perkerasan 2. Perkerasan Jalan:
California Bearing Ratio
AASHTO T193 jalan 30%
(CBR) (i) untuk setiap sumber
minimum
material baru
ST.E-64
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Semen dan agregat yang akan dipergunakan untuk beton (termasuk bahan dalam bentuk
beton ready-mix) termasuk supliernya harus terlebih dahulu diusulkan oleh Penyedia
dilampiri hasil uji laboratorium kepada PPK guna mendapatkan persetujuan sebelum
dipergunakan.
Semen dan agregat harus disimpan dan dirawat dengan baik untuk memelihara kualitasnya,
dan meskipun sebelum realisasi pengadaan bahan tersebut telah mendapat persetujuan
PPK tetapi masih perlu diperiksa dan diuji laboratorium lagi sebelum dipergunakan sebagai
campuran beton.
Semen dan agregat yang tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknik
ini harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh dipergunakan untuk
campuran beton.
C-1.1 Semen
C-1.1.1 Umum
Semen yang dipergunakan adalah Ordinary Portland Cement yang sesuai dengan ketentuan
AASHTO M85 Tipe-1. Penyedia wajib menyerahkan hasil uji laboratorium yang dibuat
produsen (mill certificate) kepada PPK untuk setiap 100 ton PC (Portland Cement) yang
dikirim ke lokasi pekerjaan.
Meskipun sudah ada mill certificate, Penyedia wajib melakukan uji laboratorium sesuai
dengan standar AASHTO T105 dan T106 untuk meyakinkan semen tersebut memenuhi
ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Semen harus ditaruh dalam kantong kertas yang kuat dan tahan terhadap bantingan dengan
nama produsen, tipe semen, bulan dan tahun produksi harus dicetak jelas pada kantong.
Segera setelah sampai di lokasi, semen harus disimpan di gudang yang kering, hujan tidak
bocor, beralaskan balok kayu dan ventilasi udara yang baik untuk mencegah kerusakan
semen akibat udara yang lembab. Semen yang sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan,
mulai menggumpal dan mengeras harus segera dibuang dari lokasi dan tidak boleh dipakai.
Penyedia wajib menyampaikan gambar rencana gudang semen dan metoda
penyimpanannya kepada PPK untuk dikaji dan disetujui. Tumpukan semen tidak boleh lebih
dari 13 (tiga belas) kantong, dan bila penyimpanan akan lebih dari 2 (dua) bulan, tumpukan
semen tidak boleh lebih dari 7 (tujuh) kantong.
Semen yang telah disimpan digudang lebih dari 1 (satu) bulan pada musim hujan dan lebih
dari 3 (tiga) bulan pada musim kemarau harus segera dikeluarkan dari gudang dan tidak
boleh dipergunakan. Penyimpanan dan pemakaian semen dari gudang harus berdasarkan
FIFO (first in-first out), dan kantong-kantong semen ditata sedemikian sehingga
memudahkan aksesibilitas untuk pemeriksaan.
ST.E-65
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
C-1.2.1 Umum
Agregat beton harus berasal dari batu yang padat, keras dan awet, bebas dari segala
kotoran, bahan organik, kontaminasi bahan kimia dan bahan perusak lainnya. Bila perlu PPK
akan memerintahkan pencucian supaya bersih dan menolak agregat yang tidak memenuhi
Spesifikasi ini.
Agregat kasar untuk campuran beton harus berasal dari produksi peralatan pemecah batu
(stone-crusher) atau kerikil dari sungai yang bersih, padat, keras, awet, dan memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Agregat kasar harus berukuran nominal maksimum 40 mm, tetapi untuk beton pra-cetak
dan beton dengan besi tulangan yang rapat atau sesuai dengan perintah PPK, maksimum 20
mm. Susunan gradasi butiran agregat kasar harus memenuhi ketentuan seperti dibawah ini,
dengan analisa saringan sesuai ketentuan AASHTO T27:
50 100 -
40 95~100 -
25 - 100
20 35~70 90~100
10 10~30 20~55
5 0~5 0~10
2.5 - 0~5
Ambang batas kandungan partikel yang berpengaruh buruk pada beton harus memenuhi
ketentuan sbb:
Berat jenis (specific gravity) JIS A1110 atau AASHTO Lebih dari 2,55
T85
Kehilangan akibat abrasi JIS A1121 atau AASHTO Kurang dari 30%
T96
ST.E-66
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Agregat halus untuk campuran beton harus berasal dari produksi peralatan pemecah batu
(stone-crusher) atau pasir sungai, pasir galian yang berbentuk tajam, padat, keras, awet,
bersih dari segala jenis kotoran, bahan organik, lumpur dan partikel yang berpengaruh
buruk pada beton.
Susunan gradasi butiran agregat halus harus memenuhi ketentuan di bawah ini, dengan
analisa saringan sesuai ketentuan JIS A1102 atau AASHTO T27.
Bila modulus halus butir (MHB) agregat halus bervariasi lebih dari 0,2 dibandingkan dengan
MHB material beton, maka perbandingan material beton harus dimodifikasi. Untuk setiap
tambahan variasi MHB ± 0,1 kandungan pasir dalam material beton harus disesuaikan
dengan ± 0,5 % berat.
Kandungan partikel yang berpengaruh buruk pada beton tidak boleh lebih dari :
Kehilangan bila diuji sesuai JIS A1121 atau AASHTO T 112 3,0
Persen agregat dengan specific gravity kurang dari 1,95 sesuai 1,0
dengan JIS A1141
ST.E-67
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
C-1.3 Air
Penyedia wajib menyampaikan rencana sumber air yang akan digunakan untuk campuran
beton kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan beton. Bila
dipandang perlu oleh PPK, kualitas air yang akan digunakan, dipastikan dengan uji
laboratorium sesuai dengan ASTM C70 atau JIS yang sesuai.
Pemakaian bahan tambah kimia harus terlebih dahulu mendapat ijin PPK, dan bahan
tambah yang korosif tidak boleh digunakan:
(a) Air-entraining admixtures, harus sesuai dengan ASTM C260 atau JIS A6204.
(b) Water reducing admixtures, harus sesuai ASTM C260 atau JIS A6204.
Pemakaian bahan tambah kimia : air-entraining, water reducing, super plasticizer, set
accelerator, retarder dan sebagainya akan diperintahkan oleh PPK sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan di tempat pekerjaan, Penyedia harus menyediakan dan memakai bahan
tambah atas beban biaya sendiri. Bila PPK memerintahkan pemakaian bahan tambah dalam
uji coba campuran beton, Penyedia wajib melaksanakan dengan biaya sendiri sesuai Pasal
C-2.1.
ST.E-68
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Sesudah usulan penggunaan semen, agregat dan air untuk campuran beton disetujui PPK,
Penyedia wajib membuat dan melakukan uji-coba campuran beton untuk semua tipe beton
yang akan dipakai di pekerjaan sebelum pekerjaan beton dilaksanakan.
Uji coba campuran juga dimaksudkan untuk menunjukkan : kemudahan pengerjaan beton
dan tidak terjadinya proses segregasi selama pengangkutan beton, kandungan semen yang
minimum tetapi menghasilkan beton dengan kuat tekan sesuai rencana, kemudahan dalam
pengerjaan serta daya tahan beton yang baik.
Penyedia wajib menyerahkan data hasil uji coba campuran termasuk proporsi campuran
dan kuat tekan beton dengan umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari kepada PPK untuk dikaji dan
disetujui.
Proporsi campuran untuk setiap tipe beton akan diputuskan PPK berdasarkan hasil dari uji
coba campuran dan uji laboratorium (testing) yang dikerjakan Penyedia, dan selama
pelaksanaan pekerjaan PPK mungkin akan me-modifikasi proporsi campuran untuk
mendapatkan beton dengan kepadatan, kemudahan pengerjaan, kekentalan campuran dan
kuat tekan yang maksimum dengan perbandingan air/semen yang minimum.
Proporsi campuran yang telah disetujui PPK, segera dikonversikan pada proporsi setiap
bahan di lapangan, agregat dan semen diukur berdasarkan beratnya sedang air dan bahan
tambah kimia berdasarkan volumenya.
Beton yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan diklasifikasi berdasarkan hasil uji
kuat tekan benda uji beton berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan panjang 30 cm
dengan umur beton 28 hari sesuai AASHTO T22 dan AASHTO T23 sebagai berikut :
0,40 420
Tipe-K450 450 400 -
(approx) (approx)
0,60 350
Tipe-K300 300 250 20 2~5
0,35 ~ 0,50 400
5 ~ 15
Tipe -A (K225) 260 225 40 (20 mm)* 0,50 330
(2 ~ 8)*
Tipe -A (K225, 8 ~ 15
dengan pompa 260 225 20 mm 0,50 350
beton) (2 ~ 8)*
ST.E-69
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Tipe-B (K175,
dengan pompa 200 175 20 mm 0,50 320 8 ~ 12
beton)
Tipe-B Lining 200 175 20 0,50 300 5 ~ 12
** beton 1:2:3 yang ditunjukkan dalam gambar seharusnya beton Tipe-B, dan beton tipe A1 dan B1 dalam
gambar seharusnya beton tipe A dan tipe B
*** tipe beton yang ditunjukkan dalam gambar tetapi tidak sesuai dengan tipe-tipe beton tersebut di atas
harus ditetapkan oleh PPK.
Nilai slump campuran beton harus serendah mungkin yang akan memungkinkan pemadatan
yang baik dengan alat yang disepakati untuk pekerjaan beton. Tidak diijinkan menambahkan
air untuk mengurangi kekentalan beton. Pada kondisi memperbaiki mutu campuran,
klasifikasi beton ditentukan sebagai berikut:
Kuat tekan umur 28
hari (kg/cm2) Ukuran Perkiraan Kisaran
Rasio
maksimum kandungan
Tipe beton Kubik Silinder maksimum nilai slump
agregat semen
air/semen
15 cm 15cmx30c (mm) (kg/cm3) (cm)
m
Tipe -A (K225,
dengan pompa 260 225 20 mm1) 0,50 350 12 ~ 18
beton)
Tipe-B (K175,
dengan pompa 200 175 20 mm1) 0,50 320 12 ~ 18
beton)
Catatan: 1) : Biasanya menggunakan silinder diameter 150 mm (Jika menggunakan silinder diameter 200 mm,
maka dapat dengan MSA sampai 40 mm
Ukuran maksimum agregat kasar adalah sepertiga (1/3) diameter pipa pompa bagian dalam.
Sebaiknya ukuran maksimum agregat dibatasi dua perlima (2/5) diameter pipa bagian
dalam atau sesuai dengan instruksi PPK.
Kalau tidak ditentukan dalam gambar atau diperintahkan PPK, tipe beton dan
penggunaannya dilokasi pekerjaan sebagai berikut :
Tipe K450 Balok beton pracetak pra-tekan I atau T dan tiang pancang beton
bertulang
ST.E-70
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Tipe K450 Beton pra-tekan untuk balok jembatan atau tiang pancang beton
pracetak sesuai dengan gambar atau perintah PPK.
Tipe K350 Beton pra-tekan untuk perkuatan tebing saluran atau sesuai dengan
gambar atau perintah PPK.
Tipe K300 Linning Saluran dan Koperan atau sesuai dengan gambar atau
perintah PPK.
Tipe A (K225) Capping Pre-cast Lining saluran, Balok, beton pracetak, lining
terowong dan unit lain dan bagian tertentu yang ditetapkan dan lain-
lain.
Tipe B (K175) Fondasi jembatan, pangkal dan pilar selain balok dan lantai jembatan,
dan lain-lain
Tipe A (K225) dengan Capping Pre-cast Lining saluran, Balok dan lantai jembatan, lining
pompa beton terowong dan unit lain dan bagian tertentu yang ditetapkan dan lain-
lain.
Tipe B (K175) dengan Fondasi jembatan, pangkal dan pilar selain balok dan lantai jembatan,
pompa beton dan lain-lain
Lokasi untuk penempatan batching and mixing plant harus disepakati oleh Penyedia dan
PPK. Sebelum pemasangan batching and mixing plant, Penyedia wajib menyerahkan
rencana penyimpanan/penimbunan agregat, penyampuran dan pengadukan campuran
beton kepada PPK untuk persetujuan. Penyedia juga wajib menyerahkan rincian data dan
tipe mixer serta mesin yang akan digunakan, rencana pengangkutan beton dari batching
and mixing plant ke lokasi pekerjaan dimana beton akan dituang/dicor.
Batching plant harus mempunyai fasilitas penampung/bin yang terpisah untuk semen,
agregat halus, dan agregat kasar serta kotak/hopper dilengkapi alat penimbang dengan
skala yang mampu dengan teliti menimbang berat semen, agregat halus dan agregat kasar.
Semen dan agregat harus dicampur berdasarkan berat sedang air diukur dalam volume
kecuali bila ditentukan lain oleh PPK. Peralatan untuk mengukur berat dan volume harus
selalu dalam kondisi baik dan ketelitian tinggi selama dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan dan secara periodik dilakukan kalibrasi sesuai perintah PPK. Material beton harus
dicampur berdasarkan desain campuran beton (mix design) yang telah disetujui PPK dengan
toleransi sebagai berikut:
- semen : ± 2%
- agregat halus : ± 2%
- agregat kasar : ± 3%
ST.E-71
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
- air : ±1%
- bahan tambah : ± 1%
Penyedia wajib menyediakan alat penguji berat (timbangan) dan alat bantu lainnya yang
diperlukan untuk memeriksa ketelitian timbangan. Penyedia setiap bulan wajib memeriksa
ulang ketelitian alat penimbang dan setiap 6 (enam) bulan harus dikalibrasi oleh institusi
yang berwenang.
Mixer dengan drum pencampuran dan pengaduk beton baik yang dapat berputar horizontal
maupun miring harus selalu dalam keadaan bersih dengan kondisi yang baik setiap saat
selama pelaksanaan pekerjaan. Drum tersebut harus dapat berputar dengan kecepatan
yang sesuai dan disetujui PPK, pengadukan yang terus-menerus tidak diijinkan.
Sebelum semen dan agregat dimasukkan ke dalam drum, terlebih dahulu air untuk
campuran beton dimasukkan ke dalam drum sebanyak kurang lebih 10% jumlah air yang
diperlukan untuk campuran beton, selanjutnya sisa air ditambahkan berangsur-angsur
selama pengadukan sehingga seluruh air untuk campuran beton sudah dimasukkan kedalam
drum sebelum seperempat waktu yang diperlukan untuk pengadukan berakhir. Pengadukan
beton dilanjutkan sampai warna dan kekentalan campuran beton terlihat merata. Untuk
mixer dengan kapasitas 750 liter pengadukan campuran beton dilanjutkan tidak kurang dari
1,5 menit setelah seluruh volume air dimasukkan. Untuk setiap kenaikan kapasitas mixer
sebanyak 500 liter, waktu pengadukan beton perlu ditambah paling sedikit 15 detik.
Volume campuran beton yang akan diaduk tidak boleh melebihi kapasitas mixer yang
dipergunakan. Sebelum campuran beton yang baru akan dimasukkan ke dalam drum,
semua campuran beton lama harus dikeluarkan sehingga tiada sisa yang tertinggal dalam
drum. Bila karena suatu sebab pelaksanaan pekerjaan beton berhenti selama lebih dari 20
menit, mixer beserta perlengkapannya harus dicuci dengan air bersih. Sisa beton lama yang
mungkin masih tertinggal harus dibersihkan dengan memutar drum yang berisi agregat dan
air, sebelum dipergunakan untuk pengadukan beton yang baru.
Penyedia wajib memeriksa mixer setiap hari dan memperbaiki kerusakan yang ada sehingga
mixer selalu dalam keadaan baik, bersih dan siap untuk operasi.
Penggunaan truk mixer untuk pelaksanaan pekerjaan beton harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari PPK dengan drum yang mampu berputar sesuai rekomendasi
pabriknya.
Pengadukan beton dalam truk mixer harus mulai dilakukan dalam waktu tidak lebih dari 30
(tiga puluh) menit setelah seluruh semen dan agregat dimasukkan dalam mixer,
penuangan/pengecoran beton di tempat pekerjaan harus selesai dilaksanakan tidak lebih
dari 1 (satu) jam sesudah air dimasukkan dalam mixer.
Pengadukan beton dengan cara manual (tenaga manusia) tidak diperkenankan. Bila kondisi
lokasi pekerjaan hanya memungkinkan penuangan/pengecoran beton dengan volume yang
ST.E-72
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Penyedia wajib menyampaikan kepada PPK sisa harian volume beton untuk setiap tipe
beton termasuk berat semen yang dipergunakan di setiap lokasi pekerjaan permanen
maupun pekerjaan non permanen.
C-3.1 Umum
Penyedia sebelum melaksanakan pekerjaan beton baik untuk pekerjaan permanen maupun
non-permanen wajib menyampaikan metoda kerja pengangkutan dan penuangan beton
kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui. Metoda kerja tersebut harus menguraikan secara
rinci seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan beton yang meliputi akses menuju ke lokasi
kerja dan sekitarnya, material, peralatan dan pekerja, metoda, tahapan dan urutan
kegiatan, pemadatan dan perawatan beton, dan kegiatan pembuatan benda uji dan uji
laboratorium yang akan dikerjakan.
Tidak diijinkan melaksanakan pengecoran beton sebelum metoda kerja di atas disetujui PPK.
Tidak diijinkan melaksanakan kegiatan pembetonan jika: hasil pekerjaan galian, cetakan,
pemasangan besi tulangan dan bagian konstruksi/material yang nantinya akan tertanam
dalam beton dan lain-lain belum diperiksa dan disetujui PPK termasuk keamanan akses
menuju dan sekitar lokasi pekerjaan.
Segera setelah pencampuran dan pengadukan beton dilaksanakan beton harus di angkut ke
lokasi kerja dengan metoda yang menjamin keberlanjutan pengiriman beton dengan aman
bebas dari separasi dan kontaminasi serta kemudahan dalam pengerjaan (workability) pada
waktu dan tempat pengecoran.
Semua beton harus sudah dituangkan/dicor dan dipadatkan dalam waktu 1 (satu) jam sejak
pencampuran/pengadukan dan beton yang sudah mulai mengeras dilarang digunakan
untuk pekerjaan.
ST.E-73
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Penuangan/pengecoran beton pada hari hujan tidak diperkenankan. Bila mulai turun hujan
atau akan segera turun hujan pada saat penuangan beton sedang berlangsung, maka
pelaksanaan pekerjaan harus diberhentikan dan sambungan konstruksi harus di buat dan
perawatan beton untuk bagian pekerjaan yang sudah diselesaikan harus dilaksanakan.
Dalam hal dilakukan penundaan pekerjaan pembetonan sesudah mulai turun hujan,
permukaan beton yang sedang dalam proses mengeras harus ditutup dengan rapat dan
dilindungi dari curah hujan dengan upaya/cara yang disetujui PPK untuk mencegah
hilangnya semen atau terjadinya sarang tawon pada permukaan beton serta mencegah
kerusakan lain akibat hujan dan aliran air hujan.
Bila penuangan/pengecoran beton dilakukan dalam kondisi cuaca sedemikian sehingga
menimbulkan kekhawatiran temperatur beton akan meningkat sampai melampaui 320C,
Penyedia wajib menyiapkan langkah dan upaya yang efektif misalnya mendinginkan lebih
dahulu agregat dan air untuk campuran beton, melindungi lokasi kerja dengan tenda atau
melaksanakan penuangan beton diwaktu malam untuk menjaga temperatur beton di
bawah 320C.
Bila kualitas beton dinilai PPK tidak memenuhi ketentuan spesifikasi ini karena Penyedia
mengabaikan ketentuan di atas, atau karena ketidak hati-hatiannya atau karena sebab-
sebab lain, maka beton tersebut harus dibongkar dan dibuang serta dicor ulang dengan
mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi ini hingga memuaskan PPK dengan beban biaya
Penyedia.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan di atas fondasi yang sudah terlebih dahulu
disiapkan dengan baik, Penyedia wajib membersihkan dan membuang segala kotoran dan
benda-benda lepas: oli, cat dan material sejenisnya, lumpur, gumpalan tanah, puing-puing
dan genangan air sampai memuaskan PPK dan harus menjaga permukaan fondasi selalu
bersih dan tidak ada genangan air selama pelaksanaan penuangan/pengecoran beton.
Penuangan beton tidak boleh dilaksanakan sebelum pekerjaan galian dan penyiapan
fondasi diperiksa dan disetujui PPK.
Bila dalam gambar kerja ditunjukkan adanya beton untuk lantai kerja (beton Tipe-D), maka
beton lantai kerja harus dituang/dicor lebih dahulu dengan persetujuan PPK sebagai
pekerjaan persiapan pelaksanaan penuangan adukan beton konstruksi/bangunan.
Bila adukan beton akan dituang di atas fondasi batu, maka permukaan batu tersebut harus
terlebih dahulu dikasarkan (chipping), dicuci dan dibersihkan dengan tujuan agar terbentuk
ikatan yang kuat dengan menuangkan mortar sebelum pengecoran adukan beton. Proporsi
pasir/semen untuk mortar harus sama dengan proporsi pasir/semen termasuk bahan
tambah untuk adukan beton per meter kubik. Penuangan adukan beton pada beton lantai
kerja tidak perlu didahului dengan mortar.
Bila adukan beton dituang di atas beton lama atau pasangan batu, maka permukaan beton
lama atau pasangan batu harus lebih dahulu dikasarkan (chipping), disikat dengan sikat baja
atau sesuai dengan perintah PPK, dan harus dibersihkan dari segala kotoran dan benda-
benda lepas: oli, cat dan material sejenisnya, lumpur, gumpalan tanah, puing-puing dan
ST.E-74
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
genangan air. Sebelum adukan beton segar dicor, permukaan beton lama atau pasangan
batu harus terlebih dahulu disiram air agar lembab dan dituang mortar atau bahan lain yang
disetujui PPK.
(1) Umum
Pekerjaan tanah untuk saluran harus dirapihkan dan seluruh permukaannya baik
dasar maupun tebing saluran harus dipadatkan secara baik dengan dimensi dan
kemiringan sesuai gambar kerja yang disepakati.
Genangan air tanah pada saluran galian, harus dicegah selama pelaksanaan pekerjaan
lining beton sedang berlangsung dan sampai waktu beton sudah cukup mengeras
sehingga tidak rusak akibat tergenang air.
Semua komponen bangunan : weep hole, under drain dan flap valve harus sudah
terpasang sesuai dengan gambar kerja dan ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi ini
sebelum pengecoran beton untuk lining saluran. Sesaat sebelum adukan beton
dituang, permukaan tanah harus dibasahi agar air dalam adukan beton tidak banyak
terserap tanah.
(2) Plastik
Pada bagian saluran dimana akan dipasang under-drain, sesudah perapian dan
pemadatan permukaan tanah ditutup/dilapis dengan plastik tebal 0,15 mm yang telah
mendapat persetujuan PPK, sebelum pengecoran beton untuk lining saluran
dilaksanakan.
Lembar plastik harus disusun dan dihamparkan di atas permukaan tanah fondasi,
dengan rapi tanpa lipatan. Tegangan tarik saat penghamparan harus dihindari kecuali
diperintahkan oleh PPK. Overlap antar lembar tidak boleh kurang dari 10cm. Dalam
hal film plastik dihamparkan pada lereng, maka film harus ditahan pada permukaan
lereng dengan penjepit besi atau kayu atau bambu, ditanam sedalam paling kurang
5cm atau sebagaimana diperintahkan oleh PPK.
Tidak ada pembayaran tersendiri untuk film plastik dan biaya tersebut dianggap
termasuk dalam harga satuan Lining Beton Tipe-B di Daftar Kuantitas dan Harga.
Sebelum penuangan adukan beton ke dalam cetakan dilaksanakan, segala kotoran, debu,
paku, kawat, batu atau puing dan lain-lain harus dibuang dan dibersihkan, selanjutnya
permukaan cetakan dibasahi dengan air atau bahan kimia lain dan dihindari adanya
genangan air pada cetakan dan lokasi pengecoran.
Adukan beton harus dituang sedekat mungkin dengan lokasi akhir beton itu berada, guna
mencegah perubahan posisi besi tulangan, cetakan, atau komponen bangunan yang akan
tertanam dalam adukan beton. Penuangan adukan beton dilaksanakan lapis demi lapis
mendatar dengan tebal lapisan tidak melebihi 30 cm. Penuangan adukan beton harus
dikerjakan menerus diantara sambungan konstruksi yang telah disetujui.
Penuangan adukan beton dapat dikerjakan menggunakan talang-luncur atau pompa dengan
tinggi jatuh tidak lebih dari 1 (satu) meter. Bila tinggi jatuh melampaui 1,5 (satu setengah)
ST.E-75
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
meter, maka penuangan adukan beton harus menggunakan pipa. Pipa tersebut harus selalu
penuh dengan adukan beton selama pelaksanaan penuangan beton dan ujung pipa harus
selalu terbenam dalam adukan beton segar.
Bila diperlukan kemiringan yang tajam, talang luncur harus dilengkapi dengan papan-papan
pencegah segregasi atau talang luncur yang pendek-pendek dengan arah yang berbalikan
untuk mencegah segregasi.
Penuangan adukan beton menggunakan pompa dapat dilakukan dengan persetujuan PPK,
penempatan dan pengoperasian pompa harus diatur sedemikian rupa agar getarannya tidak
merusak adukan beton yang masih segar dan baru dalam proses mengeras (setting). Bila
adukan beton dituang dan dialirkan menggunakan alat mekanik/pneumatis dengan tekanan
tertentu, alat tersebut harus sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dan dengan kapasitas
yang cukup. Pengoperasian pompa harus dilaksanakan sedemikian sehingga aliran adukan
beton berlangsung terus menerus tanpa adanya rongga-rongga udara. Adukan beton tidak
boleh dituang di genangan air atau air mengalir, dan air yang berakumulasi selama
pelaksanaan pekerjaan harus dibuang keluar lokasi kerja.
Adukan beton tidak boleh dituang pada beton yang sudah dituang/dicor terlebih dahulu
lebih dari 30 menit kecuali bila dibuat siar pelaksanaan (construction joint) pada bagian
tersebut sesuai ketentuan dalam spesifikasi ini. Bila karena suatu sebab penuangan beton
terpaksa dihentikan, maka siar pelaksanaan harus dibuat secara horizontal atau vertikal
sesuai dengan keperluan, dilengkapi dengan pengunci untuk menahan gaya geser, dan
pasak untuk memperkuat ikatan antar bagian konstruksi sesuai dengan perintah PPK.
Sebelum pekerjaan pembetonan dilanjutkan, permukaan beton harus dipotong atau di-
chipping untuk menghilangkan lapisan semen dan pasir halus (laitance) dan memunculkan
agregat beton, dan permukaan beton harus disiram air sehingga jenuh. Bahan pengikat
(bonding-agent) harus dituang sebelum pengecoran adukan beton yang baru. Semua bahan
yang akan dipakai dan cara penggunaannya harus mendapat persetujuan PPK.
Bila PPK menilai bahwa kecil kemungkinan penuangan adukan beton dapat dikerjakan
dengan baik disebabkan oleh sempitnya jarak antara besi tulangan dan banyaknya benda
yang akan terpendam dalam beton, tipisnya segmen beton dan lain-lain, Penyedia harus
menambahkan superplasticizer ke dalam adukan beton untuk menambah keenceran
adukan beton dengan biayanya sendiri. Sebelum penggunaan plasticizer Penyedia harus
menyampaikan kepada PPK rincian datanya termasuk spesifikasi, cara penggunaan,
kemudahan dalam penggunaannya, susunan kimia dan lain-lain untuk mendapat
persetujuan.
Kecuali bila diperintahkan lain oleh PPK, Penyedia dengan biayanya sendiri harus
menggunakan bahan tambah air entraining admixture (AE-admixture) dalam pelaksanaan
pekerjaan lining saluran untuk menambah kemudahan dalam pengerjaan adukan beton dan
menambah kedap air.
Penyedia harus menyampaikan kepada PPK rincian data AE-admixture termasuk spesifikasi,
cara penggunaan, kemudahan dalam penggunaannya, susunan kimia dan lain-lain untuk
mendapat persetujuan.
ST.E-76
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Beton untuk bangunan harus dipadatkan menggunakan vibrator mekanik atau elektrik yang
sebelum digunakan harus mendapat persetujuan PPK. Vibrator yang dipakai harus
berdiameter yang sesuai dengan jarak besi tulangan, frekuensi tinggi dan harus
dioperasikan oleh operator yang berpengalaman.
Pemadatan beton harus dikerjakan dengan hati-hati dan teliti dimulai dari bagian sudut
cetakan, di sekitar besi tulangan dan peralatan/benda yang dipasang dalam beton sehingga
beton benar-benar padat dan tidak ada rongga-rongga atau sarang tawon. Pemadatan harus
merata, tidak terjadi kontak antara vibrator dengan cetakan dan besi tulangan serta harus
dicegah pemadatan yang berlebihan.
Alat penggetar/poker vibrator harus dimasukkan ke dalam adukan beton segar dengan jarak
yang teratur berkisar antara 10 (sepuluh) kali diameter tongkat vibrator yang dipakai antara
satu lubang dengan lubang berikutnya dengan kedalaman sedemikian sehingga adukan
beton segar yang sedang dipadatkan menyatu dengan beton yang dicor sebelumnya.
Vibrator dicabut pelan-pelan segera sesudah tidak muncul lagi gelembung udara
dipermukaan adukan beton yang sedang dipadatkan atau tidak lebih dari 30 (tiga puluh)
detik sejak saat dimasukkan ke dalam adukan beton segar. Pencabutan vibrator harus
dilakukan secara vertikal dan dengan perlahan-lahan agar tidak terbentuk rongga-rongga
udara.
Penyedia wajib menyediakan vibrator cadangan selama penuangan beton, atau
pelaksanaan pekerjaan akan dihentikan oleh PPK. Penundaan pelaksanaan pekerjaan akibat
hal tersebut adalah tanggung jawab sepenuhnya Penyedia dalam menyelesaikan pekerjaan
seluruhnya.
Adukan beton untuk lining saluran harus dipadatkan untuk mencapai kuat desak dan
kepadatan (density) tidak kurang 98% dari nilai yang dicapai pada uji coba campuran beton
dengan tipe yang sama. Beton harus bebas dari ”sarang tawon”, perhatian khusus pada tepi
luar lining harus dilakukan untuk menjamin beton telah dipadatkan dengan baik.
Pemadatan beton untuk lining saluran dapat dilaksanakan dengan alat getar cetakan
(external vibrator) mekanik atau manual. Metoda pemadatan dan alat yang dipergunakan
harus diusulkan oleh Penyedia kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui sebelum
digunakan.
Tidak diperbolehkan menggunakan alat getar intern (internal vibrator) untuk pemadatan
beton lining saluran.
C-5.1 Umum
Perawatan beton yang baru dituang harus dipahami sebagai bagian yang integral dari
seluruh proses penuangan beton. Beton segar harus dirawat dalam keadaan selalu
lembab/basah selama tidak kurang dari 7 (tujuh) terus-menerus sejak beton tersebut
dituang.
Perawatan beton harus menggunakan curing compound, kecuali bila ditentukan/
diperintahkan lain oleh PPK.
ST.E-77
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Perawatan beton yang dikerjakan tidak sesuai dengan ketentuan, dianggap sebagai
pelanggaran/cacat yang dapat berakibat seluruh pelaksanaan pekerjaan beton dihentikan
oleh PPK sampai Penyedia memperbaikinya.
Cetakan beton yang di buat dari kayu harus selalu dibasahi/disiram air selama masa
perawatan beton masih berlangsung. Sedang cetakan beton yang terbuat dari bahan metal
yang menghadap sinar matahari harus diberi naungan, atau dicat putih atau dilindungi
selama periode perawatan. Bila cetakan beton dibongkar sebelum masa perawatan 7
(tujuh) hari, cara perawatan lanjutan yang sudah disepakati harus dikerjakan oleh Penyedia
sampai selesainya masa perawatan beton selama 7 (tujuh) hari.
Penyedia harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan PPK tentang metoda kerja
perawatan beton, curing compound yang akan dipakai dan penyediaan material tersebut
dilapangan dalam jumlah yang cukup sebelum pekerjaan penuangan beton dilaksanakan.
Perawatan basah adalah cara perawatan beton dengan menggenangi atau menyiramkan air
ke seluruh permukaan beton. Untuk menjaga kelembaban pada permukaan beton dapat
dilakukan dengan menutupinya dengan karung goni yang selalu dalam keadaan basah.
Penutupan dengan karung goni basah atau material lain harus dilakukan sesegera mungkin
sesudah pekerjaan finishing selesai dikerjakan dan tidak ada kemungkinan yang berakibat
rusaknya permukaan beton tersebut. Penutupan dengan karung basah harus berlanjut
sampai beton berumur 7 (tujuh) hari.
Pemakaian limbah/serbuk kayu tidak diijinkan karena dikhawatirkan dapat berakibat
merusak warna beton.
Metoda perawatan beton yang dapat berakibat kondisi beton berubah-ubah basah dan
kering, tidak dapat disetujui karena dianggap cara perawatan beton yang tidak benar.
Bila disetujui PPK, dapat dipakai liquid membrane curing compound yang memenuhi
ketentuan AASHTO M 148, Type 2 atau yang identik, untuk perawatan awal dan akhir beton
struktur dan lining.
Bila karena suatu sebab selaput curing compound pada permukaan beton rusak dalam masa
perawatan beton, permukaan yang rusak tersebut harus segera dipoles/disemprot ulang
dengan curing compound yang baru. Pemakaian curing compound pada permukaan beton
harus dilakukan segera setelah tidak lagi terlihat kilauan air pada permukaan beton tersebut
atau segera sesudah cetakan beton dibongkar.
Bila pemakaian curing compound harus ditunda, perawatan dengan pembasahan harus
dilakukan pada permukaan beton sampai perawatan dengan curing compound dapat
dilaksanakan.
Sebelum dipakai, curing compound harus terlebih dahulu diaduk merata kemudian
disemprotkan dengan halus ke permukaan beton menggunakan peralatan semprot sebagai
lapis pertama. Penyemprotan kedua kalinya dilakukan dengan arah tegak lurus terhadap
arah penyemprotan pertama. Dosis untuk setiap penyemprotan harus tidak kurang dari 1
liter curing compound untuk setiap 3,6 meter luas permukaan beton. Pemakaian curing
ST.E-78
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
compound pada bagian sambungan harus dilakukan dengan hati-hati sehingga ikatan antara
beton dengan besi tulangan dan pemasangan joint sealer tidak terganggu.
Pekerjaan finishing pada permukaan beton harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi ini atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar atau perintah PPK.
Permukaan beton harus bagus, utuh dan bebas dari sarang tawon, tonjolan/benjolan, serta
cacat-cacat lainnya. Semua sudut permukaan beton (exposed arises) harus bersudut tumpul
atau bulat. Bila berdasarkan hasil pemeriksaan segera sesudah pembongkaran cetakan
perlu segera dilakukan perbaikan terhadap permukaan beton maka segala upaya perbaikan
permukaan beton tersebut (finished surface concrete) harus dengan persetujuan PPK.
Bila setelah pembongkaran cetakan dijumpai kesalahan dalam pengerjaan beton atau cacat-
cacat atau bila hasil uji laboratorium, uji kuat desak, menunjukkan kualitas beton jelek maka
atas perintah PPK, pekerjaan tersebut harus dibongkar dan diganti oleh Penyedia atas biaya
sendiri.
Pekerjaan beton untuk bangunan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar, mendatar,
bulat atau ber-texture.
Pekerjaan finishing pada lining beton untuk saluran dikerjakan segera sesudah beton cukup
mengeras, dihaluskan dan diratakan dengan tangan guna mendapatkan permukaan lining
beton yang halus dan rata.
Penyedia wajib menyerahkan metoda kerja untuk uji coba pelaksanaan pekerjaan lining
beton saluran termasuk personel, peralatan dan material beton kepada PPK untuk dikaji
dan disetujui sebelum uji coba tersebut dilaksanakan. Untuk maksud uji coba di atas,
Penyedia harus menyiapkan 4 (empat) panel lining beton untuk tebing saluran dan 2 (dua)
panel lining beton untuk dasar saluran dengan tujuan untuk memastikan bahwa ketentuan
dalam spesifikasi ini diikuti dengan baik oleh Penyedia dalam pelaksanaan pekerjaan lining
beton saluran yang sesungguhnya nanti di lapangan.
Uji kuat desak beton lining dilakukan dengan mengambil contoh benda uji dari setiap panel
tebing dan dasar saluran masing-masing 1 (satu) contoh benda uji dengan diameter 100 mm
(concrete coring) sesuai dengan ketentuan dalam ASTM C-42, ditambah dengan uji kuat
desak contoh benda uji berbentuk silinder yang di ambil pada saat pengecoran beton sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal C-9.1, Uji Laboratorium Selama Pelaksanaan.
Berdasarkan evaluasi hasil uji coba pengerjaan lining beton saluran, bila ternyata tidak
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, PPK akan memerintahkan Penyedia
melakukan modifikasi metoda kerja, peralatan yang dipergunakan dan personel yang
melaksanakan uji coba tersebut. Dengan pengertian bahwa modifikasi dan perubahan yang
diperintahkan PPK tersebut tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia dari segala
kewajibannya dalam kontrak.
ST.E-79
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Bila karena suatu sebab, material dan metoda kerja dirubah, Penyedia wajib melakukan uji
coba pengerjaan lining beton saluran lagi untuk memastikan bahwa perubahan tersebut
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Bila gambar dan Spesifikasi ini tidak menyebutkan tentang toleransi, maka toleransi yang
ditentukan dalam pasal ini dapat dipergunakan. Pekerjaan beton yang melampaui toleransi
yang diijinkan dalam Pasal ini, harus diperbaiki atau dibongkar dan diganti dengan biaya
ditanggung oleh Penyedia.
Penyedia bertanggung jawab terhadap penempatan/pemasangan serta pengawasan/
penjagaan posisi cetakan beton, besi tulangan, dan barang/peralatan yang akan terpasang
dalam beton dalam batas-batas toleransi yang ditetapkan. Toleransi yang diijinkan untuk
pekerjaan beton, kecuali ditentukan dalam gambar harus mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
Toleransi
Item
yang diijinkan
• exposed 1 cm setiap 3 m
3. Bangunan lain
(1) Perbedaan dari arah datar atau dari kemiringan terhadap
ketentuan dalam gambar untuk lantai, kolom, alur
horizontal dan susunan tangga.
• exposed 1 cm setiap 3 m
ST.E-80
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Toleransi
Item
yang diijinkan
• minus 1 cm
• plus 2 cm
• plus 2 cm
• plus 5 cm
(b) kesalahan penempatan atau eksentris, % terhadap 2%, tidak lebih dari
lebar footing kearah kesalahan
5 cm
(c) kekurangan tebal 5%
dari 5 cm
dari 2 cm
Penyedia wajib melakukan uji mutu beton di laboratorium miliknya kecuali ditentukan
tersendiri dalam Spesifikasi ini. Uji mutu beton tersebut adalah uji mutu semen dan agregat
beton, uji kuat desak contoh benda uji berbentuk silinder yang diambil selama pelaksanaan
ST.E-81
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
pengecoran beton, juga uji kuat desak contoh benda uji yang diambil dari lining beton
(concrete coring).
Bila tidak ditentukan lain, uji mutu material beton dan pekerjaan beton yang telah selesai
dikerjakan, dilakukan sesuai dengan ketentuan dan frekuensi seperti yang diuraikan di
bawah ini. Tetapi, Penyedia wajib melaksanakan uji mutu di atas dengan frekuensi yang
lebih tinggi/banyak, bila PPK berpendapat bahwa material beton yang berada di lokasi kerja
atau pekerjaan beton yang telah selesai dikerjakan tidak memenuhi Spesifikasi ini.
Standar uji yang dipakai untuk uji mutu seperti disebut di bawah ini, atau yang setara JIS,
atau ketentuan dan frekuensi yang ditetapkan PPK.
1. Semen
Sertifikat pabrik Setiap 100 ton semen
(1) Soundness ASTM C151
(2) Loss test (washing) ASTM C 128 (2) Setiap 500 m3 material dari
setiap quarry yang dikirim ke
(3) Specific gravity ASTM C 131
lokasi kerja, dan
(4) Loss by abrasion ASTM C 535
(3) Setiap kali ganti quarry.
(5) Soundness ASTM C 88
3. Agregat halus
(1) Gradation ASTM C 136 (1) Setiap sebelum uji coba
(2) Loss test (washing) - campuran,dan
(3) Specific gravity ASTM C 128
(4) Loss by abrasion (2) Setiap 500 m3 material dari
ASTM C 131
setiap quarry yang dikirim ke
ASTM C 535 lokasi kerja, dan
(5) Soundness ASTM C 88
(3) Setiap kali ganti quarry
(6) Water absorption -
4. Beton
ST.E-82
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
(2) - Kuat desak (compresive ASTM C39 Satu sample terdiri dari 6 (enam)
strength) benda uji silinder untuk setiap tipe
ASTM C192
beton yang dicor setiap hari atau
setiap bagian (segment)
(3) Air content ASTM C231 Setiap uji coba campuran (trial
mix) dan setiap 3 (tiga) bulan untuk
setiap tipe beton.
(4) Density (canal lining) 100 mm coring, 1 (satu) coring setebal lining per
ASTM C42 100 m3 beton yang dicor
(5) Kuat desak (canal lining) 100 mm coring 1 (satu) coring setebal lining per
100 m3 beton yang dicor.
ASTM C42
(6) Toleransi Lihat Pasal C-8 Setiap bagian yang sudah selesai
*) Untuk nilai yang diijinkan (permissible value), lihat gambar dan spesifikasi.
Untuk setiap 100 (seratus) m3 beton yang dicor secara terus menerus setiap hari harus di
ambil 3 (tiga) sample dan tidak kurang dari 1 (satu) random sample. Benda uji harus
berbentuk silinder dengan diameter 15 (lima belas) cm dan tinggi 30 (tiga puluh) cm yang
akan diuji kuat desak setelah dirawat selama 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari.
Hasil uji kuat desak harus dianalisa secara statistik dengan 2 (dua) metoda sebagai berikut:
Metoda sampling diterapkan untuk bagian tertentu dari suatu blok/lot pekerjaan, dan
penetapan mutu beton secara keseluruhan untuk blok/lot tersebut dilakukan
berdasarkan data hasil uji laboratorium seluruh bagian dari blok/lot tersebut.
Metoda ini diterapkan untuk pekerjaan bangunan skala besar, atau pekerjaan dengan
volume beton besar, atau atas perintah PPK.
ST.E-83
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
(a) Hasil uji kuat desak harus tidak kurang dari 80% kuat desak yang ditetapkan
desain (ck) dengan probabilitas lebih dari 5%. Kuat desak yang memenuhi
syarat ini (m) diperoleh dengan rumus:
m ≥ 0,8 * ck + Ka*σ ............................... (a)
dimana, m : kuat desak rata-rata beton umur 28 hari dari seluruh hasil uji
per bagian blok/lot yang dilaksanakan secara berurutan.
σ : standard deviasi.
Hasil uji kuat desak harus tidak kurang dari ck dengan probalitas
25%.
Metoda pemeriksaan diterapkan untuk bangunan skala kecil, dan kualitas beton harus
ditetapkan berdasarkan nilai rata-rata kuat desak beton dibandingkan dengan nilai
yang diijinkan atau atas perintah PPK.
Standard deviasi diperoleh hasil uji laboratorium dan jika hasil yang diperoleh
memenuhi rumus (a) dan (b), kualitas beton dinilai memenuhi spesifikasi dengan
menggunakan rumus (c) dan (d) sebagai berikut:
ck + Kb * V ......................(d )
ST.E-84
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Uji slump harus dilakukan sesaat sebelum penuangan beton dikerjakan dan selanjutnya
pada setiap saat pengambilan benda uji untuk kuat desak dan saat-saat lain bila
diperintahkan PPK.
Semua uji/tes di atas harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam standar yang
dijelaskan dalam spesifikasi ini.
Penyedia wajib melakukan pemeriksaan yang menyeluruh dan teliti bersama PPK pada
pekerjaan saluran irigasi, drainasi dan bangunan irigasi yang sudah selesai, dan bila air sudah
mengalir di jaringan irigasi untuk memastikan ada/tidak ada kebocoran.
Penyedia harus memastikan penyebab kebocoran dan mengerjakan perbaikan yang
diperlukan sebelum dapat diterima dengan baik oleh PPK.
Pengukuran prestasi pekerjaan beton untuk semua tipe beton harus dilakukan dalam meter
kubik (m3) beton yang dituangkan untuk bangunan sesuai dengan dimensinya yang
ditunjukkan dalam gambar kerja. Tidak ada pengurangan volume beton yang ditempati besi
beton, besi profil atau benda/peralatan lainnya yang terpendam dalam beton.
Pembayaran untuk semua tipe beton dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut harus sudah diperhitungkan
termasuk biaya untuk pekerja, material, alat peralatan, penuangan beton, pemadatan, dan
perawatan termasuk bahannya, bahan tambahan baik bersifat kimia (admixture) maupun
mineral (additive), pekerjaan penyelesaian/finishing dan semua pekerjaan non-permanen
untuk akses dan pendukung, tanggul pelindung dan pengaman, saluran pengelak, relokasi
ST.E-85
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
C-11.1 Umum
Penyedia bertanggung jawab sepenuhnya untuk desain dan pelaksanaan pekerjaan cetakan
beton termasuk perancah (false work/scaffolding), dan wajib menyerahkan desain dan
metoda kerja kepada PPK guna mendapat persetujuan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum
pekerjaan cetakan beton tersebut dilaksanakan termasuk gambar kerja, dan perhitungan
teknis, rincian dari material dan produk pabrik yang akan dipakai untuk pelaksanaan
pekerjaan cetakan.
Pekerjaan cetakan beton dapat dibuat dari kayu atau besi dengan desainnya harus
menjamin bahwa konstruksi cetakan dan perancah dengan penguat, penyekat, penopang
dan pendukung cukup kuat sehingga tidak terjadi deformasi yang besar karena menahan
adukan beton yang masih plastis atau karena metoda kerja penuangan dan pemadatan
beton atau karena timbulnya beban tambahan yang semula tidak diperhitungkan.
Penyedia wajib menyerahkan desain dan metoda kerja untuk pembuatan cetakan beton
kepada PPK guna mendapat persetujuan sebelum dilaksanakan. Desain cetakan dan
perancah harus memuat rincian dasar perhitungan, beban dan tegangan yang ditanggung
konstruksi, asumsi, sifat dan karakteristik material yang dipakai, rincian konstruksi yang
diusulkan termasuk ukuran balok, papan penyekat, penopang, penguat dan perancah.
Metoda kerja penuangan beton, pemadatan, perawatan dan lain-lain harus sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi ini Pasal C-3.4, C-4, C-5 dst.
Penyedia tidak diperkenankan melakukan pengadaan material sebelum memperoleh
persetujuan PPK.
Cetakan harus di buat dengan cukup teliti sehingga memperlihatkan bentuk beton seperti
yang diuraikan dalam metoda kerja di atas. Penyedia juga harus memperhatikan perlunya
penyesuaian terhadap terjadinya penyusutan, pemampatan/penurunan (settlement) atau
lendutan/defleksi yang mungkin terjadi selama pelaksanaan sehingga beton yang dihasilkan
benar-benar sesuai dengan dimensi dan toleransi yang disyaratkan.
Cetakan harus dilapisi dengan plywood yang baru atau metal dengan persetujuan PPK,
sehingga akan diperoleh permukaan beton yang halus dengan texture, warna dan
penampilan yang seragam. Metal pelapis cetakan tidak boleh berkarat yang dikhawatirkan
akan menempel pada permukaan beton dan dengan sambungan yang baik sehingga tidak
meninggalkan bekas atau cacat pada permukaan beton.
Berdasarkan pengukuran dan pembayarannya, cetakan beton dibedakan dalam 3 tipe
cetakan tergantung dari tinggi dari dinding bangunan atau tinggi dari dasar atau permukaan
tanah seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan perintah PPK:
Tipe-A1 : Cetakan tanpa penopang untuk bangunan beton/tembok beton dengan
tinggi kurang atau sama dengan 1,0 m yang diukur dari dasar atau
permukaan tanah.
Tipe-A2 : Cetakan dengan penopang, penyokong dan perancah yang agak berat,
untuk bangunan beton dengan tinggi dinding lebih dari 1,0 m dan kurang
ST.E-86
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
atau sama dengan 5,0 m yang di ukur dari dasar atau permukaan tanah.
Pengukuran untuk pembayaran cetakan tipe ini harus dimulai dari 0,0 m
sampai puncak dinding dimana cetakan tipe-A2 dipasang.
Tipe-A3 : Cetakan dengan penopang, penyokong dan perancah yang berat, untuk
bangunan beton tinggi dinding lebih dari 5,0 m yang di ukur dari dasar atau
permukaan tanah. Pengukuran untuk pembayaran cetakan tipe ini harus
dimulai dari 0,0 m sampai puncak dinding dimana cetakan Tipe-A3
dipasang.
Dalam hal tinggi cetakan dalam satu bagian/segmen pekerjaan bervariasi, maka tinggi rata-
rata yang dihitung dari gambar kerja dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan tipe
cetakan.
Semua sudut beton exposed harus ditutup dengan pengisi/listel berbentuk segitiga dengan
ukuran tidak kurang dari 1 cm x 1 cm x 1 cm untuk mencegah mortar mengalir keluar dan
mempersiapkan permukaan yang halus dan lurus atau dengan cara lain sesuai perintah PPK.
Pengisi segitiga/listel dibuat dari kayu kualitas baik, lurus dan dengan permukaan yang
dihaluskan.
Lubang-lubang yang disediakan pada cetakan untuk tujuan pemeriksaan kondisi di dalam
cetakan dan untuk membuang air yang dipakai untuk mencuci cetakan, harus dapat dengan
mudah ditutup sebelum pekerjaan penuangan beton dikerjakan.
Penuangan beton tidak diijinkan untuk dilaksanakan sebelum seluruh besi tulangan,
waterstop, joint element, anchor, embedded item dan lain-lain sudah dipasang Penyedia
dengan baik sesuai gambar kerja dan diperiksa serta disetujui PPK.
Cetakan yang dipasang vertikal untuk bangunan, tidak boleh dibongkar lebih cepat dari 3
(tiga) hari atau 72 (tujuh puluh dua) jam sesudah beton dituangkan.
Cetakan dengan perancah/penopang/penguat sementara untuk balok dan lantai beton
harus dijaga tetap berada pada tempatnya selama paling sedikit 10 (sepuluh) hari atau
sampai beton telah mencapai kuat desak paling sedikit 85% dari kuat desak menurut desain.
Cetakan untuk lining beton saluran dapat dibongkar 24 (dua puluh empat) jam sesudah
adukan beton dituang.
ST.E-87
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Pengukuran dilakukan berdasarkan luas (m2) cetakan untuk masing-masing tipe cetakan :
Tipe-A1, Tipe-A2 dan Tipe-A3, yang diukur adalah luas bersih permukaan cetakan tempat
beton berada berdasarkan gambar termasuk permukaan beton pada konstruksi
sambungan, dan ujung penutup.
Pembayaran pekerjaan cetakan beton dilaksanakan berdasarkan harga satuan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut harus termasuk harga/biaya untuk pekerja,
peralatan, material dan semua pekerjaan yang berkaitan termasuk pekerjaan pemasangan
dan pembongkaran cetakan, penopang, perancah dan lain-lain.
Cetakan beton untuk beton lantai kerja, beton pracetak dan sebagainya, tidak dibayar dan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton bersangkutan.
C-12.1 Umum
Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton dapat berupa besi polos dan besi ulir yang
memenuhi ketentuan standar JIS atau ASTM A615, Grade 60 atau SII 0376-84, dengan
karakteristik sebagai berikut:
Penyedia harus mendapat persetujuan PPK untuk pengadaan besi tulangan yang akan
dipergunakan dan menyerahkan sertifikat produksi pabrik setiap pengirimannya ke lokasi
pekerjaan. Penyedia dengan biaya sendiri harus melakukan uji material bila diminta PPK
dengan prosedur baku uji yang disetujui PPK.
Tampang melintang besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus sama pada seluruh
panjangnya dengan yang disetujui PPK. Dua besi tulangan dengan diameter yang sama yang
diambil secara random dari besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus tidak boleh
berbeda lebih dari 2% (dua persen) dari diameter yang disyaratkan. Besi tulangan harus
bersih dari karat, oli, kotoran dan tidak cacat.
ST.E-88
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Penyedia wajib menyerahkan gambar pembesian berikut dengan daftar besi dan
pembengkokannya kepada PPK untuk mendapat persetujuan sebelum pemasangannya di
lokasi pekerjaan.
Besi Tulangan dibagi menjadi 2 bagian yaitu besi tulangan pokok dan tulangan suport atau
penyangga, dimana besi tulangan pokok adalah besi ulir U 32. sedangkan untuk besi polos
bisa digunakan untuk tulangan suport.
Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan ukuran/dimensi yang
ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah disepakati. Besi tulangan harus dipasang
pada lokasi dan posisi yang tepat sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton.
Besi tulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain sebagai suatu
rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah bentuk dan diikat dengan kuat
pada cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak mudah bergeser selama proses penuangan
dan pemadatan beton.
Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan beton, tidak
diijinkan mencuat keluar permukaan beton.
Batu tahu untuk membentuk selimut beton, dibuat dari beton pra-cetak dengan kuat desak
tidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan tebal sesuai dengan desain tebal
selimut beton diikat kuat pada cetakan dengan kawat dan disiram air sesaat sebelum beton
dituang.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus dibersihkan dari
material lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil pengecoran sebelumnya yang
menempel/mengeras dan bahan lainnya yang dapat melemahkan ikatan dengan beton.
Penyedia wajib memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum pelaksanaan
penuangan beton, kepada PPK untuk melakukan pemeriksaan kesiapan pelaksanaan secara
menyeluruh dan memberi persetujuan bila semuanya sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi.
Untuk pemilihan besi besi tulangan pokok harus memiliki kekuatan yield stress Fy 4.000
Kn/cm2 dan untuk besi polos Fy 2.400 Kn/cm2 sesuai dengan ASTM A.165.
Semua besi tulangan harus dipasang dengan susunan dan panjang seperti pada gambar
kecuali bila ditentukan dan disetujui berbeda oleh PPK.
Kecuali yang sudah ditetapkan dalam gambar penyambungan besi tulangan lainnya tidak
diperkenankan tanpa persetujuan PPK. Penyambungan harus dilakukan dengan overlap
dengan jarak minimal 60xD (diameter besi).
Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung harus sesuai dengan gambar.
Bila tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap harus tidak kurang dari 60 (enam
puluh) diameter besi tulangan. Untuk penyambungan dengan cara overlap, besi tulangan
harus dipasang dan diikat dengan kawat sedemikian sehingga tebal selimut beton tetap
memenuhi ketentuan.
ST.E-89
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut beton sesuai dengan ketentuan
dalam gambar, atau atas perintah PPK.
Kecuali untuk beton pracetak, besi tulangan diukur dalam satuan berat ton untuk setiap
jenis/tipe besi tulangan bulat-polos atau bulat-ulir, berdasarkan berat yang dihitung untuk
besi tulangan dengan ukuran diameter dan panjang yang ditunjukkan dalam daftar dan
gambar pembesian/penulangan yang disetujui PPK.
Untuk menghitung berat besi tulangan setiap tipe besi sebagai dasar pembayaran,
ketentuan berat dalam SNI 07-2052-1990 yang setara dengan JIS G3112 harus diikuti sbb:
Besi Bulat-Ulir
Diameter (mm) D10 D13 D16 D19 D22 D25 D29 D32
Berat (kg/m) 0,617 1,04 1,58 2,23 2,98 3,85 5,19 6,31
(SNI)
Besi Bulat-Polos
Diameter (mm) 8 10 12 16 19 22 25 28 32
Berat (kg/m) 0,395 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31
Bila diameter besi tulangan dalam gambar tidak ada dalam daftar di atas, PPK akan
menetapkan berat besi tulangan yang dipasang di lokasi pekerjaan berdasarkan ketentuan
dalam standar SNI atau JIS.
Besi tulangan yang diperlukan untuk pemasangan, penyetelan, penjepit, pengikat dan
keperluan lainnya untuk penempatan besi tulangan pada cetakan, tidak diperhitungkan
dalam pembayaran. Besi tulangan untuk overlap sambungan yang dinyatakan dalam
gambar atau yang diperintahkan oleh Engineer akan diperhitungkan dalam pembayaran.
Pembayaran untuk pekerjaan besi tulangan dilakukan berdasarkan harga satuan yang
ditawarkan/dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing tipe besi
bulat-ulir dan besi bulat-polos. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya dan ongkos
untuk pekerja, peralatan, material, alat penyediaan, pemasangan dan penyetelan besi
tulangan dan semua pekerjaan pendukung yang disebut dalam Spesifikasi ini.
C-14 Sambungan
ST.E-90
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Sambungan konstruksi hanya dilaksanakan pada lokasi yang ditetapkan dalam gambar kerja,
sesuai dengan Spesifikasi ini, atau yang disetujui PPK, kecuali dalam kondisi yang tidak
diduga sebelumnya, penghentian atau penundaan penuangan beton yang tidak dapat
dihindari.
Sebelum adukan beton yang baru akan dituangkan pada beton lama yang sudah dituang
sebelumnya di lokasi sambungan konstruksi, beton lama harus sudah berumur tidak kurang
dari 24 jam. Permukaan beton lama harus dibersihkan dari pasta semen, selaput semen-
pasir dan cacat-cacat, dengan disemprot air bertekanan, sand blasting, chipping, atau sikat
baja sehingga terlihat agregat beton lama yang bersih dan terikat kuat.
Setelah permukaan beton lama selesai dipersiapkan, beton harus dibuat jenuh air selama 4
(empat) jam sebelum penuangan beton baru. Bahan pengikat beton (bonding-agent) harus
dituang pada permukaan beton lama sebelum penuangan mortar dan beton baru
dilaksanakan. Semua bahan dan pemakaiannya harus mendapat persetujuan PPK terlebih
dulu. Sesaat sebelum penuangan beton baru, cetakan harus diperiksa terpasang kuat/erat
pada beton lama dan permukaan sambungan disaput tipis dengan mortar campuran 1 pasir
: 2 semen ke seluruh permukaan.
Sambungan eskpansi harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi ini di
lokasi dan desain yang dirinci dalam gambar kerja.
Bila ditentukan dalam gambar kerja atau sesuai perintah PPK, waterstop atau pipa PVC
untuk besi-pasak harus terkubur dengan tepat dan baik dalam beton yang dituang pertama
kali: Filler yang akan dipakai untuk sambungan ekspansi harus sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi ini, Pasal H-5, dan harus dipotong sesuai dengan bentuk permukaan
sambungan dan dipasang pada permukaan beton lama dengan baik sehingga tidak akan
bergeser pada saat penuangan beton baru sedang dikerjakan.
Segera sesudah cetakan dibongkar, sambungan ekspansi harus diperiksa, adukan beton dan
mortar yang melekat pada sambungan harus dipotong dengan hati-hati dan dibuang.
Seluruh permukaan luar dan dalam dari sambungan ekspansi harus dibersihkan dan
dipersiapkan untuk pemasangan joint sealant. Bahan untuk sealant harus sesuai dengan
bahan untuk filler dan mudah dipasang untuk sambungan mendatar ataupun tegak.
Penggunaan sealant berikut primer yang diperlukan harus sesuai dengan petunjuk/panduan
dari produsen bahan tersebut.
Sambungan kontraksi harus ditempatkan dan dikerjakan dengan rinci sesuai dengan gambar
kerja atau perintah PPK. Sambungan kontraksi dikerjakan dengan menuangkan beton pada
salah satu sisi sambungan dan dibiarkan sampai mulai mengeras sebelum penuangan beton
pada sisi yang lainnya dilaksanakan. Untuk menghindarkan ikatan antara kedua beton,
permukaan beton pada lokasi sambungan kontraksi dicat dengan oli atau bahan lainnya
yang disetujui PPK. Bila ditentukan dalam gambar atau atas perintah PPK, waterstop dapat
dipasang.
ST.E-91
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Waterstop, yang disyaratkan dalam Pasal H-4 dari Spesifikasi Sub-Bab H ”Pekerjaan Lain”,
harus disediakan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan
oleh PPK.
C-14.4.1 Umum
Penyedia wajib menyerahkan metoda kerja kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui
sebelum uji coba pembuatan lining beton termasuk sambungan dilaksanakan. Uji coba
tersebut guna memastikan bahwa metoda kerja yang diusulkan untuk pembuatan
sambungan lining beton, pemasangan filler, dan bituminous sealant dilakukan sesuai
ketentuan dalam Spesifikasi serta menghasilkan konstruksi sambungan yang awet dan
kedap air.
Sambungan mendatar dan miring mengikuti permukaan saluran harus dikerjakan sesuai
dengan lokasi dan dimensi yang ditunjukkan gambar kerja atau sesuai perintah PPK.
Permukaan beton yang dituang pertama kali, yang terletak pada lokasi sambungan harus
dicat dengan oli atau dicat dengan bahan lain yang disetujui PPK.
Sambungan harus diisi dengan filler dari campuran aspal dan pasir dengan lebar 10 mm
sesuai dengan gambar atau perintah PPK.
Sambungan harus diisi aspal-pasir dan dipadatkan secukupnya sampai dengan 20 mm dari
permukaan lining beton yang akan diisi dengan filler berbahan campuran mortar-pasir, 1PC:
4 pasir, dengan lebar 10 mm dan kedalaman 20 mm sesuai dengan gambar kerja atau
perintah PPK. Penyedia wajib menyerahkan rincian material yang akan dipergunakan
kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum pengadaan material tesebut
dilakukan.
Filler berbahan aspal-pasir dengan tebal 10 mm harus dipasang pada setiap jarak 12 m arah
memanjang saluran seperti yang ditunjukkan gambar kerja atau sesuai perintah PPK.
(1) Material
i) Aspal
Material harus sesuai dengan standar Bina Marga, Artikel 7.03(b).6 dan harus
dengan tipe penetrasi 40-50.
Agregat halus (pasir) yang dipergunakan sebagai bahan filler campuran aspal-
pasir harus mengikuti ketentuan pasal C-1.2.3 dengan modulus kehalusan butiran
1,2 ~ 2,5 dan dengan ukuran maksimum partikel 5 mm dan susunan gradasi
butiran sesuai dengan pasal C-1.2.3.
iii) Filler
Filler adalah tepung batu kapur (lime stone powder) yang memenuhi standar Bina
Marga. Artikel 7.03(b).4 atau slaked-lime yang memenuhi ketentuan sbb:
ST.E-92
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Bahan filler harus dalam keadaan kering dan bersih dari kotoran, bahan organik
serta bahan lain yang dapat berakibat buruk bagi filler.
Uji lapangan untuk proporsi campuran aspal-pasir harus dikerjakan dengan cara uji
pemasangan yang sebenarnya pada lokasi pekerjaan dilapangan. Bila campuran aspal-
pasir dengan perbandingan tertentu berhenti mengalir dalam waktu 24 jam sesudah
penempatannya/pemasangannya, maka perbandingan campuran tersebut dapat
ditetapkan sebagai perbandingan campuran yang digunakan untuk seluruh pekerjaan.
Biaya untuk sambungan lining beton sudah harus diperhitungkan dalam harga satuan beton
pada pekerjaan lining beton saluran. Tidak ada pembayaran untuk pengecatan dengan oli
ST.E-93
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
atau bahan lain pada permukaan beton, joint sealant, aspal-pasir-filler dan lainnya sesuai
ketentuan dalam Pasal C-14.4.
Kecuali bila ditentukan lain dan disetujui PPK, Penyedia harus menggunakan pipa beton
bertulang pracetak dengan konstruksi sambungan ”tongue and groove” yang dibeli dari
produsen yang disetujui PPK. Tipe beton untuk pipa beton bertulang pracetak harus
minimum Tipe-A sesuai dengan ketentuan dalam Pasal C-2. Penyedia wajib menyerahkan
rincian dari campuran beton, gambar desain pipa termasuk susunan besi tulangan yang
dipasang, dimensi pipa, rincian pembesian, cetakan dan metoda perawatan dan pemadatan
yang dilaksanakan dipabrik selain kuat desak pipa dan kapasitas beban pipa dan data hasil
uji lainnya yang diminta PPK. Sebelum memberikan persetujuan, PPK akan memeriksa
material, tata kerja dan kualitas produk di lokasi pabrik.
Secara perodik PPK harus diperkenankan memeriksa peralatan produksi untuk memastikan
metoda produksi; material dan pengerjaan pipa beton bertulang telah sesuai dengan
ketentuan dalam spesifikasi. Penyedia secara teratur dengan persetujuan PPK, menyiapkan
contoh material yang dipakai untuk dilakukan uji laboratorium guna menjamin kualitas pipa
memenuhi persyaratan sepanjang proses produksi.
PPK akan melakukan pemeriksaan terhadap beton bertulang yang telah dikirim di lokasi
kerja sebelum pipa tersebut dipasang, bila diketemukan cacat atau kerusakan, tidak dapat
diterima.
Penyedia dengan persetujuan PPK dapat membuat beton bertulang di lokasi pekerjaan
sesudah rincian desain dan perhitungan pipa tersebut diperiksa dan disetujui PPK. Material
yang dipakai untuk pipa beton pracetak dan pengerjaannya harus sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi ini dan harus disetujui PPK. Cetakan atau mould untuk pipa beton
bertulang harus sesuai dengan bentuk dan dimensi yang ditetapkan dalam gambar atau
perintah PPK.
Galian dan urugan kembali serta beton lantai kerja untuk pelaksanaan pemasangan beton
pracetak harus mengikuti syarat dan ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Beton pracetak harus diletakkan dengan teliti dan baik sesuai dengan jalur dan kemiringan
yang ditetapkan dalam gambar kerja dan untuk menjaga agar posisinya tidak berubah perlu
ditopang, diganjal dan dipasak sementara menggunakan balok kayu.
Beton pracetak diletakkan dengan bagian ”groove” dari ujung berada dibagian hulu dan
diberi ruang yang cukup untuk pemasangan mortar pada sambungan. Mortar untuk
sambungan dibuat dari campuran dengan perbandingan volume 1 PC:3 pasir dan ditambah
dengan ”hydrated lime” 10% dari berat semen. Kuat desak mortar umur 28 hari harus tidak
kurang dari 50 kg/cm2.
Sebelum memasang Plat yang berikutnya, Penyedia harus menuangkan mortar semen PC
dengan merata pada separo dari bagian dasar ”tongue” sambungan pipa yang sudah
terpasang lebih dahulu. Pada saat yang sama Penyedia harus menuangkan mortar semen
ST.E-94
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
PC dengan merata pada separo bagian atas ”groove” pipa yang akan dipasang berikutnya.
Mortar harus cukup tebal sehingga sambungan ”groove and tonge” terbentuk dengan baik
dan kuat.
Sesudah beton pracetak terpasang dengan baik, Penyedia harus mengisi bagian/ruangan
yang tersisa dari sambungan dengan mortar sehingga terbentuk gelang sekeliling
sambungan. Penyedia harus membersihkan dan menghaluskan bagian dalam dari
sambungan pipa dan merawat mortar di bagian luar sambungan agar tetap lembab selama
tidak kurang dari 2 (dua) hari atau sesuai perintah PPK untuk diurug kembali.
Penyedia tidak diijinkan untuk melaksanakan urugan kembali sebelum PPK melakukan
pemeriksaan dan memberikan persetujuan.
Penyedia harus melaksanakan urugan kembali dengan pemadatan di sekeliling dan atas
beton pracetak sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini. Khusus untuk pemadatan
tanah urugan di bagian separo bawah pipa harus dilaksanakan dengan baik dan hati-hati
dengan kepadatan yang memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Pengukuran pipa beton pracetak dilakukan berdasarkan ukuran unit (nos) pipa yang
dipasang. Jumlah panjang yang dimaksud adalah jumlah panjang beton pracetak dengan
lebar tertentu yang benar-benar dipasang di lokasi pekerjaan termasuk seluruh konstruksi
sambungan dan tidak diberikan kelonggaran untuk hubungan antara beton dengan
tembok/dinding dan bangunan.
Pembayaran pekerjaan beton pracetak dilakukan berdasarkan harga satuan pekerjaan
tersebut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk setiap ukuran dimensi
beton pracetak. Pembayaran sudah termasuk biaya dan ongkos untuk penyediaan,
pemasangan, pekerja, material, alat dan peralatan, penyiapan pondasi dan sambungan pipa
serta pekerjaan pendukung lainnya yang dilakukan untuk kemudahan, kelancaran dan
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan. Pembayaran untuk pekerjaan galian dan urugan
kembali dilakukan terpisah sesuai dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
ST.E-95
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Pekerjaan beton pracetak sebagai alternatif pelaksanaan di lokasi kerja, harus cukup kuat
untuk menanggung semua beban selama pembuatan, handling dan beban sesuai dengan
desain.
Unit beton pracetak harus dibuat/dicor dengan posisi horizontal, kecuali bila diperintahkan
lain oleh PPK. Beton harus dituang, dicor, secara menerus untuk setiap unit bersangkutan
dan harus dipadatkan menggunakan vibrator dan cara pemadatan yang disetujui PPK.
Pemadatan dengan vibrator harus dikerjakan dengan berhati-hati sehingga perubahan letak
pembesian dengan besi beton dapat dicegah.
Unit beton pracetak tersebut harus tetap berada dalam cetakannya sampai beton telah
mencapai kekuatan 80% dari kokoh desak beton umur 28 hari, selama waktu tersebut
permukaan beton harus ditutup/dibungkus dengan karung atau material lain yang selalu
dalam keadaan basah dengan perawatan beton menggunakan curing compound yang
disetujui PPK. Permukaan cetakan harus selalu dibasahi dengan air dan dilindungi dari sinar
matahari yang langsung. Sesudah pembongkaran cetakan, unit beton pracetak harus selalu
dibasahi lebih lanjut selama 7 (tujuh) hari. Unit beton pracetak dapat disimpan/ditumpuk
selama tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari dengan diberi sela-sela sehingga udara bebas
mengalir diantaranya. Setiap unit beton pracetak harus diberi tanda yang menunjukkan
tanggal pengecoran, lokasi pemasangan dan kegunaannya.
Pekerjaan mortar masif ini dimaksudkan sebagai abutmen kecil dan pondasi jembatan untuk
orang jalan, beton lantai kerja, pengisi lubang atau celah yang sempit sebagai grouting,
nama bangunan dll. Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini harus sesuai dengan
semua ketentuan yang berlaku untuk mortar pekerjaan plester yang disyaratkan dalam Pasal
D-2.
Mortar untuk pekerjaan mortar (1:3) harus terdiri dari campuran 1 (satu) bagian PC dengan
3 (tiga) bagian pasir, berdasarkan volume.
Pengukuran untuk pekerjaan mortar dilakukan dalam satuan ukuran volume meter kubik
(m3) yang dihitung dengan teliti dari gambar kerja.
Pembayaran untuk pekerjaan mortar dilakukan berdasarkan harga satuan pekerjaan
tersebut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan pekerjaan
tersebut harus sudah termasuk seluruh biaya untuk pekerja, material, alat, peralatan,
pengeringan dan pekerjaan sementara kecuali kalau ditentukan lain, untuk pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan mortar, termasuk pekerjaan pendukung lainnya untuk
menyelesaikan pekerjaan.
ST.E-96
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Pengukuran untuk pembayaran wiremesh adalah berdasarkan jumlah berat wiremesh yang
terpasang dalam kilogram (kg) yang pemasangannya sebagaimana ditunjukkan didalam
gambar atau atas perintah PPK. Harga unit price sebagaimana yang ditunjukkan didalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah termasuk pekerja serta peralatan yang digunakan untuk
pemasangan wiremesh.
Angkur dasar harus dipasang di belakang lindungan lereng atau dinding penahan pada lokasi
yang ditunjukkan dalam Gambar. Dimensi angkur dasar dan kedalaman lubang angkur dasar
harus seperti yang ditunjukkan dalam Gambar. Angkur dasar harus berupa tulangan baja ulir
yang disediakan oleh Penyedia harus standar pabrik dan dibersihkan dari karat sebelum
dipasang. Ujung atas angkur dibengkok dengan bentuk kait dan ditanam dalam beton yang
akan diangkur seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh PPK.
Lubang yang dibor untuk angkur dasar harus tertutup dan dilindungi dengan selongsong
hingga saat dimulai pekerjaan grouting. Sesaat sebelum pemasangan angkur dasar, tiap
lubang harus disemprot air dan dibersihkan dengan udara bertekanan atau metoda lain
yang layak yang diusulkan oleh Penyedia dan disetujui oleh PPK. Air harus dikeluarkan
sepenuhnya dari lubang sebelum pemasangan angkur dasar. Pengecoran angkur dasar
harus paling tidak 6 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton konstruksi di atasnya.
Setiap lubang bor untuk angkur dasar harus terisi penuh dengan mortar grouting dan angkur
dasar dimasukkan dan/atau digetarkan melalui mortar grouting hingga mencapai ujung
lubang. Selongsong lubang bor ditarik dengan hati-hati saat pengisian mortar grouting
sehingga sekeliling lubang tidak runtuh. Setelah pemasangan, tulangan harus dijaga
sedemikian sehingga terhindar dari pergerakan hingga grouting mengeras. Setiap tulangan
yang terlepas setelah grouting dilakukan, harus dibongkar dan dipasang kembali atas beban
biaya Penyedia.
Mortar grouting terdiri dari campuran semen, pasir dan air. Bahan tambahan dapat
digunakan atas persetujuan PPK. Proporsi campuran lebih kurang adalah 1 semen
berbanding 2 pasir dalam beratnya atau akan ditentukan oleh PPK. Semen untuk grouting
harus bersesuaian dengan persyaratan dari JIS R 5210 Ordinary Portland Cement atau yang
setara dan disetujui. Air campuran grouting harus bersih dan bebas dari kandungan minyak,
lumpur, bahan organik, alkali, garam, asam dan kotoran lain, dari batas yang diijinkan. Pasir
harus bersih, keras, tahan gerusan dan bergradasi baik, dan dalam batas yang diijinkan harus
bebas dari kotoran, lumpur, bahan organik dan bahan yang merusak lainnya. Pasir harus
lolos 100% saringan standar 2,5mm dan lolos saringan 0,6mm tidak kurang dari 50%.
Pengukuran untuk pembayaran angkur dasar dilakukan berdasarkan panjang dalam meter
dari angkur dasar yang terpasang dan disetujui, dan diukur dari permukaan dasar.
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan per meter di Daftar Kuantitas dan Harga,
dan harga satuan tersebut telah termasuk semua biaya pengadaan dan penempatan angkur
dasar, seluruh kompensasi pengeboran, selongsong dan grouting angkur dasar, kait atas dari
angkur, perancah kerja dan pekerjaan lain yang berhubungan, sesuai dengan Spesifikasi ini.
ST.E-97
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
D-1 Umum
Pekerjaan batu yang dimaksud adalah pekerjaan dengan menggunakan pasir, kerikil dan
batu atau batu pecah sebagai bahan bangunan utama selain bahan yang lain, jenis
pekerjaan batu dalam spesifikasi ini adalah :
D-2.1 Umum
(a) Lining : lining dan perlindungan tebing dan dasar untuk saluran,
drainasi, sungai dan anak sungai dan lain-lain.
(b) Bangunan dan tembok : bangunan termasuk bangunan bagi, bangunan
pengambilan, check, pelimpah, terjunan, gorong-gorong,
tangga tembok pelindung termasuk pelindung saluran dan
jalan dan lain-lain.
Batu yang dimaksud adalah batu yang berasal dari sungai atau quarry dengan sifat : bagus,
keras, awet/bertahan lama, padat, tidak berlapis-lapis, tahan terhadap air dan udara dan
cocok/sesuai untuk pekerjaan yang dimaksud, dengan specific gravity tidak kurang dari 2,5.
Batu untuk pasangan batu harus memiliki minimal 3 sisi yang datar, dengan nilai kekerasan
tidak kurang dari K = 6.5.
Ukuran batu untuk pasangan batu tidak boleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) tebal lining atau
bangunan, dan kurang dari 30 (empat puluh) cm.
D-2.3.1 Umum
ST.E-98
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Semen, air dan pasir yang dipakai harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Spesifikasi
ini, Bagian C- Pekerjaan Beton.
Tidak diijinkan pencampuran mortar dengan cara manual (dengan tangan), Penyedia harus
menyediakan mixer bermesin untuk mencampur bahan-bahan mortar secara mekanis
dengan perbandingan berdasarkan volume. Pencampuran mortar dilakukan hanya terbatas
untuk kebutuhan sesaat sehingga tidak ada sisa mortar yang tidak dipakai dalam waktu
cukup lama, mortar yang tidak digunakan selama 45 menit setelah dicampur air harus
dibuang dari lokasi pekerjaan.
Perbandingan air/semen harus cukup tinggi sehingga mudah untuk pengerjaan, tetapi
perbandingan air/semen tidak boleh melebihi 0,55. Kuat desak mortar yang berumur 28 hari
harus tidak kurang dari 50 kg/cm2.
Perbandingan Semen-Pasir
Tipe Pasangan Batu Asal Batu
(dalam volume)
Pasangan batu Tipe-A dipakai pada bagian bangunan dibawah muka air untuk menahan
abrasi dan benturan dengan batu yang dibawa aliran air. Pasangan batu Tipe-B dan Tipe-C
untuk pekerjaan pasangan batu lainnya. Penyedia wajib mendapat persetujuan dari PPK
sebelum menggunakan batu hasil pembongkaran bangunan lama untuk pasangan batu
Tipe-C.
Mortar untuk pekerjaan siar harus dari semen-pasir dengan perbandingan campuran
(volume) 1 PC: 2 pasir.
Mortar untuk pekerjaan plester harus dari semen-pasir dengan perbandingan campuran
(volume) 1 PC : 3 pasir.
D-2.4 Pemasangan
Pasangan batu tidak boleh dikerjakan sebelum PPK menyetujui bahan bangunan yang
dipakai, gambar kerja dan metoda kerja serta penyelesaian pekerjaan pondasi sesuai
dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan dalam Spesifikasi ini.
Batu yang dipakai harus bersih dari tanah, oli dan kotoran lainnya yang akan merusak ikatan
antara batu dengan mortar. Batu yang berasal dari hasil pembongkaran bangunan lama
harus dibersihkan dari sisa-sisa beton atau mortar menggunakan sikat baja dan air. Batu
ST.E-99
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
yang akan dipasang, permukaannya harus disiram air sampai cukup basah sebelum diberi
mortar.
Penyedia harus menuang mortar dengan tebal tidak kurang dari 3 cm pada permukaan
tanah pondasi yang telah disiapkan sebelumnya dan tidak ada genangan air. Bila ternyata
pondasi tergenang air, Penyedia dengan biayanya sendiri harus mengeringkannya dengan
pompa. Permukaan tanah pondasi harus bersih dari lumpur dan cacat/rusak akibat
penempatan batu, bila pasangan batu dikerjakan dalam kondisi yang tidak memenuhi
syarat, maka pasangan batu tersebut harus dibongkar dan dipasang kembali dengan yang
baru setelah pondasi dipersiapkan dengan baik, biaya akibat dari kejadian ini menjadi
tanggung jawab Penyedia.
Pemasangan batu untuk pekerjaan pasangan batu harus dikerjakan secara manual/dengan
tangan dan setiap batu harus sepenuhnya diselimuti mortar sehingga seluruh rongga
sambungan di antara batu terisi mortar. Batu harus dipadatkan dengan cara dipukul dengan
martil, bila pecah harus dibersihkan untuk digunakan lagi. Bila rongga di antara batu terlalu
besar, harus diisi dengan batu-batu yang lebih kecil sebagai pasak /baji.
Pasangan batu untuk pekerjaan lining saluran, pemasangannya harus diawali dari
bawah/pondasi dan maju ke atas/tebing saluran.
Pasangan batu tegak atau miring harus diberi lubang/pipa drainasi untuk setiap 4 (empat)
m2 kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja atau perintah PPK. Pemasangan pipa weep
hole diatas harus mengikuti ketentuan dan syarat dalam Spesifikasi ini.
Permukaan pasangan batu harus rata dengan toleransi tidak lebih dari 2 (dua) cm. Seluruh
pekerjaan pasangan batu termasuk siar dan plester harus dirawat dalam keadaan lembab
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini Pasal C-5.2. Pekerjaan urugan kembali
dikerjakan dengan memperhatikan ketentuan dalam Spesifikasi ini Pasal B-5 setelah
pasangan batu selesai dilaksanakan dan diterima dengan baik oleh PPK.
D-2.5 Siar
Sambungan antara batu pada permukaan pekerjaan pasangan batu harus diselesaikan
dengan siar yang rapih dan baik. Pekerjaan siar dikerjakan dengan terlebih dahulu
membuang mortar di antara batu-batu sedalam 3 (tiga) cm, membersihkannya dengan sikat
baja, dibasahi dengan air diisi dengan mortar dengan perbandingan campuran 1 PC:2 pasir
dan kemudian permukaan batu dibersihkan dari sisa mortar yang melekat.
D-2.6 Plester
ST.E-100
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu Tipe-A, B dan C dilakukan dengan
satuan ukuran volume dalam meter kubik (m3) yang dihitung dari dimensi bangunan
berdasarkan gambar kerja atau perintah PPK termasuk besi tulangan, pipa dan weep hole.
Pembayaran pekerjaan pasangan batu dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk semua biaya dan ongkos untuk
pekerja, material, peralatan, pengeringan dan semua pekerjaan pendukung yang
diperlukan. Pembayaran pekerjaan pasangan batu Tipe-C tidak termasuk harga batu.
D-2.7.2 Siar
Pengukuran untuk pekerjaan siar dilakukan dengan satuan ukuran luas dalam meter persegi
(m2) yang dihitung dari luas permukaan pasangan batu berdasarkan gambar kerja.
Pembayaran untuk pekerjaan siar dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk semua biaya dan ongkos untuk
pekerja, material, peralatan, pengeringan dan semua pekerjaan pendukung yang
diperlukan.
D-2.7.3 Plester
Pengukuran untuk pekerjaan plester dilakukan dengan satuan ukuran luas dalam meter
persegi (m2) yang dihitung dari luas pekerjaan plester berdasarkan gambar kerja.
Pembayaran untuk pekerjaan plester dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk semua biaya dan ongkos untuk
pekerja, material, peralatan, pengeringan dan semua pekerjaan pendukung yang
diperlukan.
Pekerjaan perkerasan dan pengaspalan jalan dilaksanakan pada jalan inspeksi, jalan
penghubung, jalan desa dan jalan lainnya sesuai dengan gambar atau perintah PPK. Material
yang dipakai untuk pekerjaan ini harus keras, padat, bersih dari segala kotoran: lumpur,
bahan organik, lempung, bahan lepas dan bahan lain yang tidak diinginkan.
Sesuai dengan gambar kerja dan bila tidak ditentukan lain oleh PPK, pekerjaan perkerasan
dan pengaspalan jalan dibedakan dalam 4 (empat) tipe sebagai berikut:
Tipe-A : perkerasan jalan dengan material granular tebal 50 cm untuk jalan akses,
jalan inspeksi menuju lokasi bendung dan bangunan utama.
Tipe-B1 : perkerasan jalan macadam dengan tebal 25 cm yang terdiri dari 10 cm pasir
padat sebagai pondasi dan 15 cm lapisan batu padat ditutup dengan lapisan
material granular tebal 5 cm, untuk perkerasan jalan yang ditunjuk dalam
gambar atau PPK.
Tipe-B2 : perkerasan jalan dengan material granular tebal 20 cm untuk jalan inspeksi
saluran irigasi dan drainasi.
ST.E-101
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Tipe-B3 : pengaspalan jalan dengan aspal semen dengan tebal 5 cm sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi ini.
(a) Susunan butiran (gradasi) material granular harus sesuai dengan ASTM D 1248-68,
sebagai berikut:
Ukuran Saringan
% Berat Lolos
(mm)
40 100
25 80 ~ 100
20 70 ~ 90
4,75 35 ~ 60
0,425 10 ~ 24
0,075 4 ~ 16
Bila diperlukan tambahan filler untuk tujuan agar memenuhi gradasi yang disyaratkan
atau memperbaiki kekompakan material granular, lokasi pengambilan filler harus
dengan persetujuan PPK dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 15% tertinggal di
atas saringan 4,75 mm sesuai dengan standar ASTM.
Gradasi pasir sebagai dasar/pondasi perkerasan jalan Tipe-B1 harus sesuai dengan
standar ASTM D 1248-68 sebagai berikut:
Ukuran Saringan
%Berat Lolos
(mm)
10 -
5 100
2,5 85 ~ 100
1,2 -
0,6 25 ~ 55
0,3 15 ~ 40
0,15 7 ~ 28
0,074 0 ~ 20
Gradasi batu (rubble stone) untuk perkerasan jalan Tipe-B1 harus sesuai dengan
standar ASTM D1248-68 atau JIS Z8801:
Ukuran Saringan
% Berat Lolos
(mm)
150 100
125 85 ~ 100
100 0 ~ 15
(b) Material granular untuk pekerjaan perkerasan jalan harus memenuhi syarat dan
karakteristik sebagai berikut:
ST.E-102
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Material pasir untuk perkerasan jalan harus memenuhi syarat dan karakteristik
sebagai berikut:
(i) Penyedia wajib menyerahkan metoda kerja untuk penempatan penyebaran dan
pemadatan material perkerasan jalan kepada PPK untuk mendapat persetujuan
sebelum pekerjaan dilaksanakan.
(ii) Penyiapan fondasi pekerjaan perkerasan jalan harus diselesaikan dan disetujui
PPK lebih awal sepanjang paling sedikit 100 m sebelum material perkerasan
jalan dihampar dan dipadatkan. Kerusakan atau cacat yang diakibatkan oleh
aliran air, atau kegiatan pelaksanaan pekerjaan atau sebab yang lain harus
segera diperbaiki sesuai dengan ketentuan dan kualitas yang disyaratkan
dengan biaya ditanggung Penyedia, sebelum pekerjaan perkerasan jalan
dikerjakan.
(iii) Bila tebal lapisan material perkerasan jalan 150 mm atau kurang,
penghamparan dan pemadatan harus dikerjakan dalam 1 (satu) lapisan saja.
Untuk tebal lapisan material perkerasan jalan lebih dari 150 mm,
penghamparan dan pemadatan material dikerjakan lapis demi lapis dengan
tebal yang kurang lebih sama tetapi tidak boleh lebih dari 150 mm untuk setiap
lapisan.
(iv) Pemadatan perkerasan jalan dikerjakan mulai dari tepi/pinggir perkerasan dan
berlanjut ke bagian tengah sepanjang jalur yang diperkeras menggunakan
peralatan yang sebelumnya sudah disetujui PPK.
(v) Pemadatan harus dikerjakan sehingga kepadatannya lebih dari 95% kepadatan
kering maksimum (maximum dry density) harus dicapai sesuai dengan
ketentuan AASHTO T 180 Method D. Permukaan perkerasan jalan yang
bergelombang/tidak rata harus diperbaiki, dikupas atau kupas dan ganti
perkerasan sehingga permukaan jalan rata dan seragam.
(vi) Uji kepadatan dan kelembaban/kandungan air dari perkerasan jalan dilakukan
berdasarkan standar AASHTO T191.
(i) Penyedia wajib melaksanakan uji coba perkerasan jalan untuk menunjukkan
bahwa persyaratan dan ketentuan dalam Spesifikasi dilaksanakan dengan baik
dalam pelaksanaan pekerjaan yang sebenarnya di lokasi kerja. Sebelum
ST.E-103
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
Specific gravity AASHTO T84 Lebih dari 2,5 1. Sebelum material untuk
Gradasi AASHTO T11 & T27 Pasal D-6(a) perkerasan jalan digunakan
untuk pelaksanaan
Plasticity Index AASHTO T90 tidak kurang dari 5,
tidak lebih dari 10 2. Salah satu di antara yang
tersebut di bawah ini terjadi
Moisture/Density AASHTO T180 - lebih awal:
Relationship Method D
i) setiap perubahan lokasi
Soaked California AASHTO T193 minimum 30% pengambilan material
Bearing Ratio(CBR) atau,
Field Density Test AASHTO T191 100% MDD Setiap volume prestasi kerja
~ 250 m3 per lapis perkerasan
Field Moisture Test AASHTO T191 OMC-3%, + 2% jalan.
ST.E-104
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
untuk uji laboratorium material, uji kualitas pekerjaan dan perbaikan terhadap cacat
yang ada.
• Pembongkaran pasangan batu atau beton lama dan menggantinya dengan yang baru
Kontruksi pasangan batu atau beton lama yang cacat atau sudah tidak lagi memenuhi syarat
harus dibongkar atau dikupas dengan hati-hati sampai mencapai bagian konstruksi yang
kondisinya masih baik atau dibongkar seluruhnya sesuai perintah PPK.
Bongkaran Beton Pasangan batu lama dalam satuan meter kubik (m3). Pekerjaan ini meliputi
memecah pasangan lama sampai dengan volume satuan buah bongkahan tidak lebih dari
20 cm2, memindahkan dari lokasi tersebut paling tidak dilokasi yang bisa diakses kendaraan
roda 4.
Untuk bongkaran pasangan batu maka pelaksana harus bisa memisahkan hasil bongkaran
batu maupun mortar dengan toleransi batu hasil bongkaran terbebas dari mortar yang
masih menempel tidak lebih dari 5%.
Pengupasan permukaan pasangan batu atau beton lama harus dikerjakan dengan hati-hati
sehingga melukai/merusak pasangan batu atau beton lama dengan kedalaman tidak kurang
dari 3 cm atau sesuai dengan perintah PPK bila ternyata tidak dijumpai bagian konstruksi
yang masih baik.
Bila pembongkaran dan pengelupasan pasangan batu atau beton lama ternyata merusak
bagian dari konstruksi/bangunan yang berdasarkan gambar kerja tidak perlu dibongkar.
Penyedia wajib memperbaikinya kembali dengan biaya sendiri sehingga dapat diterima PPK.
Sesudah pembongkaran dan pengupasan mencapai bagian konstruksi/bangunan yang
kondisinya masih baik, bagian tersebut harus dibersihkan dari material lepas, puing dan
embedded material yang sudah tidak dipakai lagi. Pembersihan dikerjakan menggunakan
sikat baja dan disemprot air sehingga agregat beton atau batu dari pasangan lama muncul,
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal C-14.1.
Sebelum pasangan batu atau beton yang baru akan dituang, permukaan yang lama terlebih
dahulu disiram/dibasahi air sampai jenuh (selama tidak kurang dari 4 jam) kemudian dilapisi
bonding-agent. Semua bahan yang akan dipakai harus mendapat persetujuan PPK dan
puing-puing hasil bongkaran harus dibuang keluar lokasi kerja.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pembongkaran dan pembuangan pasangan batu
atau beton lama dilakukan dengan satuan ukuran volume dalam meter kubik (m3) material
yang dibongkar yang dihitung mulai dari permukaan konstruksi/bangunan lama sampai ke
ST.E-105
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
bagian yang kondisinya masih baik atau sesuai gambar kerja yang disepakati atau perintah
PPK.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pengelupasan dan pembuangan pasangan batu
atau beton lama dilakukan dengan satuan ukuran luas dalam meter persegi (m2) permukaan
bangunan lama yang dikupas sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pembayaran untuk pekerjaan pembongkaran, pengelupasan dan pembuangan pasangan
batu atau beton dilakukan berdasarkan harga satuan pekerjaan tersebut yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah diperhitungkan biaya untuk pekerja, alat
kerja, peralatan, material termasuk bonding-agent, pembongkaran dan pembuangan
embedded material, besi tulangan dan pembuangan seluruh hasil bongkaran ke lokasi yang
dipilih dan disediakan oleh Penyedia.
Timbunan pasir sebagai landasan/dasar (un-graded sand bedding) fondasi diperlukan untuk
perbaikan fondasi riprap, pipa, gorong-gorong, pilar dan pangkal jembatan atau talang dan
kadang-kadang secara khusus sebagai landasan timbunan tanah sesuai dengan gambar
kerja dan perintah PPK.
Pasir untuk landasan fondasi harus bersih dari lempung dan kotoran lain dan dipadatkan
dengan cermat dengan pemadat mekanik atau cara lainnya yang disepakati PPK. Tebal
landasan pasir sesudah dipadatkan harus sesuai dengan elevasi dan dimensi yang
ditunjukkan dalam gambar kerja atau perintah PPK dengan relative density (Dr) tidak boleh
kurang dari 40% diuji berdasarkan JIS A1224 kecuali ditentukan lain oleh PPK.
Metoda kerja, peralatan yang dipergunakan dan tebal lapisan untuk pemadatan yang efektif
ditentukan berdasarkan uji coba pekerjaan un-graded sand bedding yang dikerjakan
Penyedia berdasarkan usulan metoda kerja dan peralatan yang dipergunakan yang sudah
disetujui PPK sebelum uji coba dilaksanakan.
Bila uji coba tersebut dilaksanakan pada lokasi/bagian dari konstruksi permanen, uji coba
tersebut akan dibayar bila memenuhi ketentuan dan syarat dalam Spesifikasi ini, sebaliknya
bila tidak memenuhi syarat dan ketentuan, Penyedia harus membongkar dan
membuangnya keluar lokasi kerja dengan biayanya sendiri. Uji coba yang dilaksanakan di
luar lokasi pekerjaan permanen, tidak dibayar.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan landasan fondasi pasir dilakukan dengan satuan
ukuran volume dalam meter kubik (m3) pasir padat berdasar elevasi dan dimensi yang
ditunjukkan dalam gambar kerja atau perintah PPK.
Pembayaran pekerjaan landasan fondasi pasir dilakukan berdasarkan harga satuan
pekerjaan tersebut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah
diperhitungkan termasuk biaya untuk pengadaan, angkutan, penghamparan, pemadatan
pasir sebagai landasan fondasi dan pekerjaan pendukung lainnya untuk kelancaran dan
penyelesaian pekerjaan ini.
ST.E-106
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian G - Pekerjaan Hidro-mekanikal
E-1 Umum
E-1.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini akan meliputi perencanaan, perhitungan desain, gambar-gambar,
pengadaan material, pembuatan/ pabrikasi, perakitan, pengetesan di pabrik, penyelesaian/
finishing, pengecatan, pengepakan, asuransi, pengangkutan, dan pengiriman ke lapangan,
pemasangan, pengetesan uji coba dan pengetesan akhir serta perbaikan bila ada yang rusak
termasuk material yang berhubungan dengan pekerjaan Hidro-mekanikal yang berada
di Saluran Induk, Sekunder hingga Tersier serta Saringan sampah untuk irigasi sesuai
dengan spesifikasi umum yang ditetapkan yang semua akan dilaksanakan oleh Penyedia
sebagai berikut :
(a) Penggantian dan/atau penyediaan baru set lengkap Pintu-pintu Sorong baja dan Pintu-
pintu Angkat (Hand Gate) serta pintu-pintu ukur Crump-de Gruyter dengan masing-
masing Rangka pengarah/ Guide frame dan Pengangkat/ Hoist untuk jaringan Irigasi
dan Pembuang/ Drainage, mencakup masing-masing bukaan lebar dan tinggi pada
masing-masing ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam gambar desain tipikal serta
dalam Tabel Detail Khusus untuk Pintu-pintu.
(b) Penggantian dan/atau penyediaan baru set lengkap Saringan sampah/Trashrack untuk
jaringan Irigasi dan Pembuang/ Drainage (apabila ada), mencakup masing-masing
bukaan lebar dan tinggi pada masing-masing ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar desain tipikal trashrack.
(c) Penggantian dan/atau penyediaan baru set lengkap pintu sekat (Stoplog) yang terdiri
dari beberapa block kayu/ wooden stoplog dan mencakup masing-masing bukaan
lebar dan tinggi pada masing-masing ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam gambar
desain tipikal balok sekat.
(d) Set lengkap pintu-pintu flap dengan masing-masing rangka pengarah untuk jaringan
pembuang/ Drainage system, bila ada.
(e) Satu (1) lot peralatan pemeliharaan/ maintenance dan kunci-kunci (tools)
sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi.
(f) Satu (1) lot suku cadang (spare parts) untuk peralatan sebagaimana ditetapkan
dalam Spesifikasi.
Lingkup pekerjaan ini akan termasuk juga penyediaan dan pemasangan semua peralatan
mekanikal dan berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan nanti. Pekerjaan
akan termasuk juga penyediaan peralatan maintenance dan tools, dan memberikan
pedoman/ petunjuk kepada staff proyek.
Semua harus sesuai dengan Spesifikasi yang ada, disertai gambar-gambar dan program.
Spesifikasi-spesifikasi untuk pembongkaran pintu-pintu yang ada/lama dan lain-lain untuk
penggantian pekerjaan-pekerjaan hidro-mekanikal harus sesuai dengan Pasal H-2.6 Sub-
bagian disini.
ST.E-107
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 108
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 109
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
4 Spesifikasi Pengecatan 3
5 Prosedur Pengelasan 3
Note: *) buku
ST.F - 110
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 111
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 112
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 113
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 114
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
yang akan dibuat dari material, yang mana tidak akan memperburuk, memperlemah
atau menyebabkan kerusakan pada pipa.
ST.F - 115
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
atau yang mana didalam pandangan PPK atau Pengawas, tidak menampakkan
untuk memenuhi standar-standar pengelasan, harus ditest yang bersifat tidak
merusak.
Ukuran-ukuran yang sesuai akan disediakan untuk menunjukkan arus pengelasan
dan arc voltage pada semua waktu-waktu selama pengerjaan-pengerjaan pengelasan.
Kecuali sebaliknya khusus ditetapkan, bagian-bagian dilas membutuhkan
penyelesaian dimesin harus dilas secara penuh sebelum diselesaikan.
Semua las-las biasanya akan dibuat terus menerus dan kedap air. Minimum
dimensi throat dari las fillet (fillet weld) harus 4,5 milimeter. Plat-plat akan
disambung dengan pengelasan harus dengan teliti memotong untuk ukuran dan
di roll dengan tekanan untuk lengkungan yang sesuai yang mana harus terus
menerus dari ujung dengan koreksi by blow tidak akan diijinkan. Dimensi-dimensi
dan bentuk pinggir untuk disambung harus seperti itu untuk memberikan
peleburan yang cermat dan penetrasi penuh dan pinggiran plat-plat harus dibentuk
secara tepat untuk menyesuaikan berbagai kondisi pengelasan. Permukaan plat-
plat untuk suatu jarak 25 milimeter dari pinggiran yang dilas harus seluruhnya
dibersihkan dari semua karat, gemuk dan kerak agar metal betul-betul bersih.
(2) Kualifikasi Prosedur Pengelasan
Tehnik pengerjaan pengelasan, penampilan dan kualitas dari las-las yang dibuat
dan metode-metode yang digunakan dalam pekerjaan perbaikan yang rusak/ cacat,
akan mengikuti syarat-syarat American Welding Society (AWS) Standard D.1.1,
atau standar-standar lain, sebagaimana diusulkan dalam Tender dan kemudian
dimasukkan dalam Kontrak atau standar lain yang disetujui oleh PPK.
(3) Kualifikasi Tukang Las dan Operator-Operator Pengelasan
Semua pengelas-pengelas dan operator-operator las yang ditugaskan untuk
pekerjaan -pekerjaan pengelasan harus telah lulus suatu test kualifikasi, dalam
enam (6) tahun sebelumnya, untuk tukang las dan operator-operator pengelasan,
sesuai dengan JIS Z 3801 dan / atau Z 3841 atau standar-standar setara lainnya
yang disetujui. Penyedia akan memberi PPK copy-copy sertifikat report-report
dari hasil-hasil physical test dari contoh-contoh yang dilas dalam test-test
kualifikasi.
Bilamana, dalam pandangan PPK, pekerjaan dari suatu pengelas pada suatu waktu
kelihatan diragukan, akan diharuskan untuk lulus test kualifikasi ulang yang
pantas. Semua biaya-biaya dari test kualifikasi ulang akan ditanggung oleh
Penyedia.
(4) Electrode Pengelasan
Elektrode pengelasan harus mengikuti JIS Z 3211 atau Z 3212, meliputi tipe
hydrogen rendah atau setara lain yang disetujui.
Weld metal tipe anti karat, dimana digunakan dalam air berjalan untuk menjaga
terhadap lubang poros, harus dari steel nickel chromium. Tipe, chemical
composition dan jumlah welding rod JIS untuk maksud ini harus sesuai dengan
persetujuan dari PPK.
(5) Perbaikan
Bilamana kecakapan kerja tidak memuaskan bagi PPK, pengelasan harus dikupas
untuk sound metal, ditest dan perbaikan las, atas persetujuan PPK. Pekerjaan
pengelasan yang mengandung semacam kerusakan harus diperiksa dan ditest
semua sepanjang alur las dengan metode yang sama yang digunakan pertama
sebagaimana diinstruksikan oleh PPK untuk memuaskannya.
E-1.6.9 Pelumasan
ST.F - 116
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Ketentuan akan dibuat untuk pelumasan semua bearing-bearing, termasuk ball dan
roller-roller bearing, dengan sistem pressure Gun. Semua pelumasan nipple-nipple
harus dengan mudah dapat dicapai.
Di mana hal mudah dicapai untuk sebuah bearing untuk maksud-maksud pelumasan
adalah begitu berat, suatu ketentuan harus dibuat untuk pelumasan yang jauh atau
jalan yang aman untuk titik- titik pelumasan. Ball dan roller bearing harus dimasukkan
dalam block/ kerangka yang rapat kedap debu untuk penggunaan di dalam ruang terbuka
dan dalam ruang/ kerangka kedap air untuk penggunaan dalam daun pintu.
Semua bearing-bearing/ bantalan dan tempat gigi-gigi harus diberi grease/ gemuk dan
minyak oli dan kaleng pengisi oli harus disediakan dimana diperlukan untuk mencegah
kelebihan oli atau gemuk yang menetes ke lantai/deck.
Oli dan grease harus dari suatu tipe yang mudah didapat di Indonesia sebagaimana
yang disetujui oleh PPK. Tipe yang ada di Indonesia harus dicari oleh Penyedia itu
sendiri.
ST.F - 117
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Semua oli, parafin, grease dan kotoran harus dibuang dari permukaan-permukaan
yang akan dicat, dengan penggosokkan permukaan-permukaan dengan kain bersih
yang dicelupkan ke dalam mineral pelarut. Berikut pembersih pelarut, percik-
percik las, terak, kotoran kecil, karat lepas dan kerak pabrik serta bahan-bahan
asing lain harus dibuang dengan shot atau grit-blasting pada “ Sa 2 ½“ dari
Swedish Standard SIS 055900 atau SSPC-SP 10 dari Steel Structures Painting
Council Manual Volume 2. Perhatian khusus akan diberikan untuk pembersihan
pojok - pojok dan pertemuan sudut – sudut.
Permukaan-permukaan yang dibersihkan dengan semburan angin/ peledakan akan
menunjukkan permukaan plat yang rusak-rusak semacam keropeng-keropeng atau
congkelan-congkelan tajam harus diperbaiki dalam suatu cara disetujui sebelum
pengecatan. Setelah blast cleaning, permukaan-permukaan berdebu disapu atau
disembur angin dengan kompresor angin bebas dari air atau minyak yang
mengganggu. Semua permukaan-permukaan yang akan dicat harus betul-betul
kering, bersih dan bebas dari kelembaban uap sebelum hingga selama pengecatan.
Bilamana bentuk-bentuk karat atau permukaan menjadi terkontaminasi dalam
interval antara pembersihan dan pengecatan, pengecatan ulang pada derajat yang
sama harus diperlukan.
(3) Prosedur Penggunaan
Penggunaan lapisan pelindung akan dilakukan di Bengkel Penyedia dan/ atau
bengkel lapangan, bilamana mungkin. Pekerjaan pengecatan di lapangan
pemasangan akan dibatasi untuk lapisan - lapisan Touch-up untuk area-area yang
rusak dan lapisan- lapisan untuk bagian-bagian pengelasan lapangan.
Semua cat, kapan digunakan, harus memberikan lapisan tipis/ film yang
memuaskan dan licin serta permukaan yang rata. Cat harus seluruhnya diaduk,
disaring, dan dijaga pada konsistensi yang sama selama pekerjaan pengecatan.
Cat tidak akan dikerjakan bilamana temperatur dari metal atau udara sekitar di
bawah 10 derajat Celsius dan metalnya di atas 50 derajat Celsius, atau bilamana
kelembaban di atas 90 %, atau bilamana ancaman-ancaman akan hujan sebelum
lapisan dicat menjadi kering. Setiap lapisan cat harus dilindungi selama periode
awal pengeringan terhadap kemungkinan dari kondensasi penguapan atau
kontaminasi bahan asing. Semua pekerjaan-pekerjaan pengecatan kuwas dan / atau
airless spraying.
Pada saat material lapisan cat diterapkan dengan penyemprotan/ spraying, alat
yang cocok harus disediakan untuk mencegah pemisahan selama pengerjaan
pelapisan. Bebas minyak dan kelembaban udara / embun harus dikeluarkan dari
jalan masuk udara dari semua peralatan penyemprotan/ spraying. Setiap lapisan
harus sama dan bebas dari lubang-lubang, kerutan-kerutan dan cacat-cacat lainnya.
Waktu antara selama pelapisan-pelapisan harus tidak kurang dari minimum
maupun lebih dari maksimum waktu pelapisan ulang yang ditetapkan oleh pabrik
pembuat cat.
Cat akan diterapkan agar supaya ketebalan pada suatu titik tidak kurang dari
pada yang ditentukan dalam spesifikasi-spesifikasi pengecatan yang disetujui.
Permukaan-permukaan yang tidak diperlukan untuk dicat, tetapi berdekatan dengan
permukaan-permukaan yang mana akan dibersihkan dan dicat, harus cukup
dilindungi selama pembersihan dan pengecatan.
Perbaikan-perbaikan pada area-area yang rusak dari lapisan cat harus dilakukan
dengan tepat sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi pengecatan yang disetujui.
Dikarenakan sifat mudah terbakar dan sifat mengandung racun dari material-
material lapisan cat, Penyedia akan melakukan tindakan pencegahan untuk eliminir
sesuatu kesehatan atau bahaya keamanan bahwa kemungkinan meningkat selama
ST.F - 118
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 119
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
dan satu lapisan akhir) sampai mempunyai total dry film ketebalan 0,15 – 0,18
milimeter.
Peralatan komersial selain daripada yang disebutkan di atas kemungkinan dicat sesuai
dengan praktek standar pabrik yang harus disetujui PPK.
(6) Inspeksi/Pemeriksaan
Semua pekerjaan pengecatan harus diperiksa oleh Penyedia sendiri sesuai dengan
prosedur test yang disetujui yang ditetapkan dalam Pasal G-1.5.3 “Petunjuk Prosedur
Test“atas persetujuan PPK.
Berikut pemeriksaan visual pada permukaan-permukaan yang telah dicat, ketebalan
dry film pelapisan akan dichek pada banyak spot-spot dari area yang dicat sebisa
mungkin untuk membuktikan ketebalan keseluruhan untuk menentukan minimum
ketebalan dengan Electro magnetic thickness meter. Selanjutnya, untuk maksud
pengukuran secara kontinyu dari lapisan-lapisan, area-area yang dilapisi akan
diperiksa dengan pin hole detector (“Holiday“ detector). Pemeriksaan cat-cat
yang mengelupas juga akan dilakukan untuk area-area yang dicat.
E-1.7 Asuransi
Penyedia harus mengasuransikan Pekerjaan-pekerjaan dalam nama-nama gabungan dari
Penyedia dan Direksi Pekerjaan untuk nilai penggantian penuh mereka sebagaimana
ditetapkan dalam Pasal dari Kondisi Kontrak. Asuransi harus mencakup semua
kehilangan, kerugian-kerugian (korban jiwa), kerusakan, kerusakan pekerjaan yang mana
mungkin timbul di luar selama pengiriman dari tempat pabrik pembuat sampai ke
lapangan dan pekerjaan-pekerjaan instalasi / pemasangan dari pekerjaan-pekerjaan hingga
periode pertanggung jawaban kerusakan.
Biaya asuransi dari asuransi semua resiko pemasangan, asuransi pertanggungjawaban
pihak ketiga, asuransi kompensasi pekerja-pekerja dan asuransi pertanggung jawaban
kendaraan mobil untuk pekerjaan-pekerjaan yang mencakup di bawah Sub-bagian d sini
harus dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam satuan harga yang ada dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Asuransi untuk transportasi harus Marine Cargo Insurance dan Institute Cargo Klausal
(all risk) dengan Klausal pengganti khusus dan akan mencakup Inland transportation
(Transportasi Darat). Asuransi akan mencakup nilai penggantian penuh dari rencana
selama marine dan transportasi darat dari gudang penyimpanan pabrik pembuat sampai
pengiriman ke gudang penyimpanan di lapangan. Nilai masa pertanggung jawaban penuh
tidak akan kurang daripada C.I.F. atau nilai ex-Factory plus sepuluh (10 %) persen
daripadanya.
Marine Cargo Insurance harus efektif dan kontinyu untuk periode penuh hingga
rencana delivery ke gudang penyimpanan di lapangan.
ST.F - 120
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
posisi yang benar dari sling-sling dan akan memuat suatu tanda pengenal yang
berhubungan dengan mereka untuk dokumen-dokumen pengapalan yang tepat.
Peti-peti kemas yang mana tidak dapat diberi tanda sebagaimana di atas harus
mempunyai label-label metal/ logam dengan penandaan yang perlu padanya. Label-
label logam harus aman dilekatkan pada paket dengan kawat baja yang kuat atau
yang setara. PPK akan berhati-hati benar untuk memeriksa paket / peti kemas sebelum
pengiriman ke lapangan. Penyedia harus sepenuhnya bertanggungjawab untuk
penjaminan bahwa pemaketan sesuai / pantas untuk pengangkutan dan semacam
pemeriksaan tidak akan membebaskan Penyedia dari pertanggungjawaban untuk suatu
kehilangan atau cacat atau kerusakan akibat kesalahan pengepakan.
Semua material-material pengepakan akan tinggal milik Penyedia dan harus
dibuang/dibersihkan dari lapangan pada kesempatan secepatnya dan dibuang pada
tempat/area-area yang mana diinstruksikan oleh PPK.
Tanda-tanda pengapalan akan terdiri dari informasi-informasi berikut dalam urutan
dan dalam kerangka yang sepadan dengan ukuran dari container:
( a ) Penerima Barang : ________________
Kubik.
E-1.8.2 Pengiriman
Penyedia akan mengirim semua rencana termasuk peralatan Penyedia yang akan
disediakan di bawah Sub-bagian ini ke lokasi Lapangan dalam waktu yang cukup untuk
pekerjaan persiapan dan pemasangan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan
(Construction Time schedule). Tidak ada bagian dari rencana dan Peralatan Penyedia
yang akan dikirim ke Lapangan hingga persetujuan tertulis yang telah diperoleh dari
PPK untuk pengiriman.
Pemberitahuan seperti pengiriman akan diberikan kepada Direksi Pekerjaan dan kepada
PPK secara tertulis tidak lebih dari empat belas (14) hari sebelum tanggal pengapalan
/ pengiriman peralatan untuk dikapalkan/dikirimkan. Setiap pemberitahuan harus
memasukkan sebuah daftar pengapalan/pengiriman lengkap isi muatan dari setiap
paket untuk dikirim dan menunjukkan tanggal yang diperkirakan dari pengiriman dan
nomer seri untuk setiap komponen untuk digunakan guna identifikasi dan copy-copy
dari polis asuransi yang diatur untuk itu.
Penyedia akan bertanggungjawab untuk menyambut di Lapangan dari pengiriman-
pengiriman untuk tujuan Kontrak.
Penyedia harus pada pertanggungjawabannya memeriksa muatan-muatan di lapangan
atas datangnya barang-barang dan akan melaporkan secara khusus tertulis, jumlah,
ST.F - 121
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
kondisi, kerusakan, bilamana ada dari barang-barang tersebut kepada Direksi Pekerjaan
dan kepada PPK dalam tiga (3) hari setelah kedatangan.
E-1.8.3 Penyimpanan di Lapangan/ Site
Penyedia harus bertanggungjawab untuk semua pemeliharaan rutin, yakni; pelumasan,
pemeriksaan, dan pengaturan dari semua peralatan sesuai rencana, hingga pengeluaran
Sertifikat Serah terima.
Penyedia akan menyusun atas pengeluaran-pengeluarannya untuk perlindungan
penyimpanan atau perlindungan-perlindungan lain dari semua material-material dan
peralatan terhadap korosi dan kerusakan mekanikal. Suatu korosi atau kerusakan yang
mungkin terjadi pada suatu item dari rencana harus dibuat baik sebelum alat itu
dipasang.
Penyedia akan menyediakan semua drainage dan perlindungan cuaca untuk gudang
penyimpanan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari PPK.
Kebutuhan minimum dari semua item harus diletakkan di atas block-block kayu yang
mana dasar ketinggian sedikitnya 150 mm di atas lantai atau permukaan tanah. Tidak
ada item-item yang akan diletakkan langsung di atas lantai atau tanah.
Semua muatan-muatan yang berisi mesin-mesin/peralatan penting dan bagian- bagian
elektrik harus disimpan di dalam gudang yang mana harus disediakan oleh Penyedia.
Item-item tahan cuaca dan bagian-bagian baja struktur mungkin disimpan dalam ruang
terbuka, tetapi dalam semua hal harus dilindungi untuk persetujuan PPK. Penyedia
harus bertanggung jawab untuk mencukupi semua perlindungan.
ST.F - 122
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
pembuat berkeinginan untuk menggunakan material stock tidak dibuat secara khusus
untuk diperlengkapi peralatan, data-data yang mencukupi agar material semacamnya
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ditetapkan disini, akan diperlengkapi, yang
mana dalam test-test yang sebenarnya pada material- material di sini mungkin
dilepaskan. Laporan-laporan test pabrik yang disahkan (Certified mill test reports) dari
tempat-tempat dan bagian-bagian yang akan dapat diterima.
Saksi-saksi pengetesan-pengetesan dan pemeriksaan material mungkin dibuat di tempat
pabrik/pembuat oleh inspector yang ditunjuk oleh PPK, kecuali sebaliknya ditetapkan.
Kesaksian dan pemeriksaan seperti itu akan diadakan sebagai begitu turut mencampuri
sedikit mungkin dengan operasi pembuatan. Penyedia bagaimanapun harus memenuhi
dengan suatu permohonan yang beralasan dibuat oleh pengawas/ inspector berkenaan
dengan metode pengetesan atau koreksi dari pembuatan yang kurang sempurna.
Penyedia akan melengkapi, bebas biaya, semua bagian test, dan lain-lain, pemotongan
dan dimensi untuk ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan dimensi-dimensi sebagaimana
ditunjukkan oleh PPK. Pengetesan dari contoh-contoh akan dilakukan oleh Penyedia
atas biaya dan pengeluarannya, dan akan ditunjukkan sesuai dengan petunjuk-petunjuk
prosedur pengetesan yang disetujui.
Bagian-bagian test itu menunjukan material yang diapkir/ ditolak akan disimpan dan
menjadi milik dari Direksi Pekerjaan.
Pelepasan dari pemeriksaan oleh PPK/ Pengawas (Inspector) tidak akan membebaskan
Penyedia dari suatu pertanggungjawabannya agar penyediaan material dan pekerjaan
dapat diterima oleh PPK.
ST.F - 123
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Setelah suatu bagian atau keseluruhan rencana di bawah bagian ini telah dipasang
lengkap seluruhnya, disetel, ditest dan disetujui dan bagian-bagian di bawah bagian-
bagian lain untuk pengoperasian rencana dipasang sepenuhnya, Penyedia akan
melakukan test-test pada penyelesaian dalam kehadiran Direksi Pekerjaan/Proyek dan
PPK untuk mempertunjukkan bahwa rencana telah dipasang dengan benar, semua
penyetelan/penyesuaian yang perlu dan penyetingan dibuat, dan bebas dari vibrasi
dan kebocoran di bawah beban, dan memenuhi spesifikasi dalam semua hal.
Lapangan 6
Note: *) Buku
ST.F - 124
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Penyedia harus melengkapi satu (1) lot peralatan pemeliharaan/ maintenance dan
kunci-kunci/ tools yang mencukupi untuk pemeliharaan yang sebaiknya dari semua
rencana yang disediakan di bawah bagian ini sebagaimana daftar dalam Pasal G-1.12
dan terdaftar dalam Analisa Harga Satuan.
Peralatan pemeliharaan dan kunci-kunci harus memasukkan, tetapi tidak akan dibatasi
untuk :
(a) Satu (1) lot kunci/tools untuk penggunaan umum semacam; set kunci Inggris,
waterpas, tang pemotong, set kunci pas
(b) Satu (1) lot Kunci-Kunci pekerjaan bongkar muat barang semacam; block- block
pengungkit/ lever blocks, chain block/ takal rantai, snatch blocks/ pengencang, dan
tali-tali baja / wire rope.
(c) Satu (1) lot instrumen-instrumen pengukuran semacam; Electro magnetic paint
thickness meter Tipe Digital, jangka lengkung, penggaris plat baja, pengukur
ketebalan / thickness gauge dan stop watch.
(d) Satu (1) lot Tester-tester semacam; insulation tester, universal tester.
Peralatan pemeliharaan dan kunci-kunci harus dikirim dengan rencana, dalam kabinet-
kabinet yang dapat dikunci dipasang di bagian dalam sehingga kunci-kunci mungkin
aman tersimpan dalam suatu cara yang baik.
E-1.12 Suku Cadang (Spare Parts) dan Peralatan Pemeliharaan (Maintenance Tools)
Suku cadang sSpare Parts) dan peralatan Pemeliharaan (Maintenance) dan Kunci-kunci
(Tools) untuk disediakan sesuai dengan Pasal G-1.10 dan G-1.11 ini harus sebagai
berikut :
I Pintu-pintu Irigasi
ST.F - 125
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
E-1.13 Pembayaran
E-1.13.1 Umum
Pembayaran untuk Pekerjaan-Pekerjaan yang tercakup dalam Bagian ini akan dibuat
pada Kontrak Lump-sum untuk Item jumlah dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang
mana harga-harga akan merupakan kompensasi penuh untuk biaya-biaya semua
pekerja-pekerja, alat-alat kunci, peralatan dan material-material termasuk perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, pemasangan, pengecatan, penyetelan, pengetesan dan
ST.F - 126
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 127
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Kunci-Kunci“ dalam Sub-bagian ini akan dibuat pada Kontrak Lump-sum sebagai
berikut:
(i) Pembayaran seratus (100 %) persen dari lump sum atas kedatangan /
tibanya dari semua peralatan dan bagian-bagian hingga ke lapangan yang
disetujui oleh PPK di bawah kondisi-kondisi yang sama disebutkan dalam
Pasal G-1.13.2 (1) ( i ) di atas.
Beban hidrostatis akibat perbedaan tinggi muka air antara sisi - sisi hulu dan sisi-
sisi hilir dari pintu, stoplog dan saringan sampah.
(b) Beban tekanan Sedimentary.
Beban tekanan sedimentary/ endapan akan dihitung dengan persamaan dan nilai –
nilai:
Pe = Ce . W 1. d
Di mana,
ST.F - 128
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Tekanan air dinamis pada waktu gempa bumi akan dihitung dengan rumus
Westergaard sebagai berikut:
Pd = 7 Wo . k x ( H x h )½ / 8
Di mana;
Pd : Tekanan air dinamis pada acting point “ h “ : ( tf / m² )
Tenaga inertia pada waktu gempa harus perkalian berat mati dengan intensitas
seismic yang ditetapkan ( f ) di atas.
(h) Variasi tekanan air dan tenaga vibrasi disebabkan oleh aliran air semacam tenaga
uplift, tenaga down-pull (tarikan ke bawah), dan lain-lain.
ST.F - 129
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
suatu permukaan air. Bilamana ada suatu kekurangan dari tenaga penutupan,
pemberat/ ballast (untuk penyeimbang) mungkin disediakan pada daun pintu.
Pemberat/ ballast akan dibuat dari baja atau material-material lain yang disetujui
oleh PPK kecuali untuk beton/ concrete dibuat pemberat/ ballast.
(2) Untuk Tipe Gerak (Moveable)
Alat pengangkat tipe gerak akan didesain untuk kombinasi dari beban–beban
berikut disamping itu untuk tipe stationary ditetapkan dalam (1) di atas:
(a) Tenaga inertia dan/ atau tenaga centrifugal akibat pengereman atau
memulai dari pengangkatan dan travelling operation.
E-2.2 Material
E-2.2.1 Umum
(1) Umum
Semua material-material dari rencana tercakup dalam bagian ini harus baru dan
berkualitas tinggi, terutama sekali dipilih guna memenuhi kewajiban yang
diperlukan untuk pengoperasian yang tepat dari rencana, dan ditunjukkan
sepenuhnya di dalam gambar-gambar detail Penyedia untuk persetujuan.
Material-material harus memenuhi dengan kebutuhan-kebutuhan dalam Japanese
Industrial standards (JIS) yang terakhir atau American Society for Testing and
Materials (ASTM) yang terdaftar di sini atau yang setara dan/ atau kualitas lebih
baik atau sebagaimana yang telah disetujui sebelumnya oleh PPK, kecuali
sebaliknya ditetapkan.
(2) Tuangan - tuangan
Semua tuangan-tuangan timbangan 226,8 kilogram (kgf) (500 pound) atau lebih
harus mempunyai kupon test yang dilekatkan/ disertakan dari mana contoh-
contoh test tersebut dipersiapkan. Jumlah, ukuran, dan lokasi dari kupon-kupon
test harus sesuai dengan persetujuan PPK. Material cacat atau ditemukan
material-material yang rendah mutunya untuk itu ditetapkan harus ditolak/
diapkhir dan segera sesudah dikeluarkan, dan tidak akan digunakan lagi dalam
suatu bagian dari rencana.
ST.F - 130
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
(a) Plat baja untuk plat pintu/ skin plate JIS G 3106, SM 400 B ,
untuk bentuk baja diroll dari daun pintu A 516 Grade 60,70
(b) Plat baja untuk struktur umum/ JIS G 3101,SS 400 atau
biasa. ASTM A 36
ST.F - 131
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
(d) Baut baja, mur dan ring JIS B1180, B 1181 dan
Dan A 675
(e) Baut baja hexagon kekuatan tinggi, JISB1186 atau ASTM
(h) Plat clad baja tahan korosi JIS 3601 atau ASTM
dan 148 / M.
(d) Tuangan Bronze/ perunggu JIS H 5111, BC 3 atau
ASTM B 584 , C 90500
(e) Tuangan fosfor perunggu JIS H 5113, PBC 2 atau
ASTM B 505, C 90700
E-2.2.4 Tempaan
(a) Tempaan baja carbon JISG3201,SF490A atau
ST.F - 132
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
original defleksi)
ST.F - 133
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
(c) Saluran pipa baja untuk pipa–pipa udara JIS G 3452 SGP
1,200 1,600
ST.F - 134
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
K : {3 + (Aw/2 Ac)}½
Pada kondisi flens kompresif itu langsung dilas pada plat daun pintu (skin plate),
dan seterusnya. 1,200 1,600
4. Tegangan geser/ Shearing stress 700 900
stress.
Catatan:
a) Dalam kasus ketebalan melebihi 40 mm, tegangan yang diijinkan untuk kondisi
pembebanan normal dari bagian-bagian baja struktur harus diatur/ disesuaikan
sebagai berikut :
Untuk SS 400 dan SWM 400 : Tegangan diijinkan di atas dikalikan 0,92
ST.F - 135
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
( per luas penampang kotor ) (l/r) = < 19, 1,050 (l/r) = < 21, 900
(per luas penampang kotor) (l/b) = < (10/K), (l/b) = < (10/K),
1,050 900
K : { 3 + ( Aw / 2 Ac ) }½
Pada kondisi flens kompresif langsung dilas pada plat daun pintu ( skin plate ), dan
seterusnya. 1,050 900
4. Shearing stress/ tegangan 600 500
ST.F - 136
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
bantalan.
Catatan:
a) Bilamana material baja selain daripada yang disebutkan dalam tabel di atas
digunakan, tegangan rentang/ lentur yang diijinkan untuk kondisi pembebanan
normal tidak akan melebihi 50 % dari kekuatan minimum yield point atau
kekuatan ketahanan/ daya tahan material baja yang digunakan, manapun
yang paling kecil. Semua tegangan-tegangan diijinkan lainnya harus menurut
perbandingan dihitung sesuai dengan tabel di atas berdasarkan pada
tegangan-tegangan rentang yang diijinkan.
( 3 ) Baja Tuangan dan Tempaan
a) Bilamana material baja selain daripada yang disebutkan dalam tabel di atas
digunakan, tegangan rentang/lentur yang diijinkan untuk kondisi pembebanan
normal tidak akan melebihi 50 persen dari kekuatan minimum yield point
atau kekuatan ketahanan/ daya tahan material baja yang digunakan, manapun
yang paling kecil. Semua tegangan-tegangan diijinkan lainnya harus menurut
perbandingan dihitung sesuai dengan tabel di atas berdasarkan pada
tegangan- tegangan rentang yang diijinkan.
( 4 ) Kelingan/ Rivet
Tegangan-tegangan geser/ shearing dan bantalan/ bearing dari shop rivet tidak
akan melebihi 0,8 dan 1,7 kali dari tegangan rentang yang diijinkan dari berturut-
turut material baja dasar. Tegangan-tegangan geser dan bantalan yang diijinkan
dari lapangan kelingan/ rivet setempat harus 80 % dari itu untuk kelingan bengkel/
shop rivet.
E-2.3.2 Bagian Mesin
Tegangan-tegangan rencana yang diijinkan dari semua bagian-bagian mesin dari alat
pengangkat (hoist) harus mempunyai faktor-faktor keamanan/ safety factor (SF)
terhadap ultimate strength material baja untuk tingkat kapasitas alat pengangkat dalam
kondisi pembebanan normal.
ST.F - 137
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Tegangan satuan tidak akan ada dalam kasus melebihi sembilan puluh (90) persen
dari kekutan yield point minimum atau kekuatan ketahanan/ daya tahan dari material
yang digunakan manapun yang paling sedikit di bawah akibat beban dari kemacetan/
gangguan atau tenaga putaran rotor-terkunci dari motor pengangkat/ hoist, manapun
yang paling besar.
fy : Kekuatan minimum yield point atau kekuatan ketahanan/ daya tahan dari
material, manapun yang paling sedikit (kgf/cm²)
L : Panjang tak didukung/ ditopang laterally dari bar elements (cm), tetapi tidak akan
melebihi 70 t.
ST.F - 138
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
- Plat daun, semua plat–plat baja lain dan merupakan girder/ beams 8,0
(b) Rangka pengarah/Sponing untuk pintu/ stoplog: bentang 2,00 m atau lebih
(c) Pengangkat tipe stasioner untuk pintu/ stoplog: bentang 2,00 m atau lebih
(d) Daun Pintu/ stoplog lain, guide frame dan hoist stationary
ST.F - 139
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
- Plat daun, semua plat-plat baja lain dan merupakan girder/ beams 6,0
- Lain-lain 6,0
Beam utama horizontal dari daun stoplog dan lifting beam 1 / 600
ST.F - 140
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 141
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Spur gear dari wheel dan pinion per satu set 0,95
Bevel gear dari wheel dan pinion per satu set (oil bath) 0,97
ST.F - 142
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 143
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
E-3.1 Lingkup
Pasal ini meliputi perencanaan, pembuatan, penyediaan, pengujian, penyelesaian,
pengecatan, pengiriman ke lapangan/ site, pemasangan, pengujian lapangan dan
commissioning semua pintu-pintu sorong baja dan pintu-pintu romyn baja dengan
asesorisnya untuk dilaksanakan dan diselesaikan oleh Penyedia sesuai dengan Spesifikasi
dan Gambar ini.
E-3.3.1 Umum
Penyedia akan merencanakan, menyediakan dan memasang set-set lengkap dari pintu-
pintu sorong baja dan pintu-pintu dioperasikan tangan (bilamana ada) tipe persegi empat
dengan rangka-rangka pengarah dan pengangkatnya sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar-Gambar atau ditunjukkan oleh PPK. Pintu-pintu ini direncanakan untuk dipasang
pada bangunan pembagi, bangunan bagi-sadap (offtake), wasteway dan lain-lain supaya
mengatur dan menghentikan aliran air masuk/ keluar. Semua bagian-bagian dari pintu-
pintu ini dan kelengkapannya dipakai dari pekerjaan-pekerjaan yang harus di-desain,dibuat,
disediakan, ditest, diselesaikan, dicat dan dikirim ke lapangan, dipasang dan ditest lapangan
sebagaimana ditetapkan dalam Sub-bagian ini.
Jumlah dari masing-masing tipe pintu akan ditunjukkan pada Daftar Kuantitas dan Harga
(Bill of Quantity), keputusan akhir untuk tipe dan jumlah yang akan dipakai di lapangan akan
diputuskan atas persetujuan PPK.
Penyedia akan melakukan perhatian khusus dalam merencanakan dan pembuatan/
fabrication dari semua tipe pintu-pintu untuk menghindari vibrasi selama suatu kondisi
pengoperasian. Susunan pintu-pintu harus sebagaimana ditunjukkan pada gambar-gambar,
dan semua bagian-bagian dari pintu sorong atau harus sesuai kebutuhan-kebutuhan yang
ditetapkan atau ditunjukkan oleh PPK.
ST.F - 144
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Bilamana suatu material baja (pada ketebalan 40mm atau kurang) selain
daripada SS 400 atau SM 400 ada dipakai, tegangan regang yang diijinkannya
untuk kondisi pembebanan normal akan dihitung berdasarkan rumus/ formula
berikut sesuai dengan hasil batas kekuatan yang dijamin dari material baja yang
digunakan.
ST.F - 145
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Ta = Ty / ( Fm x Fs )
Di mana;
Minimum ketebalan dari bagian-bagian baja struktur utama dari pintu harus
enam (6) millimeter untuk plat-plat baja dan lima (5) millimeter untuk bagian-
bagian baja, berturut-turut. Perbandingan tipis kritis harus sebagaimana
ditetapkan dalam Pasal G-2.5.
(b) Bagian Mesin
Tegangan bantalan beton yang diijinkan tidak akan lebih dari yang ditetapkan
dalam Pasal G-2.3.4.
Tegangan-tegangan kompresif yang diijinkan dari pekerjaan pasangan batu/
masonry tidak akan lebih dari lima belas (15) kgf/cm2.
ST.F - 146
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Beam-beam utama horizontal harus dari baja potongan berasal dari balok (girder) plat
yang mempunyai suatu batasan korosi dua (2) millimeter. Defleksi beam harus kurang
dari 1 / 800 dari bentang penopang pintu di bawah beban penuh. Ketentuan harus
dibuat untuk membuang air dari bagian-bagian beam horizontal. Beam utama bawah
harus disusun untuk menjaga jarak minimum dari 75 mm dari sisi bawah plat pintu
guna menghindari ketidaksempurnaan penutupan akibat sedimen pada beam
ambang (sill beam).
(4) Penyekat
Penyekat-penyekat harus dari perunggu atau penyekat karet sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar-Gambar atau sebagaimana diinstruksikan oleh PPK dan di-
klem ke plat pintu dari pintu dengan menggunakan klem plat baja yang tahan korosi
dan/ atau baut-baut material kuningan, mur dan ring-ring. Penyekat-penyekat karet
utamanya harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal
G-2.2.5 di dalam ini.
(5) Block Bantalan
Block-block bantalan baja tahan korosi akan disediakan pada permukaan sisi tanah
dari pintu sorong untuk menunjang dan meneruskan gaya beban-beban pada daun
pintu ke rangka pengarah.
- Tinggi pintu ± 5
- Kedalaman pintu ± 4
ST.F - 147
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
- Ketinggian penyekatan ± 5
Detail-detail pembuatan dan konstruksi dari rangka pengarah, tidak ditentukan di sini, akan
dibuat oleh Penyedia atas persetujuan PPK.
(1) Beam Ambang
Beam ambang harus betul untuk membentuk dan bebas dari puntiran dan lengkungan
serta akan didesain untuk mampu meneruskan semua beban-beban yang diterapkan
padanya ke beton/ concrete dan/ atau bangunan-bangunan batu masonry, tanpa dan
defleksi.
(2) Rangka Track
Rangka track harus mampu meneruskan beban air dari daun-daun pintu ke bangunan
beton/ concrete. Permukaan-permukaan rangka track harus benar dan rata.
Maksimum penyimpangan permukaan dari teori bidang harus tambah atau kurang
satu (1) millimeter pada suatu panjang tiga (3) meter. Permukaan harus sesuai
dimesin dan mempunyai kekerasan yang cukup untuk mencegah pemakaian yang
berlebihan.
(3) Beam Atas
Beam atas akan disediakan pada bagian atas dari rangka track tepid dan akan
menopang pengangkat spindle. Beam atas akan dipasang ke rangka-rangka track sisi
dengan memakai baut-baut, mur dan ring-ring, dan harus dapat dibongkar pada saat
pekerjaan pemeliharaan mendatang. Beam atas harus mampu menopang beban
pengangkatan.
ST.F - 148
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Semua gear-gear, kecuali worn gear reducer itu harus dari tuangan perunggu
fosfor, harus tuangan dari baja tempa dengan mesin pemotong gigi. Bilamana
worn gear digunakan, penopang-penopangnya harus cukup kuat untuk
mencegah gerakan-gerakan yang tidak semestinya. Gear-gear akan
mempunyai rumah-rumah yang dapat dipindahkan dengan syarat mudah
dicapai untuk pelumasan.
(c) Kopling
Spindle-spindle ulir harus dari baja tempa atau material-material lain yang
disetujui dan dimesin potong pada bagian ulir. Spindle-spindle akan disambung
dengan flange joints dan terdiri dari flen-flen penopang pintu dan penopang-
penopang tengah yang dapat dipindahkan untuk mencegah tekukan bila perlu.
Mur-mur kunci (stopper) akan disediakan guna membatasi jalan gerak ke atas
dan ke bawah dari spindle.
(e) As penggerak
ST.F - 149
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Ketelitian yang sangat akan diambil untuk menjamin bahwa permukaan penyekat
terletak pada suatu dudukan yang benar dalam toleransi-toleransi yang ditetapkan
untuk panjang seluruh. Penempatan beton/ concrete pada block-out tidak akan
diteruskan hingga rangka-rangka pengarah telah dirakit lengkap dan dijamin. Selama
penempatan beton/ concrete, penjajaran/ pelurusan dan toleransi-toleransi akan
diperiksa dan kegiatan perbaikan akan diambil bilamana menunjukkan bahwa
pemindahan telah terjadi.
ST.F - 150
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Daun-daun pintu akan dirakit lengkap dan dipasang sesuai dengan detail-detail yang
ditunjukkan pada gambar-gambar konstruksi dan gambar kerja. Pintu-pintu akan
dirakit dan dipasang dalam toleransi-toleransi yang perlu untuk memenuhi toleransi-
toleransi yang ditetapkan.
(3) Pengangkat
Sebelum perakitan, semua permukaan-permukaan bantalan, jurnal, grease-grease
dan/ atau alur-alur minyak harus dibersihkan dengan hati-hati dan dilumasi dengan
grease atau minyak yang disetujui. Setelah perakitan, setiap sistem pelumasan harus
diperiksa.
Setiap pengangkat, lengkap dengan semua assesoris, akan dirakit dan dipasang sesuai
dengan gambar. Pengangkat-pengangkat akan ditempatkan dan disetel sehingga
mereka dalam suatu pelurusan yang benar dengan pelengkap angkat dari pintu-pintu.
E-3.4.1 Umum
ST.F - 151
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
dicat, dan dikirim ke lapangan, dipasang dan test lapangan sebagaimana ditetapkan dalam
Pasal 3.4 ini.
Penyedia akan melakukan perhatian khusus dalam perencanaan dan pembuatan dari semua
tipe pintu-pintu untuk menghindari vibrasi selama kondisi pengoperasian.
Susunan pintu-pintu akan ditunjukkan pada gambar-gambar, dan semua bagian-bagian dari
pintu Crump-de Gruyter akan mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan atau diatur oleh PPK.
ST.F - 152
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Setiap pintu akan disediakan dengan sebuah penunjuk posisi pintu untuk memungkinkan
operator pintu mengatur dan mengukur pengeluaran air melalui bangunan pintu.
Alat ukur penunjukan posisi pintu, tanda skala ukuran dalam centimeter, akan dipasang
pada plat penopang yang ditempelkan pada rangka pengarah, sebagaimana ditunjukkan
pada gambar. Alat ukur akan bekerja bersama dengan rangka pengangkat dimana tepi atas
akan bergerak sebagai pointer untuk menunjukkan bukaan-bukaan pintu.
Plat skala penunjuk posisi pintu harus dari material perunggu yang digrafir dengan gradasi.
Skala penunjuk posisi pintu akan disediakan dengan lubang-lubang slot untuk menyediakan
pengaturan vertikal dari skala dan akan dipasang ke plat penopang dengan baut ulir kepala
kuningan di bor dan lubang di atas pada plat penopang.
ST.F - 153
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
untuk menjamin bahwa semua jarak-jarak yang perlu dan toleransi-toleransi telah
disediakan dan tidak ada lengkung/ bengkok terjadi pada suatu bagian yang bergerak.
Semua bantalan-bantalan akan diperiksa secara teliti. Semua grease/ gemuk dan/
atau minyak pelumasan dibutuhkan untuk performa dari test-test harus dilengkapi.
Suatu kesalahan atau ketidaksesuaian pengoperasian ditemukan harus dibetulkan,
dan seluruh test-test harus diulang.
(2) Pintu-Pintu
Pintu harus lengkap dirakit dan dipasang sesuai dengan detail-detail yang ditunjukkan
pada konstruksi dan gambar-gambar kerja. Pintu akan dirakit dan dipasang dalam
toleransi-toleransi yang perlu untuk memenuhi toleransi yang ditetapkan.
(3) Pengangkat
Sebelum perakitan, semua permukaan-permukaan bantalan, jurnal, alur-alur grease
dan/ atau minyak harus dibersihkan dengan cermat dan dilumasi dengan suatu
grease/ gemuk atau minyak/ oli yang disetujui. Setelah perakitan, setiap sistem
pelumasan harus diperiksa.
Setiap pengangkat, lengkap dengan semua asesorisnya, akan dirakit dan dipasang
sesuai dengan Gambar-Gambar. Pengangkat akan ditempatkan dan disetel agar
benar-benar lurus/ sejajar dengan kelengkapan angkat dari pintu.
Setelah pemasangan dari pengangkat dan sebelum penyambungan ke pintu,
pengangkat akan dioperasikan dan diperiksa untuk pengoperasian yang tepat.
Setelah penyelesaian test di atas, spindle ulir akan disambung ke pintu dan
pengangkat harus diperiksa, pada waktu yang mana penunjuk posisi harus disetel dan
ditest untuk pengoperasian yang tepat/ sesuai.
Suatu kerusakan atau pengoperasian yang tidak benar ditemukan selama
pengetesan harus dibetulkan, dan seluruh pengetesan harus diulang.
ST.F - 154
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
E-3.5.1 Umum
Penyedia akan merencanakan, menyediakan dan memasang set lengkap pintu flap dengan
rangka pengarah pada saluran keluar tambahan dan/ atau bangunan pembuang.
Pintu akan digunakan untuk menyuplai dan/atau pembuangan air tepi tanggul ke tepi sungai
dan mencegah kerusakan akibat dari tepi sungai ke tepi tanggul selama banjir. Pintu harus
secara otomatis akan membuka dan menutup dengan adanya perbedaan tinggi muka air
antara hulu dan hilir pada pintu.
Penyedia akan melakukan perhatian khusus dalam merencanakan dan membuat pintu-
pintu untuk menjamin pergerakan pintu yang bisa diandalkan dengan perbedaan muka air
yang minimum dan menghindari suatu kebocoran di bawah kondisi pintu tertutup.
Susunan dan daftar ukuran pintu-pintu harus ditunjukkan dalam gambar-gambar.
(1) Pintu
Beban hidrostatis
Ketinggian air (air tepi sungai) yang ditetapkan sebagai muka air banjir (FWL) dalam
gambar.
Air belakang (air tepi daratan) bawah ambang dari gorong-gorong pembuang.
ST.F - 155
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Penyangga sementara yang cukup harus disediakan untuk mengangkat pintu secara
kuat dalam posisi yang tepat selama pemasangan di lapangan.
Rantai-rantai pengangkat harus disediakan dengan angkur-angkurnya untuk tujuan-
tujuan pemeriksaan dan pemeliharaan.
Detail-detail dari konstruksi pintu, tidak ditetapkan di sini, selanjutnya akan dibuat
oleh Penyedia atas persetujuan PPK.
(2) Plat Pintu
Plat pintu harus pada tepi sungai (tekanan samping) dari pintu dengan lentikular atau
bentuk datar.
(3) Lengan dan Penggantung
Sisi penggantung dan lengan harus disediakan pada kedua sisi dari pintu untuk
menopang pintu dan menjalankan pintu membuka atau menutup. Lengan dan
penggantung serta tempat ring-ring harus mempunyai pin-pin dari baja tahan karat.
(4) Penyekat
Penyekat pintu harus dari penyekat karet tipe P atau bentuk lain yang disetujui diklem
ke daun pintu menggunakan klem plat baja tahan karat dan baut-baut, mur serta ring-
ring tahan karat. Penyekat karet pada dasarnya akan memenuhi ketentuan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal G-2.2.5 ini.
(5) Toleransi
Pintu-pintu harus secara akurat/ teliti dibuat dan dipasang dalam toleransi-toleransi
berikut:
ST.F - 156
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
ST.F - 157
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
pelurusan dan toleransi-toleransi harus di cek dan kegiatan perbaikan harus diambil
bilamana terlihat bahwa salah penempatan telah terjadi.
(2) Pintu-Pintu
Pintu-pintu lengkap dengan engsel penggantung, lengan dan penyekat-penyekat
harus dirakit dan dipasang sesuai dengan “Gambar-Gambar Disetujui“ dalam
toleransi-toleransi yang ditetapkan. Penyekat-penyekat karet harus dipasang pada
setiap daun pintu dan harus diatur untuk memperoleh kerapatan air yang efektif pada
rangka penyekat dari rangka pengarah.
(3) Pengetesan di Lapangan
Setelah selesai pekerjaan pemasangan di Lapangan, Penyedia akan menunjukkan
pengetesan-pengetesan sesuai dengan prosedur pengetesan yang disetujui.
Pengetesan-pengetesan akan termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Pemeriksaan dengan pengukur feeler gauge dari penyekatan yang memuaskan
dari semua penyekat-penyekat.
- Pemeriksaan pemasangan yang memuaskan dari semua komponen-komponen.
- Pengecekan operasi yang memuaskan di bawah kondisi kering/ tanpa ada air.
- Pengecekan operasi yang memuaskan di bawah kondisi permukaan air yang
sesuai.
- Pengecekan kebocoran air pada saat pintu ditutup di bawah permukaan air yang
sesuai.
Suatu cacat/ kerusakan atau pengoperasian yang tidak benar ditemukan harus segera
dibetulkan dan seluruh pengetesan harus diulang untuk memuaskan PPK.
ST.F - 158
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian H - Pekerjaan Lain
Kayu yang dipergunakan harus sudah digergaji menjadi balok-balok dan dipersiapkan untuk
balok-sekat paling sedikit 1 (satu) bulan sebelum dipakai dengan dimensi sesuai desain dan
disimpan di tempat yang terlindung dari cuaca dengan tinggi tumpukan kayu secukupnya.
Balok-sekat kayu untuk bangunan bagi, pengambilan, check, sipon, terjunan dan bangunan
lainnya harus dibuat dan dicat dengan bahan bituminous yang telah disetujui PPK sesuai
dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pemotongan, pembentukan dan penyelesaian balok-sekat harus dilaksanakan oleh
Penyedia sesuai dengan perintah PPK. Pekerjaan besi untuk balok-sekat harus dibuat dan
diselesaikan (surface finished) sesuai dengan ketentuan dalam Pasal H-2 dan H-3 spesifikasi
ini.
Setelah pembuatan balok-sekat kayu selesai dikerjakan dan disetujui PPK, Penyedia harus
memasangnya pada bangunan irigasi bersangkutan guna meyakinkan ukurannya tepat dan
sesuai dengan bangunannya dan bila terdapat cacat-cacat dalam pemasangan harus
diperbaiki kemudian disimpan di gudang PPK.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pembuatan balok-sekat kayu dilakukan dalam
satuan ukuran volume dalam meter kubik (m3) yang diukur berdasarkan ukuran/ dimensi
yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai perintah PPK.
Pembayaran pekerjaan pembuatan balok-sekat harus dilakukan berdasarkan harga satuan
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, sudah termasuk biaya untuk pekerja,
material, peralatan, pekerjaan lain yang diperlukan dan pengangkutan.
ST.F - 159
Penyedia wajib menyiapkan desain dan gambarnya dan diserahkan kepada PPK untuk
diperiksa dan disetujui sebelum dilaksanakan, pengadaan pekerjaan besi tanpa
persetujuan PPK menjadi tanggung jawab Penyedia.
(2) Pengelasan
Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan American Welding
Society (AWS) atau ketentuan lain yang setara dan berlaku di Indonesia. Persiapan dan
tata cara pengelasan harus dibuat rinci dan diserahkan Penyedia kepada PPK untuk
disetujui sebelum pekerjaan pengelasan dilaksanakan.
Setiap juru las harus menyiapkan/ menyerahkan contoh hasil las yang dikerjakannya
sebelum pekerjaan pengelasan yang sebenarnya dilaksanakan dan selama jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan permintaan PPK.
Pekerjaan pengelasan tidak diijinkan untuk dilaksanakan sebelum tata cara
pengelasan, kecakapan/ kemampuan juru las, dan sistem uji kualitas hasil pengelasan
diterima disetujui PPK.
(3) Galvanisasi
Semua pekerjaan besi yang berada di udara terbuka kecuali yang dicat atau
ditentukan lain harus digalvanisasi. Galvanisasi harus dikerjakan dengan ”hot dip
process,” dan semua besi kecuali kawat baja harus dilapisi material Zinc tidak kurang
dari 550 gram zinc per meter persegi luas permukaan besi. Proses galvanisasi harus
tidak berakibat buruk terhadap sifat/ karakter besi. Semua pekerjaan pemboran,
penempaan, pemotongan dan pembengkokan komponen besi harus selesai
dikerjakan sebelum pekerjaan galvanisasi dilaksanakan, semua bagian besi yang
berhubungan dengan oli, tidak perlu digalvanisasi.
160
memenuhi persyaratan untuk spesifikasi baja tulangan dalam Sub-bagian C, dan material
lain yang digunakan untuk tangga tulangan injak dan tangga lainnya harus dari kelas
komersial dan disetujui PPK. Tangga tulangan injak dan tangga lainnya harus dipasang pada
permukaan bangunan yang tegak dan miring seperti yang ditunjukkan dalam Gambar.
Setelah tangga tulangan injak dan tangga lainnya selesai dipasang harus dicat seluruhnya,
dan pengecatan harus memenuhi persyaratan pada Pasal H-3 dari buku ini.
Untuk pekerjaan baja struktur, semua bagian baja struktur harus difabrikasi di tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh PPK. Semua
material yang digunakan untuk pekerjaan baja struktur harus berkelas komersialdan
disetujui oleh PPK. Setelah pemasangan selesai, permukaan pekerjaan baja struktur harus
dicat seluruhnya, dan pengecatan harus memenuhi persyaratan pada Pasal H-3 dari buku
ini.
Pengukuran untuk pekerjaan konstruksi besi dilakukan dengan satuan ukuran berat dalam
kilogram (kg) berat dari besi polos, pelat, balok dan lain-lain yang dipasang sesuai dengan
gambar kerja atau perintah PPK. Pembayaran untuk pekerjaan ini dilakukan berdasarkan
harga satuan yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk
pekerja, material, peralatan, pembuatan, pengangkutan, perlakuan, pemasangan dan
pengecatan.
Seluruh permukaan sambungan ekspansi baik eksternal maupun internal harus ditutup
dengan flexible joint sealant yang secara kimiawi sesuai dengan bahan filler. Pemasangan
sealant tersebut menggunakan alat khusus sampai kedalaman 25 mm dari permukaan.
161
Pada sambungan ekspansi dari lantai jembatan yang telah diisi dengan joint filler masih
terdapat celah dengan lebar 20 mm dan kedalaman 60 mm atau sesuai dengan gambar
kerja, celah tersebut harus diisi dengan aspal cair yang panas di atas joint filler pada seluruh
penampang melintangnya sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pengukuran untuk pembayaran joint filler harus dilakukan dalam satuan ukuran luas, meter
persegi (m2), dari permukaan sambungan yang diisi dengan joint filler. Pembayaran untuk
joint filler dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga yang sudah dipertimbangkan termasuk biaya untuk menempatkan dan memasang
joint filler seperti yang diuraikan di atas termasuk semua biaya untuk pengadaan,
pengangkutan, upah pekerja, peralatan, material, dan pekerjaan lainnya yang diperlukan
untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
Pengukuran untuk pembayaran sealant harus dilakukan dalam satuan ukuran panjang
dalam meter (m), bahan joint sealant yang telah terpasang diukur berdasarkan dimensi
dalam gambar kerja. Pembayaran untuk joint sealant dilakukan berdasarkan harga satuan
pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya
untuk pengadaan, penyediaan, penempatan dan pemasangan joint sealant dan pengisian
aspal cair panas sesuai dengan uraian di atas berikut biaya untuk upah pekerja, alat dan
peralatan, material dan pekerjaan lain untuk penyelesaian pekerjaan ini.
162
gambar kerja atau perintah PPK, pematus dinding harus dibuat untuk setiap 4 (empat) m 2
luas permukaan lining pasangan batu, dinding pasangan batu dan dinding beton.
163
dari panjang pipa yang terpasang dari ujung ke ujung, untuk setiap diameter pipa yang
berbeda dengan tidak ada toleransi untuk sambungannya.
Pembayaran untuk pipa PVC ber-perforasi dilakukan berdasarkan harga satuan pekerjaan
tersebut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk semua
biaya untuk menyediakan, mengangkut, menyambung, perforasi, dan pemasangan pipa
PVC, penyediaan komponen sambungan, tikungan dan semua assesoris lainnya seperti
uraian di atas, upah pekerja, material dan peralatan. Penyediaan dan pemasangan filter di
sekeliling pipa perforasi akan dibayar tersendiri sesuai dengan harga satuannya yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pengukuran untuk pembayaran weep hole dan katup dilakukan dengan satuan ukuran
jumlah weep hole yang terpasang sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan katup (diameter 100 mm), pipa PVC untuk
weep hole dengan katup bola (diameter 50 mm) dan weep hole sederhana dengan pipa PVC
(diameter 50 mm) dilakukan berdasarkan harga satuannya yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, harga satuan tersebut sudah termasuk semua biaya untuk penyediaan,
pengangkutan, pembuatan dan pemasangan katup bola dan katupnya, filter membrane,
pengadaan/penempatan material filter pasir & kerikil, dan pekerjaan lainnya sesuai dengan
uraian di atas juga biaya untuk upah pekerja, material dan peralatan.
(mm) (%)
20 100
10 74~92
5 48~70
2,5 30~53
0,6 15~30
0,3 10~20
0,074 4~0
Filler yang dipakai untuk beton aspal harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Bina Marga No.
01/ST/N.01/ST/BM/1972 Pasal 7.03(b).4
164
Kecuali ditentukan lain oleh PPK, beton aspal harus terdiri dari well graded aggregate, dan
filler yang dicampur dalam kondisi panas dan dipadatkan.
Permukaan base coarse terlebih dahulu harus dibersihkan kemudian dilapisi aspal panas
600C ~ 700C tebal 1 (satu) milimeter sebelum beton aspal dituangkan.
Beton aspal harus secepatnya dituangkan segera sesudah lapisan aspal panas pada
permukaan base coarse selesai dikerjakan. Beton aspal panas harus dituang, diratakan
dengan baik pada seluruh permukaan base coarse dan dipadatkan dengan mesin gilas (road-
roller) dengan metoda kerja yang sudah disetujui PPK sehingga kepadatan beton aspal
memenuhi syarat tidak kurang dari 97% Standard Density.
Metoda pengambilan dan pembuatan benda uji campuran beton aspal dan beton aspal
padat harus mengikuti ketentuan AASHTO T 168 dan AASHTO T245.
Kecuali bila ditentukan lain, pengukuran untuk pembayaran pekerjaan perkerasan jalan
dengan beton aspal dilakukan dengan satuan ukuran luas, meter persegi (m2), beton aspal
yang diukur sesuai dengan gambar kerja.
Pembayaran pekerjaan perkerasan jalan dengan beton aspal harus dilaksanakan
berdasarkan harga satuan pekerjaan tersebut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga yang diperhitungkan sudah termasuk biaya untuk pekerja, material, peralatan,
pelapisan aspal pada permukaan base coarse pencampuran material beton aspal,
pengangkutan, perataan, pemadatan serta pekerjaan lain yang perlu untuk kelancaran dan
penyelesaian pekerjaan perkerasan jalan dengan beton aspal.
Material granular untuk sub-base harus memiliki sifat fisik yang memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
165
Sifat Fisik/ Properties Ketentuan/ Nilai
Soaked CBR, AASHTO T193, at maximum dry density Untuk material lolos saringan
sesuai dengan ketentuan ASTM D2216
20 mm, minimum 20%.
(mm) (%)
40 100
25 80~100
20 70~90
4,75 35~60
0,425 10~24
0,075 4~16
Material granular yang dipakai untuk sub-base dan base coarse harus memiliki sifat
fisik yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Soaked CBR, AASHTO T193, at maximum dry density Untuk material lolos saringan
sesuai dengan ketentuan ASTM D2216
20 mm, minimum 80%.
166
(c) Permukaan yang akan dipasang material untuk sub-base dan base coarse harus
dipersiapkan dengan baik dan disetujui PPK sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan
sepanjang paling sedikit 100 m. Kerusakan yang terjadi pada permukaan tersebut
akibat dari air, pelaksanaan pekerjaan, atau karena sebab lain harus segera diperbaiki
sesuai dengan perintah PPK dengan biaya ditanggung oleh Penyedia sebelum
pekerjaan gravel metalling dilaksanakan.
(d) Bila lapisan sub-base dan base coarse kurang dari 150 mm, material granular untuk
pekerjaan tersebut harus dihampar dan dipadatkan hanya 1 (satu) lapis saja. Sedang
bila lapisan sub-base dan base coarse lebih dari 150 mm material granular untuk
pekerjaan tersebut harus dihampar dan dipadatkan dengan 2 (dua) atau lebih lapisan
dengan tebal yang sama.
(e) Pemadatan harus menggunakan peralatan pemadat yang sudah disetujui PPK
sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pemadatan dilaksanakan dimulai dari tepi/pinggir
sepanjang hamparan material granular terus berlanjut dan bergeser ke bagian tengah
dari hamparan yang harus dikerjakan segera setelah pekerjaan penghamparan dan
peralatan selesai dikerjakan.
(f) Pemadatan material sub-base dan base coarse harus dilakukan dengan vibro roller
sehingga relative-density telah mencapai lebih dari 95% yang diuji sesuai ketentuan
dalam JIS A1224.
167
Pembayaran untuk pekerjaan papan/ pelat ukur dilakukan berdasarkan harga satuan
pekerjaan tersebut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang sudah termasuk
semua biaya untuk penyediaan, pemasangan pelat ukur sesuai dengan uraian di atas.
168
F-10 Perbaikan Pintu Air Lama
Pekerjaan perbaikan pintu lama pada jaringan irigasi primer dan sekunder diperlukan pada
lokasi yang ditunjukkan dalam gambar atau diperintahkan PPK dengan tujuan guna
memulihkan fungsinya seperti semula sebagai pengatur, pembagi, pembilas, penguras dan
lain-lain, termasuk penyediaan dan pemasangan komponen pintu air yang baru karena
rusak atau hilang, pengecatan, penyetelan alat/ batang pengangkat, pelumasan dan
sebagainya.
Pekerjaan pintu air harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada pasal-pasal yang
sesuai dengan Spesifikasi ini. Penyedia wajib menyerahkan usulan metoda kerja perbaikan
pintu air kepada PPK guna mendapat persetujuan sebelum dilaksanakan yang termasuk
gambar kerja, rencana kerja, metoda kerja dan jadwal kerja dan lain-lain.
Pengukuran dan pembayaran pekerjaan perbaikan pintu air lama harus dilaksanakan
berdasarkan harga & biaya lump-sum pekerjaan bersangkutan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
169
(a) Pembongkaran, Penggalian dan Pembuangan
Pembongkaran, penggalian dan pembuangan diukur dalam satuan ukuran volume,
meter kubik (m3), lining lama yang dibongkar berdasarkan dimensi/ ukuran yang
diperoleh dari pengukuran di lokasi kerja. Semua volume tanah yang digali dianggap
sudah diperhitungkan dalam biaya pekerjaan ini.
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga yang harus sudah termasuk semua biaya untuk pekerja, material,
peralatan, pengiringan, pembongkaran, penggalian dan pembuangan puing
bongkaran, perbaikan dan perapian tanah di bawah lining yang dibongkar dan semua
pekerjaan lainnya yang terkait dengan penyelesaian pekerjaan ini.
(b) Lining Baru
Lining baru diukur dalam meter kubik (m3) pekerjaan lining baru yang dikerjakan di
lokasi kerja berdasar data survey lapangan dan gambar.
Pembayaran untuk lining baru dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah diperhitungkan termasuk semua biaya
untuk pekerja, material, alat dan peralatan, penuangan beton, pemadatan dan
perawatan beton, pengeringan dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan ini.
170
Bagian II A Pekerjaan Saluran
2A-1 Umum
Dalam Bagian IIA ini diuraikan tentang spesifikasi teknik dan pengukuran serta pembayaran
untuk pekerjaan tanah untuk pekerjaan irigasi dan drainasi, jalan inspeksi, pekerjaan
sementara, termasuk biaya untuk pekerja, peralatan untuk penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan gambar dan perintah PPK.
171
Untuk pelaksanaan pekerjaan bangunan, tinggi muka air harus selalu dijaga berada di bawah
dasar beton yang baru dituang/ dicor.
Untuk kondisi yang membahayakan keselamatan jiwa akibat dari galian yang sangat dalam
atau kemungkinan dapat terjadi longsoran, Penyedia wajib membangun pagar pengaman di
sekeliling tembok penahan sementara guna mencegah kecelakaan. Tembok penahan
sementara tersebut dibangun dengan tidak berakibat kemiringan longsoran akan
bertambah lebih lanjut, yang akan berakibat pada penundaan pekerjaan, kecelakaan/
korban jiwa, bencana terhadap fasilitas/ perumahan disekitarnya termasuk tanah pertanian
dan lain-lain. Seluruh rencana Penyedia untuk fasilitas sementara: akses jalan, pengeringan
dan tembok penahan sementara selama pelaksanaan pekerjaan galian saluran dan
bangunan harus diserahkan kepada PPK untuk mendapat persetujuan sebelum
dilaksanakan. Paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan
sementara dan pekerjaan permanen, Penyedia harus menyerahkan kepada PPK untuk
dipelajari dan disetujui rincian rencana pelaksanaan pekerjaan sementara, pengeringan,
kemungkinan bencana karena air sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini termasuk
diantaranya sebagai berikut:
(1) Rencana jalan sementara sebagai akses ke lokasi pekerjaan;
(2) Rencana & desain jembatan sementara;
(3) Rencana & desain saluran pengelak sementara atau saluran drainasi;
(4) Rencana & desain cofferdam;
(5) Rencana & desain tembok penahan tanah sementara;
(6) Rencana penanganan masalah karena air dan pengeringan untuk pekerjaan galian dan
timbunan saluran dan bangunan;
(7) Pekerjaan sementara lainnya yang diperlukan Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan atau yang diperintahkan PPK.
Semua pekerjaan sementara tidak boleh dikerjakan oleh Penyedia sebelum rincian rencana
dan desain yang diusulkannya telah disetujui PPK. Persetujuan yang diberikan PPK tidak
berarti melepaskan tanggung jawab Penyedia dari tanggungjawabnya berdasarkan
dokumen kontrak. Resiko dan akibat yang ditimbulkan dari interpretasi data yang terdapat
dalam gambar untuk pekerjaan sementara, pengeringan, penanganan masalah karena air,
tembok penahan tanah sementara menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Semua biaya untuk pelaksanaan pekerjaan sementara: pengeringan, cofferdam (kalau
diperlukan), saluran pengelak, tembok penahan tanah sementara, penanganan masalah
lainnya karena air dan lain-lain, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan saluran dan
bangunan irigasi sudah diperhitungkan termasuk dalam biaya lump-sum di dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Biaya untuk pekerjaan sementara lainnya yang tidak termasuk dalam
General Item dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan terkait yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
172
Invert level : - 5 cm ~ + 0 cm (elevasi dasar flume)
Lebar dasar : - 0 cm ~ + 5 cm
Lebar puncak : - 0 cm ~ + 5 cm
Elevasi tebing : - 0 cm ~ + 5 cm
Sumbu/ as saluran : ± 5 cm
(b) Jalan
Elevasi jalan : - 0 cm ~ + 5 cm
Lebar jalan : - 0 cm ~ + 10 cm
Sumbu/as jalan : ± 5 cm
(c) Galian untuk bangunan
Dasar galian : + 0 cm ~ - 5 cm
2A-5 Pemotongan & Pencabutan Pohon dan Penebasan & Pembersihan Belukar
Pohon, rumpun bambu, semak-belukar dan vegatasi lain yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan stripping di lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja atau
perintah PPK harus dicabut, dibabat dan dibersihkan sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi ini pada Bagian-B.
Tetapi bila PPK berpendapat bahwa pekerjaan pencabutan, penebasan dan pembersihan
belukar, clearing and grubbing, dapat dikerjakan bersamaan dengan pelaksanaan stripping
atau pekerjaan galian, maka biaya untuk pekerjaan clearing and grubbing tidak dapat
dibayarkan tersendiri melainkan sudah diperhitungkan termasuk dalam harga satuan
pekerjaan stripping atau galian sesuai dengan ketentuan dalam Bagian-B, Spesifikasi ini.
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan per meter persegi (m2) luas lokasi
pekerjaan yang diukur secara mendatar sesuai dengan gambar atau perintah PPK.
Secara umum pekerjaan bongkaran adalah memindahkan talud atau dasar saluran yang
rusak atau hancur ke lokasi lain. Untuk DI mrican bongkaran harus dilakukan sampai area
talud atau dasar saluran benar-benar bersih dari material awal.
Bogkaran dilakukan dengan memahat dengan linggis atau atau dengan electric hammer,
sampai dengan dimensi yang bisa di pindahkan oleh tenaga manusia. Atau ±30 cm².
173
Hasil bongkaran sementara dipindahkan ke lokasi semntara untuk di stock dengan rapid
an aman.
Jika material dasar bongkaran itu adalah pasangan batu maka dipisahkan antara batu
yang sudah rusak atau lapuk dengan batu yang masih bisa digunakan kembali untuk
pekerjaan pasangan batu baru.
Jumlah batu yang digunakan kembali setidak tidaknya 50% dari hasil bongkaran.
Bahan hasil bongkaran dibuang ke lokasi sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
Pekerjaan galian tanah untuk saluran dan bangunan harus dikerjakan sesuai dengan
ketentuan Pasal B-3.1 dan B-3.2 dengan kemiringan dan dimensi sesuai ketentuan dalam
gambar kerja atau perintah PPK.
Sedapat mungkin tanah hasil galian yang berdasarkan hasil uji laboratorium memenuhi
syarat sebagai bahan timbun, dipergunakan untuk pekerjaan timbunan saluran atau urugan
kembali pada bangunan. Penyedia wajib menyerahkan rencana, metoda dan jadwal kerja
pemanfaatan tanah hasil galian kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pelaksanaan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal B-3.3.
Pada bagian talud/kemiringan tebing yang longsor/ambruk, Penyedia harus menggalinya
dan membuat penahan tanah sementara sebagaimana ditentukan didalam Pasal A-9.5
Spesifikasi Teknik ini sehingga tidak terjadi lagi longsor/ambruk dari tebing saluran tersebut.
Galian pada lokasi tersebut harus dilaksanakan dari bagian atas sehingga beban dari
longsoran tanah dapat berkurang atau sesuai dengan perintah PPK.
Berdasarkan konbtrak pekerjaan ini direncanakan pekerjaan galian tanah endapan di
saluran eksisting. Oleh karena itu Penyedia harus melaksanakan pekerjaan galian untuk
tanah endapan di saluran tanah atau saluran berlining dan bangunan-bangunan dengan
penanganan khusus untuk:
(1) Melindungi fasilitas yang ada dari kerusakan selama pekerjaan konstruksi, dan
(2) Menjaga penyebaran dan aliran air lumpur kehilir yang diakibatkan oleh pekerjaan
galian tanah endapan.
Dalam hal Penyedia membuat kerusakan terhadap lining serta fasilitas eksisting selama
melaksanakan pekerjaan galian tanah endapan, maka Penyedia dengan biaya sendiri harus
174
membetulkan dan memperbaikinya sampai dengan PPK menerima hasil perbaikan tersebut.
Untuk menjaga penyebaran air lumpur di saluran, Penyedia harus mengambil langkah-
langkah penjagaannya yang tepat seperti menggunakan excavator dengan bucket khusus
untuk mengurangi penyebaran air lumpur, memasang pagar penghalang penyebaran air
lumpur, penangguhan pengaliran air ke saluran dan langkah-langkah sejenis lainnya.
Sebelum mulai pekerjaan galian tanah endapan, Penyedia harus melaksanakan sosialisasi
yang cukup terhadap pemakai air saluran tersebut terkait dengan rencana pekerjaan tanah
endapan sesuai dengan Pasal 20 dari Spesifikasi Umum agar memberikan penjelasan
mengenai pengaruh negatip selama melaksanakan pekerjaan galian tanah
sedimen/endapan.
Pengukuran dan pembayaran galian di saluran-saluran dan bangunan-bangunan
pelengkapnya harus dibuat sesuai dengan Pasal B-3.4 di Bagian-I Spesifikasi Teknik ini. Biaya
pengeringan dan biaya penahan tanah sementara serta biaya menjaga penyebaran tanah
lumpur untuk pekerjaan galian tanah endapan dianggap termasuk Lump Sump atau Harga
Satuan untuk yang berkaitan dengan Pekerjaan Sementara untuk Konstruksi Saluran dan
Bangunan dimasukkan kedalam Bagian Umum dari Daftar Kuantitas dan Harga.
Pekerjaan mengangkut hasil bongkaran atau galian adalah kelanjutan untuk menuntaskan
pekerjaan galian maupun bongkaran.
Secara umum pekerjaan mengangkut hasil galian dan bongkaran adalah memindahkan
material hasil bongkaran yang sudah tidak terpakai ke lokasi yang pemilik lokasinya
bersedia menerima hasil bongkaran dan galian untuk jangka waktu yang lama, yang
kemudian disebut dengan disposal area.
Mengangkut hasil bongkaran galian maupun bongkaran di lakukan dengan truck atau
mobil pick up.
Untuk pemindahan dari temporary ke truck atau pick up dilakukan dengan bantuan
excavator. Sedang untuk wilayan dengan lahan terbatas dilakukan dengan tenaga
manusia.
Untuk memindahkan dari truck atau pick up ke disposal area menggunakan tenaga
manusia dengan peralatan sederhana seperti cangkul atau sekop jika itu tanah, jika itu
pasangan batu atau beton maka diangkat dan diletakan secara manual.
Material buangan harus tertumpuk dengan rapi dan aman sehingga tidak menimbulkan
resiko di kemudian hari.
Fondasi untuk timbunan tanah harus dipersiapkan oleh Penyedia sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal B-4, dan harus mendapat persetujuan PPK terlebih dahulu sebelum pekerjaan
timbunan dilaksanakan. Lubang dalam tanah bekas lokasi pengambilan contoh benda uji,
test pits, trenches dan lubang bekas pembongkaran tanah yang tidak baik harus diurug
kembali dan dipadatkan. Tidak ada pembayaran untuk pekerjaan persiapan fondasi
timbunan ini, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal B-4.
175
2A-9 Timbunan
Pekerjaan timbunan untuk saluran harus dikerjakan dengan material/tanah yang impervious
yang berasal dari pekerjaan galian atau dari borrow-pit sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal B-4 atau gambar kerja atau perintah PPK. Pasir, kerikil hasil galian saluran dapat
dipergunakan sebagai timbunan untuk jalan inspeksi atau timbunan saluran bagian luar
sesuai dengan petunjuk PPK. Pekerjaan timbunan untuk saluran dan jalan inspeksi harus
dirapihkan dengan memotong kelebihan timbunan dan meratakan permukaan tanahnya
sesuai dengan kemiringan dan dimensi yang ditetapkan dalam gambar kerja kecuali
timbunan ekstra atau sesuai petunjuk PPK.
Untuk pekerjaan timbunan di atas permukaan tanah yang miring, harus dikerjakan dengan
galian bertangga, bench-cutting, pada permukaan tanah miring tersebut terlebih dahulu,
diikuti dengan penimbunan dan pemadatan sehingga diperoleh ikatan yang kuat antara
lereng tanah tersebut dengan timbunan tanah.
Bila terdapat mata air pada lereng permukaan tanah asli dimana timbunan akan
ditempatkan, fasilitas drainasi yang memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini dan disetujui
PPK harus disediakan/ dibangun diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan timbunan.
Semua bahan/ material tanah yang tidak baik untuk saluran irigasi misalnya pasir, kerikil,
tanah organik dan lain-lain harus dibuang dan diganti dengan tanah impervious yang
disetujui PPK dan dipadatkan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal B-4.2 dalam Spesifikasi
ini.
Dalam pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi kadang-kadang dijumpai pengurangan dimensi
saluran, untuk pelaksanaannya metoda kerja: Full Filling and Re-excavation, dapat
dianjurkan untuk dipakai oleh Penyedia.
Dengan metoda ini seluruh tampang saluran ditimbun dan dipadatkan dengan tanah bahan
timbunan yang memenuhi ketentuan dalam Pasal B-3; B-4 dan dipadatkan dengan baik
sesuai dengan ketentuan Pasal B-4.2 kemudian digali ulang dengan mengikuti ketentuan,
kemiringan, lereng dan dimensi yang telah ditetapkan dalam gambar kerja. Tanah hasil
galian pekerjaan ini dapat dipakai untuk bahan timbun di lokasi lainnya dengan persetujuan
PPK. Biaya untuk penimbunan, pemadatan, penggalian ulang, pengangkutan dan
pemanfaatannya di lokasi lain seperti diuraikan di atas, harus sudah diperhitungkan
termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan tanah saluran sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal B-4.
Metoda kerja “Full Filling and Re-excavation” dapat diterapkan untuk rehabilitasi saluran
irigasi yang berdimensi terbatas/ kecil untuk menjamin kualitas dari saluran timbunan yang
harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Pengukuran dan pembayaran harus dilakukan mengikuti ketentuan dalam Pasal B-4.3 dari
Spesifikasi ini.
176
guna mengetahui kinerja peralatan, kadar air yang optimum, kepadatan kering yang
maksimum dan kombinasi antara peralatan pemadat dan metoda kerja yang optimum.
Uji coba timbunan harus dilaksanakan lagi setiap ada perubahan lokasi borrow-pit sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal B-4.2.1 dari Spesifikasi ini.
Pengukuran dan pembayaran pekerjaan uji coba timbunan dilakukan sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal B-4.2.1 dari Spesifikasi ini.
177
(d) Bila terdapat mata air yang muncul pada lereng, perlu dibuat drainasi yang disetujui
PPK sebelum pekerjaan timbunan atau urugan tanah dilaksanakan;
(e) Tembok parapet sementara, harus dibuat bila diketahui potensi longsor masih
berlanjut sebelum kegiatan lainnya dilaksanakan.
a. Bongkaran area yang terkikis / lapuk / ditumbuhi vegetasi, sampai bagian belakang dari
tubuh talud.
b. Kupasan tanah dasar.
c. Pembersihan frame atau area yang terkelupas
d. Pengkasaran area tersebut dengan menggunakan pahat sederhana.
e. Konstruksi kembali dengan material yang sama seperti kondisi eksisting.
(2) Pencabutan Pohon dan Penebasan, Pembersihan Belukar (Clearing and Grubbing)
178
Pengukuran harus dilakukan berdasarkan ketentuan dalam Pasal B-1 Spesifikasi ini.
Pembayaran dilaksanakan berdasarkan harga satuan pekerjaan sesuai dengan
masing-masing tipe yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
(6) Timbunan
Pengukuran dilakukan berdasarkan ketentuan dalam Pasal B-4.3 dan pembayarannya
berdasarkan harga satuan pekerjaan tersebut per meter kubik (m3) yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
179
Bagian II B Bangunan
2B-1 Umum
Pada bagian ini diuraikan spesifikasi teknik dan pengukuran dan pembayaran pekerjaan
bangunan untuk saluran dan jalan inspeksi yang harus dikerjakan sesuai dengan gambar
kerja atau perintah PPK.
Jika ada, Bangunan yang akan dibangun atau direhabilitasi adalah:
- Bangunan Bagi dan Sadap,
- Flume beton/pasangan batu,
- Pelimpah,
- Gorong-Gorong drainasi silang,
- Talang,
- Bangunan Terjun,
- Lining beton dan pasangan batu, perlindungan kemiringan, dan lain-lain.
2B-2.1 Galian
Pekerjaan galian untuk bangunan harus dikerjakan dengan mengikuti ketentuan Pasal
B-3.2.
Pekerjaan galian untuk lining saluran, pelimpah samping dan box culvert harus dilaksanakan
bersamaan dengan pekerjaan galian untuk saluran. Volume pekerjaan galian untuk
bangunan-bangunan di atas harus diperhitungkan sebagai pekerjaan galian saluran.
Pekerjaan galian untuk drainage culverts, fondasi jembatan, kecuali jembatan yang
melintang galian saluran, harus dikerjakan sebelum pelaksanaan pekerjaan galian saluran.
Pengukuran pekerjaan galian harus dilakukan berdasarkan permukaan tanah asli sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau perintah PPK.
Pekerjaan galian untuk bangunan selain yang disebut di atas dikerjakan sesudah pekerjaan
galian dan/ atau timbunan saluran selesai dilaksanakan. Dalam hal ini volume pekerjaan
galian untuk bangunan harus diukur dimulai dari permukaan galian atau timbunan saluran
sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan dalam gambar.
180
Penuangan/ pengecoran beton di lokasi timbunan tersebut di atas tidak boleh dilakukan
sampai 3 (tiga) bulan sejak timbunan tanah selesai dikerjakan dan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan PPK sebelum pelaksanaan penuangan beton.
181
suppliernya. PPK berhak untuk menyetujui atau menolak pintu-pintu yang diserahkan oleh
Penyedia.
Penyedia harus menyerahkan kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui rincian gambar
desain, perhitungan teknik kekuatan pintu, berat, spesifikasi teknik dan manual pintu air
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 4 dari Spesifikasi Umum.
Besi kerangka pintu harus dipasang pada tempatnya dengan tepat dan kokoh sesuai dengan
gambar dan tidak diperkenankan bergeser atau berubah pada saat dan selama penuangan
beton dilaksanakan. Penyedia dengan biaya sendiri harus menyediakan dan memasang
metal support, distance pieces, ties dan lain-lain yang diperlukan agar letak dan posisi
kerangka pintu dan embedded items tepat dan tidak bergeser dari posisi yang direncanakan.
Penyedia harus menyediakan semua perlengkapan, komponen dan aksesoris pintu air yang
tidak ditunjukkan dalam gambar tetapi diperlukan untuk pengoperasiannya secara efisien
tanpa tambahan biaya pembayaran kepadanya.
Penyedia harus menyediakan block-out untuk pemasangan pintu kalau memang diperlukan
dan harus mengikuti ketentuan dalam Pasal C-11 dan C-12 tanpa tambahan pembayaran
kepadanya.
Pembayaran untuk pekerjaan pintu air, alat angkut dan perlengkapannya harus dilakukan
berdasarkan harga satuan pekerjaan tersebut yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga termasuk biaya untuk desain, pembelian, uji laboratorium, pengangkutan,
penyimpanan perawatan, assembling, galvanizing, pemasangan, penyetelan, pengecatan
dan kegiatan-kegiatan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini sesuai dengan
ketentuan dalam Sub-Pasal G.
182
Untuk flume yang panjang perlu diberi konstruksi sambungan berupa Contraction Joint dan
expansion joint dengan jarak 10 m ~ 15 m sesuai ketentuan dalam gambar atau perintah
PPK.
Ketentuan dalam Pasal H-8 atau perintah PPK tentang weep hole yang dipasang pada
tembok parapet dan flap valve yang diperlukan pada lantai flume harus diikuti dan
dilaksanakan dalam pekerjaan saluran pematus/ drain.
Semua biaya untuk membangun pekerjaan sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan flume misalnya tembok parapet sementara, pengeringan dan lain-lain termasuk
biaya untuk pemeliharaan, pembongkaran dan pembersihannya, diperhitungkan sudah
termasuk dalam biaya lump-sum pekerjaan sementara yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/ permanen, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
183
Gambar dan ketentuan Pasal C-3.3. Pembesian untuk lining saluran harus dipasang sebelum
pengecoran beton sesuai dengan Gambar dan ketentuan di dalam Pasal C-12.
Pematus lereng dan pematus dasar/lantai (under drain) dengan pipa resap atau flap valve
harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam Gambar dan mengikuti ketentuan yang
diuraikan dalam Pasal H-8.
Untuk melaksanakan pekerjaan lining tambahan di saluran yang ada, Penyedia harus
memperhatikan dan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
- Perapian dari kemiringan lereng saluran yang ada harus dikerjakan setelah lereng
tersebut dalam keadaan cukup kering dan diijinkan oleh PPK agar pemadatan lereng
tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal B-4 Bagian-I. Penyedia dilarang keras
melaksanakan pekerjaan perapian kemiringan lereng saluran yang ada sebelum
mengkonfirmasi kondisi lereng tersebut kepada PPK dan atas persetujuan PPK.
- Perapian dan penyiapan fondasi lining harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal C-3.3.2 (Fondasi Lining Saluran) dengan toleransi sesuai Pasal B-9 (Toleransi
Pekerjaan Tanah) pada Bagian-I. Biaya untuk perapian dan penyiapan fondasi lining
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan lining yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
- Pekerjaan perapian dan persiapan fondasi lining baru dikerjakan sesudah saluran dalam
keadaan benar-benar kering, sehingga semua reruntuhan dan kotoran dapat
dibersihkan dari permukaan fondasi lining.
- Untuk perapian fondasi lining disertai pemampatan secara cepat dan efisien, harus
digunakan backhoe yang dilengkapi dengan bucket lebar yang didisain khusus untuk
pekerjaan perapian lereng dan pemampatannya. Bucket tipe ini sebelum digunakan di
lapangan harus diusulkan terlebih dulu oleh Penyedia ke PPK untuk persetujuannya. PPK
dapat memerintah Penyedia untuk melaksanakan percobaan pengoperasian backhoe
dengan bucket khusus tersebut sebelum digunakan di lapangan, dan berdasarkan
percobaan itu PPK dapat memerintah Penyedia untuk memperbaiki kekurangannya dan
dilakukan percobaan lagi atau mulai melaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Bila dasar saluran lama telah mengalami degradasi atau gerusan yang cukup dalam,
maka harus diuruk/ditimbun kembali dan dibentuk ulang sehingga elevasi dan dimensi
saluran sesuai dengan ketentuan dalam Gambar. Penimbunan kembali harus
dilaksanakan dengan mengikuti syarat dalam Pasal B-5 (Timbunan/Urukan Kembali)
termasuk cara pengukuran dan pembayarannya.
- Penimbunan kembali dan pembentukan ulang untuk fondasi lining pada rehabilitasi
lereng saluran yang longsor atau gerusan yang cukup dalam harus dilaksanakan dengan
metoda sebagai berikut:
a) Lereng/talud saluran lama harus digali secara bertangga sebagai fondasi bagi
urugan/timbunan kembali yang harus dikerjakan, pembayaran untuk pekerjaan ini
akan dilakukan terpisah sesuai dengan ketentuan Pasal B-3.4 pada Bagian-I.
b) Timbunan pada lereng yang digali tersebut harus dilaksanakan lapis demi lapis dan
dipadatkan menggunakan tamping rammer atau stamper yang sesuai dengan
kondisi lokasi kerja mengikuti syarat dan ketentuan Pasal B-4 (Timbunan Tanah) dan
ditambah secukupnya dengan timbunan ekstra melebihi garis lereng yang
184
ditunjukkan dalam Gambar. Pembayaran untuk pekerjaan timbunan ini dilakukan
berdasarkan ketentuan Pasal B-4.3 di Bagian-I.
c) Timbunan ekstra dipotong sampai garis lereng yang ditentukan sebagai fondasi
lining saluran, harus dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan Pasal C-3.4.2 di
Bagian-I.
- Penuangan beton untuk lining saluran harus dikerjakan dengan mengikuti ketentuan
dalam Pasal C-3.4 (Penuangan Adukan Beton) termasuk penggunaaan air-entraining
admixture dan C-4.2 (Beton untuk Lining Saluran).
- Untuk menghindari terbentuknya sambungan atau cold joint pada satu segmen lining
beton, digunakan cairan perlambat pengerasan beton (retarder) yang tepat dengan
persetujuan PPK.
- Untuk mempercepat pengerasan/kekuatan beton lining digunakan cairan (admixture)
atau semen cepat keras yang tepat dengan persetujuan PPK.
- Toleransi untuk pekerjaan lining beton harus menurut ketentuan dalam Pasal C-8
(Toleransi untuk Pekerjaan Beton)
- Perawatan beton yang dilakukan sesuai persyaratan yang ditentukan dalam C-5
(Perawatan Beton) dan bahan perawatan sesuai dengan persyaratan dalam Sub-bagian
C-5.3 dan disetujui oleh PPK harus digunakan untuk perawatan lining beton
sebagaimana ditentukan dalam Sub-bagian C-5.1.
- Pada sambungan antar panel lining beton baru atau dengan lining beton lama harus
dipasang joint sealant sesuai dengan ketentuan dalam Pasal H-5 Bagian-I atau sesuai
dengan perintah PPK.
- Kecuali ditentukan di dalam gambar atau oleh PPK, Penyedia harus menggunakan cetakan
miring/slip-form untuk lining beton sedemikian sehingga pengecoran dapat
dilaksanakan secara menerus dan memungkinkan pemampatan dan
pembentukan/perapian permukaan lining. Cetakan miring ini sebelum digunakan di
lapangan harus diusulkan dulu oleh Penyedia ke PPK untuk persetujuannya. Penuangan
beton lining untuk cetakan miring tersebut haru sdimulai dari bagian bawah saluran ke
atas dengan menggeser cetakan tersebut secara elektrik atau metoda lain yang sesuai.
- Beton lining yang digunakan hasil dari produksi batching plant sesuai dengan Sub-pasal
C-2 dan C-9 dan disetujui PPK.
- Pematus bawah lantai (under drain), yang terdiri dari pasir dan kerikil bergradasi sesuai
dengan Pasal D-8 yang diletakkan di atas lapisan geo-textile Tipe-1 sesuai dengan Pasal
H-17 harus dengan pemadatan yang cukup.
- Pada dasarnya memproduksi beton untuk lining harus menggunakan batching plant
berdasarkan Pasal C-2 dan C-9 serta persetujuan PPK.
- Untuk pematus bawah pada lining saluran, harus digunakan filter dari pasir dan kerikil
bergradasi sebagaimana dalam Pasal D-8 didasari dengan filter geo-textile Tipe-1 yang
ditentukan dalam Sub-bagian H-16.3 dengan pemadatan yang cukup.
185
- Untuk standar pematus bawah lantai (uder drain) sebagaimana ditunjukkan dalam
Gambar, jika ditemukan mata air pada lereng fondasi lining, maka penyesuaian arah
dan/atau disain dari pematus bawah lantai harus dilakukan dengan persetujuan PPK.
Pengukuran untuk pembayaran lining saluran dari beton dan pasangan batu dilakukan
berdasarkan harga satuan pekerjaan yang berkenaan per meter kubik yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan dianggap sudah termasuk biaya untuk upah, bahan,
peralatan dan instalasi konstruksi yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini
termasuk pengadaan semen, agregat, admixture (jika dipakai), pencampuran, penuangan
dan perapian beton, sambungan konstruksi dan pekerjaan lainnya. Pengukuran untuk
pembayaran siaran lining pasangan batu dilakukan terpisah dengan harga satuan per meter
persegi yang terdapat di Daftar Kuantitas dan Harga. Pengukuran dan pembayaran batang
tulangan, joint filler, pematus bawah lantai dan pipa resap dilakukan terpisah berdasarkan
pasal yang berkenaan di Bagian-I. Pembayaran untuk fabrikasi dan pengadaan cetakan
dilakukan dengan harga satuan yang berkenaan di Daftar Kuantitas dan Harga. Pembayaran
tersebut merupakan kompensasi menyeluruh untuk fabrikasi, pengangkutan,
penyimpanan, perbaikan, material, peralatan, perlengkapan dan hal lainnya untuk
menyiapkan cetakan miring tersebut,
186
Sebelum konfirmasi daya dukung fondasi untuk bangunan dan bila diperlukan tambahan
gambar desain fondasi, Penyedia tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan.
2B-13.2 Galian
Pengukuran untuk galian bangunan dilakukan berdasarkan Pasal B-3.4. Pembayaran untuk
galian bangunan akan dilaksanakan sesuai dengan harga satuan per meter kubik yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga sesuai dengan Pasal B-3.4.
187
Untuk riprap, bronjong batu, fondasi batu kosong, pasir-kerikil dan filter kerikil harus diukur
dan dibayar sesuai dengan berturut-turut Pasal D-3, D-4, D-5, D-7 dan D-8 berdasarkan harga
satuan per meter kubik, per meter persegi yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Tidak ada pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan gravel metalling, dan ungraded
sand and gravel bedding untuk oprit jalan karena sudah diperhitungkan dalam pekerjaan
bersangkutan untuk perbaikan jalan inspeksi.
188
Bagian III A Pekerjaan Saluran Pembuang
3A-1 Umum
Dalam Bagian IIA ini diuraikan tentang spesifikasi teknik dan pengukuran serta pembayaran
untuk pekerjaan tanah untuk pekerjaan irigasi dan drainasi, jalan inspeksi, pekerjaan
sementara, termasuk biaya untuk pekerja, peralatan untuk penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan gambar dan perintah PPK.
189
Untuk pelaksanaan pekerjaan bangunan, tinggi muka air harus selalu dijaga berada di bawah
dasar beton yang baru dituang/ dicor.
Untuk kondisi yang membahayakan keselamatan jiwa akibat dari galian yang sangat dalam
atau kemungkinan dapat terjadi longsoran, Penyedia wajib membangun pagar pengaman di
sekeliling tembok penahan sementara guna mencegah kecelakaan. Tembok penahan
sementara tersebut dibangun dengan tidak berakibat kemiringan longsoran akan
bertambah lebih lanjut, yang akan berakibat pada penundaan pekerjaan, kecelakaan/
korban jiwa, bencana terhadap fasilitas/ perumahan disekitarnya termasuk tanah pertanian
dan lain-lain. Seluruh rencana Penyedia untuk fasilitas sementara: akses jalan, pengeringan
dan tembok penahan sementara selama pelaksanaan pekerjaan galian saluran dan
bangunan harus diserahkan kepada PPK untuk mendapat persetujuan sebelum
dilaksanakan. Paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan
sementara dan pekerjaan permanen, Penyedia harus menyerahkan kepada PPK untuk
dipelajari dan disetujui rincian rencana pelaksanaan pekerjaan sementara, pengeringan,
kemungkinan bencana karena air sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini termasuk
diantaranya sebagai berikut:
(8) Rencana jalan sementara sebagai akses ke lokasi pekerjaan;
(9) Rencana & desain jembatan sementara;
(10) Rencana & desain saluran pengelak sementara atau saluran drainasi;
(11) Rencana & desain cofferdam;
(12) Rencana & desain tembok penahan tanah sementara;
(13) Rencana penanganan masalah karena air dan pengeringan untuk pekerjaan galian dan
timbunan saluran dan bangunan;
(14) Pekerjaan sementara lainnya yang diperlukan Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan atau yang diperintahkan PPK.
Semua pekerjaan sementara tidak boleh dikerjakan oleh Penyedia sebelum rincian rencana
dan desain yang diusulkannya telah disetujui PPK. Persetujuan yang diberikan PPK tidak
berarti melepaskan tanggung jawab Penyedia dari tanggungjawabnya berdasarkan
dokumen kontrak. Resiko dan akibat yang ditimbulkan dari interpretasi data yang terdapat
dalam gambar untuk pekerjaan sementara, pengeringan, penanganan masalah karena air,
tembok penahan tanah sementara menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
Semua biaya untuk pelaksanaan pekerjaan sementara: pengeringan, cofferdam (kalau
diperlukan), saluran pengelak, tembok penahan tanah sementara, penanganan masalah
lainnya karena air dan lain-lain, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan saluran dan
bangunan irigasi sudah diperhitungkan termasuk dalam biaya lump-sum di dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Biaya untuk pekerjaan sementara lainnya yang tidak termasuk dalam
General Item dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan terkait yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
190
Invert level : - 5 cm ~ + 0 cm (elevasi dasar flume)
Lebar dasar : - 0 cm ~ + 5 cm
Lebar puncak : - 0 cm ~ + 5 cm
Elevasi tebing : - 0 cm ~ + 5 cm
Sumbu/ as saluran : ± 5 cm
(e) Jalan
Elevasi jalan : - 0 cm ~ + 5 cm
Lebar jalan : - 0 cm ~ + 10 cm
Sumbu/as jalan : ± 5 cm
(f) Galian untuk bangunan
Dasar galian : + 0 cm ~ - 5 cm
3A-5 Pemotongan & Pencabutan Pohon dan Penebasan & Pembersihan Belukar
Pohon, rumpun bambu, semak-belukar dan vegatasi lain yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan stripping di lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja atau
perintah PPK harus dicabut, dibabat dan dibersihkan sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi ini pada Bagian-B.
Tetapi bila PPK berpendapat bahwa pekerjaan pencabutan, penebasan dan pembersihan
belukar, clearing and grubbing, dapat dikerjakan bersamaan dengan pelaksanaan stripping
atau pekerjaan galian, maka biaya untuk pekerjaan clearing and grubbing tidak dapat
dibayarkan tersendiri melainkan sudah diperhitungkan termasuk dalam harga satuan
pekerjaan stripping atau galian sesuai dengan ketentuan dalam Bagian-B, Spesifikasi ini.
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan per meter persegi (m5) luas lokasi
pekerjaan yang diukur secara mendatar sesuai dengan gambar atau perintah PPK..
191
Pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan stripping dan galian tanah yang tidak baik
untuk timbunan harus dilakukan sesuai dengan Pasal B-5 dan B-3.4.
Pekerjaan galian tanah untuk saluran dan bangunan harus dikerjakan sesuai dengan
ketentuan Pasal B-3.1 dan B-3.5 dengan kemiringan dan dimensi sesuai ketentuan dalam
gambar kerja atau perintah PPK.
Sedapat mungkin tanah hasil galian yang berdasarkan hasil uji laboratorium memenuhi
syarat sebagai bahan timbun, dipergunakan untuk pekerjaan timbunan saluran atau urugan
kembali pada bangunan. Penyedia wajib menyerahkan rencana, metoda dan jadwal kerja
pemanfaatan tanah hasil galian kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pelaksanaan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal B-3.3.
Pada bagian talud/kemiringan tebing yang longsor/ambruk, Penyedia harus menggalinya
dan membuat penahan tanah sementara sebagaimana ditentukan didalam Pasal A-9.5
Spesifikasi Teknik ini sehingga tidak terjadi lagi longsor/ambruk dari tebing saluran tersebut.
Galian pada lokasi tersebut harus dilaksanakan dari bagian atas sehingga beban dari
longsoran tanah dapat berkurang atau sesuai dengan perintah PPK.
Berdasarkan konbtrak pekerjaan ini direncanakan pekerjaan galian tanah endapan di
saluran eksisting. Oleh karena itu Penyedia harus melaksanakan pekerjaan galian untuk
tanah endapan di saluran tanah atau saluran berlining dan bangunan-bangunan dengan
penanganan khusus untuk:
(1) Melindungi fasilitas yang ada dari kerusakan selama pekerjaan konstruksi, dan
(5) Menjaga penyebaran dan aliran air lumpur kehilir yang diakibatkan oleh pekerjaan
galian tanah endapan.
Dalam hal Penyedia membuat kerusakan terhadap lining serta fasilitas eksisting selama
melaksanakan pekerjaan galian tanah endapan, maka Penyedia dengan biaya sendiri harus
membetulkan dan memperbaikinya sampai dengan PPK menerima hasil perbaikan tersebut.
Untuk menjaga penyebaran air lumpur di saluran, Penyedia harus mengambil langkah-
langkah penjagaannya yang tepat seperti menggunakan excavator dengan bucket khusus
untuk mengurangi penyebaran air lumpur, memasang pagar penghalang penyebaran air
lumpur, penangguhan pengaliran air ke saluran dan langkah-langkah sejenis lainnya.
Sebelum mulai pekerjaan galian tanah endapan, Penyedia harus melaksanakan sosialisasi
yang cukup terhadap pemakai air saluran tersebut terkait dengan rencana pekerjaan tanah
endapan sesuai dengan Pasal 50 dari Spesifikasi Umum agar memberikan penjelasan
mengenai pengaruh negatip selama melaksanakan pekerjaan galian tanah
sedimen/endapan.
Pengukuran dan pembayaran galian di saluran-saluran dan bangunan-bangunan
pelengkapnya harus dibuat sesuai dengan Pasal B-3.4 di Bagian-I Spesifikasi Teknik ini. Biaya
pengeringan dan biaya penahan tanah sementara serta biaya menjaga penyebaran tanah
lumpur untuk pekerjaan galian tanah endapan dianggap termasuk Lump Sump atau Harga
Satuan untuk yang berkaitan dengan Pekerjaan Sementara untuk Konstruksi Saluran dan
Bangunan dimasukkan kedalam Bagian Umum dari Daftar Kuantitas dan Harga.
192
3A-71 Mengangkut hasil galian
Pekerjaan mengangkut hasil bongkaran atau galian adalah kelanjutan untuk menuntaskan
pekerjaan galian maupun bongkaran.
Secara umum pekerjaan mengangkut hasil galian dan bongkaran adalah memindahkan
material hasil bongkaran yang sudah tidak terpakai ke lokasi yang pemilik lokasinya
bersedia menerima hasil bongkaran dan galian untuk jangka waktu yang lama, yang
kemudian disebut dengan disposal area.
Mengangkut hasil bongkaran galian maupun bongkaran di lakukan dengan truck atau
mobil pick up.
Untuk pemindahan dari temporary ke truck atau pick up dilakukan dengan bantuan
excavator. Sedang untuk wilayan dengan lahan terbatas dilakukan dengan tenaga
manusia.
Untuk memindahkan dari truck atau pick up ke disposal area menggunakan tenaga
manusia dengan peralatan sederhana seperti cangkul atau sekop jika itu tanah, jika itu
pasangan batu atau beton maka diangkat dan diletakan secara manual.
Material buangan harus tertumpuk dengan rapi dan aman sehingga tidak menimbulkan
resiko di kemudian hari.
193
Bagian VI A Jalan Inspeksi
4A-1 Umum
Jaringan jalan di suatu daerah irigasi melayani kebutuhan yang berbedabeda dan dipakai
oleh pengguna yang berbeda-beda pula: jalan adalah jaringan angkutan barang dan
produksi. Dalam kaitan ini jalan digunakan oleh penduduk. Jalan juga dipakai untuk
keperluan-keperluan eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Dalam hubungan ini,
jalan digunakan oleh staf dinas irigasi. Berbagai fungsi jaringan jalan ini harus
diperhitungkan selama perencanaan.
Sebagian besar dari jalan yang dibangun sebagai bagian dari jaringan irigasi, dan dipelihara
oleh dinas pengairan akan dibuat di sepanjang atau di atas tanggul saluran irigasi dan
pembuang. Tujuan utama pembangunan jalan-jalan ini adalah untuk menyediakan jalan
menuju jaringan irigasi dan pembuang.
Jembatan merupakan bagian yang penting dari jaringan tersebut. Jembatan dan jalan
inspeksi bagi kendaraan dan orang untuk menyeberang saluran irigasi dan pembuang
merupakan tanggung jawab perencana irigasi. Ia harus merencana pasangan – pasangan ini
dan pemeliharaannya di lakukan oleh staf O&P proyek irigasi yang bersangkutan.
Pasal-pasal berikut menyajikan, kriteria perencanaan jalan inspeksi (pasal 8.2) dan kriteria
perencanaan jembatan pelengkap yang dimaksud (pasal 8.3)..
4A-4 Klasifikasi
Jalan inspeksi yang hanya dimanfaatkan untuk inspeksi saluran irigasi dan jalan usaha tani saja
mempunyai lebar total jalan 5 m, dengan lebar perkerasan 3 m.
Jalan inspeksi yang difungsikan untuk lalu lintas umum mengacu pada UU No.38/2004 dan PP
No.34/2006 diklasifikasikan sebagai jalan lokal dengan total lebar jalan 7,5m dengan lebar
perkerasan 5,5 m, dengan struktur jalan sesuai SNI bidang jalan.
194
Jalan – jalan yang berada di bawah wewenang Direktorat irigasi disesuaikan Standar jalan Bina
Marga berdasarkan RSNI .T02 – 2005 yang telah diperluas menjadi ,
( 1 + 7 +1 ) m = 9,0 m
Kelas III Jalan Kabupaten, jalan desa, jalan inspeksi utama ( Standar
Jalan inspeksi biasanya dibangun di atas tanggul saluran atau pembuang. Jika ini dianggap
tidak ekonomis, jarak maksimum antara jalan inspeksi dan saluran atau pembuang adalah
300 m.
Kecepatan maksimum rencana bagi kendaraan di jalan ini sebaiknya diambil 40 km/jam.
Untuk perencanaan geometri jalan inspeksi, digunakan Standar Bina Marga, (lihat Bina
Marga, 1970b).
Tanjakan memanjang maksimum yang diizinkan adalah 7%
Jari-jari dalam minimum suatu tikungan jalan inspeksi adalah 5 m.
Tempat lewat atau tempat berputar harus tersedia sekurang-kurangnya tiap 600m
195
Gambar 1b. Tipe-tipe potongan melintang jalan inspeksi Type B
4A-7 Pelaksanaan
196
Jalan inspeksi yang lebih penting yang dilewati oleh cukup banyak kendaraan komersial
dapat dibuat dengan lapisan sub base 15 – 40 cm, lapisan base 15 cm dan lapisan
permukaan dengan bitumen
37,5 mm 100
4,75 mm 40 – 60 50 – 75 60 – 100
2,00 mm 30 – 50 35 – 60 45 – 75
0,425 mm 15 – 40 15 – 45 25 – 50
0,075 mm 7 – 30 7 – 30 7 – 30
0,6 mm 8 5 4 3 2 1
1,0 mm 25 6 5 4 3 2
1,5 mm 25 8 6 5 3
2,0 mm 25 8 7 5 3
2,5 mm 25 8 8 6 4 Lihat
catatan
3,0 mm 25 25 8 7 4
3
3,5 mm 25 25 8 8 4
5,0 mm 25 25 8 8 5
197
Tabel 2. Perkiraan harga – harga minimum CBR untuk perencanaan tanah dasar di
bawah jalan perkerasan yang dipadatkan sampai 95% dari berat isi kering maksimum
Proctor (Road Note 31,1977)
CATATAN :
1. Karena harga – harga yang diberikan pada Tabel 8.3 merupakan perkiraan saja, maka
bilamana mungkin harga – harga CBR tersebut hedaknya dites di laboratorium, pada
kandungan air tanah yang sesuai.
2. Tabel 8.3. tidak dapat dipakai untuk tanah – tanah yang mengandung mika atau zat – zat
organik dalam jumlah yang cukup banyak. Tanah demikian biasanya dapat dikenali secara
visual.
3. uji CBR di laboratorium diperlukan untuk tanah dasar yang berupa lumpur murni dengan
muka air tanah yang dalamnya lebih dari 1,0 m.
Tabel 8.3 dapat dipakai untuk mengklasifikasi subgrade dan jika dikombinasi dengan
Gambar 8.3, maka tebal berbagai lapisan dapat diperkirakan.
lapisan permukaan
base 150 mm
0
tebal min. subbase 100 mm
dengan tanah dasar CBR 8 - 24
persen, bahan ditempat ini
memiliki CBR > 25 persen tanah dasar :
100
CBR 7%
CBR 6%
timbunan yang dipilih dalam mm
200 CBR 5%
CBR 4%
tebal subbase dan atau
300 CBR 3%
400 CBR 2%
500
iV &V III
kelas jalan
Gambar. 2. Diagram rencana perkerasan untuk perkerasan fleksibel (Road Note 31, 1977)
Gambar.2. sebaiknya digunakan untuk jalan – jalan kelas III, IV dan V. Apabila harga CBR
subgrade 25% atau lebih, maka tidak diperlukan sub base. Biasanya bahan subbase adalah
kerikil atau campuran pasir – kerikil lempung yang terjadi secara alamiah.
Base yang bagus dan biasa digunakan adalah tipe makadam ikat – air (water – bound
macadam type). Ini dibuat terutama dari kricak (batu – batu pecahan). Tipe macadam ikat
– air berupa lapisan – lapisan batu berukuran seragam yang besar nominalnya 37,5 sampai
50 mm. segera setalah lapisan diletakkan, bahan halus dituang dan disiram dengan air di
permukaan agar bahan menjadi padat. Tebal masing – masing lapisan yang dipadatkan
tidak boleh kurang dari 6 mm ukuran maksimum, lebih disukai yang bergradasi baik dan
198
bahan ini harus nonplastis. Bila konstruksi makadam akan dikerjakan dengan tangan,
hendaknya di pakai ukuran – ukuran batu yang seragam 10 sampai 15 cm (lihat gambar.3).
Batu – batu yang lebih besar akan ditempatkan di sepanjang tepi perkerasan.
Rongga dan celah – celah antara batu yang ditempatkan pada pondasi diisi denganbatu –
batu yang berukuran lebih kecil atau dengan bahan – bahan halus. Kemudian lapisan itu
disiram air sampai semua bahan halis dan batu yang lebih kecil bisa masuk. Base batu
tersebut didapatkan dengan mesin gilas (flat wheel roller seberat 8 – 10 ton).
Permukaan makadam ikat – air (WBM) tersebut lalu dilapisi dengan bahan bitumen.
Jumlah bahan pengikat dan bahan – bahan aus yang diperlukan di sajikan pada Tabel 4.
4A-9 Pembuang
Pembuangan air dipermukaan jalan dan lapisan subbase sangat penting dalam pembuatan
jalan perkerasan. Pembuangan air di permukaan dilakukan dengan membuat kemiringan
melintang permukaan jalan (1:20) umumnya kemiringan itu menjauh dari tengah jalan, tapi
kalau jalan itu terletak di atas tanggul jauh dari air saluran irigasi atau pembuang.
199
Tabel 4. Jumlah bahan pengikat dan perata untuk perkerasan permukaan (dari ESCAP,
1981)
Pembuatan air dilapisan sub-base dan base dapat dilakukan dengan memperpanjang
lapisan ini sampai ke parit pembuang atau dengan membuat alur pembuang dari batu
pecahan kasar setiap jarak 10m. Lebar alur ini harus 0,30 m dengan tinggi 0,15 m. Batu –
batu atau pecahan – pecahan batu di dalam alur pembuang ini harus dilengkapi dengan
bahan filter, yakni ijuk.
(5) Pencabutan Pohon dan Penebasan, Pembersihan Belukar (Clearing and Grubbing)
Pengukuran harus dilakukan berdasarkan ketentuan dalam Pasal B-1 Spesifikasi ini.
Pembayaran dilaksanakan berdasarkan harga satuan pekerjaan sesuai dengan
masing-masing tipe yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
200
Pengukuran pekerjaan galian tanah (biasa) dilakukan berdasarkan ketentuan dalam
Pasal B-3.4.1 dan pembayarannya dilakukan berdasarkan harga satuan untuk masing-
masing tipe pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
(6) Timbunan
Pengukuran dilakukan berdasarkan ketentuan dalam Pasal B-4.3 dan pembayarannya
berdasarkan harga satuan pekerjaan tersebut per meter kubik (m3) yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
201