ARTIKEL COVID-19
Disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah
Bahasa Indonesia
Kelompok 3 :
KELAS 18
BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS JEMBER
2022
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Bahasa Indonesia yang berjudul “Covid-19” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, kami
sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi para pembaca dan
tentunya bagi kami sebagai penulis.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Abu Bakar R. M., S.S., M.Hum selaku
dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman
yang sudah berkontribusi secara maksimal untuk membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………
………………..... 2
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………………………
………………....... 3
I.
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………
………………… 4
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………………………………………………….
. 4
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………………………………. 4
II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………
………………... 5
C. Dampak Covid-
19………………………………………………………………………………………………………… 8
D. Pencegahan Covid-
19………………………………………………………………………………………………….. 9
E. Penyembuhan Covid-
19………………………………………………………………………………………………. 10
III
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………
…………………......... 12
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………
………… 12
B.
Saran………………………………………………………………………………………………………………
…………….. 12
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………
……………….... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa
hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang
ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019,
kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Lebih mudahnya Covid-19 ini merupakan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan,China
pada akhir bulan Desember 2019. Jenis virus yang menular hingga sampai ke banyak
negara,termasuk negara Indonesia. Lalu memiliki banyak dampak bagi negara maupun masyarakat
sehingga perlu adanya pemahaman lebih lanjut mengenai masalah covid-19 ini. Termasuk gejala
gejala yang ditimbulkan apabila terkena virus tersebut ataupun pencegahan-pencegahan yang bisa
kita lakukan agar terhindar dari virus ini.
Maka dari itu,kami ingin membahas masalah ini dalam makalah kami yang berjudul “Covid-
19” yang menjadi topik utama pembahasan kami. Kami berusaha menyusun makalah ini semenarik
dan sebaik mungkin dengan tujuan masyarakat dan juga pelajar dapat menyukai dan memahami isi
makalah kami.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :
Awal mula adanya kasus Covid-19
Penyebab dan penyebaran Covid-19
Dampak Covid-19
Pencegahan virus Covid-19
Penyembuhan dari virus Covid-19
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelumnya apa sih covid-19 itu? COVID-19 merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru atau penyakit yang
disebabkan ini pada awalnya tidak diketahui sebelum mulainya wabah di Wuhan, China
pada bulan Desember 2019. Virus ini pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut
di kota Wuhan. Dimana kemudian dilaporkan bahwa orang pertama yang jatuh sakit akibat
virus ini ternyata adalah salah satu pedagang di pasar tersebut.
Selanjutnya COVID-19 ini menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di
seluruh dunia termasuk Indonesia. Kasus covid-19 pertama kali di Indonesia dilaporkan
masuk pada tanggal 2 Maret 2020 di Depok,Jawa barat. Diduga kasus ini disebabkan karena
pasien tersebut mengalami kontak fisik dengan WN Jepang yang ternyata sebelumnya sudah
dinyatakan positif pada 14 Februari 2020 di Malaysia.
Pasien awal covid-19 di indonesia diketahui ada dua orang, menurut Menkes Terawan
Agus Putranto, dinas kesehatan menemukan ibu dan anak, dua pasien Covid-19, yang tengah
mengalami gejala batuk, pilek, sesak, dan demam. Sebelumnya pasien yang merupakan
seorang anak ini datang untuk berobat ke RS di Depok, pasien sempat dirawat dan
didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan
peradangan pada paru-paru.
Tetapi setelah dikabarkan rekannya yang WN Jepang positif COVID-19, pasien
tersebut langsung dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. Setelah dilakukan pengambilan spesimen
nasofaring, orofaring, serum, dan sputum oleh Balitbangkes, pasien ini dinyatakan positif
COVID-19 pada 1 Maret 2020. Sementara itu awal covid-19 di Indonesia diumumkan
pertama kali pada keesokan harinya yaitu 2 Maret 2020. Dari Hasil tes ini pun akhirnya bisa
menjawab kapan COVID-19 masuk ke Indonesia.
Untuk pasien kedua yang pertama kali dinyatakan positif covid-19 di
indonesia,dimana dia adalah ibu dari pasien pertama yang dijelaskan diatas. Dia terpapar
virus ini karena usai melakukan kontak fisik dengan anaknya. Lalu juga langsung dirujuk ke
RSPI Sulianti saroso dan di identifikasi covid-19 pada tanggal 1 Maret 2020.
Seperti itu lah awal mula kasus covid-19 di indonesia,hingga sekarang dimana sudah
mencapai 4.240.019 kasus. Jumlah pasien yang sembuh telah menyentuh 4.082.454 kasus
dengan kasus meninggal 143.205.
Seperti itu lah awal mula kasus covid-19 di indonesia,hingga sekarang dimana sudah
mencapai 4.240.019 kasus. Jumlah pasien yang sembuh telah menyentuh 4.082.454 kasus
dengan kasus meninggal 143.205.
halodoc.com
dinkes.sumutprov.go.id
Bagaimana Penyebaran Virus Corona?
Peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi disebabkan oleh bagaimana cara virus tersebut
menyebar. Melansir dari WHO, virus COVID-19 dapat menyebar melalui beberapa cara berikut:
• Melalui Droplet
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan ketika seseorang
batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19 melalui droplet akan meningkat drastis
apabila seseorang tidak mengenakan masker. Namun ternyata, droplet tidak hanya sebatas cairan yang
dikeluarkan ketika bersin atau batuk, melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun tertawa.
• Melalui Kontak Fisik
Kontak fisik seperti berjabat tangan adalah salah satu media penularan COVID-19, karena
kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus, maupun bakteri ditangan kita dan lawan
bicara. Makanya, sebisa mungkin hindari kontak fisik secara langsung.
Kalau kamu bingung, coba untuk mengganti model jabat tangan dengan gerakan Namaste, yaitu
gerakan mengatupkan kedua tangan di dada yang kerap digunakan saat melakukan olahraga yoga.
• Melalui Permukaan yang Terkontaminasi
Penularan virus COVID-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang yang mungkin saja
sudah terkontaminasi oleh droplet orang lain. Lalu, virus tersebut berpindah ke hidung, mulut, atau
mata dari sentuhan barang yang terkontaminasi tadi.
I nilah alasan pentingnya kita harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
setelah melakukan aktivitas apapun, termasuk menyentuh barang meski hanya sebentar saja.
Jika sedang di perjalanan, alangkah baiknya kamu persiapkan hand sanitizer dengan
kandungan alkohol minimal 60% dan tisu basah khusus untuk membunuh kuman, bakteri, serta virus
di tangan. Jangan lupa membawa disinfektan untuk membersihkan barang yang kamu bawa, ya!
• Ruangan dengan Ventilasi Buruk
Ruangan tertutup dengan ventilasi yang kurang baik menjadi tempat nyaman untuk
penyebaran virus. Virus COVID-19 dapat menyebar secara cepat apabila seseorang terlalu lama
berada di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk. Maka dari itu, bukalah jendela ruangan dan
biarkan udara segar memenuhi ruangan untuk mengurangi risiko penularan.
• Tempat Ramai
Menghindari tempat ramai menjadi satu dari sekian banyak upaya yang bisa dilakukan untuk
mengurangi penularan. Tempat yang dipenuhi oleh orang-orang berisiko tinggi karena dapat
memungkinkan terjadinya sentuhan fisik atau droplet yang beterbangan. Menjaga jarak minimal 1
meter adalah langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan ketika sedang berada dalam situasi yang
ramai.
Sumber : prudential.co.id
Dalam masa penyembuhan virus corona sendiri akan tergantung pada banyak faktor. Salah
satunya adalah sistem kekebalan tubuh masing-masing pengidap. Saat ini, (1/4) jumlah total pengidap
positif adalah sebanyak 1.528 orang, dengan total kesembuhan 81 orang, dan kematian 136 orang.
Dilansir dari WHO, 80 persen total kasus virus corona yang muncul menimbulkan gejala
ringan. Artinya, kasus-kasus yang muncul melibatkan gejala ringan, seperti demam, batuk, atau sesak
napas yang dapat sembuh dengan sendirinya. Selain tidak menimbulkan gejala yang berarti, maka
akan semakin besar pula peluang untuk bisa sembuh dengan lebih cepat.
Bagi pengidap positif dengan gejala ringan yang muncul, mereka akan membutuhkan waktu
pemulihan selama dua minggu lamanya. Sedangkan gejala dengan intensitas sedang hingga kritis,
akan membutuhkan waktu lebih lama lagi, yaitu antara 3-6 minggu masa penyembuhan. Berikut
kategori gejala berdasarkan intensitas keparahannya:
• Gejala Ringan
Saat pengidap mengalami serangkaian gejala ringan, maka proses penyembuhan dapat lebih
cepat dilakukan, yaitu selama tujuh hari. Gejalanya sendiri meliputi demam, sesak napas yang hilang
dengan sendirinya, sakit dan nyeri, serta batuk kering. Saat mengalami gejala ringan, tidak perlu
panik, karena proses penyembuhannya sendiri dapat kamu lakukan secara mandiri di rumah.
• Gejala Sedang
Pada intensitas yang sedang, gejala meliputi sesak napas, batuk, demam tinggi, menggigil,
serta tidak dapat beranjak dari tempat tidur karena badan terasa lemas dan nyeri. Saat kondisi tersebut
terjadi, pengobatan yang dilakukan akan tergantung pada seberapa parah gejala muncul dan riwayat
kesehatan pengidap sendiri.
• Gejala Kritis
Meskipun mengalami gejala kritis, gejala dapat sembuh dengan sendirinya, terutama pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik. Namun, pada beberapa orang dengan riwayat
pneumonia, gejala kritis yang muncul akan mengancam nyawa, terutama jika sistem kekebalan tubuh
mereka rendah.
Pada pengidap gejala kritis, perawatan dilakukan dengan menggunakan respirator guna
membantu pernapasan. Jika tidak, kehilangan nyawa merupakan risiko yang dapat terjadi. Saat virus
berkembang, virus akan memasuki sel-sel dalam paru-paru dan membunuhnya secara perlahan.
Lalu, apa yang dilakukan oleh sistem kekebalan tubuh saat hal tersebut terjadi? Sistem
kekebalan tubuh mengambil justru dapat menghancurkan jaringan paru-paru, bahkan membuat
pneumonia semakin parah. Lebih dari itu, sistem kekebalan tubuh bahkan dapat menghalau pasokan
oksigen dalam darah. Akibatnya, kegagalan fungsi organ dapat terjadi karena oksigen yang tidak
cukup.
Hingga saat ini, belum ada langkah pengobatan khusus pada pengidap virus corona, baik
dalam intensitas ringan maupun kritis. Langkah penyembuhan sendiri akan fokus pada kondisi klinis
pengidap, serta menjaga dan meningkatkan sistem imunitas tubuh masing-masing pengidap, agar
dapat melawan virus dengan sendirinya.
Sumber : halodoc.com
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Virus corona meruupakan virus yang sangat berbahaya yang menyerang sistem pernafasan,
virus ini di sertai gejala gajala, baik yang ringan maupun berat, dampak yang paling berat ialah
kematian, virus ini muda menyebar sehingga masyarakat harus lebih selektif dalam berkontak
langsung dengan orang-orang, dalam penanganan covid 19 banyak melibatkan peran milenial sebagai
motor penggerak bangsa, dengan dorongan pemerintah milenial berkontribusi dalam penanganan
covid 19 sehingga memudahkan pemerintah setempat untuk mengelolah keadaan, pemanfaatan
kinerja milenial memberikan energi yang positif dengan semangat yang begitu tinggi, respon timbal
balik sangat diperlukan antara pemerintah Dan milenial, untuk mencapai hasil yang diiginkan. Dalam
memperbaiki kondisi indonesia ke arah ayng lebih baik, kebijakan-kebijakan diambil oleh pemerintah
bertujuan untuk memulihkan keadaan di tanah air, walaupun masyarakat harus hidup dalam kondisi
yang baru.
2. Saran
Dengan selesai nya makalah ini,kami berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat khusus nya para
pelajar. Makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami berharap adanya kritik maupun saran
yang membangun dari para pembaca. Atas perhatian nya kami ucapkan terima kasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdur Rohman, P. (2021, Agustus 10). Dampak Covid-19 terhadap Kualitas Lingkungan di Berbagai
Penjuru Dunia. enviro.teknik.unej: https://enviro.teknik.unej.ac.id/dampak-covid-19-
terhadap-kualitas-lingkungan-di-berbagai-penjuru-dunia/
Aeni, S. N. (2022, Februari 21). Pandemi Covid-19 dan Dampaknya Terhadap Ekonomi. katadata:
https://katadata.co.id/safrezi/berita/62130e3d98f90/pandemi-covid-19-dan-dampaknya-
terhadap-ekonomi
Aliya, H. (2021, Agustus 01). Ketahui Dampak Corona bagi Dunia Pendidikan Indonesia dan
Mancanegara. glintz:
https://glints.com/id/lowongan/dampak-corona-bagi-pendidikan/#.YxHa_6DP3IU
Azizah, K. N. (2020, Maret 3). Kronologi 2 Pasien Pertama Virus Corona COVID-19 di Indonesia.
detikhealth: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4922758/kronologi-2-pasien-
pertama-virus-corona-covid-19-di-indonesia
Dewi, I. R. (2022, April 14). 2 Tahun Jadi Misteri, Inikah Asal Mula Covid yang Sebenarnya? CNBC
Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220414100053-37-331616/2-tahun-
jadi-misteri-inikah-asal-mula-covid-yang-sebenarnya
dinkes, A. (2021, Januari 25). Penyebab, Gejala dan Pencegahan Virus Corona. dinkesbulelengkab:
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84-penyebab-gejala-dan-
pencegahan-virus-corona
Fadhilah, A. N. (2021, Maret 31). Dampak Covid-19 dalam Bidang Kesehatan. ners.unair:
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1181-dampak-covid-19-
dalam-bidang-kesehatan
Fadli, d. R. (2021, September 24). Butuh Berapa Lama Waktu Penyembuhan Corona. halodoc:
https://www.halodoc.com/artikel/butuh-berapa-lama-waktu-penyembuhan-corona
Finaka, A. W. (2021, September 2). Pariwisata Indonesia di Tengah Virus Corona. Indonesia baik:
https://indonesiabaik.id/infografis/pariwisata-indonesia-di-tengah-virus-corona
Sabiila, S. I. (2022, Maret 2). Kasus Corona Pertama di Indonesia, Ini Kilas Balik Usai 2 Tahun Berlalu.
detiknews: https://news.detik.com/berita/d-5964691/kasus-corona-pertama-di-indonesia-
ini-kilas-balik-usai-2-tahun-berlalu
13
Utomo, A. P. (2021, November 19). Kasus Pertama Covid-19 Diduga adalah Wanita yang Bekerja di
Pasar Wuhan. kompas:
https://www.kompas.com/global/read/2021/11/19/113820370/kasus-pertama-covid-19-
diduga-adalah-wanita-yang-bekerja-di-pasar-wuhan
VIRUS CORONA - GEJALA, PENYEBAB, DAN MENGOBATI. (2020, Oktober 27). dinkessumutprov:
http://dinkes.sumutprov.go.id/artikel/virus-corona-gejala-penyebab-dan-mengobati
14